Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum II Kesehatan Ternak

PEMBUATAN PREPARAT ULAS DARAH/SEDIAAN APUS DARAH


TEPI DENGAN PEWARANAAN GIEMSA

Oleh:

NAMA : SHERINA
NIM : L1A119023
KELAS :A
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PRAKTIKUM : KASMAWATI

LABORATORIUM UNIT DAN ILMU REPRODUKSI TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Darah merupakan suatu cairan di dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan

oksigen ke suluruh jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel

dan menjadi suatu benteng pertahanan terhadap bakteri dan virus, tanpa darah

yang cukup seseorang dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan bahkan juga

bisa kematian. Darah terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah,

sel darah yang terdiri dari sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau

leukosit, dan sel pembekuan atau trombosit.

Darah merupakan pengangkut jarak jauh, transportasi massal bahan-bahan

antara sel dan lingkungan eksternal atau diantara sel itu sendiri. Transportasi ini

penting untuk mempertahankan homeostasis. Darah terdiri dari cairan kompleks

plasma tempat elemenelemen seluler yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit

berada. Eritrosit atau sel darah merah secara esensial merupakan membran plasma

kantong tertutup hemoglobin yang mengangkut O2 di dalam. Eritrosit pada

dasarnya memiliki jumlah paling banyak dibandingkan sel-sel darah lainnya.

(Arviananta dkk, 2020).

Pemeriksaan preparat apus darah tepi merupakan bagian yang penting dari

rangkaian pemeriksaan hematologi. Keunggulan dari pemeriksaan apus darah tepi

ialah mampu menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti morfologi sel (eritrosit,

leukosit, trombosit), menentukan jumlah dan jenis leukosit, mengestimasi jumlah

trombosit dan mengidentifikasi adanya parasit. Tujuan dilakukannya pewarnaan

pada preparat apus darah tepi yaitu agar memudahkan dalam melihat berbagai
jenis sel dan juga dalam mengevaluasi morfologi dari sel-sel tersebut. (Ardina dan

Rosalinda, 2018).

Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan praktikum

Pembuatan Preparat Ulas Darah/ Sediaan Apus Darah Tepi Dengan Pewaranaan

Giemsa.

I.2. Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum pembuatan preparat ulas darah/sediaan apus

darah tepi darah dengan pewarnaan giemsa adalah untuk mengetahui pembuatan

preparat ulas darah/sediaan apus darah tepi dengan pewarnaan giemsa.

I.3. Manfaat

Adapun manfaat dalam praktikum pembuatan preparat ulas darah/sediaan

apus darah tepi darah dengan pewarnaan giemsa adalah untuk mengetahui

pembuatan preparat ulas darah/sediaan apus darah tepi dengan pewarnaan giemsa.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

II.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Desember 2021, pukul

16:00 WITA sampai selesai, bertempat di Laboratorium Ilmu dan Teknologi

Reproduksi Ternak, Universitas Halu Oleo Kendari.

II.2. Alat dan Bahan Praktikum

II.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum Pembuatan Preparat Ulas

Darah/ Sediaan Apus Darah Tepi Dengan Pewarnaan Giemsa dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 1. Alat dan Kegunaannya


No Alat Kegunaan
1. Mikroskop Untuk mengamati sel darah
2. Object glass Untuk menyimpan darah
3. Cover glass Untuk menutup darah pada saat diamati
4. Pipet Tetes Untuk mengambil cairan methanol
5. Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
6. Kamera/HP Untuk dokumentasi

II.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum Pembuatan Preparat Ulas

Darah/ Sediaan Apus Darah Tepi Dengan Pewarnaan Giemsa dapat dilihat

pada Tabel.3 berikut:

Tabel 2. Bahan dan Kegunaannya


No Bahan Kegunaan
.
1. Sampel darah Sebagai objek pengamatan
2. Giemsa 10% Sebagai pewarna
3. Methanol Untuk mengaktifkan sel darah
4. Air Sebagai pembersih preparat

II.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum pembuatan preparat ulas darah / sediaan apus

darah tepi dengan pewarnaan giemsa adalah sebagai berikut:

1. Darah pada tabung vakum EDTA harus dihomogenkan lebih dahulu

agar plasma darah bercampur dengan sel-sel darah.

2. Darah diambil menggunakan pipet tetes

3. Sebanyak satu tetes sampel darah diteteskan pada salah satu ujung objek

glass, selanjutnya dengan menggunkan salah satu sisi dari glass objek

yang lain dilakukan ulas darah (kemiringan ± 60°) dan di biarkan hingga

kering.

4. Preparat ulas dimasukkan ke dalam larutan methanol selama ± 5 menit

lalu di masukkan kedalam larutan pewarna giemsa 10% selama ± 25

menit.

5. Setelah itu bilas dengan air mengalir dan tunggu sampai kering

6. Identifikasi sel darah pemeriksaan dengan mikroskop dilakukan dengan

pembesaran 40X.
II.4. Diagram Alir

Memasuki Laboratorium

Melakukan Respon

Melakukan Pembuatan
Preparat Ulas Darah/ Sediaan
Apus Darah Tepi Dengan
Pewarnaan Giemsa

Praktikum

Membuat Laporan
Gambar. 1 Diagram Alir
III.PEMBAHASAN

III.1. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pembuatan preparat ulas darah/sediaan apus darah tepi

dengan pewarnaan giemsa dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Pembuatan Preparat Ulas Darah/ Sediaan Apus Darah
Tepi Dengan Pewarnaan Giemsa

No. Percobaan Hasil Gambar Keterangan

1. Metode Apus Ditemukan Sel Sel Darah Putih


Darah Putih (Leukosit)

III.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pembuatan preparat ulas

darah/ sediaan apus darah tepi menggunakan dengan menggunakan darah ayam

broiler yang dihomogenkan terlebih dahulu agar plasma darah bercampur dengan

sel-sel darah pada tabung vakum EDTA yang kemudian ditambahkan dengan

pewarnaan giemsa 10 % untuk mempertajam gambaran sel dalam darah di

dapatkan sel darah putih (leukosit) pada darah ayam broiler dengan bentuk bintik-

bintik berwarna ungu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ardina dan Rosalinda

(2018) bahwa pewarnaan giemsa dilakukan dengan cara memberi beberapa tetes

giemsa diatas apusan darah dan didiamkan selama 20 menit. Tujuan dilakukannya

pewarnaan pada preparat apus darah tepi yaitu agar memudahkan dalam melihat

berbagai jenis sel dan juga dalam mengevaluasi morfologi dari sel-sel tersebut.
Syaifudin dkk, (2018) menambahkan bahwa Diagnosis dilakukan dengan

mengamati parasit dalam sediaan atau apusan darah di bawah mikroskop setelah

dipulas dengan Giemsa pada konsentrasi tertentu untuk mendapatkan warna yang

optimal dan sesuai dengan standar teknis sehingga dapat diketahui jenis-jenis

leukosit, parasit, trombosit dan benda-benda lain yang terlihat.

Sel darah putih atau leukosit merupakan salah satu sel pembentuk

komponen darah yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam melawan berbagai

penyakit dan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Fungsi Leukosit

merupakan sel yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh yang sangat tanggap

terhadap agen infeksi penyakit. Leukosit berfungsi melindungi tubuh terhadap

berbagai penyakit dengan cara fagosit dan menghasilkan antibodi. Diferensial

leukosit merupakan kesatuan dari sel darah putih yang terdiri dari dua kelompok

yaitu granulosit yang terdiri atas heterosinofil, eusinofil, dan basofil, dan

kelompok agranulosit yang terdiri dari limfosit dan monosit. (Purnomo dkk,

2017).
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa cara

pembuatan preparat ulas darah/sediaan apus darah tepi dengan pewarnaan giemsa

dilakukan dengan darah pada tabung vakum EDTA dihomogenkan kemudian

darah di ambil dengan menggunakan pipet tetes kemudian diteteskan pada ujung

objek glass lalu diulas dengan salah satu sisi dari glass objek dengan kemiringan

60 C dan dibiarkan hingga kering. Preparat yang di ulas kemudian dilarutkan

dengan methanol selama 5 menit lalu dimasukkan dalam larutan giemsa 10%

selama 25 menit setelah itu dibilas dengan air hingga kering dan di amati di

bawah mikroskop menggunkan pembesaran 40X. Hasil praktikum pembuatan

preparat ulas darah/ sedian apus darah tepi dengan pewarnaa giemsa di dapatkan

sel darah putih (leukosit) pada darah ayam broiler dengan bentuk bintik-bintik

berwarna ungu.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan dalam praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Saran yang dapat kami berikan pada praktikum ini yaitu diharapkan pada semua

praktikkan agar lebih teliti lagi dalam melakukan pembuatan preparat ulas

darah/sediaan apus darah tepi.

2. Saran untuk laboratorium yaitu diharpakan agar lebih ditambah lagi fasilitas

laboratoriumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardina S dan S Rosalinda. 2018. Morfologi Eosinofil Pada Apusan Darah Tei
Menggunakan Pewarnaan Giemsa, Wright, Dan Kombinasi Wright-Giemsa.
Jurnal Surya Medika. Vol 3 (2) Hal. 06.

Arvianata R, Syuhada, dan Aditya. 2020. Perbedaan Jumlah Eritrosit Antara


Darah Segar dan Darah Simpan di UTD RSAM Bandar Lampung. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Vol. 9 (2) Hal. 687.

Syaifudin M, I Irma, dan D Ramadhani. 2018. Optimalisasi Pewarnaan Giemsa


Pada Apusan Darah Tipis Terinfeksi Plasmodium berghei Untuk Mendukung
Pengembangan Vaksin Malaria Iradiasi. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia.
Vol 7. (1) Hal 78.

Purnomo D, Sugiharto, Isroli. 2017. Total Leukosit Dan Diferensial Leukosit


Darah Ayam Broiler Akibat Penggunaan Tepung Onggok Fermentasi
Rhizopus Oryzae Pada Ransum. Jurnal-Jurnal Ilmu Peternakan. Vol 23(3):
59-68.

Anda mungkin juga menyukai