Anda di halaman 1dari 2

DM(+):anomali SPL Samudera Hindia tropis bagian barat lebih besar daripada di

bagian timurnya akibatnya terjadi peningkatan curah hujan dari normalnya di pantai
timur Afrika dan Samudera Hindia bagian barat sedangkan di Benua Maritim Indonesia
(BMI) mengalami penurunan curah hujan dari normalnya yang menyebabkan kekeringan.
(Indonesia Kering)

DM(-):Fenomena yang berlawanan (Indonesia Basah)

Elnino: Indonesia kering


La nina: Indonesia basah

Western Indian Ocean (WIO)


South Equatorial Counter Current (SECC)
Somali Current (SC)
East African Coastal Current (EACC)
Somali Zanzibar Con?uence Zone (SZCZ)
Wind Stress Curl (WSC)
AVISO (Archiving, Validation and Interpretation of Satellite Oceanographic Data)
Copernicus Marine Environment Monitoring Service
Sea Surface Height Anomalies (SSHA)
Ocean-Colour Climate-Change Initiative project (OC-CCI)
Office Operational-Sea-Surface-Temperature-and-Sea-Ice-Analysis (OSTIA)
Somali�Zanzibar Gyre (SZG)

Jika SST panas, potensi downwelling


SST dingin, potensi upwelling

* AVISO dari penyedia CMEMS

* Aviso adalah SSH anomali absolute geostropic zonal dan meridinal velociti dalam
grid dengan resolusi spasial sebesar 25km dari DUACS-DT2018 version.

* Geostropic velocity grid digunakan dalam semua misi satelit dan menggunakan
pendekatan beta plane di equator

* Produk altimetry ini dibuat dengan sebuah spesific reprosesing yang mencakup
short spatial scale variation dan koreksi tidal resolusi tinggi.

* AVISO merupakan produk dengan long-wavelenght error correction yang menghilangkan


korelasi noise sepanjang orbit atau kesalahan dalam koreksi geofisik

* Mengapa menggunakan AVISO? Karena satelit ini yang paling sering digunakan untuk
mevalidasi model NEMO di berbagai region.

* Perhitungan rata-rata klimatologi bulanan selama 1993-2015 dan rata2 bulanan dari
EKE pada periode sama dengan menggunakan rumus sbb:

* Data satelit Chl-a bulanan di ambil dari OC-CCI dengan resolusi spasial 4km.

* Produk ini dipilih karena paling konsisten secara time series dari global ocean
data multisatelit (MODIS-Aqua, SeaWiFS dan MERIS).

* Data bulanan yang tersedia dari 1997-2018, akan tetapi yg diambil hanya hingga
Desember 2015 agar sesuai dengan model

* Akan tetapi chl-a pada bulan feb 1998 dan 2016 juga diperiksa untuk melihat
peluang upweling sepanjang el Nino 97/98 dan 2015/2016

* Dataset Chl-a satelit lain yang dipertimbangkan di sini adalah produk CZCS Level
3 [47] yang disediakan oleh Ocean-Color-Web
(https://oceancolor.gsfc.nasa.gov/data/czcs/), yang mencakup El-Ni�o super 1982�83
periode.

* Untuk tujuan penelitian ini, kami hanya menggunakan Februari 1983 untuk menilai
sinyal upwelling (karena ketersediaan data yang terbatas) di sepanjang pantai
Afrika Timur selama El-Ni�o super 1982�83.

* Pengamatan satelit CCI dan CZCS mungkin akan terlihat overestimate d dekat
pantai, dimana sediment, particulate matter dan peluruhan organic matter tidak
sesuai dengan perlakuan dengan Chl-a

* Tapi tidak semuanya akan bias, karena beberapa wilayah memiliki outflow sungai
yang merupaan sumber nutrient.

* Karena sebagian besar wilayah yang diteliti pada studi ini adalah perairan
terbuka, keterbatasan ini hanya mempengaruhi sebagian kecil wilayah (yg memiliki
kedalaman <30M

* Data OSTIA juga digunakan dalam studi ini. Multisatelit dan globa dataset ini
tersedia oleh CMEMS dari tahun 1985-2018. SST tersedia harian dengan resolusi
spasial 5km. Penulis menghitung rata-rata bulanan sepanjang periode studi 1997-2015
untuk mencocokna atara observasi dengan Chl-a dataset.

Anda mungkin juga menyukai