Anda di halaman 1dari 19

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI

FUNGSI PEMASARAN
(Studi Kasus Pada PT. Bank CIMB Niaga Cabang Ponorogo)

Arum Sari(1), Dr. Rosidi, SE., MM., Ak.(2)


Mahasiswa Akuntansi(1), Dosen Pembimbing(2)
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
Email: arumsaris172@gmail.com

Abstrak: Liberalisasi perbankan yang organisasi, dan sistem pemasaran yang


ada di Indonesia saat ini berdampak kurang efektif walaupun sebagian besar
pada peningkatan persaingan sudah dijalankan dengan baik,
perusahaan perbankan untuk produktifitas pemasaran masih belum
mendapatkan calon nasabah. Dalam hal terpenuhi, tingkat efisiensi pemasaran
memenangkan persaingan tersebut PT Bank CIMB Niaga Cabang
pihak bank harus menjalankan fungsi Ponorogo sudah tergolong efektif.
pemasaran dengan baik dan efisien agar
mendapatkan nasabah yang banyak. Kata kunci : Audit Manajemen,
Guna menilai efektifitas fungsi Efektifitas, Efisiensi, Fungsi
pemasaran tersebut maka perusahaan Pemasaran.
harus melakukan audit menajemen
pemasaran. Audit manajemen fungsi BAB I
pemasaran PT Bank CIMB Niaga ini PENDAHULUAN
bertujuan untuk menganalisis efektifitas 1.1 Latar Belakang
dan efisiensi fungsi pemasaran yang Saat ini, Indonesia sedang
sudah dilaksanakan oleh PT Bank menghadapi liberalisasi sistem
CIMB Niaga Cabang Ponorogo. keuangan global. Adanya
Penelitian ini menggunakan jenis liberalisasi tersebut mendorong
penelitian kualitatif dengan pendekatan bank asing masuk ke Indonesia dan
deskriptif berbentuk studi kasus, meramaikan persaingan dengan
melalui studi lapangan antara lain yang bank-bank nasional. Penetrasi
berupa wawancara, observasi, perbankan asing tersebut
dokumentasi, dan kuisioner. Penilaian diakibatkan oleh adanya PP No.
efektifitas dan efisiensi pemasaran 29/1999 yang memberi peluang
dianalisis dan dievaluasi dengan pada perubahan porsi kepemilikan
membandingkan antara criteria, sebab, bank di Indonesia hingga maksimal
dan akibat serta pemberian 99% saham bank lokal. Sehingga
rekomendasi. Berdasarkan audit tidak bisa dipungkiri peta perbankan
manajemen pemasaran yang telah nasional mengalami perubahan yang
dilakukan, maka dapat disimpulkan signifikan, yaitu lebih 54% aset
bahwa, pelaksanaan fungsi pemasaran perbankan domestik sekarang
pada PT Bank CIMB Niaga Cabang dikuasai asing. Selain itu, kehadiran
Ponorogo masih mengalami berbagai perbankan asing di Indonesia dipicu
permasalahan baik itu yang bersifat oleh kemudahan proses perizinan
eksternal yang bersumber dari pesaing bank dengan prinsip single license.
dan lingkungan sosial maupun dari sisi Sehingga mereka leluasa membuka
internal seperti adanya strategi, kantor cabang dan menempatkan

x
ATM hingga ke pelosok daerah. Tentunya masyarakat akan
Pada saat yang sama, hampir semua mempertimbangkan beberapa aspek
Negara anggota ASEAN seperti kredibilitas bank, popularitas
menerapkan prinsip perizinan bank, dan produk dan keuntungan
bertingkat (multiple license). yang ditawarkan. Dalam hal
Dampak dari liberalisasi ini memenangkan persaingan tersebut
antara lain pesatnya pertumbuhan pihak bank harus menjalankan
Dana Pihak Ketiga (DPK) fungsi pemasaran dengan baik dan
perbankan, dinamisnya pasar modal efisien agar mendapatkan nasabah
yang tercermin dengan peningkatan yang banyak.
Indeks Harga Saham Gabungan Efisiensi memegang peranan
(IHSG), dan ketatnya persaingan yang sangat penting bagi sebuah
antara bank yang ada di Indonesia. lembaga perbankan. Tingkat
Akibat adanya liberalisasi efisiensi menggambarkan
perbankan tersebut tak kurang dari kemampuan bank yang
130 bank baik lokal maupun asing bersangkutan dalam mengelola
telah beroperasi di Indonesia sejak input dan output nya. Di dalam
tahun 2006. Tercatat nama-nama persaingan sempurna (perfect
bank baru seperti Rabobank dari competition) atau struktur pasar
Belanda, ACOM Co.Ltd dan The yang mendekati persaingan
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd sempurna, maka bank-bank yang
dari Jepang, Industrial and kurang efisien bisa tersingkir dari
Commercial Bank of China (ICBC) pasar karena tidak mampu bersaing
dari Cina, State Bank of India dan dengan kompetitornya, baik dari
Bank of India (BoI) dari India, dan segi harga (pricing) maupun dalam
Bank Commonwealth dari Australia hal kualitas produk dan pelayanan.
menjadi pesaing serius bank-bank Bank seperti ini tidak hanya akan
lokal yang telah lama menguasai mengalami kesulitan dalam
pasar keuangan Nasional mempertahankan nasabahnya tetapi
Adanya liberalisasi perbankan juga dalam menarik nasabah-
juga memberikan dampak positif nasabah baru untuk memperbesar
bagi para konsumen yakni dengan customer-base nya. Kesulitan yang
adanya peningkatan jumlah bank akan dihadapi oleh bank-bank yang
berpotensi mendorong bisnis sektor kurang efisien bisa lebih berat lagi
perbankan menjadi lebih kompetitif bila dikaitkan dengan
dan meningkatkan efisiensi dan perkembangan pasar keuangan yang
kesehatan perbankan. Persaingan semakin kompetitif dimana lembaga
perbankan dianggap menjadi salah perbankan tidak hanya menghadapi
satu indikator penurunan tingkat para pesaing dari dalam industri
margin perbankan. Hal ini dianggap perbankan saja tetapi juga dari
dapat menguntungkan konsumen industri lain. Dengan demikian jelas
dan dianggap dapat membuat bahwa tingkat efisiensi diperkirakan
persaingan perbankan lebih dapat mempengaruhi kinerja, tingkat
kompetitif. kesehatan, dan kelangsungan hidup
Banyaknya perbankan yang sebuah lembaga perbankan.
beroperasi memberikan banyak Salah satu tingkat efisiensi yang
pilihan kepada masyarakat untuk harus dijaga dengan baik oleh bank
menjadi nasabah bank tertentu. adalah efisiensi fungsi pemasaran.

xi
Pemasaran merupakan salah satu yang efektif dan efisien sesuai
ujung tombak dalam memenangkan dengan tujuan perusahaan.
persaingan dengan bank lain. Fungsi Fungsi pemasaran dilakukan
pemasaran diharapkan untuk dapat secara efektif, efisien, dan ekonomis
jeli dalam membaca peluang pada bertujuan untuk mencapai kondisi
setiap peluang yang ada didalam perusahaan yang baik, dikarenakan
memenuhi kebutuhan pelangganya pada fungsi ini mengerahkan
dan memasarkan produknya. Pada sumber daya dalam jumlah yang
fungsi pemasaran ini merupakan besar dan merupakan penentu
bagian dari fungsi utama dari volume penjualan perusahaan,
keberhasilan sebuah perusahaan. sehingga ketika terjadi
Sehingga penulis memfokuskan penyimpangan akan berakibat pada
penelitian pada fungsi efektivitas kerugian yang cukup material dan
dan efisiensi pemasaran perusahaan, berpengaruh pada tingkat penjualan.
karena setiap perusahaan yang Salah satu kegiatan untuk menilai
memproduksi barang dan jasa pasti fungsi serta mengevaluasi strategi
memerlukan kegiatan pemasaran pemasaran adalah dengan
untuk mendistribusikan produknya melakukan kegiatan audit
kepada para konsumen. Kegiatan manajemen terhadap kegiatan
pemasaran yang efektif dan efisien pemasaran. Audit manajemen atas
yang dilakukan oleh perusahaan fungsi pemasaran ini sebaiknya
merupakan salah satu tujuan dilakukan agar dapat diketahui
perusahaan untuk memperoleh apakah kegiatan operasional fungsi
keuntungan dengan meminimalisir pemasaran sudah efektif, efisien,
biaya pemasaran namun kegiatan dan ekonomis ataukah belum.
pemasaran tetap sesuai tujuan Menurut Bayangkara (2013:115)
dengan memaksimalkan audit pemasaran merupakan
sumberdaya yang dimiliki pengujian yang komprehensif,
(Bayangkara, 2013:3). sistematis, independen, dan
Semakin tingginya tingkat dilakukan secara periodik terhadap
persaingan pasar dan perubahan lingkungan pemasaran, tujuan
yang cepat maka perusahaan harus strategi, dan aktivitas perusahaan
memiliki berbagai strategi didalam atau unit bisnis, untuk menentukan
mengatasinya. Diantaranya peluang dan area permasalahan yang
perusahaan harus memahami dan terjadi, serta merekomendasikan
mengerti keinginan konsumennya rencana tindakan untuk
yang selalu berubah-ubah. meningkatkan kinerja pemasaran
Dikarenakan perusahaan yang tidak perusahaan. Sehingga dapat
dapat memasarkan produknya dijelaskan bahwa audit pemasaran
merupakan perusahaan yang gagal ini lebih menekankan pada evaluasi
dalam pencapaian tujuannya. terhadap bagaimana efektivitas
Sehingga dalam kegiatan pemasaran organisasi pemasaran dalam
harus diadakan evaluasi atau meningkatkan kinerjanya. Audit
pemeriksaan atas fungsi pemasaran pemasaran tidak hanya digunakan
untuk mencegah adanya ketika terjadi krisis atau suatu
permasalahan tersebut terjadi dan permasalahan dalam perusahaan,
nantinya akan tercipta pemasaran akan tetapi didalam bisnis yang
mengalami hambatan, audit

xii
pemasaran dapat digunakan untuk audit manajemen khususnya audit
mencegah terjadinya hal-hal yang pemasaran dengan judul: “Audit
berakibat fatal dan untuk Manajemen untuk Menilai
mencarikan solusi dari hambatan- Efektivitas dan Efisiensi Fungsi
hambatan atau permasalahan yang Pemasaran (Studi Kasus Pada PT.
ditemukan. Sehingga dapat Bank CIMB Niaga Cabang
dijadikan sebagai landasan didalam Ponorogo)”
pengambilan keputusan bagi 1.2 Rumusan Masalah
manajemen puncak sebagai Berdasarkan beberapa uraian
masukan didalam proses dalam latar belakang diatas, maka
pengambilan keputusan dengan dapat dirumuskan beberapa
strategi bersaing dan pencapaian permasalahan yang akan diteliti
tujuan perusahaan. Dan sebagai sebagai berikut adalah: Apakah
acuan bagi manajer pemasaran fungsi pamasaran PT Bank CIMB
untuk dapat mendeteksi dan Niaga Cabang Ponorogo sudah
mengungkapkan permasalahan yang memiliki kategori efektif dan
sedang dihadapi. efisien?
Mengingat begitu pentingnya 1.3 Tujuan Penelitian
fungsi dan peran dari pemasaran Berdasarkan rumusan
dalam perusahaan, maka penulis permasalahan tujuan yang ingin
tertarik untuk memilih objek dicapai dalam penelitian ini adalah:
penelitian pada perusahaan Untuk menganalisis efektifitas dan
pelayanan jasa pada PT Bank CIMB efisiensi fungsi pemasaran yang
Niaga, yang saat ini sedang sudah dilaksanakan oleh PT Bank
berkembangan cukup pesat di dunia CIMB Niaga Cabang Ponorogo.
perbankan dengan berbagai BAB II
penyedia produk dan layanan TINJAUAN PUSTAKA
kualitas terpercaya. Pertumbuhan 2.1 Audit
cukup pesat PT Bank CIMB Niaga 2.1.1 Pengertian Audit
dapat dilihat dari perolehan laba Audit merupakan suatu
bersih yang terus tumbuh sejak pemeriksaan atau evaluasi
tahun 2012-2014 dengan rata-rata terhadap suatu organisasi,
pertumbuhan 29-30% pertahun dan sistem, proses, atau produk
pertumbuhan nasabah rata-rata 17% dengan membandingkan antara
pertahun kegiatan yang diaudit dengan
(www.cimbniaga.com/2015). kegiatan yang seharusnya terjadi
Pertumbuhan tersebut tidak terlepas yaitu membandingkan kondisi
dengan adanya komitmen serta dengan kriteria apakah sudah
profesionalisme yang tetap dijaga sesuai atau belum. Audit ini
hingga kini, PT Bank CIMB Niaga dilaksanakan oleh pihak yang
menjadi bank terbesar kelima kompeten, objektif, dan tidak
khususnya dari sisi aset pendanaan, memihak.
kredit serta luasnya jaringan cabang. Bayangkara (2013:1)
Berdasarkan latar belakang di menjelaskan bahwa audit
atas mengenai seberapa pentingnya dibutuhkan dalam menilai
audit manajemen pemasaran bagi pertanggung jawaban
perusahaan, maka peneliti tertarik manajemen kepada berbagai
untuk melakukan penelitian terkait pihak yang berkepentingan

xiii
terhadap perusahaan. Dari hasil efektifitasnya atau dari segi
audit dapat diketahui apakah profitabilitas dan efisiensi
laporan yang diberikan oleh kegiatan bisnisnya.
manajemen sesuai dengan Agoes (2004:175)
kenyataan yang sebenarnya Operasional atau management
terjadi atau apakah operasi yang audit merupakan pemeriksaan
berjalan sesuai ketentuan, atas semua atau sebagian
peraturan, dan kebijakan yang prosedur dan metode
ditetapkan perusahaan. operasional suatu organisasi
2.1.2 Jenis-Jenis Audit untuk menilai efisiensi,
Agoes (2012:10) efektifitas, dan ekonomisasinya.
menjelaskan bahwa ditinjau dari Audit operasional dapat menjadi
luasnya pemeriksaan, jenis-jenis alat manajemen yang efektif dan
audit dapat dibedakan atas: efisien untuk meningkatkan
1. General Audit (Pemeriksaan kinerja perusahaan. Hasil dari
Umum), yaitu suatu audit operasional berupa
pemeriksaan umum atas rekomendasi-rekomendasi
laporan keuangan yang perbaikan bagi manajemen
dilakukan oleh KAP sehingga audit jenis ini lebih
independen dengan tujuan merupakan konsultasi
untuk bisa memberikan manajemen. Sedangkan Menurut
pendapat mengenai Mulyadi (2002:32) berpendapat
kewajaran laporan keuangan bahwa: “Audit manajemen
secara keseluruhan. merupakan review secara
2. Special Audit (Pemeriksaan sistematik kegiatan organisasi
Khusus), yaitu suatu bentuk atau bagian daripadanya, dalam
pemeriksaan terbatas (sesuai hubungannya dengan tujuan
dengan permintaan audite) tertentu”.
yang dilakukan oleh KAP 2.2.2 Tujuan Audit Manajemen
yang independen, dan pada Bayangkara (2013:3) audit
akhir pemeriksaannya manajemen bertujuan untuk
auditor tidak perlu mengidentifikasi kegiatan,
memberikan pendapat program dan aktivitas yang
terhadap kewajaran laporan masih memerlukan perbaikan,
keuangan secara sehingga dengan rekomendasi
keseluruhan. yang diberikan nantinya dapat
2.2 Audit Manajemen dicapai perbaikan atas
2.2.1 Pengertian Audit Manajemen pengelolaan berbagai program
Audit manajemen adalah dan aktivitas pada perusahan dan
pengevaluasian terhadap tidak melanggar ketentuan dan
efisiensi dan efektivitas operasi kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan. Dengan melakukan perusahaan.
investigasi dari suatu organisasi Agoes dan Hoesada (2012:163)
dalam semua aspek kegiatan menjelaskan bahwa tujuan
manajemen dari yang paling umum dari management audit
tinggi sampai dengan tingkatan adalah:
paling rendah dan pembuatan 1. Untuk menilai kinerja
laporan audit mengenai (performance) dari

xiv
manajemen dan berbagai 4. Membantu manajemen
fungsi dalam perusahaan. dalam mengevaluasi catatan,
2. Untuk menilai apakah laporan-laporan, dan
berbagai sumber daya pengendalian dalam
(manusia, mesin, dana, harta perusahaan.
lainnya) yang dimiliki 5. Menilai efisien dan
perusahaan telah digunakan ekonomisasi penggunaan
secara efisien dan ekonomis. sumber daya, termasuk
3. Untuk menilai efektifitas mengurangi pemborosan
perusahaan dalam mencapai yang terjadi.
tujuan (objective) yang telah 6. Menilai efektivitas dalam
ditetapkan oleh top mencapai tujuan dan sasaran
management. perusahaan yang telah
4. Untuk dapat memberikan ditetapkan sebelumnya.
rekomendasi kepada top 7. Menyediakan tempat
management untuk pelatihan untuk personil
memperbaiki kelemahan- dalam seluruh fase operasi
kelemahan yang terdapat perusahaan.
dalam penerapan struktur 2.2.4 Standar Audit Manajemen
pengendalian intern, sistem Standar diperlukan sebagai
pengendalian manajemen, acuan didalam melakukan
dan prosedur operasional penilaian. Standar didalam
perusahaan, dalam rangka pelaksanaan audit manajemen
meningkatkan efisiensi, dapat berasal dari dalam
keekonomisan dan efektifitas perusahaan itu sendiri dan dari
dari kegiatan operasi lingkungan industri perusahaan
perusahaan. berada. Menurut Bayangkara
2.2.3 Manfaat Audit Manajemen (2013:25-26) standar yang dapat
Tunggal (2003:14-15) digunakan dalam audit
beberapa manfaat audit manajemen adalah sebagai
manajemen adalah: berikut:
1. Memberikan informasi yang 1. Undang-Undang (peraturan)
relevan dan tepat waktu yang berlaku.
untuk pengambilan 2. Kebijakan-kebijakan yang
keputusan. ditetapkan dalam objek
2. Memastikan ketaatan audit.
terhadap kebijakan- 3. Norma (standar) yang sudah
kebijakan manajemen yang mendapat pengakuan
diterapkan perusahaan (diterima) secara umum.
berdasarkan rencana-recana, 4. Kriteria yang digunakan
prosedur, dan persyaratan pada objek audit sejenis.
peraturan pemerintah. 5. Pengalaman auditor dalam
3. Mengidentifikasi area tugas-tugas audit
masalah yang potensial pada sebelumnya pada objek audit
tahap dini untuk menentukan sejenis.
tindakan preventif yang akan 2.2.5 Tahap Pelaksanaan Audit
diambil. Manajemen

xv
Dalam melakukan audit atas dilakukan. Jika dihubungkan
fungsi pemasaran, terdapat dengan tujuan audit
tahap-tahap yang harus sementara yang telah dibuat
dilakukan (Bayangkara, 2013:3) pada audit pendahuluan,
antara lain : hasil pengujian pengendalian
1. Audit pendahuluan manajemen ini dapat
Audit pendahuluan mendukung tujuan audit
dilakukan untuk sementara tersebut menjadi
mendapatkan informasi latar tujuan audit yang
belakang terhadap objek sesungguhnya (definitive
yang diaudit. Di samping itu, audit objective), atau
pada audit ini juga dilakukan mungkin ada beberapa
penelaahan terhadap tujuan audit sementara yang
berbagai peraturan, gugur, karena tidak cukup
ketentuan, dan kebijakan (sulit memperoleh) bukti-
berkaitan dengan aktivitas bukti untuk mendukung
yang diaudit, serta tujuan tersebut.
menganalisis berbagai 3. Pemeriksaan Terinci
informasi yang telah Pada tahap ini auditor
diperoleh untuk melakukan pengumpulan
mengidentifikasi hal-hal bukti yang cukup dan
yang potensial mengandung kompeten untuk mendukung
kelemahan pada perusahaan tujuan audit yang telah
yang diaudit. Dari informasi ditentukan. Pada tahap ini
latar belakang ini, auditor juga dilakukan
dapat menentukan tujuan pengembangan temuan
audit sementara (tentative untuk mencari keterkaitan
audit objektive). antara satu temuan dengan
2. Review dan Pengujian temuan yang lain dalam
Pengendalian manajemen menguji permasalahan yang
pada tahapan ini auditor berkaitan dengan tujuan
melakukan review dan audit. Temuan yang cukup
pengujian terhadap relevan, dan kompeten
pengendalian manajemen dalam tahap ini disajikan
objek audit, dengan tujuan dalam satu Kertas Kerja
untuk menilai efektivitas Audit (KKA) untuk
pengendalian manajemen mendukung kesimpulan
dalam mendukung audit yang dibuat dan
pencapaian tujuan rekomendasi yang diberikan.
perusahaan. Dari hasil 4. Pelaporan
pengujian ini, auditor dapat Tahapan ini bertujuan untuk
lebih memahami mengkomunikasikan hasil
pengendalian yang berlaku audit termasuk rekomendasi
pada objek audit sehingga yang diberikan kepada
dengan lebih mudah dapat berbagai pihak yang
diketahui potensi-potensi berkepentingan. Hal ini
terjadinya kelemahan pada penting untuk meyakinkan
berbagai aktivitas yang pihak manajemen (objek

xvi
audit) tentang keabsahan ditindaklanjuti oleh pihak
hasil audit dan mendorong yang diaudit.
pihak-pihak yang berwenang 2.3 Konsep Efisiensi dan
untuk melakukan perbaikan Efektivitas
terhadap berbagai kelemahan Menurut Agoes (2004:182)
yang ditemukan. Laporan efisien adalah jika dengan biaya
disajikan dalam bentuk (input) yang sama dicapai hasil
komprehensif (menyajikan (output) yang lebih besar maka
temuan-temuan penting hasil hal tersebut disebut efisien. Jadi
audit untuk mendukung efisien ini merupakan ukuran
kesimpulan audit dan proses pencapaian optimalisasi
rekomendasi). Rekomendasi sumber daya yang dimiliki yang
harus disajikan dalam bahasa berhubungan antara input dan
yang operasional dan mudah output di dalam operasional
dimengerti serta menarik perusahaan. Dengan metode
untuk ditindaklanjuti. kerja yang baik maka akan dapat
5. Tindak Lanjut memandu dalam proses operasi
Sebagai tahap akhir dari yang optimal dan akan dapat
audit manajemen, tindak menghasilkan output yang lebih
lanjut bertujuan untuk besar dan dapat meminimalkan
mendorong pihak-pihak penggunaan sumber daya
yang berwenang untuk manusia didalam pencapaian
melaksanakan tindak lanjut tujuan organisasi perusahaan.
(perbaikan) sesuai dengan Efisiensi merupakan konsep
rekomendasi yang diberikan. input-output, seorang manajer
Auditor tidak memiliki yang efisien merupakan seorang
wewenang untuk yang mencapai output atau hasil
mengharuskan manajemen yang diukur dengan input
melaksanakan tindak lanjut (tenaga kerja, material, dan
sesuai rekomendasi yang waktu) yang digunakan manajer
diberikan. Oleh karena itu, yang bertindak secara efisien
rekomendasi yang disajikan mampu meminimalkan biaya
dalam laporan audit sumber daya yang diperlukan.
seharusnya sudah merupakan 2.4 Audit Pemasaran
hasil diskusi dengan 2.4.1 Pengertian Pemasaran
berbagai pihak yang Audit pemasaran adalah audit
berkepentingan dengan operasional yang dilakukan pada
tindakan perbaikan tersebut. fungsi pemasaran perusahaan.
Suatu rekomendasi yang Pemasaran ini memegang kunci
tidak disepakati oleh objek peranan penting didalam
audit akan sangat keberhasilan dalam menggali,
berpengaruh pada memelihara, dan
pelaksanaan tindak mengembangkan sumber-
lanjutnya. Hasil audit sumber penghasilan perusahaan.
menjadi kurang bermakna Perusahaan melakukan berbagai
apabila rekomendasi yang upaya cara didalam pemasaran
diberikan tidak mulai dari identifikasi dan
analisis peluang pasar, memilih

xvii
pasar sasaran, mengembangkan Sebelum menentukan target
bauran pemasaran, dan pasar maka perusahaan
pengelolaan terhadap upaya memerlukan data tentang
pemasaran dilakukan secara pangsa psar secara
terintegrasi dengan strategi keseluruhan,
pencapaian tujuan perusahaan. pertumbuhannya, perolehan
Rencana strategi perusahaan laba rata-rata serta resiko
mengintegrasikan seluruh yang akan dihadapi. Data
rencana fungsional termasuk tersebut dapat dipakai
fungsi pemasaran, merupakan perusahaan untuk
komitmen bagi seluruh menyesuaikan tingkat daya
komponen di dalam perusahaan tarik pasar dan tingkat
untuk secara maksimal terlibat kekuatan perusahaan dalam
dalam keberhasilan perusahaan. bisnis tersebut.
2.4.2 Proses Pemasaran 3. Penentuan strategi dan
Proses pemasaran program pemasaran
merupakan proses menganalisis Strategi pemasaran
peluang-peluang pasar, memilih dilakukan dengan
pasar sasaran, mengembangkan caraproduct positioning,
bauran pemasaran, dan yaitu perusahaan
mengelola usaha upaya menempatkan produknya
pemasaran diantara pesaing dengan ciri
2.4.2.1 Proses Perencanaan khas tertentu yang ingin
Pemasaran dicapainya. Hal tersebut
Perencanaan merupakan diatas lalu dijabarkan
aktivitas yang penting dari menjadi program pemasaran
manajemen pemasaran, karena yang berisi pembiayaan
perencanaan merupakan pemasaran, bauran
pedoman umum untuk semua pemasaran, serta
aktivitas pemasaran. Proses pengalokasiannya.
perencanaan pemasaran ini 2.4.2.2 Pelaksanaan Kegiatan
dimulai dari: Pemasaran
1. Menganalisa kesempatan Pelaksanaan kegiatan
pasar pemasaran haruslah didukung
Dengan menganalisa oleh semua pihak dalam
kesempatan jangka panjang perusahaan agar didalam
yang ada dalam pasar, hal ini pencapaian tujuan pemasaran
penting dilakukan untuk dalam perusahaan dapat
dapat mengenali kebutuhan tercapai. Langkah-langkah
dan keinginan konsumen, yang perlu dilakukan dalam
pola perilaku konsumen pelaksanaan kegiatan
dalam pembelian serta lokasi pemasaran, yaitu:
yang dilakukan untuk 1. Analisis hasil prestasi
melakukan transaksi kegiatan pemasaran. Didalam
pembelian. analisis ini, tindakan yang
2. Riset dan pemilihan target dilakukan adalah mengkaji
pasar perkembangan hasil penjualan
dan realisasi kegiatan yang

xviii
dilakukan. Analisa ini harus rincian kegiatan yang akan
dapat memberikan kesimpulan dilakukan yang dikaitkan
tentang sebab-sebab naik dengan waktu, tempat, dan
turunnya hasil penjualan dan oleh siapa rencana tersebut
pemasaran pada umumnya. dilaksanakan.
2. Analisa keuangan, 8. Penyusunan anggaran.
kelemahan, kesempatan, dan Penyusunan anggaran ini
ancaman perusahaan. Dalam merupakan langkah terakhir
hal ini dilakukan pengkajian yang mengacu pada program
atas keadaan lingkungan pemasaran yang telah dibuat
pemasaran perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk
terutama bidang ekonomi, nominal.
social budaya dan 2.4.2.3 Pengendalian Pemasaran
pemerintahan, sehingga akan Setelah rencana pemasaran
diketahui keunggulan dan dilaksanakan, maka
kelemahan perusahaan di pelaksanaan tersebut perlu
pasar. dikendalikan. Tanpa adanya
3. Penentuan tujuan pengendalian, pengusaha atau
pemasaran. Dalam hal ini, pimpinan pemasaran tidak
perusahaan harus menetapkan dapat mengetahui seberapa
tujuan yang ingin dicapai jauh rencana itu telah berhasil.
dalam bidang pemasaran, Secara singkat dapat dikatakan
apakah itu tingkat penjualan bahwa pengendalian
atau tingkat laba yang ingin merupakan suatu tindakan
diperoleh. yang diperlukan untuk
4. Penentuan strategi meyakinkan bahwa tujuan-
pemasaran. Strategi pemasaran tujuan dan rencana-rencana
ditetapkan berdasarkan atas dan standar-standar telah atau
tujuan perusahaan. Strategi ini sedang dircapai. Tujuan utama
meliputi harga, produk, pengendalian pemasaran
pengeluaran, saluran distribusi adalah menilai seberapa jauh
dan promosi, tujuan-tujuan yang ditetapkan
5. Penetapan target pasar. telah dicapai, hambatan apa
Berdasarkan pertimbangan yang ditemui, serta faktor
hasil keempat langkah diatas, penunjang apa yang telah
penetapan target pemasaran dikerjakan dan dicapai serta
akan bisa dilakukan. Target berapa jumlah yang telah
pemasaran dapat dinyatakan dikeluarkan.
dalam volume penjualan atau 2.4.3 Tujuan dan Manfaat Audit
nilai uang. Pemasaran
6. Penyususnan rencana Bayangkara (2013:116)
pemasaran. Merupakan menjelaskan tujuan utama dari
tindakan yang akan diambil audit pemasaran adalah untuk
dalam mendukung kegiatan mengidentifikasi ancaman-
pemasaran. ancaman pemasaran yang
7. Penyusunan program dihadapi perusahaan dan
pemasaran. Berdasarkan merencanakan perbaikan yang
rencana diatas, disusun suatu perlu diperlukan untuk

xix
mengeleminasi ancaman Audit pemasaran harus disusun
tersebut. secara teratur sesuai dengan
2.4.4 Tipe Audit Pemasaran logika dan relevan dengan
Menurut Bayangkara (2013:116) keadaan. Langkah-langkah
ada dua tipe audit pemasaran, pemeriksaan yang mencakup
yaitu: lingkungan, organisasi, tujuan,
1. Audit fugsional (vertical) strategi, sistem dan aktivitas
Merupakan audit yang dilakukan pemasaran harus jelas dan dapat
terhadap beberapa aktivitas dari dimengerti.
departemen pemasaran seperti 3. Independen
periklanan atau penjualan dan Audit pemasaran yang baik
membuat analisis terhadap harus dilakukan secara obyektif
bagian-bagian yang diaudit dan tidak bias. Walaupun audit
tersebut. pemasaran dapat dilakukan
2. Audit menyeluruh secara internal oleh para
(horizontal) manajernya, obyektifitas dari
Dengan melakukan audit audit tersebut harus dapat
terhadap keseluruhan dari fungsi dipertahankan. Kesulitan
pemasaran perusahaan. mendapatkan hasil audit
2.4.5 Karakteristik Audit pemasaran yang obyektif,
Pemasaran mendorong banyak perusahaan
Tunggal (2003:69) perlu dalam mengaudit fungsi
diperhatiakan empat pemasarannya menggunakan
karakteristik dari audit pihak luar.
pemasaran, yaitu: 4. Periodik
1. Komprehensif Biasanya audit pemsaran
Audit pemasaran tersebut harus dilakukan hanya setelah
meliputi semua aktivitas penjualan menurun, moral
pemasaran secara menyeluruh wiraniaga jauh, atau masalah-
dan bukan melihat pemasaran masalah lain terjadi. Perusahaan
dalam ruang lingkup yang jatuh kedalam krisis, karena
sempit atau hanya melihat pada mereka gagal menangani operasi
beberapa titik saja., misalnya pemasarannya dengan baik.
penetapan harga. Walaupu audit Audit pemasaran akan benar-
fungsional juga berguna tetapi benar berguna untuk
kadang-kadang dapat memperbaiki kinerja perusahaan
menyesatkan manajemen dan untuk dapat menentukan
mengenai sumber masalah yang posisi mereka terhadap
sebenarnya. Dengan demikian, persaingan serta dapat membuka
audit pemasaran tidak dan memanfaatkan peluang-
dimaksudkan untuk mencoba peluang yang ada.
bagaimana suatu perusahaan 2.4.6 Ruang Lingkup dan Tujuan
mengatasi masalah yang Audit Peemasaran
berhubungan dengan bagaian Menurut Tull dan Kahle dalam
pemasaran secara spesifik akan Tunggal (1992:23) suatu audit
tetapi secara menyeluruh. pemasaran terdiri dari suatu
2. Sistematis pengkajian yang independen,
obyektif, yang menyeluruh

xx
tentang lingkungan pemasaran pemeriksaan, meskipun masih
dan keadaan, yaitu program sementara dan memperoleh
pemasaran secara keseluruhan bukti-bukti yang relevan yang
dilaksanakan dalam menunjang proses pemeriksaan.
hubungannya organisasi, tujuan, Bukti yang dap dikumpulkan
strategi, perencanaan, dan sistem antara lain:
pendukung keputusan, program a. Hal yang berhubungan
area fungsional,produktivitas, dengan organisasi, antara lain:
dan pemasaran secara lokasi, sejarah pendirian,
keseluruhan untuk tujuan susunan manajemen, jumlah
menentukan bagaimana baiknya tenaga kerja yang terlibat, akte
program pemasaran dan perubahan akte yang
dilaksanakan dan bagaimana berhubungan dengan organisasi.
program pemasaran dapat b. Hal yang berkenaan
diperbaiki. Menurut Kotler dengan aktivitas, antara lain:
(1995:2), audit fungsi pemasaran jenis aktiva, personel yang
merupakan pengujian yang bertanggung jawab atas
sistematis, independen, dan pelaksaaan aktivitas, kebijakan
periodik atau berkala dari suatu yang berkaitan dengan aktivitas,
perusahaan atau unit usaha, prosedur khusus yan dilakukan
lingkungan pemasaran, tujuan, untuk mensukseskan pelaksaan
strategi, dan aktivitas dengan aktivitas.
maksud untuk menentukan area c. Hal yang berkenaan
masalah dan peluang serta dngan program, antara lain:
merekomendasikan suatu maksud dan tujuan program,
rencaNa tindakan untuk keterkaitan antara unit
memperbaiki kinerja organisasi yang dijalankan
perusahaan. dalam upaya pencapaian tujuan
2.4.7 Tahapan Audit Pemasaran organisasi, peraturan
1. Pemeriksaan administratif yang berhubungan
pendahuluan dengan program.
Tujuan dari pemeriksaan 2. Review
pendahuluan adalah untuk Merupakan tahap audit untuk
memperoleh penafsiran dan latar memperoleh bukti-bukti atas
belakang yang relatif singkat tiga elemen (criteria, causes, and
mengenai aspek yang effect) yang emnuju ke sasaran
berhubungan dengan organisasi, pemeriksaan. Bukti-bukti yang
aktivitas, dan perencanaan diperoleh akan diperiksa secara
pemasaran. Pada tahap ini cermat untuk memastikan bahwa
informasi yang diperoleh bukti tersebut kompeten dan
bukanlah bukti melainkan hanya memenuhi syarat. Penilaian
merupakan deskripsi. Setelah tentang keandalan atas fungsi
memperoleh informasi diatas, pemasaran dan belum bias
diharapkan pemeriksa telah dilakukan dlam tahap ini, karena
memiliki gambaran kasar bukti-bukti yang diperoleh tidak
mengenai pekerjaan bias dijadikan dasar atau
pemeriksaan dan dapat pedoman penilaian. Hal
menetapkan sasaran terpenting yang diperoleh dalam

xxi
tahapan review ini adalah a. Untuk mengambil
kecukupan informasi dan bukti kesimpulan atas sasaran
yang kompeten dari fungsi pemeriksaan yang telah
pemasaran sehingga bias dilakukan sehingga pihak ketiga
dijadikan pijakan untuk dapat memahaminya dan
perencanaan pemeriksaan menerima laporan yang telah
sesungguhnya. dirumuskan.
3. Pemeriksaan terinci b. Untuk meningkatkan dan
Dalam tahapn ini pemeriksaan memperbaiki kondisi yang ada
sudah mempunyai bukti-bukti diperusahaan pada saat
yang cukup kompeten, material, pemeriksaan dilakukan.
relevan, dan akhirnya Didalamnya juga harus
menemukan tindakan-tindakan terkandung tindakan-tindakan
apa saja yang telah dilakukan serta upaya untuk meningkatkan
baik oleh pihak manajemen efisiensi dan efektivitas
maupun karyawan perusahaan pemasaran pada perusahaan.
terhadap penyimpangan kriteria
yang telah ditetapkan serta BAB III
akibat (effect) apa saja yang METODE PENELITIAN
mungkin akan dan telah timbul 3.1 Jenis Penelitian
akibat penyimpangan tersebut. Penelitian ini menggunakan
Besar kecilnya akibat (effect) metode pendekatan penelitian
juga akan diidentifikasi serta kualitatif yang bersifat deskriptif
sejauh mana pengaruhnya dengan menggunakan pendekatan
terhadap fungsi pemasaran. studi kasus (case study). Menurut
Bukti-bukti yang telah Sekaran (2011:7) menyatakan
dikumpulkan harus diikhtisarkan bahwa penelitian kualitatif adalah
sesuai dengan criteria, causes, data yang dihasilkan dari jawaban
and effect sehingga temuan audit yang luas terhadap pertanyaan
yang menyebabkan terjadinya spesifik dalam wawancara, lewat
penyimpangan dan observasi, atau dari informasi dari
ketidakefisienan fungsi berbagai sumber yang telah ada
pemasaran dapat dengan cepat sebelumnya.
dan jelas ditemukan. Penelitian dilakukan pada fungi
4. Pelaporan pemasaran perusahaan perbankan
Hasil dari pemeriksaan terinci dalam bentuk studi kasus dan
harus dibuat secara jelas, cermat, menggunakan bentuk studi kasus
singkat dan obyektif. Mengingat yang menggambarkan fenomena
tidak adanya standar atau kejadian yang dianalisis secara
penyusunan laporan sebagimana mendalam pada lokasi dan periode
terdapat dalam audit keuangan, tertentu guna menghasilkan
maka pembuatan laporan ini bias kesimpulan yang lebih menyeluruh
bermacam-macam bentuk khusunya yang terjadi dimana audit
penyajiannya sesuai dengan pemasaran sebagai sebagian dari
kapabilitas pemeriksa. Semua audit operasional atau audit
laporan, meski berbeda manajemen pada fungsi pemasaran.
penyajiannya pada dasarnya Audit pemasaran dilakukan sebagai
mempunyai tujuan yaitu: upaya untuk mengukur tigkat

xxii
efisiensi dan efektivitas fungsi Dalam penelitian ini data
pemasaran yang selama ini berjalan sekunder diperoleh dari catatan-
yakni pada PT Bank CIMB Niaga catatan dan dokumentasi PT
Cabang Ponorogo. Sehingga Bank CIMB Niaga Cabang
penelitian ini hanya Ponorogo, yang terkait dengan
mengungkapkan dan data target penjualan, biaya
mendeskripsikan fakta-fakta yang operasional pemasaran, dana
ditemui di lapangan kemudian yang masuk, struktur
mengukur kriteria efektifitas dan organisasi, serta kebijakan-
efisiensinya. kebijakan manajemen
3.2 Subjek dan Objek Penelitian khususnya dalam bidang
Subjek penelitian akan pemasaran
dilaksanakan pada PT Bank CIMB 3.4 Metode Pengumpulan Data
Niaga Cabang Ponorogo, yang Metode analisis data yang
berlokasi di Jl. Gajah Mada No. 11 digunakan dalam peneltian ini yaitu
Ponorogo. Penelitian memilih PT metode analisis data deskriptif
Bank CIMB Niaga Cabang kualitatif, kemudian dibandingkan
Ponorogo karena beberapa alasan dengan teori yang ada untuk
yakni selain alasan kemudahan memperoleh kesimpulan dan saran.
memperoleh data peneliti juga Dalam proses melakukan analisis
melihat adanya perkembangan data tahap langkah-langkah yang
positif nasabah dan laba dilakukan, yaitu:
perusahaan. Jenis penelitian yang a. Analisis Deskriptif Atas Data
dilakukan adalah kualitatif yang Kuantitatif
bersifat deskriptif dengan Analisis dengan mendeskripsikan
menggunakan pendekatan studi data berupa angka yang digunakan
kasus. Objek penelitian ini berfokus untuk menilai kinerja usaha dan
pada fungsi pemasaran di PT Bank menyatakan tingkat efektivitas dan
CIMB Niaga Cabang Ponorogo efisiensi suatu fugsi pemasaran
3.3 Jenis dan Sumber Data dengan cara sebagai berikut:
Jenis data yang digunakan 1. Analisa Selisih / Varian
dalam penelitian ini adalah data Analisa ini untuk mengukur dan
kualitatif dan kuantitatif. Data-data menganalisa efektivitas
ini merupakan data yang memiliki pendapatan operasional dan laba
landasan pemikiran teoritis dengan usaha yang diperoleh Bank
penelitian yang dilakukan dan juga CIMB Niaga yakni dengan cara
data yang berbentuk angka-angka. membandingkan laba dari
Dalam penelitian ini peneliti pendapatan penyaluran kredit
menggunakan data sebagai berikut: dan pendapatan lainnya
a. Data Primer dibandingkan dengan target
Data terkait lingkungan pendapatan operasional dan laba
pemasaran, strategi pemasaran, usaha yang telah ditetapkan
sistem pemasaran, produktivitas sebelumnya.
pemasaran, dan fungsi didalam 2. Analisa Rasio
pemasaran lainnya pada PT Analisa ini digunakan untuk
Bank CIMB Niaga Cabang menilai efisiensi biaya
Ponorogo pemasaran yang dilakukan oleh
b. Data Sekunder Bank CIMB Niaga dengan

xxiii
menggunakan rumus presentase diberikan pada pihak
sehingga dapat diketahui sejauh manajer pemasaran yang
mana besarnya efisiensi biaya berisi pertanyaan-
pemasaran yang telah pertanyaan terkait dengan
direalisasikan. masalah yang
b. Tahap Analisis Deskriptif Atas memperngaruhi efektivitas
Data Kualitatif dan efisiensi fungsi
Dalam penelitian ini peneliti pemasaran perusahaan.
menggunakan teknik pengumpulan d. Dokumentasi
data, yaitu: Dokumentasi merupakan
1. Studi Lapangan mempelajari informas
a. Pengamatan (observation) umum terkait produk jasa,
Observasi merupakan teknik tujuan perusahaan, struktur
pengumpulan data dengan organisasi, dokumen-
cara melakukan pengamatan dokumen, buku panduan,
secara langsung dengan arsip-arsip, serta data lain
objek yang diteliti tanpa ada terkait dengan fungsi
pertanyaan atau komunikasi pemasaranpada PT Bank
dengan individu-individu CIMB Niaga Cabang
yang diteliti. Ponorogo.
b. Wawancara (interview) 3.5 Metode Analisis Data
Wawancara merupakan Pada tahapan ini penulis melakukan
suatu metode pengumpulan analisa terhadap sistem manajemen
data dengan mewawancarai yang efektif dalam kegiatan
responden atau narasumber pemasaran perusahaan. Analisa
untuk memperoleh tersebut meliputi:
informasi mengenai isu 1. Audit Pendahuluan
yang diteliti. Wawancara Dalam tahap ini peneliti melakukan
dilakukan pada bagian pengumpulan informasi mengenai
marketing, yaitu dengan latar belakang perusahaan dalam
manajer marketing waktu yang relatif singkat terkait
perusahaan. Agar nantinya dengan semua aspek yang berkaitan
data yang diperoleh relevan dengan organisasi, aktivitas,
dengan permasalahan yang program atau sistem dari entitas
ada pada perusahaan. yang diperiksa dan melakukan
c. Kuesioner identifikasi terkait dengan hal-hal
Koesioner akan diberikan yang berpotensi menimbulkan
kepada pihak manajemen masalah ataupun kelemahan yang
perusahaan sebagai terdapat dalam perusahaan. Pada
konfirmasi atau cross check tahapan ini semua informasi hanya
dari wawancara. Pada saat merupakan deskripsi bukan bukti.
pengisian responden 2. Review dan Pengujian
diberikan kebebasan untuk Pengendalian Manajemen
memberikan gambaran Proses review dan pengujian
argumennya sehingga tidak terhadap pengendalian manajemen
hanya terbatas saja didalam bertujuan untuk menilai efektivitas
menjawab pertanyaan pengendalian manajemen dalam
ya/tidak. Kuesioner akan mendukung pencapaian tujuan

xxiv
perusahaan untuk memperoleh Indonesia ke dunia perbankan
bukti-bukti atas ketiga elemen dan modern.
untuk memahami kondisi 4.1.2 Visi Misi dan Nilai
perusahaan khususnya pada fungsi Perusahaan
pemasaran. Selain itu untuk Visi
memastikan bahwa bukti yang Menjadi Perusahaan ASEAN
diperoleh dari perusahaan adalah yang Terkemuka.
kompeten jika audit diperluas ke Misi
dalam pemeriksaan terinci. Menyediakan layanan perbankan
3. Audit Terinci universal di Indonesia secara
Dalam tahap audit terinci harus terpadu sebagai perusahaan
diperoleh bukti-bukti yang cukup dengan kinerja unggul di
kompeten, material, relevan, dan kawasan ASEAN dan kawasan
berguna untuk menentukan utama lainnya, serta mendukung
tindakan-tindakan yang dilakukan percepatan integrasi ASEAN
manajemen dan karyawan dan hubungannya dengan
perusahaan. Pada tahap ini kawasan lain.
dilakukan pengembangan temuan Nilai-nilai Dasar (C-H-E-S-I)
untuk mencari keterkaitan antara Menyediakan layanan perbankan
satu temuan dengan temuan yang universal di Indonesia secara
lain dalam menguji permasalahan terpadu sebagai perusahaan
yang berkaitan dengan tujuan audit dengan kinerja unggul di
dan mengelompokkan temuan kawasan ASEAN dan kawasan
kedalam kelompok kriteria utama lainnya, serta mendukung
(criteria), penyebab (causes), akibat percepatan integrasi ASEAN
(effect). dan hubungannya dengan
BAB IV kawasan lain.
HASIL PENELITIAN DAN C = Customer-centric
PEMBAHASAN Hadir untuk melayani nasabah
4.1 Gambaran Umum Perusahaan serta menjual produk dan
4.1.1 Sejarah PT Bank CIMB Niaga layanan yang diinginkan
PT Bank CIMB Niaga berdiri nasabah.
pada tanggal 26 September 1955 H = High Performance
dengan nama Bank Niaga. Pada Bekerja keras dan tepat sasaran
dekade awal berdirinya, fokus untuk nasabah, sesama karyawan
utamanya adalah membangun dan pemangku kepentingan
nilai-nilai inti dan lainnya.
profesionalisme di bidang E = Enabling People
perbankan. Sehingga Bank Niaga Mendorong seluruh pihak di
dikenal sebagai penyedia produk CIMB Niaga untuk berpikiran
dan layanan berkualitas yang luas dan memastikan seluruh
terpercaya. Tahun 1987, Bank karyawan memiliki kemampuan
Niaga menjadi Bank pertama untuk memberikan nilai tambah.
yang menawarkan nasabahnya S = Strength in Diversity
layanan perbankan melalui mesin Menghargai perbedaan budaya,
ATM di Indonesia. Pencapaian perbedaan perspektif dan
ini adalah awal masuknya mengakui setiap perbedaan
sebagai potensi kekuatan.

xxv
I = Integrity untuk mengetahui kelemahan atau
Jujur, terhormat, dan kekurangan dan kekuatan pada
professional dalam segala hal perusahaan. Audit pemasaran
yang dilakukan karena integritas memiliki ruang lingkup yang luas
adalah nilai paling mendasar di dan memiliki beberapa fungsi untuk
CIMB Niaga. menguji dan menilai tujuan
4.1.3 Lokasi Penelitian kebijakan dalam pemasaran yang
Penelitian ini dilakukan di PT mengarahkan perusahaan untuk
Bank CIMB Niaga yang terletak dimasa yang mendatang.Fungsi
di Jalan Gajah Mada No. 11 pemasaran yang sudah dilakukan
Ponorogo. Letaknya yang berada oleh Bank CIMB Niaga Kantor
di pusat Kota Ponorogo Cabang Ponorogo meliputi produk,
sehingga mudah dijangkau untuk kegiatan promosi, tenaga kerja,
masyarakat umum yang hendak struktur organisasi, dan proses
melakukan kegiatan yang pemasaran
berkaitan dengan perbankan. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.2 Audit Manajemen Fungsi 5.1 Kesimpulan
Pemasaran 1. Pelaksanaan fungsi pemasaran
Untuk melakukan penilaian pada PT Bank CIMB Niaga Cabang
efektivitas dan efisien fungsi Ponorogo masih mengalami
pemasaran atas manajemen berbagai permasalahan baik itu
pemasaran pada PT Bank CIMB yang bersifat eksternal yang
Niaga maka penulis melakukan bersumber dari pesaing dan
analisis dan evalusai terhadap lingkungan sosial maupun dari sisi
pengamatan, wawancara, dan internal seperti adanya strategi,
kuesioner. Manajemen harus organisasi, dan sistem pemasaran
mempunyai pandangan dan sikap yang kurang efektif walaupun
yang profesional untuk memajukan sebagian besar sudah dijalankan
atau meningkatkan hasil-hasil yang dengan baik.
telah dicapainya. Manajemen 2. Dalam penentuan strategi
haruslah selalu melihat, meneliti, pemasaran ditentukan oleh kantor
menganalisis, dan mengambil pusat yang disesuaikan dengan
keputusan atas laporan-laporan kebutuhan dan kondisi wilayah
yang ada. Hal ini untuk menilai letak kantor cabang. Tetapi dalam
apakah kebijakan perusahaan yang implementasi kantor cabang
telah ditentukan dijalankan dan diberikan hak untuk
apakah kegiatan pemasaran di mengembangkan strategi atas dasar
perusahaan berjalan dengan baik. pedoman dari pusat guna
4.3 Review Terhadap Sistem memaksimalkan kinerja pemasaran.
Pengendalian Manajemen pada Dan dalam pengukuran target
Fungsi Pemasaran pencapaian digunakan
Pelaksanaan fungsi pemasaran pengendalian bulanan, pertengahan
harus dilakukan pengkajian secara dan tahunan.
komprehensif dan periodik 3. Produktifitas pemasaran pada
terhadap fungsi-fungsi pemasaran. periode Juni 2013 - Juni 2014
Audit pemasaran ini dapat mengalami fluktuasi dimana pada
digunakan oleh pihak manajemen periode pertama target penyaluran

xxvi
kredit tercapai namun pada dua dikeluarkan, faktor manfaatnya
periode berikutnya target masih untuk jangka panjang maupun
belum tercapai, demikian dengan jangka pendek sehingga nasabah
target nasabah dari tabungan dan akan lebih tertarik lagi pada produk
deposito yang masih belum CIMB Niaga.
terpenuhi. 3. Penentuan kebijakan di tentukan
4. Tingkat efisiensi pemasaran oleh kantor pusat secara langsung.
Bank CIMB Niaga Cabang Namun dalam implementasi kantor
Ponorogo sudah tergolong efektif cabang diberikan hak untuk
pada tiga periode terakhir (Juni mengembangkan strategi atas dasar
2013- Juni 2014) karena nilai Biaya pedoman dari pusat guna
Operasional dibawah angka 70% memaksimalkan kinerja pemasaran.
yakni pada rentangan angka 51- Hal ini memiliki dampak positif
57% yang berarti masuk dalam didalam memacu kreativitas kantor
kategori efisien. cabang dalam meningkatkan
5. Strategi yang digunakan untuk performa dan kinerja perusahaan.
meningkatkan efektivitas dan Tetapi dibutuhkan penyesuaian
efisien dalam fungsi pemasaran kebijakan yang memakan waktu
yang sudah dilakukan dengan tambahan sehingga menjadi tidak
pengeluaran produk baru yang efektif.
memiliki ciri khas tersendiri dan 4. Diharapkan perusahaan tetap
dapat bersaing dengan perusahaan menjaga kualitas pelayanan dan
lain, selain itu CIMB Niaga juga memegang teguh nilai-nilai, serta
lebih mengfokuskan pada kepercayaan nasabah dalam
Consumer Banking (Nasabah pemberian dan peningkatan mutu
Bank) dimana tim pemasaran kualitas jasa yang diberikan
dikerahkan untuk mencari nasabah perusahaan. Salah satunya dengan
sebanyak-banyaknya. Bank CIMB perekrutan sumber daya manusia
Niaga Cabang Ponorogo juga sudah yang kompeten dan unggul sesuai
dilakukan audit oleh tim audit dari bidangnya.
CIMB Niaga pusat setiap tahunnya. 5.3 Keterbatasan Penelitian
5.2 Saran Keterbatasan dari penelitian yang
Untuk meningkatkan efisiensi dan dilakukan pada PT. Bank CIMB
efektivitas pada fungsi pemasaran Niaga adalah PT. Bank CIMB
dan mengatasi beberapa hambatan Niaga tidak sepenuhnya dapat
yang ada maka ada beberapasa memberikan data-data yang
saran sebagai berikut: diperlukan peneliti dalam
1. Untuk tim pemasaran lebih aktif melakukan penelitian. Hal ini
lagi dalam mencari nasabah dan dikarenakan faktor kerahasiaan data
meningkatkan sarana promosi, agar perusahaan yang cukup tinggi.
nasabah lebih percaya dan lebih Keterbatasan waktu dan tenaga
tertarik untuk bergabung dengan serta luasnya fungsi pemasaran juga
CIMB Niaga. berpengaruh yang mengakibatkan
2. Sebaiknya perusahaan tidak kemungkinan adanya informasi
hanya mengfokuskan pada nasabah penting yang tidak dapat diteliti
Bank saja melainkan harus lebih mendetail. Sehingga
memperhatikan kualitas dan kemungkinan adanya unsur
kuantitas produk yang akan subyektifitas penulis lebih besar.

xxvii
Tetapi penilaian ini tetap Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Activity
berdasarkan data-data serta bukti- Based Costing: Suatu Pengantar.
bukti yang diperoleh dari hasil Cetakan I. Jakarta: PT. Rineka
penelitian.
Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing
Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Tunggal, Amin Widjaja,. 2000. Auditing
Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka
Fakultas Ekonomi Universitas Cipta
Trisakti.
Agoes, Sukrisno. 2012 Auditing
Petunjuk Praktis Pemeriksaan Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Internal
Akuntan oleh Akuntan Publik. Auditing (Suatu Pengantar).
Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Jakarta: Harvarindo.
Salemba Empat.
Bayangkara, IBK. 2013. Audit Tunggal, Amin Widjaja. 2003. Audit
Manajemen: Prosedur dan
Implementasi Management Audit. Manajemen Kontemporer. Edisi
Jakarta: Salemba Empat. Revisi. Jakarta: Harvarindo
Agoes, Sukrisno dan Hoesada, Jan.
2012. Bunga Rampai Auditing. Tunggal, Amin Widjaja. 2004.
Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Manajemen Strategik. Edisi
Empat.
Pertama. Jakarta: Harvarindo.
Tunggal, Amin Widjaja. 2003. Audit
Manajemen Kontemporer. Edisi
Revisi. Jakarta: Harvarindo
Kotler, Philip.1995. Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Sekaran, Uma, dan Bougie, Roger.
2011. Research methods for
business: a skill building
approach. Wiley.
Setiawan, Johny. 1988. Pemeriksaan
Kinerja (Performance
Auditing). Yogyakarta: BPFE

Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen


Pemasaran: Dasar, Konsep, dan
Strategi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Sutojo, Siswanto. 2003. Manajemen


Penjualan Yang Efektif. Cetakan
I. Jakarta: PT. Damar Mulia
Pustaka.

xxviii

Anda mungkin juga menyukai