Anda di halaman 1dari 3

NAMA: DAVID GEMVAR

NIM: 2102009

KELAS : A TIEM

TANGGAL: Selasa, 14 Desember 2021

1. Ukuran sukses untuk tiap individu berbeda-beda, sehingga motivasi yang dibutuhkan oleh
tiap individu pun berbeda,motivasi dipengeruhi oleh tiga faktor dominan yaitu, persepsi,
personality, dan performance.Persepsi kita terhadap sesuatu akan menentukan perilaku kita
terhadap sesuatu itu, sehingga bukan perkara apa saja yang sudah Tuhan berikan untuk kita,
tetapi bagaimana cara kita menyikapi pemberian Tuhan tersebut.

Contohnya:

-Seseorang termotivasi untuk bekerja agar mendapatkan penghasilan sehingga dapat


memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

2. Variasi motivasi sebagai pengarah perilaku dapat dan merupakan suatu sistem yang
terdiri dari tiga elemen. Ketiga elemen tersebut adalah: kebutuhan (needs)dorongan
(drives)dan tujuan (goals) Dorongan tersebut berorientasi pada tindakan untuk mencapai
tujuan.

Contohnya:

-motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

3. Pemberian motivasi dengan tepat akan dapat menimbulkan semangat, gairah dan
keikhlasan kerja dalam diri seseorang. Meningkatnya kegairahan dan kemauan untuk bekerja
dengan sukarela tersebut akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik, sehingga akan
meningkatkan produktivitas kerja.

4. Teori- teori petunjuk (prescriptive theories) bagaiman memotivasi pada karyawan. Teori-
teori ini didasarkan atas pengalaman coba-coba. Faktor yang dapat dipakai untuk memotivasi
telah banyak dibahas di bagian- bagian sebelumnya, sehingga teori- teori ini tidak diliput dalam
pembicaraan .

Teori-teori isi(content theories) kadang- kadang disebut teori- teori kebutuhan (need theories),
adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada
pertanyaan” apa” dari motivasi.

Teori- teori proses berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau
menjelaskan aspek “bagaiman” dari motivasi.
5. a. Kebutuhan fisiologis

Dalam hierarki piramida Maslow, kebutuhan fisiologis ditempatkan pada posisi paling bawah.
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pada tingkatan
terendah.

b. Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman

Pada hierarki piramida Maslow satu tingkat lebih tinggi dari kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan akan rasa aman dan nyaman. Kebutuhan ini meliputi rasa aman dari ancaman,
tindak kriminal, perang, terorisme, penyakit, ketakutan, kecemasan, kerusuhan, bencana alam,
dan lainnya.

c. Kebutuhan akan kasih sayang

Kebutuhan akan kasih sayang menempati posisi ketiga dalam hierarki piramida Maslow. Artinya,
kebutuhan ini akan muncul setelah kebutuhan akan rasa aman dan nyaman terpenuhi.

d. Kebutuhan akan penghargaan

Saat kebutuhan akan kasih sayang terpenuhi, maka kebutuhan akan beranjak pada
tingkatan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan untuk dihargai. Kebutuhan ini berkaitan dengan
ego setiap individu yang berkeinginan untuk mencapai prestasi dan gengsi.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan akan aktualisasi diri dalam hierarki piramida Maslow menempati posisi paling
tinggi atau teratas. Artinya, kebutuhan ini merupakan puncak dari piramida kebutuhan
Maslow.

6. Teori dua sisi “X” dan “Y” dari Douglas McGregor merupakan konsep baru dalam motivasi.
Teori “X” merupakan pandangan tradisional yang melihat sisi negatif dari seorang individu, dan
sebaliknya teori “Y” merupakan pandangan tentang manusia modern yang melihat hal-hal
positif dari individu dalam organisasi.

7. A. Sesuaikan pekerjaaan dengan kemampuan serta minat karyawan. ...

B. Menyediakan lingkungan kerja yang baik. ...

C. Mengadakan training. ...

D. Mengasah kreativitas karyawan untuk berinovasi. ...

E. Buat acara kebersamaan. ...

F. Memberlakukan sistem reward dan punishment.


8. A. Mengadakan Konseling dengan Karyawan

B. Memberi Contoh Kedisiplinan pada Karyawan

C. Memberlakukan Reward bagi Karyawan yang Disiplin

D. Menjaga Situasi Kantor yang Kondusif

E. Mengadakan Training dan Seminar Motivasi

F. Menggunakan Bantuan Teknologi untuk Monitor Disiplin Karyawan.

9. Motivasi, daya perangsang atau pendorong, yang merangsang mendorong pegawai


untuk mau bekerja dengan segiat- giatnya berbeda antara pegawai yang satu pegawai
lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan dan kebutuhan dari
masing- masing pegawai untuk bekerja, juga oleh karenaperbedaan waktu dan tempat.
Karena dalam memberikan motivasi kepada bekerja haruslah diselidiki daya perangsang
mana mana yang lebih ampuh untuk diterapkan dan lebih ditekankan.

10. Semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya semakin
rendah motivasi kerja karyawan semakin rendah kepuasan kerja karyawan. motivasi satu
faktor penyebab kepuasan kerja.

Anda mungkin juga menyukai