Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA PADA

BAITUL MAL WAT TAMWIL


SANWANI
Pascasajana Universitas Mataram
Program Studi Ilmu Ekonomi
E-mail: sanwaniseno@gmail.com

TITIEK HERWANTI
Universitas Mataram
E-mail: titiek_herwanti@gmail.com

AKHMAD JUFRI
Universitas Mataram
E-mail: akhmadjufri@gmail.com

Abstract
The theme of the article is the banks and financial institutions. The research objective was to determine
strategies in collecting and distributing funds on BMT Al-Hidayah. The study was qualitative. Research
technique is triangulation. The focus of the study was to determine the strategy that is used in collecting and
distributing funds. Results of the study are: the collection and distribution of funds strategies used are: 1)
Direct the place of prospective customers, 2) Social Care, 3) Marketing, and 4) Spread the brochure.

Keywords: Baitul Mal Wat Tamwil, Marketing, Product, Strategy

PENDAHULUAN al-Allah) maupun yang berdimensi horizontal


Sistem keuangan Islam yang berpihak (hablum min al-Nas). Al-Quran sebagai sumber
pada kepentingan kelompok mikro sangat utama ajaran Islam yang di dalamnya berisi
penting. Berdirinya lembaga keuangan syariah antara lain aqidah, syari’ah, sejarah dan etika
yang terus mengalami perkembangan pesat (moral), mengatur tingkah laku dan tata cara
membawa andil yang sangat baik dalam kehidupan manusia, baik sebagai makhluk
tatanan sistem keuangan di Indonesia. Peran individu maupun sebagai makhluk sosial.
ini tentu saja sebagai upaya untuk mewujudkan Universalitas ini tampak jelas terutama dalam
sistem keuangan yang adil. Oleh karenanya aspek muamalah yang sangat luas medan
keberadaannya perlu mendapat dukungan geraknya, bersifat relatif dan fleksibel sesuai
dari segenap lapisan masyarakat muslim dengan situasi, kondisi dan domisili. Ini berbeda
(Muhammad Ridwan, 2011:6). secara diametral dengan aspek ibadah (formal)
Ajaran-ajaran Islam mengatur dan yang bersifat absolut-permanen-konstan dan tak
membimbing semua aspek kehidupan manusia, berubah-ubah sebagaimana yang telah diajarkan
baik yang berdimensi vertikal (hablum min oleh Rasulullah (Zaidi Abdad, 2003:15).
2 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

Di Indonesia fenomena penerapan prinsip masyarakat dengan lembaga pelepas uang


syariah dalam lembaga keuangan semakin yang beredar pada masyarakat khususnya
berkembang pesat, tidak hanya diperbankan masyarakat usaha kecil atau mikro.
tetapi juga di Lembaga Keuangan Bukan Bank Dalam proses pengembangan usaha
(LKBB). Di sektor lembaga keuangan bank kecil dan mikro pada skala NTB khususnya
dikenal dengan perbankan syariah, sedangkan Lombok Timur, para pelaku usaha kecil dan
pada lembaga keuangan bukan bank dengan mikro dalam mengakses dana (modal) selalu
mengacu pada penjelasan pasal 49 huruf i berhubungan denga lembaga pelepas uang baik
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang yang terorganisir maupun perorangan yang
perubahan atas Undang-undang Nomor sering disebut rentenir, dengan mengedepankan
7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, keuntungan semata atau profit oreantation
terdiri dari lembaga keuangan mikro syariah, dengan prinsip dari modal sekecil-kecilnya
asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya,
syariah, obligasi syariah dan surat berharga tanpa mengedpankan nilai-nilai keseimbangan
berjangka menengah syariah, sekuritas syariah, dan keadilan dalam ekonomi.
pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana Salah satu usaha pemberdayaan ekonomi
pensiunan lembaga keuangan syariah. Secara rakyat khususnya Usaha Kecil sangat
historis BMT telah lama dikenal di Indonesia dibutuhkan adanya lembaga keuangan yang
sekitar awal tahun 1980 an yaitu dengan bersentuhan langsung dengan masyarakat,
berdirinya Baitul Tamwil (BT) Tenosa di tanpa prosedur yang berbelit-belit dan bunga
Bandung dan Baitul Tamwil (BT) Ridho yang berlipat ganda seperti yang terjadi saat ini.
Gusti di Jakarta, akan tetapi keduanya tidak BMT merupakan Lembaga Keuanga Syariah
berkembang. Adapun BMT yang masih yang lebih adil dan dekat dengan masyarakat
berkembang adalah BMT Ihsan Kamil yang karena selain berfungsi sebagai lembaga sosial
didirikan pada tahun 1992 di Bandung dan di (Baitul Mal) juga sebagai lembaga bisnis
motori oleh tiga orang pemuda masjid. (Baitul Tamwil) dalam pemberdayaan ekonomi
Dari gambaran diatas lahirnya lembaga umat. Perkembangan BMT di kabupaten
keuangan syari`ah seperti Baitul Mal wat lombok timur terus mengalami perkembang
Tamwil yang biasa disebut BMT, sesungguhnya setiap tahunnya. Hal ini bisa dilihat seperti
dilatar belakangi oleh kondisi keresahan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Data BMT Yang Tersebar di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015

Tahun Total Asset


No Nama BMT Alamat
Berdiri (Rp)
1 BMT Al-Hidayah Kotaraja Lotim 2006 5.640.000.000
2 BMT Al-Hidayah Rarang Terara Lotim 2012 1.510.000.000
3 BMT Al-Hidayah Resing Sakre Lotim 2014 910.000.000
4 BMT Daruzzakah Paok Motong Lotim 2009 300.000.000
5 BMT Daruzzakah Masbagik Lotim 2009 245.000.000
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 3

6 BMT Daruzzakah Selong Pancor Lotim 2009 250.000.000


7 BMT Daruzzakah Rarang Terara Lotim 2009 267.000.000
8 BMT Daruzzakah Rensing Sakra Lotim 2009 350.000.000
9 BMT Mandiri syariah Lendang Nangka Lotim 2010 280.000.000
10 BMT Mandiri syariah Montong Gading Lotim 2010 200.000.000
11 BMT Mandiri syariah Peringga Baya Lotim 2010 205.000.000
12 BMT Permata Hidayatullah Paok Motong Lotim 2011 610.000.000
13 BMT Gemar Insanai Anjani Lotim 2010 500.000.000
15 BMT Al- Kausar Jero Waru Lotim 2010 171.000.000
16 BMT Al-Mujaddid Kotaraja Lotim 2014 112.000.000
Total 11.060.000.000

Berdasarkan pada tabel 1 tersebut di atas di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur.
dapat dilihat bahwa Kabupaten Lombok lembaga ini telah tersebar di beberapa lokasi
Timur sudah mulai mengembangkan Baitul Pasar di Lombok Timur dengan harapan dapat
Mal Wat Tamwil (BMT) sejak tahun 2006 yang mengangkat kelompok usaha kecil menengah
di awali dengan berdirinya BMT Al-Hidayah dan bakulan dimasing-masing pasar atau
di Kotaraja. Dengan jumlah penduduk Muslim tempat perdagangan.
hampir 100% persen di Lombok Timur. Dari data di atas dapat dilihat bahwa
Kabupaten Lombok Timur berupaya untuk perkembangan aset BMT Al-Hidayah memiliki
menegakkan syariat Islam, hal ini terlihat peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke
dengan berkembangnya lembaga keuangan tahun di bandingkan dengan BMT yang lain di
mikro syari’ah seperti Baitul Mal Wat Tamwil Lombok Timur. Hal ini bisa dilihat dari laporan
(BMT) yang bebas bunga. Kabupaten Lombok kinerja keuangan dalam kurun waktu 10 tahun
Timur sudah memiliki 15 BMT yang tersebar terakhir seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Data Perkembangan Aset BMT Al-Hidayah Dari Tahun 2006 S/d 2015

ASET Persentase
TAHUN
(Rp) (%)
2006 61.825.995 8,087213
2007 286.698.229 21,56483
2008 602.064.146 47,61922
2009 1.151.217.795 52,29802
2010 1.243.922.920 92,54736
2011 2.030.030.293 61,27608
2012 4.060.405.064 49,99576
2013 6.286.000.000 64,59442
2014 6.338.000.000 99,17955
2015 8.060.000.000 79,225

Berdasarkan pada tabel 2 di atas menunjukkan Selain itu di wilayah Lombok Timur,
bahwa perkembangan kinerja keuangan BMT dukungan pada Usaha kecil dan mikro
Al-Hidayah dalam kurun waktu 10 tahun (UKM) dalam aktivitas perekonomian guna
terakhir dari tahun 2006-2015 menunjukkan menumbuh kembangkan ekonomi masyarakat
peningkatan yang sangat signifikan untuk rakyat sangat dirasakan peranan/manfaatnya.
tingkatan lembaga keuangan mikro syariah. Revitalisasi berbagai aspek baik kualitas
4 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

anggota maupun kuantitas BMT perlu terus Sistem bagi hasil yang ditawarkannya
mendapat perhatian sehingga dapat menjadi mengakibatkan para pengusaha kecil menjadi
strategi yang baik untuk meningkatkan leluasa bergerak karena tidak terbebani
kemajuan dan manfaat lembaga keuangan akan adanya bunga yang terus bertambah.
khususnya BMT dalam mensejahterakan BMT dipandang sebagai salah satu
masyarakat di Lombok Timur. alternatif sehubungan dengan usaha untuk
BMT Al-Hidayah sejak didirikan pada memperjuangkan nasib pengusaha kecil
Tahun 2006 sampai saat ini sudah memiliki aset (Barus, 2009:20).
sebesar Rp.8.060.000.000 hal ini menujukan BMT ber fungsi sebagai lembaga
kemajuan yang cukup signifkan dibandingkan intermediasi atau sebagai jembatan atau
dengan BMT yang lain. Dan sudah memiliki perantara antara masyarakat yang kelebihan
sebanyak 7.045 Nasabah dan telah berjalan dana dengan masyarakat yang membutuhkan
pada usianya yang ke 10 pada Tahun 2016 dan dana. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
sudah tersebar di 3 Kecamatan di Kabupaten mempunyai dua aktivitas yaitu aktivitas
Lombok Timur. keuangan yang bersifat sosial atau nirlaba
Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) adalah (baitul mal) dan aktivitas profit oriented.
lembaga keuangan non bank yang dananya Baitul Mal-nya (kegiatan sosial),
bersumber dari masyarakat yang akan berarti berupaya menghimpun dana dari
di salurkan kembali kepada masyarakat anggota masyarakat yang berupa zakat,
dalam bentuk pembiayaan atau pinjaman infak, dan shodaqoh (ZIS) dan disalurkan
dengan sistem bagi hasil. BMT ini adalah kembali kepada yang berhak menerimanya,
menggunakan perinsip syari’ah. Sehingga ataupun dipinjamkan kepada masyarakat
dalam pengoprasiannya menggunakan sistem yang benar-benar membutuhkan melalui
bagi hasil dan berbagai produk yang telah produk pembiayaan qordhul hasan (pinjaman
dibuat sesuai dengan syari’at Islam. Berbeda kebijakan tanpa jaminan) disini nasabah
dengan lembaga keuangan konvensional dalam hanya diwajibkan mengembalikan modalnya
pengoprasiannya menggunakan sistem bunga saja tanpa harus membagi keuntungan yang
yang memang sudah jelas bertentangan dengan diperolah dari pinjaman tersebut dengan
syariat Islam. BMT hanya memfokuskan tujuan untuk membangun kesejahteraan bagi
kegiatan usahanya kepada pengusaha mikro, masyarakat dengan taraf ekonomi menengah
kecil dan menengah kebawah yang dapat kebawah yang hendak berusaha. Al-Qard
memberikan dampak yang positif bagi para diberikan untuk membatu keuangan nasabah
pengusaha, misalnya dengan peningkatan secara cepat dan berjangka pendek untuk
kesejahteraan keluarga pengusaha tersebut pengusaha kecil yang tidak memiliki dana
yang diakibatkan dari terpenuhinya modal dan diperuntukan untuk keperluan sosial, dan
usaha, sehingga usaha dapat berjalan dengan dapat bersumber dari dana zakat, infaq, dan
lancar seperti yang diharapkan.
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 5

sedekah. Secara teknis mengenai pembiayaan bantuan dana dengan sifat perolehan laba
qardh ini mengacu pada Fatwa DSN MUI No. (Ridwan, 2004:149-184).
19/DSN-MUI/IX/2000 tentang pembiayaan Semakin banyaknya lembaga keuangan,
Qardhul Hasan. maka persaingan untuk menghimpun dana
Sementara Kegiatan Bisnisnya (Baitul dari masyarakatpun semakin meningkat dan
Tamwil) berfungsi menghimpun dan menuntut perbankan khususnya lembaga
menyalurkan dana (intermediasi) yang bersifat keuangan mikro untuk terus menciptakan
profit motif. Penghimpunan dana diperoleh strategi-strategi yang kreatif dan inovatif
melalui simpanan pihak ketiga (anggota dalam mengembangkan dan memperolah
BMT) melalui simpanan berbentuk tabungan sumber-sumber dana baru. Dana-dana yang
simpanan mudharabah’ simpanan berjangka, dihimpun dari masyarakat merupakan sumber
dan wadi’ah kurban dan penyalurannya dana terbesar yang dapat mencapai 80% dari
dalam bentuk pembiayaan atau investasi, seluruh dana yang dikelola oleh BMT.
dengan prinsip jual beli (murabahah), prinsip Bank memerlukan strategi yang bertujuan
bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), untuk menarik minat masyarakat dan mampu
dan pembiayaan qardh yang dijalankan bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.
berdasarkan prinsip syari’ah. Dalam konteks Menurut Amin Qutbi selaku menejer BMT
ini BMT berfungsi sebagai lembaga pengelola Al-Hidayah menerapkan beberapa stretegi
dan pemberdayaan dana masyarakat, dengan diantaranya yaitu: strategi sistem jemput bola,
jalan menjalin mitra kerjasama antara pihak lingkungan pemasaran, pemberian hadiah, dan
pengelola BMT dengan masyarakat. yakni peduli sosial/masyarakat. Hal ini dapat dilihat
dengan menghimpun dana masyarakat dari dana simpanan dan dana yang disalurkan
kemudian didistribusikan kembali kepada oleh BMT pada tahun 2015, seperti dalam
masyarakat (nasabah) yang bergerak dalam tabel di bawah ini:
sektor usaha produktif dan membutuhkan
Tabel 3. Data Tabungan dan Pembiayaan Yang Diperoleh BMT Al-Hidayah Tahun 2014 – 2015

PRODUK TAHUN
2014 2015
Target Capaian Target Capaian
Tabungan 3.500.000.000 5.922.286.044,49 4.000.000.000 5.266.173.894,99
Pembiayaan 3.000.000.000 4.015.944.103,43 4.500.000.000 4.237.956.464,73

Dari tabel diatas dapat kita lihat pada tahun 2014 capaiannya sebesar
bahwa dana simapan atau tabungan terus Rp.5.922.286.044,49. Sedangkan dalam
mengalami peningkatan setiap tahunnya pembiayaan atau penyaluran dana yang
dan selalu memenuhi targetnya akan tetapi ditargetkan sebesar Rp.3.000.000.000 yang
terjadi penurunan capaian pada tahun 2015 terealisasi sebesar Rp.4.015.944.103,43 akan
sebesar Rp.5.266.173.894,99 dibandingkan tetapi terjadi penurunan pada tahun 2015 dana
6 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

yang ditargetkan sebesar Rp. 4.500.000.000 menggunakan pengembangan pasar (Market


dana pembiayaan yang terealisasi sebesar Development) dimana BMT memperkenalkan
Rp. 4.237.956.464,73, ini artinya target produk/jasa yang sudah ada ke wilayah geografi
penerimaan dana simpanan maupun dana yang baru. Strategi pengembangan produk
yang disalurkan oleh BMT Al-Hidayah belum (Product Development) juga dapat diterapkan
bisa tercapai secara maksimal, karena BMT Al- melalui peningkatan penjualan dengan
Hidayah masih memiliki keterbatasan dalam memperbaiki produk/jasa yang sudah ada atau
menjangkau para usaha kecil dan menengah mengembangkan produk yang baru. BMT
kebawah (UKM). Sementara keluhan yang juga dapat mengunakan strategi diversifkasi
paling banyak diajukan oleh Nasabah adalah konsentiris (Concentric Diversification) dimana
plafon maksimal pinjaman yang masih sangat terjadi penambahan produk/jasa baru yang
kecil serta pinjaman yang dicairkan lebih kecil masih ada kaitannya dengan produk/jasa utama
dari yang diajukan dan waktu pinjaman yang BMT. Pada akhirnya dengan inovasi yang
masih sangat pendek yaitu setiap minggu handal maka BMT akan mampu membuat
nasabah harus mengembalikan pinjaman diferensiasi dengan lembaga keuangan mikro
tersebut sampai batas waktu yang disepakati. lainnya sehingga eksistensinya tetap terjaga.
Keluhan lainnya adalah masih banyaknya
Pengertian Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
nasabah yang belum memehami produk-
produk yang dimiliki oleh BMT serta ratio bagi Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) terdiri
hasil. Ratio bagi hasil yang harus di serahkan ke dari dua istilah yaitu Baitul Mal dan Baitul
BMT terlalu besar bahkan bisa lebih besar dari Tamwil. Secara harfiah/lughowi Baitul Mal
angsuran pinjaman dan bunganya ke bank. berarti rumah dana dan Baitul tamwil berarti
Keluhan ini setidaknya menunjukan bahwa rumah usaha. Baitul Mal dikembangkan
pemahaman mitra terhadap sistem bagi hasil berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni
tidak sama dengan pemahaman BMT. dari masa nabi sampai abad pertengahan
perkembangan Islam. Dimana Baitul Mal
Selanjutnya, dibutuhkan suatu strategi
berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus
inovasi dalam kaitannya dengan produk yang
mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan
dihasilkan organisasi. Hal ini disebabkan
baitul tamwil merupakan lembaga bisnis yang
inovasi memegang peranan penting dalam
bermotif laba (Alma, 2014:22).
menjaga kelangsungan hidup BMT dalam
industri lembaga keuangan. BMT dapat Menurut Muhammad (1998, 114)
menggunakan strategi penetrasi pasar (Market Baitul Tamwil merupakan sebagai usaha
Penetration) dimana BMT mencari pangsa pengumpulan dan penyaluran dana komersial.
pasar yang lebih besar untuk produk/jasa Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang
yang sudah dihasilkan melalui aktivitas tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga
pemasaran yang gencar. Selanjutnya BMT bisa pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil
yang berlandaskan syariah.
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 7

Penghimpunan Dana deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya


Sebagai lembaga keuangan, dana yang dipersamakan dengan itu (Kasmir, 2007).
merupakan persoalan utama. Tanpa dana
Pengertian Pembiayaan
bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya
Menurut Muhammad (2005, 17)
tidak berfungsi sama sekali. Dana bank adalah
pembiayaan atau financing yaitu pendanaan
uang tunai yang dimiliki bank atau pun aktiva
yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu
lain untuk mendukung investasi yang telah
dapat diuangkan. Dana yang dimiliki atau
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
yang dikuasai bank tidaklah bersumber dari
lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan
milik bank sendiri, tapi juga ada dari pihak
adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk
lain (Sinungan, 1997:84).
mendukung investasi yang telah direncanakan.
Pe n g h i m p u n a n d a n a o l e h B M T
Menurut PP No. 9 tahun 1995, tentang
diperoleh melalui simpanan, yaitu dana yang
pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi,
dipercayakan oleh nasabah kepada BMT untuk
pengertian pinjaman adalah: Penyediaan uang
disalurkan ke sektor produktif dalam bentuk
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
pembiayaan. Simpanan ini dapat berbentuk
itu, berdasarkan tujuan atau kesepakatan
tabungan wadi’ah, simpanan mudharabah
pinjam meminjam antara koperasi dengan
jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
utama masyarakat menyimpan uang biasanya
untuk melunasi hutangnya setelah jangka
adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian
waktu tertentu dengan disertai pembayaran
untuk melakukan investasi dengan harapan
sejumlah imbalan (UU No. 9 Tahun 1995.
memperoleh bunga dari hasil simpanannya.
Tentang Perkoperasian). Istilah pembiayaan
Selain itu juga untuk memudahkan melakukan
menurut konvensional disebut dengan kredit.
transaksi pembayaran.
Dalam sehari-hari kredit sering diartikan
Penghimpunan dana adalah kegiatan
memperoleh barang dengan membayar cicilan
usaha BMT yang dilakukan dengan kegiatan
atau angsuran sesuai dengan perjanjian. Jadi
usaha penyimpanan. Simpanan merupakan
dapat diartikan bahwa kredit berbentuk barang
dana yang dipercayakan oleh anggota, calon
atau berbentuk uang. Baik kredit berbentuk
anggota, atau BMT lain dalam bentuk
barang atau berbentuk uang dalam hal
simpanan dan simpanan berjangka.
pembayarannya adalah dengan menggunakan
Adapun pengertian simpanan menurut metode angsuran atau cicilan tertentu (Kasmir,
undang-undang no. 7 tahun 1992 dalam 2004).
pasal 1 (5) yakni: Simpanan adalah dana
Sedangkan pembiayaan dalam konsep
yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
Islam adalah Pembiayaan pada dasarnya
bank berdasarkan perjanjian penyimpanan
diberikan atas dasar kepercayaan. Dengan
dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
8 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

demikian, pemberian pembiayaan adalah (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya
pemberian kepercayaan. Hal ini berarti lakukan (eventually does).
prestasi yang diberikan benar-benar harus Menurut Amstrong Strategi merupakan
diyakini dapat dikembalikan oleh penerima suatu hal yang meliputi seluruh sistem
pembiayaan sesuai dengan waktu dan syarat- yang berhubungan dengan tujuan untuk
syarat yang telah disepakati bersama. Adanya merencanakan dan menetapkan harga
persetujuan, berupa kesepakatan pihak suatu produk sampai memasarkannya serta
mudharib kepada pihak shahibul mal untuk mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
berjanji membayar. Perjanjian tersebut dapat memberi kepuasan pembeli aktual serta
berupa janji lisan, tertulis (akad pembiayaan), potensial.
atau berupa instrumen (credit instrument).
Strategi Menurut Para Ahli
Dari pengertian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa pembiayaan adalah Menurut Tjiptono (2002) strategi
penyediaan/penyaluran dana oleh pihak-pihak pemasaran merupakan alat fundamental
yang kekurangan dana (peminjam) dan wajib yang dirancang atau direncanakan untuk
bagi peminjam untuk mengembalikan dana mencapai tujuan suatu perusahaan dengan
tersebut dalam waktu tertentu dengan imbalan melakukan pengembangan keunggulan
atau bagi hasil. bersaing yang berkesinambungan lewat
pasar yang dimasuki dan program yang
Produk Penyaluran dana
digunakan untuk melayani pasar sasarannya.
1) Pembiyaan Murabahah
Menurut Kotler (2000) strategi pemasaran
2) Pembiayaan Mudharabah merupakan pola pikir yang akan digunakan
3) Pembiayaan Musyarakah untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu
4) Pembiayaan Al-Qardhul Hasan perusahaan, bisa mengenai startegi spesifik
untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
Teori Strategi
pemasaran (marketing mix), dan besarnya
Strategi berasal dari kata Yunani strategeia sebuah pengeluaran pemasaran.
(stratus = militer ; dan ag = memimpin),
yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi Bentuk-bentuk Strategi
seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan a. Strategi Pemasaran
sebagai suatu rencana untuk pembagian dan Philip Kotler mendefinisikan pengertian
penggunaan kekuatan militer dan material pemasaran adalah suatu proses sosial dan
pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai manajerial dengan mana individu dan kelompok
tujuan tertentu. Konsep strategi dapet memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
didefinisikan berdasarkan 2 prespektif yang inginkan dengan cara menciptakan serta
berbeda yaitu: (1) dari perspektif apa suatu mempertukarkan produk dan nilai dengan
organisasi ingin dilakukan (intends to do), dan pihak lain (Wilhelmus, 1995:7).
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 9

b. Strategi Promosi 3) Publisitas (Publicity)


Strategi promosi adalah suatu rencana Promosi yang ketiga adalah publisitas.
untuk penggunaan yang optimal atas Publisitas merupakan kegiatan promosi
sejumlah elemen-elemen promosi: periklanan, untuk memancing nasabah melalui kegiatan
hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan sponsorship terhadap suatu kegiatan seperti
promosi penjualan. Para manager pemasaran pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas
menentukan tujuan dari strategi promosi cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui
penjualan dari sudut tujuan keseluruhan berbagai media. Promosi ini dilakukan untuk
perusahaan bagi bauran pemasaran: produk, meningkatkan citra bank di depan para calon
tempat (distribusi), promosi dan harga nasabah atau nasabahnya.
(Kasmir, 2007:213). 4) Penjualan pribadi (Personal Selling)
Adapun promosi yang diselenggarakan Dalam dunia perbankan penjualan pribadi
oleh bank, bertujuan untuk : secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai
1) Menyampaikan informasi (Informing) bank, mulai dari cleaning service, satpam
2) Membujuk nasabah sasaran (Persuading) sampai pejabat bank. Secara khusus personal
selling dilakukan oleh perugas customer service
3) Mengingatkan (Reminding)
dan service assistensi.
Ada empat macam sarana promosi yang
METODOLOGI PENELITIAN
dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:
Penelitian ini merupakan penelitian yang
1) Periklanan (Advertising) menggunakan pendekatan deskriptif atau
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitiannya
oleh bank guna menginformasikan, menarik dan yaitu penelitian lapangan (field research).
mempengaruhi calon nasabahnya, yang dapat Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian
dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar yang menghasilkan data-data deskriptif berupa
atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
brosur, billboard, koran, majalah, televisi, media
dan prilaku yang diamati (Maleong, 1996:3).
internet atau radio-radio.
Penelitian ini dilakukan pada Baitul Mal
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Wat Tamwil (BMT) Al-Hidayah di Kabupaten
Promosi penjualan terdiri dari intensif Lombok Timur. Kantor pusat BMT Al-
jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan Hidayah beralamat di Jalan Parwisata Tetebatu
atau penjualan produk atau jasa. Kalau iklan Kecamatan Sikur dengan kantor cabang yang
menyodorkan alasan untuk membeli suatu tersebar di 2 Kecamatan di Lombok Timur.
produk atau jasa, maka promosi penjualan
Jenis dan Sumber Data
menekankan alasan mengapa kita harus
membeli sekarang juga. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data deskriptif atau data kualitatif,
10 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

yang mana data kualitatif adalah data yang Instrumen Penelitian


dinyatakan dalam bentuk kalimat, symbol, dan Instrumen penelitian dalam penelitian
data lain yang bentuknya bukan dalam angka. ini adalah peneliti itu sendiri. Peneliti adalah
Sumber data dalam penelitian ini adalah instrumen kunci (key instrument). Peneliti yang
subyek dari mana data dapat diperoleh mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara
(Arikunto, 2006:129). Untuk memperoleh tak berstruktur dan hasil catatan. Hanya manusia
data yang akurat diperlukan informan yang sebagai instrumen yang memahami makna
menguasai situasi sosial yang diteliti. Informan interaksi antara manusia, mengalami perasaan
penelitian yang dimaksud adalah: dan nilai-nilai yang terkandung dalam ucapan
Informan utama adalah informan yang dan perbuatan responden. Peneliti sebagai key
paling banyak tahu tentang subyek penelitian. instrument berfungsi untuk menetapkan fokus
Jadi, Informan Utama dalam penelitian ini adalah penelitian, memilih informan sebagai sumber
Nasabah terkait dengan proses penghimpunan data, melakukan pengumpulan data, menilai
dan penyaluran dana pada Baitul Mal Wat kualitas data, menafsirkan data, dan membuat
Tamwil (BMT) Al-Hidayah di Lombok Timur. kesimpulan atas temuannya (Sugiyono,
Untuk memperoleh data yang akurat 2012:222).
diperlukan informan kunci. Informan kunci Teknik Pengumpulan Data
adalah informan yang benar-benar menguasai
fenomena berupa pelaksanaan penghimpunan Untuk mendapatkan data yang diperlukan
dalam penelitian ini, maka dilakukan teknik-
dan penyaluran dana yang diteliti.
teknik yang relevan, antara lain:
Penentuan sumber data pada orang yang
diwawancarai dilakukan secara purposive, 1. Observasi
yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan 2. Wawancara (Interview)
tertentu (Sugiyono, 2014:52). 3. Dokumentasi
Jadi informan kunci dalam penelitian
Teknik Analisis Data
ini adalah menejer dan ketua Pengurus atau
para pengelola BMT AL-Hidayah di Lombok Teknik analisis data adalah proses
Timur. Purposive adalah pengambilan sumber pengumpulan data secara sistematis untuk
data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya mempermudah peneliti dalam memperoleh
saja informan dipilih karena dianggap paling kesimpulan. Analisis data menurut Bogdan
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau dalam Sugiyono (2014, 88) yaitu proses
mungkin informan adalah orang yang sangat mencari dan menyusun secara sistematik data
berpengaruh dilingkungan tempat penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
berlangsung sehingga akan memudahkan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga
peneliti untuk memperoleh data atau informasi dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
yang diperlukan. diinformasikan kepada orang lain.
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 11

Analisis selama dilapangan Model Miles akan mengemukakan bagian-bagian yang


dan Huberman dalam Sugiyono (2014, 91) terpenting yang menyangkut tentang kegiatan
analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang BMT tersebut. di antara penelitian yang sudah
terjadi secara bersama-sama yaitu pengumpulan dilakukan ada beberapa bagian menarik yang
data, reduksi data, penyajian data, penarikan menjadi pokok penelitian yaitu mengenai
kesimpulan/verifikasi. strategi penghimpunan dan penyaluran dana
Keabsahan data diperlukan guna adalah proses pengelolaan sumber-sumber
membuktikan keaslian data yang diteliti dengan organisasi dengan menggunakan kecakapan
kenyataan yang terjadi dilapangan. Dalam dan rencana-rencana yang cemerlang dan
penelitian kualitatif diperlukan kridibelitas dirancang secara sistematis dalam melaksanakan
data, yaitu kriteria untuk memenuhi nilai fungsi manajemen untuk mencapai tujuan-
kebenaran dari data dan informasi yang telah tujuan organisasi tersebut secara optimal.
dikumpulkan, melalui uji kredibelitas data Berikut ini analisa strategi yang dilakukan
dengan teknik triangulasi. oleh BMT Al-Hidayah dalam penghimpunan
1. Triangulasi Sumber dan penyaluran dana di Kabupaten Lombok
Timur.
2. Triangulasi Metode
3. Triangulasi Penyidik atau Peneliti Strategi Penghimpunan Dana
4. Triangulasi Teori St r a t e g i y a n g d i g u n a k a n d a l a m
menghimpun dana di BMT Al-hidayah
Dalam penelitian ini, dilakukan uji
adalah strategi sistem jemput bola. Strategi
keabsahan data dengan menggunakan
Sistem Jemput Bola ini sebagai ajang
triangulasi sumber karena lebih efisien, dan
promosi dan sosialisasi secara lebih optimal
triangulasi teknik. Jadi, peneliti akan menguji
di masyarakat. Keaktipan pengelola dalam
keabsahan data berupa jumlah dana yang di
memasarkan produk BMT merupakan
himpun dan dana yang di salurkan dan juga
komponen terpenting diantara komponen-
bagaimana strategi dalam penghimpunan
komponen lainnya yang akan menentukan
dan penyaluran dana yang dimaksud dengan
tingkat keberhasilan lembaga. Salah satu cara
berbagai sumber yang berbeda (kata-kata
efektif yang dapat dilakukan untuk mencapai
dan tindakan, sumber tertulis, foto, dan
target-target pemasaran produk BMT diawal
data statistik) dan teknik yang berbeda pula
operasionalnya adalah dengan melakukan
(observasi, wawancara, dan dokumentasi).
pendekatan “jemput bola“. Pendekatan ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dengan cara petugas langsung
mendatangi calon nasabah dan petugas leluasa
Berdasarkan hasil penelitian yang
menjelaskan mengenai konsep keuangan
dilakukan oleh penulis terhadap BMT Al-
syariah serta sistem dan prosedur operasional
Hidayah di Lombok Timur, berikut ini penulis
BMT AL-Hidayah. Berdasarkan hasil
12 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

wawancara ke informan pertama Sebagaimana promosi ini dilakukan apabila ada produk
yang di ungkapkan oleh SHRN selaku menejer baru yang dimiliki oleh BMT Al-hidaya
cabang sakre. SHRN mengungkapkan ada dan dengan cara sistem jemput bola karena
beberapa strategi yang digunakan dalam hal ini merupakan langkah awal yang akan
penghimpunan dana di bmt al-hidayah yaitu: memungkinkan petugas BMT Al-Hidayah
Strategi kita melalui promo yang pertama promosi-promosi leluasa memberikan penjelasan mengenai
melaui brosur kemudian direck shaling istilahnya untuk
menjual langsung atau jemput bola. (SHRN) konsep-konsep keuangan syariah, serta sistem
dan prosedur yang berlaku dalam operasional
Selanjutnya dia juga mengatakan:
BMT Al-Hidayah, sekaligus merupakan solusi
Ya kita langsung mendatangi atau istilahnya jemput bola
kepada nasabah kemudian menawarkan prodak baik bagi mereka yang memiliki tingkat kesibukan
prodak pembiayaan maupun prodak simpanan. (SHRN) tinggi sehingga tidak memiliki cukup waktu
wawancara tanggal 11 Oktober 2016.
untuk dapat berkunjung langsung ke BMT
Pernyataan yang sama di ungkapkan Al-Hidayah. Pendekatan jemput bola ini
oleh Edy Samsul Hakim selaku marketing merupakan salah satu cara efektif yang dapat
mengatakan: dilakukan untuk mencapai target-target
Mendatangi langsung, biasanya kalau kita ingin pemasaran produk BMT Al-Hidayah di awal
mendapatkan dana dari nasabah itu modelnya door to
door untuk menawarkan tabungan dan pembiayaan gitu. operasional, karena sebagai lembaga keuangan
(ESH) wawancara tanggal 23 oktober 2016. yang belum lama lahir, BMT Al-Hidayah
Informan bapak Moh. Sa’id selaku membutuhkan promosi dan sosialisasi secara
nasabahpun mempertegas apa yang telah optimal di masyarakat.
disampaikan oleh bapak Suherman dengan Jadi dalam sistem jemput bola, BMT
pernyataan-pernyataannya antara lain sebagai Al-Hidayah secara aktif mendatangi nasabah
berikut: yang membutuhkan pembiayaan, tetapi dalam
Itu lah bank kalau kita lancar, record kita bagus dia hal ini bukan berarti tidak ada nasabah yang
akan datang menawari kita terus kalau sekali kita macet
di bank semua akan memblacklis kita, sekali kita bagus datang sendiri ke BMT Al-Hidayah untuk
selamanya kita akan di kasi. (MS) wawancara tanggal mengajukan permohonan pembiayaan. Hanya
8 Nopember 2016.
saja jumlah nasabah yang datang sendiri untuk
Biasa dari pihak bmt sendiri yang datang mengajukan permohonan pembiayaan kepada
kesini menwarkan kita, saya gak pernah datang BMT Al-Hidayah sangat sedikit di bandingkan
langsung ke bmt. (AM) wawancara tanggal 31 dengan nasabah sistem jemput bola. Hal ini
Oktober 2016. disebabkan karena pada umumnya nasabah
Enggak, pihak bmt sendiri yang datang menawarkan kita. adalah pengusaha kecil yang kegiatan sehari-
(MA) wawancara tanggal 7 Nopember 2016.
harinya berdagang di pasar sehingga mereka
Terkait dengan jawaban informan tidak mempunyai banyak waktu untuk datang
tersebut di atas strategi yang dilakukan dalam ke BMT Al-Hidayah. Sistem jemput bola ini
penghimpunan dana itu dengan cara promosi, mempermudah nasabah dalam mengajukan
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 13

permohonan pembiayaan, karena nasabah tidak Sebagaimana yang diungkapkan oleh bapak
perlu meninggalkan usahanya untuk pergi ke Suherman menajer cabang Sakre mengatakan:
BMT Al-Hidayah. Dengan demikian nasabah Kita membentuk struktur, ada yang bertanggung jawab
terhadap produk itu, strateginya masih biasa melalui
dapat mengajukan permohonan pembiayaan jasa marketing, marketing itu adalah ujung tombak kita
kepada BMT Al-Hidayah sambil menjalankan untuk menyampaikan atau mempromosikan produk
kita. (SHRN)
aktivitasnya sehari-hari, sehingga tidak menyita
banyak waktu nasabah. Dari perspektif syariah, Selanjutnya SHRN juga mengungkapkan
jemput bola dapat juga diartikan sebagai upaya sebagai berikut :
BMT mengembangkan tradisi silaturrahmi Yang kita lakukan adalah bagaiman BMT ini dikenal
oleh masyarakat dan kita melakukan pendekatan kepada
yang menurut keterangan Nabi saw, dapat tokoh masyarakat, sosialisasi dan aksi-aksi kegiatan sosial
menambah rizki, memanjangkan umur melalui Baitul Mal ini bentuk promosi kita juga. (SHRN)
wawancara tanggal 11 Oktober 2016.
serta menjauhkan manusia dari dendam dan
kebencian. Dari sini kemudian terbinalah Hal yang sama juga diungkapkan oleh bapak
persaudaraan yang baik antara BMT dengan TMJ menejer cabang Rarang mengatakan:
nasabah dan antara muslim dengan muslim Bisasanya kita melakukan promosi, funbay, sosialisasi, dan
melakukan kegiatan sosial lainnya. (TMJ) wawancara
lainnya. (Makhalul Ilmi, 2002: 57-61). tanggal 25 oktober 2016.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Ya cara kita melaksanakan strategi itu melalui PL kita,
dengan cara mempromosikan, mensosialisasikan, dan juga
Surat An-Nisa’ ayat 1 : dengan cara sistem jemput bola atau door to door, ini salah
satu yang sering dilakukan selama ini. (AM) wawancara

ْ ‫َواﱠﺗـ ُﻘﻮا اﷲَ اﻟﱠﺬِي ﺗَ َﺴ َﺎءﻟُﻮ َن ﺑِ ِﻪ َو‬


‫اﻷرَﺣﺎ َم إِ ﱠن‬
tanggal 26 oktober 2016.

‫اﷲَ َﻛﺎ َن َﻋﻠَﻴْ ُﻜ ْﻢ َرﻗِﻴﺒًﺎ‬


Informasi dari informan Fahmi Rozi selaku
marketing BMT Al-hidayah kembali memperkuat
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta dengan pernyataannya sebagai berikut:
satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Cara kita melaksanakan strategi itu dengan cara promosi,
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. dan memasarkan produk kita agar masyarakat tau tentang
produk yang di miliki oleh BMT Al-Hidayah. (FR)
Hadist Nabi dari Anas Bin Malik wawancara tanggal 10 Nopember 2016.

Radiallahu bahwa Rasulullah saw bersabda: Dari semua informasi di atas dapat
Barang siapa yang ingin dilapangkan rezkinya, dan ingin
dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung disimpulkan bahwa strategi promosi bertujuan
silaturrahmi. (HR. Buchari No. 5986). untuk menyampaikan atau memasarkan produk
yang dimiliki oleh BMT Al-hidayah supaya
Promosi
dikenal oleh nasabah dan juga untuk menjalin
Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha
komunikasi yang baik dengan nasabah.
untuk mempromosikan seluruh produk dan
Hasil strategi yang dilakukan oleh BMT Al-
jasa yang dimiliki baik langsung maupun
hidayah dapat dilihat dari data perkembangan
secara tidak langsung. Promosi merupakan
tabungan dan nasabah dibawah ini sebagai
salah satu kegiatan untuk menawarkan suatu
berikut:
produk kepada nasabah atau calon nasabah.
14 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

Tabel 1. Data Nasabah Penabung cara kita menarik simpati, yaitu kan pertama dari
komunikasinya, kemudian istilahnya kita jual
Tahun 2014 2015 tampanglah, jadi bagaimana supaya dia terkesan tertarik
Volume Tabungan 5.922.286.044,49 5.266.173.894,99 sama kita, jadi kita menyalurkannya dengan itu. (ESH)
Jumlah Penabung 4.532 orang 4.257 orang
wawancara tanggal 23 Oktober 2016.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa
Terkait dengan Jawaban informan bapak
perkembangan dana tabungan yang diperoleh
ESH di atas maka diperlukan sebuah komunikasi
oleh BMT Al-hidayah mengalami penurunan
yang efektif sebagai alat kampanye kepada
pada tahu 2015, ini artinya pernyataan
masyarakat dalam rangka memaksimalkan
informan diatas tidak sesuai dengan fakta yang
fungsi utama bmt al-hidayah yaitu mengenai
terealisasi.
penghimpunan dan penyaluran dana untuk
Strategi Penyaluran Dana atau mengembangkan bmt itu sendiri.
Pembiayaan Penjelasan Informan kedua bapak Taufik
Strategi yang dilakukan dalam penyaluran Mulya Jati mengatakan strategi yang dilakukan
dana atau pembiayaan di BMT Al-hidayah, adalah yaitu:
setelah dilakukan wawancara ke informan Strategi dalam pembiayaan, paling kelasik dilakukan
melalui PL atau marketing, PL kan Dor to Dor keliling
kunci terkait penjelasan mengenai strategi itu strategi paling langsung dari pintu-kepintu yang
penyaluran dana adalah pemasaran, peduli di lakukan oleh marketing, nah dari marketing dari
dia training dia keliling menghimpun dana kemudian
sosial, dan personal seling. Pemasaran salah satu nanti kalau dia sudah kenal tingal dia menwarkan
cara untuk menciptakan, mengkomunikasikan, pembiayaan, kalau pembiayaan ini termasuk paling
gampang dilakukan karena orang kan dapat duit, Cuma
menyampaikan, dan menawarkan produk untuk menjaga supaya tidak terjadi banyak kemacetan
yang dimiliki oleh BMT kepada masyarakat. kita hati-hati juga gitu, kita ada standar analisa orang
itu boleh atau tidaknya dapat dana pembiayaan. (TMJ)
Berdasarkan hasil wawancara keinforman wawancara tanggal 25 oktober 2016.
pertama.
Ungkapan yang sama juga dikatakan oleh
Informen pertama Edy Samsul Hakim
marketing/PL bapak Fahmi Rozi sebagai berikut:
mengatakan strategi dalam penyaluran dana
Ya datang kerumahnya. (FR).
atau pembiayaan di BMT Al-Hidayah yaitu:
Untuk pembiayaannya kan tergantung kita liat dari Selanjutnya dia juga mengatakan :
keinginan nasabah itu untuk meminjam kalau memang Tergantung kita sebagai PL kalu kita sering mengunjungi
nasabah itu mau meminjam, kemudian kita kan ada atau datang langsung kenasabah karena nasabah sangat
target misal dalam jangka satu bulan ini, kita harus senang dikunjungi gitu, kalau kita sudah lama jadi PL
targetnya untuk mendapatkan laba harus sekian juta kita yang akan dicari kalau dia sudah lihat kerja kita.
perbualan dan harus kita kejar, kalau ada nasabah (FR) wawancara tanggal 10 Nopember 2016.
atau anggota yang mau mengajukan pinjaman kita
langsung proses secepat mungkin dan kita liat dari
kondisi kemampuan dari nasabah untuk mengangsurnya.
Pernyataan bapak Fahmi Rozi diperkuat
Istilahnya nasabah butuh dana kita salurkan dengan lagi oleh informan non kunci ibu Amrillah
cepat. (ESH).
selaku nasabah mengatakan sebagai berikut:
Biasa dari pihak bmt sendiri yang datang kesini
Selanjutnya ESH mengatakan:
menwarkan kita, saya gak pernah datang langsung ke
Trik-triknya itu tergantung dari cara kita berkomunikasi bmt. (AM).
sebenarnya, bersosialisai dengan masyarakat bagaimana
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran (Sanwani, Titiek Herwanti dan Akhmad Jufri) 15

Dia juga mengatakan sebagai berikut : hubungan dengan masyarakat. Dari kelima
Perbedaanya biasanya kita lebih mudah pengambilan, elemen tersebut dapat diketahui bahwa strategi
penyetoran karena kita yang didatengi itulah perbedaanya.
(AM). dalam penghimpunan dan penyaluran dana
Ya syarat-syaratnya juga banyak, kita juga yang kesana, yang di gunakan BMT Al-Hidayah untuk
repot juga, untuk kita kadang yang tidak ada waktu
lebih seneng di kunjungi. (AM) wawancara tanggal 31
mencari nasabah sangat mendukung.
Oktober 2016.
KESIMPULAN
Dari informasi dapat kita simpulkan
Strategi adalah garis besar tindakan untuk
bahwa informan mengungkapkan bahwa
mencapai sasaran bisnis. Pemasaran adalah
strategi dalam pembiayaan dengan cara door to
proses perencanaan dan pelaksanaan rencana,
door merupakan salah satu model pemasaran
penetapan harga, promosi, dan distribusi ide,
yang menawarkan suatu produk atau jasa
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
kepada masyarakat supaya produk yang
yang memuaskan tujuan/sasaran individu
dimiliki oleh bmt al-hidayah semakin dikenal
dan organisasi. Strategi pemasaran pada
oleh masyarakat. Hasil strategi yang dilakukan
dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,
oleh BMT Al-hidayah dapat dilihat dari data
terpadu dan menyatu dibidang pemasaran
perkembangan pembiayaan dan nasabah dapat
yang memberikan panduan tentang kegiatan
dilihat dibawah ini sebagai berikut:
yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
Tabel 5. Data Nasabah Pembiayaan
tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Tahun Pembiayaan Nasabah
2014 4.015.944.103,43 2.513 orang 1. Strategi yang digunakan oleh BMT
2015 4.237.956.464,73 2.788 orang
Al-Hidayah dalam menghimpun dan
menyalurkan dana di Kabupaten Lombok
Dari data di atas dapat diketahui
Timur antara lain:
bahwa perkembangan dana pembiayaan
yang diperoleh oleh BMT Al-hidayah terus Strategi yang di gunakan oleh BMT
mengalami perkembangan tiap tahunnya, Al-hidayah melalui strategi marketing dan
ini artinya pernyataan informan diatas sesuai menejer yaitu layanan yang diberikan kepada
dengan fakta yang terealisasi. nasabah melalui pemberitahuan secara
langsung. Dengan sistem jemput bola (pick
Berdasarkan penelitian di BMT Al-
up service) yang bertujuan untuk melayani
Hidayah strategi pemasaran yang dipakai
nasabah yang khususnya pedagang yang sibuk
adalah bauran pemasaran (marketing mix)
dengan pekerjaannya dengan cara menjemput
yang terdiri dari lima elemen yang saling
langsung ketempat nasabah.
berkaitan yang meliputi: Pemilihan pasar,
produk, penetepan harga, sistem pemasaran, a. Promosi
dan komunikasi pemasaran atau promosi. Dalam melakukan promosi BMT Al-
Promosi yang meliputi periklanan personal Hidayah mengandalkan beberapa jenis, di
seling (penjualan pribadi), promosi penjualan, antaranya:
16 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017

1) Brosur Tamwil di Pekanbaru Riau. Maqdis: Jurnal


2) Penjualan langsung Kajian Ekonomi Islam, 1(2): 189-201.
3) Media lainnya, seperti sepanduk atau Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan.
baliho, facebook, dan lain-lain. Jakarta: Rajawali Pers.
b. Strategi Peduli Masyarakat Kasmir. (2004). Pemasaran Bank. Jakarta:
Strategi ini diterapkan untuk kegiatan Kencana.
amal/sosial, selain itu untuk memperkenalkan
BMT Al-hidayah kepada masyarakat secara Kotler, Philip. (2000). Marketing Management.
luas dan juga sebagai ajang promosi agar New York: Prentice Hall, Inc.
mereka mengetahui tentang BMT Al- Maleong, Lexy, J. (1996). Metodologi Penelitian
hidayah dan produk-produk yang dihasilkan. Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Langkah yang diterapkan dalam strategi ini Offset.
adalah dalam bentuk peduli sosial seperti
santunan kepada anak yatim. Strategi ini Muhammad. (1998). Manajemen Baitul Mal
sangat berpengaruh untuk meningkatkan Wat Tamwil (BMT). Yogyakarta: STIS.
jumlah anggota diwilayah yang memiliki Rama, A. S. (2016). Peranan Religiusitas dan
tatanan ekonomi masyarakat menengah Preferensi Resiko Terhadap Akses Kepada
kebawah. Mereka merasa diperhatikan dan Lembaga Keuangan Mikro. JEBI (Jurnal
mendapat bantuan dari pihak BMT. Selain Ekonomi dan Bisnis Islam), 1(1): 83-96.
itu, kegiatan ini juga dijadikan sebagai wahana
menyadarkan masyarakat kurang mampu Ridwan, Muhammad. (2004). Manajemen
untuk mau bergabung pada BMT Al-hidayah. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Yogyakarta:
UII Press.
DAFTAR PUSTAKA
Saib, K. (2016). Keberlangsungan Agensi
Alma, Buchari. (2014). Manajemen Bisnis Kredit Mikro dalam Membangun
Syariah. Bandung: Alfabeta. Pedagang Kecil: Baitul Mal Wat-Tamwil
Di Provinsi Riau. JEBI (Jurnal Ekonomi
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
dan Bisnis Islam), 1(1): 17-32.
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif,
Dehotman, K. (2016). Pengaruh Pendidikan
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Terhadap Kinerja Karyawan Baitul Mal
Wat-Tamwil di Provinsi Riau. JEBI (Jurnal Tjiptono, Fandy. (2002). Strategi Pemasaran.
Ekonomi dan Bisnis Islam), 1(2): 217-234. Yogyakarta: Andy Offset.

Dehotman, K., & Yusrialis, Y. (2016). Wilhelmus, Bakowatun. (1995). Dasar-Dasar


Tantangan Pengembangan Baitul Mal Wat- Pemasaran. Jakarta: Intermedia.

Anda mungkin juga menyukai