Laporan Praktikum Mikrobiologi Pangan Te
Laporan Praktikum Mikrobiologi Pangan Te
KELOMPOK : IV(EMPAT)
A. Latar Belakang
manusia, makanan, hewan dan lain-lain. Bukan hanya terdapat pada mahluk
hidup, mikroorganisme juga terdapat ditanah, air dan udara. Dalam kehidupan
dibiakkan. Misalnya, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah / benda padat
yang mudah tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan
serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut. Sumber isolat dari
bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging maka zat tersebut dihancurkan
dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri
yang berisi media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium mikrobiologi,
populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu
murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan
taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution
plate) serta mikromanipulator. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukanlah
B. Rumusan Masalah
cara membuat biakan murni dengan metode pengenceran dan metode gores?
C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menyiapkan melatih praktikan cara
Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari
suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah
metode cawan gores dan metode cawan tuang yang didasarkan pada prinsip
anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat
diamati (Afrianto, 2004).
ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-alat yang kan
steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroba lain yang
tidak diinginkan sehingga biakkan yang tumbuh di dalam medium adalah benar-
Untuk metode streak plate misalnya, mikrobia diletakkan dalam pada ujung
plate menggunakan ose, lalu digoreskan pada permukaan medium agar tersebut
dengan pola tertentu yang khas. Ada pula metode pour plate atau penuangan.
Metode ini dapat digunakan untuk penghitungan bakteri secara langsung, karena
sebelum dituang bakteri tersebut diencerkan terlebih dahulu. Sehingga syarat
dengan air. Lalu hasil pengenceran tersebut diencerkan lagi dengan beberapa
2008).
III. METODE PRAKTIKUM
Universitas Halu Oleo, Kendari pada hari Selasa, 10 Mei 2016 pukul 13.00 s/d
15.00 WITA.
Alat yang digunakan pada praktikum teknik isolasi bakteri dari bahan
pangan adalahcawan petri, Micro Pipette, Micro Tube, gelas kimia, tabung reaksi,
timbangan analitik, Vortex, Laminar Air Flow, lampu bunsen, Glass Rod, Plastic
Bahan yang digunakan pada praktikum teknik isolasi bakteri dari bahan
pangan adalah Nutrient Agar (NA), aquadest, yoghurt, ikan busuk, makanan
C. Prosedur Kerja
Prosedur yang dilakukan pada praktikum teknik isolasi bakteri dari bahan
pangan yaitu:
b) Memipet 0,1 ml suspensi sampel yang telah dihomogenkan dalam air dari
f) Mempipet 0,1 ml cairan suspensi bakteri dari Micro Tube 7 dan 8 dengan
koloninya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil pengamatan pada praktikum teknik isolasi mikroba dari bahan pangan
(1) (2)
(3) (4)
Keterangan Gambar: 1. Isolat kue lapis 2. Isolat ikan busuk 3. Isolat yogurt
4. Isolat Air isi ulang.
Table 1. hasil pengamatan teknik isolasi bakteri dari bahan pangan.
Jumlah Koloni
Jenis Sampel Populasi bakteri/ml
Tumbuh
Yogurt 10-7 284 284 × 108 CFU/ml
Yogurt 10-8 348 348 × 109 CFU/ml
Ikan busuk 10-7 260 52 × 109 CFU/ml
Ikan busuk 10-8 320 64 ×1010 CFU/ml
Makanan jajanan 10-7 713 1.426 × 108 CFU/ml
Makanan jajanan 10-8 320 792 × 109 CFU/ml
Air minum isi ulang 10-7 164 164 × 108 CFU/ml
Air minum isi ulang 10-8 267 267 × 109 CFU/ml
B. Pembahasan
lingkungannya ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak
bercampur lagi dengan bakteri lainnya atau yang disebut biakan murni. Di
bentuk koloni sendiri. Mikroba ini pasti ditemukan dalam bentuk koloni yang
hidup bersama-sama dengan koloni mikroba yang lainnya. Oleh karena itu,
volume larutan menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007). Sampel yang telah
Praktikum isolasi bakteri kali ini menggunakan medium padat dan cair,
diantaranya adalah jajanan pasar, ikan (busuk), dan yoghurt serta air mineral isi
ulang. Umumnya jika sampel berbentuk padatan maka sampel tersebut terlebih
dahulu ditimbang kemudian dihancurkan lalu diaduk secara merata. Jika sampel
Metode yang digunakan untuk mengisolasi bakteri dalam praktikum kali ini
mikroorganisme didalam edia agar dengan cara menggunakan stok kultur bakteri
atau menghapuskannya diatas media agar yang telah memadat. Sampel yang di uji
yakni sampel makanan jajanan pasar, ikan busuk, air mineral isi ulang dan
yoghurt pada pangeceran 10-7 dan 10-8 dituangkan pada cawan petri yang sudah
steril dan terisi nutrient agar (NA) untuk, Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 2
x 24 jam untuk, dimana selama inkubasi cawan petri diletakkan terbalik, hal ini
dimaksudkan agar uap air yang berasal dari media tidak jatuh kembali ke atas
Hasil percobaan pada isolasi dan identifikasi mikroba. Pada cawan petri
dengan sampel yogurt pengenceran 10-7 terdapat 284 koloni mikroba dengan
populasi mikroba 284 × 108 CFU/ml, sedangkan pada cawan petri dengan sampel
yogurt pengenceran 10-8 terdapat 348 koloni mikroba dengan populasi mikroba
348 × 109 CFU/ml. Pada cawan petri dengan sampel air mineral isi ulang
pengenceran 10-7 terdapat 164 koloni mikroba dengan populasi mikroba 164 ×
108 CFU/ml, sedangkan pada cawan petri dengan sampel air mineral isi ulang
pengenceran 10-8 terdapat 164 koloni mikroba dengan populasi 267 × 109
CFU/ml. Pada cawan petri dengan sampel makanan jajanan pengenceran 10-7
terdapat 713 koloni mikroba dengan populasi mikroba 1.426 × 108 CFU/ml,
sedangkan pada cawan petri dengan sampel makanan jajanan pengenceran 10-8
terdapat 320 koloni mikroba dengan populasi mikroba 792 × 109 CFU/ml. Pada
cawan petri dengan sampel ikan busuk pengenceran 10-7 terdapat 260 koloni
mikroba dengan populasi mikroba 52 × 109 CFU/ml sedangkan pada cawan petri
dengan sampel makanan jajanan pengenceran 10-8 terdapat 320 koloni mikroba
dengan populasi mikroba 64 ×1010 CFU/ml. Hal ini menunjukkan semakin tinggi
A. Kesimpulan
biakan murni adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba dari
lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni adalah kultur sel-
sel mikroba yang berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa metode
yang digunakan dalam mengisolasi mikroba yaitu metode tuang (pour plate),
metode sebar (spread plate), metode goresan (streak plate), pengenceran (dilution
B. Saran
melakukan teknik isolasi agar tidak terjadi kesalahan dalam teknik biakan murni
JP = JK × FP × S
Keterangan:
JP : Jumlah Populasi
JK : Jumlah Koloni
FP: Faktor Pengenceran
S : Suspensi
Yogurt 10-7 Dik: JK= 284
FP= 107
S = 10
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 284 × 107 × 10
= 2840 × 107
= 284 × 108CFU/ml
10-8 Dik: JK= 348
FP= 108
S = 10
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 348 × 108 × 10
= 3480 × 107
= 348 × 109 CFU/ml
Ikan busuk 10-7 Dik: JK= 260
FP= 107
S = 20
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 260 × 107 × 20
= 5200 × 107
= 52 × 109 CFU/ml
10-8 Dik: JK= 320
FP= 108
S = 20
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 320 × 108 × 20
= 6400 × 108
= 640 × 109 CFU/ml
Makanan jajanan10-7 Dik: JK= 713
FP= 107
S = 20
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 713 × 107 × 20
= 14.260 × 107
= 142,6 × 1010 CFU/ml
10-8 Dik: JK= 320
FP= 108
S = 20
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 320 × 108 × 20
= 6400 × 108
= 64 × 1010 CFU/ml
air mineral10-7 Dik: JK= 164
FP= 107
S = 10
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 164 × 107 × 10
= 1640 × 107
= 164 × 109 CFU/ml
10-8 Dik: JK= 267
FP= 108
S = 10
Dit: JP=....?
JP = JK × FP × S
= 267 × 108 × 10
= 2670 × 108
= 267 × 109 CFU/ml