Anda di halaman 1dari 7

Lampiran

Keputusan Direktur RS Mitra Plumbon


Nomor : 035/ RS.MP/ I/ 2018
Tanggal : 2 Januari 2018

BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Pelayanan yang beresikotinggimerupakanpelayanan yang memerlukanperalatan
yang kompleksuntuk pengobatan penyakit yang mengancamjiwa, resiko bahaya pengobatan,
potensi yang membahayakan pasien atau efek toksik dar iobat beresiko tinggi.
Rumah sakit member pelayanan bagi berbagai macam pasien dengan berbagai
variasi kebutuhan pelayanan kesehatan. Bebera papasien yang digolongkan resiko-tinggi
karena umur, kondisi, atau kebutuhan yang bersifat kritis. Anak dan lanjut usia umumnya
dimasukkan dalam kelompok ini karena mereka sering tidak dapat menyampaikan
pendapatnya, tidak mengerti proses asuhan dan tidak dapat ikut member keputusan tentang
asuhannya. Demikian pula, pasien yang ketakutan, bingung atau koma tidak mampu
memahami proses asuhan bila asuhan harus diberikan secara cepat dan efisien.
Rumahsakit juga menyediakan berbagai variasi pelayanan, sebagian termasuk yang
beresiko tinggi karena memerlukan peralatan yang kompleks, yang diperlukan untuk
pengobatan penyakit yang mengancam jiwa (pasien dialisis), sifat pengobatan (penggunaan
darah atau produk darah), potensi yang membahayakan pasien atau efek toksik dari obat
beresiko tinggi (misalnya kemoterapi).

B. Maksud dan Tujuan


Pelayanan pada pasien beresiko tinggi berorientasi untuk dapat secara optimal
memberikan pelayanan dan perawatan pasien dengan menggunakan sumberdaya, obat-
obatan dan peralatan sesuai standar pedoman yang berlaku. Panduan ini disusun dalam
rangka penyelenggaraaan pelayanan pasien beresiko tinggi yang berkualitas dan
mengedepankan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 1


BAB II
RUANG LINGKUP PELAYANAN

Kelompokpasienyang beresikotinggiantara lain:


a. Pasiengawatdarurat
b. Pasiendenganpenyakitmenular dan mereka yang dayatahannyamenurun
c. Pasienkoma
d. Pasien yang menggunakanperalatan bantu hidupdasar
e. Pasiendialisis
f. Pasiendenganresikobunuhdiri
g. Pasienyang rentan, lanjutusia, dan pasienberesikotindakkekerasan/diterlantarkan.
h. Pasien yang mendapatkemoterapiatauterapi lain yang beresikotinggi.

Pelayananpasienresikotinggimeliputi:
a. Pelayananpasiendenganpenyakitmenular
b. Pelayananpasien yang menerima dialysis
c. Pelayananpasien yang menerimakemoterapi
d. Pelayananpasien yang menerimaradioterapi
e. Pelayananpasienresikotinggilainnya

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 2


BAB III
TATA LAKSANA

PelayananPasien Yang Beresiko Tinggi


A. PasienGawatDarurat
Pasien yang tiba-tibaberadadalamkeadaangawatatauakanmenjadigawat dan
terancamnyawanyaatauanggotabadannya (akanmenjadicacat)
bilatidakdilakukanpertolongansecepatnya. Pengkajian pada
kasusgawatdaruratdibedakanmenjadidua, yaitu :pengkajian primer dan pengkajiansekunder.
Pertolongankepadapasiengawatdaruratdilakukandenganterlebihdahulumelakukansurvei
primer untukmengidentifikasimasalah-masalah yang mengancamhiduppasien,
barulahselanjutnyadilakukansurveisekunder. Tahapanpengkajian primer meliputi :
A (Airway)
:mengecekjalannafasdengantujuanmenjagajalannafasdisertaikon
trolservikal
B (Breathing) :mengecekpernafasandengantujuanmengelolapernafasan agar
oksigenasiadekuat
C (Circulation) :mengeceksistemsirkulasidisertaikontrolperdarahan
D (Disability) :mengecek status neurologis
E (Exposure, environmel control) :buka baju penderitatapicegahhipotermia.
Pengkajian primer bertujuanmengetahuidengansegerakondisi yang
mengancamnyawapasien. Pengkajian primer
dilakukansecarasekuensialsesuaidenganprioritas.
Tetapidalamprakteknyadilakukansecarabersamaandalam tempo waktu yang singkat
(kurangdari 10 detik) difokuskan pada Airway, Breathing, Circulation (A,B,C). Karena
kondisikekuranganoksigenmerupakanpenyebabkematian yang cepat.
Kondisiinidapatdiakibatkankarenamasalahsistempernafasanataupunbersifatsekunderakibatd
arigangguansistemtubuh yang lain.
Pasiendengankekuranganoksigendapatjatuhdengancepatkedalamkondisigawatdaruratsehing
gamemerlukanpertolongansegera. Apabilaterjadikekuranganoksigen 6-8
menitakanmenyebabkankerusakanotakpermanen, lebihdari 10
menitakanmenyebabkankematian. Oleh karenaitupengkajian primer pada
penderitagawatdaruratpentingdilakukansecaraefektif dan efisien.

B. Pasien Yang MenggunakanPeralatan Bantu Hidup Dasar Atau Yang Koma


Pasien stupor dan komaberesikotinggiuntukterjadinyaaspirasi, yang
disebabkankarenahilangnyarefleksbatuk dan muntah.Hipoksi, endotracheal tube (ETT)
denganintubasimerupakancara yang paling efektifuntukmenjagajalannafasbaik dan

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 3


oksigensasi yang adekuat. Bilapasiendalamkeadaankoma yang
dalamatauadanyatandagangguanrespirasilebihbaikdilakukanintubasi. Pada pasien stupor
denganpernafasan yang normal dapatkitaberikan 100% oksigendenganface mask
sampaihipoksemiatidakkitatemukan.
C. PasienDenganPenyakit Menular Dan PenurunanDaya Tahan
1. PenerimaanPasienUntukPerawatanTerpisah
Adalahpentingbahwakondisidaruratpenerimaan(
danpasienpotensialuntukperawatanterpisah)
untukdipisahkandaripenerimaanbedahelektifuntukmeminimalkankemungkinanpenyebar
aninfeksi. Pada pasienmasukharusdinilaiuntukfaktorresikosepertididuga /
infeksidikonfirmasi dan kehadiran multi resistenorganismemisalnya MRSA.
2. IndikasiPerawatanTerpisah
Untukmengetahuiapakahpasienmemilikiindikasimasukkeruangperawatanterpisahata
utidak, denganprioritas yang harusdiberikankepadapasien yang
dicurigaiataudikonfirmasi:
PrioritasI :
a. Pasiendenganresikotinggimenularkanpenyakitke orang lain: Tuberkolosis BTA (+)
dan tersangka TB, HIV, varisela dan herpes
b. Pasiendengandayatahantubuhrendah(immunocompromental) yang
mudahtertular orang lain; Malignasihematologi(Leukimia)denganneutropenia,
Febrile Neutropenia, steven Jhonson.
c. Pasiendenganiritabilitastinggi yang mudahterangsangdengansuasanalingkungan :
terutama grade I-II
Prioritas II:
Pasiendenganpenanganankhusus yang mengganggukenyamananpasien lain:
Hematomesis Melena, ketoasidosisDiabeticum (KAD) / HyperglikemiaHiperosmolar State
(HHS).

D. PasienDialisis (Cuci Darah)


1. Cucidarahdiberikankepadapasien yang didiagnosa oleh dokter dan berdasarkan oleh
hasilpemeriksaandokterdiperlukanuntuktindakancucidarahataudialisis.
2. Apabilapasienditentukan oleh
dokteruntukcucidarah/dialisismakapasientersebutdirujukuntukmendapatkantindakansel
anjutnya.
3. Prosedurpertama kali pasiencucidarahharusmembawasuratpengantardokter,
membawahasilpemeriksaan : laboratorium
4. Mengetahuiprotokoluntukcucidarah pada pasientersebut.

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 4


5. Untukcucidarahberikutnyasesuaijadwal yang ditentukan oleh dokter.

E. PasienLanjutUsia, Mereka Yang Cacat, Anak-Anak Dan Populasi Yang


BeresikoDiperlakukanKasar/ Kejam.
Pada
usialanjutgejalaklinikgangguanjiwaseringkaliberbedadenganpenderitausialebihmuda.
Perubahan yang terjadi pada
lanjutusiasejalandenganperiodepenuaanmenunjukkanadanyakelainanpatologi yang
multipelmerupakansuatutantangandalammenilaigejalaklinik, pemberianpengobatan dan
rehabilitasi. Menuasehatseringkalidigunakansebagaisinonimdaribebasdariketidakmampuan
pada lanjutusia. Jadi menuasehatharusdiikutidenganlanjutusia yang aktif,
senantiasaberperanserta pada aktifitassosial, budaya, spiritual, ekonomi dan peristiwa di
masyarakat. Psikogeriatriadalahcabangilmukedokteran yang memperhatikanpencegahan,
diagnosis, dan terapigangguanfisik dan psikologisataupsikiatrik pada lanjutusia.
Saatinidisiplininisudahberkembangmenjadisuatucabangpsikiatrik, analog
denganpsikiatrikanak (Brocklehurts, Allen, 1987). Diagnosis dan terapigangguan mental pada
lanjutusiamemerlukanpengetahuankhusus,
karenakemungkinanperbedaandalammanifestasiklinis, patogenesisdewasamuda dan
lanjutusia (Weinberg,1995: Kold-Brodie,1982). Faktorpenyulit pada pasienlanjutusia juga
perludipertimbangkan, antara lain seringadanyapenyakit dan kecacatanmediskronispenyerta,
pemakaianbanyakobat (polifarmasi) dan peningkatankerentananterhadapgangguankognitif
(Weinberg, 1995; Gunadi, 1984). Oleh karenaitupasienlansia dan cacatmerupakan salah
satupasien yang beresikotinggi yang perlumendapatperhatiankhusus.
1. Tata laksanaperlindunganterhadappasienusialanjut dan gangguankesadaran:
a. Pasien Rawat Jalan
1) Pendampingan oleh petugaspenerimaanpasien dan
mengantarkansampaitempat periksa yang ditujudenganmemakaialat bantu
biladiperlukan
2) Perawatpoliumum, spesialis dan
gigiwajibmendampingipasienuntukdilakukan pemeriksaansampaiselesai.
b. Pasien Rawat Inap
1) Penempatanpasien di kamarrawatinapsedekatmungkindengankamarperawat
2) Perawatmemastikan dan memasangpengamantempattidur
3) Perawatmemastikan bel pasienmudahdijangkau oleh pasien dan dapatdigunakan
4) Memintakeluargauntukmenjagapasienbaik oleh keluargaataupihak yang ditunjukdan
dipercaya.
2. Tata laksanaperlindunganterhadappenderitacacat

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 5


a. Petugaspenerima pasienmelakukan proses
penerimaanpasien penderitacacatbaikrawatjalanmaupunrawatinap dan
wajibmembantusertamenolongsesuai dengankecacatan yang disandangsampai proses
selesaidilakukan.
b. Biladiperlukan, perawatmemintapihakkeluargauntukmenjagapasienataupihaklain yang
ditunjuksesuaidengankecacatan yang disandang.
c. Memastikan bel pasienmudahdijangkau oleh pasien dan
memastikanpasiendapatmenggunakan bel tersebut.
d. Perawatmemasang dan memastikanpengamantempattidurpasien.
3. Tata laksanaperlindunganterhadapanak-anak
a. Ruang perinatologiharusdijaga minimal satu orang perawatataubidan,
ruangantidakbolehditinggalkantanpaadaperawatataubidan yang menjaga.
b. Perawatmemintasuratpernyataansecaratertuliskepada orang
tuaapabilaakandilakukantindakan yang memerlukanpemaksaan.
c. Perawatmemasangpengamanantempattidurpasien.

4. Tata laksanaperlindunganterhadappasien yang beresikodisakiti (resikopenyiksaan,


napi,korban dan tersangkatindakpidana, korban kekerasandalamrumahtangga)
a. Pasienditempatkan di kamarperawatansedekatmungkindengankantorperawat.
b. Pengunjungmaupunpenjagapasienwajiblapor dan mencatatidentitas di kantor perawat,
berikutdenganpenjagamaupun pengunjungpasien lain yang
satukamar perawatandenganpasienberesiko.
c. Perawatberkoordinasidengansatuanpengamananuntukmemantaulokasiperawatan pasie
n, penjagamaupunpengunjungpasien.
d. Koordinasidenganpihakberwajibbiladiperlukan.

F. Pasien Yang MendapatKemoterapiAtauTerapi Lain Yang Beresiko Tinggi


1. Kemoterapidiberikankepadapasien yang didiagnosa oleh dokter dan berdasarkan oleh
hasilpemeriksaandokterdiperlukanuntuktindakankemoterapi.
2. Apabilapasienditentukan oleh dokteruntukradiasi /
radioterapimakapasientersebutdirujukuntukmendapatkantindakanselanjutnya.
3. Prosedurpertama kali pasienkemoterapiharusmembawasuratpengantardokter,
membawahasilpemeriksaan : radiologi, laboratorium
4. Mengetahuiprotokoluntukkemoterapi pada pasientersebut.
5. Untukkemoterapiberikutnyasesuaijadwal yang ditentukan oleh dokter.

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 6


BAB IV
DOKUMENTASI

Seluruhinformasi yang diberikan/dijelaskan kepada pasien maupun keluarga, seluruh


tindakan yang dilakukankepadapasien, seluruh persetujuan maupun penolakan terhadap
tindakan atauprosedur yang akandiberikankepasientercatatdalam status rekammedispasien dan
tersimpansebagaiberkasrekammedispasien. Hal
tersebutmerupakanbuktitelahmemberikanpelayanancatatanperkembanganpasiensecaraterintegr
asi, dan berkastersebutakanmenjadibukti legal jikaterjadikasushukum.
Pencatatantersebutdapatdilakukan pada form catatanperkembanganpasienterintegrasi dan
formulirobservasipasien. Semuacatatantersebutakanmenjadibuktisemuaasuhanpelayanan yang
telahdiberikan para pemberipelayananasuhankepadapasienRumahSakitMawaddahMedika. Di
kemudianharijikahal-haltersebutdibutuhkanoleh hukummakahasildokumentasi di
berkasrekammedistersebutdapatmenjadibuktihukumuntuksemuaasuhanpelayanan yang
telahdiberikankepadapasienselamadirawat di RumahSakit Mitra Plumbon.

Panduan Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Resiko Tinggi 7

Anda mungkin juga menyukai