Anda di halaman 1dari 5

soal pertyaan materi 1 : pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa negara

Nama : Rika H Imimpia

Maata kuliah : Pendidikan pancasila

Kelas : Manajemen B6

1. Perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan masa lalu dan masa sekarang tentusaja
berbedah coba jelaskan perbedaan antara keduanya dan berikan contohnya ?
2. Dinamika aktualisasi pancasila sebagai dasar negara dapat di terapkan dalam kehidupan
kemasyarakat sebagai pedoman jelaskan contoh kongkrit akutansi pancasila kehidupan
kampus ,kehidupan berkeluarga, dan kehidupan beragama dalam masa pendemik saat
ini?
3. Kemerdekaan yang sudah kita raih bukan hadia dari bangsa pemjajah ,jelaskan fakta –
fakta sejarah yg membuktikan itu ?
4. Jelaskan pelaksanaan dalam pancasila dan UUD 1945 dalam sistem pemerintahan
republik indonesia saat ini ?
5. Mengapa bangsa indonesia sampai di jajah oleh bangsa belanda 350 tahun lamanya
,sebenarnya apa yang menjadi faktor prnyebab, analisis jawaban saudarah dengan fakta-
fakta sejarah yang mendasarinya ?

JAWABAN

a. Dahulu perjuangan kita adalah perjuangan melawang yang tampak ,hal yang jelas jelas
lawan dan berwujud .sehinggah dapat memudah kita untuk melawangnya
,mengempurnakan habis habisan dengan senjata dan bambu runcing lain halnya
perjuangan kita saat ini . menjelan hari kemerdekaan indonesia yg ke 75 tahun , kita
berjuang melawang virus.perjuangan kita kali ini dapat membunuh dalam diam
,menyerang dalam diam ,dan tak tampak wujud yang harus di lawan hanya kewaspadaan
kita kita lah yang mengantisipasi serangan itu.
Pada masa lalu contohnya :
a. berperan melawang penjajah meski dengan bertumpah darah
b. semangat dan pantan menyerah untuk memperjuangkan bangsa indonesia
c. sikapnya yang tidak perna memintah pamri karena lebih mencintai bangsanya
sendiri.
pada masa sekarang contonya :

a. masa kini atau masa sekarang pemudah tak hanya mengunakan organisasi sebagai
alat ,tetapi juga teknologi, kemajuan teknologi membuat diskusi atau komunikasi
bisa di lakukan melalui berbagai jenis gawai tanpah perlu bertatap muka secara
lansung.
b. a. Keluarga
Di balik pandemi covid-19 ini, tentunya dapat diambil hikmahnya, yaitu relasi orang
tua dengan anak dapat terajut secara optimal karena mereka dapat berkumpul setiap hari.
Selama ini banyak orang tua yang jarang bertemu dengan anaknya karena alasan
kesibukan masing-masing.
Proses pembelajaran anak di rumah dan orang tua pun harus bekerja dari rumah, mau
tidak mau mereka mesti bertemu dan berkomunikasi serta bertatap muka dalam keluarga.
Dengan demikian berjalanlah konsep pendidkan keluarga yang digagas oleh Bapak
Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara, secara filosofis menunjukkan bahwa pendidikan akan bisa
berjalan dengan baik apabila trisentra antara keluarga, sekolah, dan masyarakat bisa
merajut kolaborasi yang seiring sejalan. Trisentra tersebut menunjukkan dimensi
sosialitas manusia, termasuk di dalamnya menyediakan pendidikan bagi anak.
b. Keagamaan
pada tahun anggaran 2020 telah diselesaikan dengan baik. Buku bunga rampai
yang diterbitkan dalam kondisi pandemi Covid-19 secara global ini merupakan hasil
riset, seminar web (webinar) sebelum maupun pada saat pandemi masih menimpa
umat manusia di berbagai penjuru dunia.
Tulisan dalam buku bunga rampai ini bertujuan memberikan wawasan kepada
para peneliti, akademisi, dan masyarakat dalam memahami berbagai problem
keagamaan pada masa normal maupun pandemi. Problem keagamaan tersebut terkait
dengan kehidupan keagamaan, kerukunan umat beragama, layanan keagamaan,
bimbingan dan penyuluhan keagamaan dan lainnya.
Hal tersebut sejalan dengan Renstra Kementerian Agama tahun 2020-2024 di
antaranya: 1) peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, 2)
pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis, dan 3)
pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas dan
merata.
Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama salah satunya
adalah melalui penyuluhan agama. Penyuluh agama sebagai ujung tombak
Kementerian Agama memainkan peranan strategis dalam memperkuat
~ iii ~~ DINAMIKA AKTIVITAS KEAGAMAAN DI MASA PANDEMI
~kehidupan beragama warga masyarakat. Namun, problem klasik dalam
kepenyuluhan ini adalah metode penyuluhan yang dilakukan selama ini masih relatif
konvensional (tatap muka), yang membatasi cakupan kelompok sasaran penyuluhan
yang mudah dijangkau. Padahal penyuluh agama dapat memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi, termasuk dalam menggunakan platform digital untuk
penyuluhan daring (on-line) yang sedang marak digunakan oleh para profesional
saat pandemi ini. Kelemahan dalam kompetensi pedagogik dan metode inovasi
penyuluhan oleh para penyuluh agama juga menyebabkan ketertinggalan dalam
dakwah keagamaan.
c. kampus
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat terdampak oleh wabah
Covid-19. Pemerintah sangat khawatir jika pendidikan akan terhambat dengan
adanya Pandemi Covid-19 tersebut. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan
untuk meminimalisir risiko penularan virus Covid-19, namun tetap bisa
menyelenggarakan pendidikan yaitu dengan membuat kebijakan LFH [6]. LFH
sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 diatur
melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang
Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) [7].
b.2 Nilai-Nilai Pancasila
Bangsa Indonesia telah menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidupnya dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara [8]. Hal
ini juga ditegaskan dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pada alinea ke-4 bahwa bangsa Indonesia memiliki dasar
dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yakni Pancasila.
Sebagai sebuah dasar negara, tentu saja Pancasila mendasari pasal-pasal yang
tercantum dalam UUD 1945 dan menjadikan cita-cita hukum yang dituangkan
dalam peraturan perundang-undangan.
Pengamalan seluruh sila dari Pancasila juga tidak dapat dilaksanakan secara
terpisah, karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
berkaitan [9]. Dalam pelaksanaannya, sila pertama Pancasila melandasi sila kedua
sampai kelima. Dalam setiap Sila yang terkandung di dalam Pancasila memiliki
butir-butir penting di mana setiap butir menekankan atau mengharuskan rakyat
Indonesia untuk melakukan pengamalan Pancasila di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila tersebut harus selalu melandasi segala
tingkah laku mahasiswa karena salah satu peran dan fungsi mahasiswa yaitu
“Guardian of Value” atau penjaga nilai-nilai [4], [5]. Sehingga mahasiswa harus
menjaga dan menjalankan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam keadaan apapun,
termasuk dalam keadaan Pandemi Covid-19 seperti ini. Pancasila merupakan
ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang memberikan dasar filosofi,
dan nilai-nilai bagi kita semua [9]. Rumusan Pancasila memberikan nilai yang
mendasar terkait konsep Tuhan, alam, dan manusia secara utuh dan komprehensif
[9]. Dalam masa Pandemi Covid-19 ini nilai-nilai Pancasila perlu lebih
direnungkan lagi terutama oleh mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa Sila
pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini mengarahkan
bahwa bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Hal ini perlu
tercermin dalam semua tindakan nyata, termasuk dalam menyikapi pandemi
Covid-19. Tindakan mahasiswa perlu dilandasi kecerdasan spiritual dan ekologis,
terlebih lagi mahasiswa diharapkan harus dapat menyikapi berbagai tantangan
dengan bijak. Apa yang terjadi tidak terlepas dari kehendak Tuhan YME.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam keadaan seperti ini
masyarakat berhak mendapatkan perlindungan dan bantuan secara adil dari
pemerintah [9]. Di sisi lain masyarakat memiliki kewajiban untuk patuh terhadap
ketentuan hukum dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sila ketiga,
Persatuan Indonesia. Pada setiap kegiatan masyarakat dibutuhkan rasa
nasionalisme, kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong royong [9] apalagi di masa
pandemi ini. Saling bahu membahu dalam menghadapi pandemi dengan
memberikan bantuan secara materiel maupun non materiel, serta doa.Sila
keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Demokrasi dalam upaya penanganan pandemi ini
tidak hanya pemerintah saja, namun perlu adanya peran dari masyarakat yang
menjadi unsur penting. Sila
3. Kemerdekaan Indonesia bukan lah hadiah dari Jepang, buktinya :
a. Jepang mengatakan Indonesia boleh merdeka setelah persiapan selesai, nah saat itu
Golongan Muda pada tgl 14-08 menemui Drs M. Hatta untuk menunda kemerdekaan
sebagai bukti bukan hadiah dr jepang
b. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Moh.Hatta dibawa pemuda ke
Renglasdengklok untuk menjauhkan dr pengaruh Jepang
c. Saat jepang mendapat gempuran di Hiroshima dan Nagasaki, saat itu rakyat
Indonesia juga tengah berujuang di berbagai daerah untuk melakukan perlawanan,
bahkan jauh sebelum itu.
d. Kekalahan jepang menjadi salah satu faktor yang memudahkan perlawanan rakyat
Indonesia
4. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara
terbagi dalam beberapa provinsi.
Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.
Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.Kabinet atau menteri
diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.Parlemen terdiri atas
dua bagian (bikameral): Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD).Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.Kekuasaan
yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan di bawahnya.

5. Mengapa bangsa Indonesia sampai dijajah oleh bangsa belanda 350 tahun
lamanya,sebenarnya apa yang menjadi factor penyebab,analisi jawaban saudara dangan
fakta-fakta sejarah yang mendasarnya?

Jawaban; Faktor penyebab penjajahan Belanda dapat menguasai bangsa Indonesia


dalam waktu yang lama selama 350 tahun diantaranya ialah sebagai berikut ini :

a. Indonesia memiliki rempah-rempah dan keindahan alam yang sangat indah


b. Kurangnya masyarakat akan pendidikan bangsa Indonesia
c. Perlawanan dan senjata-senjata yang dimiliki oleh bangsa Indonesia masih bersifat
kedaerahan
d. Kurangnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
e. Perlawanan yang masih tergantung pada intruksi dan arahan dari pemimpin
f. Tidak ada perasaan senasip yang timbul diantara masyarakat bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai