Anda di halaman 1dari 5

No / Deskripsi Nama Produksi % Scrap Bahan Bahan Efisiensi Mesin Kebutuhan Jumlah

Kode Mesin Mesin / yang Disiapkan (Bahan yang Mesin Mesin


Operasi Jam Diminta (Baham disiapkan/Efisiensi (Teoritis) Aktual
diminta/1- ) (Efisien
%Scrap(95%) Mesin/Produksi
) mesin per
jam*Reabilitas
(80%)*Jam
kerja per hari
(8)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Membuat Dudukan Bohlam
O-1 Membuat rangkaian Meja 4 0 1 1 1,05 0,04 1
lampu Fabrikasi
0-2 Memasang kabel Meja 12 0,3 1 1,4 1,5 0,02 1
Fabrikasi
O-3 Memasang rangkaian Meja 8,6 0,4 1 1,6 1,7 0,03 1
dudukan lampu Fabrikasi
O-4 Memasang bolam Meja 60 0 1 1 1,05 0,00 1
pada dudukan lampu Fabrikasi
O-13 Pemasangan lampu ke Meja 20 0 1 1 1,05 0,01 1
bagian alas Fabrikasi
O-14 Pemasangan dinding Meja 20 0 1 1 1,05 0,01 1
lampu Fabrikasi
O-15 Pemasangan tutup Meja 60 0 1 1 1,05 0,00 1
kolase Fabrikasi
Tutup Bagian Atas dan Alas
O-5 Pengukuran papan Meja 20 0 1 1 1,05 0,01 1
kayu Fabrikasi
O-6 Pemotongan kayu Mesin 7,5 0,4 2 3,3 3,5 0,07 1
Potong
O-7 Pengampelasan Mesin 6 0,1 2 2,2 2,3 0,06 1
Amplas
O-8 Pengecatan Mesin Cat 6 0,5 2 4 4 0,10 1
Dinding Lampu
O-9 Pengukuran akrilik Meja 12 0 1 1 1,05 0,01 1
Fabrikasi
O-10 Pemotongan akrilik Mesin 6 0,4 4 6,6 7 0,18 1
Potong
O-11 Penggabungan Meja 4 0 1 1 1,05 0,04 1
Fabrikasi
O-12 Menempelkan sticker Meja 60 0 4 4 4 0,01 1
sesuai design Fabrikasi

Routing Sheet

Pengurutan produksi (routing sheet) adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan
rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan. Pengurutan produksi menjadi tulang punggung kegiatan produksi yang merupakan
pengumpulan kembali semua data yang dikembangkan oleh rekayasawan proses dan alat komunikasi pokok antara rekayasawan produk
dan orang produksi. Routing sheet ini sering disebut juga dengan lembar proses atau lembar operasi (Apple, 1990).

Routing sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan
dalam usaha memperoleh sejumlah produk yang diinginkan. Data yang diperlukan dalam perhitungan routing sheet ini adalah urutan
operasi dari setiap komponen, nama atau jenis peralatan yang digunakan, persentase scrap dan efesiensi pabrik. Urutan operasi pada routing
sheet ini didasarkan pada urutan operasi yang ada pada peta proses operasi. Informasi-informasi yang diperoleh dari perhitungan routing
sheet adalah dapat mengetahui kapasitas alat teorits, jumlah unit yang disiapkan, produk dengan efesiensi serta jumlah mesin teoritis
(http://library.binus.ac.id).

Lembar urutan proses atau lembar operasi adalah tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan
rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990). Lembar urutan proses terutama ditujukan untuk mengetahui jumlah mesin
atau peralatan produksi yang diperlukan dalam memenuhi jumlah produksi yang diinginkan dengan memperhatikan persentase bahan baku
yang terbuang, kapasitas mesin atau peralatan dan efisiensi departemen atau pabrik.

Routing Sheet

Cara pengisian tabel urutan proses, yaitu untuk kolom (1), kolom (2) dan, kolom (3) menggunakan data yang ada pada peta proses
operasi. Kolom (4) terlebih dahulu mengisi jumlah produk akhir yang diingikan pada akhir aktivitas, kemudian untuk pengisisan kolom (5)
persentasi buangan, berdasarkan pada peta proses operasi. Pada kolom (6) diisi dengan jumlah produk yang harus disiapkan pada awal
aktivitas dengan memperhitungkan % buangan yang pada aktivitas yang bersangkutan.

Sedangkan kolom (7) yaitu efesiensi mesin, faktor efesiensi kerja mesin yang disebabkan adanya persiapan mesin sebelum
digunakan, waktu perbaikan, maupun hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya waktu tunggu, dimana harga umum yang diambil dalam
hal ini berkisar antara 0,8-0,9 (Wignjosoebroto, 2000).

Perhitungan kolom (8) produksi mesin/ jam adalah hasil produksi dalam satu jam (kapasitas/jam), yaitu kapasitas alat teoritis/jam
menunjukkan jumlah unit komponen yang dapat diproses oleh alat atau mesin dalam jangka waktu kerja yang tersedia. Kolom (9) adalah
jumlah mesin teoritis yang dapat dihitung dengan rumus:
Rumus Routing Sheet

MPPC (Multi Product Process Chart)

MPPC (Multi Product Process Chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan untuk masing-masing komponen yang akan
diproduksi. Peta MPPC juga dapat berguna sebagai gambaran umum yang berkaitan dengan langkah-langkah pengerjaan dari setiap produk
yang ada pada waktu proses tertentu sehingga diperoleh informasi tentang kesamaan proses dari setiap produk dengan yang lainya.
Berdasarkan MPPC juga dapat diketahui aliran balik (backtracking) dan pola aliran yang tidak sesuai dengan urutan proses (Lutfah Ariana,
2005).

Informasi yang dapat diperoleh dari MPPC ini adalah jumlah aktual mesin yang dibutuhkan. Terdapat ketentuan-ketentuan yang
berlaku di dalam MPPC, diantaranya adalah pembulatan ke atas jika angka di belakang koma dibagi dengan angka didepan koma jika lebih
besar dari 0,1 maka dilakukan pembulatan ke atas. Ketentuan lainnya adalah pembulatan ke bawah jika angka di belakang koma lebih kecil
dari 0,1 dan jika jumlah mesin teoritis lebih kecil dari satu maka dibulatkan menjadi 1 (http://library.binus.ac.id).

Biasanya Multi Product Process Chart sangat berguna sebagai petunjuk teman kerja dalam suatu proses produksi dan terdapat pula
kegunaan lainnya. Fungsi lain dari MPPC diantaranya adalah untuk menghitung jumlah mesin atau mesin teoritis, untuk keperluan
membuat setiap komponen, menentukan jumlah mesin setiap unit dan jumlah operator (Harahap,2006).

Peta proses produksi darab ialah suatu diagram yang menggambarkan aliran atau urutan operasi kerja tiap elemen produk disetiap
mesin atau stasiun kerja (Wignjosoebroto, 2000).

MPPC
Dengan membuat diagram ini dapat diperoleh gambaran umum mengenai tata letak mesin atau fasilitas produksi yang seharusnya
dirancang. Berdasarkan peta tersebut akan dapat dipelajari dan dianalisis dua hal yang memiliki pengaruh yang cukup nayta dalam
perancangan tata letak seperti: Aliran balik dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya ”aliran balik” akibat fasilitas produksi tidak
ditempatkan sesuai dengan urutan prosesnya, dan pengelompokkan pola aliran yaitu pengelompokkan komponen yang memiliki urutan
proses pengerjaan dan menggunakan mesin yang sama.

Share this:

Anda mungkin juga menyukai