Anda di halaman 1dari 1

1.

Inhibisi respon imun post vaksinasi akibat pemberian antipiretik analgetic

Inflamasi adalah salah satu respon tubuh yang dapat dikatakan sebagai homeostasis. Inflamasi sendiri
merupakan respon pertama tubuh Ketika terjadi kerusakan jaringan atau sel, serta infeksi bakteri, jamur,
virus didalam tubuh.

Post vaksinasi tubuh memasuki tahap imunisasi Atau tahapan pembentukan antibody dan antigen terhadap
virus maupun bakteri yang baru saja dimasukan lewat proses vaksinasi tadi. Pada post vaksinasi covid, tubuh
biasanya akan mendapat beebrapa efek samping seperti kelelahan, rasa lapar, dan yang paling sering terjadi
ialah demam. Demam sendiri merupakan respon sistemik tubuh. Pada saat demam, biasanya kita akan
langsung akan mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan demam, yang dikenal dengan obat antipiretik,
contohnya seperti ibuprofen dan paracetamol. Obat-obat antipiretik ini tugasnya ialah untuk menurunkan
suhu tinggi pada demam. Selain antipiretik, kedua obat diatas tugasnya juga sebagai analgetik, analgetic
sendiri merupakan obat-obatan yang tugasnya menrunkan gejala nyeri. Pada saat proses inflamasi, respon
sistemik tubuh yakni demam akan diturunkan oleh jenis obat antipiretik analgetic ini, karena keduanya
berfungsi sebagai antiinflamasi.

Pada kerjanya, paracetamol akan menginhibisi pengeluaran prostaglandin. Pada metabolisme asam
arakidonat, akan ada sintase siklooksigenase dan lipooksigenase. Pada siklooksigenase sendiri ada COX-1
dan COX-2. COX-1 merupakan enzim yang banyak ditemukan ditubuh, karena COX-1 memiliki peran untuk
pembentukan prostaglandin. Sedangkan untuk COX-2, tidak banyak ditemukan ditubuh, kecuali pada saat
proses inflamasi.. COX-2 lebih banyak ditemukan pada saat inflamasi karena tugasnya terhadap sitokin
inflamasi. Kerja paracetamol sendiri akan menginhibisi peningkatan konsentrasi prostaglandin pada system
saraf pusat dan cairan serebrospinal yang disebabkan oleh pyrogen (tugas antipiretik). Sedangkan untuk
analgesic, paracetamol

Anda mungkin juga menyukai