Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Dengan Semangat Nasionalisme Dalam Dimensi De-Globalisasi

Secara Umum Semangat Nasionalisme merupakan paham yang muncul


ketika seseorang dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang mengharuskan nya
memimilih hal yang berkenaan dengan kewarganegaraan, yang hal tersebut telah
ditanamkan sejak kita lahir, semenjak kita mengenyam pendidikan. Sedangkan
Dimensi De-globalisasi (lockdown) adalah poses berkurangnya saling
ketergantungan dan integrasi antara negara-bangsa di seluruh dunia dalam periode
sejarah ekonomi antar negara menurun.

Maka dapat di simpulkan bahwa semangat nasionalisme dalam dimensi De-


globalisasi dalam pendidikan adalah bagaimana kita menumbuhkan dan
mewujudkan untuk kesadaran rasa cinta dan bangga atas bangsa dan tanah air.
Dengan keadaan dimana yang berkurang pula terbukanya informasi tetang bangsa
lain pembatasan-pembatasan interaksi antara bangsa lain dalam kondisi seperti saat
ini.

Dengan keadaan New normal saat ini yang di sebabkan oleh adanya
penyebaran Covid-19 yang juga membawa positif bagi seluruh bangsa yang mampu
membuat solidaritas setiap bangsa semakin menguat. Hingga perilaku memberi dari
yang ada kepada yang membutuhkan menjadi hal positif yang sering dilakukan pada
masa saat ini, semakin meningkat dan begitu banyak kita jumpai dan masih banyak
lagi nilai positif yang di dapat pula pada masa pandemic ini.

Namun juga membawa suatu perubahan yang berimbas kepada seluruh


aktivitas di seluruh penjuru bangsa ini yang awal mula aktivitas yang dilakukan
secara langsung atau kontak fisik namun untuk masa saat ini aktivitas yang
mengaharuskan kontak fisik malah harus amat sangat di kurangi atau malah di
hindari, Karna ini merupakan faktor utama yang menjadikan suatu kegiatan di setiap
aspek atau elemen di suatu bangsa menjadi lambat dan semakin menurun.

Dalam menghadapi situasi pandemic saat ini diperlukan adanya jiwa dan
semangat nasionalisme dari seluruh bangsa indonesia demi keberlangsungan hidup
bersama. Jika dimasa dulu berjuang melawan penjajah merupakan semangat
nasionalisme. Maka pada situasi saat ini pandemic yang berimbas pula pada
pendidikan di indonesia hingga membatasi ruang pendidikan yang selalu dilakukan
dengan kontak fisik dan dalam satu ligkup, berubah menjadi budaya atau kebiasaan
yang mengharuskan para pembimbing melakukan kegiataan pembelajaran secara
online yang menjadikan para pihak pemerintah dan pembibing berfikir keras
mewujudkan banyak ide-ide dan upaya-upaya agar pendidikan di indoseia tidak
berhenti dan tetap berjalan pada semestinya.

Dan di tambah lagi dunia pendidikan akan segera memasuki tahun ajaran
baru ditengah masa pandemic Covid-19 yang belum juga berlalu. Ditengah tuntutan
kurikulum ada keselamatan peserta didik guru dan juga pelaku pendidikan yang
harus tetap diutamakan. untuk itu ,semua pihak perlu duduk berdampingan meski
tidak dalam satu ruangan, guna merumuskan solusi pendidikan ideal di era new
normal dan mengajak semua elemen berkontribusi dalam memberikan solusi unttuk
keberlangsungan pendidikan di bangsa indonesia.

Pada saat kondisi seperti ini tantangannya adalah bagiamana memastikan


anak-anak dapat belajar dan memahami tugas yang di berikan oleh pihak sekolah.
Pembelajaran yang cenderung menggunakan gadget bisa membuat para pelajar
mengalihkan perhatian untuk bermain game dan hal lainnya yang jelas mampu
membuat terbengkalainya segala tugas dari sekolah. Sementara itu, tantangan
berikutnya yang cukup sulit bagaimana saat orangtua harus kembali bekerja dan
anak-anak masih sekolah, padahal peran dan bimbingan orang tua kadang masih
diperlukan. Begitupun untuk kerja sama antara anggota yang amat sangat harus
saling mengerti agara tidak saling mengganggu pula.

Banyak pelajar yang mengeluh tentang penerapan SFH atau study from
home karna ketidak efisiennya penerapan pendidikan yang dilakukan secara daring
karena mereka merasa kesulitan dalam menerima materi yang diberikan. Kendala
sinyal yang menghambat penjelasan dari pembibing yang mengakibatkan terputus-
putusnya suara, sehingga pemahanman yang didapat pun tidak maksimal. para
orangtua pun juga tak kalah risaunya karna tempat yang jauh dari jaringan ataupun
Perdebatan mengenai banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian kuota
hingga pemerintah pun terus berupaya hingga turun tangan mengenai masalah ini.
Berupaya betul betul bagaimana bangsa Indonesia tidak memberhentikan kegiatan
pendidikan walau kegiatan pembelajaran harus melalui virtual.
Namun, kita sebagai pelajar yang telah memiliki fasilitas lengkap dan
memadai pula tidak semestinya menyalahgunakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan secara daring, menggunakannya dengan secara bijak, berbeda pula ketika
pelajar lain yang di daerahnya masih minim akses internet apalgi handphone dan
jauh dari sekolah, kita sebagai pejarpun harusnya menghargai segala upaya dan
usaha yang dilakuakan oleh pemerintah dan pihak pembimbing yang tidak mungkin
membiarkan para penerus bangsa berhenti sekolah hanya karna bencana pandemic
ini. bahwa kita sedang di uji bagaimana mental kita menghadapi pendidikan bebasis
new normal ini.

Dengan membuktikan bahwa kita sebagai pelajar indonesia yang telah


tertanam sejak kakek-nenek moyang kita akan jiwa pejuang nasionalisme yang
sangat kuat yang pada saat inilah harusnya kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
bisa menghadapi batasan ini dan tetap produktif dalam system pendidikan baru ini
dengan segala kendalanya yang juga harus bisa menerima, mengingat kondisi
sekarang yang tidak memungkinkan. Kita harus banyak bersabar dan menerimanya
dengan lapang dada.

sebagai generasi bangsapun kita tidak boleh mempunyai mental yang lemah
kita juga harus bisa mengambil nilai positif seperti halnya kita mempunyai lebih
banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga, yang biasanya aktivitas sekolah
yang dilakukan di sekolahan memerlukan banyak waktu, sehingga mengurangi
waktu waktu dengan keluarga. Dan berkat nilai positif pandemic ini kita lebih
memgetahui kegiatan apa saja yang ada dirumah, bermain dengan hanya anggota
keluarga (quality time). Itupun akan memperbaiki komunikasi antara anggota kelurga
yang bila sebelumnya mungkin malah jarang adanya komunikasi baik dan menjadi
lebih membaik.

Kita harus mempunyai semangat belajar sekalipun dalam kondisi yang seperti
ini, melakukakan kegiatan-kegiatan yang mampu tetap menjaga produktifitas kita
selama dirumah layaknya sebelum adanya pandemic ini, mengingatkan diri sendiri
bahwa sebagai pelajar indonesia hendaknya melakukan hal-hal yang bijak, benar,
dan baik. Sebagai bentuk pembuktian bahwa kita adalah generasi pejuang yang tak
pernah kenal menyerah akan segala hal atau halangan sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai