Anda di halaman 1dari 2

Akibat Hipertensi yang paling penting hasil dari aterosklerotik kerusakan pada pembuluh darah arteri yang

dapat diamati dengan baik dengan cara funduskopi. Karena peningkatan resistensi aliran yang dihasilkan, setiap
bentuk hipertensi pada akhirnya menciptakan lingkaran setan. Kerusakan pembuluh darah akhirnya
menyebabkan iskemia berbagai organ dan jaringan (miokardium, otak, ginjal, mesenterika, pembuluh darah,
kaki), iskemia ginjal. Kerusakan pada dinding pembuluh darah yang menyertai hipertensi dapat,
misalnya,menyebabkan pendarahan otak (stroke) dan arteri besar (misalnya, aorta) untuk pembentukan
aneurisma dan akhirnya pecah. Harapan hidup karena itu sangat berkurang. Perusahaan asuransi jiwa Amerika,
memantau nasib 1 juta orang yang tekanan darahnya normal, sedikit ly, atau sedang meningkat ketika berusia
45 tahun, menemukan bahwa dari orang-orang yang pasti memiliki tekanan darah normal (ca. 132/85 mmHg
hampir 80% masih hidup 20 tahun kemudian, sementara dari mereka yang awalnya mengalami peningkatan
tekanan darah (ca. 162/100 mmHg) kurang dari 50% telah bertahan hidup.

Shock

Syok kardiogenik. Primer atau sekunder gagal jantung dapat disebabkan oleh miokard akut infark, gagal jantung
dekompensasi akut, aritmia maligna, kardiomiopati, regurgitasi katup akut, obstruksi pembuluh darah besar
(misalnya, emboli paru) atau oleh gangguan pengisian jantung (stenosis mitral, tamponade perikardial,
perikarditis konstriktif). Dalam kondisi ini, berbeda dengan syok hipovolemik, tekanan vena sentral adalah
meningkat (syok kongestif).

(Silbernagl/Lang, Color Atlas of Pathophysiology © 2000 Thieme)

Pada keadaan kekurangan darah dan cairan tubuh, tubuh akan mengalami Hypovolemia yang menyebabkan
kemampuan mengisi darah pada jantung menurun, manifestasi klinis yang mengikuti biasanya ialah kehausan.
Pada Sepsis, anafilaksis, dan hyperthermia, tubuh juga bisa mengalami hypovolemia, namun juga menyebabkan
terjadinya vasodilatasi yang mana akan menurunkan kemampuan mengisi jantung kembali. Edema pulmonar
menyebabkan hal yang sama pula. Pada kasus Infark miokardial akut, jantung akan berkurang kontraktilitasnya
yang menyebabkan menurun-nya output yang keluar dari jantung. Menurunnya output ini juga dikaitakn
dengan sedikitnya darah yang masuk. Cardiac output yang menurun menyebabkan menurun-nya blood
preassure yang manifestasi klinis menjadi hypotonia. Menurunnya tekanan darah menyebabkan hypoxia pada
beberapa organ, seperti paru-paru, GI Tract, dan Ginjal. Selanjutnya menurunnya tekanan darah juga
menyebabkan terjadinya peningkatan sarah sympatik yang membuat meningkatnya heart rate dan membuat
jantung berdebar. Peningkatan kerja saraf simpatik ini membuat vasokontriksi pembuluh darah sehingga pada
jalur darah perifer, kulit akan terlihat pucat, serta saraf simpatik membuat tubuh berkeringan dingin. 1

1. Stefan Silbernagl FL. Color Atlas Pathophysiology [Internet]. 2000. Available from:
http://corporate.arcelormittal.com/who-we-are/at-a-glance

Anda mungkin juga menyukai