Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PELAT ATAP

Gambar 2.1 Denah Pelat Atap

A. Spesifikasi
Pada perencanaan struktur gedung, langkah yang paling awal adalah melakukan
perhitungan atap. Pelat atap yang direncanakan pada bangunan yaitu
Jenis atap = dak beton bertulang
mutu beton = 25 Mpa,
mutu baja tulangan :
ø ≤ 12 mm, fy = 240 Mpa
ø > 12 mm, fy = 390 Mpa
Pelat atap yang direncanakan menggunakan sistem penulangan pelat dua arah, dan
asumsi diameter tulangan 12 mm untuk tulangan pokok, dan 10 mm untuk tulangan
bagi. Tebal plat diasumsikan 130 mm.
B. Pembebanan
Pelat atap pada bangunan ini dirancang untuk dapat menahan beban mati dan hidup.
Beban-beban yang diperhitungkan pada perancanaan pelat atap yaitu:
1. Beban mati
Sesuai dengan ketentuan pembebanan pada gedung (PPURG 1987), yang
termasuk beban mati dalam pelat ini adalah:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Tabel 2.1 Beban Mati pada Plat
Jenis Beban Tebal (mm) Uraian Berat (kN/m2)
Pelat 130 kN/m3
0,13 m x 24 3,12
Mekanikal dan
0,25 kN/m3 0,25
Elektrikal -
Waterproofing - 0,05 kN/m3 0,05
Plafond dan
- kN/m3
0,11 + 0,07 0,18
penggantung
TOTAL (DL)   3,6

2. Beban Hidup
Sesuai dengan ketentuan pembebanan pada gedung (PPURG 1987), beban hidup
yang diperhitungkan pada perencanaan plat adalah:
Tabel 2.2 Beban Hidup pada Plat
Jenis Beban Tebal (mm) Uraian Berat (kN/m2)
Beban hidup - 1 kN/m3 1
Genangan air - 0,5 kN/m3 0,5
TOTAL (LL)   1,5

3. Beban terfaktor
Beban hidup merata = WLL = 1,6 LL = 1,6 x 1,5 = 2,4 kN/m2
Beban mati merata = WDL = 1,2 DL = 1,2 x 3,6 = 4,32 kN/m2
Total = Wu = WLL + WDL
= 2,4 kN/m2 + 4,32 kN/m2
= 6,72 kN/m2

C. Perencanaan Pelat (Sumber: SNI 2847 2019)


Untuk merencanakan pelat atap dibutuhkan data-data seperti dimensi balok
dan luasan pelat yang akan ditinjau.
Luasan Pelat : 3000 x 4500 mm
Dimensi balok :
a. Preliminary Design
1. Balok Induk (Arah X)
Bentang Balok (L) = 6000 mm
Tinggi Balok (h) = 375 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Lebar Balok (b) = 250 mm
2. Balok Induk (Arah Y)
Bentang Balok (L) = 4500 mm
Tinggi Balok (h) = 300 mm
Lebar Balok (b) = 200 mm
3. Balok Anak
Bentang Balok (L) = 4500 mm
Tinggi Balok (h) = 250 mm
Lebar Balok (b) = 150 mm
b. Analisis lendutan pada plat atap
Keterangan :
Ec = 4700√f’c
= 4700√25
= 23500 Mpa
1
I plat = bh3
12
1
= × 4500 × 1303
12
= 823875000 mm4
5q L4
∆ =
384EI
5 × (6,72 ×10 -3 ) × ( 45004 )
=
(384) × (23500) × ( 823875000 )
= 0,00185 mm
∆ izin = L/360
= 4500/360 = 12,5 mm (∆ izin > ∆ yang terjadi) (OK!)

c. Perhitungan Tebal Pelat


Ecb × I b
αfm =
Ecs × Is
dimana:
Ib : Momen inersia penampang bruto balok terhadap pusat mm4
Is : Momen inersia penampang bruto pelat terhadap sumbu pusat
yang ditentukan dengan menghitung α f dan β t

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Ecb : Modulus elastis beton balok Mpa
Ecs : Modulus elastis beton slab Mpa
ln : Panjang bentang bersih yang di ukur muka ke muka tumpuan
dengan asumsi,
Ecb = Ecs = 4700√ f'c (SNI 2847 2013 – beton hal 61)
= 4700√ 25
= 23500 Mpa
b h3
Ib =
12
250 ×375 3
=
12
= 10,986 x 108
L h3
ls =
12
4500 × 1303
=
12
= 8,2388 x 108
Ecb × I b
αfm =
Ecs × Is
23500 × 10,986×108
=
23500 × 8,2388×108
= 1,333 <2
ln
β =
Sn
ln = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm
Sn = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)
= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
4325
β =
2750
= 1,5727 < 2 (Pelat dua arah)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Syarat tebal pelat sebagai berikut :
fy
h = (
ln (0,8 +
1400
) )
36+5β( afm -0,2)
390
h = (
4750 (0,8 +
1400
) )
36+(5β×2,065)(0,976-0,2)
h = 116,408 mm (Syarat tebal pelat > 125 mm)
Maka tebal pelat dapat diambil = 130 mm
d. Perhitungan momen yang bekerja dengan metode koefisien momen
Dalam perencanaan pelat atap pada bangunan ini, perhitungan koefisien
momen menggunakan metode Mc Arthur.
a) Pelat 1 (Case 4)

la = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)


= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
lb = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


275 0
m = = 0,636 ≈ 0,6
4325
b) Pelat 2 (Case 8)

la = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)


= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
lb = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm
275 0
m = = 0,636 ≈ 0,6
4325
c) Pelat 3 (Case 2)

la = 3000 – (0,5 b balok induk + 0,5 balok induk)


= 3000 – (0,5 x 250 + 0,5 x 250)
= 2750 mm
lb = 4500 – (0,5 b balok induk + 0,5 b balok anak)
= 4500 – ( 0,5 x 200 + 0,5 x 150)
= 4325 mm
275 0
m = = 0,636 ≈ 0,6
4325

Tabel 2.2 Hitungan Momen Negatif Pada Tepi-tepi Menerus


Momen Negatif
Tipe Koefisien
Momen C(1,2DL + 1,6LL)L² kNm

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Pelat 1 Ca neg 0.089 Ma neg 0,089 × 6,72 × 2.75² 4.52298
(Case 4) Cb neg 0.011 Mb neg 0,011 × 6,72 × 4,325² 1.3827198
Pelat 2 Ca neg 0.08 Ma neg 0,08 × 6,72 × 2.75² 4.0656
(Case 8) Cb neg 0.018 Mb neg 0,018 × 6,72 × 4,325² 2.2626324
Pelat 3 Ca neg 0.081 Ma neg 0,081 × 6,72 × 2.75² 4.11642
(Case 2) Cb neg 0.01 Mb neg 0,01 × 6,72 × 4,325² 1.257018

Tabel 2.3 Hitungan Momen Positif


Momen Positif
Tipe Koefisien Mome MDL = C(1,2DL)L²
kNm kNm
n MLL = C(1,6LL)L²
Pelat Ca Pos DL 0.053 Ma DL 0,053 × 4,32 × 2,75² 1.73151
1.47378
1 Ca Pos LL 0.067 Ma LL 0,067 × 2,4 × 2,75² 1.21605
(Cas Cb Pos DL 0.007 Mb DL 0,007 × 4,32 × 4,325² 0.5656581
e 4) 0.48485
Cb Pos LL 0.009 Mb LL 0,009 × 2,4 × 4,325² 0.4040415
Pelat Ca Pos DL 0.048 Ma DL 0,048 × 4,32 × 2,75² 1.56816
1.37396
2 Ca Pos LL 0.065 Ma LL 0,065 × 2,4 × 2,75² 1.17975
(Cas Cb Pos DL 0.007 Mb DL 0,007 × 4,32 × 4,325² 0.5656581
e 8) 0.48485
Cb Pos LL 0.009 Mb LL 0,009 × 2,4 × 4,325² 0.4040415
Pelat Ca Pos DL 0.034 Ma DL 0,034 × 4,32 × 2,75² 1.11078
1.08174
3 Ca Pos LL 0.058 Ma LL 0,058 × 2,4 × 2,75² 1.0527
(Cas Cb Pos DL 0.004 Mb DL 0,004 × 4,32 × 4,325² 0.3232332
e 2) 0.31874
Cb Pos LL 0.007 Mb LL 0,007 × 2,4 × 4,325² 0.3142545

Tabel 2.4 Momen-momen negatif pada tepi-tepi tidak menerus


Momen Negatif
Tipe
Momen 1/3 × M Positif total kNm
Pelat 1 Ma neg 1/3 × M Positif total 0.49126
(Case 4) Mb neg 1/3 × M Positif total 0.1616166
Pelat 2 Ma neg 1/3 × M Positif total 0.457985
(Case 8) Mb neg 1/3 × M Positif total 0.1616166
Pelat 3 Ma neg 1/3 × M Positif total 0.36058
(Case 2) Mb neg 1/3 × M Positif total 0.106248

Tabel 2.5 Hasil Hitungan Momen Pelat Atap


Jenis Momen Mu maks
Mlx (M + arah a) 1.47378
Mly (M + arah b) 0.4848498
Mtx (M - arah a) 4.52298
Mty (M - arah b) 2.2626324

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


D. Perencanaan Tulangan
Menurut Asroni (2010), sistem perencanaan tulangan pelat pada dasarnya dibagi
menjadi dua macam, yaitu : sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok satu
arah (one way slab) dan sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok dua arah
(two way slab). Jenis tulangan yang akan digunakan adalah tulangan pokok satu
arah. Fungsi perancangan tulangan pada pelat atap adalah agar tulangan leleh.
1. Perhitungan Tinggi Efektif
a. Mutu beton (f’c) = 25 MPa
b. Tebal pelat (h) = 130 mm
c. selimut tulangan (ds) = 20 mm
d. ØTul = 12 mm
e. Mutu baja (fy) ≤ 12 = 240 MPa
f. Tinggi efektif arah a (da) = h – ds – ½ .øtul
= 130 – 20 – ½ × 12 = 104 mm
g. Tinggi efektif arah b (db) = h - ds - øtul - ½ .øtul
= 130 – 20 – 12 – ½ × 12 = 92 m

Gambar 2.2 Skema

2. Penulangan arah A (arah terpendek)


1) Momen arah A = 4,52298 kNm (Mu terbesar)
a. Pemilihan rasio tulangan (ρperlu) :
b = 1000
Ø = 0,85
β1 = 0,85 (karena fc < 28)
Mn Mn 4,52298 ×106
Rn = 2 = = =
b. da øb. d 2a 0.85 × 1000 ×104 2
0,62868 N/mm2
fy 24 0
m = = = 11,294
0,85.fc' 0.85 × 25

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


1 2m.Rn 1
ρ =
m
{1-
√ 1−
fy
}= 1 1,294
{1-

2 ×1 1,294 ×0,62868
√ 1-
24 0
\}

= 0,002659
1,4 1.4
ρmin = = = 0,00583
fy 24 0
0,85.f c’ .β1 600
ρmax = 0,75× × 600 + fy
fy
0,85.30.0,85 600
= 0,75× × 600+ 24 0 = 0,0403
24 0
ρ ≤ ρmin ≤ ρmax → ρperlu = ρmin = 0,00583
b. Pemilihan luas (As) dan jarak (s) untuk tulangan tiap lebar pelat (b):
a) Tulangan pokok:
As = ρ . b .da = 0,00583 x 1000 x 104 = 606,667 mm2
Penetuan jarak antar tulangan:
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
s = 4 = 4 = 186,329
As 606,667
mm
smaks = 3h = 3 × 130= 390
S pilih = 150 mm
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π.1 22 )
As pilih = 4 = 4 = 753,6 mm2
Spilih 150
753,6 mm2 > As = 606,667 mm2 OK!
b) Tulangan Bagi
Asb = 0,2 As = 0,2 × 753,6
= 150,72 mm2
Asb = 0,002.b.h = 0,002 × 130 × 1000
= 260 mm2
Diambil yang terbesar = 260 mm2
Jarak antar tulangan bagi (s)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
S = 4 = 4 = 434,769 mm
As 260
smaks = 5h = 5 × 130= 650 mm
S pilih = 250 mm
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
As pilih = 4 = 4 = 452,16 mm2
S pilih 250
Jadi tulangan bagi yang dipakai AS = Ø12 – 250
ASPilih 452,16
Banyak tulangan = 1 =1 = 4 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
c. Kontrol kapasitas tulangan pokok
Cc = Ts ≈ 0,85 . f’c .a . b = As .fy
As .fy 753,6 ×24 0
a = = = 8,51125 mm
0,85. f ' c.b 0,85 × 25× 1000
a 8,51125
c = = = 10,01323 mm
β1 0,85
Cc = 0,85 . f’c .a . b
= 0,85 × 25 × 8,51125 × 1000 = 180864 N
fy 24 0
ɛy = = = 0,0012
Es 200000
d-c
ɛs = ×ɛ
c
94 - 10,01323
= × 0,003 = 0,02434 mm
10,01323
ɛs >ɛy → tulangan telah leleh (fs = fy = 240 Mpa)
Mn = Cc . (d – ½ × 8,51125)
= 180864 (94 - ½ . 8,51125)
= 18040166,91 Nmm
= 18,0402 kNm
Mr = ø . Mn
= 0,85 x 18,0402
= 15,334 kNm
Maka

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Mr > Mu
15,334 kNm > 4,52298 kNm (OK)
Jadi tulangan pokok yang dipakai AS = Ø12 – 150
ASPilih 753,6
Banyak tulangan = 1 =1 = 6,667 buah ≈ 7 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
Tulangan yang dibutuhkan 7 buah dalam 1 meter

Nilai Mr harus lebih besar daripada nilai Mu yang artinya adalah


kekuatan yang tersedia harus lebih besar daripada kekuatan yang
dibutuhkan. Agar dapat memikul beban lebih besar diatas beban
yang bekerja untuk mengendalikan kemungkinan terjadinya
keruntuhan pada struktur.

3. Penulangan arah B (arah terpanjang)


1) Momen arah B = 2,2626 kNm (Mu terbesar)
a. Pemilihan rasio tulangan (ρperlu) :
Mn Mn 2,2626 x 106
Rn = 2 = = = 0,3145
b. da øb. d 2a 0.85 x 1000 x 922
fy 24 0
m = = = 11,294
0,85.fc' 0.85 × 25
1 2m.Rn 1 2 ×11,294 ×0,3145
ρ =
m
{1-

1−
fy
}= 1 1,294
{1- 1-
24 0 √ \}

= 0,00132
1,4 1.4
ρmin = fy = 24 0
= 0,00583

0,85.f c' .β1 600


ρmax = 0,75× × 600 + fy
fy
0,85 × 25× 0,85 600
= 0,75× 240 × 600+240 = 0,04032

ρ ≤ ρmin ≤ ρmax → ρperlu = ρmin = 0,00583


b. Pemilihan luas (As) dan jarak (s) untuk tulangan tiap lebar pelat (b):
a) Tulangan pokok:
As = ρ . b .da = 0,00583 x 1000 x 92 = 536,667 mm2
Penetuan jarak antar tulangan:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
s= 4 = 4 = 210,6335
As 536,667
mm
smaks = 3h = 3 x 130 = 390
spilih = 150 mm
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π.1 22 )
As pilih = 4 = 4 = 753,6 mm2
Spilih 150
753,6 mm2 > 536,667 mm2 …OK!
Jadi tulangan pokok yang dipakai AS = Ø12 – 150
ASPilih 753,6
Banyak tulangan = 1 = 1 = 6,67 = 7 buah
π ∅2tul π 1 22
4 4
b) Tulangan Bagi
Asb = 0,2 As
= 0,2 x 753,6
= 150,72 mm2
Asb = 0,002 b.h
= 0,002 x 1000 x 130
= 260 mm2
Diambil yang terbesar = 260 mm2
Jarak antar tulangan bagi (s)
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
s = 4 = 4 = 634,769 mm
As 260
Smaks = 5h = 5 x 130 = 650
Spilih = 250
Jadi tulangan bagi yang dipakai AS = Ø12 – 250
1 1
b.( . π. ɸ2tul ) 1000.( . π. 122 )
As pilih = 4 = 4 = 452,16 mm
Spilih 250
ASPilih 452,16
Banyak tulangan = 1 = 1 = 4 buah
π ∅2tul π 122
4 4
c. Kontrol kapasitas tulangan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8


Cc = Ts ≈ 0,85 . f’c .a . b = As .fy
As .fy 753,6 × 39 0
a = = = 8,5112 mm
0,85. f ' c.b 0,85 × 30× 1000
a 8,51125
c = = = 10,01323 mm
β1 0,85
Cc = 0,85 . f’c .a . b
= 0,85 × 25 × 8,5112 × 1000 = 180864 N
fy 24 0
ɛy = = = 0,0012
Es 200000
d-c 9 2 - 10,01323
ɛs =
c
×ɛ =
10,01323
×0,003 = 0,02456 mm

ɛs >ɛy → tulangan telah leleh (fs = fy = 240 Mpa)


Mn = Cc . (d – ½ a)
= 180864 (92 - ½ × 8,5112)
= 15869798,91 Nmm
= 15,8698 kNm
Mr = ø . Mn
= 0,85 x 15,8698
= 13,4893 kNm
Maka
Mr > Mu
13,4893 k Nm > 2,2626 kNm …OKE !
Tabel 2.6 Kesimpulan penulangan pelat Atap
Mumaks Mr Tulangan Tulangan
Jenis Momen
(kNm) (kNm) Pokok Bagi
Mlx (M + arah a) 1.47378 15,334 Ø12 – 150 Ø12 – 250
Mly (M + arah b) 0.4848498 13,4893 Ø12 – 150 Ø12 – 250
Mtx (M - arah a) 4.52298 15,334 Ø12 – 150 Ø12 – 250
Mty (M - arah b) 2.2626324 13,4893 Ø12 – 150 Ø12 – 250

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG| KELOMPOK 8

Anda mungkin juga menyukai