PEMBAYARAN
Materi Pertemuan I
A. BANK SENTRAL
Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur.
Dewan Gubernur terdiri atas sebagai berikut.
30. Gubernur (sebagai ketua)
31. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)
32. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan maksimal tujuh orang (sebagai anggota)
Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal lima tahun dan hanya dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh
Presiden dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR.
Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga badan yang memiliki kewenangan
tertinggi:
33. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) = Dewan Gubernur
34. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) = Angota Dewan Gubernur
35. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pengawasan Perbankan akan dipindahkan ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan per 31
Desember 2013.
36. Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah stabilitas lembaga keuangan dan pasar keuangan yang
membentuk sistem keuangan, sedagkan
Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas tingkat harga secara umum (inflasi).
Stabilitas lembaga dan pasar keuangan yang membentuk sistem keuangan selalu dijaga oleh
Bank Indonesia.
Stabilitas pasar keuangan adalah minimalnya volatilitas harga yang dapat mengganggu
perekonomian.
Stabilitas Sistem Keuangan bertujuan untuk:
37. menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi deposan dan investor;
38. meningkatkan efisiensi intermediasi keuangan;
39. meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki alokasi sumber daya;
40. mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparansi;
41. mengurangi gejolak dan risiko sistemik.
Adapun lima pilar utama stabilitas sistem keuangan, yaitu sebagai berikut:
42. lingkungan makro-ekonomi yang stabil ;
43. kerangka pengawasan prudensial yang sehat;
44. lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;
45. pasar keuangan yang beroperasi secara efisien dan lancar;
46. sistem pembayaran yang aman dan lancar.
Materi Pertemuan II
2) Kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU), diselenggarakan oleh industri (bank dan non-
bank)
3) Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Prinsip Aman
Prinsip Efisiensi
Prinsip Kesetaraan Akses
Prinsip Perlindungan Konsumen
Tujuan utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk meningkatkan keamanan
dan efisiensi sistem pembayaran.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran terdiri
atas sebagai berikut.
74. Peran Bank Indonesia sebagai Operator
75. Peran Bank Indonesia sebagai Regulator
76. Peran Bank Indonesia sebagai Fasilitator
77. Peran Bank Indonesia sebagai Development Coordinator
78. Peran Bank Indonesia sebagai Pengguna
79. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank Indonesia
a. BI sebagai Penyelenggara BI-RTGS
b. BI sebagai Penyelenggara SKN – BI
c. BI Sebagai Penyelenggara BI-SSSS
C. UANG
Ciri umum Rupiah logam sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
1) gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
2) frasa ”Republik Indonesia”;
3) sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
4) tahun emisi.
Keterangan:
M = money in circulation (jumlah uang yang beredar)
P = price (tingkat harga barang)
T = trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
Teori kuantitas tersebut belum seluruhnya tepat, karena belum memperhitungkan kecepatan
peredaran uang, padahal kecepatan peredarannya akan berpengaruh besar terhadap harga
barang. Teori kuantitas ini kemudian dilengkapi oleh Irving Fisher (persamaan pertukaran)
dengan rumus sebagai berikut.
MV=PT
M1 V1 + M2 V2 = P T
Dan
Dimana
M = money in circulation (jumlah uang yang beredar)
M1 = Jumlah uang kartal yang beredar
M2 = Jumlah uang Giral yang beredar
V = velocity of circulation (kecepatan peredaran uang)
P = price (tingkat harga rata-rata barang)
T = trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
101. Nilai Uang
Nilai uang atau daya beli uang merupakan kemampuan uang untuk ditukarkan dengan barang
atau jasa, maupun ditukarkan dengan uang yang lain. Nilai uang dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu berdasarkan asalnya dan ukurannya.
102. a. Dilihat dari Asalnya
Berdasarkan asalnya, nilai uang terdiri atas nilai nominal dan nilai intrinsik.
1) Nilai nominal, yaitu nilai yang berdasarkan tulisan yang tertera pada uang.
2) Nilai intrinsik, yaitu nilai yang berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang.
b . Dilihat dari Ukurannya
Berdasarkan ukurannya, nilai uang terdiri atas nilai internal dan nilai eksternal.
1) Nilai internal, nilai yang diukur oleh kemampuan uang untuk tersebut ditukarkan dengan
sejumlah barang dan jasa.
2) Nilai eksternal, yaitu nilai yang diukur oleh kemampuan uang tersebut untuk ditukarkan
dengan sejumlah mata uang luar negeri atau uang asing.
Materi Pertemuan IV
Berkaitan dengan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia, penggunaan uang rupiah
dalam kegiatan perekonomian diatur pada Pasal 21 UU Nomor 7 Tahun 2011, yaitu sebagai
berikut.
131. Rupiah wajib digunakan dalam:
1) setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran;
2) penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau
3) transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
132. Kewajiban tersebut tidak berlaku bagi:
1) transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
2) penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri;
3) transaksi perdagangan internasional;
4) simpanan di bank dalam bentuk valuta asing; atau
5) transaksi pembiayaan internasional.