Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PROPESI STUDY

LAPANGAN
TEKNIK MESIN SEMESTER I

DISUSUN OLEH :

Nurhasan
Nedi
Asbi Alfin N
Fauzi Abduloh
Wiwit Herdiawan Budi Rahayu

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


SEKOLAH TINGGI ILMU TEKNIK BANJAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan saya kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas Laporan
Kegiatan Propesi Study Lapangan (PSL) dapat selesai seperti waktu yang telah
saya rencanakan. Tersusunnya karya ilmiah ini tentunya tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dosen pembimbing,panitia PSL dan Seluruh jajaran tim pelaksana proyek
bendung leuwikeris
2. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar
laporan ini dapat saya selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang
tulus dan ihklas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak ada gading
yang tak retak, untuk itu sayapun menyadari bahwa makalah yang telah saya susun
dan saya kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan
baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang
selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di
dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca
mohon dimaafkan

Banjar,16 Desember 2017


     Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................         i
DAFTAR ISI.........................................................................................         ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................        1
1.    Latar Belakang......................................................................................        1
2.    Rumusan Masalah.................................................................................        2
3.    Manfaat.................................................................................................          3
4.    Tujuan....................................................................................................          3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................          4
1.    Pengertian Electric Fuel Injection.......................................................          4
2.    Kelebihan Electronic Fuel Injection....................................................          5
3.    Kekurangan Electric Fuel Injection.....................................................          8
4.    Cara Merawat Electronic Fuel Injection yang Baik dan
Benar...................................................................................................           9
BAB III PENUTUP............................................................................         10
1.    Kesimpulan..........................................................................................         10
2.    Saran...................................................................................................          
10       
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................         11
BAB I PENDAHULUAN
                                            

1.    Latar Belakang


Study Lapangan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang
berhubungan dengan akademik dan mendukung proses belajar mahasiswa STIT
Bina Putera Banjar.Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya
mendapat pengajaran dari kampus saja tetapi juga mengetahui dunia kerja yang
akan mereka tempuh dan perlu mendapatkan pengalaman di luar kampus
sebagai penyempurnaanya. Pelaksanaan pendidikan di dalam kampus
dititikberatkan pada pengembangan kreativitas, pembekalan dasar keahlian dan
pengembangan wawasan keilmuan akademik. Selain belajar dikampus kita juga
dapat belajar di lapangan, dengan adanya kegiatan seperti ini mahasiswa jadi
lebih mengetahui bagaimana situasi didunia kerja yang sebenarnya khususnya
di industri pemesinan.
Mahasiswa pada umumnya sebelum melakukan praktik pasti selalu didasarkan
teori mata kuliah yang sudah diberikan oleh masing-masing dosen pengampu.
Tidak hanya pintar diteori, namun mahasiswa juga harus bisa menerapkan teori-
teori yang sudah diberikan melalui praktik yang dapat dilakukan dimana
mahasiswa menimba ilmu, dalam hal ini adalah mahasiswa STIT Bina Putra
Banjar Program Study Teknik Mesin. Selain mendapat teori dikelas dari dosen,
buku, dan lain sebagainya mahasiswa diasah kemampuannya untuk dapat
mempraktikan masing-masing teori dari beberapa mata kuliah yang mahasiswa
tempuh melalui tugas-tugas.
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Electronic Fuel Injection


            Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem injeksi
elektronis. Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang menggunakan sistem
injeksi mekanis. Firstiawan (2010) menyimpulkan bahwa “eletronic Fuel Injection
(EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang
saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator”. Ifan (2011) menarik
kesimpulan tentang definisi EFI pada kutipan berikut, Sistem bahan bakar tipe injeksi
merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada
sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor
dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis
kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis
disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan
secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake manifold). Sedangkan sistem
injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI),
volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI
kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic
Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine
Management. Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil
di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah
satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem
EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan
bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar
konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan
tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap
putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan
kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah
terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe
injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta
tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya. Edie (2011) menarik
kesimpulan tentang definisi EFI pada kutipan berikut, Sistem Electronic Fuel
Injection ( EFI) mulai dikembangkan oleh Toyota sejak tahun 1971, tahap-tahap itu
masih bertaraf percobaan. Baru pada tahun 1981 pertama kali diterapkan pada
mesin Toyota Crown. Sebelum itu beberapa mobil Eropa memang sudah
menggunakan cara injeksi bahan bakar. Namun cara yang digunakan berbeda
dengan yang sekarang sangat populer dengan istilah EFI. EFI yang dikendalikan
oleh ECU (Electronic Control Unit) - sangat membutuhkan campur tangan sistem
elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa, di saat kaki pengemudi menekan
pedal gas maka sensor air flow meter, akan mengirimkan sinyal ke EFI-ECU.
Setelah data tersebut diolah, ECU memerintahkan agar injektor mengirimkan
sejumlah bahan bakar sesuai banyaknya udara yang dikirim lewat air flow meter. Air
flow meter adalah sebuah peralatan yang terletak pada tempat dimana dipasangkan
"karburator" pada mobil yang menggunakan karburator.

  EFI multiport
Edie (2011) menarik kesimpulan tentang definisi EFI multiport pada kutipan
berikut, Saat ini yang banyak digunakan adalah cara kerja multi port, karena
penyemprotan yang langsung ke intake port. Untuk mendapatkan pembakaran yang
paling ideal maka dibutuhkan pertama campuran bahan bakar dan udara yang
homogen dan kedua saat pengapian yang tepat. Pada mesin mobil yang dilengkapi
dengan EFI, bahan bakar dan udara diatur sebaik-baiknya oleh perangkat elektronik
yang dinamakan Electronic Control Unit. Begitu kaki Anda menekan pedal gas, air
flow meter akan mengirimkan sinyal ke ECU. ECU akan mengelolah data kemudian
memerintahkan/mengatur berapa banyak bahan bakar yang perlu disemprotkan ke
depan intake port setiap silinder, dan sudah dalam bentuk kabut serta di langkah
isapnya mesin. Letak injektor yang tepat di depan saluran masuk ke ruang bakar
mesin, membuat bahan bakar dan udara yang sudah bercampur menjadi homogen
langsung terisap kedalam ruang bakar.

2.  Kelebihan Electronic Fuel Injection


Beberapa tahun terakhir ini, telah banyak pabrikan
kendaraan mengaplikasikan teknologi injeksi bahan bakar di setiap produknya.
Beberapa produsen otomotif memberi namanya macam-macam dan memberi kesan
canggih, namun tetap bersistem kerja injection. Lantas, apa kelebihan sistem ini jika
dibandingkan dengan karburator ?.Teknologi EFI (Electronic Fuel Injection)
sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai teknologi yang terbaru, karena teknologi
ini sudah diterapkan beberapa tahun lalu. Dan EFI sebenarnya baru diterapkan pada
kendaraan keluaran dasawarsa 1990-an.Sebagaimana dijelaskan Achmad Rizal R,
seorang yang mengerti tentang product planning, penggunaan EFI saat itu masih
terbatas pada jenis sedan (passenger car). Baru di akhir 1990-an dan awal 2000,
kendaraan tipe minivan seperti Kijang atau SUV ikut mengadopsi. Pada era
sekarang istilah EFI mulai memperoleh saingan: PGM-FI, EPFI, ECFI, T-DIS, VVT-i,
i-VTEC, MIVEC, VANOS, Valvetronic, dan sebagainya.Istilah-istilah itu kemudian
diangkat oleh para pabrikan mobil sebagai salah satu nilai jual produk mereka.
Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem
manajemen engine (SME). Engine di sini bukan dalam arti mesin, terjemahan dari
kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah bahan bakar minyak (BBM)
dicampur dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang membuat mobil bisa
melaju.SME muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar minyak
sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan kinerja yang
dihasilkannya.Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan
hidup, terutama akibat polusi udara.Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di
setiap perusahaan otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari
berusaha menemukan cara meningkatkan efisiensi engine yang ada.Untuk
mencapai tujuan itu, para pabrikan berlomba-lomba mencari dan menerapkan
banyak teknologi baru. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
mendesain engine, pencarian dan penggunaan material baru, terobosan dalam
proses produksi, dan yang terpenting, campur tangan kontrol elektronik dan
komputer untuk mengatur kinerja engine dan peralatan pendukungnya.Engine yang
ideal membakar jumlah bahan bakar sesuai dengan kebutuhan serta menyalakan
busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi operasi. Dari sini didapatkan
efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap kondisi operasi
dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih baik.Sebelum
muncul sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara digunakan
karburator. Dalam karburator ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari isapan
vakum dari venturi. Proses ini mirip semprotan obat nyamuk bertipe pompa. Namun,
sebagai alat yang murni mekanikal, karburator punya keterbatasan sehingga hanya
efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga karburator dirancang efektif
untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok untuk dipasang pada
mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah dan
menengah.Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition
coil disalurkan ke masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme
untuk memajukan atau memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan
kondisi engine, yang merupakan gabungan dari vacuum advancer dan centrifugal
advancer. Namun, sebagaimana karburator, sistem distributor konvensional ini juga
punya keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi yang terbatas
sesuai dengan karakteristik engine. Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu,
para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol
elektronik. Gunanya agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya
sehingga menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang
lebih luas. Lahirlah apa yang disebut SME tadi.SME kemudian menjadi
perlengkapan wajib bagi mobil-mobil modern. Karena merupakan komponen
penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan
lain. Toyota dan Daihatsu memberi nama Electronic Fuel Injection alias EFI,
sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot.
  Kelebihan Motor injection
1.      Campuran udara dan bensin selalu akurat (perbandingan ideal) pada
semua tingkat putaran mesin.
Pada motor injeksi, volume penyemprotan bensin selalu akurat karena dikontrol oleh
ECU sesuai dengan masukan sensor-sensor yang bertebaran di sekujur mesin.
Seperti sensor rpm, jumlah udara masuk, posisi katup gas hingga kondisi cuaca di
sekitar mesin. Bahkan pada kondisi pengendaraan tertentu seperti percepatan,
deselerasi dan beban tinggi, ECU mampu mengontrol perbandingan bensin dan
udara tetap ideal. Kondisi ini memberikan keuntungan tersendiri yaitu mengurangi
emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin.
2.      Hemat bahan bakar                     
Campuran udara dan bahan bakar di mesin injeksi yang selalu akurat, membuat
penggunana bahan bakar menjadi lebih efisien alias hemat.
3.      Tarikan lebih responsif
Pada tipe karburator, antara pengabut bensin (spuyer) dengan silinder jaraknya
agak jauh. Selain itu, perbedaan bobot berat jenis antara bensin dan udara
mengakibatkan volume udara yang masuk tidak imbang dengan jumlah bensin yang
dihisap. Sehingga tarikan menjadi kurang responsif. Sedangkan motor injeksi
menempatkan pengabut bensin (injektor) dekat silinder. Saluran bensin yang menuju
injektor bertekanan antara 2,5 s/d 3,0 kg/cm2 lebih tinggi dari tekanan intake
manifold. Berhubung diameter mulut injektor sangat kecil, ketika sinyal listrik dari
ECU mengaktifkan injektor maka bensin yang menyembur berbentuk kabut. Saat
katup gas dibuka, udara dan bensin menghasilkan campuran yang homogen serta
perbandingan yang ideal. Dibantu mutu api yang bagus akan menghasilkan
pembakaran sempurna. Hasilnya tarikan lebih responsif sesuai perubahan katup
gas.
4.      Mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi perubahan kondisi cuaca
Pada temperatur rendah (dingin), menghidupkan mesin berkarburator dibutuhkan
campuran lebih gemuk dengan menarik cuk. Cara manual ini tak lagi diperlukan
pada motor injeksi karena sudah dilengkapi sensor temperatur mesin serta sensor
temperatur udara masuk. Saat menghidupkan mesin (starting) dan kondisi dingin,
secara otomatis jumlah semprotan bensin ditambah. Sehingga mesin mudah
dihidupkan dalam kondisi apapun dan tidak terpengaruh kondisi cuaca.
5.      Perawatan mudah
Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama,
belum lagi resiko karena sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan
aus,terutama skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi
rentan waktu perawatan lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup
di semprotkan injector cleaner. bahkan jika kualitas bengsin yang digunakan bagus,
sebenarnya injeksi tidak perlu diapa-apakan lagi. karena selain steril,  juga telah
dibackup dengan filter halus sebelum masuk ke injector biar lebih aman.
6.      Ramah lingkungan
Di knalpot motor injeksi biasanya di lengkapi catalytics converter (CC), sistem ini
akan merubah zat zat hasil pembakaran yang berbahaya menjadi zat yang lebih
ramah ligkungan atau dengan menggunakan sistem sensor O2.

3.  Kekurangan Electronic Fuel Injection

1.  Perawatan Harus di Bengkel Khusus


Karena motor injeksi tidak bisa di utak atik secara sembarangan, maka perawatan
atau perbaikan harus di lakukan pada bengkel resmi.
2. Modifikasi lebih mahal
Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus mengeluarkan dana lebih jika
ingin memodifikasi motor injeksi.
3. Harga sparepart lebih mahal
Sparepart atau sukucadang motor injeksi terbilang cukup mahal. Motor injeksi juga
butuh alternator atau pembangkit listrik lebih besar.
4. Lebih sensitif soal kelistrikan
Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati.
5. Sensitif terhadap kualitas bahan bakar
Karena mulut injektor sangat kecil sehingga sangat sensitif terhadap kualitas bahan
bakar. Oleh karena itu disarankan menggunakan pertamax sebagai bahan bakar
motor injeksi. Selain itu, kerja catalytics converter juga di pengaruhi kadar timbal
dalam bahan bakar.

4.  Cara Merawat Electronic Fuel Injection yang Baik dan Benar

  Check selang bahan bakar 


   Injektor berfungsi menyemprotkan kabut bahan bakar dengan tekanan tinggi ke
mesin yang takaran dan waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit (ECU).
Selain berperan penting dalam menentukan proses pembakaran di ruang bakar
mesin, peranti ini juga sangat menentukan boros tidaknya konsumsi bahan bakar
sebuah motor. 
   Namun, ketepatan sistem kerja itu juga tergantung komponen lain, termasuk
selang dan pompa bahan bakar. Bila selang kotor atau bocor, maka kerja injektor
tidak akan maksimal. Oleh karena itu, selang wajib diperiksa setelah motor
menempuh jarak 2.000 kilometer. 
  Check pompa bahan bakar 
    Bila sepeda motor telah lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka
sebaiknya dilakukan pemeriksaan pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah
di peranti ini cukup mudah.
   Caranya, hidupkan mesin motor di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan
di bagian tangki apakah ada suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi,
maka Anda harus membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar.
Melalui cara itu, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 
  Check posisi klep injector 
    Meski waktu dan tekanan ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh
pabrikan. Namun, tak jarang posisi klep mengalami perubahan karena berbagai
penyebab. Oleh karena itu, agar kerja injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep
berada posisi yang tepat.
   Artinya, tidak terlalu renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu
renggang maka asupan bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila
terlalu rapat. Akibatnya, semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar juga tidak
ideal seperti takaran dari pabrik. Walhasil, proses pembakaran tidak sempurna dan
tenaga mesin loyo atau motor boros bahan bakar. 
  Check busi dan filter udara 
   Busi merupakan pemantik api yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang
bakar. Ketepatan pantikan api dari busi dengan semburan bahan bakar yang
bercampur udara di ruang bakar sangat menentukan sempurna tidaknya proses
pembakaran. Proses pembakaran yang tidak sempurna selain menjadikan bahan
bakar mubazir, tenaga dari mesin pun loyo. 
   Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub
busi. Begitu pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila
sel-sel kertas telah sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya. 
   Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar
juga terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin
sangat ditentukan oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar 
  Check ECU 
    ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran
bahan bakar yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila
peranti ini terganggu maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya. 
   Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran.
Akibatnya, stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah
parah, maka kendaraan tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa
penyebab kerusakan ECU, di antaranya adalah gangguan kelistrikan karena over
supply, voltase sumber kelistrikan rendah, korsleting akibat terkena air dan lain-lain. 
   Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan.
Bila Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik,
sebaiknya dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris
tambahan itu tidak berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU 
  Gunakan bahan bakar yang berkualitas 
    Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu
sebaiknya anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan
standar pabrik pembuatnya. 
    Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi
yang tidak sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga
berakibat spray quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi
kurang sempurna. 
  Perhatikan kondisi aki 
    Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai
bahan bakar ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik,
dalam hal ini adalah Aki. 
    Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi
anda jika sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu
sampai aki benar benar soak. 
  Check kondisi injector 
    Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot
dengan cairan pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor
menjadi kurang sempurna. Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor
injeksi, pemiliknya kerap melepas filter udara standar atau menggantinya dengan
produk aftermarket. Akibatnya, udara kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu
menempel di dinding-dindingnya. Debu dan kotoran tersebut lama-lama akan
mengerak. 
Berikut hal yang harus anda perhatian ketika membersihkan injector: 

 Cairan pembersih injektor dan TB tidak boleh mengandung kadar solven


terlampau tinggi. 

 Saat membersihkan TB, disarankan menggunakan sarung tangan karet untuk


menghindari gaya elektro statik yang dapat mempengaruhi sensor-sensor. 

 Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat diatur tekanannya saat


menyuntik cairan pembersih injektor. 

 Servis Injektor dan TB tiap 10.000km 


  Ikut memeriksa bagian saat servis 
   Motor injeksi memang dirancang agar perawatnnya lebih mudah, namun disisi lain
butuh ketilitian pada saat pengecheckan per bagian. Oleh karena ketika melakukan
service, anda sebaiknya ikut memeriksa motor anda ketika disservice, sebab ada
kalanya mekanik melakukan kecerobohan. 
  Lakukan service berkala 
Lakukan service rutin setiap 3000 km. Berikut biaya perawatan motor injeksi untuk
satu tahun 
  Tidak memodifikasi lampu 
Lampu yang dimodifikasi tidak sesuai bawaan pabrik akan membuat kerja ECU
bingung dalam pembagian kelistrikan. Gunakan lampu yang sesuai watt dan voltase.
Hindari menambah aksesori lampu pada motor. Karena sistem ECU akan tidak stabil
memerintahkan tegangan dan perpengaruh terhadap kelangsungan ECU 
  Panaskan mesin sebelum digunakan 
Hal yang harus selalu dilakukan yakni, sebelum Anda pergi menggunakan motor
injeksi, ada baiknya Anda memanaskan mesinnya terlebih dulu dengan cara
menghidupkan mesin 1 sampai 5 menit. 
  Kurangi akselarasi cepat 
Saat mengendarai motor injeksi, ada baiknya Anda tidak menggebernya terlalu
cepat atau melajukan dengan cara melepas selongsongan gas dengan cepat atau
lambat. Ini biasanya akan memperpendek usia mesin motor injeksi Anda. 
  Selalu check tangki bensin 
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya yakni, Anda harus selalu mengecek tangki
bensin. Pastikan tangki bensin tidak pernah kosong, karena motor injeksi dianjurkan
agar tidak mengisi bensin dalam keadaan tangki kosong.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
            Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada
dasarnya masing-masing sensor efi mempunyai kegunaan yang berbeda, yang
diatur oleh satu otak yaitu ECU. Semua sensor dkendalikan oleh ECU sehingga
mesin dapat bekerja sempurna. Di jaman sekarang ini teknologi sangatlah
berkembang pesat dimana semua nya sudah dirancang dengan teliti, sangat bagus,
dan dapat memudahkan pekerjaan manusia. Pada dasarnya suatu penemuan itu
akan terus dikembangkan agar dapat menjadi penemuan-penemuan yang baru,
tentunya penemuan yang baru itu akan menghasilkan sesuatu kenyamanan yang
berbeda atau lebih. Pembahasan kali ini adalah menjadi sebuah bukti bahwa
kemajuan teknologi sangatlah pesat, khususnya dunia tomotif ( transportasi ). Jadi
kita harus dapat mengingikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat ini agar
bangsa kita tidak semakin terpuruk. Bangsa yang lain sudah bisa membuar
kendaraan berat seperti yang kita bahas. Semoga makalah yang saya buat ini
bermanfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.

2. Saran
            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.

Anda mungkin juga menyukai