Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
1. Pengertian Kecerdasan
.Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah
tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain.
Kecerdasan dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah. Kecerdasan berkaitan dengan daya pikir
dan perkembangan kognitif.
2. Definisi Kecerdasan Logis-matematis
Multiple Intelligences adalah sebuah penilain yang melihat
secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya
untuk memecahkan masalah dan menghasilkan
kesatuan.Kecerdasan logis matematis merupakan salah satu
kecerdasan yang terdapat dalam kecerdasan Multiple Intelligences.
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka dalam
hal ini tergantung para guru dan orangtuanya lah dalam membantu
perkembangan anak-anaknya. Kecerdasan matematis logis adalah
kecerdasan yang melibatkan ketrampilan mengolah angka dengan
baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika
dengan benar. Kecerdasan logis matematis memuat kemampuan
seseorang dalam berpikir imduktif dan deduktif, berpikir menurut
aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta
memecahkan masalah dengan menggunakan kemmapuan berpikir.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan
sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses yang digunakan
dalam kecerdasan matematis-logis ini antar lain klasifikasi

4
(penggolongan/ pengelompokkan), pengambilan kesimpulan dan
perhitungan.
Thomas Amstrong menyatakan bahwa kecerdasan ini
merupakan kecerdasan dalam mengolah kata. Seperti kecerdasan
para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara. Orang yang cerdas
dalam bidang ini mereka dapat berargumentasi, meyakinkan orang,
menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang
diucapkannya. Mereka juga senang bermain-main dengan bunyi
bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata (pun) dan touge
twister.
Slamet Suyanto juga mengatakan bahwa kecerdasan logika
matematika adalah kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan
bilangan dan logika. Jalan pikiran bernalar dengan mudha
mengembangkan pola sebab akibat. Pengembangan Intelegensi
matematis logis anak-anak dapat diasah dengan bermain maze
bermain balok dan sebagainya . Anak yang memiliki intelegensi
matematis logis umumnya mampu menmgenal dan mengerti fungsi
dari objek tersebut dan pandai dalam pemecahan masalah yang
menuntut pemikiran logis. Dalam buku Smart Baby’s Brain, Amstrong
juga mengatakan bahwa anak-anak yang memiliki kecerdasan logika
matematik adalah “anak-anak yang memiliki kemampuan-
kemampuan matematika berpikir melalui pola-pola dan hubungan-
hubungan yang abstrak, mereka belajar dengan cara menggunakan
teka-teki dan permainan logika..
Dalam pengenalan konsep angka melibatkan pemikiran
tentang berapa jumlahnya atau berapa banyak termasuk menghitung,
menjumlahkan dua tambah dua yang terpenting adalah mengerti
konsep angka. Pemahaman konsep angka atau bilangan

5
berkembang seiring waktu dan kesempatan untuk mengulang kerja
dengan sekelompok benda dan membandingkan jumlahya.
Anak Didik dengan kecerdasan logis matematis tinggi
cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari
sebab akibat terjadinya sesuatu. Ia menyenangi berpikir. Secara
konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan
kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya. Anak
didik semacam ini cenderung menyukai aktivitas berhitung dan
memiliki kecepatan tinggi dalam menyelesaikan problem matematika.
Apabila kurang memahami, mereka akan cenderung berusaha untuk
bertanya dan mencari jawaban atas hasil yang kurang dipahaminya
itu. Mereka juga sangat meyukai berbagai permainan yang banyak
melibatkan kegiatan berpikir aktif diantaranya bermain catur dan
bermain teka-teki. Dengan demikian seseorang yang memiliki
kecerdasan logis matematis yang tinggi akan terampil dalam
melakukan hitungan atau kuantifikasi, mengemukakan operasi
matematis yang kompleks.
3. Definisi Lambang Bilangan
Adalah suatu konsep Matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Jadi simbol ataupun lambang yang
digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau
lambang bilangan. Angka adalah suatu tanda atau lambang yang
digunakan untuk melambangkan bilangan. Jens-jenis bilangan
sederhana adalah bilangan bulat, bilangan asli, dan bilangan cacah.
Prosedur-prosedur tertentu yang mengambil bilangan sebagai
masukan dan penghasil bilangan lainnya sebagai keluaran disebut
sebagai operasi numeris. Operasi uner mengambil satu masukan
bilangan dan menghasilkan satu keluaran bilangan. Operasi yang
lebih umumnya ditemukan adalah operasi biner yang mengambil dua

6
bilangan sebagai masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai
keluaran. Contoh operasi biner adalah penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, perpangkatan dan pengakaran. Bidang
Matematika yang mengkaji operasi numeris disebut sebagai
aritmatika. (id.wikipedia.org/wiki/bilangan)
Menurut Mulyono (2002) bilangan adalah satuan dalam system
matematika yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau
dikalikan. Suatu kumpulan bilangan biasanya dinyatakan dengan
suatu himpunan bilangan. Himpunan adalah satu atau lebih benda
konkret atau abstrak yang didenifinisikan dengan jelas.
Menurut Pakasi (Nurlela, 2009:27) lambang bilangan
merupakan suatu konsep tentang bilangan yang terdapat unsur-unsur
penting seperti nama, urutan, lambang dan jumlah.
Pengertian lambang bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran. Sedang menurut Copley (2001:47) angka/bilangan
adalah lambang atau symbol yang merupakan suatu objek yang
terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat ditulis
dengan 2 buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan 0.
Dari beberapa pengertian lambang bilangan di atas dapat
disimpulkan bahwa lambang bilangan adalah suatu tanda atau
lambang yang digunakan untuk melambangkan bilangan dan dapat
diunitkan, ditambah atau dikalikan.
4. Karakteristik Anak usia 3-4 tahun
Menurut J.Piaget karakteristik perkembangan kognitif anak
usia 3-4 tahun berada pada tahap praoperasional dengan ciri-ciri
umum yaitu anak berfikir dengan memusatkan pada penguasaan
simbol-simbol.

7
5. Teori Logis Matematis
a. Menurut Gardner (2003: 15) mendefinisikan bahwa kecerdasan
logis-matematis adalah kemampuan untuk menangani relevansi
atau argumentasi serta mengenali pola dan urutan. .
b. Definisi kecerdasan menurut logis-matematis menurut Saifullah
(2004: 30) menyatakan bahwa kecerdasan logis-matematis
adalah kemampuan menggunakan angka dengan baik dan
melakukan penalaran yang benar.
c. Arti kecerdasan logis-matematis menurut Lwin (1008: 43) yang
menyatakan bahwa kecerdasan logis-matematis adalah
kemampuan untuk manangani bilangan, peng-kategorian,
perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah.
d. Adapun kecerdasan logis matematis menurut Campbell (2006:
40) yang menyatakan bahwa kecerdasan logis- matematis
melibatkan banyak komponen yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Perhitungan secara matematis.
2. Berpikir logis.
3. Pemecahan masalah.
4. Pertimbangan deduktof dan induktif.
5. Ketajaman pola-pola dan hubungan-hubungan.
Atas dasar-dasar teori konsep para ahli tentang kecerdasan
logis-matematis adalah suatu kemampuan atau keahlian yang
menggunakan angka dengan baik, melakukan penalaran dengan
benar dan melakukan pertimbangan deduktif-induktif serta
mengetahui pola-pola dan juga hubungan-hubungan.
B. Kerangka Berpikir
Kemampuan guru dalam kegiatan belajar yang kreatif masih
kurang, sehingga anak didik masih kurang termotivasi, kemampuan

8
anak didik dalam mengenal lambang bilangan masih rendah, anak
tidak aktif.
Hal ini dikarenakan metode yang digunakan guru dalam
mengenal lambang bilangan kurang menarik dan kurang bervariasi.
Selanjutnya guru mengadakan perbaikan pembelajaran melalui
permainan bola angka dengan kerangka berpikir sebagai berikut :
Bagan Kerangka Berpikir

1. Anak banyak yang belum mengenal lambang


bilangan 1-5
2. Anak belum bisa membedakan angka 2 dan
5
Kondisi 3. Anak belum tertarik saat guru menjelaskan
Awal 4. Kemandirian anak dalam menyelesaikan
kegiatan masih kurang/belum berhasil
5. Hasil belajar anak dalam kegiatan mengenal
lambang bilangan belum sesuai dengan
tingkat pencapaian perkembangan.

1. Membuat media pembelajaran yang


lebih menarik dan bervariasi
2. Guru pelan-pelan saat menjelaskan Tindakan
pada anak-anak
3. Guru selalu memberi motivasi saat
melakukan kegiatan
4. Guru memberikan reward/pujian saat
anak menyelesaikan kegiatan
z

1. Kemampuan anak dalam


mengenal lambang bilangan
meningkat
Kondisi
2. Anak lebih tertarik dan
Akhir
bersemangat saat guru
menggunakan media yang lebih
menarik
9
C. Hipotesis
Diduga melalui permainan bola angka akan meningkatkan
kemampuan anak didik dalam mengenal lambang bilangan, anak
lebih aktif dalam kegiatan dan membuat anak lebih
bersemangat/termotivasi.
Agar pelaksanaan perbaikan tersebut dapat berhasil perlu
diadakan siklus kegiatan dengan langkah-langkah yaitu
merencanakan, melaksanakan tindakan, mengobservasi/ mengamati/
mengevaluasi dan merefleksikan tindakan.
Rangkaian kegiatan di siklus I akan dievaluasi dan diadakan
refleksi maka akan ditemukan berbagai masalah maka kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan siklus II. Kegiatan di siklus II sama
seperti kegiatan siklus I dengan perbaikan yang bervariasi agar
tujuan perbaikan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

10

Anda mungkin juga menyukai