Anda di halaman 1dari 10

Konferensi Nasional Teknik Sipil 15

Semarang, 20 – 21 Oktober 2021

KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI OLEH KONTRAKTOR


DALAM MENGHADAPI KONDISI PANDEMI COVID-19

Rika Permatasari,1 Ignatius Mahardika,2 dan Biemo W. Soemardi3

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10
1
email: rikapermata101@gmail.com;
2
email:ignmahardika49@gmail.com;
3
email: b.soemardi@itb.ac.id

ABSTRAK
Dengan semakin meningkatnya ukuran dan kompleksitas proyek-proyek konstruksi, penggunaan
teknologi sebagai instrumen pendukung kegiatan konstruksi menjadi semakin penting perannya. Di
Indonesia sendiri meskipun masih banyak dijumpai penggunaan metoda dan teknologi konvensional,
khususnya pada proyek-proyek banguan sederhana, penggunaan teknologi maju dan canggih yang telah
sejak lama dimanfaatkan di luar negeri telah banyak digunakan di berbagai proyek infastruktur di
Indonesia, baik dalam bentuk peralatan, material maju, software maupun metoda Konstruksi.
Pemanfaatan teknologi konstruksi oleh kontraktor di Indonesia tampaknya menjadi suatu keharusan.
Berbagai jenis teknologi telah diterapkan di berbagai jenis proyek dan untuk berbagai kebutuhan tertentu
sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi itu sendiri, baik karena alasan produktivitas, keselamatan
kerja, maupun alasan ekonomis. Hampir dalam dua tahun belakangan ini sektor konstruksi, sebagaimana
juga dihadapi oleh sektor-sektor industri lainnya, mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
Dampak dari pandemi Covid-19 ini tercermin dari sejumlah kontraktor terpaksa berhenti beroperasi
karena tidak mampu menghadapi dinamika yang terjadi seperti keterbatasan dana, permintaan pasar yang
menurun, keterbatasan suplai yang tersedia, dan lain-lain. Pelaksanaan konstruksi secara normal pun
menjadi terganggu, dan terpaksa harus disesuaikan dengan kondisi yang sangat terbatas ini. Oleh karena
itu dalam upaya mengembangkan industri konstruksi perlu dilakukan peningkatan kinerja perusahaan
konstruksi dengan fokus kepada kontraktor dalam menerapkan teknologi. Hal ini dapat dilakukan dengan
menganalisis faktor pendorong dan penghambat yang dialami kontraktor dalam menggunakan teknologi
konstruksi dan menganalisis tingkat prioritas penggunaan teknologi oleh kontraktor. Tulisan membahas
secara terbatas hasil kajian terhadap dalam upaya kontraktor dalam menggunakan/memanfaatkan
teknologi konstruksi, terutama dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Kajian ini merupakan
cerminan dari pandangan pelaku konstruksi yang diperoleh melalui survei terbatas pada para kontraktor.

Keyword: Teknologi; Konstruksi; Covid-19; Kontraktor

1. PENDAHULUAN

Sebelum Pandemi Covid-19 menyerang, industri konstruksi sudah menghadapi berbagai tantangan yang cukup besar
seperti produktivitas yang rendah, dan jumlah waste yang tinggi. Hal ini terjadi karena kurangnya pemanfaatan
teknologi konstruksi dalam pembangunan suatu proyek konstruksi. Dimana, teknologi konstruksi yang dimaksud
merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan hal yang diperlukan selama keberlangsungan proyek konstruksi
baik itu dari perkakas, peralatan, material, metode konstruksi dan juga berbagai perangkat lunak. Berdasarkan Tim
Pengembangan Industri Konstruksi dari LPJKN, saat ini Indonesia masih belum siap dalam menghadapi tantangan
dari perdagangan bebas, salah satu halnya karena penerapan dan pengembangan teknologi dirasakan kurang pesat
sehingga peningkatan nilai tambah, kurang tinggi dibanding dengan negara berkembang lain. Sektor konstruksi masih
lambat dalam mengadopsi teknologi baru dan tidak pernah mengalami transformasi besar seperti industri lain.
Keunikan setiap proyek konstruksi merupakan tantangan bagi adaptasi langsung teknologi yang digunakan di banyak
industri.
Kontraktor yang memiliki peran besar dalam proses produksi konstruksi tentunya memiliki peran besar juga dalam
upaya penggunaan/pemanfaatan teknologi konstruksi. Dengan kemajuan teknologi saat ini seharusnya dapat
membantu kontraktor meningkatkan kualitas proyek mereka, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya yang
diharapkan mempengaruhi perkembangan industri konstruksi di Indonesia. Pengetahuan dan pemahaman tentang
mekanisme kontraktor dalam memanfaatkan teknologi konstruksi diperlukan untuk menentukan fokus dari langkah-
langkah yang diperlukan untuk memperbaiki lingkungan sektor konstruksi sehingga dapat meningkatkan kinerja
industri konstruksi di Indonesia.

Saat ini, tantangan yang dihadapi sektor konstruksi semakin bertambah akibat terjadinya Pandemi Covid-19 di
Indonesia. Tantangan ini mengakibatkan lambatnya kegiatan usaha para pelaku usaha jasa konstruksi termasuk
kontraktor dikarenakan hal-hal seperti, melemahnya permintaan proyek konstruksi/infrastruktur di dalam negeri,
terjadinya perubahan perilaku di lingkungan kerja dengan adanya pelaksanaan kewajiban protokol kesehatan,
kapasitas rantai pasok yang terbatas dan terkendala, produktivitas yang semakin menurun sehingga menyebabkan
keterlambatan waktu penyelesaian proyek, serta adanya realokasi anggaran proyek.

Oleh karena itu, tulisan ini akan berfokus dalam upaya penggunaan/pemanfaatan teknologi konstruksi pada kontraktor
terutama dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 sehingga diharapkan dapat membantu kontraktor untuk
menentukan teknologi yang harus diadopsi atau dikembangkan terlebih dahulu di masa pandemi. Dengan adanya
bantuan teknologi akan meningkatkan nilai produktivitas pada sektor konstruksi dan dapat memberikan dukungan
besar terhadap pemulihan perekonomian nasional. Tulisan ini juga diharapkan dapat menjadi informasi yang
bermanfaat bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan untuk meningkatkan kinerja kontraktor serta menjadi
upaya dalam pengembangan kapabilitas teknologi oleh kontraktor agar tidak kalah saing dengan kontraktor negara
lain.

2. TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN ANCAMAN PANDEMI COVID-19

Teknologi terdiri dari dua kata yaitu, techne dan logos yang berasal dari bahasa Yunani. Menurut Egmond (2012),
memaknai techne sebagai know-how yang diperlukan untuk membuat sesuatu. Sedangkan logos adalah prosedur yang
bersifat logis (Halpin, 2011). Sehingga teknologi dapat diartikan knowledge yang bersifat aplikatif-praktis dan
sistematis yang berguna dalam memenuhi kebutuhan manusia. Secara umum teknologi dapat dikategorikan kedalam
3 kelompok bersar (Jayady, 2018):
1. Teknologi proses konstruksi
Suatu teknik atau metode yang dilakukan di lapangan dalam merealisasikan produk teknologi konstruksi.
2. Teknologi produk konstruksi
Karakteristik dan keseluruhan fitur yang bernilai pada suatu produk konstruksi (termasuk elemen penyusun)
yang dapat memberi manfaat lebih bagi pengguna
3. Teknologi manajemen konstruksi
Metode atau Teknik dalam pengelolaan sumber daya secara efektif yang digunakan dalam operasi bisnis
konstruksi pada suatu perusahaan dalam berkompetisi.

Menurut Egmond (2012), berdasarkan karakteristik penggunaannya, teknologi dapat dikategorikan menjadi
technoware (equipment, tools, dan machines), humanware (manpower), infoware (document facts), dan orgaware
(organizational framework). Dengan dasar pengertian teknologi yang ada, studi mengelompokan teknologi konstruksi
menjadi 5 bagian, yaitu: 1) perkakas kerja (tools), 2) peralatan berat/besar, 3) material, 4) teknik atau metoda
konstruksi, dan perangkat lunak bantu (softwares.) Teknologi Konstruksi diartikan sebagai koleksi dari perkakas
(tools), peralatan (equipment/machinery), material, software, dan metoda/teknik pelaksanaan konstruksi. Tujuan dari
pendefinisian ini untuk menjelaskan kepada responden terhadap pertanyaan seberapa penting atau dibutuhkannya
jenis-jenis teknologi konstruksi tersebut dan komponen-komponen di dalam setiap jenis teknologi konstruksi.

Peran dan pemanfaat teknologi konstruksi dalam mengatasi pandemi Covid-19

Dalam mengatasi kendala akibat pandemi Covid-19, berbagai upaya telah dilakukan oleh kontraktor, termasuk
pemanfaatan teknologi (Biörck, et al, 2020, Dodge, 2020, Ward, 2021, Lin & Howell-Jones, 2020). Salah satu contoh
pemanfaatan teknologi digital yang antara lain dapat digunakan untuk mangatasi masalah-masalh yang berkaitan
denganhal-hal sebagai berikut (Mize, 2020):
1. Penjadwalan
Kontraktor terpaksa membatasi jumlah pekerja di lapangan karena adanya ketentuan protokol kesehatan yang
harus dipenuhi. Dengan bantuan alat penjadwalan digital, penjadwalan dapat dikelola dengan efektif.
2. Kolaborasi
Kolaborasi yang baik akan sangat menentukan keberhasilan dari suatu proyek. Kunjungan langsung ke
lapangan sulit dilakukan disaat pandemi. Aplikasi berbasis cloud memungkinkan tim untuk bekerja tanpa harus
meninjau lapangan untuk memberikan pembaruan, monitor progres, dan meninjau data keuangan.
3. Komunikasi
Perangkat seluler memungkinkan untuk melakukan panggilan dan konferensi video untuk mendapatkan
laporan langsung dari lapangan. Manajer proyek juga dapat memperbarui data, melacak pengiriman material,
dan memantau progress setiap entitas yang terlibat dari kantor atau rumah.
4. Material dan pemasok
Tekanan bisnis konstruksi akibat pandemi mengharuskan perusahaan melakukan peninjauan ulang arus kas
dan memprioritaskan pengeluaran. Kontraktor harus mengatur bagaimana material yang dipesan agar dapat
digunakan dengan efisien.
5. Analisis data
Kontraktor dapat menggunakan alat digital untuk membantu menganalisis biaya pengeluaran dan jadwal.
Dengan kemajuan teknologi, harga aplikasi untuk analisis data telah turun secara perlahan, hal ini membuat
aplikasi ini dapat diakses secara lebih luas.
6. Internet of Things
Internet of Things dapat membantu memprediksi dan mencegah kemacetan di lokasi kerja, mengoptimalkan
penggunaan peralatan, dan meningkatkan efisiensi.
7. Pemasaran
Karena resesi ekonomi yang terjadi akibat pandemi, menyebabkan banyaknya pembatalan proyek, kontraktor
perlu menyusun strategi proyek baru. Analisis pemasaran dapat membantu perusahaan menemukan calon
pengembang dan klien.

Pengaruh Pandemi pada sektor konstruksi di Indonesia

Dari data PDB lapangan usaha, hampir semua sektor terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19. Sektor
konstruksi adalah salah satu sektor yang terkena dampak negatif terbesar pada tahun 2020. Dampak dari pandemi
terhadap sektor konstruksi antara lain keterlambatan penyelesaian proyek, proyek terhenti, peningkatan
anggaran/biaya proyek, distribusi dan ketersediaan material/alat yang terhambat. Proses pengawasan mutu dan
penerapan protokol kesehatan juga menjadi kendala. Di masa ini, pihak owner dan penyedia jasa mengalami masa
sulit untuk bertahan dalam menyelesaikan proyek. Pelaksanaan konstruksi harus tetap dilanjutkan sehingga perlu
didukung dengan kesiapan aturan dan protokol kesehatan agar keselamatan tenaga kerja terjamin. Kementerian PUPR
16 menerbitkan Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020 tentang Protokol
Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease 2019, aturan ini menjadi pedoman pengguna jasa dan penyedia jasa
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi selama masa pandemi. Kondisi pandemi mengharuskan seluruh pihak yang
terdampak, harus mampu merespon segala kemungkinan dan perubahan yang akan terjadi, menganalisis dengan cepat,
memulihkan dan mengembangkan tatanan baru agar dapat terus bertahan. Hal yang dapat dilakukan dalam masa ini,
melakukan kajian ulang pasal dalam kontrak, modifikasi kontrak, menjaga keberlanjutan rantai pasok

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan melalui kuesioner yang ditujukan kepada kontraktor yang beroperasi di Indonesia dan masih
aktif mengerjakan proyek sampai tahun 2021. Survei yang diberikan dalam bentuk pertanyaan dalam mengurutkan
faktor-faktor pertimbangan yang dilakukan kontraktor dalam pemanfaatan teknologi konstruksi sebelum dan saat
Pandemi Covid-19, komponen teknologi konstruksi yang menjadi prioritas kontraktor untuk digunakan dan pengaruh
yang dialami kontraktor selama masa Pandemi Covid-19. Faktor-faktor yang disusun akan berasal dari penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya dan beberapa penyesuaian dengan masa sekarang. Kuesioner akan disebar secara online
yang terdiri dari empat kelompok pertanyaan:

1. Profil responden
Pada bagian ini responden akan diberikan pertanyaan perihal data dirinya seperti nama, alamat kontak (no telepon
atau email), jabatan atau posisi, kualifikasi kontraktor tempat responden bekerja, lokasi perusahaan kontraktor,
lama atau pengalaman bekerja di perusahaan kontraktor, rata-rata total nilai proyek yang dikerjakan per tahun, dan
lingkup proyek konstruksi yang sering dikerjakan.

2. Pengaruh kondisi Pandemi Covid-19 terhadap kegiatan konstruksi


Saat ini Pandemi Covid-19 telah berlangsung hampir dua tahun yang tentunya mempengaruhi seluruh kegiatan di
semua sektor ekonomi dan industri. Sehingga pada bagian ini, responden akan ditanyakan beberapa pertanyaan
mengenai pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap kegiatan perusahaan/proyek konstruksi yang dikerjakan seperti
pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap pengurangan jumlah tenaga kerja, pengurangan produktivitas kerja,
peningkatan biaya, dan perbandingan pengaruh Pandemi Covid-19 saat awal kondisi Pandemi Covid-19 dengan
kondisi saat ini. Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan ini nantinya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Pandemi Covid-19 terhadap sektor konstruksi di Indonesia terutama pada kontraktor.

3. Pengaruh faktor penggunaan/pemanfaatan teknologi Konstruksi


Pada bagian ini responden akan diminta untuk memberikan penilaian tentang seberapa besar pengaruh faktor-
faktor dalam mendorong dan menghambat penggunaan/pemanfaatan teknologi konstruksi. Penilaian dalam skala
likert 1-5, dengan nilai 1 = “sangat lemah,” hingga 5 = “sangat kuat.” Pertanyaan serupa diberikan untuk
mendapatkan pandangan responden tentang seberapa penting jenis-jenis teknologi berpengaruh terhadap dalam
pelaksanaan onstruksi sebelum dan selama masa pandemic Covid-19.

4. Penilaian tingkat kepentingan faktor pengaruh dan jenis teknologi kosnrtuksi


Untuk menetapkan peringkat tingkat kepentingan faktor pengaruh dan jenis teknologi terhadap pelaksanaan
konstruksi, dilakukan klasifikasi dalam bentuk pemeringkatan. melalui perhitungan Relative Importance Index
(RII) dengan persamaan berikut:
Σ𝑊𝑖 𝑋𝑖
𝑅𝐼𝐼 =
Σ𝑋𝑖
dimana:
Wi = rating yang diberikan kepada masing-masing faktor oleh responden mulai dari 1 sampai 5
Xi = Jumlah responden yang memilih masing-masing faktor
i = Total responden.
Nilai indeks maksimal adalah 5 bila semua responden menjawab “sangat berpengaruh” dan nilai indeks minimal
1 bila semua responden menjawab “sangat tidak berpengaruh.”

4. HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dari 100 set kuesioner yang disebarkan, diperoleh jawaban dari 31 responden yang terdiri dari 8 kontraktor kecil, 8
kontraktor menengah, 14 kontraktor besar dan 1 kontraktor, yang sebaran wilayahnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Wilayah kerja sesponden


No Wilayah Kerja Jumlah Responden
1 Sumatera 5
2 Jawa, Bali, Madura 21
3 Kalimantan 3
4 Sulawesi dan Papua 2

Responden yang dipilih didominasi oleh pelaku dalam dunia konstruksi yang bekerja antara 1-5 tahun yaitu sebanyak
43,3% dan yang 5-10 tahun sebanyak 16,67%). Karakteristik responden juga tercermin dari keragaman lingkup proyek
konstruksi yang ditanganinya.
Tabel 2. Lingkup proyek
Bangunan Sederhana/Perumahan/Gedung sd 8 lantai 29.79%
Bangunan Gedung Bertingkat (>8 lantai) 19.15%
Jembatan 10.64%
Jalan 10.64%
Bangunan, Bendung, Saluran Irigasi, Saluran Pembuangan 12.77%
Bandara, Pelabuhan Laut 2.13%
Bangunan/Instalasi Industri/Pabrik 8.51%
Lainnya 6.38%

Dari hasil kuesioner didapat juga pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap bidang kontruksi seperti berkurangnya jumlah
tenaga kerja, berkurangnya produktivitas, dan peningkatan biaya yaitu sebesar 6-10%, yang rinciannya dapat dilihat
dari Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5.
Tabel 3. Pengaruh kondisi pandemi Covid-19 terhadap jumlah tenaga kerja
Tidak ada pengurangan 25.81%
Berkurang 1%-5% 9.68%
Berkurang 6%-10% 32.26%
Berkurang 11%-15% 9.68%
Berkurang 16%-20% 6.45%
Berkurang 21%-25% 3.23%
Berkurang 26%-30% 3.23%
Berkurang >30% 9.68%

Tabel 4. Pengaruh kondisi pandemi Covid-19 terhadap nilai produktivitas kerja


Tidak ada pengurangan 16.13%
Berkurang 1% - 5% 3.23%
Berkurang 6% - 10% 22.58%
Berkurang 11% - 15% 22.58%
Berkurang 16% - 20% 12.90%
Berkurang 21% - 25% 3.23%
Berkurang 26% - 30% 9.68%
Berkurang >30% 9.68%

Tabel 5. Pengaruh kondisi pandemi Covid-19 terhadap biaya proyek


Tidak mengalami peningkatan 6.45%
Meningkat 1%-5% 12.90%
Meningkat 6%-10% 32.26%
Meningkat 11%-15% 25.81%
Meningkat 16%-20% 9.68%
Meningkat 21%-25% 3.23%
Meningkat 26%-30% 3.23%
Meningkat >30% 6.45%

Berdasarkan Tabel 6, 48.39% para kontraktor selama masa pandemi mengaku sudah merasa lebih baik jika
dibandingkan dengan kondisi awal Pandemi Covid-19. Hal ini karena pembiasaan yang sudah dilakukan mulai dari
kebijakan yang diterapkan hingga kendala yang ditemui selama proses konstruksi.

Tabel 6. Pengaruh Kondisi Pandemi Covid-19 terhadap tenaga kerja, produktivitas dan biaya konstruksi
Dibandingkan dengan masa awal kondisi pandemi Covid-19?
Sudah lebih baik 48.39%
Tetap 25.81%
Lebih buruk 25.81%

Teknologi memiliki berbagai peran dalam mengatasi kondisi pandemi Covid-19, para kontraktor saat ini dominan
menggunakan teknologi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi (20,27%) dan meningkatkan efisiensi dan
produktivitas (18,92%), dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Peran/manfaat teknologi dalam mengatasi kondisi pandemi Covid-19


Meningkatkan efisiensi dan produktivitas 18.92%
Mengendalikan penjadwalan 13.51%
Meningkatkan efektivitas kolaborasi 14.86%
Meningkatkan efektivitas komunikasi 20.27%
Pengelolaan rantai pasok 9.46%
Analisis data 8.11%
Pemasaran 5.41%
Internet of Things 9.46%

Kondisi pandemi mengharuskan para kontraktor untuk mengadopsi teknologi untuk dapat mengatasi berbagai masalah
baru yang muncul akibat pandemi Covid-19. Pada Tabel 8, terlihat bahwa para kontraktor dominan membeli baru dan
mengembangkan sendiri teknologi yang diperlukan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Tabel 8. Cara mengadopsi teknologi untuk mengatasi pandemi Covid-19


Membeli baru 26.67%
Membeli bekas 0.00%
Menyewa jangka pendek (rent) 20.00%
Menyewa jangka panjang (lease) 20.00%
Mengembangkan sendiri 26.67%
Lainnya 6.67%

Saat kondisi normal (sebelum pandemi Covid-19), para kontraktor menganggap peran teknologi dalam pelaksanaan
konstruksi sangat penting (60%), yang meningkat menjadi sebesar 93,33% saat diterpa tekanan pandemi Covid-19.
Terdapat kenaikan persentase yang cukup drastis pada pilihan “sangat penting,” hal ini menandakan peran teknologi
sangat penting saat pandemi Covid-19.

Tabel 9. Tingkat kepentingan peran teknologi dalam pelaksanaan konstruksi


Kondisi Normal (Sebelum Pandemi Covid-19)
Tidak Penting 0.00%
Kurang Penting 0.00%
Penting 40.00%
Sangat Penting 60.00%
Saat Pandemi Covid-19
Tidak Penting 6.67%
Kurang Penting 0.00%
Penting 0.00%
Sangat Penting 93.33%

Tabel 10 menggambarkan pengaruh indikator faktor pendorong penggunaan/pemanfaatan teknologi konstruksi oleh
kontraktor didapatkan bahwa persyaratan/permintaan owner/pemberi proyek memiliki pengaruh yang sangat kuat
pada kondisi normal. Sebaliknya pada saat tertekan karena pandemi Covid-19, faktor pendorong terkuat bagi
kontraktor untuk menggunakan teknologi konstruksi adalah peraturan pemerintah seperti kewajiban protokol
kesehatan pada lingkungan kerja proyek.

Tabel 10. Faktor pendorong penggunaan teknologi konstruksi sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Faktor Pendorong RII Pengaruh Peringkat
Persyaratan/Permintaan Owner/Pemberi Proyek 3.8 Kuat 1
Kebutuhan Internal Perusahaan 3.2 Sedang 5
Peraturan Pemerintah 3.27 Sedang 4
Kondisi Normal Persaingan dengan Kontraktor lain 3.53 Kuat 2
Ketersediaan Pemasok Teknologi 3.33 Sedang 3
Permintaan/Persyaratan Kontraktor Utama
3 Sedang 6
(Jika berperan sebagai subkontraktor)
Persyaratan/Permintaan Owner/Pemberi Proyek 4.07 Kuat 2
Saat Pandemi
Kebutuhan Internal Perusahaan 3.6 Kuat 3
Covid-19
Peraturan Pemerintah 4.2 Kuat 1
Persaingan dengan Kontraktor lain 3.07 Kuat 4
Ketersediaan Pemasok Teknologi 2.87 Lemah 6
Permintaan/Persyaratan Kontraktor Utama 3 Sedang 5

Di sisi lain, kontraktor berpendapat bahwa keterbatasan dana merupakan fator penghambat utama pennggunaan
teknologi, baik pada kondisi normal maupun selama masa pandemi Covid-19.

Tabel 11. Faktor penghambat penggunaan teknologi konstruksi sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Indikator Penghambat RII Pengaruh Peringkat
Keterbatasan Dana 3.33 Sedang 1
Keterbatasan Pekerja/Operator Teknologi 3.13 Sedang
2
Kondisi Normal Keterbatasan Informasi/Pengetahuan tentang Teknologi 3.13 Sedang
Keterbatasan Wadah/Fasilitas Pembelajaran 3.07 Sedang
3
Keterbatasan Penyedia/Pemasok Teknologi 3.07 Sedang
Keterbatasan Dana 4.13 Kuat 1
Keterbatasan Pekerja/Operator Teknologi 3.4 Sedang
Saat Pandemi 4
Keterbatasan Informasi/Pengetahuan tentang Teknologi 3.4 Sedang
Covid-19
Keterbatasan Wadah/Fasilitas Pembelajaran 3.67 Kuat 2
Keterbatasan Penyedia/Pemasok Teknologi 3.47 Sedang 3

Telurus lebih jauh terhadap faktor pendorong dan penghambat penggunaan/pemanfaatan teknologi konstruksi,
menunjukan adanya pergerseran prioritas penggunaan teknologi dari sebelum dan selama masa pandemi. Pada kondisi
normal, perkakas (tools) menjadi peringkat pertama namun menurun ke peringkat kedua saat terjadi Pandemi Covid
19. Hal tersebut terjadi karena jenis komponen software saat kondisi normal hanya di peringkat keempat lalu
mengambil posisi peringkat pertama yang menjadi prioritas kontraktor saat Pandemi Covid-19.

Tabel 12. Prioritas pengunaan teknologi konstruksi


Periode Jenis Komponen RII Pengaruh Peringkat
Perkakas (Tools) 4.33 Sangat Prioritas 1
Peralatan (Equipment/Machinery) 4.27 Sangat Prioritas
Kondisi Normal Material 4.27 Sangat Prioritas 2
Metoda/Teknik Proses Konstruksi 4.27 Sangat Prioritas
Software 3.93 Sangat Prioritas 3
Perkakas (Tools) 4.33 Sangat Prioritas 2
Peralatan (Equipment/Machinery) 4.27 Sangat Prioritas
Saat Pandemi 4
Material 4.27 Sangat Prioritas
Covid-19
Metoda/Teknik Proses Konstruksi 4.4 Sangat Prioritas 1
Software 4.28 Sangat Prioritas 3

Selanjutnya akan di analisis lebih rinci tentang prioritas untuk setiap jenis komponen teknologi konstruksi yang dapat
dilihat pada Tabe-tabel 13,14,15,16, dan 17.

Tabel 13. Tingkat prioritas teknologi perkakas sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Jenis Perkakas RII Pengaruh Peringkat
Alat Pelindung Diri/APD (kacamata dan helem
4.23 Sangat Prioritas 2
pelindung, safety shoes, sarung tangan, rompi)
Perkakas Bantu Kerja (palu, gergaji, alat las dsb.) 4.27 Sangat Prioritas 1
Alat Komunikasi (radio komunikasi, telepon
4 Sangat Prioritas 4
Kondisi Normal cellular)
Alat monitoring (CCTV) 4.03 Sangat Prioritas 3
Peralatan Protokol Kesehatan (Masker, Face
3.17 Prioritas 6
shield, Infrared Thermometer, hand sanitizer)
RFID 3.6 Sangat Prioritas 5
Alat Pelindung Diri/APD 4.6 Sangat Prioritas 2
Perkakas 4.3 Sangat Prioritas 4
Saat Pandemi Alat Komunikasi 4.43 Sangat Prioritas
3
Covid-19 Alat monitoring (CCTV) 4.43 Sangat Prioritas
Peralatan Protokol Kesehatan) 4.8 Sangat Prioritas 1
RFID 4.2 Sangat Prioritas 5

Tabel 14. Tingkat prioritas teknologi material sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Jenis Material RII Pengaruh Peringkat
Beton 4.66 Sangat Prioritas 1
Aspal 3.6 Sangat Prioritas 8
Plastik - polymer 3.83 Sangat Prioritas 6
Baja/Besi atau metal lain 4.53 Sangat Prioritas 2
Komposit 3.6 Sangat Prioritas 7
Kondisi Normal
Batu/Batu bata/Batako 4.26 Sangat Prioritas 3
Kayu 3.96 Sangat Prioritas 5
Keramik/Kaca 4.03 Sangat Prioritas 4
Recycled Material 3.27 Prioritas 9
Geo-textile 3.67 Sangat Prioritas 7
Beton 4.66 Sangat Prioritas 1
Aspal 3.53 Sangat Prioritas 9
Plastik - polymer 3.86 Sangat Prioritas 5
Baja/Besi atau metal lain 4.56 Sangat Prioritas 2
Saat Pandemi Komposit 3.57 Sangat Prioritas 8
Covid-19 Batu/Batu bata/Batako 4.2 Sangat Prioritas 3
Kayu 3.86 Sangat Prioritas 5
Keramik/Kaca 4.03 Sangat Prioritas 4
Recycled Material 3.67 Sangat Prioritas 6
Geo-textile 3.6 Sangat Prioritas 7

Tabel 15. Tingkat prioritas teknologi peralatan sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Jenis Peralatan RII Pengaruh Peringkat
Peralatan angkut (Truk, Wheel Loader) 4.23 Sangat Prioritas
3
Peralatan angkat (Crane) 4.23 Sangat Prioritas
Peralatan penggalian atau penimbunan (Excavator,
4.3 Sangat Prioritas
Bulldozer) 2
Kondisi Normal Peralatan perbaikan tanah (Compactor, Grader) 4.3 Sangat Prioritas
Peralatan pembuatan jalan (Asphalt Finisher, Tire
3.76 Sangat Prioritas 4
Roller)
Peralatan pekerjaan beton (Mobile concrete pump,
4.4 Sangat Prioritas 1
vibrator, mesin molen)
Peralatan angkut 4.06 Sangat Prioritas 5
Peralatan angkat 4.13 Sangat Prioritas 4
Saat Pandemi Peralatan penggalian atau penimbunan 4.3 Sangat Prioritas 2
Covid-19 Peralatan perbaikan tanah 4.17 Sangat Prioritas 3
Peralatan pembuatan jalan 3.66 Sangat Prioritas 6
Peralatan pekerjaan beton 4.4 Sangat Prioritas 1

Tabel 16. Tingkat prioritas teknologi metode/teknik sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Teknik/Metoda Konstruksi RII Pengaruh Peringkat
Kondisi Normal Cast in Situ 4.43 Sangat Prioritas 2
Masonry construction (pek. Batu) 4.47 Sangat Prioritas 1
Precast/Prefabrication 3.66 Sangat Prioritas 3
Konstruksi modular 3.33 Prioritas 6
Konstruksi Ramah Lingkungan
3.63 Sangat Prioritas 4
Green/Sustainable Construction
Konstruksi Ramping
3.4 Sangat Prioritas 5
Lean Construction
Automation 3.27 Prioritas 7
Cast in Situ 4.3 Sangat Prioritas 2
Masonry construction (pek. batu bata) 4.47 Sangat Prioritas 1
Precast/Prefabrication 4.23 Sangat Prioritas 3
Saat Pandemi Konstruksi modular 3.7 Sangat Prioritas 7
Covid-19 Konstruksi Ramah Lingkungan
3.83 Sangat Prioritas 5
Green/Sustainable Construction
Konstruksi Ramping
3.77 Sangat Prioritas 6
Lean Construction
Automation 4.2 Sangat Prioritas 4

Tabel 17. Tingkat prioritas teknologi software sebelum dan saat pandemi Covid-19
Periode Jenis Software RII Pengaruh Peringkat
Building Information Modeling (Cubicost, Revit,
3.46 Prioritas 9
Tekla)
Project Management / Scheduling (Ms.Project,
4.07 Sangat Prioritas
Primavera) 4
Quantity Takeoff/Estimasi Biaya 4.07 Sangat Prioritas
Visualisasi Desain (Autocad, Sketchup) 4.4 Sangat Prioritas 1
Management – Productivity (Ms.Word,
4.3 Sangat Prioritas 2
Kondisi Ms.Excel,Ms.Powerpoint)
Normal Akuntasi Keuangan Proyek (Oracle) 3.67 Sangat Prioritas 7
Analisis Struktur - Desain (SAP, ETabs, Plaxis,
4.23 Sangat Prioritas 3
Faarfield,Comfaa)
Aplikasi Virtual Meeting (Zoom, dll) 2.06 Kurang Prioritas 11
Database data proyek (Google Drive, Disk storage) 4 Sangat Prioritas 5
Communications (Social Media) 3.33 Prioritas 10
Land Survey - Topograhy 3.73 Sangat Prioritas 6
Virtual Reality 3.53 Sangat Prioritas 8
Building Information Modeling 3.86 Sangat Prioritas 11
Project Management / Scheduling 4.27 Sangat Prioritas 8
Quantity Takeoff/Estimasi Biaya 4.47 Sangat Prioritas 3
Visualisasi Desain 4.53 Sangat Prioritas 2
Management – Productivity 4.46 Sangat Prioritas 4
Saat Pandemi Akuntasi Keuangan Proyek (Oracle) 3.73 Sangat Prioritas 12
Covid-19 Analisis Struktur - Desain 4.3 Sangat Prioritas 7
Aplikasi Meeting 4.7 Sangat Prioritas 1
Database data proyek 4.36 Sangat Prioritas 5
Communications 4.33 Sangat Prioritas 6
Land Survey - Topograhy 4.2 Sangat Prioritas 9
Virtual Reality 4.13 Sangat Prioritas 10

5. KESIMPULAN

Pandemi Covid-19 terbukti berdampak pada sektor konstruksi, khususnya di masa-masa awal pandemi tersebut.
Dampak ini juga tercermin dari sikap pelaku konstruksi (kontraktor) terhadap teknologi. Meskipun perubahan itu tidak
tampak signifikan, jika ditelusuri lebih rinci terjadi pergeseran pandangan terhadap faktor-faktor pendukung
penggunaan teknologi. Meski demikian terungkap bahwa teknologi kontruksi memiliki peran yang sangat penting
dalam membantu kontraktor dalam menyelesaikan proyek konstruksi terutama saat pandemi Covid-19. Dimana faktor
pendorong kontraktor dalam menggunakan teknologi konstruksi ada pada permintaan owner/pemberi proyek dan
peraturan pemerintah seperti kebijakan protokol kesehatan. Di sisi lain, dengan atau tanpa adanya kondisi pandemi
seperti yang dirasakan saat ini, kontraktor merasa masalah keterbatasan dana masih merupakan faktor dominan
penghambat pengunaan/pemanfaatan teknologi.

Tinjauan terhadap jenis teknologinya menunjukan bahwa teknologi yang menjadi prioritas saat pandemi Covid-19
adalah peralatan protokol kesehatan seperti masker, face shield, dan wastafel portable. Kemudian software untuk
melakukan meeting dan komunikasi juga menjadi sangat prioritas. Teknologi yang perlu dikembangkan lebih lanjut
saat pandemi ini adalah Building Information Modeling, RFID yang diintegarsikan dengan teknologi kecerdasan
buatan (AI) untuk face recognition, drone & kamera pengawas, dan online project planner.

Dari dua hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kontraktor memahami bahwa teknologi memegang peran penting
dalam keberhasilan proyek konstruksi. Adanya bencana pandemi Covid-19 seperti saat ini justru meningkatkan
perhatian dan keinginan untuk memanfaatkan teknologi konstruksi. Ketentuan dari pengguna jasa, ditambah dengan
ketentuan pemerintah dalam pelaksanaan konstruksi selama kondisi pandemi merupakan faktor penting yang
mendorong minat kontraktor dalam mengadopsi dan memanfaatkan teknologi.

6. DAFTAR PUSTAKA

Bayu Kusuma, B. W. Soemardi, K. S. Pribadi & S Yuliar. (2019). “Indonesian Contractor Technological Learning
Mechanism and Its Considerations.” IOP Conferences Series: Materials Science and Engineering.
Dodge Data Analytics (2020), COVID-19 & Construction: The Ongoing Effects of the Pandemic on Business, the
Blue Book Network. COVID-19 & Construction: The Ongoing Effects of the Pandemic on Business | Dodge
Data & Analytics, diakses pada 25 Januari 2021.
Egmond, E. V. (2011). Construction Technology Development and Innovation. Spoon Press, Oxford
Estrelitta V. Y. & Waney, J. L. (2015) “Pengaruh Penerapan Teknologi Terhadap Kinerja Perusahaan Jasa
Konstruksi”. Politeknologi, Vol.14.
Halpin, D. W. (2011). Construction Management. John Willey & Sons, New Jersey
Hari G. Soeparto, B. T. (2005). “Industri Konstruksi Indonesia: Masa Depan dan Tantangannya, dalam Peringatan 25
Tahun Pendidikan MRK di Indonesia.” Penerbit ITB.
Jayady, A. (2018). “Teknologi Konstruksi: Sebuah Analisis.” Jurnal Karkasa, Vol. 4 No.1.
Lin, F & Howell-Jones, M (2020), Here’s how smart construction could transform home-building after COVID-19, WEF,
Smart construction could transform home-building after COVID-19 | World Economic Forum (weforum.org),
diakses pada 28 September 2020.
J. Biörck, E. Sjödin, J.L. Blanco, J. Mischke, G. Strube, M.J. Ribeirinho & D. Rockhill (2020), How construction can
emerge stronger after coronavirus, McKinsey & Company Engineering, Construction and Building Materials
Practice
Mize, D.A. (2020). Can Digital Construction Technology Help the Industry Survive the Pandemic?, DMJ&Co., PLLC.
https://research.tue.nl/en/publications/construction-technology-development-and-innovation, diakses pada 1
Juli 2021.
Ward, D.B (2021), Construction Technology is Shaping the Post-Pandemic Workplace, Occupational health &
Safety, Construction Technology is Shaping the Post-Pandemic Workplace -- Occupational Health & Safety
(ohsonline.com), diakses 25 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai