Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin pesat membuka mata sebagian

orang untuk berpacu dalam meraih apa yang menjadi tuntutan dari zaman

tersebut. Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi juga berkembang tidak kalah

pesatnya, sehingga melazimkan hampir setiap orang untuk mengikuti

perkembangan itu agar tidak menjadi orang yang ketinggalan zaman. Bahkan di

bidang teknologi, bisa dikatakan setiap peralatan yang ada sudah tidak lagi

dikelola secara manual, tetapi nyaris semuanya dikendalikan secara digital.

Kalaupun ada peralatan yang dioperasikan secara manual, jumlahnya bisa

dihitung dengan jari tangan.

Perkembangan yang pesat di bidang teknologi elektronika pada awalnya

terinspirasi oleh temuan sebuah bahan yang dahsyat di alam ini yang disebut

dengan bahan semikonduktor dari jenis Germanium (Ge) dan Silikon (Si). Sejak

ditemukannya bahan-bahan ini, laju perputaran teknologi elektronika laksana

kilat, dari waktu dirintisnya dioda dan transistor sampai dibuatnya bentuk-

bentuk Integrated Circuit (IC) dan microchip hanya membutuhkan waktu yang

sangat singkat, tanpa mengurangi fungsi dan kinerja masing-masing, bahkan

justru fungsi dan kinerjanya semakin kompleks dan canggih.

1
Fenomena inilah yang mendorong penulis untuk mengetengahkan

sumbangsihnya dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam

dunia pendidikan yang berkaitan dengan dasar-dasar elektronika digital dan

perancangannya dengan harapan dapat memberikan andil yang cukup signifikan

di bidang ini. Apalagi materi penelitian yang diketengahkan berkaitan dengan

ekspresi boolean yang sangat diperlukan sebagai dasar penguasaan logika dalam

dunia elektronika. Aljabar boolean merupakan pokok dari pengembangan

sebuah peralatan canggih yang dalam prosesnya bisa sangat rumit sehingga amat

perlu untuk disederhanakan dalam rangka efektifitas dan efisiensi.

Cara yang dipilih oleh penulis untuk menyederhanakan ekspresi atau

aljabar boolean adalah metode pemetaan Karnaugh, karena dengan metode ini

ekspresi boolean yang rumit bisa diubah menjadi ekspresi boolean yang jauh

lebih sederhana, sehingga memudahkan untuk membuat dan merancang

rangkaian logika sebagai dasar untuk menentukan dan meminimalkan jumlah

piranti Integrated Circuit (IC)-yang sudah dibuat di pasaran- yang akan

digunakan dalam perancangan sebuah peralatan digital, meskipun metode inipun

memiliki kekurangan pada level tertentu yang solusinya bisa tercover oleh

metode lain seperti data selectors (pemilih data).

Pembahasan tentang metode manual penyederhanaan aljabar boolean

dengan menggunakan pemetaan Karnaugh sudah banyak dibahas dalam buku-

buku tentang elektronika digital yang tersebar di pasaran, sehingga materi

penelitian penulis bukanlah menjembatani langkah demi langkah untuk

2
menyederhanakan ekspresi boolean dengan menggunakan metode ini, namun

penelitian penulis dikhususkan pada bagaimana membuat software dari metode

yang dimaksudkan.

Secara ringkas, perancangan software bantu pembelajaran peta

Karnaugh ini dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut ini :

1. Seiring dengan berkembangnya teknologi elektronika, hampir semua

peralatan elektronika saat ini bekerja secara digital. Oleh karena itu,

setiap mahasiswa teknik elektro harus memiliki pemahaman yang

kuat mengenai prinsip-prinsip elektronika digital.

2. Salah satu topik penting dalam elektronika digital di tingkat dasar

ialah penyederhanaan ekspresi boolean dengan pemetaan Karnaugh.

Hal ini pada dasarnya dapat dilakukan secara ”manual” (dengan

tangan), tetapi jika jumlah variabelnya semakin banyak, maka

pengerjaannya akan semakin sulit.

3. Karena metode pemetaan Karnaugh memiliki kaidah yang tegas,

yang berarti bahwa langkah-langkah pengerjaannya dapat

diwujudkan menjadi suatu algoritma, maka terbuka kemungkinan

untuk membuat sebuah software komputer yang mewujudkan metode

ini. Jika software semacam itu ada, maka akan sangat bermanfaat

bagi dunia pendidikan dan perancangan peralatan digital.

3
4. Sejauh pencarian yang penulis lakukan, software seperti ini belum

ada. Kenyataan inilah yang mendorong penulis untuk

mengangkatnya menjadi topik dari Tugas Akhir ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini akan dibuat sebuah software komputer yang

fungsi utamanya ialah memfasilitasi penyederhanaan ekspresi boolean dengan

metode pemetaan Karnaugh.

1.3 Batasan Masalah

Penyederhanaan ekspresi boolean dengan pemetaan Karnaugh yang

dapat dilakukan dengan software yang dibuat dalam Tugas Akhir ini dibatasi

untuk kasus dengan maksimal tiga variabel saja.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam skripsi ini adalah :

1. Merancang dan membuat sebuah software bantu pembelajaran peta

Karnaugh yang dapat menampilkan langkah-langkah

penyederhanaan ekspresi boolean.

2. Memudahkan proses belajar mengajar dalam menyederhanakan

ekspresi boolean dengan pemetaan Karnaugh dan membuat

tambahan aplikasi dalam perancangan peralatan digital pada tingkat

yang sederhana.

4
1.5 Tahapan Pekerjaan

Langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam meneliti dan

merancang software bantu penyederhanaan ekspresi boolean dengan

menggunakan pemetaan Karnaugh secara ringkas adalah :

1. Tahap Persiapan.

Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan dari perancangan

software, kemudian dilanjutkan dengan studi pustaka terhadap

literatur-literatur yang berhubungan dengan pokok pembahasan.

2. Tahap Observasi dan Perancangan Model

Observasi dilakukan dengan melakukan studi pustaka

terhadap program yang cocok untuk membuat software bantu

penyederhanaan ekspresi boolean menggunakan pemetaan Karnaugh

dengan mengacu pada tujuan dan proses-proses penyederhanaan

aljabar boolean yang terdapat pada literatur-literatur. Langkah

selanjutnya adalah merancang model yang dimulai dengan

menentukan input, output, dan kerangka windows pada perangkat

lunak tersebut. Model yang dikembangkan dibuat sedemikian rupa

sehingga bersifat representatif dan interaktif. Hanya saja karena

keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penulis, maka keinteraktifannya

5
masih perlu untuk dikembangkan lagi sehingga menjadi lebih

menarik dalam penggunaannya.

3. Tahap Perancangan Diagram Alir (Flow Chart)

Diagram alir yang dirancang menggambarkan sistematika

urutan dan langkah kerja dalam membuat suatu software bantu

pembelajaran peta Karnaugh.

4. Tahap Implementasi

Sebagai kelanjutan dari perancangan model, maka dibuat

software bantu penyederhanaan ekspresi boolean dengan pemetaan

Karnaugh yang dengan software tersebut dilakukan pengujian dan

simulasi, sehingga didapatkan hasil yang layak dan bisa

dimanfaatkan sesuai dengan tujuan awal dibuatnya software ini.

1.6 Kontribusi

Software yang dibuat dalam Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberi

kontribusi sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan.

2. Dalam proses perancangan peralatan digital pada tingkat yang

sederhana.

6
1.7 Sistematika Penulisan

Susunan penulisan pada skripsi ini terdiri dari lima bab yang secara

ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut :

BAB I, berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, tahapan pekerjaan, kontribusi, dan sistematika

penulisan dari skripsi.

BAB II, berisi tinjauan pustaka yang mendukung sekaligus bahan acuan teori

yang mendasari perancangan ini, yaitu mengemukakan penjelasan tentang

elektronika digital, bilangan biner, gerbang logika biner, tabel kebenaran,

ekspresi boolean, rangkaian logika, penyederhanaan aljabar boolean dengan

beberapa metode yang diantaranya menggunakan metode peta Karnaugh, dan

pemilih data, dimana semuanya itu diambil dari referensi-referensi yang

mencakup bagaimana cara menyederhanakan aljabar boolean yang rumit

menjadi bentuk paling sederhana yang memiliki logika sama dengan aljabar

boolean yang rumit itu tadi.

BAB III, berisi metodologi penelitian yang terdiri dari alat dan bahan dalam

perancangan, metode yang dipakai penulis dalam perancangan, tahapan-tahapan

diagram alir perancangan aplikasi, dan proses pengambilan kesimpulan.

BAB IV, berisi tentang hasil yang diperoleh dari penelitian dan perancangan,

implementasi dan pengujian perangkat lunak, pengujian program oleh user, serta

alur kerja program.

7
BAB V, berisi kesimpulan dan saran

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elektronika Digital

Semua orang yang bekerja dalam bidang elektronika sekarang harus

memahami rangkaian elektronika digital. Rangkaian terpadu yang tidak mahal

telah membuat masalah elektronika digital menjadi mudah dipelajari. Para

mahasiswa dan perancang akan banyak menggunakan rangkaian terpadu untuk

membuat rangkaian digital. (Tokheim, 1995)

Sebelum era digital berkembang, dahulu peralatan analog banyak

digunakan. Namun di zaman ini hampir semuanya serba digital. Suatu peralatan

analog merupakan salah satu rangkaian yang mempunyai sinyal yang berubah

berkesinambungan sesuai dengan langkah masukan, adapun peralatan digital

adalah peralatan yang menangani sinyal tinggi dan rendah yang dilogikakan

dengan 1 dan 0.

Diantara peralatan-peralatan digital yang sering digunakan oleh manusia

adalah mikrokomputer, kalkulator genggam, computer portable atau laptop, jam

digital, robot, multimeter digital, pencacah frekuensi, radio digital, rangkaian

penyala dan sistem bahan bakar pada mobil modern, tachometer digital, peraga

digital, termometer digital, speedometer digital, kas register, dan lain-lain yang

dalam pembuatan alat-alat tesebut diperlukan pemahaman yang kuat terhadap

prinsip-prinsip dasar elektronika digital.

9
2.2 Bilangan Biner

Sistem bilangan yang digunakan dalam elektronika digital khususnya

bidang komputer adalah bilangan biner, heksadesimal, dan oktal. Berbeda

dengan bilangan desimal yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari,

bilangan biner, heksadesimal, dan oktal termasuk bilangan yang asing di

kalangan kebanyakan orang. Peralatan elektronika digital biasanya

menggunakan sistem bilangan biner yang terdiri dari dua buah bilangan yaitu 0

dan 1, sehingga untuk mengkonversi ke dalam bentuk bilangan desimal yang

telah banyak dikenal, harus dinyatakan dalam bentuk bilangan 0 dan 1 ini. Hal

ini menuntut orang yang bergelut di bidang elektronika digital untuk

mempelajari proses pengubahan bilangan biner ke bilangan desimal dan

sebaliknya dari bilangan desimal ke bilangan biner. Sebagai contoh misalnya,

bilangan desimal 11 (sebelas) jika dinyatakan dalam bilangan biner menjadi

1011 (satu nol satu satu), sebaliknya bilangan biner 101101 (satu nol satu satu

nol satu) jika diubah menjadi bilangan desimal menjadi 45 (empat puluh lima).

Proses konversi bilangan desimal 11 (sebelas) menjadi bilangan biner

1011 (satu nol satu satu) kita dapatkan dengan cara membagi bilangan 11

dengan angka 2 (karena bilangan biner terdiri dari 2 angka), menghasilkan 5

dengan sisa 1. Sisa ini menjadi bagian 2 0-an atau 1-an dalam bilangan biner.

Kemudian 5 dibagi dengan 2, menghasilkan 2 dengan sisa 1. Sisa ini menjadi

bagian 21-an atau 2-an dalam bilangan biner. Lalu 2 dibagi dengan 2,

menghasilkan 1 dengan sisa 0, dan sisa ini menjadi bagian 2 2-an atau 4-an dalam

10
bilangan biner. Langkah selanjutnya adalah membagi 1 dengan 2, sehingga

menghasilkan 0 dengan sisa 1, dan sisa ini menjadi bagian 2 3-an atau 8-an dalam

bilangan biner. Akhirnya kita dapatkan konversi bilangan desimal 11 (sebelas)

menjadi bilangan biner 1011 (satu nol satu satu).

11  2  5 dengan sisa 1
5  2  2 dengan sisa 1
Bilangan biner = 1011
2  2  1 dengan sisa 0
1  2  0 dengan sisa 1

Gambar 2.1 Konversi bilangan desimal ke bilangan biner

Adapun konversi bilangan biner 101101 (satu nol satu satu nol satu)

menjadi bilangan desimal 45 (empat puluh lima) kita dapatkan dengan cara

menambahkan nilai-nilai yang berlogika 1, sedangkan yang berlogika nol tidak

perlu kita hitung. Kita mulai perhitungan dari sebelah kiri. Nilai logika 1 pada

digit pertama adalah 20 atau 1, nilai logika 1 pada digit ketiga adalah 2 2 atau 4,

nilai logika 1 pada digit keempat adalah 2 3 atau 8, dan nilai logika 1 pada digit

terakhir adalah 25 atau 32. Jika dijumlahkan nilai masing-masing digit yang

berlogika 1 menjadi 1 + 4 + 8 + 32 = 45, sehingga kita dapatkan konversi

bilangan biner 101101 (satu nol satu satu nol satu) menjadi bilangan desimal 45

(empat puluh lima).

11
1 0 1 1 0 1 Bilangan biner

2 5 2 4 2 3 2 2 21 2 0
32 0 8 4 0 1 = 45 Bilangan desimal

Gambar 2.2 Konversi bilangan biner ke bilangan desimal

2.3 Gerbang Logika Biner

Peralatan digital dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang dianggap

oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib dan luar biasa, padahal sebenarnya

peralatan digital ini bekerja sangat logis dalam operasinya, karena menggunakan

bentuk dasar blok berupa gerbang logika yang dapat disusun dengan

menggunakan saklar sederhana, relay, tabung hampa, transisitor, dioda, atau IC.

Oleh karena penggunaannya yang luas dan murah, IC lebih banyak dipakai

untuk menyusun rangkaian digital dalam rangka efisiensi dan efektivitas.

A
(a) MASUKAN
B A B KELUARAN

A
A B
(b)
MASUKAN KELUARAN
B

Gerbang
Gambar logika yang biasa
2.3 (a) Simbol logikadigunakan dalam
gerbang NAND. peralatan
(b) Simbol digital
logika terdiri
gerbang AND dari

gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT (pembalik atau penyangga), gerbang

12
NAND, gerbang NOR, gerbang OR EKSKLUSIF (XOR), gerbang NOR

EKSKLUSIF (XNOR), gerbang logika TTL, dan gerbang logika CMOS. Dalam

operasinya, gerbang logika menggunakan bilangan biner, sehingga disebutlah

gerbang logika tersebut dengan nama gerbang logika biner.

MASUKAN
MASUKAN KELUARAN KELUARAN
A
A A B A B
(a) (b)

MASUKAN MASUKAN
KELUARAN KELUARAN
A A
B
A B B
A B
(c) (d)

A
MASUKAN
B A B KELUARAN

(e)

Gambar 2.4 Simbol logika gerbang : (a) NOT (b) OR (c) NOR (d) XNOR (e) XOR

2.4 Tabel Kebenaran

Tabel kebenaran dengan ekspresi boolean merupakan sesuatu yang tidak

terpisahkan satu sama lain. Jika ekspresi boolean merupakan suatu cara yang

baik untuk menggambarkan bagaimana suatu rangkaian logika beroperasi, maka

tabel kebenaran merupakan metode lain yang tepat untuk menggambarkan suatu

rangkaian logika bekerja. Bahkan, suatu ekspresi boolean didapatkan dari suatu

13
tabel kebenaran, sehingga dari informasi tabel kebenaran inilah dapat disusun

penulisan singkat dalam bentuk ekspresi boolean. (Tokheim, 1995).

Selanjutnya, berawal dari ekspresi boolean inilah, pembahasan lebih

berkembang lagi menjadi cara menyederhanakan bentuk ekspresi boolean yang

panjang dan rumit, dimana salah satu metodenya adalah dengan menggunakan

pemetaan Karnaugh.

2.5 Ekspresi Boolean

Ekspresi boolean diperkenalkan pertama kali oleh George Boolean

(1815-1864). Ekspresi boolean disesuaikan dalam tahun 1930 untuk penggunaan

dalam rangkaian logika digital yang merupakan dasar dari cara yang digunakan

untuk menyederhanakan ekspresi boolean. (Tokheim, 1995)

Ekspresi boolean adalah sebuah metode singkat untuk menuliskan

pernyataan boolean yang merupakan suatu bahasa universal yang telah dikenal

penggunaannya oleh ahli rekayasa dan teknisi dalam elektronika digital. Sebagai

gambaran, jika diinginkan masukan A di-AND-kan dengan masukan B untuk

menghasilkan keluaran Y, maka metode penulisan singkatnya A . B = Y, dimana

tanda perkalian titik (.) disepakati sebagai simbol fungsi AND dalam teori

boolean. (Tokheim, 1995)

Jika diinginkan masukan A di-OR-kan dengan masukan B untuk

menghasilkan keluaran Y, maka penulisannya menjadi A + B = Y, dimana tanda

penjumlahan (+) dipakai sebagai simbol fungsi OR dalam teori boolean. Bentuk

14
A . B = Y, A + B = Y, dan bentuk-bentuk lain yang semisal itu dinamakan

sebagai sebuah ekspresi boolean.

Ekspresi boolean terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk maksterm dan

minterm. Bentuk maksterm merupakan bentuk perkalian dari penjumlahan dan

bentuk minterm merupakan bentuk penjumlahan dari perkalian. Misalnya bentuk

ekspresi boolean (A + B) . (B + C) = Y adalah bentuk maksterm, sedangkan

bentuk ekspresi boolean D . E + E . D = Y adalah bentuk minterm.

2.6 Rangkaian Logika

Gerbang-gerbang logika dari jenis AND sampai CMOS dapat

digabungkan satu sama lain sehingga menjadi suatu rangkaian logika terpadu

yang disebut rangkaian logika gabungan yang cukup menyebutnya dengan nama

rangkaian logika. Dengan menggabungkan gerbang-gerbang logika menjadi

rangkaian logika, persolan logika serumit apapun dalam peralatan elektronika

digital akan dapat terselesaikan.

Suatu rangkaian logika dapat disusun baik dari ekspresi boolean

makstern maupun minterm. Hasil dari ekspresi maksterm berupa rangkaian


INPUT OUTPUT

B logika
A OR-AND
Y
A A di sebelah kiri gerbang AND,
yakni gerbang OR berada
AB
0 0 0
sedangkan dari B
ekspresi minterm dihasilkan rangkaian logika AND-OR yakni
0 1 1
1 gerbang
0 AND1 A  B1995).
berada di sebelah kiri gerbang OR. (Tokheim, Y
1 1 1 B
(a) A B

(b) 15 (c)

Gambar 2.5 (a) Tabel kebenaran (b) Ekspresi boolean (c) Rangkaian logika
2.7 Menyederhanakan Ekspresi Boolean

Ekspresi boolean yang didapatkan dari tabel kebenaran kadang-kadang

sangat rumit dan panjang, sehingga ekspresi boolean yang dihasilkanpun

menjadi sangat panjang. Akibatnya, rangkaian logika yang dibuatpun menjadi

tidak sederhana lagi.

Fenomena ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru, yakni

mahalnya modal yang harus dikeluarkan untuk membuat suatu peralatan

elektronika digital. Oleh karena itu, langkah awal efektifitas dan efisiensi adalah

dengan cara menyederhanakan ekspresi boolean tersebut menjadi lebih pendek

sehingga didapatkan rangkaian logika sederhana yang sama nilai kebenaran

logikanya.

Metode penyederhanaan ekspresi boolean ada beberapa cara, diantaranya

adalah metode diagram Vetch, diagram Venn, metode tabel penyederhanaan, dan

16
metode pemetaan Karnaugh, dimana masing-masing metode tersebut memiliki

kelebihan dan kekurangan. Adapun pembahasan penulis dibatasi hanya pada

proses penyederhanaan dengan menggunakan pemetaan Karnaugh.

2.8 Pemetaan Karnaugh

Peta Karnaugh yang dkembangkan oleh Maurice Karnaugh pada tahun

1953 merupakan suatu metode yang secara sistematik dapat digunakan untuk

menyederhanakan suatu ekspresi boolean. Berbeda dengan tabel kebenaran yang

disusun berdasarkan baris dan kolom, cara penyusunan peta Karnaugh

(disingkat Peta-K) menggunakan sekumpulan kotak (cell), dimana masing-

masing kotak terisi satu angka biner dari variabel masukan rangkaian logika.

(Zuhal, 2004).

Gambar 2.6 melukiskan suatu pemetaan Karnaugh. Empat kotak (1, 2, 3,

4) menyatakan empat kemungkinan dari kombinasi A dan B pada suatu tabel

kebenaran dua variabel. Selanjutnya, kotak 1 dalam peta Karnaugh, disingkat

menjadi A  B , kotak 2 menjadi A  B , kotak 3 menjadi. A  B , dan kotak 4

menjadi A  B .

Jika telah didapatkan ekspresi boolean dari tabel kebenaran, misalnya

sebuah ekspresi boolean asli A  B  A  B  A  B  Y , maka langkah pertama

yang dilakukan adalah dengan memasukkan angka logika 1 ke dalam kotak

sesuai dengan ekspresi boolean yang diberikan. Setelah diisi, logika yang saling

berdekatan dilingkari satu sama lain dalam kelompok yang terdiri atas dua,

17
empat, atau delapan. Pelingkaran diteruskan sampai semua angka logika 1

tercakup dalam suatu lingkaran. Masing-masing lingkaran yang diperoleh

merupakan suatu unsur baru dalam ekspresi boolean yang disederhanakan. Dua

lingkaran ini berarti bahwa telah didapatkan dua unsur yang di-OR-kan satu

sama lain dalam ekspresi boolean baru yang disederhanakan.

Langkah berikutnya adalah menyederhanakan ekspresi boolean

berdasarkan dua lingkaran yang didapatkan dengan memulainya dari lingkaran

bawah, lalu diperoleh keadaan bahwa A dicakup oleh B dan B . unsur B dan B

dapat dihilangkan sesuai dengan aturan ekspresi boolean. Hal ini menyebabkan

hanya tinggal unsur A pada lingkaran bawah. Begitu pula dengan lingkaran

tegak berisi A dan A juga dapat dihilangkan, sehingga hanya tinggal unsur B.

Akhirnya unsur A dan B di-OR-kan satu sama lain sehingga didapatkan ekspresi

boolean yang telah disederhanakan yaitu A + B = Y. (Tokheim, 1995)

Prosedur untuk menyederhanakan ekspresi boolean ini kelihatan sangat

kompleks, tetapi sesungguhnya prosesnya sangatlah mudah. Jika kita simpulkan,

maka diperoleh beberapa langkah dalam menyederhanakan ekspresi boolean

yaitu :

1. Menerjemahkan ekspresi boolean dari tabel kebenaran dan

membuatnya menjadi bentuk ekspresi boolean minterm.

2. Membubuhkan angka logika 1 pada kotak peta Karnaugh sesuai

dengan ekspresi boolean yang telah diterjemahkan.

18
3. Melingkari angka logika 1 yang berdekatan sehingga membentuk

dua, empat, atau delapan.

4. Menghilangkan (mengeleminasi) suatu unsur yang memiliki

komplemen sekaligus di dalam suatu lingkaran.

5. Meng-OR-kan unsur yang tersisa (satu unsur dalam lingkaran).

6. Menuliskan suatu ekspresi boolean minterm yang disederhanakan.

Ekspresi boolean yang akan disederhanakan menggunakan pemetaan

Karnaugh tidak hanya terdiri dari dua variabel, tetapi ada pula ekspresi boolean

tiga, empat, dan lima variabel. Bahkan ada pula yang lebih dari lima variabel.

Namun pembahasan penulis dibatasi hanya sampai pada ekspresi boolean tiga

variabel, karena ekspresi boolean empat variabel jauh lebih kompleks dan lebih

rumit, walaupun sebenarnya bisa dibuat dengan dasar program yang telah dibuat

untuk dua variabel dan tiga variabel. Hal ini menuntut untuk dilakukan kajian

dan penelitian lebih lanjut, sehinggga estafet penyederhanaan ekspresi boolean

dengan pemetaan Karnaugh tidak hanya berhenti sampai di sini, baik dengan

mengacu pada program yang telah berhasil dibuat maupun dengan program lain

yang semisal yang lebih efisien, efektif, dan interaktif. Adapun untuk

penyederhanaan ekspresi boolean lima variabel dengan pemetaan Karnaugh

kadang-kadang tidak membuahkan ekspresi boolean yang lebih sederhana,

sehingga persoalan logika yang kompleks tersebut cenderung diselesaikan

dengan metode lain, diantaranya dengan menggunakan pemilih data (data

selector).

19
Sekalipun ekspresi boolean tidak hanya terdiri dari dua variabel, tetapi

pada dasarnya proses penyederhanaannya tetaplah mengikuti prosedur-prosedur

yang telah disebutkan penulis di atas.

MASUKAN KELUARAN
B A Y
1 2
0 0
0 1
3 4
1 0
1 1

Gambar 2.6 Arti dari kotak dalam peta Karnaugh

B B
1
A
1 1
A

Gambar 2.7 Pembubuhan logika 1 pada peta Karnaugh

B B
A B  B  A  A B Y
A 1
Karena dan maka

A 1 1
disederhanakan menjadi :

A B Y
Gambar 2.8 Proses penyederhanaan peta Karnaugh

2.9 Pemilih Data (Data Selektor)

20
Suatu pemilih data pada hakikatnya berisi sejumlah besar gerbang yang

dipaketkan di dalam suatu IC tunggal sebagai suatu “paket universal”. Fungsi

dasar dari pemilih data ialah memindahkan data dari suatu masukan yang

diberikan ke keluaran. Adapun masukan data didapatkan dari suatu tabel

kebenaran.

Pemilih data merupakan suatu cara yang efisien dan mudah digunakan

untuk menyelesaikan persoalan logika gabungan. Pada umunya pemilih data

dapat menyelesaikan persoalan logika dengan tiga, empat, dan lima variabel

sebagaimana peta Karnaugh. Dengan adanya pemilih data ini, persoalan yang

timbul dari ekspresi boolean yang tidak dapat disederhanakan oleh pemetaan

Karnaugh dapat di atasi. Dalam dunia teknologi digital, khususnya di

perusahaan-perusahaan, pemilih data lebih dikenal dengan istilah multiplekser.

BAB III

21
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan Perancangan

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam penelitian dan perancangan

software bantu pembelajaran peta Karnaugh terdiri dari perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) yaitu :

1. Hardware : PC (Personal Computer) dengan spesifikasi Pentium III

797 MHz dengan RAM 256 MB

2. Hardware : Netbook dengan spesifikasi Intel Atom 1.66 GHz dengan

RAM 1.00 GHz

Software yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini harus memiliki

kemampuan yang baik dan beroperasi dengan stabil dalam waktu yang lama.

Software yang digunakan antara lain :

a. Sistem Operasi yaitu Microsoft Windows XP Profesional 2002

b. Sistem Operasi yaitu Microsoft Windows 7 Starter 2009

c. Bahasa Pemrograman : Borland Delphi Enterprise 7.0

Bahasa pemrograman yang dipilih adalah Borland Delphi karena

memiliki berbagai objek dan fungsi yang dapat dipakai untuk

membaca, membuat, memanipulasi, dan menyimpan file gambar.

Selain itu, Borland Delphi juga dilengkapi dengan komponen-

komponen untuk membuat tombol, menu, label, combo box, text box,

22
menampilkan gambar, dan lain-lain. Adanya berbagai komponen ini

akan memudahkan penulis untuk membuat aplikasi dan menghemat

banyak waktu untuk menulis kode (listing) program.

3.2 Metodologi Perancangan

Metode yang digunakan dalam perancangan software bantu

penyederhanaan ekspresi boolean dengan menggunakan pemetaan Karnaugh

adalah analisis software untuk mendapatkan tampilan dan kinerja terbaik, lalu

ditindaklanjuti dengan melakukan uji coba atau simulasi pada kerangka software

yang dirancang.

Simulasi dilakukan dengan memberikan masukan data simulasi pada

software yang telah dibuat, sehingga dengan analisis tersebut didapatkan hasil

yang memberikan informasi bagi software yang tengah dikembangkan dan

dirancang. Hasil yang diperoleh selanjutnya akan menjadi bahan bagi pengujian

empirik yang membuktikan kelayakan software yang dibuat baik dalam

pemanfaatannya di bidang pendidikan maupun di bidang perancangan peralatan

digital.

3.3 Diagram Alir Perancangan Aplikasi

Alur kerja atau tahapan dalam membuat aplikasi program ini pada

dasarnya terangkum pada langkah-langkah berikut ini :

1. Merancang interface (antarmuka) secara visual.

23
2. Menuliskan kode untuk melakukan tindakan tertentu atau

membetulkan kesalahan kode.

3. Mengkompilasi aplikasi ke dalam bentuk berkas yang dapat

dieksekusi.

4. Menguji aplikasi.

Kedua tahapan pertama –dalam prakteknya- bisa saja berulang. Sebagai

contoh, suatu tampilan formulir didesain terlebih dahulu, baru menuliskan kode.

Namun pada langkah selanjutnya bisa saja menambahkan sesuatu komponen

kembali dan kemudian menuliskan kode, atau sebaliknya menuliskan kode lalu

menambah desain tampilan.

Sebelum dilakukan pengujian dengan jalan mengeksekusinya, terdapat

proses yang dinamakan dengan kompilasi, dimana program aplikasi yang

digunakan dengan sendirinya akan melakukannya sekiranya ada sesuatu yang

telah diubah dalam proyek tersebut. Pada tahapan ini, jika terjadi kesalahan

dalam penulisan kode, program aplikasi yang digunakan akan segera

menginformasikan hal tersebut, sehingga penulisan kode program bisa segera

diperbaiki. Setelah berkas yang dapat dieksekusi terbentuk, berkas tersebut akan

dijalankan sebagai program yang independen.

Perancangan secara visual merupakan tahapan yang sangat menolong

bagi pembuat program. Tidak lain adalah karena kenyataannya pembuat dapat

menciptakan antarmuka (interface) pemakai berupa formulir atau komponen-

24
komponen lain yang mendukung dengan menarik dan dalam waktu yang relatif

singkat, tanpa diperlukan penulisan kode sama sekali. Berikut ini adalah diagram

alir tahapan kerja penulis dalam proses pembuatan program :

Merancang antarmuka secara visual

Menuliskan kode atau menyunting kode

Mengompilasi aplikasi

Ya
Ada
kesalahan?

Tidak

Menguji Aplikasi

Ya
Perlu
diubah?

Tidak

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir proses pembuatan aplikasi program Peta Karnaugh

25
3.4 Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan diambil setelah dilakukan pengujian dan simulasi terhadap

program, dimana proses-proses penyederhanaan yang dilakukan dengan program

divisualisasikan secara nyata sehingga diketahui keakuratan dan nilai kebenaran

program dari awal hingga akhir penyederhanaan.

26
BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

4.1 Implementasi Menu Awal

Implementasi merupakan sebuah upaya dan proses untuk

menerjemahkan rancangan yang telah didesain dalam bahasa pemrograman yang

dipilih dan merupakan sistem yang telah siap dioperasikan dalam keadaan riil,

sehingga sistem yang dirancang tersebut mencapai tujuan yang dimaksudkan.

Oleh karena keterbatasan penulis dalam perancangan ini, maka

implemetasi sistem yang dibuat hanya terbatas hingga penyederhanaan ekspresi

boolean tiga variabel dan visualisasi yang dibuatpun terbatas pada permainan

warna dan tata letak serta beberapa animasi efek background sederhana yang

masih perlu dibenahi dalam beberapa sisi.

Program dibuat dengan menggunakan tiga window utama yang terdiri

dari satu buah form menu utama dan dua buah form visualisasi dan

penyederhanaan. Selain window utama, terdapat pula window tambahan

sebagai form pembuka dan penutup yang terdiri dari dua buah form pendahuluan

dan sebuah form tentang program.

4.1.1 Form Pendahuluan

Ketika program pertama kali dijalankan, tampilan form pertama yang

muncul adalah form splashscreen basmalah seperti terlihat pada gambar 4.1.

27
Gambar 4.1 Form Splashscreen Basmalah

Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk penghambaan penulis kepada

Alloh Ta’ala untuk meminta barokah dan pertolongan kepada-Nya dalam

memulai, menjalani, dan mengakhiri pembuatan perangkat lunak

pembelajaran yag dibuat. Karena bukanlah semua upaya dan kerja keras

serta hasil yang dicapai merupakan buah karya penulis, melainkan semua

itu adalah karunia dari Alloh Ta’ala.

Sesaat setelah form ini muncul, form pendahuluan berikutnya pun

menyusul yaitu form selamat datang, dimana seiring dengan kemunculan

form kedua ini, maka form pertamapun berakhir. Form ini dimaksudkan

sebagai ucapan terima kasih dan selamat datang bagi user yang telah

berkenan mengaplikasikan dan mengimplementasikan program

penyederhanaan ekspresi boolean menggunakan peta Karnaugh ini.

Form ini berisikan tentang ucapan selamat datang bagi user yang

menggunakan program yang dibuat. Pada form ini terdapat satu tombol

28
untuk masuk menuju window utama sebagai langkah awal untuk memulai

program, dan satu tombol lagi untuk keluar dari program.

Adapun form selamat datang ditunjukkan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Selamat Datang

4.1.2 Form Menu Utama

Setelah form selamat datang usai dan tombol start diaktifkan, maka

muncullah tampilan form baru yang merupakan form menu utama yang

menjadi pintu gerbang program penyederhanaan ekspresi boolean dua

variabel dan ekspresi boolean tiga variabel menggunakan pemetaan

Karnaugh. Selain berisi tombol-tombol penting, form ini dilengkapi

dengan kalimat pembuka yang mengetengahkan batasan penyederhanaan,

visualisasi program yang dibuat, dan harapan dari penulis kepada

pemerhati software bantu pembelajaran untuk menindaklanjuti program ini

agar menjadi lebih sempurna, efektif, efisien, dan interaktif.

29
Adapun tampilan form ini divisualisasikan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Form Menu Utama

Form ini terdiri dari empat tombol pengoperasian, yaitu :

a. Tombol pilihan penyederhanaan ekspresi boolean dua variabel

berfungsi untuk memilih proses penyederhanaan ekspresi

boolean dengan menggunakan pemetaan Karnaugh, jika ekspresi

boolean masukan terdiri dari dua variabel.

b. Tombol pilihan penyederhanaan ekspresi boolean tiga variabel

berfungsi untuk memilih proses penyederhanaan ekspresi

boolean dengan menggunakan pemetaan Karnaugh, jika ekspresi

boolean masukan terdiri dari tiga variabel.

c. Tombol Help berisi penjelasan tentang cara menggunakan

aplikasi.

30
d. Tombol About berisi informasi tentang aplikasi yang dibuat.

e. Tombol Exit berfungsi untuk menutup aplikasi.

4.1.3 Form Visualisasi dan Penyederhanaan

Form ini merupakan form utama atau form inti yang terdiri dari dua

buah form yaitu form penyederhanaan ekspresi boolean dua variabel dan

form penyederhanaan ekspresi boolean dengan tiga variabel. Kedua form

ini dibuat dengan dasar pemikiran yang sama, tetapi form kedua lebih

kompleks daripada form pertama, karena form pertama merupakan pondasi

untuk membuat form yang kedua.

Visualisasi form pertama ditunjukkan oleh gambar 4.4.

Gambar 4.4 Form Visualisasi Penyederhanaan Ekspresi Boolean Dua Variabel

31
Form pertama dan kedua ini dibuat sedemikian hingga agar user bisa

dengan mudah melihat tahapan-tahapan proses penyederhanaan ekspresi

boolean dengan peta Karnaugh dan tidak bersusah payah berpindah dari

form satu menuju form yang lain untuk melihat tahapan-tahapan tersebut,

oleh karena itu cukup dibuat satu form untuk penyederhanaan ekspresi

boolean dua variabel dan satu form pula untuk penyederhanaan ekspresi

boolean tiga variabel.

Adapun visualisai form kedua ditunjukan oleh gambar 4.5.

Gambar 4.5 Form Visualisasi Penyederhanaan Ekspresi Boolean Tiga Variabel

Secara global, kedua form ini terdiri dari beberapa bagian , yaitu :

a. Bagian masukan dua variabel yang memuat empat kotak combo

dan masukan tiga variabel yang memuat delapan kotak combo.

Bagian ini difungsikan sebagai masukan ekspresi boolean yang

32
akan disederhanakan. Jika masukan yang diberikan keliru, maka

bagian ini didukung dengan tombol “Batalkan masukan” atau

“Batal” sebagai solusi untuk menggantinya dengan masukan baru

yang benar.

b. Bagian kotak Peta Karnaugh. Bagian ini berfungsi untuk

menampilkan visualisasi masukan dari kotak combo dan

visualisasi proses pelingkaran setelah masukan dari kotak combo

terbaca. Untuk memaksimalkan fungsi bagian ini, maka dua buah

tombol ditempatkan didekatnya, yakni tombol “Isikan ke dalam

kotak Peta Karnaugh” atau “Isikan” dan tombol “Jalankan proses

pelingkaran” atau “Lingkari”, lalu setiap pelingkaran diberi

warna yang berbeda, meskipun imbas dari keterbatasan warna

yang ada, dalam kondisi tertentu mengakibatkan munculnya

gradasi warna yang hampir serupa pada saat yang bersamaan.

c. Bagian ekspresi booelan hasil pelingkaran. Bagian ini memiliki

fungsi untuk membaca hasil pelingkaran yang telah dilakukan

oleh proses sebelumnya dimana ekspresi boolean yang dihasilkan

merupakan hasil murni sebelum penyederhanaan. Untuk

memudahkan user, maka setiap tombol yang dibuat disertai

dengan variasi warna dan bentuk sesuai dengan kuantitas warna

dan bentuk pada visualisasi pelingkaran.

d. Bagian proses eleminasi. Bagian ini didayagunakan untuk

menyederhanakan ekspresi boolean hasil pelingkaran murni per

33
satu pelingkaran dimana berdasarkan hasil penyederhanaan ini

akan didapatkan output penyederhanaan ekpresi boolean secara

menyeluruh dari input ekspresi boolean awal.

e. Bagian output hasil. Bagian ini akan mengakumulasi masing-

masing hasil penyederhanaan per pelingkaran menjadi hasil

penyederhanaan ekspresi boolean gabungan sebagai satu

kesatuan yang merupakan hasil akhir penyederhaan ekspresi

boolean dengan menggunakan Peta Karnaugh.

f. Bagian pengosongan data masukan. Bagian ini difungsikan

sebagai sarana untuk mengosongkan semua data input yang telah

dimasukkan untuk diganti dengan masukan yang baru

sebagaimana pada proses pertama. Untuk menjalankan fungsi ini,

disiapkan sebuah tombol “Hapus semua masukan” atau “Reset”.

g. Bagian Go Back dan Exit. Bagian ini direpresentasikan dengan

dua buah tombol, yaitu tombol “Kembali ke menu awal” atau

“Back” untuk kembali pada form sebelumnya dan tombol

“Keluar” atau “Exit” untuk keluar dari program aplikasi.

h. Bagian tambahan. Bagian ini mencakup keterangan-keterangan

tentang program, baik berupa panduan penggunaan, keterangan

simbol, maupun unsur-unsur lain yang melengkapi program,

sehingga nyaman dan mudah dipakai oleh user.

34
4.1.4 Form tentang Program

Form ini berisi tentang informasi program software bantu

pembelajaran Peta Karnaugh yang dibuat dan dirancang oleh penulis

dengan karunia dari Alloh Ta’ala dan ditunjukkan oleh gambar 4.6.

Gambar 4.6 Form tentang Program

4.2 Pengujian Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang telah selesai dibuat selanjutnya diuji dan

disimulasikan dengan memberikan masukan sehingga mendapatkan keluaran

yang diharapkan. Pengujian aplikasi ini direpresentasikan dengan dua buah

sampel, dimana sampel pertama merepresentasikan penyederhanaan ekspresi

boolean dua variabel dan sampel kedua merepresentasikan penyederhanan

35
ekpresi boolean tiga variabel. Kedua sampel ini diharapkan bisa mewakili

kelayakan program secara utuh sebagai produk baru yang dibuat.

4.2.1 Form Penyederhanaan Ekspresi Boolean Dua Variabel

Ekspresi boolean dua variabel yang akan disederhanakan sebagai

sampel adalah A  B  A B  A B  Y . Setelah form penyederhanaan

ekspresi boolean dua variabel ditampilkan, maka langkah pertama yang

dilakukan adalah memilih kemungkinan-kemungkinan yang sesuai dengan

kasus yang diberikan. Pada bagian ini, kotak combo yang pertama diisi

pilihan “notA.B”, kotak combo yang kedua diisi “A.notB”, dan kotak

combo yang ketiga diisi pilihan “A.B”.

Gambar 4.7 Visualisasi Input Ekspresi Boolean Awal

Langkah selanjutnya, tombol “Isikan” ditekan sehingga muncul

angka-angka 1 di dalam kotak peta Karnaugh yakni pada baris pertama

kolom kedua, baris kedua kolom pertama, dan baris kedua kolom kedua,

yang semua itu merupakan representasi dari masukan pilihan yang

diberikan pada kotak combo. Jika tampilan pada kotak peta Karnaugh ada

kejanggalan, segera periksa kembali masukan pada kotak combo, apakah

ada kekeliruan dalam menentukan pilihan atau tidak. Apabila ternyata ada

kekeliruan, maka langkah yang harus dilakukan adalah menekan tombol

36
“Batalkan masukan” atau “Batal” terlebih dahulu, baru kemudian

memasukan input baru yang benar.

Adapun visualisasi form ini ditunjukkan oleh gambar 4.8.

Gambar 4.8 Visualisasi Pengisian Kotak Peta Karnaugh

Setelah angka-angka 1 muncul pada kotak Peta Karnaugh, kemudian

dengan menekan tombol “Lingkari” maka akan muncul dua buah lingkaran

yaitu lingkaran horisontal berwarna biru dan lingkaran vertikal berwarna

merah maroon yang masing-masing lingkaran mengelilingi angka-angka 1

yang saling berdampingan secara horisontal maupun vertikal sedemikian

hingga membentuk kelompok 2-an.

Adapun visualisasi proses tersebut ditunjukkan pada gambar 4.9.

37
Gambar 4.9 Visualisasi Pelingkaran

Kemunculan warna-warna tersebut menginspirasikan untuk menekan

tombol-tombol yang sesuai dengan warna yang tertampil, sehingga

didapatkan ekspresi boolean murni lingkaran biru pada kotak edit di bawah

kotak peta Karnaugh yaitu “A.notB.B” dan ekspresi boolean murni

lingkaran merah maroon yaitu “notA.A.B” yang kemudian diikuti dengan

menekan tombol “proses eleminasi =” untuk mendapatkan

penyederhanaan lingkaran biru menjadi “A” dan lingkaran merah maroon

menjadi “B”, sehingga didapatkan ekspresi boolean akhir hasil akumulasi

eleminasi yaitu “A + B” sebagaimana terlihat pada gambar 4.10.

38
Gambar 4.10 Visualisasi Hasil Pelingkaran, Eleminasi, dan Penyederhanaan Akhir

4.2.2 Form Penyederhanaan Ekspresi Boolean Tiga Variabel

Ekspresi boolean tiga variabel yang akan disederhanakan sebagai

sampel adalah A  B C  A  B C  A  B C  A B C  A B C 

A B C  A B C  Y . Setelah form penyederhanaan ekspresi boolean tiga

variabel ditampilkan, maka langkah pertama yang dilakukan adalah

memilih kemungkinan-kemungkinan yang sesuai dengan kasus yang

diberikan dengan mengisi pilihan pada kotak combo. Pada bagian ini, kotak

combo yang pertama diisi pilihan “notA.notB.notC”, kotak combo yang

kedua diisi “notA.notB.C”, kotak combo yang ketiga diisi “notA.B.C”,

kotak combo yang keempat diisi “notA.B.notC”, kotak combo yang kelima

diisi “A.notB.notC”, kotak combo yang keenam diisi “A.B.notC”, dan

kotak combo yang ketujuh diisi pilihan “A.B.C”.

Hasil proses ini ditunjukkan pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Visualisasi Input Ekspresi Boolean Awal

Langkah selanjutnya, tombol “Isikan ke dalam kotak Peta Karnaugh”

ditekan sehingga muncul angka-angka 1 di dalam kotak Peta Karnaugh

yakni pada baris pertama kolom pertama, kedua, ketiga, keempat dan baris

39
kedua kolom pertama, kedua, dan keempat yang semua itu merupakan

representasi dari masukan pilihan yang diberikan pada kotak combo.

Kejadian tersebut ditunjukkan pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Form Visualisasi Pengisian Kotak Peta Karnaugh

Setelah angka-angka 1 muncul pada kotak peta Karnaugh, kemudian

dengan menekan tombol “Jalankan proses pelingkaran” maka akan muncul

tiga buah lingkaran semikotak yaitu lingkaran semikotak berwarna biru

highlight, lingkaran semikotak berwarna abu-abu shadow, dan lingkaran

semikotak memanjang vertikal berwarna pink fuchia, yang masing-masing

lingkaran semikotak tersebut mengelilingi angka-angka 1 yang saling

berdekatan secara horisontal maupun vertikal sedemikian hingga

membentuk kelompok 4-an.

Visualisasi proses tersebut ditunjukkan oleh gambar 4.13.

40
Gambar 4.13 Visualisasi Pelingkaran

Kemunculan warna-warna tersebut menginspirasikan untuk menekan

tombol-tombol yang sesuai dengan warna yang tertampil, sehingga

didapatkan ekspresi boolean murni lingkaran semikotak biru highlight pada

kotak edit di bawah kotak peta Karnaugh yaitu “notA.A.notB.B.notC.C”,

yang kemudian disederhanakan menjadi “All eleminated” atau semua

tereleminasi. Pada kotak edit dari lingkaran semikotak berwarna abu-abu

shadow didapatkan ekspresi boolean murni “notA.notA.notB.B.notC.C”

yang setelah disederhanakan menjadi “notA” saja, dan pada kotak edit dari

lingkaran semikotak memanjang horisontal didapatkan ekspresi boolean

murni “notA.A.notA.A.notB.B.notB.B.notC” yang jika disederhanakan

menjadi “notC”. Selanjutnya dengan menekan tombol “proses eleminasi

=” pada ketiga keaadaan tersebut didapatkan ekspresi boolean akhir hasil

akumulasi eleminasi yaitu “notA + notB”. Dengan hasil ini menunjukkan

bahwasanya penyederhanaan ekspresi boolean sangat penting untuk

efisiensi dan efektifitas perancangan suatu peralatan digital.


Hasil Akhir Penyederhanaan

41
Proses-proses di atas divisualisasikan oleh gambar 4.14.

Hasil penyederhanaan akhir

Hasil pelingkaran murni sebelum disederhanakan

Hasil eleminasi per lingkaran

Gambar 4.14 Visualisasi Hasil Pelingkaran, Eleminasi, dan Penyederhanaan Akhir

4.2.3 Hasil Pengujian Software oleh User

Software bantu pembelajaran peta Karnaugh yang telah dibuat

kemudian diuji kepada beberapa user secara acak, baik yang sudah pernah

mempelajari proses penyederhanaan ekspresi boolean dengan pemetaan

Karnaugh maupun yang masih awam atau belum pernah mempelajari sama

sekali terhadap proses penyederhanaan tersebut.

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana respon user

terhadap tingkat kemanfaatan software bantu yang telah dibuat, sehingga

sesuai dengan tujuan awal dibuatnya perangkat lunak ini.

42
Pengujian dilakukan dengan mendemonstrasikan program secara

serentak (bersama-sama) atau personal (perseorangan) yang dilanjutkan

dengan menyebarkan kuisioner jenis tertutup untuk diisi, dimana kuisioner

tersebut terdiri atas pernyataan-pernyataan dengan sejumlah jawaban

tertentu sebagai pilihan.

Adapun jumlah responden yang memposisikan diri sebagai user dalam

menguji perangkat lunak pembelajaran pemetaan Karnaugh ada 15 orang.

Masing-masing mengemukakan pendapatnya dengan menjawab kuisioner

yang disebarkan, setelah melihat atau melakukan uji coba program.

Data yang diperoleh dari hasil pengujian software bantu pembelajaran

pemetaan Karnaugh adalah sebagai berikut :

1. Pernyataan : “Software bantu pembelajaran peta Karnaugh dapat

menampilkan langkah demi langkah proses penyederhanaan

ekspresi boolean dan langkah-langkahnya mudah difahami karena

langsung tertampil dalam satu form.”

43
2. Pernyataan : “Masukan ekspresi boolean yang akan

disederhanakan lebih cepat, karena pilihan-pilihannya sudah

tersedia.”

3. Pernyataan : “Pengisian kotak peta Karnaugh dapat difahami

dengan baik karena tahap pengisian bisa dilakukan satu per satu.”

44
4. Pernyataan : “Proses pelingkaran dan hasilnya bisa difahami

dengan baik karena terdapat petunjuk dan didukung oleh

kesesuaian warna antara tombol-tombol dengan lingkaran yang

tertampil.”

5. Pernyataan : “Proses eleminasi bisa difahami dengan baik karena

cukup dengan cara menghilangkan variabel-variabel yang muncul

45
komplemennya sebagaimana informasi yang tertera pada form

sebelah kanan.”

6. Pernyataan : “Software bantu pembelajaran peta Karnaugh secara

keseluruhan lebih efektif dan efisien dalam pembelajaran.”

7. Pernyataan : “Tampilan software sudah cukup menarik karena

ditunjang dengan tata warna dan tata letak yang artistik, serta

46
animasi tampilan form sederhana sehingga tidak begitu

membosankan jika dipakai dalam pembelajaran.”

8. Pernyataan : “Software bantu pembelajaran peta Karnaugh bisa

memberi tambahan aplikasi dalam perancangan peralatan digital

pada tingkat yang sederhana.”

Berikut ini adalah tabel hasil pengujian software oleh user :

47
No Pernyataan SS S TS STS
1 Software bantu pembelajaran peta
Karnaugh dapat menampilkan langkah
67% 33% 0% 0%
demi langkah proses penyederhanaan
ekspresi boolean
2 Langkah-langkah penyederhanaan
lebih mudah difahami karena langsung 60% 40% 0% 0%
tertampil dalam satu form
3 Masukan ekspresi boolean yang akan
disederhanakan lebih cepat karena 80% 20% 0% 0%
pilihan-pilihannya sudah tersedia
4 Pengisian kotak peta Karnaugh dapat
difahami dengan baik karena tahap 53% 47% 0% 0%
pengisian bisa dilakukan satu per satu
5 Proses pelingkaran dapat difahami
karena terdapat petunjuk di sebelah kiri 93% 7% 0% 0%
kotak peta Karnaugh
6 Hasil proses pelingkaran bisa difahami
karena warnanya disesuaikan dengan 87% 13% 0% 0%
warna lingkaran yang ditampilkan
7 Proses eleminasi bisa difahami dengan
baik karena cukup dengan cara
47% 53% 0% 0%
menghilangkan variabel yang muncul
komplemennya
8 Softare bantu pembelajaran peta
Karnaugh secara keseluruhan lebih 27% 73% 0% 0%
efektif dan efisien dalam pembelajaran
9 Tampilan software sudah cukup
menarik sehingga tidak begitu membo- 13% 87% 0% 0%
sankan jika dipakai dalam pembelajaran
10 Software bantu pembelajaran peta
Karnaugh bisa memberi tambahan
34% 66% 0% 0%
aplikasi dalam perancangan peralatan
digital pada tingkat yang sederhana
Rata-rata 56% 44% 0% 0%

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Software oleh User

KETERANGAN :
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

48
Gambar 4.15 Pie Chart Pengujian Software oleh User

Pengujian-pengujian yang telah dilakukan di atas dapat diambil

beberapa kesimpulan atas kinerja software bantu pembelajaran peta

Karnaugh sebagai berikut :

1. Software telah mampu menampilkan langkah-langkah

penyederhanaan ekspresi boolean sehingga mudah

difahami.

2. Berdasarkan hasil sampling di atas, maka software ini

dapat memudahkan proses belajar mengajar dalam

penyederhanaan ekspresi boolean dengan pemetaan

Karnaugh.

3. Berdasarkan hasil sampling di atas, software ini juga bisa

menjadi tambahan aplikasi dalam perancangan peralatan

digital pada tingkat yang sederhana.

49
4.2.4 Diagram Alir dan Alur Kerja Program

Rancangan suatu software bantu penyederhanaan ekspresi boolean

dengan menggunakan pemetaan Karnaugh ditentukan dengan membuat

elemen-elemen dalam program untuk memasukkan input ekspresi boolean

yang asli (belum disederhanakan).

Setelah elemen-elemen program ekspresi boolean asli diberi input,

program selanjutnya akan membaca alamat tersebut sehingga bisa

mengisikan pada elemen program kotak peta Karnaugh yang telah

disediakan, kemudian diteruskan dengan pemilihan kotak-kotak yang

memiliki dua, empat, atau delapan yang dikenal sebagai proses

pelingkaran. Dari hasil proses pelingkaran, program yang dibuat akan

menerjemahkannya menjadi bentuk ekspresi boolean murni per lingkaran

dan mengeleminasi secara otomatis bagian-bagian yang secara logika bisa

dihilangkan. Setelah didapatkan penyederhanaan pada masing-masing

lingkaran yang tertampil, program berikutnya akan mengakumulasi atau

menggabungkan hasil penyederhanaan per lingkaran sehingga menjadi

bentuk ekspresi boolean akhir sederhana yang dimaksudkan. Dengan cara

inilah software bantu pembelajaran peta Karnaugh menghasilkan ekspresi

boolean yang sederhana.

50
Diagram alir yang diperlihatkan pada gambar 4.16 merupakan

gambaran umum yang menunjukkan bahwa proses pertama kali adalah

pemilihan terhadap operasi yang akan dilaksanakan, kemudian dilanjutkan

dengan memasukkan elemen-elemen ekspresi boolean yang asli (belum

disederhanakan), lalu proses berikutnya membaca input yang hasilnya

divisualisasikan dalam kotak peta Karnaugh. Hasil pembacaan kemudian

diproses dengan metode pelingkaran, pemilihan, dan eleminasi, sehingga

didapatkan ekspresi boolean yang sederhana. Langkah-langkah ini

tergabung dalam proses penyederhanaan. Setelah proses penyederhanaan

selesai, hasil dari proses penyederhanaan akhir tersebut ditampilkan ke

dalam kotak edit hasil pada tab yang aktif .

51
Mulai

Input Ekspresi Boolean Belum Sederhana


(Dua atau tiga Variabel)

Tidak
Input
sudah
benar?
Ya

Proses pengisian kotak Peta Karnaugh

Output Pengisian

Proses pelingkaran

Output Pelingkaran

Proses Hasil Pelingkaran

Output Ekspresi Boolean Per


Lingkaran

Proses Eleminasi

Output Ekspresi Boolean Sederhana Per Lingkaran

Proses Akumulasi
Penyederhanaan

Output Ekspresi Boolean Akhir


Sederhana

Ya
Penyederhana
an baru?

Tidak

Selesai

52

Gambar 4.16 Diagram alir proses penyederhanaan ekspresi boolean dengan peta Karnaugh
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Telah dibuat skripsi yang mengetengahkan pembahasan tentang software

bantu pembelajaran peta Karnaugh untuk ekspresi boolean dua variabel dan

ekspresi boolean tiga variabel. Dari pembahasan skripsi tersebut dapat

disimpulkan bahwa :

1. Software bantu pembelajaran peta Karnaugh telah selesai dibuat dan

dapat menampilkan langkah-langkah penyederhanaan ekspresi

boolean dengan metode pemetaan Karnaugh.

2. Program yang dibuat merupakan software yang diorientasikan bagi

pembelajaran metode penyederhanaan ekspresi boolean dengan peta

Karnaugh dan bisa menjadi tambahan aplikasi dalam perancangan

peralatan digital pada tingkat yang sederhana.

5.2 Saran

Tiada gading yang tak retak, itulah kata pepatah. Tiada satupun yang

sempurna di dunia ini, karena manusia tak pernah lepas dari kesalahan dan

53
kealpaan, pun demikian dengan program yang penulis buat. Oleh karena itu,

saran yang ingin penulis utarakan adalah :

1. Program hendaknya bisa dibuat lebih interaktif sehingga tidak

membosankan dan menjenuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini

diperuntukkan bagi orang yang akan mengembangkan program yang

telah dibuat.

2. Software yang dibuat selanjutnya selain bisa secara maksimal untuk

pembelajaran, sebaiknya juga bisa dimanfaatkan secara optimal

untuk kepentingan perancangan peralatan digital.

3. Hendaknya para mahasiswa teknik elektro berusaha mengembangkan

kemampuan pemrogramannya, sehingga memiliki kelebihan khusus

selain dari materi-materi yang diberikan di bangku perkuliahan.

4. Program selanjutnya seyogyanya dibuat dengan menambahkan

proses penyederhanaan ekspresi boolean berikutnya yaitu empat

variabel dan lima variabel. Penyederhanaan ekspresi boolean empat

variabel bisa dibuat dengan dasar yang sama dari program yang telah

dibuat, sedangkan untuk penyederhanaan ekspresi boolean lima

variabel dan seterusnya diperlukan wahana dan pemikiran baru dalam

pengembangannya.

5. Pengembangan program berikutnya akan sangat bermanfaat jika bisa

menggabungkan antara bahasa pemrograman yang dipakai dengan

54
aplikasi program desain dan animasi seperi Photoshop, Coreldraw,

atau Flash.

6. Selain dibuat program serupa dengan bahasa pemrograman lain

berbasis windows, diperlukan pula pemikiran untuk mengembangkan

program yang serupa dengan bahasa pemrograman yang berbasis

linux, karena geliat perkembangan linux semakin terasa.

55
DAFTAR PUSTAKA

Alam, J . Agus., 2001 “Belajar Sendiri Borland Delphi” , Elex Media


Komputindo, Jakarta.
.
Malik, J . Jaja., 2006 “Kumpulan Latihan Pemrograman Delphi” Andi Offset,
Yogyakarta.

Malik, J . Jaja., 2006 “Membuat Form Cantik untuk Aplikasi Delphi” Andi
Offset, Yogyakarta.

Tolkheim,L . Roger., 1995 “Elektronika Digital”2 rd ed, Terjemahan Sutrisno,


Erlangga, Jakarta.

56
57

Anda mungkin juga menyukai