Anatomi
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh
berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam
usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air padahewan. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Gigi (dens)
Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.
Berfungsi untuk:
Esofagus
Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada
ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian
superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot
halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia
adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian
tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan
dengan usus 12 jari (duodenum).
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga
lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam
lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak
peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti
bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur
pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah
ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya,
oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim.
Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka,
sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus
menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat
basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan
yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati
pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna
efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
Pankreas
Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat
ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut
proses detoksifikasi.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu
berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan
dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung
kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang
disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi
lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya
dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan
heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus,
zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin
kekuningan.
Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit
penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan
urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.
Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam
empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang
disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim
amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan
untuk mencerna makanan secara kimiawi:
Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-
jonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat
terserap sempurna.
Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh
darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan
diubah ke bentuk lain dan bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.
Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon
menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon
sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang
sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon
kiri".
Usus buntu
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar
herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang
kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan
pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap
sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi
apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi
immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.
Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi
ketika appendix, nama lain dari usus buntu, meradang, membuatnya rentan pecah, yang
termasuk darurat medis serius.
Gejala
Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak kesamping kanan
bawah.
Nafsu makan menurun.
Mual dan muntah.
Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
Demam rendah setelah gejala lain muncul.
Perut bengkak.
Umbai cacing
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix
(atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi
apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di
pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian
yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.
Apendisitis
Karkinoid
Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus
besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk
periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Anus
Dalam anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: ānus) adalah sebuah bukaan dari rektum
ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi
utama anus.
Anus sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok masyarakat.
Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat
dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat
defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah,
sedangkan lainnya merupakan otot rangka.
Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding
dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses
diatur oleh otot sphinkter.
Untuk mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu
membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan membilasnya dengan
air atau kertas tisu toilet.
Otot
Untuk menggerakkan anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari
beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat
pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh karena itu,
susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada
setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut. Otot adalah
sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot
digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.
Otot itu beraneka ragam, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula yang
berbentuk kipas.
Sedangkan menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot
anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-
otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari
permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut
terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara
aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
Rangka
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-
sama menyusun kerangka tubuh.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu
tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
a. Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung
kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
2) Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga
berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya
berdiri, duduk, atau berlari.
3) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ
penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan
dengan tulang belakang.
b. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai,
dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan
kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka
apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat
gerak, yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari
tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium,
trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang,
dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat
gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha ,
tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit,
kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat digerakkan tanpa adanya otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai
peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut
kondrin.
Tulang rawan ada tiga jenis yaitu: hialin, elastik dan serat.
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti
kaca.
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan
ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini
adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).
b. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian
sebagai berikut:
4. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan
tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan
tulang.
Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago
dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan
berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk
sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris.
Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu
sistem yang disebut Sistem Havers.
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang
pipa.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih
dan tulang – tulang pendek.
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh,
yaitu tulang pipa , tulang pipih, dan tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.
a) Tulang pipa (tulang panjang)
Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi
untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang
hasta, dan tulang pengupil.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung
disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.
Pada anak – anak cakra epifisis berupa karti;ago yang mengandung osteoblas, sedangkan
pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah sudah
menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
b) Tulang pipih
Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum.
Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering
berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang
belikat, dan tulang tengkorak.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan
ruas – ruas tulang belakang.
Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.
Fungsi Tulang
Tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:
g. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning
a. Sinartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini
dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis. Suture adalah hubungan antar
tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya
hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak
dapat digerakkan.
b. Amfiartrosis
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit
gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi
antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan
oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang
kering.
c. Diartosis
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga
tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi. Diartosis disebut juga hubungan synovial yang
dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,
2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane
synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,
3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,
1) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan
yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
2) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada
siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.
3) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini
memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan
pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju
mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan
tangan.
6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos,
contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang
selangka dan tulang belikat.
a) Kekurangan Vitamin D
Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsif ikasi (penulangan) pada
tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari pro vitamin D dengan
bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin
D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D
pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanva terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu
dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa kekurangan viramin D dan zat kapur
menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.
b) Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini:
1. Memar
Gangguan ini merupakan robeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti
lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
a. Patah tulang tertutup bila tulang yang patah tidak merobek kulit.
b. Patah tulang terbuka , bila tulang yang patah merobek kulit dan mencuat keluar.
1) Lordosis
2) Kifosis
Adalah jika tulang punggung dan tungging terlalu bengkok kebelakang. Kelainan ini
dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama
bertahun – tahun.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Kelainan ini dapat
terjadi jika seseorang sering membebani
salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
d) Nekrosa
Nekrosa terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak
memperoleh makanan, lalu mati dan mengering.
e) Gangguan persendian
Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, artritis, dan terkilir.
1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan gantungnya
(ligamentum) sobek.
2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah - olah
menyatu.
3) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak
bergeser. Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit
dilakukan.
4) Artritis
Artrisis adalah peradangan yang_terjadi pada sendi. Artrisis dapat dibedakan menjadi empat
sebagai berikut:
a. Artritis Gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada sendi-sendi kecil terutama jari - jari
tangan. Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar.
b. Osteoartritis
c. Artritis eskudatif
Artrisis eskudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang.
Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.
d. Artritis sika
Artrisis sika adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang
digerakkan.
Anatomi Manusia
Clavicula Pembentuk Ekstremitas Superior
Dari piramida sternalis sekitar akhir, masing-masing kurva lateral klavikula dan anterior
untuk kira-kira setengah panjangnya. Ini kemudian membentuk kurva yang halus posterior
untuk mengartikulasikan dengan proses skapula (akromion). Flat, akhir acromial klavikula
adalah lebih luas daripada sternalis akhir. Pada akhir acromial memiliki permukaan kasar
yang lebih rendah terkemuka beruang garis dan tuberkel. Fitur permukaan ini situs pelekatan
otot-otot dan ligamen dari bahu.
Para tulang selangka, juga disebut klavikula, adalah tulang dari atas dada, antara tulang dada
(sternum) dan tulang belikat (tulang belikat). Mudah untuk merasa klavikula, karena tidak
seperti tulang lain yang dibungkus dengan otot, hanya kulit yang mencakup sebagian besar
tulang. Fraktur klavikula sangat umum. Patah tulang terjadi pada bayi (biasanya selama
kelahiran), anak-anak dan remaja (karena tidak klavikula sepenuhnya mengeras, atau
mengembangkan, sampai akhir remaja), atlet (karena risiko dipukul atau jatuh), atau selama
banyak jenis kecelakaan dan jatuh.
Fungsi
* Ini berfungsi sebagai dukungan dari yang kaku skapula dan bebas ekstremitas
ditangguhkan. Menyimpan pengaturan ini ekstremitas atas (lengan) dari toraks sehingga
lengan memiliki jangkauan maksimum gerak.
* Meliputi cervicoaxillary kanal (lorong antara leher dan lengan), melalui mana beberapa
struktur penting lulus.
* Mengirim dampak fisik dari ekstremitas atas ke kerangka aksial.
Klavikula adalah tulang pertama untuk memulai proses pengerasan (meletakkan mineral ke
dalam matriks preformed) selama perkembangan embrio, selama 5 dan 6 minggu kehamilan.
Namun, hal itu merupakan salah satu tulang terakhir untuk menyelesaikan hal mengeras, pada
sekitar 21-25 tahun. Membentuk oleh intramembranous pengerasan. Ini terdiri dari massa
tulang cancellous dikelilingi oleh tulang kompak shell. Bentuk tulang yang cancellous
melalui dua hal mengeras pusat, satu medial dan satu lateral, yang sekering nanti. Bentuk
yang ringkas sebagai lapisan fasia menutupi tulang merangsang pengerasan jaringan yang
berdekatan. Tulang kompak yang dihasilkan dikenal sebagai periosteal kerah.
Klavikula bervariasi lebih dalam bentuk daripada kebanyakan tulang panjang lainnya.
Kadang-kadang, klavikula ini ditembus oleh cabang supraklavikularis saraf. Klavikula lebih
tebal dan lebih melengkung pada pekerja manual, dan situs lampiran otot lebih ditandai.
Klavikula kanan biasanya lebih kuat dan lebih pendek dari klavikula kiri.
Dalam anatomi, skapula, OPT (Medical Latin), atau tulang belikat, adalah tulang yang
menghubungkan humerus (tulang lengan) dengan clavicula (tulang leher).
Bentuk skapula posterior (belakang) yang terletak bagian dari bahu korset.. Dalam manusia,
itu adalah tulang datar, kurang lebih segitiga bentuknya, ditempatkan pada aspek
posterolateral torakalis kandang.
The kosta atau ventral permukaan menyajikan cekung yang luas, yang subskapularis fosa.
Medial dua pertiga dari fosa ini ditandai oleh beberapa miring punggung, yang menjalankan
lateralward dan ke atas. Punggung bukit memberikan keterikatan pada mengotot insert, dan
permukaan di antara mereka ke Shelby, dari subscapularis. Ketiga lateral fosa halus dan
tertutup oleh serat-serat otot ini.
. Pada bagian atas fosa adalah depresi melintang, di mana tampaknya tulang bengkok pada
dirinya sendiri sepanjang garis pada sudut kanan dan melewati pusat glenoid rongga,
membentuk sudut yang cukup, yang disebut sudut subskapularis; hal ini memberikan
kekuatan yang lebih besar untuk tubuh tulang oleh bentuk melengkung, sementara
lengkungan puncak berfungsi untuk mendukung tulang belakang dan akromion.
Permukaan dorsal adalah melengkung dari atas ke bawah, dan dibagi menjadi dua bagian
yang tidak setara dengan tulang belakang, bagian atas tulang belakang disebut fosa
supraspinata, dan bahwa di bawahnya yang infraspinata fosa.
• The supraspinata fosa, yang lebih kecil dari dua, cekung, halus, dan lebih luas pada bagian
tulang belakang dari pada akhir yang humeri; dengan medial dua-pertiga memberikan asal ke
supraspinatus.
• Infraspinata fosa yang jauh lebih besar daripada sebelumnya; menuju vertebralis margin
yang dangkal terlihat cekung di bagian atasnya; pusatnya menyajikan kecembungan
terkemuka, sementara di dekat perbatasan adalah aksilaris dalamnya alur yang mengalir dari
atas menuju bagian bawah. Medial dua pertiga dari fosa memberikan asal ke infraspinatus;
ketiga lateralis ditutupi oleh otot ini.
Permukaan dorsal ditandai aksilaris dekat perbatasan dengan bubungan tinggi, yang
membentang dari bagian bawah rongga glenoid, ke bawah dan ke belakang untuk vertebralis
perbatasan, sekitar 2,5 cm di atas sudut inferior.
Punggungan melayani untuk lampiran dari septum fibrosa yang memisahkan infraspinatus
dari teres major dan teres minor.
Permukaan antara punggung bukit dan perbatasan aksilaris sempit di atas dua-pertiga dari
luas, dan disilangkan dekat pusat dengan alur untuk bagian dari pembuluh sirkumfleksa
skapulae; itu affords lampiran ke teres minor.
Hadiah ketiga yang lebih rendah yang lebih luas, agak segitiga permukaan, yang memberikan
asal ke teres major, dan lebih dari yang dorsi latisimus meluncur; sering otot yang terakhir
mengambil asal oleh beberapa serat dari bagian ini.
Luas dan sempit porsi disinggung di atas dipisahkan oleh garis miring, yang membentang
dari perbatasan ketiak, ke bawah dan ke belakang, untuk memenuhi bubungan tinggi: untuk
itu melekat septum fibrosa yang memisahkan teres otot dari satu sama lain.
Akromion
The akromion bentuk puncak bahu, dan besar, agak segitiga atau proses lonjong, pipih dari
belakang ke depan, proyeksi pada awalnya lateralward, dan kemudian melengkung ke depan
dan ke atas, sehingga rongga overhang yang glenoid.
Pengembangan
Bagian besar skapula membran mengalami pengerasan. Beberapa bagian luar skapula adalah
cartilagenous saat lahir, dan karenanya akan mengalami endochondral pengerasan
Kepala, proses, dan bagian menebal tulang, mengandung cancellous jaringan; sisanya terdiri
dari lapisan tipis jaringan kompak.
Bagian tengah dari fosa supraspinatous dan bagian atas dari fosa infraspinatous, tetapi
terutama yang pertama, biasanya sangat tipis untuk menjadi setengah tembus terang; sesekali
tulang ditemukan ingin dalam situasi ini, dan otot-otot yang berdekatan hanya dipisahkan
oleh jaringan fibrosa .
Pergerakan
Gerakan skapula dibawa oleh otot-otot bahu:
Elevasi, Depresi, pengunduran, penyusutan, lateral rotasi, rotasi medial, Upward Rotasi,
Downward Rotation, Tipping anterior, dan posterior tip
Cedera
Karena struktur yang kokoh dan dilindungi lokasi, fraktur skapulae jarang terjadi; ketika
mereka lakukan terjadi, mereka merupakan indikasi bahwa berat trauma dada telah terjadi.
Sebuah winged scapula adalah suatu kondisi di mana batas medial (sisi yang paling dekat
tulang belakang) dari seseorang scapula diposisikan secara tidak normal keluar dan mundur.
Penampilan yang dihasilkan dari punggung atas dikatakan sayap-seperti karena sudut inferior
dari tulang belikat menonjol ke belakang daripada kebanyakan berbaring datar seperti pada
orang tanpa kondisi.
Miologi (Otot)
Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang bentuknya panjang dan ramping. Tiap-tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat
tubuh yang disebut otot (daging). Otot merupakan jaringan eksitabel atau jaringan peka
rangsang, yang dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk menimbulkan
suatu aksi potensial.
a. Fungsi Otot
Fungsi utama dari otot rangka yaitu, melakukan kontraksi yang menjadi dasar terjadinya
gerakan tubuh. Aktivitas otot rangka dikoordinasi oleh susunan saraf sehingga membentuk
gerakan yang harmonis dari posisi tubuh yang tepat.
b. Klasifikasi Otot
1. Berdasarkan sifat fisiologisnya dan strukturnya.
a. Otot rangka
Diberbagai bagian tubuh ada kurang lebih 600 otot rangka
c. Otot jantung
b. Otot Unipenatus,ciri-cirinya
1) Serabut pendek
2) Tendo panjang
3) Lebih kuat
c. Otot Bipenatus,ciri-cirinya
1) Serabut pendek, melekat pada kedua sisi tendo
2) Tendo panjang
3) Lebih kuat
ATRHROLOGI
Sendi adalah hubungan fungsional antara dua buah tulang atau lebih. Sendi dapat dibagi atas
3 Bagian yaitu :
a. Fibrosa
b. Kartilago
c. Sinovial
OSTEOLOGI (Tulang)
Pembagian Anatomi
1. Osteologi : adalah ilmu pengetahuan tentang tulang
2. Miologi : adalah ilmu pengetahuan tentang otot
3. Arthrologi : adalah ilmu pengetahuan tentang sendi
4. Splankhologi : adalah ilmu pengetahuan tentang organ visera (organ dalam)
5. Neurologi : adalah ilmu pengetahuan tentang saraf dan struktur saraf.
Tulang Merupakan Jaringan terkeras dalam tubuh manusia dan kemampuannya menahan
stress (beban) berada dibawah tulang rawan.
a. Fungsi Tulang
1. Menggambarkan bentuk tubuh
2. Penentuan tinggi seseorang
3. Perlindungan organ tubuh yang lunak
4. Tempat melekatnya otot
5. Sebagai alat gerak pasif
6. Menghasilkan sel-sel darah
7. Tempat penimbunan mineral seperti; calsium dan posfor
b. Klasifikasi Tulang
1. Menurut bentuknya
a) Os longum (tulang panjang) misalnya : humerus, tibia, femur, dsb.
b) Os brevis ( tulang pendek) misalnya : ossa carpalia, ossa tarsalia
c) Os planum (tulang pipih) misalnya : scapula, cranii
d) Os pneumaticum (tulang berongga) misalnya : os maxillaris, ossis ethimoidalis
e) Os irreguler (tidak beraturan) misalnya : vertebra.
f) Os sesamoidea, tulang yang terdapat pada persedian, misalnya : patella dan beberapa
tulang pada persendian jari-jari tangan dan kaki.
2. Menurut histologisnya
a) Jaringan tulang rawan
b) Jaringan tulang
3. Menurut menurut Ontogeninya
a) Tulang-tulang yang terbentuk secara osteogenis desmalis, biasanya adalah tulang pipih.
b) Tulang-tulang yang terbentuk secara osteogenis chondralis, biasanya adalah tulang
panjang
4. Menurut Letaknya (regio)
a) Tulang axiale yaitu:
a) Cranium
b) Trunci
b) Appendicularis yaitu:
a) Ekstremitas Superior
b) Ekstremitas Inferior
c. Sistem Kerangka
1. Tulang Cranium terdiri dari :
a) Tengkorak = 8 buah
b) Tengkorak wajah =14 buah
c) Tulang telinga = 6 buah
d) Tulang lidah = 1 buah
2. Trunci terdiri dari
a) Tulang kerangka dada = 25 buah
b) Tulang belakang dan panggul = 26 buah
3. Tulang Ekstremitas Superior = 64 buah
4. Tulang Ekstremitas Inferior = 62 buah
Pengantar Anatomi
Pengertian Anatomi
Anatomi berasal dari dua kata yaitu : Ana yang berati menguraikan dan Tomy berarti
memotong. Jadi anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia dengan
jalan menguraikan dan memotong bagiannya.
Klasifikasi Anatomi
1. Anatomi Descrictiva atau anatomi Systematica, mempelajari susunan tiap-tiap organ
yang berhubungan dengan pekerjaannya. contoh : tractus respiratorius, tractus digestivus,
system cardiovascular, dan lain-lain.
2. Anatomi Topografica, mempelajari letak dari suatu organ terhadap suatu organ yang
lainnya. Sebagai contoh letak saraf terhadap tulang, letak saraf terhadap otot dsb.
3. Embriologi, mempelajari perubahan-perubahan perkembangan dan pertumbuhan sel-sel
mulai dari saat pembuahan sampai menjadi manusia.
4. Anatomi Comparativa, mempelajari atau membandingkan suatu makhluk terhadap
makhluk lainnya.
5. Anthropologi, mempelajari tentang perbedaan suku bangsa (anthropos =manusia).
Nomenklatur Anatomi (Istilah-istilah Anatomi )
Beberapa kata latin yang penting diketahui dalam anatomi seperti :
6. Kata sifat yang menyatakan bidang :
a. Medianus : Bidang yang membagi tubuh dalam dua bagian yang sama (kiri dan kanan).
b. Paramedianus : Bidang yang berada disamping dan sejajar dengan bidang medianus,
tetapi tidak dekat.
c. Sagitalis : Selalu dekat dengan bidang medianus
d. Frontalis : Bidang yang tegak lurus terhadap bidang sagitalis dan sejajar dengan
permukaan perut.
e. Transversalis : Bidang yang melintang tegak lurus pada arah panjang badan.
7. Kata sifat yang menyatakan arah :
a. Medialis : Lebih dekat pada garis tengah.
b. Lateralis : Lebih jauh dari garis tengah
c. Ventralis anterior : Lebih kedepan (venter=perut, anticus=depan)
d. Dorsalis posterior : Lebih kebelakang (dorsum=punggung, posticus belakang)
e. Cranialis : Lebih dekat ke kepala (cranium=tengkorak)
f. Caudalis : Lebih dekat pada ekor (cauda= ekor)
g. Longitudinalis : Kearah ukuran panjang
h. Transversal : Melintang
i. Sagittalis : Tegak lurus pada bidang frontalis
j. Proximalis : Lebih dekat pada pangkal anggota
k. Distalis : Lebih dekat pada ujung anggota
l. Volaris : Kearah telapak tangan
m. Plantaris : Kearah telapak kaki.
n. Ulnaris : Kearah ulna
o. Radialis : Kearah Radius
8. Kata benda yang menyatakan bangunan yang menonjol :
a. Processus : Nama umum untuk taju (tonjolan)
b. Spina : Taju yang tajam (seperti duri)
c. Tuber : Benjolan bulat
d. Tuberculum : Benjolan bulat yang kecil
e. Crista : Gerigi, tepi
f. Pecten : Bagian pinggir yang menonjol
g. Condylus : Tonjolan bulat diujung tulang
h. Epicondylus : Benjolan pada condylus
i. Cornu : Tanduk
j. Linea : Garis
9. Kata benda yang menyatakan bangunan lengkung :
a. Fossa : Nama umum
b. Fossula : Fossa yang kecil
c. Fovea : Fossa yang kecil
d. Foveola : Fovea yang kecil
e. Sulcus : Alur
f. Incisura : Takik
10. Kata benda yang menyatakan lobang,saluran dan ruangan :
a. Foramen : Lubang
b. Fissura : Celah
c. Apertura : Pintu
d. Canalis : Saluran
e. Ductus : Pembuluh
f. Meatus : Liang
g. Cavum : Rongga
h. Cellula : Ruang kecil
11. Arah gerakan :
a. Fleksi : Membengkokkan/ melipat sendi
b. Ekstensi : Meluruskan kembali sendi(dari posisi fleksi)
c. Abduksi : Gerakan menjauhi badan/tubuh
d. Adduksi : Gerakan mendekati tubuh
e. Rotasi : Gerakan memutar sendi
f. Sirkumduksi : Gerakan gabungan dari fleksi, ekstensi, abduksi
dan adduksi
Sumbu/ Aksis Gerakan
12. Aksis Sagital, adalah garis yang memotong bidang gerak sagital dengan bidang gerak
transversal.
13. Aksis Trasnversal, adalah garis yang memotong bidang gerak frontal dengan bidang
gerak transversal.
14. Aksis Longitidinal, yaitu garis yang memotong bidang gerak median dan frontal dan
berjalan dari atas ke bawah.
Bidang
15. Bidang median, yaitu bidang yang melalui aksis longitudinal dan aksis sagital, dengan
demikian dinamakan mediosagital.
16. Bidang Sagital (bidang paramedian), yaitu setiap bidang yang sejajar dengan bidang
mediosagital.
17. Bidang Coronal atau frontal, yaitu setiap bidang yang mengandung aksis-aksis
transversal dan sejajar dengan dahi dan tegak lurus dengan bidang sagital
18. Bidang transversal, letaknya tegak lurus dengan bidang-bidang sagital dan bidang
coronal. Pada posisi berdiri posisi bidang horisonta