DEENGAN
KELUARGA USIA PERTENGAHAN
Kelompok 6
1.Apriyani Nahrawi (1801025)
2. Andika Yoram Imanuel Masadape(1801100)
Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60-65 tahun
(Schaie & Willis,1996 dlm Psikologi Perkembangan). Dewasa Pertengahan adalah masa –
menyesuaikan diri & kesedaran bahawa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi
dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yg tidak terhadapi, hasilnya membawa satu masa
krisis, (Craig, 1976)
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi orang tua,
dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau
kematian salah satu pasangan.
Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada
Usia Pertengahan
Ada banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk mendapatkan kebahagiaan
pada usia pertengahan, salah satunya adalah faktor fisik. Karena itu, tiap pasangan
disarankan untuk memeriksakan kesehatannya kepada dokter secara teratur sehingga ada
keyakinan bahwa mereka tidak mengalami gangguan penyakit, seperti jantung koroner,
hipertensi, dan diabetes melitus.
Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan dan penting untuk
dilakukan. Psikoseksual, juga salah satu faktor penting untuk mereka perhatikan karena pada
usia menjelang lanjut, mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.
"Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi dingin. Ini penting dicari
penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau seksual, hingga kehangatan antara mereka
berdua dapat dipulihkan."
Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
■ Perubahan peran dalam keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal peran masing-masing anggota keluarga.
Tujuan :
■ Setelah diberikan tindakan keperawatan, keluarga dapat mengenal dan melaksanakan peran masing-masing anggota keluarga secara
tepat
Kriteria Hasil :
■ Anggota keluarga dapat menempatkan diri/berperan sebagai anggota keluarga
■ Keluarga dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan baik
■ Hubungan antara anggota keluarga baik.
Intervensi:
■ Gali kebutuhan akan peran masing-masing anggota keluarga.
■ Berikan penjelasan tentang peran masing-masing anggota keluarga.
■ Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap peran masing-masing anggota keluarga.
■ Identifikasikan akibat-akibat jika peran masing-masing anggota keluarga tidak dilaksanakan.
■ Mendiskusikan pelaksanaan peran sebagai anggota keluarga yang efektif.
■ Mendorong keluarga untuk mengatur jadwal harian seefektif mungkin.
■ Gali sumber-sumber yang ada dalam keluarga,
■ Resiko terjadinya konflik pada keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi
Tujuan :
■ Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi konflik dalam keluarga
Kriteria Hasil :
■ Pembicaraan dua arah.
■ Ada umpan balik dengan saling mengungkapkan masalah.
■ Memcahkan masalah keluarga
■ Saling berinteraksi
■ Meningkatkan keharmonisan keluarga
■ Keputusan keluarga dapat mengatasi konflik
Intervensi:
■ Gali pengetahuan keluarga tentang komunikasi.
■ Diskusikan tentang manfaat dan pentingnya komunikasi pada keluarga.
■ Motivasi keluarga melakukan komunikasi dengan anggota keluarga
■ Beri kesempatan pada keluaraga untuk mengulangi apa yang sudah dijelaskan oleh perawat.
■ Jelaskan akibat konflik yang terjadi di keluarga.
■ Jelaskan alternatif-alternatif untuk mengatasi konflik
■ Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi konflik
■ Evaluasi sejauh mana keluarga sudah mengambil keputusan
■ Resiko terjadinya konflik keluarga dengan masyarakat berhubungan dengan
Tujuan :
■ Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dapat berperan serta aktif dalam kegiatan sosial
masyarakat.
Kriteria Hasil :
■ Keluarga ikut dalam wadah sosial masyarakat
■ Keluarga aktif dalam menggunakan saran umum yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Intervensi :
– Gali kebutuhan keluarga untuk bersosialisasi dengan masyarakt.
■ Identifikasi wadah ke,asyarakatan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal
■ Identifikasi akibat kurang peran serta aktif keluarga dalam masyarakat.
– Motivasi keluarga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dalam masyarakat:
■ Motivasi keluarga uuntuk menggunakan waktu yang luang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
■ Motivasi keluarga agar secara aktif ikut dalam wadah kegiatan sosial masyarakat.
Sekian terimaksih