Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KALIMAT

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

1. ILHAM FAUZAN
2. PUTRI HALOMOAN BATUBARA
3. FATIMAH AZZAHRA
4. SEPTIAWAN ZALUKHU
5. IRDHAN HASYIM

Dosen Pembimbing :

YASIRLY AMRINA, S.Hum., M.Hum.


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kalimat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Padang, 22 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Kalimat................................................................................................2
B. Unsur - Unsur Kalimat.........................................................................................3
C. Pola Dasar Kalimat...............................................................................................4
D. Jenis - Jenis Kalimat.............................................................................................5

BAB III : PENUTUP........................................................................................... .............10

A. Kesimpulan.......................................................................................... ...............10
B. Saran................................................................................................... ................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. ....................11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah sarana berfikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang
lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Secara lisan maupun tulisan
kita tidak menggunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi kita menggunakan
kata-kata sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku sehingga terbentuklah
rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan yang
dinamakan kalimat. Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur
minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu
sudah lengkap dengan makna.
Kalimat merupakan salah satu unsur utama tata bahasa yang dapat berdiri
sendiri sebagai satu kesatuan. Kalimat merupakan faktor utama dalam kajian
bahasa. Hal ini disebabkan karena perantara kalimat. Karena peran kalimatlah
seseorang dapat menyampaikan maksud dari apa yang ingin disampaikannya.
Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu struktur
dasar kalimat.
Dalam sebuah karangan kita menjumpai banyak penulisan kalimat yang tidak
efektif. Hal ini disebabkan oleh kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, dan
tidak logis. Akibatnya, pembaca sukar untuk mengerti atau dapat memahami isi
dari karangan tersebuit. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk
membahas kalimat dengan segala permasalahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat?
2. Apa saja unsur kalimat?
3. Bagaimana bentuk pola dasar kalimat?
4. Apa saja jenis kalimat?

C. Tujuan
Penyususnan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami
bagaimana cara pengungkapan dan penulisan kalimat secara tepat dan benar.
1. Menjelaskan pengertian kalimat.
2. Menjelaskan unsur-unsur kalimat.
3. Menjelaskan bagaimana bentuk pola kalimat dasar.
4. Menjelaskan jenis-jenis kalimat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik
itu dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga
memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu
mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K
(Keterangan), atau disingkat menjadi pola S-P-O-K.
Kalimat marupakan suatu satuan bahasa yang isinya berupa pemikiran yang
lengkap. Pada sebuah kalimat setidaknya terdapat dua unsur yang mengandung
subjek dan predikat. Dalam sebuah kalimat yang berbentuk lisan diucapkan
dengan suara naik turun, nyaring dan lembut, diinterupsi dengan jeda dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Pada wujud tulisankalimat terdiri dari beberapa huruf
latinpada kalimat dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah
tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir.
Kalimat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah :
Ø kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan
Ø perkataan
Ø satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final
dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Berikut ini adalah beberapa pengertian kalimat menurut para ahli :
-Menurut Arifin dan Tasai (2003:58), kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam
wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
-Menurut Widjono (2012:187), kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
merupakan kesatuan pikiran.
-Menurut Cook (1971:39-40); Elson dan Picket (1969:82), dalam Tarigan (2009:6)
kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, yang
mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa.
Terdapat lima ciri kalimat dalam bahasa Indonesia yaitu :
 Bermakna
 Bersistem urutan frase
 Bisa berdiri sendiri dalam hubungannya dengan suatu kalimat yang lain
 Berjeda
 Berhenti dengan berakhirnya sebuah intonasi.
 Pada akhirnya hal tersebut belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu merupakan
jenis kalimat bahasa Indonesia yang baku
B. Unsur - Unsur Kalimat
Dalam pola kalimat dasar kita dapat menjumpai Subjek (S), Prediket (P), Objek
(O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket) yang merupakan unsur pembangun
sebuah kalimat. Unsur-unsur kalimat ini memiliki fungsi dan tugasnya masing-
masing di dalam sebuah kalimat. Kalimat minimal harus memiliki unsur Subjek (S)
dan Prediket (P).
1. S (Subjek)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah
kalimat, biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur
Predikat. Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan pelaku
dalam kalimat. Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda (nomina)
serta diletakkan di awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa diisi dengan
frasa ataupun klausa.
2. P (Predikat)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan
subjek pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata
sifat. Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat diisi dengan kata
sifat dan kata benda. Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek.
Nah, cara untuk mengetahui predikat dalam kalimat, kamu dapat memberikan
pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” pada kalimat tersebut.
3. O (Objek)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan
keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang menderita. Tapi
pada kalimat pasif objek menjadi subjek. Posisi objek harus selalu berada di
belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang predikat, maka
objek tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu diisi oleh kelas
kata nomina, frasa nomina, atau klausa.
4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan
biasanya di jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata,
atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan
preposisi ke, di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan tentang.
Sedangkan keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan preposisi
karena, ketika, jika, meskipun, supaya, dan sehingga.
5. Pelengkap
Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat, pelengkap adalah unsur
yang melengkapi predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pelengkap
posisinya berada di belakang predikat. Namun, posisinya yang berada di
belakang predikat terkadang agak menyulitkan untuk membedakannya dengan
objek.
C. Pola Dasar Kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam
sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua
kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai
dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan,
yang pengembangannya itu tentu saja hams didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
 Kalimat Dasar Berpola S P
Pola ini terhitung pola kalimat yang paling dasar dan sederhana. Kalimat
dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat
kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau
kata
bilangan. Misalnya:
1. Mereka / sedang berenang.
S P (kata kerja)

2. Ayahnya / guru SMA.


S P (kata benda)
3. Gambar itu / bagus.
S P (kata sifat)
4. Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S P (kata bilangan)

 Kalimat Dasar Berpola S P O


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. ini
biasanya dipakai pada contoh kalimat deklaratif aktif transitif dan kalimat
aktif transitif.
Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
 Kalimat Dasar Berpola S P Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
Biasanya, pola ini digunakan dalam contoh kalimat deklaratif aktif
intransitif, contoh kalimat deklaratif semitransitif, kalimat aktif intransitif,
dan contoh kalimat aktif semitransitif.
Misalnya:
Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel
 Kalimat Dasar Berpola S P O Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap.
Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel
 Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan. Pola
ini biasanya dapat dijumpai pada kalimat deklaratif aktiif intransitif dan
kalimat aktif intransitif.
Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya
S P K
 Kalimat Dasar Berpola S P O K
Pola ini merupakan pola yang paling umum dan paling dikenal di
masyarakat. Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek,
dan
keterangan.
Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K

D. Jenis – Jenis Kalimat


1. Menurut Jumlah Klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan atas 2
macam yaitu:
1.Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari atas satu klausa. Karena
terdiri dari satu klausa yang unsurnya subjek dan predikat yang serba tunggal
maka kalimat ini disebut kalimat tunggal. (Hasnah Faizah, 2009:74)
Berdasarkan jenis frasa pengisi predikatnya, kalimat tunggal dapat dibagi
empat macam:
a. Kalimat Nominal
Kalimat nominalialah klausa yang predikatnya terdiri dari kata atau frasa
golongan nominal.
Contoh: Ia guru.
b. Kalimat Adjektival
Kalimat adjektival predikatnya terdiri dari kata golongan verbal yang
termasuk golongan kata sifat atau terdiri dari frasa golongan verbal yang
unsur pusatnya berupa kata sifat.
Contoh: Udaranya panas sekali.
c. Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata frasa
golongan verbal.
Contoh: Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun.
d. Kalimat Numeral
Kalimat numeral adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata atau
frasa golongan bilangan.
Contoh: Anaknya dua orang.
2.Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua
atau lebih klausa tunggal (Sri Hapsari Wijayanti dkk, 2013:63) Kalimat
majemuk terbagi menjadi dua golongan yaitu:
a. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah gabungan beberapa kalimat tunggal
menjadi sebuah kalimat yang lebih besar dan tiap-tiap kalimat tunggal yang
digabungkan tidak kehilangan unsur-unsurnya. Biasanya dihubungkan dengan
konjungsi koordinatif dan, atau, tetapi, dan sedangkan.
Contoh:
- Vony ingin sekali menjadi guru matematika, tetapi dia kurang menyukai
matematika.
- Raja kuliah di UR, sedangkanRisma kuliah di UIR.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan pola-polanya
tidak sederajat, salah satu pada bagian yang lebih tinggi kedudukannya
disebut induk kalimat, sedangkan bagian yang lebih rendah kedudukannya
disebut anak kalimat. Konjungsi subordinatif dapat menyatakan berbagai
hubungan makna, yaitu hubungan waktu (sebelum, sejak, sewaktu, setelah),
syarat (asalkan, jika, kalau), pengandaian (jangan-jangan, seandainya), tujuan
(agar, biar, supaya), konsesif (walaupun, sekalipun, sungguhpun),
pembandingan (alih-alih, daripada, ibarat, sebagaimana), sebab/alasan
(karena, sebab), hasil/akibat (sampai-sampai, maka, sehingga), cara (dengan,
tanpa), komplementasi (bahwa), atribut (yang), perbandingan (sama).
Contoh:
- Daripada menganggur, Tessa membantu ibunya di toko.
- Setelah memberikan pertunjukkan, Fitri juga menemui fansnya.
c. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang terdiri dari sebuah pola
atasan dan sekurang-kurangnya dua pola bawahan, atau sekurang-kurangnya
dua pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan.
Contoh:
1) Satu pola atasan dan dua polah bawahan
Kami telah menyelenggarakan sebuah malam kesenian, yang dimeriahkan
oleh para artis ibu kota, serta dihadiri pula oleh para pembesar kota itu.
2) Satu pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan
Bapak menyesalkan perbuatan itu, dan meminta kami agar kami berjanji tidak
akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama, yang dapat merugikan
nama baik dan kedudukannya.

2. Menurut Kelengkapan Unsur


1. Kalimat Lengkap (Mayor)
Kalimat lengkap adalah kalimat yang memiliki subjek dan predikat.
Contoh:
- Ibu pergi.
- Adik sedang belajar.
2. Kalimat Tidak Lengkap (Minor)
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak memiliki salah satu unsur
subjek atau predikatnya. Kalimat ini sering dipakai pada slogan, ucapan atau
sapaan dan bahasa lisan.
Contoh:
- Sampai jumpa lagi.
- Selamat hari ulang tahun.

3. Menurut Susunan Subjek Predikatnya


1. Kalimat Versi
Kalimat versi adalah kalimat yang subjek mendahului predikat.
Contoh:
- Agung berangkat ke Jakarta
- Ibu menyiram bunga.
2. Kalimat Invers
Kalimat invers adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.
Urutan ini digunakan untuk penegasan makna.
Contoh:
- Bawa bibit itu kemari.
- Disiramnya bunga itu.

4. Menurut Fungsi Isinya


1. Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat berita pada umumnya berfungsi untuk memberitahukan sesuatu
informasi pada orang lain sehingga orang mendengar informasi tersebut.
Umumnya kalimat berita disertai kontur intonasi akhir kalimat yang menurun.
Dalam kalimat berita terdapat kata-kata ajakan seperti: mari dan ayo. Kata
persilahkan seperti: silahkan dan dipersilahkan. Kata larangan seperti: jangan.
Contoh: Menurut ilmu sosial, konflik dapat terjadi karena penemuan-
penemuan baru.
2. Kalimat Tanya (Introgratif)
Kalimat tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu.Kalimat tanya
seringa menggunakan kata tanya, seperti apa, siapa, mengapa, kenapa,
bagaimana, mana, bilamananya, kapan, bila, dan berapa.
a. Contoh kata tanya apa.
Apa yang dibawa petani itu?
b. Contoh kata tanya siapa.
Siapa yang menulis surat ini?
c. Contoh kata tanya mengapa.
Mengapa anak-anak itu dipulangkan?
d. Contoh kata tanya kenapa.
Kenapa Vony tidak pergi ke kampus?
e. Contoh kata tanya bagaimana.
Bagaimana Chervon itu dapat lulus di Universitas tersebut?
f. Contoh kata tanya di mana.
Pengusaha itu bertempat tinggal di mana?
g. Contoh kata tanya bilamana, bila, dan kapan.
- Bilamana karyawan itu akan menyelesaikan pekerjaannya?
- Kapan kapal terbang itu mengalami kerusakan?
- Bila bapak guru akan pulang?
h. Contoh kata tanya berapa.
Berapa harga buku tersebut?

3. Kalimat Perintah (Imperatif)


Berdasarkan fungsi dalam hubungan situasi, kalimat perintah
mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang lain. Berdasarkan
struktur kalimat perintah dapat digolongkan menjadi.
a. Kalimat suruh yang sebenarnya ditandai oleh pola intonasi suruh. Hanya
partikel lah yang dapat ditambahkan pada kata verbal itu guna menghaluskan
perintah.
Contoh:
- Tertawalah engkau sepuas-puasnya!
- Berangkatlah sekarang juga!
b. Kalimat persilakan yang ditandai oleh pola intonasi suruh, dan
penambahan kata silahkan atau persilahkan yang diletakkan di awal kalimat.
Contoh:
- Silahkan tuan mengambil buku sendiri!
- Silahkan beristirahatlah!
c. Kalimat ajakan yang mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan,
hanya perbedaannya tindakan itu bukan hanya dilakukan oleh orang yang
diajak berbicara, melainkan juga oleh orang yang berbicara atau penuturnya.
Contoh:
- Ayo kita bermain sepak bola!
- Marilah belajar ke perpustakaan pusat!
d. Kalimat larangan, selain ditandai oleh pola intonasi suruh, kalimat ini
ditandai dengan kata jangan atau dilarang di awal kalimat. Partikel lah dapat
ditambahkan pada kata tersebut untuk memperhalus larangan.
Contoh:
- Janganlah suka menyakiti hati orang.
- Dilarang membawa buku itu!

4. Kalimat Seruan (Eksklamatif)


Kalimat seruan digunakan untuk menyatakan emosi atau perasaan batin
yang biasanya terjadi secara tiba-tiba. Misalnya rasa terkejut, marah, kagum,
gemas, kecewa, sedih, cemas, takut, tidak suka, benci, iba, dan sebagainya.
Contoh:
- Betapa kecewanya aku!
- Sungguh indahnya hari ini!
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dan
berdasarkan pola yang mempunyai pikiran makna yang lengkap. Kalimat yang
jumlahnya banyak pada hakikatnya disusun dengan pola tertentu yang jumlahnya
sedikit. Dalam pola kalimat dasar kita dapat menjumpai Subjek (S), Prediket (P),
Objek (O), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket) yang merupakan unsur
pembangun sebuah kalimat. Unsur-unsur kalimat ini memiliki fungsi dan tugasnya
masing-masing di dalam sebuah kalimat. Kalimat minimal harus memiliki unsur
Subjek (S) dan Prediket (P).Kalimat yang jumlahnya banyak biasanya disusun
dengan pola yang mempunyai makna. Pola-pola tersebut disusun berdasarkan
unsur-unsur pembangun kalimat.

B. Saran
Saran dari kami, setiap tenaga pendidik yang mengajarkan mata kuliah atau
mata pelajaran Bahasa indonesia, jangan lupa untuk mengajarkan pula bagaimana
cara pengungkapan dan penulisan dengan tepat, agar para siswa dan mahasiswa
tidak keliru dalam penulisan serta penggunkapan kalimat tersebut dalam
kehidupan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, TaufiQ. 2016. “makalah : K A L I M A T”,
http://taufiqabd.blogspot.com/2016/10/makalah-k-l-i-m-t.html, diakses pada 22 September
2021 pukul 14.05.

Lestari, Widya. 2021. “Jenis-Jenis Kalimat”, https://afrizatul.com/jenis-jenis-kalimat/,


diakses pada 22 September 2021 pukul 15.15

Sitori, Repo. 2016. “JENIS - JENIS DAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA”,
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/c5af5469574856e21718c
34882583925.pdf, diakses pada 22 September 2021 pukul 10.32

Sumarni, Ratna. 2017. “8 Pola Kalimat Dasar beserta Contohnya dalam Bahasa Indonesia”,
https://dosenbahasa.com/pola-kalimat-dasar-beserta-contohnya, diakses pada 22
September 2021 pukul 14.15

Tria Putri, Rahma Desi. 2018. “MAKALAH KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA (BAHASA
INDINESIA)”, https://rahmadesitp.blogspot.com/2018/01/makalah-kalimat-dalam-bahasa-
indonesia.html, diakses pada 22 September 2021 pukul 13.54

Anda mungkin juga menyukai