Anda di halaman 1dari 21

 

LAPORAN PRAKTIKUM HEAT TREATMENT

Disusun Oleh:

Nama : 1.Gagat Radityo Baskoro

  2. Handy Putra Pradana

  3. Hariansyah

  4. Heri l!rianto

"elas : #G Produksi

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


TEKNIK MESIN

2015
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latarbel
Latarbelaka!
aka!
 
Pengujian kekerasan suatu bahan sangatlah penting adanya,ini dimaksudkan untuk 
mengetahui seberapa kuat bahan tersebut menopang suatu beban tertentu. Maka dari itu
dilak
dilakuka
ukanla
nlah
h suatu
suatu penguj
pengujia
ian
n te
terha
rhadap
dap bahan
bahan terse
tersebu
but,
t,seb
sebera
erapa
pa keras
keras bahan
bahan dapat
dapat
digunakan dalam suatu konstruksi .Untuk mengetahui seberapa kuat bahan tersebut tahan
terhadap pukulan maupun gaya gesekan.
 Namun sifat fisik maupun mekanik dari logam tidaklah dengan mudah ditemukan.
Oleh karena itu, perlu idberikan terlebih dahulu suatu perlakuan khusus, sehingga dapat
menghasilkan suatu logam yang sesuai dengan yang diinginkan.
Pe
Perl
rlaku
akuan
an ya
yang
ng diber
diberik
ikan
an logam
logam antara
antara lain
lain ad
adala
alah
h perla
perlakua
kuan
n panas
panas atau
atau Heat
Heat
Treatment,
Treatment, yang merupakan suatu proses perlakuan terhadap logam yang diinginkan
diinginkan cara
memberikan pemanasan dan kemudian dilakukan pendinginan dengan media pendinginan
tertentu, sehingga sifat fisiknya dapat diubah sesuai dengan yang diinginkan.

1.2 T"#"a
T"#"a $er%&baa
$er%&baa

. !apat
!apat menen
menentuka
tukann kekera
kekerasan
san suatu
suatu logam.
logam.
". !apat
!apat menggun
menggunakan
akan alat
alat ukur
ukur kekeras
kekerasan
an dengan
dengan benar
benar..
#. !apat
!apat mengeta
mengetahui
hui bahan
bahan dan
dan peralata
peralatan
n yang digun
digunakan
akan
$. Mahasis%a
Mahasis%a dapat&men
dapat&mengetahui
getahui jenis'jenis
jenis'jenis prose
prose Heat Treatment.
Treatment.
(. Mahasis%a
Mahasis%a dapat
dapat mengetahui
mengetahui seberapa keeras bahan yangyang telah
telah diujikan,
diujikan, setelah
melakukan pengujian Heat treatment.

1.'  Bata(a Ma(ala)


)uang lingkup dari pengujian kekerasan ini yaitu hanya mengetahui prosedur pegujian
serta nilai kekerasan suatu logam. *dapun
*dapun batasan masalahnya adalah material uji yaitu baja
+T #, +T$(, +T-, +T/ dan *mutit. 0emudian baja yang belum1sudah
belum1sudah mengalami proses
treatment diuji dengan uji kekerasan rockwell  dengan
 dengan indentor intan dan indentor bola.

1.* Ma+aat
Ma+aat $e!"#,a
$e!"#,a
. 2agi
2agi Prak
Prakti
tika
kann
 

a. !apa
!apatt meng
menget
etah
ahui
ui da
damp
mpak
ak pa
pada
da pe
pema
mana
nasa
san
n ya
yang
ng dila
dilaku
kuka
kan
n terh
terhad
adap
ap
 benda uji
 b. !apat meliahat perbedaan setiap pendinginan yang berbeda pada benda
uji.
c. !apat
!apat mengo
mengopera
perasika
sikan
n alat
alat uji kekerasa
kekerasann
". 2agi 3nd
3ndus
usttri
a. !eng
!enganan perl
perlak
akua
uan
n Heaeatt Trea
eatm
tmen
entt dapa
dapatt dike
diketa
tahu
huii keke
kekera
rasa
san
n dan
dan
kelunakan suatu bahan.

BAB II
DASAR TEORI
Makna nilai kekerasan suatu material berbeda untuk kelompok bidang ilmu yang
 berbeda. 2agi insinyur metalurgi nilai kekerasan adalah ketahanan material terhadap
 penetrasi sementara
se mentara untuk para insinyur disain nilai tersebut adalah
ad alah ukuran dari tegangan alir,
untuk insinyur lubrikasi kekerasan berarti ketahanan terhadap mekanisme keausan, untuk 
 para insinyur mineralogi
min eralogi nilai itu adalah ketahanan terhadap goresan,
goresa n, dan untuk para
par a mekanik 
%orks
%orkshop
hop le
lebih
bih berma
bermakna
kna ke
kepad
padaa ketah
ketahan
anan
an mater
materia
iall terha
terhadap
dap pemo
pemoton
tongan
gan dari
dari alat
alat
 potong.2egitu banyak konsep kekerasan material yang dipahami oleh kelompok ilmu,
%alaupun demikian konsep'konsep tersebut dapat dihubungkan pada satu mekanisme yaitu
tegangan alir plastis dari material yang diuji.
+eti
+etiap
ap mat
ater
eria
iall yang
yang akan
akan digu
diguna
naka
kan,
n, maka
aka sebe
sebelu
lum
mnya
nya perl
perlu
u dila
dilaku
kuka
kan
n
 pengujian1pengetesan
 pengujian1peng etesan material1logam, meliputi
melipu ti 4
. Uji
Uji tar
tarik
ik mate
materirial
al..
". Uji ke
keker
kerasa
asan
n mater
material
ial..
#. Uji meta
metalog
logra
rafi,
fi, dan
dan lain'
lain'la
lain
in..
+etiap material sebelum digunakan perlu dilakukan pengujian material1logam seperti
di atas, dengan maksud dan tujuan yang pada umumnya adalah untuk mengetahui sifat'sifat
utama dari material1logam tersebut, baik dari segi kekuatannya, ketahanan maupun sifat'sifat
yang lain terhadap suatu beban yang akan diberikan.
!ari uraian singkat di atas maka kekerasan suatu material
material dapat didefinisikan
didefinisikan sebagai
ketahanan material tersebut terhadap gaya penekanan dari material lain yang lebih keras.
Penekanan tersebut dapat berupa mekanisme penggoresan 5scratching6, pantulan ataupun
indentasi dari material
material keras terhadap suatu permukaan
permukaan benda uji. 2erdasarkan
2erdasarkan mekanisme
 penekanan tersebut,
tersebu t, dikenal # metode uji kekerasan.
kek erasan.

. Metod
odee gor
gorees
 

Metode ini tidak banyak lagi digunakan dalam dunia metalurgi dan material lanjut,
tetapi masih sering dipakai dalam dunia mineralogi. Metode ini dikenalkan oleh 7riedrich
Mohs yang membagi kekerasan material di dunia ini berdasarkan skala 5yang kemudian
dikenal sebagai skala Mohs6. +kala ini ber&ariasi dari nilai  untuk kekerasan yang paling
rendah, sebagaimana dimiliki oleh material talk, hingga skala  sebagai nilai kekerasan

tertinggi, sebagaimana dimiliki oleh intan. !alam skala Mohs urutan nilai kekerasan material
di dunia ini di%akili oleh4
Talc, Orthoclase 8ipsum, 9uart:, ;alcite, Topa:, 7luorite, ;orundum, *patite, !iamond
5intan6
Prinsip pengujian4 bila suatu mineral mampu digores oleh Orthoclase 5no. -6 tetapi
tidak mampu digores oleh *patite 5no. (6, maka kekerasan mineral tersebut berada antara (
dan -. 2erdasarkan hal ini, jelas terlihat bah%a metode ini memiliki kekurangan utama
 berupa ketidak akuratan
a kuratan nilai kekerasan
keker asan suatu
sua tu material. 2ila kekerasan
kekerasa n mineral'mineral
mineral' mineral diuji
diu ji
dengan metode lain, ditemukan bah%a nilai'nilainya berkisar antara '< saja, sedangkan nilai

<' memiliki rentang yang besar.

". Metode elastik1pantul 5rebound6


!engan metode ini, kekerasan suatu material ditentukan oleh alat +cleroscope yang
mengukur tinggi pantulan suatu pemukul 5hammer6 dengan berat tertentu yang dijatuhkan
darii suatu
dar suatu ketin
ketinggi
ggian
an terhad
terhadap
ap permu
permukaa
kaan
n benda
benda uji.
uji. Tinggi
inggi pantu
pantula
lan
n 5rebo
5rebound
und66 yang
yang
dihasilkan me%akili kekerasan benda uji. +emakin tinggi pantulan tersebut, yang ditunjukkan
oleh dial pada alat pengukur, maka kekerasan benda uji dinilai semakin tinggi.

#. Metode 3ndentasi
Ti
Tipe
pe pengetes
pengetesan
an kekerasa
kekerasan
n material
material1log
1logam
am ini adalah
adalah dengan
dengan menguku
mengukurr tahanan
tahanan
 plastis dari permukaan suatu material komponen konstruksi mesin dengan
d engan speciment standar 
terhadap =penetrator>. *dapun beberapa bentuk penetrator atau cara pegetesan ketahanan
 permukaan yang dikenal
dik enal adalah 4
a. 2all indentation test ? 2rinel@
 b. Pyramida indentation ?Ai
? Aickers@
ckers@
c. ;one indentation test ?)ock%ell@
d. Uji kekerasan Mikro

2erikut penjelasannya 4
 

a. Metode 2rinell
Pengujian kekerasan dengan metode 2rinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan
suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja 5identor6 yang ditekankan
 pada permukaan material uji tersebut 5speciment6. 3dealnya, pengujian 2rinnel diperuntukan
 bagi material yang memiliki kekerasan 2rinnel sampai $ H2, jika
jik a lebih dati nilai tersebut

maka di
maka disar
saran
ankan
kan mengg
mengguna
unaka
kan
n meto
metode
de penguj
pengujiaian
n )ock%
)ock%el
elll ataupu
ataupunn Aick
ckers
ers.. *ngka
ngka
0ekerasan 2rinnel 5H26 didefinisikan sebagai hasil bagi 50oefisien6 dari beban uji 576 dalam
 Ne%ton yang dikalikan dengan angka faktor ," dan luas permukaan bekas luka tekan
5i
5inja
njaka
kan6
n6 bola
bola baja
baja 5*6
5*6 dalam
dalam milim
milimet
eter
er perseg
persegi.
i. 3dent
3dentor
or 52ola
52ola baja6
baja6 biasan
biasanya
ya telah
telah
dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari bahan 0arbida Tungsten.
Tungsten. Bika diameter 3dentor 
 mm maka beban
beban yang digunakan
digunakan 5pada mesin uji6 adalah
adalah # N sedang
sedang jika diameter 
diameter 
3dentornya ( mm maka beban yang digunakan 5pada mesin uji6 adalah ( N.
!iameter bola dengan gaya yang di berikan mempunyai ketentuan, yaitu4

• Bika diameter bola terlalu besar dan gaya yang di berikan terlalu kecil maka akan
mengakibat kan bekas lekukan yang terjadi akan terlalu kecil dan mengakibat kan
sukar diukur sehingga memberikan informasi yang salah.

• Bika diameter bola terlalu kecil dan gaya yang di berikan terlalu besar makan dapat
menga
engaki
kiba
batt kan
kan diam
diamet
eter
er bola
bola pada
pada bend
bendaa yang
ang di uji
uji besa
besarr 5am
5amblas
blas nya
nya
 bola6sehingga mengakibat
meng akibat kan harga kekerasan
kekeras an nya menjadi salah.
Pengujian kekerasan pada brinneel ini biasa disebut 2HN5brinnel hardness number6. Pada
 pengujian brinnel
brinn el akan dipengaruhi
dipengaruh i oleh beberapa factor berikut4
. 0ehalusan permukaan.
". Cetak benda uji pada identor.
#. *danya pengotor pada permukaan.
!alam Praktiknya,
Praktiknya, pengujian 2rinnel biasa dinyatakan
dinyatakan dalam 5contoh 6 4 H2 ( 1 ( 1
( hal
hal in
inii berar
berarti
ti bah%a
bah%a ke
keker
kerasa
asan
n 2r
2rin
inell
ell hasil
hasil penguj
pengujia
ian
n dengan
dengan bola
bola baja
baja 53den
53dento
tor6
r6
 berdiameter ( mm, beban Uji adalah sebesar ( N per ," dan lama pengujian ( detik.
Mengenai lama pengujian itu tergantung pada material yang akan diuji. Untuk semua jenis
 baja lama pengujian
pe ngujian adalah
adal ah ( detik
det ik sedang untuk
u ntuk material bukan besi lama pengujian adalah
# detik.

 b. Metode Aickers


Aickers
 

Aickers adalah hampir sama dengan uji kekerasan 2rinell hanya saja dapat mengukur 
sekitar
sekitar $ AHN.
AHN. Pengujia
Pengujian
n kekerasa
kekerasan
n dengan
dengan metode
metode Aickers
ickers bertujua
bertujuan
n menentu
menentukan
kan
kekera
kekerasa
san
n suatu
suatu mater
materia
iall dalam
dalam be
bentu
ntuk
k daya
daya ta
taha
han
n mater
materia
iall terhad
terhadap
ap intan
intan berben
berbentu
tuk 

 piramida dengan sudut puncak #-.!erajat yang ditekankan pada permukaan material uji
tersebut. *ngka kekerasan Aickers 5HA6 didefinisikan sebagai hasil bagi 5koefisien6 dari

 beban uji 576 dalam Ne%ton yang dikalikan dengan angka faktor ," dan luas permukaan
 bekas luka tekan 5injakan6
5in jakan6 bola baja 5*6 dalam milimeter persegi.
+ecara
+ecara matema
matematis
tis dan setelah
setelah disederh
disederhanak
anakan,
an, HA sama
sama dengan
dengan ,/($
,/($ dikalika
dikalikan
n
 beban uji 576 dibagi dengan diagonal intan yang dikuadratkan. 2eban uji 576 yang biasa
dipakai adalah ( N per ,"D  N per ,"D # N per ,"N dan ( per ," N. !alam
Praktiknya, pengujian Aickers biasa dinyatakan dalam 5contoh 6 4 HA # hal ini berarti bah%a
kekerasan Aickers hasil pengujian dengan beban uji 576 sebesar # N per ," dan lama
 pembebanan ( detik. ;ontoh lain misalnya HA # 1 # hal ini berarti bah%a kekerasan
Aickers hasil pengujian dengan beban uji 576 sebesar # N per ," dan lama pembebanan

# detik.

c. )ock%ell
)ock%ell merupakan metode yang paling umum digunakan karena simple dan tidak 
menghendaki keahlian khusus. !igunakan kombinasi &ariasi indenter dan beban untuk bahan
metal dan campuran mulai dari bahan lunak sampai keras.
3ndenter 4
' bola baja keras berukuran 1- , 1/ , 1$ , 1" inci 5,(//D #,(D -,#(D ", mm6
mm6
' intan kerucut

Hardness number 5nomor kekerasan6 ditentukan oleh perbedaan kedalaman penetrsi indenter,
dengan cara memberi beban minor diikuti beban major yang lebih besar.
2erdasarkan besar beban minor dan major, uji kekerasan rock%ell dibedakan atas " 4

a6 rock%ell

 b6 rock%ell superficial untuk bahan tipis

Uji kekerasan rock%ell 4

' beban minor 4  kg


' beban major 4 -, , ( kg
 

Uji kekerasan rock%ell superficial 4


' beban minor 4 # kg
' beban major 4 (, #, $( ?kg@
+kala kekerasan 4

+3M2OC 3N!ENTE) 2E2*N M*BO) 5086


* 3ntan -
2 2ola 1- inch 
; 3ntan (
! 3ntan 
E 2ola 1/ inch 
7 2ola 1- inch -
8 2ola 1- inch (
H 2ola 1/inch -
0 2ola 1/ inch (
+kala yang umum dipakai dalam pengujian )ock%ell adalah 4
a. H)a5Untuk material yang sangat keras6
 b. H)b 5Untuk material yang lunak6.
lunak6 . 3dentor berupa bola baja dengan diameter 1-
1 - 3nchi
dan
 beban uji  0gf.
c. H)c 5Untuk material dengan kekerasan sedang6. 3dentor berupa 0erucut intan dengan
sudut
 puncak " derajat
deraja t dan beban uji sebesar
sebesa r ( kgf.

Pengujian kekerasan dengan metode )ock%ell bertujuan menentukan kekerasan suatu


material dalam bentuk daya tahan material terhadap benda uji 5speciment6 yang berupa bola
 baja ataupun kerucut
keruc ut intan yang ditekankan
ditekan kan pada permukaan material
mate rial uji tersebut.

d. Uji kekerasan mikro


Pada pengujian ini identor nya menggunakan intan kasar yang di bentuk menjadi
 piramida. 2entuk lekukan intan tersebut adalah perbandingan diagonal panjang dan pendek 
dengan skala 4. Pengujian ini untuk menguji suatu material adalah dengan menggunakan

 beban statis. 2entuk idento yang khusus berupa knoop meberikan kemungkinan membuat
kekuatan yang lebih rapat di bandingkan dengan lekukan Aickers. Hal ini sangat berguna
 

khususny
khususnyaa bila menguku
mengukurr kekerasa
kekerasan
n lapisan
lapisan tipisat
tipisatau
au emnguku
emngukurr kekerasa
kekerasan
n bahan
bahan getas
getas
dimana kecenderungan menjadi patah sebanding dengan &olume bahan yang ditegangkan.
Hardena
Hardenabili
bility
ty adalah
adalah sifat
sifat yang menentukan
menentukan dalamny
dalamnyaa daerah
daerah logam
logam yang dapat
dikeraskan. Pendinginan yang terlalu cepat dapat dihindarkan karena dapat menyebabkan
 permukaan logam 5baja6
5baja 6 retak..

0ekerasan
0ekeras an didefini
didefinisika
sikan
n sebagai
sebagai ketahana
ketahanan
n sebuah
sebuah benda
benda 5benda
5benda kerja6
kerja6 terhada
terhadap
p
 penetrasi1daya tembus dari bahan lain yang kebih keras penetrator6. 0ekerasan meru'pakan
suatu sifat dari bahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh un'sur'unsur paduannya dan
kekerasan suatu bahan tersebut dapat berubah bila dikerjakan dengan cold %orked seperti
 pengerolan, penarikan, pemakanan dan lain'lain serta kekerasan dapat dicapai sesuai
kebutuhan dengan perlakuan panas.
7aktor'faktor
7aktor'faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lainD
0omposisi kimia, Cangkah Perlakuan Panas, airan Pendinginan, Temperatur Pemanasan, dan
lain'lain Proses hardening cukup banyak dipakai di 3ndustri logam atau bengkel'bengkel

logam lainnya.*lat'alat permesinan atau komponen mesin banyak yang harus dikeraskan
supaya tahan terhadap tusukan atau tekanan dan gesekan dari logam lain, misalnya roda gigi,
 poros'poros dan lain'lain yang banyak dipakai pada benda bergerak. !alam kegiatan
 produksi, %aktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produksi adalah merupakan
masalah yang sangat sering dipertimbangkan dalam 3ndustri dan selalu dicari upaya'upaya
untuk mengoptimalkannya.
mengoptimalkannya. Pengoptimalan ini dilakukan
dilakukan mengingat bah%a %aktu 5lamanya6
5lamanya6
menyelesaikan suatu produk adalah berpengaruh besar terhadap biaya produksi.
Hardening dilakukan untuk memperoleh sifat tahan aus yang tinggi, kekuatan dan
fatigue limit1 strength yang lebih baik. 0ekerasan yang dapat dicapai tergantung pada kadar 

karbon dalam baja dan kekerasan yang terjadi akan tergantung pada temperatur pemanasan
5temperatur autenitising6, holding time dan laju pendinginan yang dilakukan serta seberapa
tebal bagian penampang yang menjadi keras banyak tergantung pada hardenability.

Cangkah'langkah proses hardening adalah sebagai berikut 4

. melakuk
melakukan
an peman
pemanasan
asan 5heatin
5heating6
g6 untuk
untuk baja
baja karbo
karbon tinggi "'# diatas *c' pada
n tinggi
diagram 7e'7e#;, misalnya pemanasan sampai suhu <", tujuanya adalah untuk 
mendapatkan struktur *ustenite, yang salah sifat *ustenite adalah tidak stabil pada
suhu di ba%ah .
 

*c',sehingga dapat ditentukan struktur yang diinginkan. !iba%ah ini diagram 7e'7e #;
diba%ah ini 4

". Pe
Pena
nahan
hanan
an suhu
suhu 5holdi
5holding6
ng6,, Holdi
Holding
ng time
time dila
dilakuk
kukan
an untuk
untuk mendap
mendapat
atkan
kan kekera
kekerasan
san
maksimum dari suatu bahan pada proses hardening dengan menahan pada temperatur 
 pengerasan untuk memperoleh pemanasan yang homogen sehingga struktur 
austenitnya homogen atau terjadi kelarutan karbida ke dalam austenit dan diffusi
karbon dan unsur paduannya. Pedoman untuk menentukan holding time dari berbagai
 jenis baja4

a. 2aja
2aja 0onstruk
0onstruksi
si dari 2aja 0arbon
0arbon dan 2aja
2aja Padua
Paduan
n )enda
)endah
h Fang menga
mengandu
ndung
ng
karbida yang mudah larut, diperlukan holding time yang singkat, ( G ( menit setelah
mencapai temperatur pemanasannya dianggap sudah memadai.

 b. 2aja 0onstruksi dari 2aja Paduan Menengah !ianjurkan menggunakan holding time

( '"( menit, tidak tergantung ukuran benda kerja.

c. Co%
Co% *lloy
*lloy Tool
Tool +teel
+teel Memerl
Memerluka
ukan
n holdin
holding
g time
time yang tepat
tepat,, ag
agar
ar keker
kekerasa
asan
n yang
yang
diinginkan dapat tercapai. !ianjurkan menggunakan ,( menit per milimeter tebal
 benda, atau  sampai # menit.
men it.

d. High
High *lloy
*lloy ;hrome
;hrome +teel Membutu
Membutuhkan
hkan holding
holding time
time yang paling panjang
panjang di antara
antara
semua
semua ba
baja
ja perkak
perkakas
as,, juga
juga terga
tergantu
ntung
ng pada
pada temper
temperatu
aturr pema'n
pema'nasa
asanny
nnya.
a. Buga
Buga
diperlukan kom'binasi temperatur dan holding time yang tepat. 2iasanya dianjurkan
mengg
mengguna
unaka
kan
n ,( menit
menit permi
permilim
limete
eterr te
tebal
bal benda
benda dengan
dengan minim
minimum
um  menit
menit,,
maksimum  jam.

e. Hot'
Hot'o
ork Tool
ool +teel
+teel Mengan
Mengandun
dung
g karbi
karbida
da yang
yang sulit
sulit larut,
larut, baru
baru ak
akan
an larut
larut pada
pada

 ;. Pada
Pada tempera
temperatur
tur ini kemungki
kemungkinan
nan terjadiny
terjadinyaa pertumbu
pertumbuhan
han butir
butir sangat
sangat
 besar, karena itu holding time harus dibatasi, ('# menit. High +peed +teel
Memerl
Memerluka
ukan
n temper
temperatu
aturr pemana
pemanasan
san ya
yang
ng sanga
sangatt tingg
tinggi,
i, "'
"'#
#;
;.U
.Untu
ntuk 

mencegah terjadinya pertumbuhan butir holding time diambil hanya beberapa menit
saja. Misalkan kita ambil %aktu holding adalah selama ( menit pada suhu /(  .
 

#. Pe
Pendi
ndingi
nginan
nan.. Untu
Untuk
k proses
proses Hard
Hardeni
ening
ng kita
kita mela
melakuk
kukan
an pendi
pendingi
nginan
nan secara
secara ce
cepat
pat
dengan
dengan mengg
mengguna
unakan
kan media
media ai
air.
r. Tujuan
ujuanya
ya adalah
adalah untuk
untuk menda
mendapat
patkan
kan str
strukt
uktur 
ur 
martensite, semakin banyak unsur karbon,maka struktur martensite yang terbentuk 
 juga akan semakin banyak. 0arena martensite terbentuk dari fase *ustenite yang
di
didin
dingin
ginkan
kan secara
secara ce
cepat
pat.. Hal
Hal ini
ini diseba
disebabka
bkan
n karena
karena atom
atom karbon
karbon tidak
tidak semp
sempat
at

 berdifusi keluar dan terjebak dalam


dala m struktur kristal dan membentuk
me mbentuk struktur tetragonal
tetr agonal
yang ruang kosong antar atomnya kecil,sehingga kekerasanya meningkat.

Proses pendinginan sendiri memiliki dua macam proses, yaitu 4


. Proses pendinginan secara langsung.
Proses ini dilakukan dengan cara logam yang sudah dipanaskan hingga suhu
austenite dan setelah itu logam didinginkan dengan cara mencelupkan logam tersebut ke
dalam media pendingin cair, seperti air, oli, air garam dan lain'lain.
Pada percobaan Bominy, kecepatan pendinginan tidak merata. Hal tersebut disebabkan
karena hanya satu bagian1ujung 5bagian ba%ah6 dari benda uji diquench
diquench dengan
 dengan semprotan air 
sehingga kecepatan pendinginan yang terjadi menurun sepanjang benda uji, dimulai dari
ujung yang disemprot air.
Perlu dibedakan pengertian kekerasan dengan kemampukerasan. 0ekerasan adalah
kemampuan
kemampuan dari suatu material untuk menahan beban samapai deformasi
deformasi plastis. +edangkan
kemampukerasan adalah kemampuan suatu material untuk dikeraskan.
Pa
Pada
da pe
perc
rcob
obaa
aan
n ini
ini pe
pela
laks
ksan
anaa
aanny
nnyaa meng
menggu
guna
naka
kan
n du
duaa meto
metode
de,, dima
dimana
na cara
cara
 pendinginan untuk
u ntuk ujung yang ba%ah dengan cara menyemprotkan air langsung yaitu
yait u quench
sedangkan untuk ujung yang lain dilakukan dengan cara normalizing.
Pendinginan di ujung yang disemprot dengan air pendinginannya lebih cepat daripada
ujung yang satunya karena bantuan udara1suhu ruangan. Badi laju pendinginan terbesar terjadi
di ujung benda uji yang disemprot air.

". Proses pendinginan secara tidak langsung


Proses ini dilakukan dengan cara, logam yang telah dipanaskan sampai dengan
suhu austenite setelah itu logam didinginkan dengan cara menyemprotkan
menyemprotkan air pada salah satu
ujung dari logam tersebut atau dengan cara didinginkan pada udara terbuka atau temperature
kamar.
 

*dapun metode'metode pendinginan sebagai berikut 4


a . 9uenching
9uenc
9uenchin
hing
g merup
merupak
akan
an suatu
suatu pr
prose
osess pendin
pendingin
ginan
an yang
yang terma
termasuk
suk pendin
pendingin
ginan
an
langsung. Pada proses ini benda uji dipanaskan sampai suhu austenite dan dipertahankan
 beberapa lama sehingga strukturnya seragam, setelah itu didinginkan dengan mengatur laju

 pendinginann ya untuk mendapatkan sifat mekanis yang dikehendaki. Pemilihan temperature


 pendinginannya
media pendingin dan laju pendingin pada proses Iuenching sangat penting, sebab apabila
temper
temperatu
ature
re te
terl
rlalu
alu tingg
tinggii atau
atau pendin
pendingin
ginan
an te
terla
rlalu
lu besar
besar,, maka
maka ak
akan
an menye
menyeba
babka
bkan
n
 permukaan logam menjadi retak.
Hasil Iuench hardening 4

• menghasilkan produk yang keras tetapi getas

• Menghasilkan tegangan sisa

• 0eul
0euleta
etan
n dan ketang
ketangguh
guhan
an turun.
turun. 7lui
7luida
da yang
yang ideal
ideal untuk
untuk media
media Iuench
Iuench agar 
agar 
diperoleh struktur martensit, harus bersifat4

. Mengamb
Mengambil
il panas
panas dengan cepat
cepat didaera
didaerah
h temperatu
temperaturr yang tin
tinggi.
ggi.

". Mendin
Mendingin
ginkan
kan benda kerja
kerja re
relat
latif
if lambat
lambat di daera
daerah
h temper
temperat
atur
ur yang
yang rendah
rendah,,
misalnya di ba%ah temperatur #(J; agar distorsi atau retak dapat dicegah.

 b . Tempering
Tempering
Temperi
empering
ng dimaksu
dimaksudkan
dkan untuk
untuk membuat
membuat baja yang telah
telah dikerask
dikeraskan
an agar lebih
lebih
menja
menjadi
di liat,
liat, yaitu
yaitu denga
dengan
n ca
cara
ra mema
memanas
naska
kan
n kemb
kembali
ali baja
baja yang
yang tela
telah
h diIue
diIuench
nch pada
pada
temperature antara #7 sampai dengan "7 selama # sampai - menit, kemudian
didinginkan dengan temperature kamar. Proses ini dapat menyebabkan kekerasan menjadi
sedikit menurun tetapi kekuatan logam akan menjadi lebih kuat.

c . *nnealing
Proses ini dilakukan dengan memanaskan spesimen sampai di atas suhu transformasi, dimana
keseluruhannya menjadi fasa austenite lalu didinginkan perlahan'lahan di dalam tungku. Pada
 proses annealing ini proses pendinginan secara perlahan'lahan sehingga tidak terdapat
martensit
 

d. Normali:ing
Proses memanaskan baja sehingga seluruh fasa menjadi austenite dan didinginkan
 pada temperature suhu kamar, sehingga dihasilkan struktur
struktu r normal dari perlit dan fer
ferit.
it.

!apat disimpulkan bah%a dengan proses hardening pada baja karbon tinggi akan
meningka
meningkatkan
tkan kekerasa
kekerasanya.
nya. !engan
!engan meningka
meningkatnya
tnya kekerasa
kekerasan,
n, maka
maka efeknya
efeknya terhada
terhadap
p
kekuatan adalah sebagai berikut 4

• 0ekua
0ekuatan
tan impac
impactt 5i
5imp
mpact
act str
streng
ength6
th6 akan
akan turun
turun karen
karenaa dengan
dengan menin
meningka
gkatny
tnyaa
kekerasan, maka tegangan dalamnya akan meningkat.
meningkat. 0arena pada pengujian impact
 beban yang bekerja adalah beban geser dalam satu arah , maka tegangan dalam akan

mengurangi kekuatan impact.

• 0ekuatan tarik 5tensile sterngth6 akan meningkat. Hal ini disebabkan karena pada
 pengujian tarik
tar ik beban yang
yan g bekerja adalah
ada lah secara aksial
a ksial yang berla%anan
b erla%anan dengan arah
darii te
dar tegan
gangan
gan dalam
dalam,, sehing
sehingga
ga dengan
dengan naikny
naiknyaa keker
kekerasa
asan
n ak
akan
an menin
meningka
gkatka
tkan
n
kekuatan tarik dari suatu material.
Proses
Proses kombina
kombinasi
si pemanas
pemanasan
an dan pendingi
pendinginan
nan yang bertujua
bertujuan
n mengubah
mengubah struktur 
struktur 
mikro dan sifat mekanis logam disebut Perlakuan Panas 5 Heat
5  Heat Treatment 
Treatment 6  . Pada pengujian
pengujian
Bominy ini kita melakukan
melakukan proses pendinginan secara langsungkarena pendingi
pendinginan
nan dilakukan

dengan cara menyemprotkan logam dengan air pada salah satu ujungnya.
Pada proses ini kita sebaiknya
sebaiknya menghindari laju pendinginan yang cepat karena, pada
 prose pendinginan cepat akan mengakibatkan benda uji akan mengalami retak'retak,
sedangkan pada laju pendinginan yang lambat benda uji yang dihasilkan akan memiliki
tingkat kekerasan yang tinggi dan keuletan yang baik.
Cogam
Cogam yang didingin
didinginkan
kan dengan
dengan kecepata
kecepatan
n yang berbeda'
berbeda'beda
beda misalny
misalnyaa dengan
dengan
media pendingin
pendingin yang berbeda, air, udara atau minyak akan mengalami perub
perubahan
ahan struktur 
mikro yang berbeda. +etiap
+etiap struktur mikro misalnya
misalnya fasa martensit, bainit,
bainit, ferit dan perlit
merupakan hasil transformasi fasa dari fasa austenit. Masing'masing fasa tersebut terjadi

dengan kondisi pendinginan


pendinginan yang berbeda'beda
berbeda'beda dimana untuk setiap paduan bahan
bahan dapat
dilihat
dilihat pada diagram
diagram ;ontinou
;ontinouss ;ooling
;ooling Tr
Transf
ansform
ormatio
ation
n 5;;T6
5;;T6 dan Time
Time Tempera
emperature
ture
 

Transformation 5TTT6 diagram. Masing'masing fasa di atas mempunyai nilai kekerasan yang
yang
 berbeda. !engan pengujian Bominy maka dapat diketahui laju pendinginan yang berbeda
akan menghasil
menghasilkan
kan kekerasan
kekerasan bahan
bahan yang berbeda.
berbeda. Pada percobaan
percobaan Bominy ini , mam
mampu
pu
kerass dari suatu baja yang sama
kera sama akan
akan ber&aria
ber&ariasi
si karena
karena dipengar
dipengaruhi
uhi oleh komposi
komposisiny
sinya,
a,
dimana komposisi tersebut merupakan komposisi kimia dan terdapat ukuran'ukuran dari

setiap benda uji atau spesimen. +pesimen yang biasa digunakan dalam percobaan Bominy test
ini adalah baja karbon. Pada baja,pendinginan yang cepat dari fasa austenit menghasilkan
fasa martens
martensit
it yang tinggi
tinggi kekerasa
kekerasannya
nnya.. Untuk
Untuk pendingi
pendinginan
nan lambat
lambat akan mendapa
mendapatka
tkan
n
str
strukt
uktur
ur Caju
Caju pendi
pendingi
nginan
nan be
berg
rgan
antun
tung
g pada
pada media
media pendi
pendingi
nginny
nnyaa juga.
juga. *dapun
dapun media
media
 pendingin adalah sebagai
s ebagai berikut 4
 2rine 5air K  L garam dapur6
 *ir 

• +a
+anga
ngatt umum
umum diguna
digunakan
kan sebaga
sebagaii Iuench
Iuenching
ing,, dan juga
juga mudah
mudah diper
diperol
oleh
eh
sehingga tidak ada kesulitan dalam pengambilan dan penyimpanan.

• Panas
anas je
jeni
niss dan
dan kond
konduk
ukti
ti&i
&ita
tass term
termal
al ting
tinggi
gi,, sehi
sehing
ngga
ga kema
kemam
mpuan
puan
mendinginkannya tinggi.

• !apat mengakibatkan distorsi

• !igunakan untuk bendabenda kerja yang simetris dan sederhana

 +alt bath, merupakan campuran nitrat dan nitrit 5NaNO # dan NaNO"6
 Carutan minyak dalam air 
 Udara dimana pendinginan dilakukan dengan menyemprotkan udara bertekanan ke
 benda kerja
 Oli

• 2anyak digunakan

• Caju pendinginan lebih lambat dibandingkan air 

• 0ondukti&itas termal, panas laten penguapan rendah

• Aiskositas tinggi, laju pendinginan menjadi rendah5pendinginan lambat6


 

• Aiskositas yang rendah menyebabkan laju pendinginan tinggi dan menjadi


mudah terbakar.

Metode hardening selain Bominy test adalah 8rossman test. Hardenability suatu baja
diukur oleh diamater suatu baja yang struktur mikro tepat di intinya adalah ( L martensite

setelah dilakukan proses hardening dengan pendinginan tertentu. 2aja berbentuk silinder 
5panjang min (!6 dengan &ariasi diameter dilakukan pengerasan dengan media pendingin
tertentu. Hasil pengersan diuji metallography dan kekerasan, diameter baja tersebut yang
intinya tepat ( L martensite dianyatakan sebagai diameter kritis 5!o6, pada suatu laju
 pendinginan tertentu Caju pendinginan dinyatakan dengan koefisien of se&erity 5H6. 0arena
harga
harga !o masih tergan
tergantung
tung dengan laju pendingi
pendinginan
nan tertent
tertentu
u maka
maka dirumusk
dirumuskan
an Harga
Harga
diameter baja tersebut 5(L martensite6 dengan pendinginan 3deal 5Htak Hingga6 yang
disebut sebagai diameter ideal 5!i6.

BAB III
METODE PER-OBAAN
.1 Al
Alat
at a
a Ba)a
Ba)a 
'.
'.1.
1.1
1 Alat
Alat /a!
/a!  ,!
,!"
"ak
aka
a
*lat yang digunakan dalam percobaan ini adalah4
. Mesi
Mesinn uji
uji ke
keke
kera
rasa
san
n Rockwell dengan satu set perlengkapannya.
". 3ndentor
3ndentor berbentu
berbentuk k intan
intan dan
dan 3ndent
3ndentol
ol 2ola.
2ola.
#.   Mesin heat treatment
$.   a
adah
dah 1 tempat
te mpat

'.1.1. Ba)a /a! ,!"aka


  2ahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah4

. 2aja +T #
". +T $(
#. +T-
$. +T/
(. *mutit

  '.2 Pr&(e"r Per%&baa

Per%&baa 1
 

. Mempersiapkan
Mempersiapkan benda
benda uji yaitu
yaitu baja +T #, +T $(, +T -, +T / dan *mutit.
*mutit.
". Merataka
Meratakan
n benda uji mengguna
menggunakan
kan kikir dan memeber
memeberikan
ikan kode
kode 5stamping6
5stamping6 pada
pada
 benda uji.

#. Memasang
Memasang indentor intan dan meletakan
meletakan benda uji pada posisi yang benar.
benar.

$. Mengat
Mengatur
ur posisi
posisi nyala
nyala lampu
lampu pada
pada mes
mesin
in Rockwel 
 Rockwel  seperti
 seperti nyala lampu pada saat
dipasang indentor intan.

(. Melak
Melakuka
ukan
n prose
prosess pengu
pengujia
jian
n

-. Mencatat nilai kekerasan


kekerasan pada # titik
titik dan dihitung nilai rata'ratanya.
rata'ratanya.

. Melakuka
Melakukan
n pembaha
pembahasan
san dan
dan menarik
menarik kesimpu
kesimpulan.
lan.

Per%&baa 2 Hare,!

. Mempersiapkan
Mempersiapkan benda uji
uji yaitu baja
baja +T #,
#, +T $(, +T -, +T/
+T/ dan *mutit
*mutit yang
yang
sudah di catat kekerasannya kemudian di kikir sampai rata, lalu siap kan mesin
heat treatment untuk memanaskan baja tersebut.
". Panaskan baja tersebut
tersebut pada mesin
mesin heat treatment sampai bersuhu /(;.
heat treatment
#. +etelah
+etelah itu pasahkan
pasahkan baja tersebut
tersebut untuk
untuk diproses
diproses pendingina
pendinginannya
nnya yang berbeda,
berbeda,
yaitu dengan media pendinginan berupa air, oli, larutan Na;l.
$. +etelah
+etelah kering
kering,, *mpl
*mplas
as permukaa
permukaan
n benda uji
uji yang akan
akan di uji.
(. Memasang
Memasang indentor intan dan meletakan
meletakan benda uji pada posisi yang benar.
benar.
-. Mengat
Mengaturur posisi
posisi nyala
nyala lampu
lampu pada
pada mesi
mesin
n  Rockwel  seperti
  seperti nyala lampu pada saat
dipasang indentor intan.
. Melak
Melakuka
ukann prose
prosess pengu
pengujia
jian
n
/. Mencatat nilai kekerasan
kekerasan pada # titik
titik dan dihitung nilai rata'ratanya.
rata'ratanya.
<. Melakuka
Melakukann pembaha
pembahasan
san dan
dan menarik
menarik kesimpu
kesimpulan.
lan.

Per%&baa ' Te$er,!

. Mempersiapkan
Mempersiapkan benda uji
uji yaitu baja
baja +T #,
#, +T $(, +T -, +T/
+T/ dan *mutit
*mutit yang
yang
sudah di catat kekerasannya kemudian di kikir sampai rata, lalu siap kan mesin
heat treatment untuk memanaskan baja tersebut.
". Panaskan baja tersebut
tersebut pada mesin
mesin heat treatment sampai bersuhu (;.
heat treatment
#. +etelah
+etelah itu pasahkan
pasahkan baja tersebut
tersebut untuk
untuk diproses
diproses pendingina
pendinginannya
nnya yang berbeda,
berbeda,
yaitu dengan media pendinginan berupa air, oli, larutan Na;l.
$. +etelah
+etelah kering
kering,, *mpl
*mplas
as permukaa
permukaan
n benda uji
uji yang akan
akan di uji
(. Memasang
Memasang indentor intan dan meletakan
meletakan benda uji pada posisi yang benar.
benar.
 

-. Mengat
Mengatur
ur posisi
posisi nyala
nyala lampu
lampu pada
pada mesi
mesin
n  Rockwel  seperti
  seperti nyala lampu pada saat
dipasang indentor intan.
. Melak
Melakuka
ukann prose
prosess pengu
pengujia
jian.
n.
/. Mencatat nilai kekerasan
kekerasan pada # titik
titik dan dihitung nilai rata'ratanya.
rata'ratanya.
<. Melakuka
Melakukan n pembaha
pembahasansan dan
dan menarik
menarik kesimpu
kesimpulan.
lan.

Per%&baa
Per%&baa ' N&ral,3,!

. Mempersiapkan
Mempersiapkan benda uji
uji yaitu baja
baja +T #,
#, +T $(, +T -, +T/
+T/ dan *mutit
*mutit yang
yang
sudah di catat kekerasannya kemudian di kikir sampai rata, lalu siap kan mesin
heat treatment untuk memanaskan baja tersebut.
". Panaskan baja tersebut
tersebut pada mesin
mesin heat treatment sampai bersuhu (;.
heat treatment
#. +etelah
+etelah itu pasahkan
pasahkan baja
baja tersebut
tersebut untuk diproses
diproses pending
pendinginan
inan,, pada normali:i
normali:ing
ng
 pendingaann ya dengan pendinginan
 pendingaannya pendingin an lambat diudara terbuka
terbuk a 5atmosfer6.
$. +etelah
+etelah kering
kering,, *mpl
*mplas
as permukaa
permukaann benda uji
uji yang akan
akan di uji
(. Memasang
Memasang indentor intan dan meletakan
meletakan benda uji pada posisi yang benar.
benar.
-. Mengat
Mengatur
ur posisi
posisi nyala
nyala lampu
lampu pada
pada mesi
mesin
n  Rockwel  seperti
  seperti nyala lampu pada saat
dipasang indentor intan.
. Melak
Melakuka
ukann prose
prosess pengu
pengujia
jian.
n.
/. Mencatat nilai kekerasan
kekerasan pada # titik
titik dan dihitung nilai rata'ratanya.
rata'ratanya.
<. Melakuka
Melakukan n pembaha
pembahasansan dan
dan menarik
menarik kesimpu
kesimpulan.
lan.

BAB I4
DATA PER-OBAAN
*.1 Data
ata Per
Per%&baa
baa
!ataa 3 5+enin,
!at 5+enin, "$1/1"
"$1/1"(6
(6 4 Mengukur
Mengukur kekerasan
kekerasan benda uji sebelum
sebelum proses Heat
Treatment

No Benda "er$a "ekerasan %HR&' "ekerasan


  1 2 3 Rata(rata
,1.-%HR ,-.2%HR ,#.+%HRB' / 4
1 )* 3+ B' ,%HRB' B' %HR&'
2 )* 4# 13.- 1-.3 1.1 1.43
3 )* 0 2# 2#., 2#., 2#.#3
4 )* ,0 23.1 24.4 2+.0 24.,3
# mutit 1.- 1.+ 13.3 1#.3

/(.5H)26  $ 5H);6 4 3nterpolasi dari tabel kekerasan


 

!ata 33 5+enin, #1/1"(6 4 Proses Hardening

Benda  *em&
 *em uen5 "ekerasan setelah
"ekerasan "ekeras
No "er$a  h Hardening%HR&' an
Rata(
  6e
6edia 1 2 3 rata
1 )* 3+ ,#0 7ater 13.2 1.4 1#.0 14.,+
8ar
2 )* 4# ,#0 Na&l 14 1+.+ 1-., 1+.1+
3 )* 0 ,#0 Oil 2+.4 23.+ 2#.1 2#.4
8ar
4 )* ,0 ,#0 Na&l 22.0 1-., 1-.# 20.43
# mutit ,#0 Oil #,. 0 #-. #-.4

!ata 333 5+enin, 1<1"(6 4 Proses Tempering

Benda  *em&
 *em uen5 "ekerasan setelah *emering "ekeras
No "er$a  h %HR&' an
Rata(
  6e
6edia 1 2 3 rata
1 )* 3+ #00 7ater 12., 12.3 12.+ 12.
8ar
2 )* 4# #00 Na&l 13.1 12.3 13.4 12.-3
3 )* 0 #00 Oil 23.1 23.2 22.# 22.-3
8ar
4 )* ,0 #00 Na&l 1,.0 1,.- 20.0 1-.-

# mutit #00 Oil 4.# 40.# 42.0 43

!ata 3A 5+enin, "1<1"(6 4 Proses Normali:ing

Benda  *em&
 *em uen5 "ekerasan setelah
No "er$a  h Normali9ing %HR&' "ekerasan
  6edia 1 2 3 Rata(rata
1 )* 3+ ,#0 7ater 11.0 11.0 ,.- 10.3
8ar
2 )* 4# ,#0 Na&l 2.1 2. 3.1 2.
3 )* 0 ,#0 Oil 1-.+ 1,.3 1+. 1,.#3
8ar
4 )* ,0 ,#0 Na&l 1-.2 1+.# 20., 1-.1
 

# mutit ,#0 Oil 33.2 34.1 32.- 33.4

Perbandingan 0ekerasan 2enda Uji dari hasil percobaan 4

Benda
No. "er$a )eelum )esudah )esudah )esudah
Hardening Hardening%H  *emering%H
 *emering%H Normali9ing
  %HR&' R&' R&' %HR&'
1 )* 3+ 4 14.,+ 12. 10.3
2 )* 4# 1.43 1+.1+ 12.-3 2.
3 )* 0 2#.#3 2#.4 22.-3 1,.#3
4 )* ,0 24.,3 20.43 1-.- 1-.1
# mutit
m 1#.3 #-.4 43 33.4

Kurva Heat Treatm ent

+0

0

#0 )* 3+
)* 4#
40 )* 0

HRB )* ,0
30 mutit

20

10

0
)e e lu m Ha rde ning *e m e ring No rma li9ing
 

  BAB 4
KESIMPULAN

5.1 Ke(,$"la
2erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu4

. 2aja yang
yang sudah mengal
mengalami
ami proses
proses heat treatm
treatment
ent menjadi
menjadi keras
keras dari baja
baja yang
 belum di heat treatment.
". Proses
Proses peman
pemanasan
asan 5Harden ing6 pada suhu /( ; terhadap specimen logam +T #,
5Hardening6
+T $(, +T -, +T / dan *mutit, pada proses ini *mutit menunjukan penambahan
nilai kekerasan yang paling signifikan.
#. Tempe
Temperatu
rature
re pemanas
pemanasan,
an, laju pendingi
pendinginan,
nan, komposis
komposis kimia,
kimia, kondisi
kondisi permukaan,
permukaan,
ukuran dan berat benda kerja juga berpengaruh pada proses heat treatment.
$. 2erda
2erdasar
sarkan
kan percoba
percobaanan yang
yang telah
telah dilaku
dilakukan
kan bah%
bah%aa dari
dari keker
kekerasa
asan
n besi
besi satu
satu
dengan
dengan yang lainnya
lainnya mempuny
mempunyai
ai kekerasa
kekerasan
n yang berbeda'
berbeda'beda
beda karena
karena dalam
dalam
struktur yang di kandung dalam logam berbeda'beda.

Anda mungkin juga menyukai