Anda di halaman 1dari 3

Tugas Fismod Chapter 5

Nama : Fransiskus X. H. Keraf


NIM : 195060300111006
Interpretasi Probabilistik dari Fungsi Gelombang

Pola interferensi dua sumber. Jika sumbernya koheren dan sefasa, gelombang dari sumber
berinterferensi secara konstruktif pada titik-titik yang beda lintasannya (d sin u) merupakan
bilangan integral dari panjang gelombang.
Tidak perlu menggunakan gelombang cahaya untuk menghasilkan pola interferensi. Pola

seperti itu dapat diproduksi dengan elektron dan partikel lain juga. Dalam teori gelombang
elektron, gelombang de Broglie dari sebuah elektron tunggal digambarkan dengan fungsi
gelombang C.
Percobaan Kucing Schrödinger

Kucing Schrödinger adalah suatu eksperimen pikiran, terkadang digambarkan juga


sebagai paradoks, yang dirancang oleh fisikawan Austria Erwin Schrödinger pada tahun 1935.
Eksperimen ini menggambarkan apa yang dilihatnya sebagai masalah interpretasi

Kopenhagen mekanika kuantum yang diterapkan pada objek sehari-hari. Skenario ini
menyajikan kucing yang mungkin secara bersamaan berada baik dalam keadaan hidup maupun
mati, sebuah kondisi yang dikenal sebagai superposisi kuantum, sebagai akibat dari hubungan
dengan peristiwa subatomik acak yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi.

Eksperimen Percobaan

Eksperimen pemikiran Schrödinger yang terkenal mengajukan pertanyaan,


"kapan sistem kuantum berhenti ada sebagai superposisi suatu keadaan dan menjadi satu atau
keadaan yang lain?" (Secara lebih teknis, kapan keadaan kuantum yang sebenarnya berhenti
menjadi kombinasi linear kejadian, yang masing-masing menyerupai kejadian-kejadian klasik
yang berbeda, dan malah mulai memiliki deskripsi klasik yang unik?) Jika kucing bertahan
hidup, ia hanya ingat hidup saja. Tapi penjelasan eksperimen EPR yang konsisten dengan
mekanika kuantum mikroskopis standar mensyaratkan bahwa benda makroskopik, seperti
kucing dan notebook, tidak selalu memiliki deskripsi klasik yang unik. Eksperimen pemikiran
menggambarkan paradoks yang nyata ini. Intuisi kita mengatakan bahwa tidak ada pengamat
yang bisa berada dalam pembauran kejadian-namun kucingnya, seperti tampak dari
eksperimen pemikiran, bisa menjadi pembauran semacam itu. Apakah kucing itu harus menjadi
pengamat, atau apakah keberadaannya dalam satu keadaan klasik yang terdefinisi dengan baik
membutuhkan pengamat eksternal lain? Setiap alternatif tampak tidak masuk akal bagi
Einstein, yang terkesan dengan kemampuan eksperimen pemikiran menyoroti masalah ini.
Dalam sebuah surat kepada Schrödinger tertanggal 1950.
Tugas Buku Paul A no 5.24

Anda mungkin juga menyukai