Anda di halaman 1dari 3

 

menurut George R Terry dapat diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai


perencanaan, yaitu 5W+1H :

1. What
Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah perencanaan dan hal
hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut
2. Why
Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan beragam
kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
3. Where
Membicarakan masalah dimana program perencanaan tersebut dilaksanakan
4. When
5. Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan diakhiri
6. Who
Membicarakan masalah Siapa yang akan melaksanakan program tersebut
7. How
Membicarakan masalah bagaimana cara melaksanakan program yang direncanakan
terrsebut

Jika sudah melakukan beberapa kategori di atas, maka seorang manager akan mudah
dalam melaksanakan program atau kegiatan yang direncanakannya. Hal ini dikarenakan,
metode yang dilakukannya terpola secara baik dan berkesinambungan yang melibatkan
berbagai macam objek penunjang pelaksanaan program atau kegiatan.

1. Menyadari adanya perluang. Artinya, kesadaran akan suatu kesempatan


merupakan titik awal yang sebenarnya dari perencanaan. Hal itu meliputi suatu
pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari
depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu
pengetahuan tentang dimana kita berdiri pada sudut kekuatan dan kelemahan
kita, suatu pengertian tentang mengapa kita ingin memecahkan ketidakpastian,
dan suatu visi tentang apa yang menurut harapan kita akan kita dapatkan.
2. Menentukan tujuan. Artinya, tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang
diharapkan menggambarkan hal-hal akhir yang harus dilakukan, dimana
penekanan penting harus ditempatkan, dan apa yang harus dicapai oleh jaringan
strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran dan program-program.
3. Menentukan Premis. Artinya, Premis adalah asumi-asumi perencanaan. Dengan
kata lain, lingkungan yang diharapkan dari rencana-rencana yang sedang
dilaksanakan. Apabila premis perencanaan yang konsekuen makin dipahami oleh
perencana, maka akan semakin terkoordinasilah perencanaan perusahaan itu.
4. Menentukan arah tindakan alternatif. Artinya, langkah keempat di dalam
perencanaan adalah mencari dan memeriksa arah-arah alternatif dalam
tindakan, khususnya yang tidak nampak dengan segera.
5. Mengevaluasi arah tindakan alternatif. Artinya, dalam langkah ini, tindakan dan
kegiatan yang telah dilakukan perlu dilakukan evaluasi kekurangan dari tindakan
alternative yang diambil dan dirasa menghambat atau menggangu jalannya
kegiatan tujuannya agar tidak terjadi kesalahan para tahap-tahap selanjutnya
dari kegiatan tersebut
6. Memilih satu arah tindakan, artinya langkah yang terakhir dari perencanaan ini
merupakan langkah yang paling menentukan untuk melanjutkan pada proses
pelaksanaan.

sebeuh perencanaan yang baik dan efektif haruslah memiliki criteria-kriteria sebagai berikut :

1. Logis dan Rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan
oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.
2. Komprehensif. Perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat
komprehensif. Artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang
terkait langsung terhadap perusahaan. Perencanaan yang baik tidak hanya
terkait dengan bagian yang harus kita jalankan, tetai juga dengan
mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.
3. Fleksibel. Artinya, perencanaan yang baik diharapkan dapat beradaptasi dengan
perubahan dimasa yang akan datang, tapi bukan berarti perencanaan itu dapat
diubah seenaknya.
4. Komitmen. Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen
terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya
mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen dapat dibangun dalam sebuah
perusahaan jika seluruh anggota di perusahaan beranggapan bahwa
perencanaan yang dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh organisasi.
5. Realistis, perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan realistis. Artinya,
apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk
dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.

Hambatan Perencanaan Yang Efektif Dan Baik

1. Seorang manajer bertindak otoriter

Manajer disini, tidak memikirkan kebutuhan karyawan hanya megutamakan aturan yang
mengikat karyawan dalam membuat perencanaan

1. Kurangnya koordinasi
Kurangnya koordinasi antara atasan dengan bawahan sehingga menyebabkan perncanaan
kurang terarah

1. Kurangnya sumber daya manusia

Sumber daya manusia dalam kategori jumlah dan keterampilan

1. Kurangnya sumber daya modal


2. Karyawan atau anggota lebih memikirkan kebutuhan pribadi
3. Penyusunan rencana yang lamban seringkali membuat fungsi-fungsi dari setiap
bagian perusahan tidak berjalan dengan smestinya.

Perencanaan yang baik dapat dinilai jika adanya :

1. Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan perusahaan


2. Tepat sasaran
3. Manager menjalankan fungsinya sebagai seorang coordinator
4. Anggota atau karyawan berada dalam satu koordinasi
5. Anggota atau karyawan menjalankan fungsinya sesuai dengan perencanaan
program
6. Adanya peningkatan kualitas kerja karyawan atau anggota
7. Perencanaan berhasil membuat sebuah pelaksanaan
8. Adanya pembagian sub-sub koordinasi untuk menjalankan sebuah program
9. Adanya kesepahaman antara manager dengan karyawan atau anggotanya dalam
membuat sebuah perencanaan

Dengan kriteria-kriteria tersebut seorang manager akan dapat melakukan dan melaksanakan
dari perencanaan yang telah disusun, dan menjadi patokan bagi perusahaan, organisasi,
kelompok, atau individu lain sebagai penilaian yang baik terhadap perusahaan atau organisasi
dalam

Anda mungkin juga menyukai