Anda di halaman 1dari 20

Makalah

ANALISIS DESAIN KONSTRUKSI DENGAN


PERHITUNGAN MANUAL DAN PROGRAM SAP 2000 VERSI 9
(Studi Kasus Konstruksi Portal Dengan Permodelan 3 Dimensi)

Disusun oleh:

Nama :
Kelas :B
Matakuliah : Aplikasi Komputer

Prodi Teknik sipil


Fakultas Teknik
Universitas Kristen Indonesia Maluku
Tahun ajaran 2021/2022
Abstrak

SAP 2000 V.9 merupakan salah satu software untuk analisis struktur
sekaligus sebagai desain struktur baik untuk material beton bertulang, material
baja, material alumunium atau material lainnya Software SAP 2000 adalah
program analisis struktur yang sudah diintegrasikan dengan program desain
struktur. Keistimewaan program canggih ini adalah dapat menganalisis struktur
ruang, di mana hal ini membedakan dengan analysis struktur konvensional yang
hanya mampu menganalisis struktur bidang saja. Yang dahulu mungkin desain
struktur harus dilakukan dalam bentuk team work dan memakan waktu lama,
sekarang dapat dilakukan dengan cepat secara individual dimana pemakai
menggambar geometris struktur, memasukkan beban, mengklik analisys,
dilanjutkan dengan mengklik design untuk menghitung tulangan apabila elemen
sebagai elemen frame.
Dalam hal satuan, pemakai bisa dengan mudah berpindah dari satuan
metrik, satuan SI bahkan satuan inggris secara otomatis tanpa mengganti desain
dari awal dan akan dilakukan konversi secara otomatis ke satuan yang lain.

(Kata kunci : Konstruksi, SAP 2000 Versi 9, desain, geometris struktur,


beban, Satuan)
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

Pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 28 November 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hal yang paling penting dalam mendesain struktur adalah permodelan struktur
secara benar. Karena efek yang ditimbulkan dari stabilitas struktur yang baik adalah
kemudahan pekerjaan dan penghematan biaya yang bisa amat sangat besar. Sama
sekali tidak benar kalau strukturnya boros maka berarti lebih aman. Kalau model
strukturnya salah, tentu saja akan mengakibatkan timbulnya pelbagai dampak seperti
kegagalan struktur maupun tidak efisien (boros) karena gaya dalam yang timbul
menjadi sangat kompleks (gaya dalam adalah gaya yang antara lain disebabkan
adanya beban titik, seperti yang terjadi pada beban yang ditimbulkan oleh balok
anak). Dengan demikian menjadi kurang stabil dan tidak aman.

1.2 Rumusan masalah

1.3 Manfaat Penulisan


meningkatkan fungsi dan perannya, tidak hanya seperti tenaga administrasi biasa
dengan jam kerja kantoran. Sehingga istilah “Analisis dan Desain Struktur” yang
sering digunakan dalam judul buku, makalah atau mata kuliah benar benar diterapkan
sebagai suatu proses mendesain, analisis mekanika dan penetapan kebutuhan
tulangan atau penampang baja, yang akan memainkan peranan penting dalam
keberhasilan struktur. Tentu saja diperlukan waktu dan jam terbang yang cukup
untuk menjadi desainer struktur yang handal dan cakap.

1.2 Sejarah SAP 2000

SAP adalah singkatan dari Structural Analysis Programs (Program Analisis


Struktur) atau dalam istilah lama disebut Program Mekanika Teknik, yaitu suatu
analisis gaya-gaya yang bekerja dalam struktur untuk bidang teknik. SAP
berdasarkan metode elemen hingga yang pada awalnya ditokohi oleh A Hernnikoff
(1941) yang memberikan dasar-dasar analisis struktur untuk gabungan antara
konstruksi rangka (frame atau truss) dengan plat tipis (Shell). Pada awalnya program
dibuat menggunakan bahasa fortran memanfaatkan komputer yang mampu
menghitung matriks yang jumlahnya sangat besar (1950an). Program SAP yang
pertama kali muncul pada tahun 1960an. Pada tahun 1980 muncul SAP 80 dan
disempurnakan dengan SAP 90. Pada tahun 1996 muncul program SAP 2000 Versi
beta, yang diluncurkan untuk kalangan terbatas. SAP 2000 yang banyak beredar di
masyarakat saat ini adalah SAP 2000 versi 7.40, versi 7.42, versi 8.00 dan yang
terakhir adalah versi 9.0 yang sudah ditambahkan template (macam pola jenis
konstruksi) untuk konstruksi rangka bidang, portal bidang, gedung, shell (plat),
jembatan box girder, menara transmisi ruang, pipa, solid (untuk bendung) dan
sebagainya. Pemakaian SAP 2000 V.8 atau versi 9 memerlukan dukungan hard ware
dengan kecepatan yang tinggi misalnya menggunakan Komputer Pentium IV , agar
tidak ada kesan lamban waktu program dijalankan, utamanya pada saat dilakukan
proses perhitungan otomatis.

1.2 Prosedur dan Pengoprasian SAP 2000

1. Langkah Pertama: Menggambar Geometris Struktur

Pertama-tama memilih pola jenis struktur lewat template yang sudah


disajikan oleh Program SAP 2000. Tentukan jumlah tingkat, jumlah bentang
arah X dan Y, tinggi kolom lantai ke lantai, panjang bentang baik arah X dan
Y, sehingga pola struktur yang disajikan oleh Program SAP 2000 sesuai
dengan yang kita kehendaki. Untuk selanjutnya pola yang sudah tampak
dilayar dapat dimodifikasi agar bentuk geometris betul-betul sesuai dengan
ketentuan yang dibutuhkan. Selanjutnya ditentukan jenis material, masukkan
kualitas bahan. Apabila kualitas bahan dalam satuan MPa, ubah dahulu kotak
satuan dengan N-mm.

Gambar 1. Menentukan spesifikasi material beton (concrete)

Perlu diingat 1 MPa = 1 N/mm2 Selanjutnya untuk menggambarkan geometris


struktur kotak dialog kita ganti dengan satuan Ton-m apabila kita
menggunakan satuan metrik. Menggambar struktur dapat juga menggunakan
editor milik SAP seperti disampaikan seperti langkah di atas, atau dapat pula
menggunakan program pengolah gambar yang lain misalnya Autocad yang
selanjutnya dapat ditransfer ke program SAP. Hal ini sangat menguntungkan
sehingga dimungkinkan kerja sama antara konstruktor dengan drafter yang
selanjutnya menggambar detail konstruksi berdasarkan konsep yang diberikan
oleh konstruktor.
Karena menggunakan metode elemen hingga, dimana elemen dapat
diasumsikan sebagai elemen garis (frame), elemen lempeng (shelf) atau
elemen-elemen lain yang dikenal oleh program SAP. Metode elemen hingga
merupakan metode analisis struktur tercanggih saat ini, hal ini berbeda dengan
metode kekakuan yang hanya mengenal elemen garis (frame), yang banyak
dibahas dalam buku teks untuk memperkenalkan metode analisis struktur
berdasarkan metode matrik.
Untuk penomoran baik untuk nama joint (buhul) maupun nama elemen
(batang) akan dilakukan secara otomatis oleh SAP 2000, hal ini membedakan
dengan SAP 90 atau sebelumnya yang masih dalam sistem DOS, dimana
pemakai SAP dipusingkan dengan penggambaran geometris dimana harus
didahului dengan terlebih dahulu harus menentukan penomoran joint dan
elemen, baru melihat hasil gambar, apabila gambar tidak sesuai dengan yang
dihendaki maka pemakai harus mencari letak kesalahan data joint dan elemen
yang mungkin cukup sulit untuk mencari letak kesalahan, yang pasti menyita
waktu cukup banyak.
Gambar elemen balok, kolom, umumnya diasumsikan sebagai elemen
garis (frame). Sedangkan plat lantai dan plat atap diasumsikan sebagai elemen
lempeng (shell). Dalam era DOS dengan SAP 90 biasanya dalam
mengidealisasikan struktur juga sudah dilakukan sebagai konstruksi ruang.
Jadi dengan menggunakan SAP 2000 kalau masih menggunakan konstruksi
bidang ada kesan pemakai masih tingkat pemula, belum profesional. Jadi SAP
2000 merupakan program canggih tetapi memakainya tidak canggih.

2. Langkah Kedua: Memasukkan Beban Pada Elemen Struktur

Beban mati dengan menggunakan SAP akan dihitung secara otomatis oleh
SAP asalkan pemakai mendefinisikan faktor berat sendiri ditetapkan dengan
nilai satu. Selanjutnya pemakai hanya memasukkan beban yang bukan berat
sendiri.

Gambar 2. Memilih jenis beban

Untuk pendekatan struktur ruang beban elemen garis misalnya untuk elemen
balok, kita tidak perlu memasukkan beban plat, tetapi cukup beban tembok
misalnya diambil 0,8 ton/m'.
Langkah berikutnya adalah menentukan kombinasi pembebanan misalnya
akibat gravitasi diambil U = 1.2 D + 1.6 L, akibat gravitasi dan gempa diambil U
= 1,05 (D+L+E).

Gambar 3. Kombinasi pembebanan

3. Langkah Ketiga: Mengklik Analysis

Tombol Analysis adalah perintah Program SAP 2000 untuk menghitung


analisis struktur dengan metode elemen hingga. Setelah proses analisis selesal
kita dapat melihat gaya-gaya yang terjadi baik momen, gaya geser, maupun
gaya aksial, reaksi tumpuan, deformasi, tegangan dan besaran gaya-gaya yang
terjadi. Program dapat menampilkan hasil analisis dalam bentuk grafik
maupun tabel. Untuk melihat nilai maksimum bisa dilakukan dengan klik
kanan pada salah satu elemen.

Studi Kasus Konstruksi Portal

Dalam mendesain struktur portal, salah satu metode yang digunakan adalah
beban plat dianggap terdistribusi seperti amplop pada balok sehingga biasa
disebut model amplop (Handi Pramono, 2007). Model pembebanan amplop dari
plat persegi panjang (a) berupa segitiga sama kaki pada sisi yang pendek dan
trapezium sama kaki pada sisi yang panjang. Pada plat persegi (b), beban plat
pada balok sama besar berupa beban segitiga sama kaki (lihat Gambar 1).

1.3 Data-data Struktur

Plat 4x4 m2 dengan ketebalan 20 cm.


Balok 20 x 40 cm
Kolom 25 x 25 cm tinggi 3 meter
Berat jenis beton : 2.4 Ton/m’.
Beban plat : 16 m2 x 0.2m x 2.4 t/m3 = 7.68 ton.
Berat sendiri balok : 16 X 0.2 X 0.4 X 2.4 = 20 cm x 40 cm
Berat tiap 1 dukungan : 10.75/4 = 2.68 ton (atas).
(2.68 + 3x0.252 ) x 2.4 = 3.13 ton (bawah/berat kolom).

Perhitungan manual / konvensional dengan mekanika Teknik


Berat sendiri plat : 0.2 x 2.4 = 0.48 ton.
Beban amplop berupa beban segitiga dengan tinggi 2 m.
: 4/2 x 0.48 = 0.96 ton.

Beban ekivalen segitiga :


qeq= 2/3 q
= 2/3 x 0.96
= 0,64 ton.
Berat sendiri balok = 0.2 x 0.4 x 2.4 ton.
= 0.192 ton/m’.
Mmax = 1/8 x (qeq+BS) x l2
= 1/8 x 0.8325 x 42
Mmax = 1.664 tm.

Gambar 4. Distribusi beban plat pada balok

Dalam kasus ini, dengan dimensi dan panjang balok sama, maka kekakuan semua
balok juga sama. Masing-masing balok menahan momen 1.664 tm. Total momen
akibat plat 4x4 m2 setebal 20 cm pada keempat balok adalah 4 x 1.664 tm = 6.656
tm.

Menentukan permodelan struktur

1. Klik menu FILE > NEW MODEL > pilih model 3D FRAME

2. Isikan data-data Jumlah tingkat, Jumlah arah x, arah y, tinggi tiap tingkat,
lebar arah sumbu x, lebar arah sumbu y > OK.
Gambar 5. Dimensi
kerangka struktur
Mendefinisikan Dimensi Kolom dan Balok

Kolom yang digunakan dimensi 25cm x 25 cm yang kita beri nama K 25 x


25 dan balok 20cmx40cm yang kita berinama B20x40
1. Klik menu DEFINE > FRAME SECTIONS :

2. Ganti Section Name dengan K25x25, Ganti Dimension Depth (t3) dan
Width (t2) dengan 0.25.

Gambar 6. Mendefinisikan kolom 25x25

3. Klik tombol Concrete Reinforcement, di kotak Reinforcement, ganti Cover to


Rebar Center (tebal penutup beton) dengan 0.04 (4cm).
4. Klik OK dari Reinforcement, klik OK dari Rectangular Sections, dan klik
OK dari Frame Properties. Dengan demikian K25x25 sudah terdefinisi.

Dengan langkah yang sama kita definisikan balok B20x40.

1. Klik menu DEFINE > FRAME SECTIONS :

2. Ganti Section Name dengan B20x40, Ganti Dimension Depth (t3) dengan

0.40 dan Width (t2) dengan 0.20. kemudian klik tombol Concrete
Reinforcement.
3. Klik Beam, kemudian OK, OK dan OK, maka balok B20x40 sudah terdefinisi.
Gambar 7. Mendefinisikan Balok B20x40
Mengaplikasikan Kolom dan Balok

Data terdefinisi harus diaplikasikan ke model struktur yang ada.

1. Pilih / klik semua kolom, Klik menu Assign >L Frame/Cabel >
Frame Sections. Lalu kil K25X25, kemudian klik OK.

Gambar 7. Menu Assign (mengaplikasikan) penampang kolom dan balok

2. Pilih/klik semua balok. Klik menu Assign > Frame/Cable sections. Klik
B20x40, kemudian klik OK..

Menampilkan Penampang Rangka

Klik menu Display > Show Misc Assign > Frame/Cable

3.

Gambar 8. Menampilkan penampang teraplikasi


Menambahkan Beban Segitiga

1. Klik semua balok, Klik menu Assign > Frame Load > Distributed.

2. Isi kotak Trapezoidal Loads dengan 0, 0.50 & 1 pada distance dan 0, 0.96 &
0 pada Load
Catatan :

Nilai jarak (Distance) 0, 0.50 dan 1 berarti titik ujung, tengah bentang (1/2 L) dan
ujung yang lainnya (1 L).

Gambar 9. Beban segitiga denga jarak relatif

Analisa Struktur

Setelah data seperti model / gambar struktur, dimensi dan pembebanan


sudah diinput dengan benar, kita bisa melakukan analisis dengan cara Klik Menu
Analyze > Run Analysis

Gambar 10. Deformasi (pergeseran) struktur


dan Bidang D dan M
Momen maksimum bisa langsung dilihat dengan klik kanan pada salah satu
balok.
Bidang D = 1,34 atau beban 1 dukungan = 2.68 ton.
Bidang M = M neg = 0.40 tm (sama untuk semua balok)
M pos = 1.27 tm (sama untuk semua balok).

Total = 1.67 tm  1.664tm (cara ekuivalen /


manual) Untuk melihat detil, klik kanan salah satu balok.
Klik Show Max di kotak Display Options di kanan atas.

Dari hasil klik kanan di salah satu balok, klik tombol Show Max di kotak Display
Options di kanan atas. Akan tampil nilai maksimum dari beban, gaya geser,
momen dan lendutan.

Beban segitiga dengan beban


merata 0.192 t/m dan max.
0.96+0.192 = 1.152 t/m.
Gaya geser max. 1.3440 ton
Momen Max +1.265 tm
Lendutan Max. 0.69 mm.
Gambar 11. Tampilan Gaya Geser, Momen dan Lendutan Maksimum

View publication stats


Kesimpulan

Dari diagram yang ada, terlihat bahwa cara beban ekuivalen maupun beban
segitiga yang kita gunakan di atas memberikan hasil yang sama. Hanya saja, cara
tersebut sebetulnya merupakan cara pendekatan dengan menganggap beban plat
diterima oleh masing-masing balok sesuai denga luasan (tributary area) yang ada.
Dalam perhitungan pendekatan di atas, beban plat dianggap sebagai segitiga
yang berdiri tegak / vertikal, sementara kondisi yang sesungguhnya adalah
segitiga yang mendatar/tidur. Pada kesempatan lain akan kita analisa permodelan
dengan sistem rangka dan plat, bukan dengan beban amplop.
Penulis hanya berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi
rekan-rekan dan mahasiswa teknik sipil yang ingin menekuni bidang
perancangan struktur dengan menggunakan SAP 2000.

View publication stats


Daftar Pustaka

Grandin. 1986. Fundamentals of the Finite Element Method. New York:


Macmillan Publ. Co.
Park, Gamble. 1980. Reinforced Concrete Slabs. New York: John Wiley & Sons.
SAP 2000 Integrated Finite Elements Analysis and Design of Structures Version
7, Revised October 1998. Computers and Structures, Inc, Berkeley,
California, USA.
Andi, 2007. Desain Struktur Plat dengan SAP 200 Versi 9.0. Yogyakarta :
Pramono, Handi & Rekan.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai