Anda di halaman 1dari 2

Inilah 7 Kerugian Akibat Tempat Kerja Berantakan

Moslegraph - Apakah kita punya ruang atau meja kerja pribadi di rumah dan di kantor? Jika iya,
lalu benarkah bahwa dibandingkan karyawan perempuan, karyawan laki-laki lebih sering
membiarkan meja kerjanya berantakan? Tentang ruang kerja atau meja kerja berantakan ini
sebuah riset menyebutkan bahwa hampir setengah atau tepatnya 46% pekerja merasa tidak perlu
memiliki meja yang tertata rapi. Hanya ada 1 dari 5 pekerja yang mengaku secara teratur
merapikan meja kerjanya. Sementara dilihat dari usianya, pekerja umur 45 tahun ke atas
cenderung lebih tidak peduli pada kerapihan meja kerja. Adapun kelompok usia yang paling rajin
merapikan meja kerja adalah kelompok usia 16 hingga 24 tahun. Terlepas dari hasi penelitian itu,
juga orang-orang tertentu yang memang senang berantakan, semua orang  baik laki-laki atau
perempuan, tua maupun muda perlu mengetahui bahwa memiliki ruang atau meja kerja yang rapi
itu lebih baik daripada membiarkan tempat kerja berantakan.

Pengertian berantakan di sini tidak hanya secara fisikal tetapi juga secara digital. Kita boleh saja
merasa bahwa lingkungan di sekitar kita sudah cukup bersih dan rapi namun saat kita membuka
komputer file-file ternyata tersimpan secara tidak karuan. Tak hanya itu notifikasi email, chat
dan akun media sosial pun berbunyi terus menerus. Itulah mengapa berantakan tidak hanya
berisfat fisikal tetapi juga secara digital.

Berikut ini beberapa pengaruh buruk akibat tempat kerja berantakan.

1. Menurunkan Kinerja Otak

Tidak hanya meja kerja, baik itu lemari, lantai, maupun segala tempat di sekitar kita, kondisi
berantakan ternyata dapat menyebabkan dampak negatif terhadap otak. Seorang ahli saraf di
Universitas Princeton melalui sebuah penelitian telah berhasil melihat perbedaan antara
produktivitas seseorang di lingkungan yang berantakan dengan lingkungan yang rapi. Hasil riset
tersebut menunjukkan bahwa mereka yang dikelilingi suasana berantakan kinerjanya mengalami
penurunan, stres bertambah, mengalami penurunan fokus dan ketidakmampuan memproses
informasi.

2. Memperburuk Mental

Tidak hanya berdampak bagi kinerja otak, tempat yang berantakan ternyata dapat membuat kita
lebih lelah. Apabila kita bekerja di dalam sebuah ruang atau di hadapan meja yang berantakan
kita cenderung akan merasa frustasi, merasa miskin, dan tidak mempunyai kontrol atas hidup
kita. 

3. Menyebabkan Kurangnya Ingatan

Kasus berantakan secara digital dapat mempengaruhi kita ke arah negatif. Misalnya notifikasi
email, chat dan akun media sosial yang berbunyi terus menerus dapat membuat kita tidak bisa
masuk secara penuh dalam proses kreativitas kerja karena terganggu akan hal tersebut. Dengan
kata lain hal tersebut bisa memecah belah fokus kita dalam bekerja. Kondisi berantakan baik
secara fisikal maupun secara digital bisa membuat kita lemah dalam memilah informasi, selalu
berganti-ganti pekerjaan karena kehilangan fokus, serta kurangnya ingatan.

4. Menjadi Sarang Kuman

Meja kerja yang berantakan bisa menjadi sarang kuman sebab sampah-sampah yang terselip
biasanya susah dibersihkan. Kaos kaki bekas pakai, kertas bekas, bekas makanan dan minuman,
semua hal-hal kotor seperti itu dapat dengan mudah menjadi sarang kuman penyebab penyakit
atau penyebab ketidaknyamanan, misalnya timbul bau yang tidak sedap. Hal tersebut bisa
mengganggu konsentrasi saat kita bekerja.

Baca Juga:
5 Manfaat Bangun Pagi Ini Penting Diketahui
Tidur 8 Jam Masih Kesiangan? Inilah Penyebabnya

5. Beresiko Terhadap Karir

Bagaimana bisa tempat kerja berantakan bisa beresiko terhadap karir? Sebuah survei di Inggris
menyebutkan 13,4 % pekerja laki-laki pernah ditegur atasan karena berantakan sementara
pekerja perempuan sebanyak 6,9 %.

6. Waktu Terbuang Sia-sia

Akibat dari kebiasaan menaruh benda-benda sembarangan dan tidak pada tempatnya, seorang
karyawan sering kali kehilangan waktu berharga hanya untuk mencari benda-benda yang tidak
sengaja terselip entah di mana. Apabila dirata-ratakan, tiap pekerja kehilangan waktu 1,5 hari
dalam setahun hanya untuk mencari benda-benda yang hilang di antara suasana tempat kerja
yang berantakan. Sebanyak 1 dari 8 pekerja mengaku kehilangan waktu berharga hanya untuk
memperdebatkan urusan meja berantakan. Kemudian 10 % lebih pekerja menghabiskan 30 menit
lebih waktu mereka setiap pekan hanya karena mencari dokumen yang tersangkut entah di
mana. 

7. Kehilangan Klien Baru

Di antara semuanya bahkan ada yang lebih buruk. Hampir 1 dari 10 pekerja mengaku bahwa
mereka pernah kehilangan kesempatan ketika akan mendapatkan klien baru. Hal itu disebabkan
karena meja kerjanya berantakan. Termasuk karena draf kontrak maupun dokumen penting
lainnya hilang di antara tumpukan kertas.

Nah begitu banyak kerugian yang bisa dialami akibat ruang kerja atau meja kerja dibiarkan
berantakan. Daripada kita mengalami kesusahan di kemudian, lebih baik rapikan tempat kerja
kita sejak sekarang.

Anda mungkin juga menyukai