Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka
Infark Miokard Perioperatif
Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah
dari Sudut Pandang Okupasi
Suparto*, Cindy E. Boom**
Susanty Dewi Winata
*Fellow Anestesi Kardiovaskuler, RSJPN Harapan Kita, Jakarta
DosenKardiovaskuler,
** Konsultan Anestesi Bagian Okupasi RSJPN
FK UKRIDA
Harapan Kita, Jakarta
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Abstrak
 
Kejadian
Abstrak infark miokard perioperatif/perioperative myocardial infarct (PMI) sering dijumpai
padaNyeri
pasien dengan
punggung faktor
bawah resiko
adalah jantung
suatu yang menjalani
gejala berupa tindakan
nyeri di bagian operasi.
pinggang Pencegahan
yang dapat menjalar PMI
ke
tungkai
menjadi kanan penting
sangat atau kiri. untuk
Nyeri ini umumnya pernah
memberikan hasil dirasakan
yang baikoleh hampir
dari suatusetiap orang.Pada
operasi. Pada pekerja,
dasarnya
keluhan ini umumnya dimulai pada usia dewasa muda dengan puncak prevalensi pada kelompok usia
patofisiologi terjadinya PMI dapat berupa suatu ruptur plak atau akibat ketidakseimbangan
45-60 tahun. Nyeri punggung bawah sering terjadi pada individu yang melakukan aktivitas berdiri
pasokan dan kebutuhan
atau duduk dalam jangkaoksigen.
waktu yang Terapi
lama, untuk
banyakPMI ditujukan
mengangkat pada
beban beratstabilisasi plak
dengan posisi dan
yang
menjaga
salah. keseimbangan
Diagnosis dilakukanoksigen tersebut.anamnesis,
berdasarkan Mendiagnosa suatu neurologik,
pemeriksaan PMI memerlukan monitoring
pemriksaan X-Ray,
jantung, baik melalui
computerized perubahan
tomography scan (CTEKG,scan),transesophageal
magnetic resonanceechocardiography
imaging (MRI), dual (TEE)
energymaupun
x-ray
biomarker. Tinjauan pustaka ini berisi tentang mekanisme, diagnosis, pilihan terapi serta
absorbtiometry (DEXA), atau myelography. Pengobatan akan dilakukan berdasarkan indikasi
penyebabnya.
tatalaksana dalamSelain penggunaan
penanganan obat-obatan
infark miokard seperti obat penghilang rasa nyeri, obat anti inflamasi
perioperatif.
non steroid, dan obat obatan pelemas otot, fisioterapi dengan berbagai modalitasnya sangat berperan
untuk mengatasi nyeri pinggang bawah. Untuk mencegah timbulnya keluhan ini pada pekerja, perlu
Kata kunci: pencegahan
dilakukan Infark miokard perioperatif,
sedini terapi, monitoring,
mungkin, meliputi pencegahan
edukasi, manajemen terhadap faktor risiko, dan
pemeriksaan prakerja.
Abstract
Perioperative myocardial
Kata kunci: Nyeri punggunginfarct
bawah, (PMI) is terapi
diagnosis, a common event in patients with cardiac risk
factors undergoing surgery. Prevention of a PMI is very important in improving
postoperative outcome. Basically, there are two mechanisms of PMI, due to plaque rupture
Abstract
or oxygen supply-demand imbalance. Management of PMI is to address these two causes,
Low back pain is a symptom of waist pain that can spread further to the right or left limb. This
which are
symptom is plaque
commonlystabilization
experiencedand maintaining
by almost everyone.the
For balance of oxygen
workers, this grip oftensupply-demand.
commences in
Diagnosis
adulthoodofwith
PMIpeakhowever,
prevalenceneeds
in thea age
careful
45-60monitoring,
years. Lower either from
back pain recognizing
mostly the who
strikes people ECG
changes, TEE
stand or or afrom
sit for the cardiac
relatively biomarkers.
long period, as well asThese report
those who lift will
heavydiscuss
burden thewith mechanism,
the wrong
position therapeutic
diagnosis, a lot of times. Diagnosis
options and can be conducted
management by anamnesis, neurologic
of perioperative myocardial examination,
infarct. X-ray
examination, computerized tomography scan (CT scan), magnetic resonance imaging (MRI), dual
energy x-ray absorptiometry or myelography. The treatment will be based on indication of the cause.
KeyBesides
words:using
Perioperative
drugs likemyocardial
pain killer infarct, therapy, monitoring,
drugs, non-steroidal prevention
anti-inflammatory drugs, and muscle
relaxant drugs, physiotherapy with its variety is useful to overcome lower back pain. To prevent this
pain to workers, it is necessary to prevent the symptoms as early as possible by means of education,
management of risk factors, and pre-worker examination.
Pendahuluan permasalahan kardiak yang menjalani operasi,
sehingga infark miokard perioperatif juga
Key words:
Terdapat lebih Lower backjuta
dari 230 pain, diagnosis,
tindakan therapy
operasi diprediksi akan meningkat. Komplikasi
mayor yang dilakukan diseluruh dunia setiap kardiak merupakan penyebab paling sering
tahun dan jumlah ini terus bertambah setiap terjadinya mortalitas dan morbiditas paska
tahunnya.1 Dari jumlah tindakan tersebut, bedah.3 Kejadian mortalitas ini dipengaruhi
diperkirakan kejadian infark miokard oleh kecepatan diagnosis dimana angka
perioperatif sekitar 1-4%.2 mortalitas pada diagnosis infark miokard
Angka harapan hidup yang bertambah perioperatif yang terlambat mencapai 30-
membuat populasi pasien dengan usia lanjut 70%.1
semakin bertambah. Hal ini berdampak Insiden PMI pada pasien resiko rendah
dengan lebih banyaknya pasien dengan tanpa adanya riwayat penyakit jantung koroner

20 J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

Pendahuluan hilangnya jam kerja (Petersen, 2003). Di


Inggris didapatkan data bahwa sekitar 6%
Semua orang pasti pernah mengalami pegawai akan kehilangan paling sedikit 1 hari
nyeri punggung bawah (NPB) pada sepanjang kerja akibat NPB dalam empat minggu.2,4
hidupnya. Diperkirakan lebih dari 80% orang Data epidemiologi di atas, membuktikan
dewasa yang mengalami nyeri punggung bahwa NPB bukan saja milik pekerja, tetapi
bawah akan membutuhkan bantuan medis. Di dapat terjadi juga pada semua usia dan
Amerika Serikat, NPB berada pada peringkat menimbulkan berbagai kerugian dalam hal
ke-5 dalam daftar penyebab kunjungan ke pembiayaan maupun waktu.
dokter yakni sekitar 12 juta kunjungan per Biasanya nyeri pinggang membutuhkan
tahun. Prevalensi NPB pada pekerja di negara waktu 6-7 minggu untuk penyembuhan baik
industri mencapai 70%, demikian pula halnya terhadap jaringan lunak maupun sendi, tetapi
dengan prevalensi pada usia sekolah.1 Angka 10% di antaranya tidak mengalami perbaikan
pasti kejadian NPB di Indonesia tidak dalam kurun waktu tersebut. Hal ini pastilah
diketahui, namun diperkirakan, angka sangat mengganggu, bukan hanya
prevalensi NPB bervariasi antara 7,6% sampai menimbulkan rasa tidak nyaman atau sakit,
37%. Dari data yang dikumpulkan di tetapi juga menghambat produktivitas di
poliklinik saraf RSUP Dr. Sardjito tahun 2000, kehidupan sehari-hari.4
pasien yang datang tiap bulannya adalah
berkisar antara 1.500 pasien sampai dengan Definisi
2.000 pasien, yang terbanyak adalah pasien
nyeri pinggang (Lamsudin, 2001). Nyeri punggung bawah atau Low Back
Penelitian kelompok studi nyeri Pain didefinisikan sebagai nyeri dan
PERDOSSI Mei 2002 menunjukkan jumlah ketidaknyamanan, yang terlokalisasi di bawah
penderita nyeri pinggang sebesar 18,37% dari sudut iga terakhir (costal margin) dan di atas
seluruh pasien nyeri. Studi populasi di daerah lipat bokong bawah (gluteal inferior fold),
pantai utara Jawa ditemukan insidensi 8,2% dengan atau tanpa nyeri pada tungkai. 1,4
pada pria dan 13,6% pada wanita. Di Rumah Berdasarkan lama perjalanan penyakitnya,
Sakit Jakarta, Yogyakarta dan Semarang nyeri punggung bawah diklasifikasikan
insidensinya sekitar 5,4 – 5,8%, frekuensi menjadi tiga yaitu akut, subakut, dan kronis.
terbanyak pada usia 45-65 tahun.2 Prevalensi Nyeri punggung bawah akut didefinisikan
NPB yang terjadi di lingkungan kerja sebagai timbulnya episode nyeri punggung
anestesiologi dan terapi intensif R.S. Dr. bawah yang menetap dengan durasi kurang
Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 sebesar dari enam minggu. Untuk durasi antara 6-12
35,7%.3 minggu didefinisikan sebagai nyeri punggung
Masalah NPB pada pekerja pada umumnya bawah subakut, sedangkan untuk durasi lebih
dimulai pada usia dewasa muda dengan lama dari 12 minggu adalah nyeri punggung
puncak prevalensi pada kelompok usia 45-60 bawah kronis (de Vet et al. 2002).
tahun dengan sedikit perbedaan berdasarkan
jenis kelamin. Berdasarkan perjalanan Anatomi dan Fisiologi Tulang Belakang
penyakitnya, NPB terbagi menjadi NPB akut,
sub-akut, dan kronis. NPB akut merupakan Sendi torakolumbal adalah sendi yang
bentuk yang paling sering ditemui. Kemper dibentuk oleh vertebra Th XII dan LI. Secara
(1997), mengatakan bahwa 9 dari 10 penderita umum keduanya berfungsi statis, kinetis,
NPB akut akan sembuh dengan sendirinya keseimbangan, dan perlindungan. Pada fungsi
dalam kurun waktu 8-12 minggu. Namun, statis tulang belakang mempertahankan posisi
tidak sedikit yang kemudian akan menjadi tegak melawan gravitasi dengan energi sekecil
kronis dan menimbulkan disabilitas. mungkin, sehingga membentuk sikap tubuh
Disabilitas terkait dengan NPB merupakan tertentu. Fungsi kinetis merupakan rangkaian
masalah utama di negara Barat. Sekitar 45- alat gerak yang memungkinkan terjadinya
55% populasi pekerja diperkirakan mengalami gerakan. Fungsi keseimbangan turut aktif
NPB dalam periode 12 bulan. Lebih lanjut, mempertahankan titik berat tubuh pada posisi
dalam enam bulan setelah episode akut, tetap pada tulang Sakrum II saat berdiri.
sedikitnya 60% pasien akan mengalami relaps Fungsi proteksi adalah melindungi organ dan
dan 16% di antaranya akan menjadi penyebab

J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014 21


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

jaringan penting seperti sumsum tulang fleksi, ekstensi, dan rotasi secara berlebihan
belakang, akar saraf, dan pembuluh darah.5 juga dapat mengganggu nukleus pulposus. 4,5
Pada tulang belakang terdapat segmen gerak Dalam keseluruhan tulang belakang
yang terdiri atas diskus intervertebralis, terdapat kanalis vertebralis yang di dalamnya
korpora, sendi faset, ligamenta, foramen terdapat medula spinalis yang membujur ke
intervertebralis beserta isinya, kanalis bawah sampai LII. Melalui foramen
vertebralis, dan otot paravertebralis. Di antara intervertebralis setiap segmen medula spinalis
kedua korpus tulang belakang terdapat menjulurkan radiks dorsalis dan ventralisnya
jaringan fibrokartilago yang merupakan ke periferi. Di tingkat servikal dan torakal,
bantalan sendi, berfungsi sebagai peredam berkas serabut tepi itu menuju ke foramen
kejut. Penambahan beban akan menyebabkan tersebut secara horizontal.
kompresi terhadap nukleus pulposus; gerakan

Gambar: Tulang Belakang 5

Patofisiologi mekanik seperti peradangan pada ankilosing


spondilitis dan infeksi, neoplasma, dan
Penyebab NPB secara umum osteoporosis. 6
seringkali terkait dengan trauma mekanik akut, Patofisiologi dari NPB sangatlah
tetapi dapat juga sebagai akumulasi dari kompleks. Beragam struktur anatomi dan
beberapa trauma dalam kurun waktu tertentu. elemen dari tulang lumbal (tulang, ligamen,
Akumulasi trauma dalam jangka panjang tendon, otot, dan diskus) diyakini sangat
seringkali ditemukan pada tempat kerja. berperan dalam timbulnya gangguan. Sebagian
Kebanyakan kasus NPB terjadi dengan adanya besar dari elemen lumbal memiliki inervasi
pemicu seperti kerja berlebihan, penggunaan sensorik, sehingga dapat memicu sinyal
kekuatan otot berlebihan, ketegangan otot, nosiseptif yang timbul sebagai respons
cedera otot, ligamen, maupun diskus yang terhadap stimulus kerusakan jaringan. Sebab
menyokong tulang belakang. tetapi keadaan ini lainnya adalah gangguan pada saraf,
dapat juga disebabkan oleh keadaan non- contohnya adalah skiatika. Pada kasus NPB

22 J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

kronis, seringkali dijumpai penyebabnya akibat penurunan hormon estrogen


adalah campuran antara nosiseptif dan sehingga memungkinkan terjadinya nyeri
neurologis.5 pinggang.
Daerah lumbal, khususnya daerah LV- • Status Antropometri
SI memunyai tugas yang berat, yaitu Pada orang yang memiliki berat badan
menyangga berat badan. Diperkirakan 75% yang berlebih risiko timbulnya nyeri
berat badan disangga oleh sendi L5-S1. pinggang lebih besar, karena beban pada
Mobilitas daerah lumbal terutama untuk gerak sendi penumpu berat badan akan
fleksi dan ekstensi sangat tinggi. Diperkirakan meningkat.
hampir 57% aktivitas fleksi dan ekstensi tubuh • Pekerjaan
dilakukan pada sendi LV-SI. Daerah lumbal Faktor risiko di tempat kerja yang banyak
terutama LV-SI merupakan daerah rawan, menyebabkan gangguan otot rangka
karena ligamentum longitudinal posterior terutama adalah kerja fisik berat,
hanya separuh menutupi permukaan posterior penanganan dan cara pengangkatan
diskus. Arah herniasi yang paling sering barang, gerakan berulang, posisi atau sikap
adalah postero lateral.7 tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja
statis, sehingga riwayat pekerjaan sangat
Faktor Risiko diperlukan dalam penelusuran penyebab
serta penanggulangan keluhan ini.3,8
Faktor risiko yang ditemukan di dalam • Aktivitas /olahraga
penelitian di R.S. DR Hasan Sadikin, Bandung Sikap tubuh yang salah merupakan
menunjukkan penyebab NPB, antara lain ialah penyebab nyeri pinggang yang sering tidak
usia, jenis kelamin, body mass index, disadari oleh penderitanya seperti duduk,
kebiasaan merokok, kurang olahraga, dan berdiri, tidur, dan mengangkat beban pada
posisi saat melakukan tindakan anestesia, posisi yang salah dapat menimbulkan
seperti posisi statis, posisi canggung, nyeri pinggang, misalnya, pada pekerja
manual handling procedure, dan kombinasi kantor yang terbiasa duduk dengan posisi
ketiganya. 3 punggung yang tidak tertopang pada kursi,
atau seorang mahasiswa yang seringkali
• Usia membungkukkan punggungnya pada
Nyeri pinggang merupakan keluhan yang waktu menulis. Posisi berdiri yang salah
berkaitan erat dengan umur. Secara teori, yaitu berdiri dengan membungkuk atau
nyeri pinggang atau nyeri punggung menekuk ke depan. Posisi tidur yang salah
bawah dapat dialami oleh siapa saja dan seperti tidur pada kasur yang tidak
pada umur berapa saja. Namun demikian, menopang tulang belakang. Kasur yang
keluhan ini jarang dijumpai pada diletakkan di atas lantai lebih baik
kelompok umur 0-10 tahun, hal ini daripada tempat tidur yang bagian
mungkin berhubungan dengan beberapa tengahnya lentur. Posisi mengangkat
faktor etiologik tertentu yang lebih sering beban dari posisi berdiri langsung
dijumpai pada umur yang lebih tua. membungkuk mengambil beban
Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada merupakan posisi yang salah, seharusnya
mereka yang berumur dekade kedua dan beban tersebut diangkat setelah jongkok
insiden tertinggi dijumpai pada dekade terlebih dahulu.8,11
kelima.1 Bahkan keluhan nyeri pinggang Selain sikap tubuh yang salah yang
ini semakin lama semakin meningkat seringkali menjadi kebiasaan, beberapa
hingga umur sekitar 55 tahun. aktivitas berat seperti melakukan aktivitas
• Jenis Kelamin dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam
Laki-laki dan perempuan memiliki risiko dalam sehari, melakukan aktivitas dengan
yang sama terhadap keluhan nyeri posisi duduk yang monoton lebih dari 2
pinggang sampai umur 60 tahun, tetapi jam dalam sehari , berjalan lebih dari 3,2
pada kenyataannya keluhan lebih sering km dalam sehari dapat pula meningkatkan
terjadi pada wanita, misalnya pada saat risiko timbulnya nyeri pinggang.
mengalami siklus menstruasi. Selain itu
proses menopause juga dapat
menyebabkan kepadatan tulang berkurang

J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014 23


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

• Kebiasaan merokok Pemeriksaan Fisik Umum


Hubungannya dengan kejadian NPB,
diduga karena perokok memiliki Pemeriksaan fisik dimulai dengan
kecenderungan untuk mengalami inspeksi dan bila pasien tetap berdiri dan
gangguan pada peredaran darahnya, menolak untuk duduk, maka sudah harus
termasuk ke tulang belakang. dicurigai adanya suatu herniasi diskus.8
• Abnormalitas struktur Gerakan aktif pasien harus dinilai,
Ketidaknormalan struktur tulang belakang diperhatikan gerakan mana yang membuat
seperti pada skoliosis, lordosis, maupun nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis,
kifosis, menjadikan beban yang ditumpu berkurangnya lordosis serta adanya skoliosis.
oleh tulang belakang tidak pada Berkurang sampai hilangnya lordosis lumbal
tempatnya, sehingga memudahkan dapat disebabkan oleh spasme otot
timbulnya berbagai gangguan pada paravertebral.
struktur tulang belakang. Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada
• Riwayat episode NPB sebelumnya penderita adalah adanya keterbatasan gerak
Individu dengan riwayat episode NPB, pada salah satu sisi atau arah.6
memiliki kecenderungan dan risiko untuk • Posisi berdiri
berulangnya kembali gangguan tersebut. Perhatikan cara penderita berjalan, berdiri
dan sikap berdirinya. Perhatikan bagian
Diagnosis belakang tubuh, apakah ada deformitas,
kelainan anatomik tulang belakang, pelvis
Anamnesis yang miring / tulang panggul yang tidak
simetris, dan adanya atrofi otot. Derajat
Dalam anamnesis perlu ditanyakan gerakan (Range of Motion – ROM) harus
kapan dan bagaimana mulai timbulnya, lokasi diperhatikan dan diperiksa.
nyeri, sifat nyeri, kualitas nyeri, apakah nyeri Palpasi dilakukan untuk mencari trigger
yang diderita diawali dengan kegiatan fisik, zone, lokasi nyeri, dan lainnya.
faktor yang memperberat atau memperingan, • Posisi duduk
ada riwayat trauma sebelumnya dan apakah Harus diperhatikan cara penderita duduk,
ada keluarga penderita penyakit yang sama. sikap duduknya, serta bagian belakang
Adanya riwayat mengangkat beban yang berat tubuhnya.
dengan sikap tubuh yang salah dan • Posisi berbaring
berulangkali, kegiatan fisik atau olahraga yang Perhatikan cara penderita berbaring dan
tidak biasa.8 sikap berbaringnya. Dilakukan
Sifat nyeri yang tajam, menusuk dan pengukuran panjang ekstremitas inferior.
berdenyut, seringkali bersumber dari sendi, • Ekstensi ke belakang (back extension)
tulang dan ligamen. Sedangkan rasa pegal, seringkali menyebabkan nyeri pada
biasanya berasal dari otot. tungkai bila ada stenosis foramen
Nyeri yang disertai dengan penjalaran intervertebralis di lumbal dan artritis
ke arah tungkai menunjukkan adanya lumbal, karena gerakan ini akan
keterlibatan radiks saraf. Sedangkan nyeri menyebabkan penyempitan foramen
yang berpindah-pindah dan tidak wajar, sangat sehingga menyebabkan suatu kompresi
mungkin merupakan nyeri psikogenik. Harus pada saraf spinal.
pula diperhatikan adanya gangguan miksi dan • Fleksi ke depan (forward flexion) secara
defekasi untuk mengetahui gangguan pada khas akan menyebabkan nyeri pada
radiks saraf. Hal lain yang perlu diketahui tungkai bila ada hernia nucleus pulposus
adalah adanya demam selama beberapa waktu (HNP), karena adanya ketegangan pada
terakhir untuk menyingkirkan kemungkinan saraf yang terinflamasi di atas suatu diskus
infeksi, misalnya spondilitis. protusio, sehingga meninggikan tekanan
Riwayat penyakit terdahulu dan riwayat pada saraf spinal tersebut dengan jalan
pekerjaan harus diketahui untuk mempertajam meningkatkan tekanan pada fragmen yang
penegakan diagnosis. tertekan di sebelahnya (jackhammer
effect).

24 J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

• Lokasi HNP biasanya dapat ditentukan Refleks patella terutama menunjukkan


bila pasien diminta membungkuk ke adanya gangguan dari radiks LIV dan
depan, ke lateral kanan dan kiri. Fleksi ke kurang dari LII dan LIII. Refleks tumit
depan, ke suatu sisi atau ke lateral yang predominan dari SI.
meyebabkan nyeri pada tungkai ipsilateral Harus dicari pula refleks patologis seperti
menandakan adanya HNP pada sisi yang babinski, terutama bila ada hiperefleksia
sama. yang menunjukkan adanya suatu gangguan
• Nyeri LBP pada ekstensi ke belakang pada upper motor neuron (UMN).
seorang dewasa muda menunjukkan
kemungkinan adanya suatu spondilolisis Pemeriksaan Penunjang
atau spondilolistesis, tetapi ini tidak
patognomonik. Pemeriksaan penunjang dalam
• Pemeriksaan tonus dan kekuatan otot penegakan diagnosis kasus NPB biasanya
tidak spesifik. Foto rontgen biasa (plain
Pemeriksaan Fisik Khusus / Neurologis photos) sering terlihat normal atau kadang-
kadang dijumpai penyempitan ruangan
Pemeriksaan neurologis ini dilakukan intervertebral, spondilolistesis, perubahan
untuk mengetahui adakah kelainan neurologis degeneratif, dan tumor spinal. Pemeriksaan
yang berperan dalam kejadian NPB ini. 6,7 sinar X, magnetic resonance imaging (MRI)
• Tanda rangsangan saraf Æ Tes Laseque atau computerized tomography scan (CT-
(Straight Leg Raise) - Walking on the toes Scan), dual energy x-ray absorbtiometry
- Walking on the heals - Squatting (DEXA) atau myelography dapat dilakukan
Tanda Laseque atau modifikasinya yang sesuai dengan indikasi. Namun, pemeriksaan
positif menunjukkan adanya ketegangan ini tidak menunjukkan adanya korelasi dengan
pada saraf spinal khususnya LVatau SI. gejala LBP pada pasien, kecuali pada kondisi
Adanya tanda Laseque lebih menandakan tertentu seperti gangguan pada diskus,
adanya lesi pada LIV-V atau LV-SI kelainan pada tulang belakang, maupun
daripada herniasi lain yang lebih tinggi adanya keganasan. 8
(LI-IV), dimana tes ini hanya positif pada
73,3% penderita. Penatalaksanaan NPB
• Pemeriksaan motorik dan sensorik
Pemeriksaan motorik harus dilakukan Tujuan utama dari penatalaksanaan
dengan seksama dan harus dibandingkan kasus NPB adalah untuk menghilangkan nyeri,
kedua sisi untuk menemukan abnormalitas mempertahankan dan meningkatkan mobilitas,
motoris yang seringan mungkin dengan menghambat progresivitas penyakit, dan
memperhatikan miotom yang mengurangi kecacatan. Penatalaksanaan untuk
mempersarafinya. NPB (termasuk NPB yang diakibatkan oleh
Pemeriksaan sensorik akan sangat HNP) yaitu:
subjektif karena membutuhkan perhatian Terapi konservatif meliputi tirah baring
dari penderita dan tak jarang keliru, tetapi disertai obat analgetik dan obat pelemas otot.
tetap penting arti diagnostiknya dalam Terapi non- medikamentosa berupa fisioterapi,
membantu menentukan lokalisasi lesi diatermi/kompres panas/dingin, korset lumbal
HNP sesuai dengan dermatom yang maupun traksi pelvis. 9,10,11
terkena. Gangguan sensorik lebih Tujuan tirah baring untuk mengurangi
bermakna dalam menunjukkan informasi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal, lama
lokalisasi dibanding motoris. yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring
• Pemeriksaan refleks terlalu lama akan menyebabkan otot melemah.
Refleks yang menurun atau menghilang Pasien dilatih secara bertahap untuk kembali
secara simetris tidak begitu berguna pada ke aktivitas biasa. Pasien harus tidur di atas
diagnosis NPB dan juga tidak dapat kasur yang keras, berlapis papan di bawahnya
dipakai untuk melokalisasi level kelainan, supaya kasur tidak melengkung selama
kecuali pada sindroma kauda ekuina atau beberapa minggu sampai 3 bulan.
adanya neuropati yang bersamaan. Pada keadaan nyeri akut biasanya dapat
digunakan kompres dingin, termasuk bila

J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014 25


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

terdapat edema. Untuk nyeri kronik dapat Tindakan pencegahan tersebut dilakukan
digunakan kompres panas maupun dingin.11,12 dengan strategi pencegahan sebagai berikut
Korset lumbal tidak bermanfaat pada :11,13,16,17
NPB akut namun dapat digunakan untuk • Edukasi dan pelatihan
mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau Pekerja perlu mendapatkan edukasi
nyeri pada NPB kronis. Sebagai penyangga, tentang cara bekerja yang baik, dalam hal
korset dapat mengurangi beban pada diskus ini yang terkait dengan gangguan NPB.
serta dapat mengurangi spasme. Edukasi dapat meliputi teknik mengangkat
Menurut panel penelitian di Amerika dan beban, posisi tubuh saat bekerja,
Inggris traksi pelvis tidak terbukti bermanfaat. peregangan, dan sebagainya. Lebih lanjut
Penelitian yang membandingkan tirah baring, juga diberikan exercise untuk
korset dan traksi dengan tirah baring dan meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan
korset saja tidak menunjukkan perbedaan ketahanan punggung bawah.
dalam kecepatan penyembuhan. 7,11 • Ergonomi dan modifikasi faktor risiko
Salah satu pilar penanganan NPB Bila memang ada faktor risiko pekerjaan
adalah dengan exercise atau latihan untuk otot terhadap timbulnya NPB di tempat kerja,
perut dan punggung. Penatalaksanaan yang maka perlu dilakukan upaya kontrol.
belum benar terbukti memberikan hasil karena Upaya ini dapat meliputi pengadaan mesin
kurangnya evidence adalah exercise untuk otot pengangkat, ban berjalan, dan sebagainya.
punggung, aerobic conditioning, injeksi Adanya regulasi khusus dari perusahaan
steroid secara epidural, korset, agen fisik dan mengenai pembatasan jumlah beban yang
modalitas lainnya seperti es, panas, diatermi dapat diangkat oleh pekerja adalah
gelombang pendek, dan ultrasound langkah yang baik. Demikian juga halnya
Operasi bertujuan untuk menghilangkan dengan pembatasan waktu bekerja. Faktor
penekanan dan iritasi pada saraf sehingga risiko individu, bila ada, juga harus
nyeri dan gangguan fungsi akan hilang. Harus dikendalikan. Misalkan kebiasan merokok.
dilakukan terutama jika sudah ada kelainan Walaupun belum didapatkan bukti yang
neurologik yang semakin memburuk misalnya kuat bahwa modifikasi faktor risiko dapat
paresis otot tungkai bawah, gangguan otonom mencegah kejadian NPB, namun
(miksi, defekasi, seksual), paresis otot tungkai setidaknya dapat meningkatkan kesehatan
bawah, dan bila terapi konservatif gagal.13,14,15 pekerja secara umum.
• Pemilihan pekerja
Pencegahan Pemilihan pekerja dilakukan dengan
skrining pra-kerja. Riwayat kesehatan dan
Terjadinya NPB pada pekerja sangat hasil pemeriksaan fisik harus diperhatikan
terkait dengan pekerjaan yang dilakukannya. dengan seksama. Adanya riwayat episode
Risiko di tempat kerja meliputi kerja fisik NPB sebelumnya merupakan salah satu
berat, penanganan dan cara pengangkatan indikator adanya kemungkinan akan
barang, gerakan berulang, posisi atau sikap berulangnya kembali gangguan tersebut
tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis. bila calon pekerja itu berhadapan dengan
Maka, tindakan pencegahan yang dilakukan faktor risiko yang ada di tempat kerja.
juga harus berdasarkan pada faktor-faktor
tersebut, yakni :11 Penggunaan rontgen dan tes kekuatan
• Pencegahan primer yang dilakukan untuk sebagai salah satu alat skrining tidak
mencegah timbulnya kejadian NPB di dianjurkan karena ketidakefektifannya
tempat kerja. dalam mendeteksi adanya NPB.
• Pencegahan sekunder untuk mengurangi
kejadian NPB dengan deteksi dini. Kesimpulan
• Pencegahan tersier dilakukan untuk
meminimalisasi konsekuensi atau Nyeri punggung bawah (NPB) adalah
disabilitas yang mungkin timbul dalam rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung
perjalanan penyakitnya. bawah, dapat merupakan nyeri lokal, nyeri
radikuler, maupun keduanya. NPB merupakan
gejala, bukan suatu diagnosis. Nyeri punggung

26 J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014


Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari Sudut Pandang Okupasi

merupakan kelainan dengan berbagai etiologi Practice guidelines. Montreal Public


dan membutuhkan penanganan simtomatis Health Department. 2007.
serta rehabilitasi medik. Diagnosis klinis NPB
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum
dan neurologis, serta pemeriksaan penunjang. 7. New Zealand Guidelines Group. New
Kejadian timbulnya NPB pada pekerja erat Zealand Acute Low Back Pain Guide.
hubungannya dengan pekerjaan yang 2004.
dilakukan, oleh karena itu diperlukan tindakan 8. Wheeler AH, Stubbart J. Pathophysology
yang tepat untuk pencegahan yang meliputi of chronic back pain.
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. www.emedicine.com/neuro/topic516.htm
Tujuan akhir dari program pencegahan ini 9. Tomita S, Arphorn S, Muto T, et al.
meliputi penurunan insidens dan prevalensi Prevalence and risk factors of low back
NPB, penurunan angka disabilitas dan pain among thai and myanmar migrant
perbaikan fungsi, menjaga pekerja tetap dapat seafood processing factory workers in
bekerja sehingga meningkatkan produktivitas, Samut Sakorn Province, Thailand.
dan mengurangi dampak sosioekonomi dari Industrial Health 2010; 48: 283–291.
kejadian timbulnya NPB. 10. Buckup K. Clinical Tests for the
Musculoskeletal System. Thieme, 2004.
11. Latif RA. Nyeri punggung bawah.
Daftar Pustaka www.krakataumedika.com
12. Chou R, Huffman LH. Medication for
1. Burton AK, Eriksen HR, Leclerc A, acute and chronic low back pain : A
Balaque F, Henrotin Y, Muller G, et al. review of the evidence for American Pain
European Guidelines For Prevention In Society / American College of Physicians
Low Back Pain. 2004. Clinical Practice Guideline. Ann Intern
2. Harsono. Kapita Selekta Neurologi. Edisi Med 2007; 147: 505-14.
kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada 13. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, et al.
University Press, 2009. Back and Neck Pain. Dalam Harrison’s
3. Patrianingrum M, Oktaliansah E, Principles of Internal Medicine. 17th
Surahman E. Prevalensi dan faktor risiko Edition. New York: McGraw-Hill, 2008
nyeri punggung bawah di lingkungan 14. Sadeli HA, Tjahjono B. Nyeri punggung
kerja anestesiologi Rumah Sakit Dr. bawah. In: Nyeri Neuropatik,
Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi patofisiologi dan penatalaksanaan. Editor:
Perioperatif. 2015: vol 3. Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS,
4. Docking RE, Fleming J, Brayne C, et al. Sadeli HA. Perdossi, 2001:145-167.
Epidemiology of back pain in older 15. Alfred J. Low Back Pain. Merck Manual
adults: prevalence and risk factors for Home Handbook. 2013
back pain onset. Rheumatology 2011; 50: 16. Chou R, Qaseem A, Snow V, et al.
164-1653 Diagnosis and treatment of low back pain:
5. Purba JS, Ng DS. Nyeri punggung bawah: a joint clinical practice guideline from the
patofisiologi, terapi farmakologi dan non- american college of physicians and the
farmakologi akupunktur. Medicinus 2008; american pain society. Ann Intern Med
21(2): 38-42 2007; 147: 478-491
6. Rossignol M, Arsenault B, Dionne C, 17. Docking RE, Fleming J, Brayne C, et al.
Poitras S, Tousignant M, Truchon M, et Epidemiology of back pain in older
al. CLIP Practice Guideline : Clinic on adults: prevalence and risk factors for
Low-Back Pain in Interdisciplinary back pain onset. Rheumatology 2011; 50:
164-1653

J. Kedokt Meditek Vol. 20 No. 54, Sept-Des 2014 27

Anda mungkin juga menyukai