Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak usia dini atau anak yang berada pada usia 0 – 6 tahun

merupakan anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk

mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan fisik maupun psikis yang

meliputi perkembangan intelektual, bahasa, motorik, dan sosial emosional.

Agar pembelajaran pada anak usia dini dapat memperoleh hasil yang

optimal, tentu saja diperlukan pengelolaan yang sistematik, metodologis,

terarah dan berkualitas. Melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan

anak dapat berkesempatan, bereksplorasi menemukan, mengekspresikan

perasaan, berkreasi dan belajar secara aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan.

Dalam perkembangan pembelajaran yang terjadi selama ini bahwa

kemampuan dalam kegiatan menggambar masih kurang. Hal tersebut terjadi

karena kemauan anak dalam kegiatan menggambar rendah, selain itu guru

tidak menggunakan metode yang efektif dan vareatif sehingga anak-anak

mudah jenuh dalam kegiatan menggambar itu. Menurut Padmorodewo

(1995) dalam yulianti 2010 menyatakan bahwa kegiatan menggambar harus

dilakukan dengan cara yang menyenangkan seperti bernyanyi, bermain,

mengucap syair, pengenalan menulis dan berhitung sambil menggunakan

media yang menarik atau menggunakan gambar yang sesuai minat anak.
Anak belajar dari pengalaman sendiri, pengetahuan bukanlah

merupakan fakta dan konsep yang diterima tetapi sesuatu yang harus

dikonstruksi oleh anak. Anak yang cerdas bukanlah anak yang lancer

membaca, menulis dan berhitung saja, anak yang cerdas adalah anak yang

mengalami perkembangan pada banyak hal dan perkembangannya

berlangsung secara terarah.

Hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan dalam proses belajar

dan mengajar di TK PEMBINA kelompok A ditemukan bahwa

pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting belum

mencapai hasil belajar yang sesuai dengan harapan guru. Saat guru

memberikan alat kegiatan menggunting, dari 16 anak didik, hanya 9 anak

yang merespon pemberian alat dari guru, 7 anak lainnya belum minat.

Beberapa anak cenderung ribut, bercanda, malas dan pasif. Anak-anak

merasa jenuh, tidak percaya diri/ragu-ragu dalam melakukan kegiatan

menggunting.

Dari beberapa masalah yang teridentifikasi, maka perlu dilakukan

langkah-langkah perbaikan dalam proses belajar, oleh karena itu guru

berupaya untuk memperbaiki cara pembelajarannya. Guru yang selama ini

cenderung menggunakan langkah konfensional dapat merubahnya dengan

langkah-langkah yang lebih kreatif dan inovatif. Apabila guru dapat

menginplementasikan pembelajaran efektif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan dapat dipastikan minat anak untuk kegiatan “menggunting”

akan lebih baik. Dengan alasan termaktub di atas, peneliti ingin melakukan
penelitian lebih detail tentang “PENINGKATAN KEMAMPUAN

MOTORIK HALUS ANAK PADA USIA 4 – 5 TAHUN MELALUI

KEGIATAN MENGGUNTING KERTAS ORIGAMI DI TK NEGERI

PEMBINA SUNGAISELAN”.

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak

pada usia 4 – 5 tahun melalui kegiatan menggunting kertas origami di

Taman Kanak-kanak Pembina Sungaiselan?

C. Tujuan Perbaikan

1. Untuk menentukan sterategi pembelajaran dalam kegiatan menggunting

yang dapat meningkatkan perkembangan motorik halus.

2. Agar guru dapat memperbaiki kinerjanya dan melakukan peningkatan

pengembangan motorik halus anak di TK Pembina Sungaiselan

kelompok A melalui kegiatan menggunting.

D. Manfaat perbaikan

1. Bagi anak

a. Anak senang dengan kegiatan menggunting

b. Agar anak memahami cara menggunting yang benar

c. Meningkatkan kreatifitas dan inisiatif anak dalam kegiatan

menggunting
2. Bagi guru

a. Mampu menunjukan opini guru sebagai pekerja professional

b. Sebagai pengetahuan dalam mengembangkan aspek perkembangan

motorik halus terutama dalam kegiatan menggunting

c. Dapat member pembelajaran bagi guru untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran khususnya melalui kegiatan menggunting

3. Bagi sekolah

a. Menghasilkan tenaga pendidik yang professional dan bermutu untuk

peserta didik.

b. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah

c. Memberi kepercayaan kepada masyarakat dalam meningkatkan mutu

pendidik yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai