Anda di halaman 1dari 99

ANALISIS OPTIMALISASI ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM

MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA RANGGO


KECAMATAN LIMUN KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2014-2018

SKRIPSI

RIKI RINA SARI


EES.150832

PEMBIMBING:
Dr. SUCIPTO, S.Ag., M.A
AHSAN PUTRA HAFIZ, S.HI., M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
ii
iii
iv
MOTTO

ََّ‫ا‬ ْ ‫َّللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْمأ َ ْنت ُ َؤد‬


َّ َّ‫ُّوااْل َ َمانَاتِئِلَ ٰىأ َ ْه ِل َه َاو ِإذَا َح َك ْمت ُ ْم َب ْينَالنَّا ِسأ َ ْنت َ ْح ُك ُمىا ِب ْال َع ْد ۚ ِ ِلن‬ َّ ‫۞ ِإ َّن‬

﴾٨٥﴿‫يرا‬
ً ‫ص‬ َ َ‫ظ ُك ْم ِب ِۗ ِهئِنَّاللَّ َه َكان‬
ِ َ‫س ِميعًاب‬ ُ ‫نِ ِع َّمايَ ِع‬

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada


yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. (Q.S. An-Nisaa’(4): 58)

v
PERSEMBAHAN

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬

Alhamdulillah puji syukur kehadiran allah SWT atas taburan cinta dan kasih

sayang-nya yang telah memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu

pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia allah SWT

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan

kehadiran rasulullah SAW, semoga kelak rasulullah SAW memberikan

syafa’atnya untukku.

Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orangtuaku tersayang dan

tercinta ibunda (Nurbimah) dan ayahanda (Ependi). Sebagai tanda bakti, hormat

dan terimakasih yang tiada terhingga karena telah membesarkanku, mendidikku,

membimbingku, menjagaku, mendo’akanku dengan ketulusan hati serta memberi

motivasi dan dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh

sekaligus menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi. Untuk siraman cinta kasih

dan sayang ibunda dan ayahanda yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat

kubalas, semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibunda dan ayahanda

bahagia.

Terimakasih untuk seluruh keluargaku dan adik tersayangku (Rika Rahim,

Rici Setiana, Rangga Saputra, Tika) yang telah memberikan semangat,

pendorongku untuk menjadi lebih dewasa lagi, pembawa keceriaan dalam

hidupku dan selalu mendoakanku dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi
Terimakasih untuk seluruh teman dekatku tersayang (Wiren,

Lailatusyarifah, Desi Fatmawati pulungan dan seluruh teman-teman lokal E) yang

selalu membantu, momotivasi dan setia menemani dalam pembuatan skripsi ini.

vii
ABSTRAK

Riki Rina Sari; Ees150832; Analisis Optimalisasi Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten
Sarolangun Tahun 2014-2018

Desa memiliki peran yang sangat penting dalam menyelengarakan urusan


pemerintahan umum desa serta pelayanan kepada masyarakat secara lebih terarah,
terfokus dan lancar terutama terutama program kegiatan pemerintah desa yang
bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat desa. Desa Ranggo adalah
salah satu Desa Di Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun, yang juga
memperoleh ADD sebagaimana desa lainnya di Indonesia. Tujuan dari penelitian
ini untuk mendapatkan gambaran pengelolaan ADD dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten
Sarolangun. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dalam
pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ADD di Desa Ranggo digunakan untuk
meningkatkan pembangunan di bidang infrastruktur yang pada dasarnya telah
dapat dicapai namun belum secara optimal.

Kata kunci:Optimalisasi, Alokasi Dana Desa dan Perekonomian Masyarakat.

viii
KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta tidak lupa pula iringan shalawat

serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis

Optimalisasi Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Meningkatkan Perekonomian

Masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun Tahun

2014-2018” penulis akui, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis

temui, dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan

bimbingan yang diberikan dosen pembimbing yaitu : Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,

M.A dan Bapak Ahsan Putra Hafiz, S.HI., M.EI selaku dosen pembimbing I

dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

bimbingan dan arahan hingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan

skripsi ini, terutama sekali kepada yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, Selaku Dekan Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Islam di UIN STS Jambi.

3. Ibu Rafidah, SE., M.EI, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN STS jambi.

ix
x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i

PERNYATAAN ORIENTALITAS TUGAS AKHIR.................. ii

NOTA DINAS.................................................................................. iii

PENGESAHANTUGAS AKHIR.................................................. iv

MOTTO............................................................................................ v

PERSEMBAHAN............................................................................ vi

ABSTRAK......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR...................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN.................................................................. xiii

DAFTAR TABEL............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................. 7
D. Batasan Masalah.................................................................... 7
E. Kerangka Teori...................................................................... 8
1. Pengertian optimalisasi.............................................. 8
2. Alokasi Dana Desa.......................................................... 14
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat..................... 25
F. Tinjauan Pustaka.................................................................... 32

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian.................................................................. 35
B. Pendekatan Penelitian............................................................ 35
C. Jenis Data dan Sumber Data.................................................. 35
D. Instrumen pengumpulan data................................................ 37

xi
E. Teknik Analisis Data.............................................................. 38
F. Sistematika Penulisan............................................................ 39

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Ranggo....................................................... 41


B. Visi dan Misi................................................................... 42
C. Letak Geografis Desa Ranggo.......................................... 43
D. Struktur organisasi pemerintahan desa ........................... 44
E. Keadaan masyarakat desa ranggo..................................... 45
F. Keadaan prasarana desa................................................... 49

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Optimalisasi alokasi dana desa ranggo kecamatan limun


kabupaten sarolangun tahun 2014-2018.............................. 53
B. Dampak alokasi dana desa pada peningkatan perekonomian
masyarakat desa ranggo kecamatan limun kabupaten
sarolangun tahun 2014-2018................................................. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 74
B. Saran................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Dana Desa ................................................................... 5


Tabel 1.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ........................................32
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Desa Ranggo.......................................... 47
Tabel 3.2 Penduduk Desa Ranggo 2018........................................ 47
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Desa Ranggo Berdasarkan Pendidikan 49
Tabel 3.4 Prasarana Umum Yang Ada ........................................ 52
Tabel 4.1 Program Alokasi Dana Desa ..........................................60

xiii
DAFTAR SINGKATAN

ADD : Alokasi Dana Desa


BPD : Badan Permusyawaratan Desa
RT : Rukun Tetangga
SDM : Sumber Daya ManusiaSAD : Suku Anak Dalam

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alokasi Dana Desa merupakan bagian keuangan desa yang diperoleh

dari bagi hasil pajak daerah dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat

dan daerah yang diterimah oleh kabupaten/kota untuk desa yang dibagikan

secara proporsional. Alokasi Dana Desa mengandung makna bahwa desa

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri,

yang menyangkut peranan pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik

dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang

melibatkan masyarakat ditingkat desa.

Alokasi Dana Desa juga dimaksudkan untuk membiayai sebagian

program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan dan

kelembagaan desa, pemberian tunjangan aparatur pemerintah desa serta

pemberian dana pembangunan infrastuktur pedesaan. Untuk melaksanakan

kewenangan tersebut pemerintah desa memiliki sumber-sumber penerimaan

yang digunakan untuk membiayai kegiatan yang dilakukannya. Salah satu hal

yang paling penting untuk diperhatikan dalam mendukung proses pelaksanaan

pembangunan disetiap desa adalah adanya kepastian keuangan untuk

pembiayaan. Salah satunya dengan penerimaan Alokasi Dana Desa.

Penggunaan Alokasi Dana Desa juga harus memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya dengan memprioritaskan kegiatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa yang bersifat mendesak untuk dilaksanakan,

1
2

serta lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan

sebagian besar masyarakat desa. Sejalan dengan tujuan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa, maka kegiatan yang di biayai dana desa

dipilih harus dipastikan kemanfaatannya untuk:

a. Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan kebudayaan

b. Meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan ekonomi keluarga

c. Meningkatkan penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan warga

miskin didesa.

Pembangunan desa harus mengedepankan kebersamaan,

kekeluargaan, dan kegotong-royongan guna mewujudkan perdamaian dan

keadilan sosial. Maka kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

desa yang dibiayai desa harus mengikutsertakan masyarakat desa dari

perencanaan, pengoganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pelaksanaan

pembangunan desa harus sesuai dengan rencana dalam proses perencanaan dan

masyarakat, bersama aparat pemerintah juga berhak mengetahui dan

melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan desa. Alokasi Dana

Desa harus digunakan dan dialokasikan sebagai mana mestinya sesuai dengan

undang-undang dan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan pemerintah

indonesia.1 Untuk itu pembangunan pedesaan yang dilaksanakan harus sesuai

dengan masalah yang dihadapi, serta partisipasi masyarakatnya dengan

mengunakan sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun

perekonomian yang dimiliki, serta memanfaatkan potensi ekonomi yang ada

1
Erni Tahir,2018, Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Dan
Peningkatan Kesejah Teraan Masyarakat,Jurnal Skripsi, Hlm.1-3
3

sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.2 Sebagaimana Allah

SWT berfirman sesuai QS. Ar-Ra’d:11) :

ْ َ‫حَّللاَ َحَلحََُُِِّّ ُُح ََ حبِق‬


‫حْو ٍٍح َََّىٰحََُُِِّّ ُُا ح ََ ح‬ ‫حَ ْنحأ َ َْ ُِ ى‬
‫حَّللاِحۗإِنى ى‬ ُ َ‫حا َِ ْنح َخ ْل ِف ِهحَُحْ ف‬
ِ ُ‫ظْونَه‬ ِ ٌ‫حلَهُح َُعَ ِقّبَ ت‬
َ ‫حَ ْنحبَِّ ِْنحَُ َد ُْ ِه‬
َ ‫ححَ ْن‬
‫حا ٍلح‬ ِ ‫سْو ًء حفَ ََلح ََ َُدىحلَهُح َۚا ََ حلَ ُه ْم‬
ِ ‫حَ ْنحدُانِ ِه‬ ‫بِأ َ ْنفُس ِِه ْمح َۗاإِذَ حأ َ َر د ى‬
ُ ‫َحَّللاُح ِبقَ ْْو ٍٍح‬
Artinya:“sesungguhnya allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ...”3

Tujuan adanya Alokasi Dana Desa dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa,

adalah:

a. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

b. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat

desa dan pemberdayaan masyarakat.

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan.

d. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam

rangka mewujudkan peningkatan sosial.

e. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

f. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

g. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong-royong masyarakat.

h. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes).4

2
Mohammad Al Jose Sidmag, 2018, Tinjauan Pikih Siyasah Maliyah Terhadap
Pengelolaan Dana Desa Untuk Kesejahteraan Umum Masyarakat Di Desa Bulugeded
Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan, Jurnal Skripsi, Hlm.6
3
Ar-Ra’d (13) : 11
4

Penyaluran Dana Desa Didesa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten

Sarolangun dilakukan secara bertahap pada tahun anggaran berjalan dengan

ketentuan:

a. Tahap pertama pada bulan April sebesar 40%

b. Tahap kedua pada bulan Agustus sebesar 40%

c. Tahap ketiga pada bulan November sebesar 20%.5

Pemberian Alokasi Dana Desa merupakan stimulus bagi kemandirian

masyarakat desa dalam melakukan pembangunan diwilayahnya. Desa Ranggo

merupakan desa yang berada di Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun

dengan jumlah penduduk sebanyak 2.300 jiwa.6 Desa Ranggo memiliki luas

daerah 2.261 km2 dengan permukaan datar dan berbukit. Desa Ranggo

dibentuk pada tahun 1950 dengan undang-undang darurat nomor 13 tahun

1950. Sebagian besar Desa Ranggo berada pada daerah rawa dan aliran

sungai.7 Dalam hal ini peneliti akan meneliti tentang bagaimana keoptimalan

Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa

Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.

Ketertarikan ini dikarenakan program Alokasi Dana Desa merupakan

sebuah program yang harus dijalankan dengan baik dan memiliki pengaruh

yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya

Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.

4
Chandra Kusuma Putra, Dkk “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Desa”,Jurnal Administrasi Publik,Volume 1.Hlm,3
5
Wawancara Dengan Azuwen, Kaur Umum Desa Ranggo Kecamatan Limun
Kabupaten Sarolangun 12 Oktober 2018 Jam.10.30
6
Dokumen, Dikantor Desa Ranggo, Tahun 2018
7
Dokumen, Dikantor Desa Ranggo, Tahun 2018
5

Tujuan dari pemberian Alokasi Dana Desa di Desa Ranggo

Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun adalah untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat Desa Ranggo agar lebih baik dari sebelumnya

sehingga masyarakat baik ditingkat individu, kelompok, kelembagaan, maupun

komunitas lebih sejahtera dari sebelumnya. Adapun jumlah Dana Desa yang

diterima oleh Desa Ranggo yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Dana Desa

Didesa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun

Tahun 2015 – 2018

No Tahun Jumlah Dana Desa

1 2015 Rp. 281.550.000

2 2016 Rp. 631.505.000

3 2017 Rp. 801.947.000

4 2018 Rp. 762.830.000

Sumber: Kantor Desa Ranggo 2018

Alokasi Dana Desa Didesa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten

Sarolangun digunakan untuk:

a. Bidang penyelenggaraan pemerintah desa yang terdiri dari penetapan dan

pengesahan batas desa, pendataan, dan pembangunan sarana dan prasarana

kantor desa.

b. Bidang pelaksanaan pembangunan desa terdiri dari jalan desa, jalan

kewilayah pertanian, infrasruktur desa lainnya seperti pembuatan jembatan.


6

c. Bidang pembinaan masyarakat desa terdiri dari pengadaan sarana dan

prasarana olahraga

d. Bidang pemberdayaan pemberdayaan masyarakat desa terdiri dari

peningkatan kapasitas masyarakat seperti kelompok pemuda.8

Namun berdasarkan hasil obserpasi dilapangan khususnya dalam

pembangunan pembangunan jalan ke wilayah pertanian dan infrastuktur

lainnya tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.9 Selain itu penulis

juga melakukan wawancara dengan bapak Hadiwaras Selaku Sekretaris Desa

Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun menyatakan bahwa

hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yaitu

terbatasnya kemampuan aparatur pemerintah desa, serta lemahnya

pengawasan BPD dan masyarakat.10 berdasarkan penomena yang terjadi di

Desa Ranggo tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Analisis

Optimalisasi Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Meningkatkan

Perekonomian Masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun kabupaten

Sarolangun Tahun 2014 – 2018” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

8
Wawancara Dengan Yusmadi, Kaur Pemerintahan Desa Ranggo Kecamatan
Limun Kabupaten Sarolangun 28 September 2018 Jam.10.25
9
Observasi Awal Tanggal 21 September2018
10
Wawancara Dengan Hadiwaras, Sekretaris Desa Ranggo Kecamatan Limun
Kabupaten Sarolangun 31 Agustus 2018 Jam.11.30
7

1. Bagaimana optimalisasi Alokasi Dana Desa di Desa Ranggo Kecamatan

Limun Kabupaten Sarolangun tahun 2014 -2018?

2. Bagaimana dampak Alokasi Dana Desa pada peningkatan perekonomian

masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun tahun

2014 -2018?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui optimalisasi Alokasi Dana Desa di Desa Ranggo

Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun tahun 2014 -2018

2. Untuk mengetahui dampak Alokasi Dana Desa pada peningkatan

perekonomian masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten

Sarolangun tahun 2014 -2018

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah:

1. Memperoleh penjelasan tentang Optimalisasi Alokasi Dana Desa

Didesa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun tahun 2014-

2018

2. Memperoleh penjelasan tentang pengaruh Alokasi Dana Desa terhadap

peningkatan perekonomian masyarakat Desa Ranggo Kecamatan

Limun Kabupaten Sarolangun tahun 2014-2018

b. Manfaat praktis

1. Sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan terhadap

kekurangan-kekurangan yang terjadi khususnya di Desa Ranggo

sebagai tempat penulis melakukan penelitian


8

2. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan yang berhubungan dengan

pelaksanaan tugas dan kewajiban pemerintah desa

3. Sebagai solusi untuk memberikan jalan keluar terhadap hambatan-

hambatan yang terjadi di Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten

Sarolangun

4. Untuk memenuhi sebagai salah satu persyaratan guna meraih gelar

sarjana srata satu (S.I) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN

STS Jambi.

E. Batasan Masalah

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang hanya menjelaskan

tentang Analisis Optimalisasi Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Meningkatkan

Perekonomian Masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten

Sarolangun Tahun 2014-2018.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Optimalisasi

Optimalisasi berasal dari kata dasar optimal yang berarti yang

terbaik. Jadi optimalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan

hasil dan keuntungan yang besar tampa harus mengurangi mutu dan kualitas

dari suatu pekerjaan. Pengertian optimalisasi menurut kamus besar bahasa

Indonesia adalah optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik,

tertinggi jadi optimalisasi adalah suatu proses meninggikan atau

meningkatkan. Pengertian optimalisasi menurut wikipedia adalah proses

untuk mencapai hasil yang ideal atau optimasi (nilai efektif yang dapat
9

dicapai). Optimalisasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk mengoptimalkan

sesuatu hal yang ada ataupun merancang atau membuat sesuatu secara

optimal.11

Pengertian Optimalisasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia W.J.S.

Poerdwadarminta dikemukakan bahwa “optimalisasi adalah hasil yang

dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

hasil sesuai dengan harapan secara efektif dan efisien”. Optimalisasi banyak

juga diratikan sebagai ukuran dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.12

Menurut Winardi Optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan

tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari sudut usaha, optimal

adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan

yang diinginkan atau dikehendaki.13

Optimalisasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik, tidak selalu

keuntungan yang paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan

adalah memaksimumkan keuntungan, atau tidak selalu biaya yang paling

11
Desmon Mahamurah, Markus Kaunang Dan Sarah Sambiran, Optimalisasi
Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa (Studi Didesa Nahepese
Kecamatan Mangatinu), Jurnal Fisip-Unsrat, Hlm 3
12
Desmon Mahamurah, Markus Kaunang Dan Sarah Sambiran, Optimalisasi
Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa (Studi Didesa Nahepese
Kecamatan Mangatinu), Jurnal Fisip-Unsrat, Hlm 4
13
Http://Digilib.Unila.Ac.Id/315/10/Bab%20ii.Pdf) Diakses Pada Tanggal 21
Januari 2019 Pukul 12.40.
10

kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan

biaya.14

Berdasarkan penjelasan diatas manfaat optimalisasi yaitu untuk

mengidentifikasi tujuan, mengatasi kendala, memecahkan masalah yang

lebih tepat dan dapat diandalkan, dan mengembalikan keputusan yang lebih

cepat. Dengan demikian, maka kesimpulan dari optimalisasi adalah sebagai

upaya, proses, cara, dan perbuatan untuk mengunakan sumber-sumber yang

dimiliki dalam rangka mecapai kondisi yang terbaik, paling menguntungkan

dan paling diinginkan dalam batas-batas tertentu dan kriteria tertentu.

Adapun indikator dari optimalisasi adalah sebagai berikut:

a. Efektivitas

Menurut Kurniawan efektifitas merupakan kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasional kegiatan program atau misi) dari

pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak ada tekanan atau

ketegangan antara pelaksanaanya. Pengertian tersebut mengartikan bahwa

efektifitas merupakan tahap dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara

hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguh nya dicapai. Efektivitas

juga dapat diartikan sebagai ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi

14
Hotniar Siringoringo, Pemograman Linier; Seri Teknik Riset Operasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005). Hlm.4
11

mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya,

maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif.15

Menurut Bastian efektivitas dapat diartikan sebagai keberhasilan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu

efektivitas adalah hubungan antara output atau keluaran kebijakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya istilah efektivitas adalah

pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-

faktor tenaga, waktu, biaya, pikiran, alat-alat, dan lain-lain yang telah

ditentukan.16

Menurut chaizi nasucha efektivitas adalah sebuah kinerja organisasi

secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap

kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha sistemik dan meningkatkan

kemampuan secara terus menerus mencapai tujuannya secara efektif.17

Menurut Hani Handoko efektivitas adalah kemampuan untuk

memilih tujuan yang tepat peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang

benar.18

15
Ulum Ihyaul Md, 2004, Akuntansi Sektor Publik, Malang, Umm Press,
Hlm.294
16
Asnawi. 2003, Efektivitas Penyelengaraan Publik Pada Samsat Cornet
Wilayah Malang Kota, Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisip, Umm, Hlm.6
17
Irham Fahmi, Manajemen Kinerja Teori Dan Aplikasi, (Bandung :
Alfabeta,Cv 2005), Hlm.3-4
18
Weni Indrawati, 2017, Efektivitas Kinerja Aparatur Desa Dalam Pelayanan
Publik Kepada Masyarakat Di Desa Tanggulangin, Jurnal Skripsi, Hlm.6
12

Memperhatikan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang

dikehendaki. Misalkan ketika seseorang melakukan suatu perbuatan dengan

maksud tertentu dan memang dikehendakinya, maka perbuatan orang itu

dikatakan efektiv jika hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang

dikehendakinya dan telah direncanakan sebelumnya.

b. Efisiensi

Efisiensi sering dikaitkan dengan kinerja suatu organisasi karena

efisiensi mencerminkan perbandingan antara keluaran (output) dengan

masukan (input). The Liang Gie dan Miftah Toha menjelaskan efisiensi

adalah kegiatan usaha yang telah dilakukan secara efisien yang dapat

memberikan output yang maksimum, baik dari jumlah maupun kualitas.19

Efisiensi didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mencapai prestasi

yang sebesar-besarnya dengan mengunakan kemungkinan-kemungkinan

yang tersedia dalam waktu yang relatif singkat, tanpa menggangu

keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga dan waktu.20

19
Rina Sri Wulandari, 2017, Perencanaan Pengukuran Efisiensi Kinerja
Program Pendamping Desa Di Kabupaten Sidoarjo Dengan Metode Dea, Jurnal Seminar
Nasional Sains Dan Teknologi Terapan V, Hlm.1
20
Atika Widadty. 2017, Analisis Ifisiensi Dan Produktivitas Program Studi S-1
Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Skripsi S-1 Jurusan Teknik
Elektronika, Uny, Hlm. 9
13

c. Produktivitas

Secara umum peningkatan produktivitas tenaga kerja dilakukan

dengan meningkatkan kemampuan atau keterampilan, disiplin, etos kerja

produktif, sikap kreatif dan inovatif, dan membinan lingkungan kerja yang

sehat untuk memacu prestasi. Pelatihan tenaga kerja lebih diarahkan kepada

pengembangan usaha yang mandiri dan profesional, sehingga dapat

berkembang menjadi kader wiraswasta yang mampu menciptakan lapangan

kerja.21 Produktivitas dapat juga diartikan sebagai suatu pendekatan enter-

disipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana,

aplikasi penggunaan cara yang produktif dengan mengunakan sumber-

sumber yang efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.

Produktivitas mengikut sertakan pendayagunaan secara terpadu sumber

daya manusia dan keterampilan, teknologi, manajemen, informasi, energi

dan sumber-sumber yang lainnya yang bertujuan untuk pengembangan dan

peningkatan standar hidup melalui konsep total ataupun semesta.

Menurut sebagian ahli, produktivitas berarti lebih banyak hasil

dengan mempertahankan biaya yang tetap, mengerjakan suatu yang benar,

bekerja lebih cerdik dan lebih keras, atau pengoprasian secara otomatis

untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat. Prinsip dalam manajemen

produktivitas adalah efektif dalam pencapaian tujuan dan efisien

21
Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan,
(Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada 2003), Hlm. 3
14

mengunakan sumber daya. Unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas

adalah:

1. Efisiensi

Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan efisiensi

pemakaian sumberdaya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam

perbandingan pengunaan masukan (input) yang direncanakan dengan

pengunaan masukan yang sebenarnya terlaksana.

2. Efektivitas

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target yang akan dicapai baik secara kuantitas maupun waktu.

Makin besar persentasi target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya.

3. Kualitas

Kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan

persyaratan, speksifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas merupakan salah

satu ukuran produktivitas.22

2. Alokasi Dana Desa

Berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2014 tentang pemerintah maka

daerah diberi otonom yang seluas-luasnya untuk mengurus semua

penyelenggaraan pemerintah diluar kewenangan pemerintah pusat untuk

22
Atika Widadty. 2017, Analisis Ifisiensi Dan Produktivitas Program Studi S-1
Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Skripsi S-1 Jurusan Teknik
Elektronika, Uny, Hlm.11-13
15

membuat kebijakan daerah yang berhubungan dengan peningkatan

pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, serta otonomi yang nyata dan

bertanggung jawab. Nyata artinya, melaksanakan apa yang menjadi

urusannya berdasarkan kewenangan yang diberikan dan karakteristik dari

suatu wilayah sedangkan bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam

penyelengaraannya harus sejalan dengan maksud dan tujuan pemberian

otonomi yang memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan. 23 Dana

desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan Belanja

Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD

kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,

pemberdayaan masyarakat.24

Otonomi daerah sangat mendorong pemerintah desa untuk lebih

memberdayakan masyarakat dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada

baik itu sumberdaya dari desa sendiri maupun dari luar. Salah satu

sumberdaya dari luar desa yaitu alokasi dana dari pemerintah daerah yang

disebut alokasi dana desa. Adanya Alokasi Dana Desa tersebut, desa

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya

sesuai dengan kewenangan yang diberikan, yang menyangkut peranan

pemerintah desa sebagai sebagai penyelenggara pelayanan publik di desa

23
Erni Tahir,2018, Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Dan
Peningkatan Kesejah Teraan Masyarakat, Jurnal Skripsi. Hlm.1
24
Dadang Kurnia, 2015, Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konsultasi
Pengelolaan Keuangan Desa, Juklak Bomkon Pengelolaan Keuangan Desa, Hlm.48
16

dan sebagai tujuan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan daerah yang melibatkan masyarakat di tingkat desa.25

Menurut Yayuk dan Markus engertian desa berasal dari bahasa india

swadesa yang bereti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal atau tanah

leluhur yang merujuk pada suatu kesatuan hidup dengan kesatuan norma

serta memiliki batas yang jelas. Istilah desa dan perdesaan sering dikaitkan

dengan rural dan village yang dibandingkan dengan kota (city/town) dan

perkotaan (urban). Konsep perdesaan dan perkotaan mengacu pada

karakteristik masyarakat, sedangkan desa dan kota merujik pada suatu

satuan wilayah administrasi atau teoritis, dalam hal ini perdesaan mencakup

beberapa desa.

Secara historis desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat

politik dan pemerintahan jauh sebelum negara indonesia terbentuk. Menurut

Wahjudin Sumpeno, sejarah perkembangan desa di Indonesia telah

mengalami perjalanan yang sangat panjang, bahkan lebih tua dari republik

indonesia sendiri. Sebelum masa kolonial diberbagai daerah telak dikenal

kelompok masyarakat yang bermukim disuatu wilayah atau daerah tertentu

dengan ikatan kekerabatan atau keturunan. Pola pemukiman berdasarkan

25
Justita Dura, Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana
Desa, Kebijakan Desa, Dan Kelembagaan Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
(Studi Kasus Pada Desa Gubuklakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)
Jurnal Jibeka Volume 10 Nomor 1 Agustus 2016:26-32,Hlm 2
17

keturunan atau ikatan emosional kekerabatan berkembang terus baik dalam

ukuran maupun jumlah yang membentuk gugus atau kesatuan pemukiman.26

R. Bintarto menjelaskan desa ialah “suatu hasil perpaduan antara

kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan

itu ialah suatu wuwjud atau kenampakan dimuka bumi yang ditimbulkan

oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang saling

berinteraksi antara unsur tersebut dan juga dengan hubungannya dengan

daerah-daerah lain.

Selanjutnya menurut Paul. H Landis seorang sarjana sosiologi

perdesaan dari Amerika Serikat, mengemukakan definisi tentang desa

dengan cara membuat tiga pemilahan berdasarkan pada tujuan analisis.

Untuk tujuan analisis statistik desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan

yang penduduknya kurang dari 2500 orang. Untuk tujuan analisis sosial

yang akrab dan serba informal diantara sesama warganya. Sedangkan untuk

tujuan analisis ekonomi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang

penduduknya tergantung pada pertanian.27

Menurut Zakaria Wahjudin Sumpeno menyatakan bahwa desa

adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama atau suatu wilayah, yang

memiliki suatu organisasi pemerintahan desa berdasarkan undang-undang

nomor 72 tahun 2005 tentang desa, pasal 6 menyebut bahwa pemerintah

desa adalah penyelengara urusan pemerintah oleh pemerintah desa dan


26
Desmon Mahamurah, Markus Kaunang Dan Sarah Sambiran, Optimalisasi
Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pembangunan Desa (Studi Didesa Nahepese
Kecamatan Mangatinu), Jurnal Fisip-Unsrat, Hlm 4-5
27
Hartetin Eka Rahmawati, Http://Hertiner456.Blogspot.Com September 2018
18

badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik

indonesia.28

Untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang efektif dan efisien,

pemerintah mendesantralisasikan sebagai wewenang dan tangung jawab

kepada Pemerintah Dearah. Berkaitan dengan desentralisasi dibidang

ekonomi, pemerintah menyerahkan sebagian kewenangannya kepada pemda

untuk melaksanakan fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilitas.29

Pengelolaan Alokasi Dana Desa selayaknya dapat mencerminkan

komitmen pemerintah daerah untuk melaksanakan pemerintahan yang tidak

mengobarkan kepentingan publik (publik sphere). Pembangunan desa

selama ini, masih banyak bergantung dari pendapatan asli desa dan swadaya

masyarakat yang jumlah maupun sifatnya tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu untuk penunjang pembangunan diwilayah pedesaan,

pemerintah pusat mengarahkan kepada beberapa kabupaten untuk

melakukan pengalokasian dana langsung ke desa dari APBD-nya.

Pengalokasian dana desa langsung kedesa ini di sebut sebagai kebijakan

Alokasi Dana Desa. Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang

peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa

28
Candra Kusuma Putra Dkk, Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa Wonorejo Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Publik (Jap),Vol.1,No.6.Hal.1203-1212, Hlm.3
29
Muhammad Zainul Abidin, Tinjauan Atas Pelaksanaan Keuangan Desa Dalam
Mendukung Kebijakan Dana Desa (Study Of Implementation Of Vilage Finace To
Support Fund Village Policy), Hlm.3
19

telah menetapkan landasan yang jelas dalam penataan pengelolaan dan

pertangung jawaban keuangan desa anatara lain memberikan keleluasaan

dalam menetapkan produk pengaturan yang berkenaan dengan desa. Sesuai

ketentuan peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014, desa diberikan

kewenangan untuk melaksanakan perannya dalam mengatur dan mengurus

komunitasnya, yang mencakup:

1) Urusan pemerintah yang sudah ada berdasarkan hak dan asal usulnya

desa;

2) Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang

diserahkan pengaturannya kepada desa;

3) Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan

pemerintah kabupaten /kota

4) Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan undang-undangan

diserahkan kepada desa.

Dengan demikian, peraturan pemerintah ini mengatakan bahwa

adanya otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan sebutan lainnya

dan kepala desa melalui pemerintahan desa dapat diberikan penugasan

ataupun pendelegasian dari pemerintah pusat maupun daerah untuk

melaksanakan urusan-urusan pemerintah tertentu. Disamping itu, setiap

upaya pembangunan di kawasan perdesaan yang dilakukan oleh pemerintah

kabupaten/kota dan atau pihak ketiga harus mengikutsertakan pemerintahan


20

desa.30 Dalam pemberian Alokasi Dana Desa kepada desa harus melalui

mekanisme sebagai berikut:

1) Desa menyusun program secara partisipatif melalui Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa.

2) Desa menyusun rencana anggaran

3) Desa mengajukan program dan anggaran

4) Penyaluran dana desa

Alokasi Dana Desa digunakan untuk keperluan desa sesuai dengan

yang berlaku atau pengunaan Alokasi Dana Desa tahun 2011 yakni sebagai

berikut:

1) Alokasi Dana Desa yang guanakan untuk menyelenggarakan pemerintah

desa sebesar 30% dari jumlah penerimaan Alokasi Dana Desa.

2) Alokasi Dana Desa yang gunakan untuk memberdayakan masyarakat

desa sebesar 70%.

Alokasi Dana Desa yang digunakan untuk belanja operator dan

operasional desa yaitu untuk membiayai kegiatan penyelengaraan

pemerintah desa dengan prioritas sebagai berikut (Peraturan Mentri Dalam

Negri No 21 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah):

1) Untuk pembiayaan pembangunan desa

30
Fitri,2015,Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Pada Desa Vatunanju Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, Jurnal Katalogis, Volume 3
Nomor 11, Hlm.2
21

2) Untuk pemberdayaan masyarakat

3) Untuk memperkuat pelayanan publik di desa

4) Untuk memperkuat partisipasi dan demokrasi desa

5) Untuk tunjangan aparat desa

6) Untuk tunjangan Badan Permusyawaratan Desa

7) Untuk operasional pemerintah desa

8) Tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik atau kegiatan lainnya yang

melawan hukum

Bagian belanja pemberdayaan masyarakat digunakan untuk

(peraturan mentri dalam negeri no 21 tahun 2011 tentang pedoman

pengelolaan keuangan daerah):

1) Biaya perbaikan sarana publik dalam skala kecil atau sarana

perekonomian desa seperti pembuatan jalan, irigasi, jembatan dan lain-

lain

2) Modal usaha masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa.

3) Biaya untuk pengadaan ketahanan pangan

4) Perbaikan lingkungan dan pemukiman

5) Teknologi tepat guna

6) Perbaikan kesehatan dan pendidikan

7) Pengembangan sosial budaya

8) Dan sebagainya yang dianggap penting

Lebih lanjut surat edaran mentri dalam negeri no.140/640/SJ,

tanggal 22 maret 2007 perihal “Pedoman Alokasi Dana Desa Dari


22

Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Pemerintah Desa” memberikan

formulasi sebagai acuan bagi daerah dalam menghitung alokasi dana desa.

Rumus yang dipergunakan berdasarkan atas merata dan adil. Asas

merata adalah besarnya Alokasi Dana Desa yang yang sama untuk setiap

desa, atau Alokasi Dana Desa Minimal, sedangkan asas adil untuk setiap

desa berdasarkan nilai bobot desa dihitung dengan rumus dan variabel

tertentu (misalnya kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan, kesehatan dan

lain-lain) atau disebut alokasi dana desa proporsional.

Penetapan besarnya Alokasi Dana Desa dari pemerintah

kabupaten/kota kepada pemerintah desa didasarkan atas beberapa ketentuan

sebagai berikut:

1) Dari hasil pajak daerah kabupaten/kota paling sedikit 10% untuk desa

diwilayah kabupaten/kota yang bersangkutan sebagaimana UU No.34

tahun 2000 tentang perubahan atas UU No.18 tahun 1997 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah.

2) Dari retribusi kabupaten/kota yakni hasil penerimaan jenis retribusi

tertentu daerah kabupaten/kota diperuntukkan bagi desa, sebagaimana

diamanatkan dalam UU No.34 tahun 2000 tentang perubahan atas UU

No.18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

3) Bantuan keuangan kepada desa yang merupakan bagian dari dana

pemerintah keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh


23

kabupaten/kota antara 5% sampai 10%. Persentase yang dimaksud

tersebut diatas tidak termasuk dana alokasi khusus.

Tujuan dari pemberian Alokasi Dana Desa adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan penyelengaraan pemerintah desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai

kewenangannya.

2) Meningkatkan kemampuan lembaga kemsyarakatan di desa dalam

perencanaan pelaksanaan dan pengendalian dan pembangunan, dan

pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa.

3) Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan

pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa.

4) Mendorong peningkatan swadaya gotong-royong masyarakat.

5) Membantu meringankan beban masyarakat, terutama masyarakat

berekonomi lemah/miskin.

Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa oleh karena itu dalam pengelolaan keuangan

Alokasi Dana Desa harus memenuhi prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa

sebagai berikut:

1) Seluruh kegiatan yang didanai oleh Alokasi Dana Desa direncanakan,

dilaksanakan, dan dievaluasi secara terbuka dengan prinsip dari, oleh

dan untuk masyarakat.


24

2) Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan secara

administratif, teknis, dan hukum.

3) Alokasi Dana Desa digunakan dengan mengunakan prinsip hemat,

terarah, dan terkendali.

4) Jenis kegiatan yang dibiayai melalui Alokasi Dana Desa sangat terbuka

untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat berupa pemenuhan

kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya

yang dibutuhkan masyarakat desa yang diputuskan melalui musyawarah

desa.

5) Alokasi Dana Desa harus dicatat dalam angaran pendapatan dan belanja

desa dan proses penganggarannya mengikuti mekanisme yang berlaku. 31

Skema Aliran Pendapatan Desa

PUSAT
(Kemenkeu)

PROVINSI
KABUPATEN / KOTA

dana desa ADD,bagi hasil


pajak/ret&ban.k Bantuan
ew keuangan

Azuwen Muslimin
DESA
Pendapatan desa, pendapatan lainnya
Sumber: diolah dari peraturan tentang desa

31
Erni Taher,2018,Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Dan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Makmur Kecamatan
Binangko Kabupaten Wakatobi), Jurnal Skripsi, Hlm.10-15
25

3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Peningkatan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk mendapatkan

keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.32 Sedangkan

perekonomian yang mempunyai kata dasar ekonomi berasal dari kata oikos

dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Dari

dasar kata ekonomi tersebut lalu mendapat imbuhan per- dan –an sehingga

menjadi kata perekonomian yang memiliki pengertian tindakan, aturan atau

cara tentang mengelola ekonomi rumah tangga dan tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan hidup.33

peningkatan perekonomian masyarakat adalah cara atau usaha yang

dilakukan oleh masyarakat dalam mengatur perekonomian rumah tangga

untuk menjadi lebih baik dengan tujuan dapat memenuhi kebutuhan hidup.34

Ekonomi juga dikatakan sebagai cara ilmu yang menerangkan cara-

cara menghasilkan, mengedarkan membagi serta memakai barang dan jasa

dalam masyarakat sehingga kebutuhan materi masyarakat dapat terpenuhi

sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi dalam masyarakat adalah mengatur

urusan harta kekayaan baik yang menyangkut kepemilikan, pengembangan

maupun distribusi.35

32
Moelino,Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakatra:Balai Pustaka,1988),
Hlm.158
33
Gunawan Suma Diningrat, Membangun Perekonomian Rakyat,(Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 1998), Hlm.24
34
Ismail Humaidi, Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Industri
Kecil: Studi Terhadap Masyarakat Disentra Industri Kecil Didesa Tutul Kecamatan
Balung Kabupaten Jember Jawa Timur, Yogyakarta 2015, Hlm.1
35
M. Sholahudin, Asas-Asas Ekonomi Islam, (Jakarta : Balai Pustaka,2001),
Hlm.24
26

Netijah logis dari keimanan islam tentang manusia sebagai khalifah

allah dimuka bumi adalah bahwa mereka harus mengarungi kehidupan yang

sesuai dengan status mereka. Petunjuk allah yang dijabarkan dalam ajaran

islam dimaksudkan untuk membantu mereka dalam mewujudkan tujuan-

tujuan. Para pukohah telah sepakat bahwa kesejahteraan manusia dan

menghapuskan kesulitan adalah tujuan utama ekonomi syariah. Pandangan

ini dalam lapangan ekonomi meniscayakan kesejahteraan ekonomi melalui

pemenuhan semua kebutuhan pokok manusia, menghapuskan semua sumber

utama kesulitan dan ketidak nyamanan, dan meningkatkan kualitas

kehidupan secara moral dan material. Ia juga meniscayakan penciptaan

suatu lingkungan ekonomi di mana kalifah allah mampu memanfaatkan

waktu dan kemampuan fisik atau mental bagi pengayaan diri, keluarga dan

masyarakatnya.36

Ekonomi islam bukan aplikasi ilmu yang tertutup (ekslusif), tetapi

sebagai suatu rangkaian kegiatan yang yang intekral dengan ritual umum

(inklusif).

Sementara umar chapra mengungkapkan bakwa, ekonomi islam

sebagai suatu cabang pengetahuan yang membantu merealisasikan

kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber

daya langka yang seirama dengan maqashid (tujuan-tujuan syariah), tanpa

mengekang kebebasan individu, menciptakan ketidak seimbangan makro

36
M. Umar Chapra, Sistem Moneter Islam, Jakarta : Gema Insani Press, 2000,
Hlm.2-3
27

ekonomi dan ekologi yang berkepanjangan, atau melemahkan solidaritas

keluarga dan sosial serta jaringan moral masyarakat.37

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka ekonomi masyarakat

adalah sebagian kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan masyarakat

kebanyakan yang dengan cara swadaya pengelolaan sumberdaya ekonomi

apa saja yang dapat diusahakan, yang selanjutnya di sebut usaha kecil dan

menengah terutama meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan,

kerajinan, makanan dan sebagainya. Yang bertujuan untuk mensejah terakan

dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, serta mencapai kemudahan dan

kepuasan. Adapun indikator perekonomian masyarakat yakni sebagai

berikut:

a. Pendapatan

Menurut Suroto pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa

uang maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil

industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat

itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan sangat penting artinya bagi kelansungan hidup

dan penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak lansung.

Pendapatan terdiri atas upah , gaji, sewa, deviden, keuntungan dan

merupakan suatu arus yang diukur dalam jangka waktu tertentu milsalnya:

seminggu, sebulan, setahun atau jangka waktu yang lama. Arus pendapatan

37
Sayid Syekh,Sekilas Pengantar Ilmu Ekonomi Dan Pengantar Ekonomi Islam,
Jakarta : Referensi (Gp Pressgroup 2013), Hlm.135
28

tersebut muncul sebagai akibat dari adanya jasa produktif (produktive

service) yang mengalir kearah yang berlawanan dengan aliran pendapatan

yaitu jasa produktif yang mengalir dari masyarakat kepihak bisnis yang

berarti bahwa pendapatan harus didapat dari aktivitas produktif. Menurut M.

Friedman pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

pendapatan permanen (permanent income) dan pendapatan sementara

(transity income).38

b. Kebutuhan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk

mempertahankan hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan

kenyamanan. Kebutah merupakan keinginan manusia terhadap benda atau

jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani.

Kebutuhan manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret

(nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin

dihargai, atau dihormati, maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas.

Menurut Murray kebutuhan adalah sebuah konstruk yang

menunjukkan “sebuah dorongan dalam wilayah otak” yang mengatur

berbagai proses seperti persepsi, pikiran dan tindakan dengan maksud untuk

mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Sebuah kebutuhan dapat

disebabkan oleh proses internal namun lebih dari sepuluh destimulasi oleh

pactor lingkungan. Secara umum, sebuah kebutuhan disertai oleh prasaan

38
Munifa,2013, Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar Ptpn Xi Pabrik
Gula Padjarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Jurnal Skripsi, Hlm 6
29

tertentu atau emosi dan ia memiliki sebuah cara khusus mengepresikan

dirinya dalam mencapai resolusi.39

c. Mata pencarian

Menurut Supriadi mata pencarian adalah pekerjaan pokok yang

dilakukan manusia untuk hidup dan sumberdaya yang tersedia untuk

membangun kehidupan yang memuaskan (peningkatan taraf hidup) dengan

memperhatikan paktor seperti pengawasan pengunaan sumber daya,

lembaga dan hubunhan politik. Dalam perkembangannya mata pencaharian

seseorang seringkali berubah baik karena faktor internal, eksternal, ataupun

kombinasi dari keduanya.40

Masyarakat menurut koentjaraningrat adalah kesatuan hidup

manusia yang berintraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu bersifat

kontinyu, dan terkait oleh suatu rasa indentitas bersama. Kontinuitas

merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki empat ciri yaitu:

1) Intraksi antara warga-warganya

2) Adat istiadat

3) Kontinuitas waktu

4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga

39
Saidibindarwan.Blogspot.Comteori Kebutuhan Menutur Maslow.Oktober2018
40
Imam Prambudi,2010, Perubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya
Masyarakat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Hubungan Perubahan Mata Pencarian
Dengan Nilai Sosial Budaya Masyarakat Di Desa Membolong Kecamatan Membolong
Belitung) , Jurnal Skripsi, Hlm.8
30

Hasan Shadly memberikan pengertian masyarakat sebagai golongan

besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan sendirinya bertalian

golongan dan mempunyai pengaruh satu sama lain.

Menurut Soerjono Soekanto masyarakat adalah sekumpulan orang

yang bertempat tinggal di suatu wilayah (secara geografis) dengan batas-

batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih

besar dari angota-angotanya dibandingkan dengan penduduk diluar batas

wilayahnya.41

Berdasakan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat

adalah sekumpulan manusia yang saling berintraksi yang terkait oleh suatu

kesatuan dan hidup bersama, memiliki kebiasaan, tradisi dan sikap yang

sama yang menghasilkan kebudayaan.

Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya

alternative dari para ahli ekonomi indonesia untuk menjawab kegagalan

yang dialami negara-negara berkembang termasuk indonesia dalam

menerapkan teori pertumbuhan. Salah satu harapan agar hasil dari

pertumbuhan tersebut dapat dinikmati sampai pada lapisan masyarakat

paling bawah, ternyata banyak masyarakat bawah yang tidak menikmati

cucuran hasil pembangunan ekonomi tersebut. Bahkan kebanyakan negara

yang sedang berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar.

41
Erni Taher,2018,Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Dan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Desa Jaya Makmur Kecamatan
Binangko Kabupaten Wakatobi), Jurnal Skripsi, Hlm.21-22
31

Dari pengelaman ini, akhirnya di kembangkan berbagai alternative terhadap

konsep pembangunan yang bertumpu pada pertambahan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi

pelaksanaannya harus sesuai dengan pembangunan nasional yang berintikan

pada masyarakat sebagai pelakunya.42 Dalam kontek pembangunan

nasional, pembangunan yang seutuhnya merupakan kemampuan profesional

yang saling memperkuat satu sama lain. Profesionalisme dapat turut

membentuk sikap dan prilaku serta kepribadian yang tangguh merupakan

prasyarat dalam membentuk profesionalisme.43

42
Lenardo Laurens Karinda, Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Di Desa Pinaling Kecamatan Amurag Timur, Hlm.5
43
Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan
(Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada 2003), Hlm.1
32

G. Tinjauan pustaka

Tabel 1.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Model Hasil Penelitian Hubungan


Peneliti Penelitian Penelitian Dengan
Penelitian Ini
1 Amran Alokasi Dana Model menunjukkan bahwa Penelitian ini
Chalid Desa Terhadap penelitian ini adanya pengaruh Alokasi sama-sama
Simarmata Pembangunan adalah Dana Desa terhadap membahas
(2016) Dan penelitian pembangunan dan tentang variabel
Kesejahteraan kualitatif kesejahteraan masyarakat alokasi dana
Masyarakat Di dalam aspek realisasi desa
Desa Huta dibandingkan aturan
Durian yang ada, masih banyak
Keamatan desa yang realisasi belum
Bintang Bayu 100%, bahkan banyak
Kabupaten yang masih 60%. Hal
Serdang lain yang perlu
Bedagai mendapatkan perhatian
adalah masih adanya
sebagian desa yang
belum melakukan
sosialisasi pertanggung
jawaban alokasi dana
desa kepada masyarakat
secara transparan
2 Maulana Pengaruh Model penelitian ini Penelitian ini
(2017) Alokasi Dana penelitian ini menunjukan bahwa, sama-sama
Desa Dalam adalah secara umum membahas
Meningkatkan penelitian pengelolaan alokasi dana tentang variabel
Pemberdayaan kualitatif desa dalam alokasi dana
Masyarakat meningkatkan desa
Didesa Miau pemberdayaan
Baru Kecamatan masyarakat didesa miau
Kongbeng baru tidak berjalan
Kabupaten lancar. Seperti dalam
Kutai Timur proses perencanaan yang
tidak melibatkan
masyarakat desa miau
baru dan tidak melalui
forum musyawarah
(musrenbangdesa),
proses pelaksanaan
angaran / kegiatan tidak
33

terealisasi sesuai dengan


perencanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya
3 Mundir Implementasi Model alokasi dana desa yang Penelitian ini
(2016) Program penelitian ini dilakukan didesa salo sama-sama
Alokasi Dana adalah palai tidak berjalan membahas
Desa Dalam penelitian dengan baik, hal tersebut tentang variabel
Pemberdayaan kualitatif disebabkan karena alokasi dana
Masyarakat intraksi yang desa
Didesa Salo dilaksanakan oleh
Palai pemerintah desa kepada
masyarakat terkadang
mengalami
diskomunikasi sehinnga
menimbulkan perbedaan
persepsi dalam
melaksanakan program
kebijakan
4 Azzahroiya Dampak Model menunjukan perencanaan Penelitian ini
Faizah Alokasi Dana penelitian ini pembangunan desa di sama-sama
(2016) Desa Terhadap adalah desa gubuklangkah membahas
Kesejahteraan penelitian dilakukan oleh tentang variabel
Masyarakat Di kualitatif pemerintah desa BPD, alokasi dana
Desa beserta masyarakat desa, desa
Gubuklangkah mekanisme pencairan
Kecamatan dan penyaluran dana
Ponco Kusumo desa mengalami
Kabupaten keterlambatan. Dampak
Malang hasil pelaksanaan
kegiatan pembangunan
atau program dana desa
terhadap kesejahteraan
masyarakat didesa
gubuklangkah adalah
pembangunan
infrastruktur, menambah
lapangan pekerjaan,
mengurangi
penganguran,
meningkatkan
pendapatan,
meningkatkan kualitas
pendidikan, kebebasan
menyalurkan aspirasi
34

5 Sherly Akuntabilitas Model menunjukkan bahwa Penelitian ini


Gresita Pengelolaan penelitian ini pada tahap perencanaan, sama-sama
Aprilani Alokasi Dana adalah pelaksanaan, dan membahas
(2014) Desa di Desa penelitian pertanggung-jawaban tentang variabel
Kedungrejo kualitatif telah memenuhi prosedur alokasi dana
Kecamatan yang berlaku. Masalah desa
Muncar yang muncul adalah
Kabupaten kurangnya koordinasi
Banyuwangi antar anggota Tim
Tahun 2013 Pelaksana Alokasi Dana
Desa (ADD) serta
penyampaian laporan
pertanggung jawaban
yang terlambat
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Tempat atau lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Desa

Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangung.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk deskriptif

kualitatif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat

tertentu. Desktiptif berasal dari bahasa latin “desvriptivus” yang bererti uraian.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan prilaku subjek

penelitian pada suatu priode tertentu. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha

mendiskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, keadaan gejala menurut

apa adanya pada saat penelitian.44

C. Jenis Data Dan Sumber Data

1. Jenis data

Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian

yaitu data primer dan sekunder.

44
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitati , Cet. Ke-1, (Jakarta :
Referenci, 2013 ), Hlm. 10-11

35
36

a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat

baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan alat lainya. 45 Data

primer merupakan data yang diperoleh dari sumber asli.46 Yang didapat

dari kantor desa ranggo kecamatan limun kabupaten sarolangun.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti, tetapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga.

Data sekunder biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen. 47

dalam penelitian ini adalah data pendukung yang di ambil dari pihak

desaranggo kecamatan limun kabupaten sarolangun. Data sekunder

meliputi buku atau dokumentasi yang berkaitan dengan Pengalokasian

Dana Desa di Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Sumber data yang berupa responden dan berupa informan dikatakan

juga sebagai sumber data berupa orang atau (person). Sumber data peristiwa-

peristiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung dikatakan juga

sumber data sebagai tempat (place). Sedangkan sumber data berupa dokumen-

dokumen atau berupa literatur-literatur pustaka dikatakan juga sebagai sumber

data berupa huruf, amgka, gambar, atau simbol-simbol (paper).

45
Joko Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka
Cipta,1999), Hlm.87
46
Muhammad, Metodologi Penelutian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,2008),
Hlm.103
47
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (PT.Rajagrafindo Persada,2006), Hlm.39
37

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian.

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik operasional pengumpulan data

melalui proses pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap obyek yang

diamati secara langsung.48 Observasi (observation) atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dengan kata lain

observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti

atau pengamat mengamatai kondisi yang berkaitan dengan obyek penelitian.49

Di Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.

b. wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.50 Wawancara

juga merupakan suatu proses intraksi dan komunikasi. Wawancara atau

(interviuw) untuk memperoleh informasi secara langsung tentang keadaan desa

ranggo kecamatan limun kabupaten sarolangun. Adapun model wawancaranya

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada prangkat desa dan masyarakat

setempat.
48
Muhammad Reguh, Metodologi Penelitian Ekonomi (Jakatra : Pt Raja Grafindo
Persada 2005), Hlm. 133-134
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya 2002), Hlm.220
50
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-2, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2005), Hlm.189
38

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan kejadian atau peristiwa yang telah

lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk. Teknik

yang digunakan untuk memperoleh data dengan melihat dokumen yang ada.

Penelitian ini akan diperkaya dengan dokumen yang menginformasikan tentang

proses penelitian, seperti buku-buku tentang pengalokasian dana desa dan

tentang program kerja serta data lainnya yang berkaitan dengan Desa Ranggo

Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.

E. Teknik Analisis Data

Hasil penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif. Untuk data

mengenai: (a) profil umum kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam

pelayanan publik didesa, (b) sejauh mana tinggkat kapasitas kelembagaan

pemerintah daerah dalam pelayanan publik didesa, (c) faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi tingkat kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam

pelayanan publik di desa.51

Secara teknik, analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

berdasarkan analisis intraktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman. Analisis tersebut terdiri dari tiga kegiatan yang saling berinteraksi,

yaitu:

a. Reduksi Data ( Data Reduction)

51
M Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), Hlm.296
39

Melalui pengamatan lapangan dan wawancara ditemukan data yang

sedemikian banyak dan kompleks serta campur aduk, maka langkah yang perlu

diambil adalah mereduksi data. Reduksi data adalah aktifitas penelitian dalam

memilih dan memilah data yang di anggap relevan untuk disajikan. Pemilihan

data menfokuskan pada informasi yang mengarah untuk pemecahan masalah,

pemaknaan, dan penemuan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kegiatan

ini akan berlangsung sejak awal sampai akhir penelitian.

b. Penyajian Data (Data Display)

Data disajikan secara sistematis, agar lebih mudah dipahami tentang

hubungan antara bagian yang berkenaan dengan penelitian yang sedang

dilakukan. Bentuk penyajian data lebih banyak berupa narasi yaitu

pengungkapan secara tertulis, tujuannya adalah untuk mempermudahkan

mengikuti kronologi alur pristiwa, sehingga dapat terungkap apa sebenarnya

yang terjadi di balik peristiwa tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan bagian dari penelitian sebagai

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan atau verifikasi dilakukan selama penelitian

berlansung.52

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar penulisan skripsi tidak keluar dari jalur pembahasan, dan tidak

terjadi pelebaran dari pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika

penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan skripsi ini,dan menjadi

52
M Hasbi Umar, Pedoman Penulisan Skripsi (Jambi, 2012). Hlm. 232-233
40

ringkasan dari pembahasan-pembahasan yang ada didalam setiap babnya

berikut ini:

BAB I merupakan bab yang membahas tentang bagian pendahuluan

dalam sebuah skripsi, begitu juga skripsi ini, bab I didalamnya terdapat

pembahasan mengenai: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan dan kegunaan, tinjauan pustaka dan kerangka teori.

BAB II terdapat pembahasan tentang metodologi penelitian yaitu

tentang tempat penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data,

instrumen pengumpulan data, analisis data, sistematika penulisan dan jadwal

penelitian.

BAB III membahas gamabaran umum tentang Desa Ranggo

Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun.

BAB IV ini merupakan bab yang berisikan pembahasan skripsi yang

didalamnya membahas jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian.

BAB V merupakan bab penutup, yang didalamnya terdapat

kesimpulan, saran dan kata penutup.


BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Desa Ranggo

Desa Ranggo adalah salah satu desa dari 16 Desa atau kelurahan yang

ada di dalam wilayah Kecamatan Limun dalam Pemerintahan Kabupaten

Sarolangun yang mempunyai Luas Wilayah 2.261 km2 dengan permukaan

datar dan berbukit. penduduk asli Desa Ranggo sendiri banyak berasal dari

Padang, dan terdapat juga masyarakat suku terasing yaitu sering disebut

dengan suku anak dalam (SAD).53

Pada tahun 1991, ada program transmigrasi dari pemerintah pusat dari

Provinsi Jambi yang menyediakan lokasi kebun dan perumahan. Dan pada saat

itu mulai masuk penduduk pendatang yang pindah ke Desa Ranggo dengan

membuka kebun ladang sawit. sejak saat itu Desa Ranggo terbagi menjadi

empat dusun terdiri dari Dusun Sei.Dingin (Dusun I) dan Dusun Sei.Dinggin

Baru (Dusun II) pada Umumnya masyarakat pribumi. Sedangkan Dusun

Simpang Kayu Aro (Dusun III) masyarakat pribumi dan masyarakat pendatang

dengan suku Melayu Dan Medan.selanjut nya Dusun Bukit Tanggo Batu

(Dusun IV) yang terdiri dari masyarakat pribumi dan pendatang dari suku

jawa.54 Sehingga sampai saat sekarang Desa Ranggo memiliki jumlah

penduduk 2.300 Jiwa.55 Desa Ranggo dibentuk pada tahun 1950 dengan

Undang-Undang Darurat Nomor 13 Tahun 1950. Sebagian besar Desa Ranggo

53
Dokumen Dikantor Desa Ranggo, 23 januari 2019
54
Dokumen Dikantor Desa Ranggo, 23 januari 2019
55
Dokumen Dikantor Desa Ranggo, 23 januari 2019

41
42

berada pada daerah rawah dan aliran sungai. Desa Ranggo dibelah oleh tiga

sungai yaitu Sungai Dingin, Sungai Linta, Sungai Keruh. Nama kecil desa

Ranggo ialah Desa yang dikelilingi oleh Sungai yang bernama Sungai Dingin,

karna aliran sungai dingin ini mengelilingi Desa tersebut. Maka Desa Ranggo

sering juga di sebut dengan Sungai Dingin.56

B. Visi Dan Misi

Adapun VISI Desa MENCIPTAKAN DESA YANG BERSIH, ADIL,

JUJUR DAN BERAKHLAK MULIA. (RAKYAT MAKMUR, HIDUP

BERSIH, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK KARIMAH)

Guna mencapai visi dimaksud, telah pula ditetapkan Misi Desa

Ranggo yaitu:

a. Mengujudkan pemerintahan Desa yang efektif dan efesien dalam rangka

mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat;

b. Meningkatakan derajat hidup masyarakat melalui upaya peningkatan

pelayanan kesehatan Desa;

c. Mengembangkan sektor pertanian dan sector usaha indstri kecil yang

berwawasan lungkungan;

d. Mengembangkan pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);

Adapun yang menjabat sebagai kepala Desa, Desa Ranggo

sebelumnya adalah:

a. Bpk .Yahya dari tahun 1994 sampai dengan tahun 1996.


56
Dokumen Dikantor Desa Ranggo, 23 januari 2019
43

b. Bpak. Yahya dari tahun 1996 sampai tahun 1998.

c. Bpk. Idris dari tahun 1999 sampai tahun 2003.

d. Bpk. M. IDRIS 2003 sampai tahun 2007.

e. Bpk. H tarzan 2007 sampai tahun 2012.

f. Bpk. H.Tarzan dari tahun 2012 sampai tahun 2017.

g. Bpk. Darmawan (PJS) dari tahun 2017 sampai tahun 2018

h. Bpk. Husni Tamrin dari tahun 2018 sampai sekarang.57

C. Letak Geografis Desa Ranggo

a. Letak Dan Batas Wilayah

Desa ranggo termasuk wilayah kecamatan limun kabupaten

sarolangun mempunyai luas wilayah 2.261 Ha . secara administratif wilayah

desa Ranggo dibatasi oleh:

a) Sebelah barat berbatas dengan Kecamatan Batang Asai

b) Sebelah timur berbatas dengan Desa Rantau Alai

c) Sebelah selatan berbatas dengan Desa Limun

d) Sebelah utara berbatas dengan kecamatan Cermin Gedang

b. Pemanfaatan Lahan

Pada umumnya lahan yang terdapat didesa ranggo digunakan secara

produktif dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan.

- Lahan pertanian : 957 Ha

- Lahan perkebunan : 1100 Ha

57
Dokumen Dikantor Desa Ranggo, tahun 2019
44

c. Orbitasi

- Jarak dengan ibu kota kecamatan : 50 km

- Jarak dengan ibu kota kabupaten : 145 km

- Jarak dengan rumah sakit : 140 km

- Jarak dengan perguruan tinggi : 170 km.58

D. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ranggo

Pemerintah desa merupakan lembaga perpanjangan pemerintah pusat

yang memiliki peran strategi untuk mengatur masyarakat yang ada di

perdesaan demi mewujudkan pembangunan pemerintah. Berdasarkan peranya

tersebut maka diterbitkanlah peraturan-peraturan atau undang-undang yang

berkaitan dengan pemerintahan desa yang mengatur pemerintahan desa

sehingga roda pemerintahan berjalan dengan optimal. Setiap lembaga memiliki

stuktur organisasi yang berbeda-beda. Struktur organisasi akan mempermudah

pimpinan mengawasi bawahannya dan meminta pertangung jawaban atas

pelaksanaan tugas-tugasnya, serta untuk memberikan batasan-batasan yang

jelas mengenai tingkat otoritas yang dimiliki setiap tingkat devisi, berikut

struktur organisasi pemarintahan desa ranggo kecamatan limun kabupaten

sarolangun.

58
Dokumentasi, Dikantor Desa Ranggo, Tahun 2018
45

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA RANGGO 59

Kepala Desa Ketua BPD

Darmawan, Drs. Abd Somad


S.Pdi

Sekretaris Desa

Hadi Waras, S.Pdi

Kaur Pemerintahan Kaur Umum Kaur


Pembangunan
Yusmadi, S.Pdi Azuwen
Sapri

Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV

Muslimin Tamrin Hadi Suardi

E. Keadaan Masyarakat Desa Ranggo

Setiap tempat memiliki keadaan masyarakat yang berbeda-beda,

antara tempat yang satu dengan yang lainnya memiliki ciri khas tersendiri

sesuai dengan sejarah dan dan bagaimana keadaan geografis sebuah tempat.

Keadaan masyarakat akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu,

karena kultur dan kebudayaan tidak selamanya dapat terus bertahan. Seiring

dengan berjalannya waktu, pengaruh teknologi dan budaya baru yang masuk

59
Dokumentasi, Dikantor Desa Ranggo 23 januari 2019
46

dapat mengubah keadaan suatu masyarakat sehingga sudah tidak sama lagi

dengan keadaan awal dimana masyarakat tersebut mulai terbentuk demikian

pula dengan masyarakat Desa Ranggo, berikut ini hasil studi dokumentasi dan

pengamatan yang peneliti lakukan di Desa Ranggo kecamatan limun kabupaten

sarolangun.

a. Keadaan Penduduk

Jumlah pendududuk yang besar bisa menjadi modal dasar untuk

pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah

penduduk Desa Ranggo 2.300 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 587

agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar

harus di sertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan

sangatlah penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi

pendorong dalam pembangunan, khusunya untuk pembangunan di Desa

Ranggo berkaitan dengn kependudukan, aspek yang penting antara lain

perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta

strukturnya. Jumlah penduduk Desa Ranggo cenderung meningkat karena

tingkat kelahiran lebih besar dari pada kematian serta penduduk yang masuk

lebih besar dari penduduk yang keluar.60

60
Dokumentasi Dikantor Desa Ranggo, 23 januari 2019
47

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Desa Ranggo

NO INDIKATOR JUMLAH

1 Jumlah Penduduk 2.300


2 Jumlah laki-laki 1.155

3 Jumlah Perempuan 1.145

4 Jumlah kepala keluarga 587

Sumber: Dokumen Dikantor Desa 2019

Tabel 3.2

Penduduk Desa Ranggo 2018

No Nama Dusun Jumlah Jumlah Jumlah


Kk
L P

1 Sei. Dingin Lama 159 310 307 617


2 Sei. Dingin Baru 192 368 401 769
3 Simpang Kayu Aro 110 216 232 448
4 Bukit Tanggo Batu 126 261 205 466
Jumlah 587 1.155 1.145 2.300
Sumber: Dokumen Dikantor Desa 2019

b. Keadaan Perekonomian

Perekonomian merupakan salah satu tolak ukur maju dan tidaknya

sebuah desa, begitu juga dengan desa ranggo, keadaan perekonomian didesa

ranggo tidak terlalu buruk, karena sumber utama dalam pemenuhan

kebutuhan pokoknya di peroleh dari hasil pertanian dan perkebunan. Selain

itu di desa ranggo juga terdapat toko-toko yang di buka oleh masyarakat
48

yang memilih berdagang dalam mencukupi kebutuhan hidup, hal tersebut

juga dapat menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan secara perlahan

dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat desa ranggo.61

c. Keadaan Agama

Agama yang dianut oleh masyarakat desa ranggo mayoritas adalah

Islam, mereka menjunjung tinggi syari’at agama Islam mereka memuliakan

alim-ulama dalam mengajarkan agama yang berpedoman pada Al-qur’an

dan hadist. Kegiatan keagamaan berjalan cukup baik di Desa Ranggo. Hal

ini di dukung dengan keberadaan majelis taklim dan kelompok yasinan yang

begitu berkembang. Di Desa Ranggo terdapat tiga majelis taklim dan dan

empat belas kelompok yasinan yang dibentuk oleh masyarakat. Kegiatan

pengajian di majelis taklim dilakukan dua minggu sekali pada setiap hari

jum’at pukul 02.00 sampai selesai sedangkan yasinan dilakukan antar Rt

pada setiap malam jum’at setelah sholat isya.62

d. Keadaan Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan

bangsa, sebab maju atau mundurnya suatu bangsa dapat diukur dari segi

mutu pendidikan bangsa itu sendiri terutama bagi generasi muda, sebab itu

pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini

selaras dengan tujuan peningkatan pengetahuan dalam mengacu tingkat

61
Wawancara oleh peneliti dengan masyarakat selaku responden penelitian, 23 januari
2019
62
Wawancara oleh peneliti dengan tokoh masyarakat selaku responden penelitian, 23
januari 2019
49

kemajuan serta proses pembaharuan sehingga tercipta masyarakat yang

cerdas dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dibawah

ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan masyarakat desa

ranggo kematanan limun kabupaten sarolangun.

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Desa Ranggo Berdasarkan pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah


1 TK 145 Orang
2 SD 500 Orang
3 SMP 320 Orang
4 SMA 180 Orang
5 S.I Orang

Sumber:Dokumen Dikantor Desa 2019

F. Keadaan Prasarana Desa

Prasarana masyarakat menjadi bagian penting dalam menunjang

aktivitas masyarakat, berdasarkan hasil pengamatan dan dokumentasi di desa

ranggo kecamatan limun kabupaten sarolangun, maka keadaan prasarana

masyarakat desa ranggo adalah sebagai berikut:

a. Prasarana Pendidikan

Kesadaran akan pentingnya pendidikan juga menjadi nilai lebih dari

masyarakat desa ranggo, kesadaran ini juga memicu didirikannya sekolah-

sekolah sebagai prasana dalam memperoleh keilmuan bagi anak-anak

masyarakat desa ranggo. Dapat diketahui bahwasanya keadaan prasarana

pendidikan di desa ranggo bisa dikatan sudah cukup baik, prasarana


50

pendidikan sudah cukup memadai dari mulai tingkat paling bawah, seperti

pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai dengan sekolah menengah pertama

(SMP). Jumlah prasarana pendidikan yang ada terdiri dari pendidikan anak

usia dini (PAUD) sebanyak 3 (tiga) PAUD, sekolah dasar (SD) sebanyak 3

(tiga) SD, madrasah ibtidaiyah (MI) sebanyak 3 (tiga) madrasah, dan satu

buah sekolah menengah pertama (SMP).63

b. Prasarana Kesehatan

Prasarana kesehatan merupakan prasaranan yang penting didalam

kehidupan masyarakat, dengan adanya prasarana kesehatan yang baik maka

diharapkan masyarakata dapat lebih sehat, dan penangulangan terhadap

masyarakat yang sakit dapat dilakukan dengan sigap dan cepat. Desa ranggo

memiliki prasarana kesehatan terdiri dari 2 (dua) buah puskesmas dan 3 (tiga)

buah posyandu.64

c. Prasarana Keagamaan

Desa ranggo secara keseluruhan masyarakatnya adalah muslim, jadi

prasarana kegiatan yang ada adalah prasarana keagamaan masyarakat muslim.

Adanya prasarana keagamaan yang dibangun oleh masyarakat desa ranggo

menunjukkan bahwa kesadaran keagamaan masyarakat sudah baik, dan

kehidupan keagamaan yang baik juga menciptakan nilai fositif tersendiri bagi

kehidupan sosial masyarakat. Adapun yang merukana sarana keagamaan yang

63
Observasi oleh penulis di desa ranggo tanggal 23 januari 2019
64
Wawancara dan observasi oleh peneliti dengan masyarakat selaku responden
penelitian di desa ranggo, 23 januari 2019
51

yang terdapat didesa ranggo yaitu 10 (sepuluh) prasarana keagamaan yang

terdiri dari 4 (masjid) dan 6 (enam) musholla/surau yang dijadikan sebagai

tempat untuk beribadah serta menuntut ilmu pengetahuan keagamaan.65

d. Prasarana Olahraga

Prasarana lainnya yang juga penting untuk menunjang kegiatan

masyarakat adalah prasarana kegiatan olahraga. Prasarana olahraga ini

berguna untuk mendukung kegiatan-kegiatan olahraga yang di selengarakan

didesa ranggo. Prasarana olahraga di desa ranggo terdiri dari 1 (satu) buah

lapangan sepak bola dan 2 (dua) buah lapangan bola voli dan 1 (satu) buah

lapangan bulu tangkis yang dibangun secara madiri oleh masyarakat desa

ranggo. Lapangan tersebut dipungsikan untuk kegiatan masyarakat seperti

lomba tujuh belas agustusan yang menjadi kegiatan rutin masyarakat untuk

memperingati hari kemerdekaan negara republik indonesia.66

65
Wawancara oleh peneliti dengan masyarakat desa ranggo selaku responden penelitian,
23 januari 2019
66
Wawancara oleh peneliti dengan masyarakat desa ranggo selaku responden penelitian,
23 januari 2019
52

Tabel 3.4

Prasarana umum yang ada

Jenis Prasarana Volume Kondisi


Jalan Desa 600.000 meter Sedang
Jalan produksi / tanah 6.000 Baik/ Rusak
Gedung SD 3 unit Baik/ Rusak
Gedung Madrasah 3 unit Baik/ Rusak
SMP/ MTS 1 unit Baik/ Rusak
Kantor Desa 1 unit Baik
Masjid 4 unit Baik/ Rusak

Mushollah/ Surau 6 unit Baik/ Rusak

Gedung TK/ PAUD 3 unit Baik

Jembatan 3 unit Sedang


Jembatan box 4 unit baik
Posyandu 3 unit Sedang

puskesmas 2 unit Baik/ Rusak

Poskamling 15 unit Baik/ Rusak

Lapangan sepak bola 1 unit sedang

Lapangan voli 2 unit sedang

Lapangan basket 1 unit Sedang


Sumber: Dokumen Dikantor Desa 2019
BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

G. Optimaliasi Alokasi Dana Desa Di Desa Ranggo Kecamatan Limun

Kabupaten Sarolangun Tahun 2014-2018

Pemerintah desa merupakan pemegang kendali dalam pembangunan

desa, oleh karena itu kepala desa beserta perangkatnya merupakan penangung

jawab atas jalannya roda pemerintahan dan roda pembangunan sehingga maju

mundurnya pembangunan di desa tergantung dari kinerja pemerintah desa

dalam mempengaruhi masyarakat untuk ikutserta dalam pembangunannya.67

Efektivitas pembangunan dalam mengatasi berbagai permasalahan untuk

merespon kebutuhan dan menjawab tantangan perkembangan masyarakat

ditentukan sejauh mana proses pembangunan dapat meningkatkan kapasitas

dan mencapai kemandirian dan kesejahteraan.

Di desa ranggo terdapat terdapat potensi sumber daya yang ada.

Seperti sumberdaya alam, sumber daya lingkungan dan sumber daya manusia.

Agar terpenuhinya kebutuhan maka mau tidak mau sumberdaya yang ada

tersebut harus dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu perlu adanya

pembangunan sebab pembangunan desa mencakup berbagai bidang kehidupan

masyarakat baik itu lahir maupun batin. Semua elemen yang terkait dengan

pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

diharapkan selalui mengetahui permasalahan dan kebutuhan masyarakatnya.

67
Suwignjo, Admintrasi Pembangunan Desa Dan Sumber Pendapatan Desa, Galia
Indonesia, 1986. Hlm. 41

53
54

Maka dalam hal ini kepala desa harus menempatkan diri sebagai pemimpin

yang baik yang bisa mengayomi masyarakat dan siap mendengarkan keluh

kesah warga dalam hal apapun agar masyarakat benar-benar percaya bahwa

pemimpinnya selalu bersikap adil dan tidak berpihak pada yang satu atau yang

lainnya.

Sebagaimana yang diketahui bahwa tujuan pemberian alokasi dana

desa adalah:

a. Meningkatkan penyelengaraan pemerintah desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan

kewenangannya.

b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan didesa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta partisipasi

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan

berusaha bagi masyarakat dalam rangka mengembangkan ekonomi

masyarakat.

d. Mendorong peningkatan partisifasi swadaya gotong – toyong masyarakat.

Dari tujuan pemberian alokasi dana desa diatas dapat dipisahkan

antara tujuan yang diharapkan langsung dapat tercapai, yaitu meningkatnya

penyelengaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan, meningkatkan

kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian pembangunan serta mendorong peningkatan partisipasi

swadaya gotong-royong masyarakat, sedangkan tujuan tidak langsung adalah


55

meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan

berusaha bagi masyarakat dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat.

Dalam pencapaian tujuan terkait dengan penyelenggaraan pemerintah,

pembangunan dan kemasyarakatan terdapat pernyataan yang senada antara

informan satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak darmawan selaku kepala

desa/PJS di ranggo mengenai pembangunan pisik dapat diperoleh informasi

bahwa alokasi dana desa telah membantu peningkatan penyelengaraan

pemerintah dan pembangunan berikut pernyataannya:

kalau masalah pembangunan di desa ranggo alhamdulillah, cukup baik


dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Baik itu pembangunan pisik
maupun non pisik dan Saya selalu berusaha agar dalam pelaksanaan
pembangunan lebih baik lagi tidak hanya itu saja, kami juga berupaya
untuk meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Dari segi
pembangunan didesa ranggo sudah ada beberapa program pembangunan
yang sudah terlaksana seperti pembuatan jembatan box, membangun
jembatan, dan pengerasan jalan.Menginggat kondisi desa ranggo yang
pendapatan aslinya sangat rendah dengan adanya alokasi dana desa saya
dan prangkat desa lainnya berusaha untuk mengarahkan dana desa kearah
yang seharusnya digunakan terutama dalam menyukseskan program
pembangunan agar terlaksana dengan baik dengan tujuan untuk
mempermudah aktivitas masyarakat yang berada dalam desa ini 68

Kemudian ditambah oleh bapak Abdul Somad selaku ketua BPD desa

ranggo yang memberikan pernyataan sebagai berikut:

menurut saya kepala desa kita ini dalam pelaksanaan tugas pembangunan
sudah cukup baik karna dapat kita lihat dari beberapa pelaksanaan
pembangunan yang ia lakukan sangat suai dengan kebutuhan masyarakat.
Seperti pembuatan jembatan bok, membangun jembatan dan pengerasan
jalan di dusun sungai dinggin baru. Tetapi masih ada beberapa
pembangunan yang belum terlaksana seperti perbaikan jembatan di

68
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Darmawan selaku kepala desa/pjs ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
56

dusun sunggai dingin dan pengerasan jalan di dusun bukit tanggo batu
dan dusun kayu aro. Dan kami selalu berusaha mengusulkan
pembangunan-pembangunan tersebut kepemerintah agar pembangunan-
pembangunan tersebut dapat terealisasi.69

Keuangan didesa dikelola berdasarkan praktik-praktik pemerintahan

yang baik. Asas-asas pengelolaan keuangan desa sebagaimana tertuang dalam

pemendagri nomor 113 tahun 2014 yang terdiri dari: pertama transparan

dimana prinsip ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapat

akses informasi tentang keuangan desa. Kedua akuntabilitas yaitu mewujudkan

kewajiban untuk mempertangungjawabkan pengelolaan dan pengen dalian

sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Ketiga partisipasi dimana

penyelengaraan pemerintah desa yang mengikut sertakan kelembagaan desa

dan unsur masyarakat desa. Keempat disiplin angaran merupakan pengelolaan

keuangan desa harus mengacu pada aturan dan pedoman desa yang melandasi.

Pendapat senada lainnya juga disampaikan oleh bapak Darul selaku

toko masyarakat berikut pernyataanya:

kemampuan kepala desa dalam melaksanakan tugasnya cukup baik,


karena saya lihat kepala desa soal masalah jalan dan jembatan memang
benar-benar diperhatikan dan selalu didahulukan terlebih lagi sarana dan
prasana yang berhubungan dengan hajat orang banyak.70

Selain itu penulis juga melakukan wawancara dengan bapak Darmadi

selaku toko masyarakat, berikut pernyataanya:

69
Wawancara oleh peneliti dengan dengan bapak Abdul Somad selaku ketua BPD di desa
ranggo, 24 januari 2019
70
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Darul selaku responden penelitian, 24 januari
2019
57

Pembangunan desa yang dilakukan oleh pemerintahan desa ranggo dapat


dikatan sudah cukup baik. Saya lihat fokus perhatian pada sarana jalan
dan jembatan merupakan keputusan yang tepat yang dilakukan oleh
pemerintahan desa ranggo saat ini. Karena memang selama ini
pembangunan baik itu berupa jalan maupun lainnya sudah lama sekali
tidak dapat sentuhan dari pemerintah sebelumnya.71

Karena itu, pengunaan sumberdaya manusia secara penuh dan efisien

harus menjadi sasaran yang tak terpisahkan dalam sistem islam, karena hal itu

akan membantu merealisasikan bukan saja tujuan kesejahteraan ekonomi

berbasis luas tetapi juga menanamkan dalam diri manusia martabat yang

dituntut oleh statusnya sebagai khalifah. Demikian juga pemanfaatan secara

efisien dan penuh terhadap sumber-sumber daya adalah sasaran yang esensial

karena, menurut islam semua sumber daya dibumi dan dilangit diperuntukkan

bagi kesejahteraan manusia dan perlu dieksploitasi secara memadai tampa

menimbulkan ekses dan kemubaziran, untuk dipergunakan bagi tujuan mereka

yang diciptakan.72

Demikian juga pernyataan bapak Asmawi selaku tokoh masyarakat,

berikut pernyataanya:

Dalam pengamatan saya pak mawan dalam pelaksanaan program


pembangunannya cukup bagus karna dia mampu mengarahkan angaran
desa yang ada kepada yang seharusnya seperti pembangunan jalan karna
jalan merupakan hal yang paling utama dan sangat dibutuhkan
masyarakat. Dan alhamdulillah pembangunan jalan yang merupakan
salah satu program pemerintah tersebut sudah terselesaikan dan sudah
lumayan bagus dari sebelumnya.73

71
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Darmadi selaku responden penelitian, 24 januari
2019
72
M. Umar Chapra, sistem moneter islam, jakarta : gema insani press, 2000, hlm.3
73
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Asmawi selaku responden penelitian, 25 januari
2019
58

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi agenda utama pemerintah desa ranggo mengenenai dana desa yaitu

meningkatkan infrastruktur pembangunan seperti pengerasan jalan,

membangun jembatan box dan memperbaiki jembatan. Hal ini merupakan

salah satu tujuan add di desa ranggo kecamatan limun kabupaten sarolangun

khususnya dalam meningkatkan penyelengaraan pemerintah dan pembangunan

yang pada dasarnya telah dapat dicapai namun belum secara optimal. Hal ini

dapat kita lihat dari kemampuan kepala desa dalam menjalankan tugasnya dan

terus berusaha dalam meningkatkan pembangunan-pembangunan lainnya yang

belum terlaksana. Kepala desa sebagai kepala pemerintahan dan pembangunan

serta sebagai pemimpin masyarakat dan kedudukannya sangatlah penting

didalam kelancaran pembangunan di suatu desa tersebut.

Selain itu untuk pembangunan non pisik, khususnya dalam

meningkatkan sumber daya manusia yang tujuannya agar dapat mencerdaskan

masyarakat desa ranggo, pemerintah desa ranggo membangun sekolah taman

kanak-kanak, dan pendidikan usia dini dengan begitu masyarakat desa ranggo

dapat meningkatkan pendidikannya serta menunjang pembangunan di desa

ranggo tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan

bapak Husni Tamrin selaku berikut pernyataannya:

Masyarakat dusun kayu aro menyambut dengan sangat antusias adanya


pembangunan taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini yang
baru apalagi wali-wali murid taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia
dini. Karena baru sekarang pembangunan taman kanak-kanak dan
pendidikan anak usia dini terlaksana karena sebelumnnyakan masih
numpang di salah satu rumah warga yang merupakan sebagai tenaga
pengajarnya. Selain itu di tempat kami juga melakukan pembangunan
madrasah karena mengalami kebakaran yang secara tidak disengga. Saya
59

akui memang masyarakat desa ranggo mempunyai banyak kebutuhan


dalam program pembangunan, kami selaku pemerintah desa ranggo selalu
berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Karena keterbatasan
dana maka kami harus memilih dan mendahulukan mana yang seharusnya
didahulukan dalam proses pembangunannya.74

Kebutuhan masyarakat terhadap program pembangunan desa sangat

banyak, sedangkan dana desa yang tersedia sangat terbatas. Menginggat

kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan yang sangat banyak tersebut

tetapi tidak semuanya kebutuhan tersebut dapat dilaksanakan sekaligus. Maka

dari itu pemerintah desa ranggo menyusun sebuah program yang disusun

mengunakan kriteria yang terukur sehingga dapat ditentukan sekala

prioritasnya. Brdasarkan dengan kesediaan dana yang terbatas tersebut maka

dipilih program-program pembangunan yang merupakan prioritas tertinggi

yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat setempat selanjutnya baru

disusul dengan prioritas kedua, ketiga dan seterusnya.

74
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Husni Tamrin responden penelitian, 24 januari
2019
60

Tabel 4.1

Program Alokasi Dana Desa di Desa Ranggo Kecamatan Limun

Kabupaten Sarolangun Tahun2015-2018

Program Pembangunan Tahun 2015


No Nama Program Lokasi Manfaat Anggaran (Rp)
1 Pembatuan jalan Dusun I Masyarakat 18.900.000.,
2 Perbaikan jembatan Dusun II Masyarakat 19.950.000.,
3 Pervaikan jembatan Dusun IV Masyarakat 9.600.000.,
4 Pembatuan jalan Dusun IV Masyarakat 17.900.000.,
5 Pembatuan jalan Dusun III Masyarakat 9.900.000
Program Pembangunan Tahun 2016
1 Pengerasan jalan Dusun III Masyarakat 53.800.000.,
2 Pembangunan jembatan box Dusun IV Masyarakat 74.350.000.,
3 Pembangunan jembatan box Dusun II Masyarakat 49.900.000.,
4 jalan setapak keperkebunan Dusun I Masyarakat 44.950.000.,
5 Pembatuan jalan Dusun I Masyarakat 51.500.500.,
6 Pembatuan jalan Dusun III Masyarakat 21.935.000.,
7 Pengecoran jalan Dusun I Masyarakat 46.601.000.,
Program Pembangunan Tahun 2017
1 Pembatuan jalan Dusun IV Masyarakat 76.980.000.,
2 Pembuatan jembatan box Dusun III Masyarakat 74.304.000.,
3 Pembangunan jembatan Dusun I Masyarakat 169.000.000.,
4 Jalan setapak ke Dusun III Masyarakat 67.500.000.,
perkebunan
5 Jalan setapak Dusun IV Masyarakat 16.900.000.,
6 saluran air bersih Dusun I Masyarakat 17.890.000.,
7 Pengerasan jalan Dusun II Masyarakat 46.750.000.,
8 Rehab gedung PAUD Dusun I Masyarakat 17.300.000.,
9 Rehab puskesmas Dusun I Masyarakat 25.000.000.,
Program Pembangunan Tahun 2018
1 Pengerasan jalan Dusun III Masyarakat 67.688.000.,
2 Pembangunan jembatan box Dusun III Masyarakat 75.600.000.,
3 Jalan setapak keperkebunan Dusun II Masyarakat 51.400.000.,
4 Pembangunan bronjong Dusun I Masyarakat 61.500.000.,
5 Pengerasan jalan Dusun IV Masyarakat 35.000.000.,
6 Rehab madrasah Dusun III Masyarakat 45.000.000.,
7 Rehab paud Dusun III Masyarakat 16.815.000.,
Sumber data: laporan pertanggung jawaban ADD, diolah
61

Dalam melaksanakan program pembangunan baik itu pembangunan

pisik maupun non pisik kepala desa bekerja sama dengan prangkat serta

masyarakat, ini merupakan cerminan semangat bersama, rasa kebersamaan dan

kesediaan berkorban untuk keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk

mensejahterakan masyarakat desa ranggo. Hal ini sesuai dengan wawancara

yang disampaikan oleh bapak Hadiwaras selaku sekretaris desa ranggo

pernyataannya sebagai berikut:

berdasarkan apa yang saya lihat selama ini kemampuan kepala desa
dalam melaksanakan tugasnya sudah cukup baik karena sudah ada
beberapa program dalam bidang pembangunan yang terselesaikan dan
saya berharap kepala desa ranggo mampu menyelesaikan program-
program yang belum terlaksana. sekarang ini didesa ranggo dapat sedikit
bernapas lega karna pembangunannya sudah lumayan bagus. Selain itu
desa ranggo juga memberikan tantangan buat kami dalam
penyelengaraan pemerintahan yang berbasis pembangunan tetapi karna
adanya kerja sama yang baik dari pemerintah desa dengan masyarakat
hal itulah yang membuat kami semangat dalam menghadapi tantangan
dalam pembangunan.75

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah desa ranggo, prangkatnya

serta masyarakat menjalin hubungan baik dan selalu bekerja sama dalam

menjalankan tugas-tugasnya. Dari pernyataan diatas penulis mengambil

kesimpulan bahwa pemerintah desa ranggo telak melakukan kerja sama baik

kepala desa, perangkat desa dan masyarakat desa untuk meningkatkan

pembangunan di desa ranggo yang tujuannya menuju kesejahteraan msyarakat

desa ranggo baik dalam bentuk pembangunan pisik maupun non pisik

walaupun tidak semuanya dapat terealisasikan.

75
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Hadiwaras selaku sekretaris desa dan responden
penelitian, 24 januari 2019
62

Untuk masalah pengambilan keputusan sendiri, kepala desa selalu

memperhatikan aspirasi dari kepala-kepala urusan baik itu tingkat dusun,

RT,RW hal ini bisa dianggap keterwakilan dari masyarakat desa. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara bersama bapak Darmawan selaku kepala desa ranggo

dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

Saya selaku kepala desa ranggo berupaya semampu mungkin untuk


mengerakkan dalam pelaksanaan pembangunan di desa ranggo ini dan
saya selalu bekerjasama dengan perangkat desa serta masyarakat dalam
pelaksanaan program pembangunan dengan harapan agar lebih baik lagi
pembangunan kedepannya.dalam setiap pengambilan keputusan kami
tidak pernah mengambil keputusan secara sepihak dan selalu
merundingkan dengan perangkat lainnya, dan kamipun tidak segan-segan
untuk meminta saran dan pemdapat dari masyarakat.76
Hal ini menunjukan bahwa pemerintah desa ranggo dalam proses

pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik dengan cara selalu

melibatkan masyarakat dalam setiap ada kegiatan dan pengambilan keputusan.

Dalam mewujudkan pembangunan didesa ranggo tidak lepas dari berbagai

kendala ataupun tantangan seperti kurangnya partisipasi masyarakat dan sarana

prasarana yang kurang memadai.

Dengan beberapa kendala tersebut, jelas akan mempengaruhi

pemerintahan desa dalam pelaksanaan pembangunan. Sebagai pemerintah yang

melaksanakan fungsi pemerintahan sebagai pengatur masyarakat, maka sudah

selayaknya apabila seorang kepala desa mengetahui kondisi atau keadaan

penduduknya yang sebenarnya, sebab dengan mengetahui kondisi masyarakat

yang sebenarnya maka akan dapat diambil langkah-langkah yang tepat dalam

76
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Darmawan selaku kepala desa/pjs ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
63

pengambilan keputusan dan tindakan. Sebab jika pemimpin tidak mengetahui

kondisi masyarakat maka akan menjadi suatu kesalahpahaman yang tidak dapat

diterima oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan bapak

Yusmadi selaku kaur pemerintahan Desa Ranggo memberikan pernyataan

sebagai berikut:

Kondisi penduduk desa disini kebanyakan sebagai petani sawit, yang


setiap harinya sibuk mengurus kebun sawit masing-masing selain itu juga
ada yang berdagang, kerja serabutan PNS, ibu rumah tangga dan sopir
sehingga sulit untuk diharapkan partisipasinya baik dalam bentuk ide
pemikiran maupun materi untuk menunjuan pelaksanaan pembangunan.77
Sesuai dengan pengamatan penulis bahwa kondisi kesibukan akan

pekerjaannya masing-masing sangat jarang terlihat adanya partisipasi lansung

alam berbagai kegiatan. Partisipasi masyarakat merupakan hal yang tak kalah

pentingnya dalam pembangunan. Masyarakat adalah komponen utama yang

harus dilibatkan dalam hal pembangunan. Kebutuhan, kepentingan dan harapan

masyarakat menjadi arah setiap kebijakan. Pemberian kesempatan bai

masyarakat untuk berpartisipasi merupakan salah satu tujuan mencapai

pembangunan yang efektif dan efisien sebab tampa dukungan dan partisipasi

masyarakat membangunan tidak akan berhasil.

Oleh karena itu untuk kelancaran pembangunan maka masyarakat

harus berpartisipasi dimana dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti

kesediaan masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat yang dilaksanakan dibalai

desa, memberi ide pemikiran atau gagasan tertentu baik berupa tenaga maupun

77
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Yusmadi selaku kaur pemerintahan desa ranggo
dan responden penelitian, 24 januari 2019
64

dalam bentuk materi atau uang ataupun barang. Dan hal ini jarang sekali

ditemukan di Desa Ranggo. Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan

bapak Safri selaku kaur membangunan Desa Ranggo berikut pernyataannya:

Partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam proses


pembangunan desa, untuk didesa ranggo sendiri partisipasi masyarakat
masih sangat rendah, contohnya dalam musyawarah desa, hanya sedikit
masyarakat yang menghadirinya, padahal hal ini penting dalam mengali
aspirasi dan masalah-masalah yang terjadi di desa ini. Saya sudah
berusaha untuk mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi baik dalam
musyawarah desa, sosialisasi, ataupun dalam proses pelaksanaan
pembangunan desa lainnya.78
Dari wawancara diatas terlihat bahwa masyarakat didesa ranggo

sangat kurang partisipasinya dalam proses pembangunan padahal itu sangat

diperlukan dalam mendukung terlaksananya pembangunan. Kemudian penulis

juga melakukan wawancara dengan Bapak Jafri selaku masyarakat desa ranggo

berikut pernyataanya:

bapak kepala desa memang selalu memanggil kita masyarakat desa ranggo
kalau ada kegiatan musyawarah ataupun dalam pelaksanaan proses
pembangunan desa, tapi saya hanya sesekali pergi karna saya sebagai
petani jadi saya pergi kekebun sawit yang berangkat pagi pulang sore jadi
tidak sempat untuk menghadirinya secara rutin.79
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa pemerintah desa ranggo selalu

mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam memberikan masukan agar

program pembangunan didesa ranggo karena partisipasi masyarakat merupakan

hal yang sangat penting, karena dengan keikut sertaan masyarakat dalam

memberikan ide atau saran akan mempermudah pemerintah dalam melakukan

78
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Safri selaku kaur pembangunan desa ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
79
Wawancara oleh peneliti dengan bapak jafri selaku masyarakat desa ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
65

pembangunan agar sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu menurut bapak

Darmadi selaku tokoh masyarakat desa ranggo memberikan pernyataan sebagai

berikut:

ya betul nak, kami dari masyarakat memang dilibatkan dalam kegiatan-


kegiatan desa dan musyawarah alokasi dana desa tapi ya begitulah, tidak
terlalu banyak masyarakat yang terlibat untuk menghadiri musyawarah
karena ada yang pergi kekebun, mencari makanan ternak, maupun kerja
lainnya.80
Dari wawancara diatas kurangnya partisipasi masyarakata itu

dikarenakan kesibukan masyarakat akan pekerjaannya yang berangkat pagi

pulang sore sehingga tidak ada kesempatan untuk menghadiri rapat-rapat yang

diadakan dibalai desa. Disamping kurangnya partisipasi masyarakat sarana dan

prasarana lainnya yang kurang memadai juga merupakan kendala dalam

pembangunan di Desa Ranggo.

Untuk melaksanakan suatu pembangunan pemerintah desa juga

membutuhkan sarana dan prasarana yang baik baik seperti adanya jembatan

dan jalan desa tetapi sarana dan prasana yang ada didesa ranggo ini kurang

memadai ini sangat dikeluhkan oleh pemerintah desa dan masyarakat seperti

masih ada jalan yang rusak, jemabatan yang belum di perbaiki hal ini lah yang

menyebabkan pembangunan tertunda dan akses jalan masyarakat mau

melakukan aktivitas tidak lancar. Hal ini sesuai dengan wawancara yang

dilakukan dengan bapak Otmanadi selaku masyarakat memberikan pernyataan

sebagai berikut:

80
Wawancara oleh peneliti dengan tokoh masyarakat bapak darmadi selaku responden
penelitian, 24 januari 2019
66

Memang benar adanya bahwa pasilitas infrastruktur yang kurang memadai


didesa ranggo menjadi penghambat masyarakat untuk melakukan aktivitas
dan pekerjaan dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu jalan yang masih
rusak juga membuat pemerintah kesulitan dalam melakukan pembangunan
lainnya.81
Oleh karena itu dari hasil wawancara diatas bahwa sarana dan

prasarana yang kurang memadai menjadi penghambat dalam aktivitas

masyarakat dan mengembangkan pembangunan desa. Maka perlu dilakukan

upaya untuk menyikapi hal tersebut dengan meningkatkan partisipasi

masyarakat agar turut serta dalam kegiatan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Menginggat masyarakat desa ranggo masih kurangnnya partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan maka pemerintah desa ranggo

berupaya keras untuk membuat masyarakat agar mau berpartisipasi dalam

kegiatan pembangunan. Hal ini merupakan tantangan yang besar bagi

pemerintah Desa Ranggo karena masyarakat desa ranggo lebih banyak

menghabiskan waktu bekerja di kebun mereka masing-masing setiap harinya.

Berikut upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat yang

disampaikan oleh kepala Desa Ranggo, berikut tuturnya:

Partisipasi masyarakat merupakan hal yang sangat penting, jadi kami


selaku pemerintah desa berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat
dengan mengatur pertemuan-pertemuan dihari yang tepat, yaitu pada
minggu pertama wala bulan, dimana masyarakat dapat meluangkan
waktu untuk menghadiri pertemuan yang memang membutuhkan
partisipasi masyarakat apalagi dalam pembangunan, ide dan gagasan
serta masukan dari masyarakat sangat diperlukan agar pelaksanaan
pembangunan apat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu
pada setiap masyarakat berkumpul seperti pesta acara perkawinan,
yasinan, maulid dan acara kegiatan-kegiatan lainnya. Biasanya saya
selaku kepala desa ranggo selalu mengunakan kesempatan tersebut untuk

81
Wawancara oleh peneliti dengan tokoh masyarakat bapak Otmanadi selaku responden
penelitian, 24 januari 2019
67

menginformasikan setiap pembangunan baik yang akan dilaksanakan


atau yang sudah terlaksana oleh pemerintah desa serta mengajak atau
menghimbau masyarakat desa agar turut serta berpartisipasi dalam
pembangunan desa.82
Dari wawan cara diatas terlihat bahwa pemerintah desa berupaya

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan cara mengatur pertemuan-

pertemuan dan memanfaat kan keadaan ketika ada waktu masyarakat

melakukan kumpul bersama seperti pada acara perkawinan dan lainnya guna

mewujudkan pembangunan didesa ranggo agar lebih baik lagi kedepannya.

Selain meningkatkan partisipasi masyarakat pemerintah desa ranggo

juga berupaya meningkatkan kerjasana dan gotong-royong masyarakat karena

kerjasama dan gotong-royong anatara masyarakat desa dengan pemerintah

sangat penting untuk menunjang pelaksanaan pembanguan menuju kerah yang

lebih baik.

Gotong-royong merupakan nilai budaya bangsa indonesia, gotong-

gotong royong timbul karena kesadaran akan ketergantungan manusia yang

satu dengan manuasia yang lainnya. Dalam pembangunan sekarang ini gotong

–royong merupakan sarana yang efektif untuk melaksanakan berbagai kegiatan

pembangunan. Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan bapak

Suardi selaku kadus satu desa ranggo, berikut pernyataanya:

Gotong-royong merupakan upaya pemerintah desa dalam mengatasi


kendala yang ada dalam pembangunan di desa ranggo. Karena dengan
gotong-royong membangunan didesa dapat terlaksana dengan cepat dan
baik contohnya saja ketika ada jalan pemukiman masyarakat yang rusak
parah masyarakat desa bergotong-royong memperbaikinya maka jalan
82
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Darmawan selaku kepala desa/pjs ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
68

tersebut akan bagus dan pelaksanaan tidak memakan waktu lama.selain


itu masyarakat desa juga bergotong-royong dalam memperbaiki jalan
kepemakaman, jalan kemasjid serta menbersihkan masjid dan
pekarangan sekeliling masjid.83
Dari wawancara diatas menjelaskan bahwa pemerintah desa berupaya

meningkatkan kegotong-royongan masyarakat desa ranggo yang tujuannya

ingin lebih baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan diatas dapat diketahui bahwa pencapaian tujuan alokasi dana desa

diatas, yaitu adanya peningkatan penyelengaraan pemerintahan dan

pembangunan, partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat dalam

pelaksanaan alokasi dana desa bisa dikatakan tergolong rendah. Maka dapat

disimpulkan bahwa alokasi dana desa telah di implementasikan sesuai dengan

ketentuan yang ada, namun dalam prosesnya belum di implementasikan secara

optimal.

H. Dampak Alokasi Dana Desa Pada Peningkatan Perekonomian

Masyarakat Desa Ranggo Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun

Tahun 2014-2018

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat tentunya harus

didukung pula dengan fasilitas yang memadai dari desa tersebut. Dan harus

mampu menunjang segala asfek kehidupan dengan tujuan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat desa tersebut agar semakin maju. Fasilitas yang

dibutuhkan tersebut seperti akses jalan kelahan-lahan pertanian dan


83
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Suwardi selaku responden penelitian, 18 januari
2019
69

ketersediaan alat-alat serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh

masyarakat untuk kelansungan pertaniannya. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan dengan bapak Darmawan selaku kepala desa ranggo dapat di

peroleh informasi sebagai berikut:

Rata-rata mata pencarian masyarakat desa ranggo adalah sebagai petani


sawit maka dari itu bagian dari add saya arahkan untuk membantu rakyat
membeli pupuk meskipun pupuk yang di sediakan oleh desa tersebut tidak
semua masyarakat memperolehnya karena pupuk tersebut hanya diberikan
kepada beberapa masyarakat yang dianggap perekonomian nya tergolong
rendah dari masyarakat lainnya, dengan adanya pemberian pupuk gratis
berharap agar masyarakat yang memperoleh pupuk tersebut merasa
terbantu dalam mengurus kebun sawitnya dengan tujuan memiliki
menghasilan yang sama dengan masyarakat lainnya. Selain itu add juga
digunakan untuk membangun jalan akses kelahan-lahan perkebunan dan
pertanian masyarakat dalam bentuk jalan setapak dan untuk pembuatan
jalan akses kelahan-lahan tersebut kami terlebih dahulu melihat mana
tempat perkebunan masyarakat yang paling luas dan seperti apa keadaan
jalan yang di tempuh untuk menuju perkebunan masyarakat dengan
harapan agar setiap pembangunan tepat sasaran supaya masyarakat lebih
mudah dalam membawa alat-alat yang dibutuhkan untuk keperluan
pertanian dan perkebunan serta mempermudah masyarakat untuk
mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunannya.84
Dari wawancara diatas terlihat pemerintah desa ranggo berinisiatif

untuk mengalokasikan dana desa untuk pembangunan jalan akses kelahan-

lahan dalam bentuk jalan setapak dan pemberian pupuk geratis dengan harapan

agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Yang mana

dengan adanya hal tersebut agar dapat memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam mengangkut hasil kebun sawit mereka, sehingga dengan hal

tersebut masyarakat masyarakat tidak lagi menjadikan kekurangan dana dan

jalan sebagai kendala untuk tidak mengolah lahannya, seperti sebelumnya

84
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Darmawan selaku kepala desa/pjs ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
70

masyarakat merasa kesulitan dalam mengangkut hasil kebunnya karena akses

jalan yang sangat buruk. Demikian juga dengan pernyataan bapak Hadiwaras

selaku sekretaris desa ranggo memberikan pernyataan yang senada dengan

pernyataan sebelumnya berikut pernyataannya:

Berdasarkan yang saya lihat selama ini bapak darmawan selaku kepala
desa ranggo sanggat peduli terhadap masyarakatnya dimana ia
memberikan bantuan pupuk gratis kepada masyarakat yang tergolong
lemah dan mengalami keterbatasan biaya dalam mengolah perkebunan
sawitnya dengan harapan agar bisa membantu perekonomiannya 85
Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa pemerintah desa ranggo

sangat berperan aktif dalam mengayomi masyarakat dengan harapan agar

masyarakat mampu memampaatkan bantuan yang telah diberikan agar bisa

membantu perekonomian masyarakatnya tersebut. Selain wawancara dengan

prangkat desa penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa orang

masyarakat yang telah menerima bantuan pupuk gtaris tersebut, berikut

pernyataan yang disampaikan oleh ibu Ijah selaku masyarakatat yang

menerima bantuan pupuk tersebut:

Menurut saya nak, kepala desa ranggo sangat peduli terhadap


masyarakatnya terutama kepada masyarakat yang lemah seperti kami.
Saya selaku masyarakat yang memiliki kebum sawit mengaku bahwa
kebun sawit yang saya punya memang tidak terurus dan jarang dipupuk
karena saya hanya memiliki uang sekedar mencukupi kebutuhan sehari-
hari saja uang tersebut saya peroleh dari kerja mendulang yang
pendapatannya tak menentu mebiayai hidup kami dan hasil panen dari
sawitpun sedikit tidak bisa diandalkan karena jarang dipupuk. Dengan
adanya bantuan pupuk yang diberikannya saya merasa sangat terbantu

85
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Hadiwaras selaku sekretaris desa dan responden
penelitian, 24 januari 2019
71

sekali karena berkat pupuk tersebut hasil panen kebun sawit saya
alhamdulillah sudah banyak dari sebelumnya.86
Dari wawancara diatas terlihat harapan masyarakat terhadap

bantuan pemerintah sangat diharapkan. Bantuan yang diberikan pemerintah

sangat membantu sekali. Seperti sebelumnya masyarakat kesulitan dalam

memupuk kebun sawit yang mereka miliki karena keterbatasan biaya. Hal

senada lainnya juga disampaikan oleh bapak Daruwis selaku masyarakat

berikut pernyataan:

Sepengetahuan saya memang benar kepala desa ranggo memberikan


pertolongan berupa pupuk geratis yang diberikan kepada beberapa
masyarakat untuk perkebunan sawit agar memperoleh hasil yang banyak.
Menurut saya pemberian bantuan berupa pupuk gratis ini sangat
membantu sekali, selain itu saya selaku masyarakat yang memiliki
perkebunan sawit yang juah dari rumah juga merasa dipermudah ketika
mau pergi kekebun pagi-pagi dengan adanya jalan setapak meskipun
hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua tapi ini sangat berdampak
fositif sekali bagi saya dan masyarakat lainnya yang memiliki perkebunan
dekat saya tersebut karena bisa mempersingkat waktu perjalanan dan juga
mempermudah saya dan masyarakat lainnya dalam mengeluarkan buah
sawit yang telah dipanen dari kebun kami.87
Dari wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

dengan adanya pemberian bantuan berupa pupuk dan pembangunan jalan akses

kelahan-lahan perkebunan masyarakat dalam bentuk jalan setapak masyarakat

merasa sangat terbantu ketika mau pergi kekebun sawitnya. Membangun jalan

akses kelahan-lahan masyarakat dalam bentuk jalan setapak memiliki peran

yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, dalam upaya untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat yang lebih baik bagi masyarakat desa dan

86
Wawancara oleh peneliti dengan ibu Ijah selaku masyarakat desa ranggo dan responden
penelitian, 24 januari 2019
87
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Daruwis selaku masyarakat desa ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
72

jika ekonomi masyarakatnya bagus maka penghasilan ekonomi masyarakatnya

meningkat.

kebutuhan masyarakat juga merupakan hal yang sangat penting untuk

menilai peningkatan perekonomian suatu desa. Seperti yang kita lihat Keadaan

perekonomian di desa ranggo bisa dikatakan cukup baik. Terlihat dari sudah

lengkapnya barang-barang kebutuhan masyarakat desa ranggo mulai dari

kebutuhan bahan makanan sampai dengan kebutuhan bahan bangunan untuk

keperluan membangun rumah. Sebagai daerah yang mengandalkan sektor

pertanian, di desa ranggo juga terdapat toko-toko yang menyediakan

perlengkapan dan bahan-bahan penunjang kegiatan pertanian, seperti alat-alat

pertanian. Berikut ini merupakan wawancara peneliti dengan bapak Otmanadi

selaku masyarakat Desa Ranggo berikut pernyataanya:

Alhamdulillah, seperti yang kita lihat selama ini kebutuhan warga desa
ranggo sudah cukup terpenuhi karena selain berkebun sawit juga ada
masyarakat membuka toko-toko yang menjual berbagai jenis kebutuhan
masyarakat mulai dari sembako, peralatan untuk membangun rumah, serta
peralata-peralatan perkebunan lainya yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Harga yang ditetapkan sipemilik toko juga tidak terlalu
mahal. Beda dengan sebelum nya dimana harga barang mulai dari
sembako, peralatan-peralatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tetapkan dengan hargayang sangat mahal karena mengingat jalan yang
dilalui oleh sipemilik toko ketika mau berbelanja ke kabupaten harus
melewati jalan yang buruk serta membutuhkan biaya transportasi yang
besar dan memakan waktu yang cukup panjang.88
Hal senada lainnya juga dinyatakan oleh bapak Marji Jono berikut

pernyataannya:

88
Sumber data, wawancara oleh peneliti dengan bapak Otmanadi selaku masyarakat desa
ranggo dan responden penelitian, 24 januari 2019
73

Meskipun disini tidak ada pasar tapi kebutuhan masyarakatnya sudah


cukup terpenuhi selain dari kebun sawit juga ada beberapa warga yang
memutuskan untuk memuka toko guna untuk memenuhi kebutukan
masyarakat dan menambah pendapatan selain dari hasil kebun. Dan juga
sering ada pendagang dari luar yang mengunakan mobil karena mengingat
jalan yang dilalui untuk menuju tempat kami sudah lumayan bagus
sehingga mereka tertarik untuk berjualan meskipun tidak setiap hari tapi
saya selaku penduduk sini dan masyarakat lainnya sangat terbantu sekali
dan kami juga tidak perlu pergi ke kabupaten untuk membeli kebutuhan-
kebutuhan yang dibutuhkan.89
Dari pernyataan di atas dapat dilihat pertumbuhan ekonomi

masyarakat desa ranggo secara tidak lansung mengalami peningkatan hal ini

terlihat selain mengurus kebun sawit ada juga beberapa masyarakat yang

memilih untuk membukak toko-toko dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat desa ranggo. Pertumbuhan perekonomian masyarakat

desa ranggo berkaitan erat dengan pertanian dan perkebunan serta usaha lain

yang dilakukan masyarakat desa ranggo dengan tujuan untuk menunjang

penghasilan mereka setiap hari.

89
Wawancara oleh peneliti dengan bapak Marji Jono selaku masyarakat desa ranggo dan
responden penelitian, 24 januari 2019
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka disimpulan bahwa alokasi dana desa di Desa Ranggo Kecamatan Limun

Kabupaten Sarolangun lebih banyak diarahkan pada pembangunan seperti

pembuatan jalan setapak kelahan-lahan perkebunan masyarakat dan

infrastruktur lainnya yang mampu menunjang perekonomian masyarakat

setempat, namun dalam proses nya peimlementasiannya belum secara optimal..

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya dapat diusulkan saran

yang diharapkan akan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian

ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi dan dokumentasi bagi

pihak kampus sebagai bahan acuan sebuah penelitian selanjutnya. Meskipun

penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya masih banyak

kekurangan.

Adapun saran bagi pemerintah desa, supaya bisa meningkatkan sektor

pembangunan agar lebih optimal lagi kedepannya agar bisa memotivasi

desa-desa lain supaya tercipta masyarakat desa yang makmur dan sejahte.

74
DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Anonim. Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: Diponerogo,2008

Bungin Burhan M,Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,


Dan Ilmu Sosial Lainnya.Jakarta: Kencana, 2009

Chapra Umar M, Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema Insani Press 2000

Fahmi Irham.Manajemen Kinerja Teori Dan Aplikasi. Bandung: Afabeta Cv 2005

Hotniar Siringgoringo,Pemograman Linier Seri Teknik Riset Operasi. Yogyakarta


Graha Ilmu, 2015

Ihyaul ulum MD, akuntansi sektor publik, malang: UMM press, 2004

Mukhtar, Metode Praktik Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: 2013

Salahudin M, Asas-Asas Ekonomi Islam. Jakarta: Balai Pustaka 2010

Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Persfektif Pembangunan.


Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003

Moelino,Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1988

Muhamad,Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers 2008

Moleong Lexy J,Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya


2005

Reguh Muhammad,Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta:Raja Grafindo


Persada 2005

Syekh Sayid, Sekilas Pengantar Ilmu Ekonomi Dan Pengantar Ekonomi Islam.
Jakarta: Referensi Gp Pressgruop, 2013
Siringoringo Hotniar, Pemograman Linier; Seri Teknik Riset Operasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu,2005

Sumadingrat Gunawa, Pembangunan Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar 1998

Subagyo Joko, Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Jakatra: Rineka
Cipta 1999

Suryabrata Sumardi, Metodologi Penelitian. Rajarafindo Persada 2006

Sukmadinata Nana Syadih, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Remaja


Rosdakarya 2002

B. Lain-lain

Atika Widady. “Analisis Ifisiensi Dan Produktivitas Program S-1 Di Fakultas


Teknik Uny”, Skripsi S-1 Jte.2017

Asnawi. “Efektivitas Penyelengaraan Publik Pada Samsat Wilayah Malang Kota.”


Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisif,Umm.2003

Chandra Kusuma Putra, Dkk. “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam


Pemberdayaan Masyarakat Desa.” Jurnal Administrasi Publik, Volume
1

Dadang Kurnia. “Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konsultasi Pengelolaan


Keuangan Desa.” Juklak Bimkom Pengelolaan Keuangan Desa.” 2015

Demos Mahamuran, Markus Kaunang Dan Saran Sambiran. “Optimalisasi


Alokasi Dana Desa Dalam Meningkat Pembangunan Desa Studi Didesa
Nahepese Kecamatan Mangatinu.” Jurnal Fisip-Unsrat.

Erni Taher. “Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Dan


Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.” Jurnal Skripsi. 2018
Fitri. “Kinerja Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada
Desa Vatunanju Kecamatan Biromanu Pada Desa Vatunanju
Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi.” Jurnal Katalogis Volume 3
Nomor 11.2015

HartetinEkaRahmawat,http://hartiner456.blogspot.comdiaksespada17september20
18

http://Saidibindarwan.blogspot.com teori kebutuhan menurut maslow diakses


pada oktober 2018

Ismail Humaidi. “Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Industri Kecil


Studi Terhadap Masyarakat Disentra Industri Kecil Didesa Tutul
Kecamatan Balungkabupaten Jember Jawatimur.”2015

Imam Prambudi. “Prubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya


Masyarakat.” Jurnal Skripsi. 2010

Justi Dura. “Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa


Dan Kelembagaan Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat.” Jurnal
Jbk Volume 10 Nomor 10.2016

Lenardo Laurens Karinda. “Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan


Masyarakat Didesa Pinaling Kecamatan Amurag Timur.”

Muhamad Al-Jose Sidmag. “Tinjauan Pikih Siyasah Maliyah Terhadap


Pengelolaan Dana Desa Untuk Kesejahteraan Umum Masyarakat
Didesa Bulu Geded Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.” Jurnal
Skripsi. 2018

Muhammad Zainul Abidin, “Tinjauan Atas Pelaksanaan Keuangan Desa Dalam


Mendukung Kebijakan Dana Desa.”

Munifa. “Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar Ptpn Xi Pabrik Gula


Prabolingga.” Jurnal Skripsi. 2013
Riska Apriliana. “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Mewujudkan Good
Governance.” Jurnal Skripsi.2017

Rina Sri Wulandari. “Prencanaan Pengukuran Efisiensi Kinerja Program


Pendamping Desa Di Kabupaten Sidoarjo Dengan Metode DEA”,
Jurnal Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Teravan V, 2017

Weni Indrawati, “Efektivitas Kinerja Aparatur Desa Dalam Pelayanan Publik


Kepada Masyarakat Didesa Tanggulangin.” Jurnal Skripsi 2017
Dokumentasi:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)

Nama Lengkap : Riki Rina Sari

Nim : Ees.150832

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Airliki 17 Desember 1996

Email : Rikirinasari17121996@Gmail.Com

Nomor Hp : 0853 5702 0947

Alamat Asal : Desa Ranggo Kec. Limun Kab. Sarolangun

Alamat Sekarang : Prum.Bougenvile Lestari Block.Ai,21

Pendidikan Formal:

1. Sd Negeri 194/VII Sei.Dinggin I

2. Smp Negeri 2 Satu Atap Sarolangun

3. Smk Negeri 4 Sarolangun

Pengalaman Organisasi

1. Pramuka

2. Angota Osis

Motto Hidup

“pengetahuan adalah kekuatan”

Jambi, 2019
Penulis

Riki Rina Sari


Ees.150832

Anda mungkin juga menyukai