Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Sepak bola sebagai salah satu cabang olahraga yang digemari oleh
masyarakat, baik di Indonesia maupun di dunia. Popularitas sepak bola bukan
hanya bagi masyarakat umum, namun juga menjadi milik masyarakat intelektual,
ini terbukti dengan banyaknya penulisan buku-buku dan penelitian yang
dilakukan para ilmuwan olahraga mengenai kepelatihan, pembinaan, dan ilmu
pendukung lain yang berkaitan dengan sepakbola.
Di samping itu popularitas sepakbola sudah berkembang dalam berbagai
tingkatan pembinaan, untuk itu pembinaan harus dimulai dari usia dini. FIFA
menegaskan bahwa tidak akan kuat tim suatu negara apabila tidak ada
pengembangan dan pembinaan pemain pada usia muda (Grassroots).
Melihat perkembangan persepakbolaan di Indonesia yang dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan dan perkembangan yang sangat luar biasa, memicu
berdirinya sekolah sepakbola (SSB) ibarat jamur di musim hujan. Hal ini akan
menjadi sesuatu yang positif bagi perkembangan sepakbola di Indonesia, karena
dari SSB ini diharapkan bermunculan bibit-bibit pemain potensial. Namun
perkembangannya tak sedikit juga SSB yang gulung tikar ditengah jalan, dengan
berbagai persoalan yang mereka hadapi. Salah satu alasan yang menyebabkan
gagalnya SSB tersebut adalah manajemen yang tidak berjalan dengan baik.
Sebagaimana kita ketahui manajemen merupakan hal yang sangat penting
dalam suatu organisasi. Tidak hanya dalam organisasi yang besar tapi juga dalam
sekolah sepakbola (SSB). Tanpa manajemen yang baik sulit bagi SSB untuk
berkembang dengan baik. Karena manejemen terkait dengan perencanaan,
pendanaan, pengawasan, dan evaluasi.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Memberikan pemahaman kepada pengurus dan pelatih sekolah sepakbola
(SSB) tentang pentingnya manajemen dalam suatu organisasi
2. Menjelaskan bagaimana fungsi dan manfaat dari manajemen untuk
sekolah sepakbola (SSB)
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN ORGANISASI
1. Memahami Fungsi dari Manajemen
Manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Fungsi Manajemen dalam SSB:
a. Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
 Menetapkan tujuan dan target SSB
 Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target SSB tersebut
 Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
 Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target dari SSB
b. Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
 Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
 Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
 Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia
 Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
c. Pengarahan (Actuating)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan:
 Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada anggota agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan
 Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai tanggung jawab dalam
organisasi
 Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
d. Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan:
 Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target organisasi
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
 Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
 Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target organisasi
e. Pendanaan (Budgeting)
Pendanaan merupakan rencana keuangan yang disusun berdasarkan
program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.
Tujuan dari disusunnya pendanaan adalah:
1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana.
2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan
3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana
sehingga dapat memudahkan pengawasan
4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai hasil
yang maksimal.
5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran,
lebih jelas dan nyata terlihat
6. Menampung dan menganalisis serta memutusakan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
Dalam menjalankan kegiatan SSB, pendanaan merupakan elemen
yang sangat penting. Tanpa pendanaan yang cukup maka susah bagi sebuah
SSB untuk menjalankan roda organisasinya. Hal ini terkait dengan pengadaan
sarana dan prasarana, biaya administrasi, honor pelatih dan biaya lainnya.
Jadi, perlu suatu SSB untuk memanajemen pendanaan dengan baik agar SSB
ynag dibina tidak berhenti ditengah jalan.
f. Evaluasi
Proses evaluasi terhadap kinerja organisasi ini penting dilakukan,
karena tanpa evaluasi tidak akan diketahui sampai sejauhmana organisasi
tersebut telah efektif melakukan perubahan menuju organisasi berkinerja
tinggi. Dari hasil evaluasi bisa diketahui apa kekurangan dalam mewujudkan
organisasi berkinerja tinggi dan kemudian dapat dilakukan langkah-langkah
intervensi untuk memperbaiki kondisi yang ada.
Dalam menjalankan organisasi SSB fungsi evaluasi sangat dibutuhkan.
Evaluasi tidak hanya pada organisasi saja tetapi juga terhadap perkembangan
latihan anak didik atau pencapaian dari target yang telah ditetapkan. Pada
organisasi evaluasi bisa dilakukan terhadap kinerja anggota, pendanaan,
sarana dan prasarana dan lain-lain.
2. Visi dan Misi Organisasi
Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan
tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa
Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan
sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang organisasi, tujuan - tujuan organisasi
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang
akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail
gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang
sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam merumuskan visi, diantaranya:
1. Berorientasi ke depan
2. Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
3. Mengekspresikan kreatifitas
4. Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat.
Selain visi, suatu organisasi tentu juga memiliki misi, misi merupakan
penjabaran dari visi. Misi adalah apa yang bisa dilakukan untuk mencapai
gambaran masa depan (visi). Misi merupakan langkah-langkah dan strategi apa
untuk mencapai visi kita. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan
proses pencapaian tujuan. Sebelum mendirikan sebuah sekolah sepakbola (SSB),
seorang pendiri ataupun kelompok pendiri seharusnya telah memiliki visi dan
misi yang jelas. Arah dan tujuan SSB itu kemana sehingga ketika dalam
perjalanannya tidak salah orientasi. Ketika di awal visi dan visi nya adalah
mencetak pemain berbakat tetapi ketika diperjalan arahnya berbeda menjadi
sebuah bisnis. Hal seperti ini banyak terjadi di Indonesia. Berikut contoh visi dan
misi.
Visi : Mencetak pemain yang berkualitas dan selalu menjunjung tinggi
Sportifitas.
Misi : - Menjadi sekolah sepakbola professional
- Menjadi sekolah yang produktif menyalurkan siswanya menjadi
pemain sepak bola professional
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan sepakbola untuk di
terapkan secara berkesinambungan.
- Membina siswa/pemain untuk bersikap disiplin dan mandiri dalam
setiap tindakannya.

3. Menyusun Struktur Organisasi


Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara
yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa
yang akan di kerjakan.
Struktur organisasi sangat penting dalam sebuah sekolah sepakbola (SSB).
Struktur organisasi akan menetukan tugas dan tanggung jawab dari masing-
masing anggota, sehingga dalam menjalankan tugas tidak terjadi tumpang tindih.
Dalam aplikasi dilapangan banyak SSB yang tidak memiliki struktur organisasi
yang jelas, terkadang seorang pelatih langsung menjadi ketua, sekretaris dan
bendahara dari SSB tersebut. Sehingga dalam menjalankan aktivitasnya tidak
efektif dan efisien. Hal ini juga akan berimbas pada pencapaian tujuan SSB
tersebut, pembinaan akan menjadi mandek dan ironisnya anak-anak akan sering
terbengkalai dalam proses latihan. Berikut contoh struktur organisasi.

Bid. Humas

4. Membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)


Anggaran dasar adalah sebuah aturan dasar yang mengatur masalah-
masalah vital yang harus ada pada awal organis asi tersebut terbentuk,
seperti landasan organisasi, perangkat-perangkat organisasi, peran dan fungsi
organisasi, tujuan organisasi, d a n k e u a n g a n o r g a n i s a s i . Anggaran rumah
tangga adalah sebuah peraturan yang digunakan pada saat pelaksanaan atau dapat
disebut juga ART lebih mengarah kepada teknis maupun tata cara pelaksanaan
kegiatan. AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi
suatu organisasi yg mencerminkan aspirasi, visi dan misi sekolah sepakbola
(SSB). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) merupakan
dasar hukum dari sekolah sepak bola (SSB). Contoh AD/ART terlampir.

5. Menyiapkan Program Kerja


Program kerja yang akan disusun serta diselenggarakan merupakan
perwujudan tanggung-jawab organisasi karena mengacu pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku dalam lingkup organisasi. Pelaksanaan setiap program
kerja yang senantiasa harus mengedepankan sikap profesional , kemampuan
sumber daya manusia yang mampu menjalankan program kerja dengan baik dan
penuh tanggung-jawab.
Sekolah sepakbola (SSB) harus memiliki program kerja yang jelas.
sehingga target yang ingin dicapai pun jelas. Sebaiknya program kerja dari sebuah
SSB adalah sebagai berikut:
1. Program jangka panjang
2. Program jangka menengah
3. Program jangka pendek
6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah tempat/ruang dan peralatan lainnya yang
digunakan untuk suatu kegiatan. Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat
penting dimiliki oleh suatu SSB. Tanpa adanya sarana dan prasarana maka sulit
bagi sebuah SSB untuk bisa menjalankan aktifitasnya. Sarana dan prasarana tidak
hanya menyangkut dengan perlengkapan latihan tetapi kelengkapan dari sebuah
organisasi. Berikut sarana dan prasarana yang dibutuhkan SSB:
1. Kantor sekretariat
2. Meja dan lemari
3. Komputer
4. Alat-alat tulis
5. Jaringan komunikasi
6. Dan lain-lain
Dalam menjalankan proses latihan yang terstruktur dan kontinyu maka
dibutuhkan sarana dan prasarana yang memenuhi standar dalam pembinaan
prestasi olahraga khususnya sepakbola. Beberapa sarana dan prasarana yang perlu
dalam proses latihan:
1. Lapangan
2. Cones
3. Rompi latihan
4. Gawang portable
5. Bola
6. Kostum pertandingan
7. Perlengkapan lainnya.

B. MANAJEMEN LATIHAN
1. Staf Pelatih
Pelatih adalah orang yang bertugas memberikan pelatihan. Pelatih
merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah SSB. Tanpa seorang pelatih
maka SSB tersebut tidak mungkin bisa berjalan. Dalam sepak bola usia muda,
tujuan utama seorang pelatih adalah untuk membantu pemain dalam
pengembangan keterampilan teknis mereka, dengan penekanan pada keterampilan
bermain bukan pembangunan fisik atau taktis. Seorang pelatih yang menangani
anak usia dini sangat dituntut untuk memiliki kreatifitas dan kesabaran yang
sangat tinggi. Pelatih harus bersikap adil, mampu bergaul dan berkomunikasi
dengan anak-anak serta harus dapat memberikan motivasi dan dorongan atau
pujian (reward).
Seorang pelatih harus memiliki pemahaman tentang melatih dan memiliki
legalitas dari PSSI. Pelatih harus mampu membuat program latihan sesuai dengan
kelompok umur yang di latihnya, karena melatih kelompok usia dini akan berbeda
dengan kelompok remaja atau senior. Sebagaimana kita ketahui di SSB ada
beberapa kelompok umur, sehingga diharapkan masing-masing kelompok umur
di latih oleh minimal satu orang pelatih. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan dalam menjalankan program latihan. Berikut staf pelatih untuk SSB:
1. Direktur Teknik/Head Coach
2. Coach U6-U8
3. Coach U9 -U10
4. Coach U11-U12
5. Coach U13-U14
6. Coach U15-U17
7. Coach physical fitness
8. Coach GK

2. Menyiapkan Kurikulum
a. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang secara
sistematis, berjenjang, teratur dan berkesinambungan, meliputi:
1. Pembinaan teknik
2. Pembinaan pembentukan fisik
3. Taktik/strategi permainan
4. Pembinaan kepribadian/mental
5. Peraturan permainan
6. Kesehatan Olahraga
7. Gizi atlet/pemain
b. Komponen Latihan
1. Latihan teknik permainan sepakbola
a. Dengan bola
 Menggiring - Dribbling
 Menahan - Stopping
 Menendang - Passing/Shooting
 Menyundul - Heading
 Merebut - Tackling
 Melempar bola kedalam - Throwing in
 Penjaga Gawang - Goal Keeping
 Gerak tipu – Feinting
b. Tanpa bola
 Gerak tipu
 Lari dan merubah arah
 Loncat
2. Latihan pembinaan fisik
 Daya tahan - Endurance
 Kekuatan - Strength
 Daya ledak - Power
 Kecepatan - Speed
 Kelentukan - Flexibility
 Kelincahan - Agility
 Reaksi - Reaction
 Keseimbangan - Balance
 Koordinasi - Coordination
c. Taktik/Strategi Permainan
a. Taktik/siasat
 Taktik Individu
 Taktik Unit
 Taktik Regu
b. Sistem permainan
 Serangan ( Individu atau beregu )
 Pertahanan ( Individu atau beregu )
d. Pembinaan Kepribadian/mental
Pembentukan karakter pemain :
 Sportifitas
 Disiplin
 Loyalitas (kesetiaan)
 Sosial
e. Peraturan Permainan
 Teori dan pengetahuan umum tentang peraturan permainan sepakbola.
f. Kesehatan Olahraga
 Pengetahuan tentang pertolongan pertama dalam mengatasi cedera
pemain/atlet.
g. Gizi Atlet/ pemain
Pengetahuan mengenai makanan dan minuman yang baik untuk
atlet/pemain
 Makanan sebelum pertandingan
 Makanan sedang pertandingan
 Makanan setelah pertandingan
h. Evaluasi Hasil Belajar
Dari setiap Kelompok Umur, evaluasi hasil belajar akan disusun dalam
suatu nominal kecakapan yang akan diberikan 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun. Daftar nominasi kecakapan siswa didapat dari hasil pengamatan terus-
menerus yang dikomunikasikan dari hasil perkembangan ujian diri atau tes
praktik dan pertandingan.
3. Program Latihan yang Terstruktur
Program latihan SSB Universitas Negeri Padang berdasarkan Periodisasi
yaitu suatu perencanaan latihan dan pertandingan yang disusun sedemikian rupa
sehingga kondisi puncak (Peak Performance) dapat dicapai pada waktu yang telah
direncanakan atau ditentukan. Sehingga setiap tingkatan Kelompok Umur
program latihannya berbeda.
a. Tahap-tahap Periodisasi
2. Tahap Persiapan
a. Tahap Persiapan Umum
b. Tahap Persiapan Khusus
3. Tahap Kompetisi
a. Tahap Pra Pertandingan
b. Tahap Pertandingan Utama
2. Tahap Transisi/pemulihan
b. Player Development (Pembangunan Pemain)
1. Grassroots (Usia Dini)
 U – 06 ……….U – 10 ( Fun Phase)
 U – 11 ……….U – 13 (Foundation Phase)
2. Youth (Usia Muda)
 U – 14 ………..U – 16 (Formative Phase)
 U – 17 ………..U – 20 (Final Phase)
c. Struktur Latihan
 Periode = Program tahunan
 Siklus Makro = Program bulanan
 Siklus Meso = Program antara
 Siklus Mikro = Program mingguan
 Sesi Latihan = Program harian
 Unit Latihan = Program terkecil terdiri dari warming-up, latihan inti, cooling
down
BAB III
PENUTUP

Sekolah Sepakbola (SSB) adalah wadah atau tempat penddikan dan


pembinaan bagi anak-anak yang memiliki bakat dan minat sepakbola. Sekolah
Sepakbola (SSB) bertujuan untuk membina dan mengembangkan bibit-bibit pemain
sepakbola yang potensial dan berbakat untuk mencapai prestasi maksimal baik
ditingkat daerah, nasional dan internasional. Agar tujuan dari SSB tersebut bisa
tercapai maka dibutuhkan sebuah manajemen yang baik. Manajemen tersebut tidak
hanya terkait dengan masalah organisasi tetapi juga dengan masalah latihan.
Manajemen dalam organisasi sangat penting karena berkaitan dengan proses
perencanaan, pendanaan, pengawasan, pengarahan dan evaluasi. Sedangkan dalam
latihan terkait dengan jumlah staff pelatih, kurikulum latihan dan program latihan.
Jika semua tertata dengan rapi, maka tujuan dari SSB bisa tercapai dengan baik.
Lampiran 1
Contoh AD/ART

AD/ART
ANGGARAN DASAR
SEKOLAH SEPAK BOLA..................................

Bahwa sesungguhnya sekolah sepakbola universitas negeri padang adalah


bagian dari potensi komunitas masyarakat yang peduli akan lingkungannya dalam
pemberdayaan sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap masa depan
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang menjadikan keimanan dan
ketakwaan kepada allah swt sebagai landasan spiritual dan akhlak dalam
menggerakkan dan mengendalikan di bidang social,olah raga,agar bangsa serta
kerukunan dalam bermasyarakatan keutuhan negara kesatuan republik indonesia.
Atas dasar amanah mulia tersebut di atas serta sadar akan tanggung  jawab
sebagai generasi penerus dalam mengisi dan melanjutkan perjuangan para pahlawan
dalam mengisi kemerdekaan dalam mengembangkannya Sekolah Sepakbola
Universitas Negeri Padang didirikan dengan dasar sebagai berikut:

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang
Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang Didirikan Pada . . . . . . .
Di . . . . . . . ,Untuk Jangka Waktu Yang Tidak Ditentukan.
Pasal 3
KEDUDUKAN
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang Berkedudukan Di Kota Padang,
Sumatera Barat.

BAB II
ASAS, STATUS DAN SIFAT
Pasar 4
ASAS
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang Berazaskan Pancasila Serta
Berlandaskan Konstitusi UUD 1945.
Pasal 5
STATUS
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang Adalah Organisasi yang bergerak
dalam bidang olahraga berstatus idenpenden.
Pasal 6
SIFAT
a. Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang Bersifat terbuka untuk
masyarakat umum
b. Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang  Sebagai Wadah pembinaan
pemain muda berbakat di Kota Padang
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 7
TUJUAN
1. Membina dan mengembangkan bibit-bibit sepakbola potensial dan berbakat
untuk mencapai prestasi maksimal ditingkat daerah, nasional dan
internasional
2. Meningkatkan sepakbola di Kota Padang
3. Sebagai sarana komunikasi dan informasi dalam membangun Bangsa dan
Negara khususnya di bidang olahraga
Pasal 8
USAHA
Untuk Tercapainya Tujuan, Sekolah sepakbola Universitas Negeri Padang
Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Berikut :
a. Terus Menerus meningkatkan upaya pengembangan minat dan profesi
b. Mendorong tumbuhnya organisasi dan mengokohkan komonikasi dalam rangka
mengembangkan program.
c. Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda bangsa melalui Sekolah
Sepakbola Universitas Negeri Padang sebagai wujud partisipasi dalam
pembangunan bangsa.
d. Meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan kewirausahaan melalui potensi
olahraga.
e. Meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan pemerintah, organisasi,dan
potensi lainnya
f. Usaha lain yang tidak bertentangan dengan ruh dan tujuan organisasi

BAB IV
KEANGGOTAAN
PASAL 9
KEANGGOTAAN
1. Anggota Terdiri Atas :
a. Anggota Fungsional
b. Anggota Biasa
2. Mekanisme Keanggotaan Diatur Dalam Anggaran Rumah
Tangga
PASAL 10
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Kewajiban dan hak anggota di atur dalam anggaran rumah tangga Sekolah Sepakbola
Universitas Negeri Padang

BAB V
SRTUKTUR DAN TATA KERJA ORGANISASI
PASAL 11
STRUKTUR  ORGANISASI
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang dipimpin oleh ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara dan bidang-bidang pembantu organisasi
PASAL 12
TATA KERJA ORGANISASI
a. Setiap tingkat struktur organisasi dikelola sebagai satu kesatuan organisasi
b. Program dikembangkan secara otonom sesuain dengan sumber daya yang tersedia
dengan mengacu kepada ketentuan dan program.
                                                
BAB VI
KEPENGURUSAN
PASAL 13
MASA BAKTI KEPENGURUSAN
Masa Bakti Kepengurusan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang pada semua
tingkat organisasi
PASAL 14
PENGESAHAN KEPENGURUSAN
Kepengurusan Sekolah sepakbola Universitas Negeri Padang ditetapkan dan disahkan
oleh musyawarah anggota .

BAB VII
LEMBAGA DAN BIDANG
PASAL 15
LEMBAGA
a. Program organisasi yang bersifat khusus dan berkelanjutan dilaksanakan oleh
lembaga yang diketahui oleh ketua.
b. Lembaga adalah merupakan bagian kepengurusan pada tingkat organisasi pada
setiap tingkat organisasi
PASAL 16
BIDANG-BIDANG
a. Program organisasi yang bersifat umum dan temporer dilaksanakan oleh bidang
b. Bidang adalah merupakan kelengkapan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri
Padang

BAB VIII
PEMBINA DAN PENDIRI
Pasal 17
PEMBINA
Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang Memiliki Pembina yaitu Dekan FIK
UNP.
BAB IX
PENDIRI
Pendiri adalah mereka yang pertama kali mendirikan Sekolah Sepakbola Universitas
Negeri Padang yang sebagai penggagas dan pencetus ide yang tergabung dalam
keluarga besar  Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang

BAB X
KEDAULATAN
Pasal 19
KEDAULATAN
Kedaulatan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang berada di tangan anggota
dan dilaksanakan sepenuhnya oleh rapat anggota.
PASAL 20
RAPAT
Bentuk rapat meliputi :
a. Rapat Anggota
b. Rapat-rapat serta pertemuan yang lain

BAB XI
KEKAYAAN
Pasal 21
KEKAYAAN
1. Kekayaan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang adalah aset dan
investasi kepengurusan tingkat organisasi
2. Kekayaan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang diproleh dari :
a. Iuran  dan sumbanga anggota
b. Sumbangan donator dan sponsor
c. Usaha lain tidak mengikat.
BAB XII
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 22
PERUBAHAN
Perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar ini, ditetapkan dalam musyawarah
anggota .
Pasal 23
PEMBUBARAN
Pembubaran Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang hanya dapat dilakukan
oleh rapat anggota

BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 24
ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang.

BAB IV
PENUTUP
Pasal 25
PENUTUP
1. Anggaran dasar ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran
Dasar Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN  RUMAH TANGGA
SEKOLAH SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN UMUM
1. Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang adalah organisasi  bergerak di
bidang sepakbola
2. Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang sebagai wahana pembinaan
prestasi sepakbola.
3. Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang tidak terkait atau indenpenden
secara struktural dengan organisasi social kemasyarakatan dan organisasi sosial
politik manapun.
Pasal 2
SIFAT ORGANISASI
Keindonesiaan yaitu berpijak pada nilai bangsa , menjaga persatuan dan kesatuan
,serta berwawasan nusantara untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Pasal 3
SIFAT PENGEMBANGAN PROGRAM
Sekolah sepakbola Universitas Negeri Padang mengembangkan program secara:
1. Komunikatif adalah penyelengaraan silaturrahmi dan komunikasi dalam
menjalankan program organisasi.
2. Informatif adalah pemberian pelayanan informasi tentang potensi kegiatan
dan program organisasasi
3. Konsultatif adalah pemberian bimbingan dan penyamaan persepsi dalam
rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan.
4. Koordinatif adalah upaya terpadu dalam menumbuh kembangkan aktifitas
organisasi sehingga tercipta suasana yang harmonis.
Pasal 4
KEANGGOTAAN
Sekolah sepakbola Universitas Negeri Padang terdiri dari :
1. Anggota fungsional adalah semua pengurus
2. Anggota biasa adalah anggota Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang
yang secara resmi menyatakan diri sebagai anggota.

Pasal 5
KEWAJIBAN ANGGOTA
Setiap Anggota Mempuyai Kewajiban :
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-
ketentuan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang
2. Menjaga dan menjujung tinggi nama baik Sekolah Sepakbola Universitas
Negeri Padang

Pasal 6
HAK ANGGOTA
1. Setia anggota berhak berpatisipasi aktif dalam semua kegiatan
2. Setiap anggota mempuyai hak bicara dalam setiap rapat
3. Setiap anggota berhak mendapatkan pelayanan dan memberikan saran dan unsul.
4. Anggota fungsional mempuyai hak di pilih dalam rapat anggota.

Pasal 7
PENERIMAAN ANGGOTA
1. Prosedur menjadi anggota biasa adalah menyetujui anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga dan ketetapan-ketetapan lainnya.
2. Prosedur menjadi anggota fungsional adalah pengurus yang telah disahkan dalam 
rapat anggota

Pasal 8
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
1. Status Keanggotaan Biasa Karena :
a. Melanggar AD/ART
b. Bubarnya organisasi Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang
c. Menyatakan berhenti sebagai anggota biasa secara tertulis.
d. Dinyatakan berhenti keanggotaannya/diberhentikan.
2. Status keanggotaan fungsional berakhir karena :
a. Melanggar AD/ART
b. Meninggal dunia
c. Menyatakan mengundurkan diri yang di sampaikan secara tertulis.
d. Tidak lagi menjabat sebagai pengurus
e. Dinyatakan berhenti keanggotaannya.

BAB III
KEPENGERUSAN
PASAL 9
KRITERIA PENGURUS
Pengurus harus memenuhi kriteria pokok sebagai berikut :
1. Terdaftar sebagai anggota
2. Berahklak mulia dan memiliki jiwa kepemimpinan
3. Memiliki loyalitas kepada organisasi

Pasal 10
PENYUSUNAN PENGURUS
1. Ketua umum bersama formatur untuk pertama kali menyusun kelengkapan
pengurus sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang
2. Membenahi kelengkapan pengurus lembaga di usulkan anggota fungsional dan
disetujui oleh ketua sesuai jenjang organisasi.

Pasal 11
JABATAN KETUA
Jabatan ketua Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang dapat kembali di pilih
hanya untuk satu masa jabatan berikutnya.
Pasal 12
MASA BHAKTI
Masa bhakti kepengurusan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali, kecuali untuk
jabatan ketua hanya dapat di pilih untuk 2 (dua) kali masa bhakti
Pasal 13
PEMBINA KEPENGURUSAN
Pembina pengurus terdiri dari Pimpinan Universitas dan Fakultas di Universitas
Negeri Padang yang kompoten dibidangnya.

Pasal 14
PENASEHAT
1. Penasehat Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang terdiri dari Pimpinan
Universitas Negeri Padang
2. Jumlah dan susunan penasehat ditetapkan oleh pengurus
3. Penasehat memberikan nasehat kearifan bagi  kepentingan pengembangan
organisasi.
BAB IV
DISIPLIN DAN SANKSI
Pasal 15
DISIPLIN
Setiap anggota yang melanggar ketentuan organisasi dikenakan penerapan disiplin
atau sanksi.

Pasal 16
TATA CARA PENERAPAN SANKSI
Tata cara penerapan disiplin atau sanksi di lakukan melalui rapat anggota

Pasal 17
JENIS DISIPLIN
Klasifikasi penerapan disiplin atau sanksi terdiri:  teguran tulisan, skorsing, diminta
untuk mengundurkan diri dan/atau diberhentikan .

BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 18
RAPAT ANGGOTA
1. Rapat Anggota diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali.
2. Rapat anggota diadakan untuk :
a. Menilai pertanggung jawaban
b. Menetapkan program kerja
c. Memilih dan menetapkan ketua
d. Memilih dan menetapkan kelengkapan
BAB VI
STRUKTUR DAN TATA KERJA ORGANISASI
Pasal 19
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang terlampir
PASAL 12
TATA KERJA ORGANISASI
1. Setiap tingkat struktur organisasi dikelola sebagai satu kesatuan Sekolah
Sepakbola Universitas Negeri Padang
2. Program dikembangkan secara otonomi sesuai dengan sumber daya yang tersedia
dengan mengacu kepada ketentuan dan program.

VII
PENUTUP
Demikian AD/ART ini kami buat dangan sebenar – benarnya semoga dapat di
jadikan acuan dan pertimbangan dengan harapan dapat diterima dan direalisasikan
guna peningkatan kesejahteraan Sekolah Sepakbola Universitas Negeri Padang. Atas
kebijakan dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai