Admin, SUSA3
Admin, SUSA3
Tinjauan Pustaka
Infark Miokard Perioperatif
Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah
dari Sudut Pandang Okupasi
Suparto*, Cindy E. Boom**
Susanty Dewi Winata
*Fellow Anestesi Kardiovaskuler, RSJPN Harapan Kita, Jakarta
DosenKardiovaskuler,
** Konsultan Anestesi Bagian Okupasi RSJPN
FK UKRIDA
Harapan Kita, Jakarta
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
Abstrak
Kejadian
Abstrak infark miokard perioperatif/perioperative myocardial infarct (PMI) sering dijumpai
padaNyeri
pasien dengan
punggung faktor
bawah resiko
adalah jantung
suatu yang menjalani
gejala berupa tindakan
nyeri di bagian operasi.
pinggang Pencegahan
yang dapat menjalar PMI
ke
tungkai
menjadi kanan penting
sangat atau kiri. untuk
Nyeri ini umumnya pernah
memberikan hasil dirasakan
yang baikoleh hampir
dari suatusetiap orang.Pada
operasi. Pada pekerja,
dasarnya
keluhan ini umumnya dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia
patofisiologi terjadinya PMI dapat berupa suatu ruptur plak atau akibat ketidakseimbangan
45-60 tahun. Nyeri punggung bawah sering terjadi pada individu yang melakukan aktivitas berdiri
pasokan dan kebutuhan
atau duduk dalam jangkaoksigen.
waktu yang Terapi
lama, untuk
banyakPMI ditujukan
mengangkat pada
beban beratstabilisasi plak
dengan posisi dan
yang
menjaga
salah. keseimbangan
Diagnosis dilakukanoksigen tersebut.anamnesis,
berdasarkan Mendiagnosa suatu neurologik,
pemeriksaan PMI memerlukan monitoring
pemriksaan X-Ray,
jantung, baik melalui
computerized perubahan
tomography scan (CTEKG,scan),transesophageal
magnetic resonanceechocardiography
imaging (MRI), dual (TEE)
energymaupun
x-ray
biomarker. Tinjauan pustaka ini berisi tentang mekanisme, diagnosis, pilihan terapi serta
absorbtiometry (DEXA), atau myelography. Pengobatan akan dilakukan berdasarkan indikasi
penyebabnya.
tatalaksana dalamSelain penggunaan
penanganan obat-obatan
infark miokard seperti obat penghilang rasa nyeri, obat anti inflamasi
perioperatif.
non steroid, dan obat obatan pelemas otot, fisioterapi dengan berbagai modalitasnya sangat berperan
untuk mengatasi nyeri pinggang bawah. Untuk mencegah timbulnya keluhan ini pada pekerja, perlu
Kata kunci: pencegahan
dilakukan Infark miokard perioperatif,
sedini terapi, monitoring,
mungkin, meliputi pencegahan
edukasi, manajemen terhadap faktor risiko, dan
pemeriksaan prakerja.
Abstract
Perioperative myocardial
Kata kunci: Nyeri punggunginfarct
bawah, (PMI) is terapi
diagnosis, a common event in patients with cardiac risk
factors undergoing surgery. Prevention of a PMI is very important in improving
postoperative outcome. Basically, there are two mechanisms of PMI, due to plaque rupture
Abstract
or oxygen supply-demand imbalance. Management of PMI is to address these two causes,
Low back pain is a symptom of waist pain that can spread further to the right or left limb. This
which are
symptom is plaque
commonlystabilization
experiencedand maintaining
by almost everyone.the
For balance of oxygen
workers, this grip oftensupply-demand.
commences in
Diagnosis
adulthoodofwith
PMIpeakhowever,
prevalenceneeds
in thea age
careful
45-60monitoring,
years. Lower either from
back pain recognizing
mostly the who
strikes people ECG
changes, TEE
stand or or afrom
sit for the cardiac
relatively biomarkers.
long period, as well asThese report
those who lift will
heavydiscuss
burden thewith mechanism,
the wrong
position therapeutic
diagnosis, a lot of times. Diagnosis
options and can be conducted
management by anamnesis, neurologic
of perioperative myocardial examination,
infarct. X-ray
examination, computerized tomography scan (CT scan), magnetic resonance imaging (MRI), dual
energy x-ray absorptiometry or myelography. The treatment will be based on indication of the cause.
KeyBesides
words:using
Perioperative
drugs likemyocardial
pain killer infarct, therapy, monitoring,
drugs, non-steroidal prevention
anti-inflammatory drugs, and muscle
relaxant drugs, physiotherapy with its variety is useful to overcome lower back pain. To prevent this
pain to workers, it is necessary to prevent the symptoms as early as possible by means of education,
management of risk factors, and pre-worker examination.
Pendahuluan permasalahan kardiak yang menjalani operasi,
sehingga infark miokard perioperatif juga
Key words:
Terdapat lebih Lower backjuta
dari 230 pain, diagnosis,
tindakan therapy
operasi diprediksi akan meningkat. Komplikasi
mayor yang dilakukan diseluruh dunia setiap kardiak merupakan penyebab paling sering
tahun dan jumlah ini terus bertambah setiap terjadinya mortalitas dan morbiditas paska
tahunnya.1 Dari jumlah tindakan tersebut, bedah.3 Kejadian mortalitas ini dipengaruhi
diperkirakan kejadian infark miokard oleh kecepatan diagnosis dimana angka
perioperatif sekitar 1-4%.2 mortalitas pada diagnosis infark miokard
Angka harapan hidup yang bertambah perioperatif yang terlambat mencapai 30-
membuat populasi pasien dengan usia lanjut 70%.1
semakin bertambah. Hal ini berdampak Insiden PMI pada pasien resiko rendah
dengan lebih banyaknya pasien dengan tanpa adanya riwayat penyakit jantung koroner
jaringan penting seperti sumsum tulang fleksi, ekstensi, dan rotasi secara berlebihan
belakang, akar saraf, dan pembuluh darah.5 juga dapat mengganggu nukleus pulposus. 4,5
Pada tulang belakang terdapat segmen gerak Dalam keseluruhan tulang belakang
yang terdiri atas diskus intervertebralis, terdapat kanalis vertebralis yang di dalamnya
korpora, sendi faset, ligamenta, foramen terdapat medula spinalis yang membujur ke
intervertebralis beserta isinya, kanalis bawah sampai LII. Melalui foramen
vertebralis, dan otot paravertebralis. Di antara intervertebralis setiap segmen medula spinalis
kedua korpus tulang belakang terdapat menjulurkan radiks dorsalis dan ventralisnya
jaringan fibrokartilago yang merupakan ke periferi. Di tingkat servikal dan torakal,
bantalan sendi, berfungsi sebagai peredam berkas serabut tepi itu menuju ke foramen
kejut. Penambahan beban akan menyebabkan tersebut secara horizontal.
kompresi terhadap nukleus pulposus; gerakan
terdapat edema. Untuk nyeri kronik dapat Tindakan pencegahan tersebut dilakukan
digunakan kompres panas maupun dingin.11,12 dengan strategi pencegahan sebagai berikut
Korset lumbal tidak bermanfaat pada :11,13,16,17
NPB akut namun dapat digunakan untuk • Edukasi dan pelatihan
mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau Pekerja perlu mendapatkan edukasi
nyeri pada NPB kronis. Sebagai penyangga, tentang cara bekerja yang baik, dalam hal
korset dapat mengurangi beban pada diskus ini yang terkait dengan gangguan NPB.
serta dapat mengurangi spasme. Edukasi dapat meliputi teknik mengangkat
Menurut panel penelitian di Amerika dan beban, posisi tubuh saat bekerja,
Inggris traksi pelvis tidak terbukti bermanfaat. peregangan, dan sebagainya. Lebih lanjut
Penelitian yang membandingkan tirah baring, juga diberikan exercise untuk
korset dan traksi dengan tirah baring dan meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan
korset saja tidak menunjukkan perbedaan ketahanan punggung bawah.
dalam kecepatan penyembuhan. 7,11 • Ergonomi dan modifikasi faktor risiko
Salah satu pilar penanganan NPB Bila memang ada faktor risiko pekerjaan
adalah dengan exercise atau latihan untuk otot terhadap timbulnya NPB di tempat kerja,
perut dan punggung. Penatalaksanaan yang maka perlu dilakukan upaya kontrol.
belum benar terbukti memberikan hasil karena Upaya ini dapat meliputi pengadaan mesin
kurangnya evidence adalah exercise untuk otot pengangkat, ban berjalan, dan sebagainya.
punggung, aerobic conditioning, injeksi Adanya regulasi khusus dari perusahaan
steroid secara epidural, korset, agen fisik dan mengenai pembatasan jumlah beban yang
modalitas lainnya seperti es, panas, diatermi dapat diangkat oleh pekerja adalah
gelombang pendek, dan ultrasound langkah yang baik. Demikian juga halnya
Operasi bertujuan untuk menghilangkan dengan pembatasan waktu bekerja. Faktor
penekanan dan iritasi pada saraf sehingga risiko individu, bila ada, juga harus
nyeri dan gangguan fungsi akan hilang. Harus dikendalikan. Misalkan kebiasan merokok.
dilakukan terutama jika sudah ada kelainan Walaupun belum didapatkan bukti yang
neurologik yang semakin memburuk misalnya kuat bahwa modifikasi faktor risiko dapat
paresis otot tungkai bawah, gangguan otonom mencegah kejadian NPB, namun
(miksi, defekasi, seksual), paresis otot tungkai setidaknya dapat meningkatkan kesehatan
bawah, dan bila terapi konservatif gagal.13,14,15 pekerja secara umum.
• Pemilihan pekerja
Pencegahan Pemilihan pekerja dilakukan dengan
skrining pra-kerja. Riwayat kesehatan dan
Terjadinya NPB pada pekerja sangat hasil pemeriksaan fisik harus diperhatikan
terkait dengan pekerjaan yang dilakukannya. dengan seksama. Adanya riwayat episode
Risiko di tempat kerja meliputi kerja fisik NPB sebelumnya merupakan salah satu
berat, penanganan dan cara pengangkatan indikator adanya kemungkinan akan
barang, gerakan berulang, posisi atau sikap berulangnya kembali gangguan tersebut
tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis. bila calon pekerja itu berhadapan dengan
Maka, tindakan pencegahan yang dilakukan faktor risiko yang ada di tempat kerja.
juga harus berdasarkan pada faktor-faktor
tersebut, yakni :11 Penggunaan rontgen dan tes kekuatan
• Pencegahan primer yang dilakukan untuk sebagai salah satu alat skrining tidak
mencegah timbulnya kejadian NPB di dianjurkan karena ketidakefektifannya
tempat kerja. dalam mendeteksi adanya NPB.
• Pencegahan sekunder untuk mengurangi
kejadian NPB dengan deteksi dini. Kesimpulan
• Pencegahan tersier dilakukan untuk
meminimalisasi konsekuensi atau Nyeri punggung bawah (NPB) adalah
disabilitas yang mungkin timbul dalam rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung
perjalanan penyakitnya. bawah, dapat merupakan nyeri lokal, nyeri
radikuler, maupun keduanya. NPB merupakan
gejala, bukan suatu diagnosis. Nyeri punggung