Dalam kerja system endokrin pada tubuh manusia, system endokrin yang bekerja saat
proses menstruasi pun di kontrol oleh otak. Homeostasis, sebagai salah satu bentuk regulasi yang
diberikan oleh otak pun turut bekerja dalam system endoktrin terkhususnya dalam kontrol feedback
positive dan negative hormone. Dalam proses menstruasi, pada siklus ovarium lebih tepatnya,
dikenal 2 fase, 1 saat. Dimana dua fase tersbut ialah, fase folikuler dan fase luteal serta 1 saat ialah
saat ovulasi. Kedua fase satu saat ini, dikontrol oleh hormone yang dikeluarkan baik oleh
hypothalamus dan hipofisis anterior maupun hormon yang dikeluarkan oleh folikel semasa proses
ppengembagan maupun proses pematangan-nya.
Pada saat ovulasi, proses ovulasi terjadi pada saat adanya lonjakan sekresi hormone LH.
Namun seperti pada gambar 1.3, dapat dilihat bahwa terdapat nucleus anteroventral periventricular
(AVPV), nuklues AVPV dan ARC merupakan dua nucleus yang dimiliki oleh Wanita sepanjang basis
hypothalamus miliknya. Pada fase ini, neuron kiss1 yang dikeluarkan oleh nucleus anteroventral
periventricular akan mulai mengeluarkan kisspeptin dan juga membuat sel penghasil GnRH pada
hypothalamus untuk mensekresikan GnRH yang membuat gonadotrop nantinya akan mensekresikan
LH dan FSH. Namun, pada fase ini folikel matan akna terus menyerang hormone FSH, dengan
meminimalisir produksinya lewat sekresi inhibin hormone FSH. Dan LH sendiri akan terus diransang
oleh hormone estrogen, walaupun FSH pun juga diransang karena hormone estrogen memberikan
umpan balik positive kepada hipofisis anterior sebagai produsen kedua hormone tersebut untuk
memproduksi LH, namun ia juga membuat neuron kiss1 pada nucleus anteroventral periventricular
tetap mensekresikan GnRH. Pada saat melonjaknya produksi LH maka disinilah, ovulasi terjadi.
Reference :
1. Sherwood L. HUMAN PHYSIOLOGY : From Cell to System. 9th ed. Elsavier; 2020.