Anda di halaman 1dari 3

sTUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Spriritualitas Muslim”

Disusun Oleh : Kelompok Non Reguler

1 Ahmad Huzair

2 Akmaldi Amin Daniel

2 Ganesril Yen Eka Putra

3 Hery Iskandar

4 Riski Wahyu Mahendra

5 Willi Ramadhani

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

2021
A. Kebersihan Lahir Batin
Faedah menjernihkan/membersihkan hati banyak sekali, antara lain :
 Untuk menghidarkan manusia dari kejahatan dan kehan-curan dunia dan akherat.
 Untuk menjadikan manusia baik lahir dan batinnya yang disebabkan hatinya suci bersih
dari kotoran-kotoran nafsu.
 Untuk kebahagiaan dan keselamatan, khususnya dihari kebangkitan.
Firman Allah SWT :
Dihari kebangkitan harta dan anak-anak tidak berguna (hari qiyamat), kecuali orang-orang yang
menghadap Alloh dengan hati yang suci bersih (suci-bersih dari syirik dan ma'siyat).
Adapun hukumnya menjernihkan/membersihkan hati adalah : wajib 'Ain. Sebagaimana pernyataan para
ulama', teruta-ma para ulama1 shufi sebagai berikut :
Menjernihkan hati (jiwa) dari kotoran-kotoran (nafsu) adalah wajib (Kitab Kifayatul Atqiya').
Wajib disini dalam arti harus diusahakan oleh setiap orang, baik pria, wanita, tuan muda dari golongan
dan angsa manapun juga semuanya wajib menjernihkan hati, alam rangka mencapai hidup dan kehidupan
yang baik di dunia dam akhirat. (Skripsi) Pada Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, jurusan
Tafsir Hadis (T.H.), 1985.

B. Keimanan dan Aktualitas

Iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Secara sempurna
pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai) Allah dan segala apa yang  datang dari pada-Nya
sebagai wahyu melalui rasul-rasul-Nya dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan
dengan perbuatan.Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya
berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa pasti selalu
berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya dalam kehidupan ini.

Pertama, perana agama pada masa modern dirasakan masih sangat penting, bahkan menunjukkan
gejala peningkatan. Fenomena kebangkitan agama di antaranya dapat diamati dari maraknya kegiatan-
kegiatan keagamaan dan larisnya buku-buku agama. Fenomena ini setidaknya dipengaruhi oleh beberapa
hal seperti adanya kesadaran providensi setiap individu, ketidakberhasilan modernisasi dan industrialisasi
dalam mewujudkan kehidupan yang lebih bermakna (meaningful). Di samping itu, kegagalan organized
religions dalam mewujudkan agama yang bercorak humanistik, juga disinyalir turut mendorong praktik
spiritualitas era modern. (2011/08/22/implementasi-iman-dan-taqwa-dalam-kehidupan-modern)

C. Kesholehan

Selain Kesalehan sosial kita juga mendengar istilah kesalehan terhadap alam. ”Bagi kalangan
Muslim, cukup banyak perintah tentang bagaimana memelihara lingkungan dan alam sekitar untuk
kebaikan manusia itu sendiri. Salah satu kebaikan itu adalah agar kita bisa mewariskan kepada generasi
yang akan datang kehidupan yang lebih damai, dan lingkungan yang makin nyaman untuk ditinggali,”.
Jadi bila sekarang kita gelisah karena polusi, banjir, karena global warming, ini sesungguhnya adalah
dampak dari ketidak salehan terhadap alam, disebabkan karena tindakan semena-mena terhadap alam.
Zaharal fasadu fil barri  wal bahri bima kasabat aidinas

Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan
kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama, seperti halnya juga Islam. Bila kita cuma puasa, shalat,
baca al-quran, banyak berzikir, namun dalam sikap keseharian masih suka memfitnah, menebarkan
kebencian, tidak amanah dan bertanggung jawab pada tugas, saya kira belum layak disebut orang yang
beragama dengan baik. Ya seperti itu tadi, dia baru punya sangkarnya, tidak memiliki burungnya. .
(Risalah Sarjana Muda) Pada Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1978.
Daftar pustaka

1. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengobatan Tradisional di Singosari Malang. (Risalah Sarjana Muda)
Pada Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1978.

2. Kedudukan Kitab Hadis Riyadlushshalihin , Telaah Nilai dan Sistem Penyusunannya. (Skripsi) Pada
Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, jurusan Tafsir Hadis (T.H.), 1985.

Anda mungkin juga menyukai