Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PERNAPASAN

PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Disusun Oleh :
- Wirawan Khairul Majid 1461900042
- M. Rizky Sulistyawan 1461900043
- Chusnul Chotimah 1461900108
- M Choirul Mustofa 1461900056

Dosen Pengampu :
Yusrida Muflihah, S.Kom., M.Kom.

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Sistem pakar yang berjudul Diagnosa
Gangguan Pernapasan pada manusia.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Yusrida Muflihah yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan Sistem Pakar yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan  ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 14 Desember 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit saluran pernafasan merupakan penyakit yang masih menjadi masalah


dalam kesehatan masyarakat, diderita oleh anak-anak sampai dewasa. Penyebab
penyakit saluran pernafasan terdiri dari 300 jenis jamur, virus dan bakteri. Penyebaran
jamur, virus dan bakteri tersebut bisa melalui pertukaran udara saat bernafas. Dalam
tubuh manusia terdapat banyak organ-organ dimana organ - organ tersebut
membentuk suatu sistem yang mengatur fungsi-fungsi tertentu, seperti sistem
pencernaan, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistem pernapasan, dan sitem lainnya.
Sistem pernapasan merupakan salah satu sistem yang terpenting, karena bernapas
merupakan suatu tanda bahwa makhluk hidup tersebut hidup. Dengan bernapas, tubuh
manusia akan menghasilkan energi yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas.
Sedangkan faktor lingkungan bisa dari mana saja, seperti lingkungan kantor,
sekolah, jalan raya, rumah, dan lain-lain. Contoh di lingkungan jalan raya, jalan raya
identik dengan banyaknya kendaran bermotor yang asap knalpotya mengandung gas
karbon monoksida dan asap tersebut jika terhirup setiap harinya dapat menyebabkan
gangguan pada paru-paru. Debu-debu yang bertebaran juga dapat mengganggu
pernapasan seseorang, khususnya bagi orang yang mempunyai alergi terhadap debu.
Selain itu, asap rokok juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, baik bagi
perokok aktif maupun perokok pasif. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan bisa menjadi faktor terbesar masyarakat menderita berbagai penyakit,
termasuk gangguan pernapasan.
Masyarakat bisa memulainya dengan selalu menjaga kebersihan
lingkungannya dan memeriksakan kesehatan tubuhnya secara rutin kepada lembaga
kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit untuk mengetahui apakah ada penyakit
atau gangguan pada sistem pernapasannya, dengan begitu masyarakat dapat
mengantisipasi sebelum benar-benar menderita gangguan sistem pernapasan. Seperti
yang dikatakan oleh banyak orang, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Penyakit paru dan saluran napas merupakan pernyakit yang tingkat kejadianya
cukup luas dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan suku bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai penyakit seperti asma, bronkitis,
TBC, batuk serta demam dalam masyarakat. Sekalipun ada beberapa penyakit paru
dan saluran napas yang tidak membahayakan jiwa, namun tetap tidak boleh di anggap
sepele, mengingat berbagai komplikasi yang dapat di timbulkan. Paru merupakan
organ vital bagi tubuh, sehingga kesehatan paru sangatlah penting untuk dijaga.
Mengingat fungsi dari paru sebagai pusat alat pernafasan manusia. Lingkungan yang
kotor, polusi udara yang kian bertambah berat serta pola hidup tidak sehat
menyebabkan penyakit paru. Sekecil apapun terserang penyakit paru selain berbahaya
juga sangat menggangu aktivitas sehari- hari, maka dari itu lebih baik mencegah dari
pada mengobati. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyakit pada
saluran pernafasan dan paru, misalnya zat yang berasal dari lingkungan sekitar,
seperti polusi udara, bakteri, virus, dan lain sebagainya.
B. Tingkat Urgency
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu pasien dalam
pengobatan dan memberikan informasi serta meningkatkan pengetahuan gangguan
apa saja yang terjadi pada sistem pernafasan beserta cara pengendalianya.

C. Tingkat Important

D. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
 Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit sistem
pernafasan untuk menentukan jenis penyakit yang diderita
 Bagaimana implementasi metode forward chaining dalam system pakar untuk
mendiagnosa penyakit sistem pernafasan.

E. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat mencapai sasaran dan masalah tidak meluas, maka batasan
masalah dari penelitian ini adalah:
 Aplikasi yang digunakan untuk penelitian berbasis web yaitu PHP sebagai server
side dan Mysql sebagai database.
 Penyakit yang didiagnosa adalah jenis penyakit dengan gejala yang terdapat pada
sistem pernafasan pada orang dewasa, seperti bronkitis, influenza, TBC, sinusitis,
ISPA, asma, emfisema dan bronkopneomenia.

F. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
 Merancang suatu aplikasi yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mendiagnosa
penyakit berdasarkan gejala awal yang dirasakan.
 Mengetahui implementasi metode forward chaining dalam sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit sistem pernafasan.

G. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pengguna untuk
mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala awal yang dirasakan, sehingga penyakit
yang ditimbulkan tidak menjadi penyakit yang kronis.
H. Instrument
Bahan penelitian disini berupa knowledge sebagai pondasi dilakukannya
penelitian ini berasal dari Wawancara maupun jurnal online yang berkaitan dengan
penelitian dan khususnya berkaitan dengan pengembangan perangkat lunak platform
web.

Kode Penyakit Pernafasan


P01 Asma
P02 Emfisema
P03 TBC
P04 Bronkitis
P05 Inspeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
P06 Bronkopneomenia
P07 Influenza
P08 Sinusitis

Kode Gejala Penyakit


G01 Alergi Bulu
G02 Sesak Napas
G03 Sesak dada dan kelelahan
G04 Pembengkakan Pada Paru Paru
G05 Sulit bernapas
G06 Batuk kronis
G07 Sesak napas jangka Panjang
G08 Nafsu makan berkurang
G09 Berat badan menurun
G10 Bakteri Mycobacterium tuberculosis
G11 Sering berkeringat saat malam hari
G12 Batuk Berdahak
G13 Dahak didapati bercak darah
G14 Demam selama satu bulan
G15 Menurunnya nafsu makan
G16 Berkurangnya berat badan
G17 Pilek
G18 Demam Tinggi
G19 Kesadaran menurun
G20 Pernapasan berbunyi keras
G21 Gelisah
G22 Bibir serta kulit mulai membiru
G23 Bercak merah menyerupai campak
G24 Telinga sakit mengeluarkan darah
G25 Pernapasan berbunyi mendecit
G26 Peradangan pembuluh darah
G27 Penyumbatan saluran pernapasan
G28 Rendahnya kadar oksigen dalam darah
G29 Terserang Infeksi jamur serta virus
G30 Bersin-bersin
G31 Ekspirasi berbunyi
G32 Nafas cepat
G33 Sakit kepala
G34 Sakit tenggorokan
G35 Diare ringan

KODE Gejala Penyakit Nama Penyakit Pengobatan


PG01 G01, G02, G03 PO1 Pemberian Obat
Agonisresepto r-
betaadrenergik
untuk
mengurangi
serangan asma.
PG02 G03, G04,G05, G06, G07, G08, P02 Dianjurkan
G09 berhenti
Merokok,
pemberian
oksigen dan
obat-obatan, jika
terjadi
komplikasi
segera lakukan
Oprasi.
PG03 G10, G11, G12, G13, G14, P03 Pemberian obat
G15,G16 lanarip,
suprasid,
valcatan,
cilostazol, dan
glokoril
dikonsumsi 3x
sehari
PG04 G26, G27, G28 P04 pemberian
Imunisasi
campak dan
pertusis pada
masa
kanakkanak
membantu
menurunkan
angka kejadian
bronkiektasis
serta Vaksin
influenza
PG05 G17, G18, G19, G20, G21, G22, P05 Pemberian obat
G23, G24, G25 antibiotic dan
pasien harus
sering
memeriksaka n
diri ke dokter.
PG06 G29, G30, G31, G32, G33, G34, P06 pemberian obat
G35 Amoxilin dan
promoxol.
PG07 G17, G18, G30, G12, G33, G34 P07 istirahat yang
cukup, banyak
minum, serta
menjaga tubuh
agar tetap
hangat.
Disarankan bagi
pengidap untuk
mengonsumsi
obat penurun
demam.
PG08 G17, G18, G12, G33, G02, G30, P08 Antihistamin.
G32, Pengobatan ini
dilakukan
terutama jika
mukus disertai
dengan alergi,

BAB II
IDENTIFIKASI PENGGUNA
2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna
Perlu diperhatikan kebutuhan pada identifikasi pengguna. Bernafas adalah pergerakan
udara dari atmosfir ke sel tubuh dan pengeluaran CO2 dari sel tubuh ke luar tubuh. Proses
pernafasan mencakup ventilasi, difusi, transportasi dan perfusi. 1. Ventil. Bernapas
membawa udara ke paru, dimana terjadi pertukaran gas. Udara masuk ke paru melalui
saluran pernapasan. Organ saluran pernapasan atas terdiri dari mulut, hidung, dan pharing.
Beberapa fasilitas yang disediakan oleh sistem pakar ini, yaitu :

1. Fasilitas informasi
Fasilitas ini diperlukan untuk mengelola baik pengetahuan maupun informasi
mengenai sistem pakar pada pernapasan. fasilitas dapat diakses oleh pakar
(psikiater dan ahli psikologi), dan pengguna yang memiliki gangguan pernapasan,
untuk mengetahui gejala apa yang sedang mereka alami

2. Fasilitas Diagnosis
Fasilitas ini digunakan untuk mendiagnosis gejala-gejala pernapasan yang
sedang dialami, disini admin dapat menginputkan penyakit yang didapat dari
narasumber, lalu admin dapat menambahkan gejala apa saja yang terjadi pada
pada pasien sesuai instrument dari narasumber kemudian admin dapat
mengklasifikasi penyakit sesuaigejala yang dideritanya kemudian admin dapat
menyarankan obat apa yang tepat untuk pasien.
BAB III
METODE PEMBUATAN SISTEM PAKAR

Dalam pengerjaan Laporan ini diperlukan langkah–langkah penelitian yang


mendukung dan memaksimalkan dalam penyelesaian Laporan ini. Pada metode penelitian
tedapat langkah–langkah sebagi berikut :

Adapun tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Studi literatur Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan-bahan referensi
jurnal,paper,buku dan wawancara kepada narasumber yang terkait dengan judul
penelitian, guna melengkapi pengetahuan dasar, mempelajari dan memahami teory.

2. Desain Sistem Mendesain sistem pakar diagnosa pernapasan dan alur program.

3. Metode Forward Chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan


informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan
tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan Forward Chaining. Ciri – ciri dari
metode Forward Chaining yaitu :
 Metode ini melakukan pemrosesan berawal dari sekumpulan data untuk kemudian
dilakukan inferensi sesuai dengan tauran yang diterapkan hingga diketemukan
kesimpulan yang optimal.
 Mesin inferensi akan terus melakukan looping pada prosesnya untuk mencapai
hasil keputusan yang sesuai.
 Kelebihan metode Forward Chaining ini adalah data baru dapat dimasukkan ke
dalam tabel database inferensi dan kemungkinan untuk melakukan perubahan
inference rules.

4. Melakukan pengujian dengan membandingkan hasil diagnosa dari seorang pakar


dengan hasil diagnosa sistem, didalam tahap ini maka akan diketahui akurasi dari
sistem.

5. Pada tahap ini,adalah tahap terakhir. Tahap analisa merupakan Hasil dan kesimpulan
dari penelitian ini

A. Penyediaan Data Set


Data set penyakit Pernapasan yang dibuat sebagai acuan adalah data set yang didapat
dari pengambilan data pasien dan gejala pada hasil wawancara dengan dr. Mutiara Cinta
M.S Rs. Aisyah. Hasil dari pengumpulan data berbentuk tabel penyakit dan gejalanya.

B. Desain System
Pada Tahap ini akan dibuat desain aliran kerja manajemen untuk pembangunan
sebuah program aplikasi dapat berjalan. Tahapan ini dijelasan dalam bentuk use case
diagram

Gambar use case diagram


Pertama pasien akan langsung masuk menu utama dari web. Selanjutnya pasien akan
diminta untuk menginputkan gejala-gejala yang dialaminya oleh sistem setelah itu system
akan menghitung menggunakan metode Forward Chaining sehingga menjadi hasil dari
diagnosa tersebut. Selanjutnya system akan menampilkan gejala penyakit yang diderita
beserta hasil diagnosa penyakit apa yang mengganggu sistem pernafasan pasien tersebut.
Lalu pasien bisa menekan tombol detail untuk mengetahui bagaimana cara
merawat/pengendalian penyakit yang diderita pasien tersebut.
 ERD (Entity Relation Diagram)
ERD merupakan hubungan antara entitas yang bersangkutan yang meliputi Gejala,
Penyakit, dan Hasil. Diketahui suatu gejala memiliki 1 atau beberapa penyakit dan
satu hasil atau beberapa hasil memiliki 1 penyakit.

Gambar erd Diagram


BAB IV
PERANCANGAN SISTEM PAKAR

Sistem Pakar ini dibuat untuk memperkirakan gangguan pernapasan sering


terjadi pada manusia yang dapat menular kapanpun dari manusia ke manusia. Salah
satu teknologi yang digunakan adalah kecerdasan buatan, kecerdasan buatan dapat
membantu manusia dalam membuat keputusan, mencari informasi yang lebih akurat
atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan bahasa yang natural sehingga
lebih mudah di pahami. Salah satu kecerdasan buatan tersebut adalah sistem pakar,
yang di gunakan untuk mendiagnosa gangguan pernapasan pada manusia. Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah,
biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang
berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah
dan mematikan, tergantung pada pathogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan
faktor pejamu. Sebagian besar masyarakat masih sering menganggap remeh dengan
gejala-gejala yang diakibatkan oleh gangguan pernapasan. Bahkan membiarkan
penyakit hingga menjadi lebih parah karena kurangnya penanganan.
Tujuan penelitian ini untuk membantu dan mempermudah masyarakat
melakukan diagnosa gangguan pernapasan dalam penentuan penanganan dan cara
mengatasinya secara efektif dan efisien. Masyarakat dapat mendiagnosa terlebih
dahulu gangguan-gangguan apa saja yang di alaminya sebelum pergi kedokter,
sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.

4.1 Analisa Pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh beberapa informasi yang
berkaitan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit saluran pernafasan
yaitu, berupa data gejala dan data penyakit. Data-data yang diperoleh selama proses
pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dengan seorang pakar yaitu dokter,
perawat, dan didukung oleh buku, jurnal, serta browsing internet yang berhubungan
dengan penyakit saluran pernafasan. Data-data tersebut yang kemudian diproses oleh
sistem sehingga menjadi data input dan data outputnya.

4.2 Identifikasi dan Analisi


Analisa penelusuran pada sistem pakar untuk diagnosa penyakit saluran
pernafasan yang dipicu penggunaan Air Conditioner (AC) ini mempunyai pola seperti
penalaran maju (forward chaining) karena sistem menampilkan gejala terlebih dahulu.
Oleh karena itu, sistem menampilkan gejala-gejala umum yang dirasakan oleh pasien.
Berikut flowchart mesin inferensi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
BAB V
DEMONSTRASI SISTEM

TAMPILAN HALAMAN PASIEN


1. HALAMAN BERANDA (PASIEN)
Pada halaman ini pasien dapat melihat deskripsi kegunaan aplikasi tersebut.

2. Halaman Diagnosa Penyakit (PASIEN)


Pada halaman diagnose penyakit, Pasien dapat memilih gejala yang sedang dialami lalu
system akan otomatis mendiagnosa penyakit yang dialami beserta pengobatannya
3. Halaman Daftar Penyakit (PASIEN)
Pada halaman ini terdapat daftar penyakit yang dapat didiagnosa oleh system pakar kami

TAMPILAN HALAMAN ADMIN

1. Pada halaman ini admin diharuskan untuk mengisi username dan password yang telah
dibuat agar bisa mengakses halaman admin
2. Halaman Daftar Penyakit
Pada halaman ini admin dapat menginputkan jenis penyakit yang telah didapatkan dari
narasumber dan instrument yang kami buat sebelumnya.

3. Halaman Daftar Gejala


Pada halaman ini admin dapat menambahkan gejala apa saja yang diderita oleh pasien
sesuai dengan instrument yang kami buat sebelumnya.
4. HALAMAN KEPUTUSAN
Pada halaman ini admin dapat mengklasifikasikan penyakit sesuai gejala yang diderita dan
admin dapat menyarankan obat yang tepat untuk pasien.

Dari aplikasi yang kami buat, kami menggunakan metode forward chaining. Untuk saat ini
belum ada kendala yang kami temukan saat mencoba menjalankan aplikasi ini.

BAB VI
USER TESTING
BAB VII
INFORMASI INTERVIEW/HUMAN EXPERT

Anda mungkin juga menyukai