TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
suplai oksigen dan nutrisi yang di bawah oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkan. Di katakana tekanan darah tinggi jika tekanan sistolik
mencapai 140 mmHg atau lebih. Atau tekanan diastolk mencapai 90 mmHg atau
hanya oleh usia lanjut saja, bahkan saat ini sudah menyerang orang dewasa muda.
Bahkan di ketahui bahwa 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat
tekanan atas yang nilainya lebih besar. Sedangkan tekanan diastolik merupakan
Jadi dapat disimpulkan dari pernyataan dari para ahli bahwa Hipertensi
merupakan penakit degenartif yang bayak diderita bukan hanya oleh usia lanjut
dan tekanan darah (TD) secara menetap >140 mmHG. Hipertensi adalah suatu
keadaan dimana pembuluh darah mengalami peningkatan tekanan yang terus
menerus. Pengendalian Penyakit darah tinggi menjadi sangat penting karena bila
jantung koroner, stroke, gagal ginjal dan lain-lain. (Dinkes Kab. Jombang 2017)
terutama terjadi pada usia muda yang sebagian dapat diatasi . (BPJS, 2017 )
Merupakan 90% dari kasus hipertensi . Dimana sampai saat ini belum
terjadinya hipertensi esensial, seperti : faktor genetik, strees dan psikologis, serta
hipertensi primer. Umumnya gejala baru terlihat setelah terjadi komplikasi pada
b. Hipertesi Sekunder
dengan jelas sehingga lebih mudah untuk dikendalikan dengan obat – obatan.
2. Sering gelisah.
3. Wajah merah.
5. Mudah marah.
6. Telinga berdengung.
7. Sukar tidur.
8. Sesak nafas.
a. Usia
bertambahnya usia maka risiko hipertensi menjadi lebih tinggi. Insiden hipertensi
alamiah dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon.
Hipertensi pada usia kurang dari 35 tahun akan menaikkan insiden penyakit arteri
prevalensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40 % dengan kematian
sekitar 50% di atas umur 60 tahun. Arteri kehilangan elastisitas atau kelenturan
kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam puluhan.
b. Jenis kelamin
darah sistolik. pria mempunyai tekanan darah sistolik dan diastolik yang tinggi
dibanding wanita pada semua suku. Wanita dipengaruhi oleh beberapa hormon
Wanita usia produktif sekitar 30-40 tahun, kasus serangan jantung jarang terjadi,
tetapi meningkat pada pria. Arif Mansjoer mengemukakan bahwa pria dan wanita
menyebabkan kenaikan berat badan dan tekanan darah menjadi lebih reaktif
Terapi hormon yang digunakan oleh wanita menopause dapat pula menyebabkan
c. Riwayat keluarga
sering menderita penyakit yang sama. Jika ada riwayat keluarga dekat yang
hipertensi sebesar empat kali lipat. Data statistik membuktikan jika seseorang
memiliki riwayat salah satu orang tuanya menderita penyakit tidak menular, maka
d. Konsumsi garam
hipertensi. Garam dapur mengandung 40% natrium dan 60% klorida. Konsumsi
3- 7 gram natrium perhari, akan diabsorpsi terutama di usus halus. Pada orang
Volume sirkulasi efektif adalah bagian dari volume cairan ekstraseluler pada
ruang vaskular yang melakukan perfusi aktif pada jaringan. Natrium diabsorpsi
secara aktif, kemudian dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring dan
taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99 %
dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran urin ini diatur oleh
Sumber natrium yang juga perlu diwaspadai selain garam dapur adalah
penyedap masakan atau monosodium glutamat (MSG). Pada saat ini budaya
e. Merokok
diedarkan hingga ke otak. Di otak, nikotin akan memberikan sinyal pada kelenjar
pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan
f. Obesitas
Penelitian dan beberapa studi yang dilakukan dunia telah menemukan bahwa
Study, sebanyak 75% dan 65% kasus hipertensi yang terjadi pada pria dan wanita
secara langsung berkaitan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. (Ira
Haryani, 2014).
1. Stop merokok
Edukasi apasien agar tidak merokok, berhenti merokok dan menghndari asap
rokok.
badan dapat menurunkan TD Indeks Massa Tubuh (IMT) normal untuk orang asia
2.2.1 Definisi
bagi si perokok, namun di laen pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaaan yang lazim di kehidupan sehari – hari
sehingga dimana orang merokok khususnya lelaki dan lainnnya wanita, anak kecil, tua,
stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. Dalam penelitian kohort prospektif
oleh dr. Thomas S. Bowman dari Brigmans and Women’s Hospital, Massachussetts
terhadap 28.236 subyek yang awalnya tidak ada riwayat hipertensi, 51% subyek tidak
merokok, 36% merupakan perokok pemula, 5% subyek merokok 1-14 batang rokok
perhari dan 8% subyek yang merokok lebih dari 15 batang perhari. Subyek terus diteliti
dan dalam median waktu 9,8 tahun. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian
hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan merokok lebih dari 15
sifat sel-sel tubuh menjadi ganas (onkogenik). Setidaknya ada 43 zat dalam
tembakau yang sudah diketahui dapat menyebabkan kanker. Zat-zat dalam rokok
yang paling besar memberikan dampak kesehatan antara lain nikotin, tar, dan
1. Nikotin
terkandung dalam daun tembakau. Apabila diisap senyawa ini akan menimbulkan
rangsangan psikologis bagi perokok dan membuatnya menjadi ketagihan. Dalam rokok,
nikotin berpengaruh terhadap beratnya rasa isap. Semakin tinggi kadar nikotin rasa
isapnya semakin berat, sebaliknya tembakau (rokok) yang berkadar nikotin rendah
Dengan adanya kandungan tar yang beracun ini, sebagian dapat merusak sel paru
karena dapat lengket dan menempel pada jalan nafas dan paru-paru sehingga
mengakibatkan terjadinya kanker. Pada saat rokok diisap, tar masuk ke dalam rongga
mulut sebagai uap padat asap rokok. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat
(Tirtosastro, 2010).
bermotor. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat
arang atau karbon. CO menggantikan 15% oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-sel
darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan
menurut Indeks Brinkman adalah hasil perkalian antara rata-rata jumlah rokok yang
dihisap perhari dengan lama merokok dalam satuan tahun (Tawbariah et al, 2014).
a. Dikatakan sebagai perokok ringan apabila hasilnya kurang dari 200
c. Dikatakan perokok berat apabila hasilnya lebih atau sama dengan 600.
Semakin lama seseorang merokok dan semakin banyak rokok yang diisap perhari,
Kemudian untuk klasifikasi lainnya ada pula yang membedakan antara perokok
aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang mengonsumsi rokok secara
langsung (diisap), sedangkan perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tetapi
2.2.4 Patofisiologi
Patofisiologi
Apabila terjadi peningkatan salah satu variabel tersebut dan tidak terkompensasi, maka
mencegah perubahan tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan
sirkulasi dan memperhankan stabilitas tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem
reaksi cepat seperti refleks kardiovaskuler melalui system saraf, reflex kemoreseptor,
respon iskemia dan susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri pulmonalis
otot polos. Sedangkan sistem pengendalian reaksi lambat melalui perpindahan cairan
antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial yang dikontrol oleh hormon angiotensin
dan vasopresin. Kemudian dilanjutkan sistem poten dan berlangsung dalam jangka
panjang yang dipertahankan oleh sistem pengaturan jumlah cairan tubuh yang
yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, senyawa renin yang diproduksi oleh
ginjal akan diubah menjadi Angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
peranan kunci dalam meningkatkan tekanan darah melalui dua aksi utama. Aksi
pertama adalah meningkatkan sekresi hormon Antidiuretik (ADH) dan rasa haus.
(Nuraini, 2015)
cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat yang pada
akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi
hormon Aldosteron dari korteks ldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki
mengurangi ekskresi NaCl dengan cara mengabsorbsinya pada tubulus ginjal. Naiknya
kosentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan
ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah
(Nuraini, 2015).
2.4 Model Konsep dan Teori Keperawatan Lawrence Green:
Faktor pendorong:
Faktor pendukung: Keluarga
Adanya sarana kesehatan Guru
Faktor disposisi : Terjangkaunya sarana kesehatan Sebaya
Pengetahuan Peraturan kesehatan Petugas kesehatan
Sikap Keterampilan terkait kesehatan Tokoh masyarakat
Kepercayaan Pengambil keputusan
Nilai dan norma
SEHAT
pengkajian dan penindak lanjutkan yang diadaptasi dari konsep Lawerence Green.
Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor yang mempengaruhi
meningkatkan perilaku tersebut terarah yang lebih positif. Proses pengkajian atau
(Nursalam, 2016):
a. Kualitas hidup (quality of life) adalah sasaran utama yang ingin dicapai
Kualitas hidup ini salah satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin
tinggi derajat kesehatan seseorang maka kualtas hidup juga semakin tinggi.
b. Derajat kesehatan (health) adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang
kesehatan yang sedang dihadapi. Pengaruh yang paling besar terhadap derajat
kesehatan.
d. Faktor perilaku dan gaya hidup (specific behavior by individuals or by
organizations) adalah suatu faktor yang imbul karena adanya aksidan reaksi
perilaku tertentu. Selanjutnya perilaku itu sendiri di tentukan atau dibentuk dari 3
masyarakat.
dan faktor kebijakan, peraturan serta organisasi. Semua faktor tersebut merupakan
fisik, biologis maupun sosial budaya yang langsung dapat mempengaruhi derajat
kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang
variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti) (Nursalam, 2016).
riwayat merokok
hipertensi
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka konseptual hubungan riwayat merokok dengan
hipertensi
Keterangan :
pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, strees, dan pekerjaan, sedangkan
hipertensi sekunder oleh adanya gangguan pada organ tubuh, seperti gangguan
ginjal, endokrin, dan kekuatan dari aorta, Faktor yang dapat meningkatkan potensi
disease), tembakau adalah salah satu faktor utamanya. Data susenas menyebutkan
bahwa jumlah rokok di indonesia meningkat dari tahun 1995 sebanyak 34,7 juta
berbagai penyakit, pada perokok aktif ataupun pasif. Kaitannya merokok dengan
terjadi neoplasma laryng esofagus dan sebagainya telah diteliti. (Kusuma, 2012).
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian atau
rumusan masalah (Nursalam,2013).
H1 : Ada hubungan antara riwayat merokok dengan hipertensi .
H2 : Tidak ada hubungan antara riwayat merokok dengan hipertensi