Disusun oleh :
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keperawatan Maternitas II. Dengan
judul : Atonia Uteri.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sepurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengaharapkan segala bentuk saran masukan bahkan kritikan
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia penidikan
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup, AKI merupakan salah satu indikator dalam menentukan
derajat kesehatan masyarakat Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012. Penyebab langsung kematian terkait kehamilan
dan persalinan terutama adalah perdarahan 28%, sebab lain yaitu eklamsi
24%, abortus 5%, infeksi 11%, partus lama 5% dan penyebab lain 15%
(Depkes RI, 2014). Angka Kematian Ibu di Provinsi Banten 189/100.000
kelahiran hidup.
1
Universitas Faletehan
2
Pada tahun 2016 Jumlah kematian ibu di Kota Serang Banten mencapai 11
orang penyebab utama dari kematian ibu adalah perdarahan 4%, infeksi 1%,
hipertensi 8%, abortus 0%, partus lama 0%, dan sebab lain 4%. (Dinkes
Serang Kota, 2016). Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan
kematian ibu, antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(Buku KIA), Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta penyediaan fasilitas kesehatan. Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Upaya lain yang
dilakukan pemerintah adalah program Jampersal (Jaminan Persalinan) yang
diselenggarakan sejak 2011. Program yang memiliki visi “Ibu Selamat, Bayi
Lahir Sehat” ini diharapkan memberikan pengaruh besar dalam upaya
percepatan penurunan angka medical record di Rumah Sakit Kencana Kota
Serang Provinsi Banten tahun 2017.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas atonia uteri
sebagai judul makalah.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu menganalisa konsep dan asuhan keperawatan pada pasien dengan
atonia uteri
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami konsep dari atonia uteri
b. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan atonia uteri
c. Mampu menganalisa data dan menegakan diagnose dengan atonia
uteri
d. Mampu membuat invervensi keperawatan dengan atonia uteri
Universitas Faletehan
3
C. Manfaat Penulisan
Setelah melaksanakan studi kasus, diharapkan dapat bermanfaat bagi.
1. Penulis
Hasil stadi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman peneliti dalam menangani masalah keperawatan pada atonia
uteri
2. Bagi masyarakat
Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
Universitas Faletehan
5
Universitas Faletehan
5
Atonia Uteri juga dapat timbul karena salah penanganan kala III
persalinan, dengan memijat uterus dan mendorongnya ke bawah dalam
usaha melahirkan plasenta, sedang sebenarnya belum terlepas dari uterus.
D. Diagnosis
Diagnosis ditegakan bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata
perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi
didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi
yang lembek. Perlu diperhatikan bahwa pada saat atonia uteri didiagnosis,
maka pada saat itu juga masih ada darah sebanyak 500-1000 cc yang
sudah keluar dari pembuluh darah, tetapi masih terperangkap dalam uterus
dan harus diperhitungkan dalam kalkulasi pemberian darah pengganti.
Universitas Faletehan
6
Universitas Faletehan
7
F. Pathway
Universitas Faletehan
8
Universitas Faletehan
BAB III
9
Universitas Faletehan
10
A. HASIL
1. Pengkajiaan
Tanggal Masuk/ Jam: 23.00 WIB
Diagnosa Medis : Post Partum Spontan dengan presentasi kepala
a. Identitas Pasien
e. Riwayat Ginekologi
Tidak ada riwayat penyakit yang menyertai kehamilan seperti
nyeri perut hebat, sakit kepala hebat, dan kejang. Tidak ada
riwayat ketergantungan obat, alkohol, dan merokok
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu tidak ada riwayat alergi, tidak ada riwayat penyakit DM,
tumor, hipertensi, PMS, dan TBC
Universitas Faletehan
11
h. Pola Aktivitas
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Somnolen
c. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/60 mmHg, Nadi 110 x/menit, Respirasi 30
x/menit dan suhu 38’C
d. Integumen
Ibu tampak pucat, ekstremitas teraba dingin serta warna kuku juga
tampak pucat, turgor kulit menurun
e. Abdomen
TFU 1 jari di atas pusat, tidak ada kontraksi, kandung kemih
kosong dan pengeluaran darah dari vagina + 700 cc.
3. Penatalaksanaan
Penyuntikan oksitoksin pada kala III dilakukan 2 kali karena setelah 15
menit plasenta belum lahir.
Universitas Faletehan
12
B. PEMBAHASAN
1. ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah
DS: Atoni uteri Hipovolemia
- mengeluh pusing
↓
dan mengantuk
DO: Uterus tidak
pemeriksaan, lembek
keadaan umum ↓
lemah,
Perdarahan
- kesadaran
somnolen, ↓
- tekanan darah 500-600 cc/24jam
90/60 mmHg,
nadi 110 x/menit, ↓
respirasi 30 Suplai darah menurun
x/menit dan suhu
↓
38’C.
Syok hipovolemia
- Ibu tampak pucat,
ekstremitas teraba ↓
dingin serta
Hipovolemia
warna kuku juga
tampak pucat,
turgor kulit
menurun
- TFU 1 jari di atas
pusat, tidak ada
Universitas Faletehan
13
kontraksi,
kandung kemih
kosong dan
pengeluaran
darah dari vagina
+ 700 cc.
- Penyuntikan
oksitoksin pada
kala III dilakukan
2 kali karena
setelah 15 menit
plasenta belum
lahir.
DS: Atoni uteri Resiko perfusi jaringan
DO: perifer tidak efektif
↓
Uterus tidak
berkontraksi dan
lembek
↓
Perdarahan
↓
500-600 cc/24jam
↓
Suplai darah menurun
↓
Syok hipovolemia
↓
Tekanan darah menurun
Heart Rate meningkat
↓
Resiko perfusi jaringan
perifer tidak efektif
DS: Atoni uteri Intoleransi Aktivitas
Universitas Faletehan
14
- mengeluh pusing
↓
dan mengantuk
Uterus tidak
DO: berkontraksi dan
- keadaan umum lembek
lemah,
- kesadaran ↓
somnolen, Perdarahan
- tekanan darah
↓
90/60 mmHg,
500-600 cc/24jam
nadi 110 x/menit,
respirasi 30 ↓
x/menit dan suhu
Suplai darah menurun
38’C.
↓
HB dan Fe2+ ¿¿ menurun
↓
Anemia
↓
Kelemahan
↓
Intoleransi aktivitas
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipovolemia ditandai dengan kehilangan cairan aktif
ditandai dengan:
DS:
- Mengeluh pusing dan mengantuk
DO:
- Berdasarkan hasil pemeriksaan, keadaan umum lemah,
Universitas Faletehan
15
- Kesadaran somnolen,
- Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, respirasi 30
x/menit dan suhu 38’C.
- Ibu tampak pucat, ekstremitas teraba dingin serta warna kuku
juga tampak pucat, turgor kulit menurun
- TFU 1 jari di atas pusat, tidak ada kontraksi, kandung kemih
kosong dan pengeluaran darah dari vagina + 700 cc.
- Penyuntikan oksitoksin pada kala III dilakukan 2 kali karena
setelah 15 menit plasenta belum lahir.
b. Resiko perfusi jaringan perifer tidak efektif dibuktikan
dengan perdarahan.
c. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan
ditanai dengan:
DS:
- mengeluh pusing dan mengantuk
DO:
- keadaan umum lemah,
- kesadaran somnolen,
- tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 x/menit, respirasi 30
x/menit dan suhu 38’C.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Intervensi
No Perencanaan
Keperawatan Keperawatan
1 Hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen hipovolemia
ditandai dengan intervensi Observasi:
kehilangan cairan keperawatan selama 1. Periksa landa dan
aktif ditandai 2x24 jam hipovolemia gejala
dengan: membaik dengan hipovolemia (mis.
DS: kriteria hasil: frekuensi nadi
- mengeluh - kekuatan nadi meningkat, nadi
pusing dan menurun teraba lemah,
Universitas Faletehan
16
Universitas Faletehan
17
2 kali karena
setelah 15 menit
plasenta belum
lahir. Kolaborasi:
(Sumber: SDKI, hal. 64) 8. Kolaborasi
pemberian cairan
IV isotonis (mis.
NaCl, RL) -
Kolaborasi
pemberian cairan
IV hipotonis (mis.
glukosa 2,5 %,
NaCl 0,4%)
9. Kolaborasi
pemberian cairan
koloid (mis.
albumin,
Plasmanate)
10. Kolaborasi
pemberian produk
darah
Universitas Faletehan
18
Edukasi:
9. Jelaskan
penyebab/faktor
risiko syok
Universitas Faletehan
19
Kolaborasi:
13. Kolaborasi
pemberian IV,
jika perlu
14. Kolaborasi
pemberian
transfusi darah,
jika perlu
Universitas Faletehan
20
Universitas Faletehan
21
Kolaborasi:
9. Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan
Universitas Faletehan
22
Universitas Faletehan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Bagi masyarakat
22
Universitas Faletehan
DAFTAR PUSTAKA
Anggrainy, Veiny. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Atonia
Uteri Di RSUP NTB. Diperoleh 20 Maret,2017
Anonim. 2011. Hubungan Faktor Risiko Ibu Bersalin Dengan atoni uteri diakses
10 juli 2017
Bobak, Lowdemik Jensen Dkk 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta
Buku Kedokteran Indonesia EGC.
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo