Anda di halaman 1dari 8

PERANAN PENTING BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI

PERKEMBANGAN SISWA

MATA KULIAH: Bimbingan dan Konseling

DOSEN PENGAMPU:

Suci Aprilyati Ruiat, M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. Faisal Hidayatullah B4322320010


2. Anita Sulastri B4322320006
3. Suthihat 4322319020060

STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

ENGLISH DEPARTMENT

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dapat diartikan suatu kegiatan positif yang mengarahkan seseorang untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan Konseling, berarti suatu kegiatan yang memberikat nasehat
kepada seseorang, entah itu untuk menentukan pilihan, atau karena seseoarang tersebut telah
melakukan kesalahan. Menurut Wikipedia, Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi
antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk
membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memcahkan
permasalahan yang dialaminya. Bimbingan dan Konseling juga dapat didefinisikan sebagai
upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh
konselor untuk memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya.

Tujuan bimbingan dan konseling bagi siswa adalah membantu siswa mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Dengan begitu,
peserta didik bisa meraih kebahagiaan sebagai individu maupun makhluk sosial. Selain itu,
tujuan bimbingan konseling adalah merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karir serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.

Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu elemen penting di dalam menunjang
kesuksesan kegiatan pembelajaran di sekolah. Membantu dalam pencapaian visi dan misi
sekolah. Semuanya saling mengikat satu sama lain. Fungsi bimbingan konseling di sekolah
adalah sebagai pemahaman. Membantu peserta didik untuk memahami dirinya dan lingkungan
sekitarnya agar dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif, mulai dari aspek pribadi, aspek sekolah,
dan aspek sosial. Karena selain ilmu, yang terpenting itu adalah adab. Ilmu itu penting, tapi
tanpa adab, orang tidak berilmu.

Bimbingan dan Konseling menjadi salah satu fasilitas yang bisa menjadi jembatan di antara
siswa, guru, dan orang tua murid. Sangat penting keberadaanya di dalam lingkungan sekolah.
Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, kami akan mengupas sebuah makalah mengenai
bimbingan dan konseling.
B. RUMUSAN MASALAH

Setiap sekolah mulai dari jenjang SD, SMP sampai SMA sejatinya mempunyai layanan
bimbingan dan konseling. Dengan beragamnya siswa-siswa dari latar belakang keluarga yang
berbeda, pasti menjadikan semua siswa memiliki sifat dan perilaku yang beraneka ragam. Setiap
siswa pun diberikan perlakuan yang berbeda walau pada prinsip dan tujuannnya tetap sama,
yaitu melancarkan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Masalah-masalah yang biasa terjadi terhadap siswa di sekolah:

1. Siswa sering bolos.


2. Siswa sering telat masuk kelas.
3. Siswa sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
4. Siswa tidak hadir pada saat PTS atau PAS.
5. Berkelahi di area sekolah.
6. Tawuran antar sekolah.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah pasti ada kendalanya, baik itu dari segi teknis,
lingkungan, dan dari siswa tersebut. Kondisi dan fasilitas setiap sekolah berbeda, sehingga
masalah yang timbulpun sering kali berbeda. Tidak mudah memang, namun, setiap masalah
pasti ada jalan keluarnya. Untuk itulah peranan penting bimbingan dan konseling bagi
perkembangan siswa sangat dibutuhkan di setiap sekolah.

C. TUJUAN MASALAH

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperolah pengetahuan atau penemuan baru.


2. Sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada.
3. Sebagai pengembangan pengetahuan suatu bidang keilmuan yang sudah ada.

D. MANFAAT PENELITIAN:
1. Keuntungan atau potensi yang bisa diperoleh oleh pihak-pihak tertentu setelah penelitian
ini selesai.
2. Mendapatkan suatu pandangan yang terbaru dan berbeda dari suatu permasalahan.
3. Bermanfaat bagi perkembangan suatu sekolah tentang seberapa pentingnya peranan
bimbingan konseling tersebut.
BAB II

PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN
Kami sebagai penulis akan menggunakan metode wawancara sebagai penelitian ini, karena
menurut kami wawancara adalah cara yang tepat untuk mendapatkan informasi secara akurat.
Target kami adalah mengetahui sejauh mana siswa mendapatkan pemahaman tentang
bimbingan dan konseling. Di akhir proyek ini, siswa akan merasa lebih tertantang untuk
melakukan sesuatu lebih baik lagi. Mungkin juga mereka akan menemukan ide-ide baru yang
dapat menunjang perbaikan bimbingan konseling di sekolah mereka.

B. PARTISIPAN

Kami memilih beberapa siswa untuk diwawancara. Pada kesempatan kali ini, Penulis akan
mewawancarai beberapa orang narasumber, Yaitu;

No Nama Penulis Nama Narasumber Asal Sekolah Narasumber


1 Faisal Hidayatullah Nadia & Mia Aulia SMP Islam Al-Jadid-Serang
2 Suthihat Sabina Alfauz SMPN 6 Maja
3 Anita Sulastri Fitri Oktaviani & Irna SMAN 1 Maja
Susilawati

PROSEDUR PENELITIAN

Kami melalukan sesi wawancara kepada setiap siswa selama 5-10 menit. Kami
dokumentasikan dalam sebuah video yang kemudian kami unggah ke Youtube channel kami.
Berikut hasil wawancaranya:

A. Pertanyaan dan jawaban dari narasumber Sabina Alfauz

1. Pertanyaan: Apakah teman-teman di sekolah ada yang bandel?


Jawaban: Banyak, contohnya bolos sekolah, tidak memakai masker, tidak mengerjakan
tugas.
2. Pertanyaan: Apakah di sekolah ada guru BK?
Jawaban: Ada
3. Pertanyaan: Apa tugas guru BK?
Jawaban: Menangani murid-murid yang nakal
4. Pertanyaan: Dengan bagaimana guru BK menangani murid-murid yang nakal?
Jawaban: Dinasehatin, dihukum. Kalau dinasehatin, murid dipanggil ke ruangan guru
BK.
5. Pertanyaan: Kalau dihukum, contohnya seperti apa?
Jawaban: Lari keliling lapangan
6. Pertanyaan: Setelah dihukum, murid tersebut ada perubahan atau tidak?
Jawaban: Ada yang berubah, ada yang tidak
7. Pertanyaan: Mengapa masih ada yang belum berubah?
Jawaban: Tidak tahu
8. Pertanyaan: Apakah guru BK memanggil orang tua yang bermasalah?
Jawaban: Ya, kalau sudah parah kenakalannya.
9. Pertanyaan: Dengan cara apa guru BK memanggil orang tua tersebut?
Jawaban: Dipanggil ke sekolah
10. Pertanyaan: Apakah ada perubahan terhadap murid tersebut setelah orang tuanya
dipanggil ke sekolah oleh guru BK?
Jawaban: Berubah, sedikit-sedikit menjadi lebih baik
11. Pertanyaan: Apakah peran guru BK di sekolah itu penting?
Jawaban: Penting
12. Pertanyaan: Apa alasannya?
Jawaban: Supaya murid-murid yang nakal bisa berubah menjadi lebih baik, bisa
membimbing mereka.
13. Pertanyaan: Apa yang akan terjadi jika tidak ada guru BK?
Jawaban: Banyak murid nakal, tidak ada bimbingan dan pengawasan dari guru-guru
14. Pertanyaan: Apa kesan dan pesan sebagai siswa mengenai guru BK?
Jawaban: Saya tidak pernah dipanggil oleh guru BK karena saya murid yang baik

B. Pertanyaan dan jawaban dari narasumber Fitri Oktaviani & Irna Susilawati

1. Bolehkah saya tau nama sekolah kalian?


Jawaban : SMAN 1 Maja
2. Apakah kalian nyaman bersekolah disana?
Jawaban : ya, kami nyaman bersekolah disana
3. Pelanggaran apa saja yang tidak boleh kalian lakukan?
Jawaban : datang terlambat, tidak memakau sabuk, rambut panjang atau tidak rapih,
bolos sekolah dan masih banyak lagi.
4. Hukuman apa yang kalian dapatkan?
Jawaban : membersihkan halaman sekolah, membersihkan wc, diberikan point
pelanggaran.
5. Pentingkah peran wali kelas?
Jawaban : penting, karena jika ada masalah didalam kelas, kita melapor kepada wali
kelas terlebih dahulu
6. Kalian lebih memilih pembelajaran laring atau luring?
Jawaban : luring, karena jika daring kita mendapatkan kesulitan contohnya seperti
jaringan, kuota terbatas, dan guru dalam memberikan tugas terlalu berlebihan.

C. Pertanyaan dan jawaban dari narasumber Nadia Yolanda & Mia Aulia
1. Siapa nama anda?
Jawaban: Nadia & Mia
2. Alamat anda
Jawaban: Kp.Calingcing, Kopo, Serang, Banten
3. Dimana anda bersekolah
Jawaban: SMP Islam Al-Jadid
4. Bagaimana proses belajar sekarang?
Jawaban: Luring dan melakukan tatap muka, namun sekitar pada dua bulan lalu proses
belajar menggunakan sistem daring
5. Cara belajar luring dan daring itu bagaimana?
Jawaban: Kalau daring saat berkirim tugas, materi, dan presensi menggunakan group
chat atau google clashroom , sedangkan luring melakukan tatap muka seperti biasa
hanya saja memperhatikan protocol kesehatan
6. Lebih suka belajar daring atau luring?
Jawaban: Luring
7. Tau Guru BK tidak?
Jawaban: Tau
8. Di sekolah kamu ada atau tidak guru BK ini?
Jawaban: Ada
9. Siapa nama guru BK nya?
Jawaban: Pak Darwis
10. Guru BK sering melakukan apa saja disekolah?
Jawaban: Mengajarkan hal-hal yang lebih baik dan selalu mengingatkan untuk selalu
jauh dari kegiatan negative, lalu melakukan peneguran terhadap murid yang bandel atau
nakal
11. Apakah siswa yang nakal sering di panggil oleh guru BK?
Jawaban: Iya sering
12. Biasanya nakal karena apa?
Jawaban: Berantem, Bolos, dan lain-lain.
13. Suka tidak dengan adanya guru BK?
Jawaban: Suka
14. Apakah guru BK berpengaruh terhadap pembelajaran?
Jawaban: Sangat berpengaruh

C. PENEMUAN

Dari wawancara tersebut, penulis menemukan beberapa penemuan, diantaranya:

1. Bimbingan dan Konseling sangat berperan dalam perkembangan peserta didik. Peranan
bimbingan dan konseling berperan sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Ada beberapa cara dalam menangani siswa yang bermasalah, disesuaikan dengan
kondisi siswa tersebut.
3. Diperlukan waktu dalam proses tersebut, tidak semua murid langsung berhasil dalam
waktu sekejap.
4. Murid-murid yang bermasalah dengan sekolahnya bisa terbantu sedikit demi sedikit.
Yang nakal bisa menjadi lebih baik lagi.
5. Secara tidak langsung, bisa menjadikan pondasi yang kuat bagi murid-murid di sekolah.
6. Akan ada kesenjangan yang besar jika tidak ada peran seorang guru BK di dalam
sekolah.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang kami lakukan, kami menyimpulkan beberapa hal, diantaranya:
1. Bimbingan dan konseling merupakan hal yang pokok yang harus ada di sekolah.
2. Peranan bimbingan dan konseling bagi murid tidak hanya mengatasi masalah, tetapi juga
mengarahkan murid dalam menentukan arah pembelajaran yang sesuai dengan minat dan
bakat mereka.

B. SARAN
1. Fasilitas sekolah seperti ruang guru, kebersihan, dan keamanan perlu ditingkatkan agar
semua murid merasa nyaman berada di lingkungan sekolah.
2. Kompetensi guru agar lebih ditingkatkan supaya kinerja mereka lebih baik lagi.

Daftar Pustaka:

- Wikipedia.org
- https://youtu.be/-2ZMMOOh-q4 (Suthihat)
- https://youtu.be/lehHTecYpto (Faisal Hidayatullah)

Anda mungkin juga menyukai