Abstrak:
The purpose of this study is to understand and analyze how fraud is
related to incom and oh nventory. One of the best ways to understand the
various income fraud can be done by understanding the various income
transaction within the company Financial statement fraud related to
income and inventory is something that interrelated through sales
inventory. Inventories have unique physical characteristics. Identify these
phsical characteristics and ensure that the figures reporter on the report
the Financial statemens are on accordance with these characteristics
(volume, weight, etc) appropriate way to ensure that the amounts reported
are realistis. Then, when dealing with inventory fraud, it is important to
identify indocators and associated exposures, conduct active searches
there are indocators of fraud, and take follow-up.
Keyword: fraud, Financial statement, stock, income.
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis
bagaimana kecurangan yang terkait pendapatan dan persediaan. Salah
satu cara yang terbaik untuk memahami berbagai kecurangan pendapatan
dapat dilakukan dengan memahami berbagai transaksi pendapatan dalam
perusahaan perusahaan kecurangan laporan keuangan terkait pendapatan
dan persediaan adalah sesuatu yang saling berkaitan,karena pendapatan
dihasilkan melalui penjualan persediaan. Persediaan memiliki
karakteristik fisik yang unik. Mengidentifikasi karakteristik fisik ini dan
memastikan bahwa angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan
tersebut telah sesuai dengan karakteristik tersebut (volume, berat, dan
sebagainya). Adalah cara yang tepat untuk memastikan bahwa jumlah
yang dilaporkan adalah jumlah yang realistik. Kemudiaan, ketika
berurusan dengan kecurangan persediaan, pentik untuk mengidentifikasi
indikator dan eksposur yang terkait, melakukan pencarian secara aktif
adanya indikator kecurangan, dan kemudian melakukan tindakan lanjut.
Kata kunci: Kecurangan, laporan keuangan, persediaan,
pendapatan.
Pendahuluan
Kecurangan atau fraud merupakan salah satu hal yang fenomenal baik di negara maju
maupun negara berkembang. Kecurangan merupakan perilaku menyimpang dan perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja untuk kepentingan pribadi atau kelompok
secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak atau orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatan perusahaan, maka dimungkinkan terjadinya tindak kecurangan. Kecurangan
merupakan tindakan yang disengaja yang dilakukan oleh satu orang atau lebih antara
manajemen, karyawan atau pihak ketiga kecurangan juga dapat dilihat sebagai kekeliruan
yang disengaja, penyembunyian atas kebenaran yang disalah gunakan untuk tujuan penipuan
Atau memanipulasi yang merugikan pihak lain . Fraud atau kecurangan merupakan kesalahan
dalam penyajian dari fakta material yang dibuat oleh satu pihak lain dengan niatan menipu
dan menyebabkan pihak yang mengandalkan fakta tersebut mengalami kerugian. Kecurangan
mempunyai makna yang lebih spesifik, yaitu penipuan dengan niat, penyalahgunaan asset
perusahaan atau memanipulasi data keuangan untuk kepentingan pelaku. Pada literatur
akuntansi fraud (kecurangan) juga disebut sebagai kejahatan tingkat atas (white collar
chrime), penyalahgunaan kepercayaan, penggelapan, dan penyimpanan.
Persediaan (inventory) merupakan aktiva perusahaan yang menepati posisi yang cukup
penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun manufaktur. Hampir
sebagian dan perusahaan tertanam dalam persediaan. Persediaan adalah pos - pos aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi Bisnis. Persediaan memerlukan
perencanaan, pengelolaan dan pengawasan yang baik agar tidak terjadi kekurangan
persediaan, kehilangan, ataupun kesalahan dalam pencatatan jumlah persediaan. Persediaan
juga sangat rentan terhadap kerusakan dan pencurian.
Kecurangan pendapatan ada dua alasan umum kecurangan laporan terkait pendapatan. Alasan
pertama adalah ketersediaan berbagai alternatif yang dapat diterima dalam pengakuan
pendapatan, dan alasan yang lainnya adalah mudahnya memanipulasi pendapatan bersih
menggunakan akun pendapatandan piutang dagang.
Penelitian mengenai persediaan dan pendapatan perlu dilakukan karena dapat mendeteksi
kecurangan pa pada suatu perusahaan dalam melakukan proses produksi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pengendalian intern dan sistem pencatatan
persediaan dan pendapatan dapat mengungkapkan kecurangan pada pencatatan persediaan
dan pendapatan penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis bagaimana
pelaksanaan sistem pengendalian intern pendapatan dapat mengurangi kecurangan.
Landasan Teoritis
Kecurangan Pendapatan
Setiap organisasi itu berbeda begitu pula dengan jenis pendapatannya. Perbedaan ini
memerlukan kriteria dan metode pengakuan dan pelaporan yang berbeda pula. Dalam banyak
kasus, sulit untuk mengidentifikasi suatu peristiwa yang seharusnya menimbulkan aktivitas
pencatatan pendapatan. Sejumlah perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan kriteria antar-
organisasi mempersulit pengembangan standar pengakuan pendapatan untuk berbagai macam
model bisnis dalam perekomonian saat ini.
Cara paling mudah untuk menggelembungkan laba bersih adalah dengan menciptakan
pendapatan dan piutang yang terkait dengan pendapatan tersebut. Contonya, perusahaan
dapat mengakui pendapatan lebih awal. Selain itu perusahaan juga dapat membuat
dokumen,penjualan, atau pelanggan fiktif guna menunjukan penjualan yang tinggi.
Mengidentifikasi Eksposur Kecurangan Pendapatan
Eksposur kecurangan pendapatan harus diperhatikan dalam setiap bisnis. Salah satu cara
terbaik untuk memahami berbagai kecurangan pendapatan dapat dilakukan dengan
memahami berbagai transaksi pendapatan dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa skema
kecurangan pendapatan yang umum dilakukan:
Transaksi dengan pikat terkait adalah kesepakatan atau perjanjian bisnis yang dibuat
oleh pihak yang memiliki hubungan
Penjualan fiktif adalah ungkapan untuk berbagai penjualan fiktif
Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and-hold sales) adalah permintaan
terhadap barang yang disimpan penjualan namun pembeli belum siap menerima
barang pada saat pemesanan.
Kesepakatan sepihak adalah syarat dan perjanjian penjualan di luar saluran pelaporan
yang biasa digunakan
Penjualan konsinyasi adalah transaksi ketika suatu perusahaan menyimpan dan
menjual barang yang dimiliki oleh perusahaan lain
Channel stuffing adalah praktif yang digunakan untuk membujuk pelanggan membeli
persediaan ekstra agar penjualan tahun berjalan meningkat
Lapping atau kiting adalah suatu praktik ketika penerimaan kas dicatat secara tidak
benar untuk menyembunyikan piutang fiktif
Penanggalan ulang atau pembaruan transaksi merupakan tindakan mengubah tanggal
transaksi penjualan ke periode yang lebih baru untuk mencegah agar transaksi
tersebut tidak dianggap sebagai piutang macet
Kebijakan pengembalian bebas memungkinkan pelanggan untuk mengembalikan
barang dan membatalkan penjualan di masa mendatang
Pengiriman sebagian merupakan skema yang mencakup pencatatan atas penjualan
dengan jumlah penuh walaupun penjualan yang dikirimkan hanya sebagian
Pisah batas yang tidak tepat terjadi ketika transaksi di catat diperiode yang salah
Round-tripping merupakan tindakan penjualan asset yang tidak digunakan dengan
janji akan membelikan kembali asset tersebut atau sejenis dengan harga yang sama
keseluruhan skema kecuranagn tersebuat menghasilkan pendapatan dan laba bersih
yang lebih saji.
Supaya kecurangan laporan keuangan dapat terdeteksi, indikator kecurangan harus diamati
dan diketahui. Pihak-pihak yang berkepentingan seperti auditor dapat mencari indikator
kecurangan dengan dua cara: menunggu sampai mereka “ mungkin menemukan indikator
secara kebetulan,” atau mereka “ melakukan pencarian secara proaktif terhadap kemungkinan
adannya indikator tersebut,” selama bertahun-tahun, auditor dan akuntan pada umumnya
menganalkan penemuan secara kebetulan ( informasi, anomali dari sampel yang diambil,
bukti kecurangan yang ditemukan secara kebetulan, dan sebagainya) untuk menemukan
adanya indikator kecurangan. Karena adanya perkembangan teknologi dan pembelajaran
yang dapat diambil dari riset mengenai kecurangan, saat ini kita memiliki alat dan
pengetahuan yang dapat digunakan untuk mencari indikator kecurangan tersebut secara
proaktif.
Indikator analitis yang berhubungan dengan akun pendapatan membuat akun tersebut
menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, menungkat terlalu cepat atau lambat, atau
hubungan abnormal lainnya. Cara praktis untuk mulai melakukan pencarian indikator analitis
adalah dengan berfokus pada perubahan dan perbandingan dalam laporan keuangan. Analisis
secara khusus yang biasanya dilakukan adalah:
1. Melakukan analisis terhadap saldo keuangan dan hubungan dalam laporan keuangan
2. Membandingankan jumlah atau hubungan dalam laporan keuangan dengan informasi
di luar laporan keuangan.
Dua cara yang paling umum digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah
dengan mencari perubahan yang tidak wajar dalam (1) saldo akun dari periode ke
periode (melihat trend) dan (2) hubungan terkait pendapatan dari periode ke periode.
Dua jenis analisis juga dapat dilakukan ketika jumlah dan hubungan dalam laporan
keuangan dibandingkan dengan informasi lain. Kedua analisis tersebut adalah:
1. Membandingkan hasil keuangan dan trend perusahaan dengan hasil keuangan dan
trend dari perusahaan sejenis dalam industri yang sama atau dengan rat-rata industri
2. Membandingkan jumlah pendapatan yang tercatat dalam laporan keuangan dengan
aset atau informasi finasial ataupun nonfinasial lainnya.
Berfokus pada Perubahan Saldo (Jumlah) Akun yang Tercatat dari Periode ke Periode
Terdapat tiga cara untuk membandingkan jumlah yang tercatat dari suatu periode dengan
jumlah yang tercatat di periode lainnya. Cara pertama yang kurang efektif adalah dengan
berfokus pada dan menghitung perubahan angka yang sebenarnya terdapat dalam laporan
keuangan itu sendiri. Namun, seling kali sulit untuk menilai besarnya atau pentingnya
perubahan dalam saldo akun hanya dengan melihat data mentah, terutama jika jumlahnya
relative besar.
Cara kedua, merupakan cara yang lebih mudah untuk mengetahui adanya indikator
kecurangan, yakni dengan menggunakan proses yang disebut dengan analisis horizontal.
Analisis horizontal merupakan metode yang dilakukan dengan membandingkan persentase
perubahan dalam saldo akun dari satu periode ke periode berikutnya.
Cara ketiga untuk mengetahui adanya perubahan dari satu periode ke periode lainnya adalah
dengan mempelajari laporan arus kas. Hal ini tentu mudah dibandngkan dengan menghitung
kembali perbedaan antara dua laporan keuangan secara berturut-turut pada akun-akun
tertentu, tetapi terkadang cara ini kurang efektif bila dibandingkan dengan menggunakan
analisis horizontal.
Terdapat dua cara untuk mengetahui adanya perubahan-perubahan hubungan dalam laporan
keungan dari satu periode ke periode lainnya. Cara pertama adalah berfokus pada perubahan
berbagai rasio yang terkait dengan pendapatan dari satu periode ke periode lain. Meriksa
rasio terkait pendapatan merupakan metode paling efesien untuk berfokus pada indikator-
indikator hubungan dalam laporan keuangan. Ingatlah ketika menganalisis rasio, perubahan
dari rasio lebih penting dari pada ukuran rasio itu sendiri.
Cara kedua untuk berfokus pada hubungan-hubungan dalam laporan keungan sebagai
indikator kecurangan adalah dengan dengan mengonversikan laporan keungan dalam bentuk
persentase dan melakukan analisis vertikal. Seperti halnya analisis horizontal yang
merupakan cara sangat efektif dalam menemukan adanya indikator analitis kecurangan terkait
perubahan saldo-saldo akun, analisis vertikal juga efektik dalam mengidentifikasi adanya
sejumlah perubahan dalam hubungan-hubungan pada laporan keungan yang harus diinvestasi
Membandingkan Informasi Laporan Keuangan Antar Perusahan
Salah satu cara terbaik untuk mendeteksi kecurangan laporan keungan adalah dengan
membandingkan kinerja perusahaan yang sedang diperiksa dengan kinerja perusahaan lain
yang sejenis dalam industri yang sama. Kinerja berlawanan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama sering kali memberikan sinyal adanya kecurangan. Perbandingan dengan
perusahaan lain dapat dilakukan dengan analisis horizontal atau analisis vertikal, analisis
ratio, perubahan-perubahan yang dilaporkan dalam laporan arus kas, atau perubahan-
perubahan pada angka-angka yang ada di dalam laporan keungan itu sendiri. Namun data
dalam bentuk persentase biasnya jauh lebih mudah dibandingkan dengan data awal yang ada
dalam laporan keungan.
Salah satu cara yang umumnya digunakan oleh manajemen untuk melakukan kecurangan
adalah dengan melakukan posting satu atau lebih ayat jurnal secara lamgsung pada catatan
akuntansi. Ayat-ayat jurnal ini sering kali tidak sesuai proses posting ayat jurnal yang
seharusnya, sehingga mengabaikan adanya proses pengendalian internal. Ayat-ayat jurnal ini
sering disebut sebagai ayat jurnal topside, yang berarti bahwa ayat jurnal diposting secara
langsung pada jurnal ringkasan atau buku besar, bukan pada buku besar pembantu yang
memuat informasi pendukung. Perusahaan besar mungkin memiliki jutaan ayat jurnal setiap
tahunnya. Oleh karena itu, pencarian terhadap beberapa ayat jurnal yang mengandung
kecurangan tentu merupakan sesuatu yang sangat menantang. Namun, perangkat lunak dan
perangkat keras komputer dapat digunakan untuk melakukan pencarian secara efektif ayat-
ayat jurnal yang mengandung kecurangan tersebut. Sebagaimana yang telah dibahas
sebelumnya, pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode induktif
atau deduktif untuk mencari ayat-ayat jurnal tersebut.
Pencarian secara Aktif Indikator Pengendalian
Pencarian secara Aktif Indikator Perilaku atau Indikator Verbal dan Indikator Gaya
Hidup
Indikator gaya hidup lebih membantu kita ketika mendeteksi kecurangan yang dilakukan
pegawai dibandingkan dengan kecurangan yang di lakukan pada laporan keungan.
Kecurangan laporan keungan tidak dirasakan langsung oleh pelaku, saat memanipulasi data
laporan keungan maka otomatis harga saham perusahaan naik dan benefit yang di rasakan
oleh mereka berupa bonus keungan fiktif. Dalam menginvestigasi krcurangan auditor sering
kali tidak menggunakan alat deteksi kecurangan sedangkan SAS 99 mengharuskan audit
eksternal untuk melakukan wawancara dengan pihak manajemen ( menajemen, anggota
komite audit, personel audit internal, pegwai-pegawai lainnya ) Sering kali informasi tentang
kecurangan didaptkan dari pegawai tingkat bawah karena cenderung pihak manajemen atas
menyembunyikan tindakan curang tersebut. Para pelaku kecurangan cenderung melibtakan
personel lain untuk melancarkan aksi mereka seperti : akuntan dan personel anak perusahaan,
oleh karena itu auditor harus bisa bertanya mengenai pertnyaan utama terkait kecurangan.
Contoh : Apakah ada sesuatu yang mencurigakan yang harus diwaspadai dalam perusahaan
ini?, apakah ada upaya untuk mengatur laba? Auditor harus berupaya membangun
komunikasi yang baik dengan manajer sehingga bisa mendeteksi kecurangan yang terjadi
karena kecurangan dapat di-deteksi saat adanya ketidakkonsisten-an yang dikatakan oleh
manajer. Terkait dengan indikator perilaku ingatlah bahwa pelaku kecurangan selalu aka
mendapatkan tekanan dan tingkah lakunya menjadi berubah.
Cara terbaik untuk melakukan pencarian informasi dan pengaduan untuk berbagai macam
kecurangan adalah dengan membentuk ombudsman, sauran pengaduan, atau sistem lainnya
yang memungkinkan orang-orang dapat menyampaikan informasi dan pengaduan secara
anonim. Terkadang seseorang ragu untuk menyampaikan informasi karena :
Mereka tidak mengetahui siapa yang harus diberitahu atau bagaimana caranya
memberitahu
Mereka tidak ingin salah menuduh orang
Mereka takut akan konsekuensi menjadi whistleblower
Mereka hanya memiliki kecurigaan tanpa adanya bukti
Sistem whistleblower sering kali efektif untuk mendapatakan informasi dari orang-orang
yang ragu-ragu dalam memberikan informasi mengenai kecurangan. Setiap informasi dan
pengaduan mengenai manajemen puncak dan personel penting lainya atau mengenai
kecurangan itu sendiri harus dutelusuri dengan seksama. Whistleblower tidak ingin
melaporkan secara langsung mengenai kecurangan, meliankan mengenai akttivitas-aktivitas
tidak wajar yang dilakukan oleh seseorang yang dicurigai sehingga orang tersebut akan
diawasi secara hati-hati.
Tabel 3,4 “Pengaruhpersediaan yang lebih saji terhadap laporan laba rugi
komprehensif”
Laporan Laba Rugi Komprehensif Jika Persediaan yang lebih saji maka
Pendapatan (Penjualan) kotor Tidak Berpengaruh
Retur Penjualan Tidak Berpengaruh
PotonganPenjualan Tidak Berpengaruh
Pendapatan (Penjualan) Bersih Tidak Berpengaruh
Harga Pokok Penjualan Kurang Saji
Margin Kotor Lebih Saji
Beban TidakBerpengaruh
LabaBersih Lebih SAji
Berdasarkan analisis diatas dapat dilihat jika persediaan lebih saji maka harga pokok
penjualan menjadi kurang saji, dan margin kotor serta laba bersih menadi lebih saji dengan
jumlah yang sama (tidak termasuk pajak) hal ini juga menunjukan tentang persedian akhir
yang lebih saji pada periode 1 akan berpengaruh pada harga pokok penjualan yang baik pada
periode 1 maupun periode 2, harga pokok penjualan dapat menjadi kurang saji dengan
memperkecil jumlah pembelian atau dapat juga kurang saji dengan cara memperbesar retur
pembelian/potongan pembelian. Memperbesar persediaan akhir cenderung menjadi
kecurangan yang paling sering dilakukan karena dapat mengakibatkan peningkatkan laba
bersih dan aset yang tercatat agar laporan keuangan yang disajikan terlihat bagus/baik. Pada
periode 1: persediaan akhir lebih saji, HPP kurang saji, dan menjadikan margin kotor dan
laba bersih menjadi lebih saji, namun persediaan akhir yang lebih saji tersebut akan menjadi
persediaan awal periode 2 yang berarti bahwa persediaan akhir periode selanjutnya harus
dibuat lebih saji/HPP pada periode 2 akan memjadi lebih saji dan membuat margin kotor dan
laba bersih menjadi kurang saji. Dampak dilakukannya penyeimbangan satu periode ke
periode berikunya mengharuskan pelaku memperbesar nilai persediaan akhir pada periode 2
dengan jumlah yang bahkan lebih besar agar dapat menyeimbangkan terjadinya persediaan
awal yang lebih saji untuk melakukan kecurangan lagi.
Pertama kita akan mengedentifikasi eksposur kecurangan laporan keungan, kedua membahas
indikator kecurangan persedian, ketiga cara untuk melakukan pencarian secara aktif indikator
kecurangan persedian, dan akhir kita akan mempertimbangkan cara-cara untuk
menindaklanjuti indikator tersebut untuk menemukan andanya kecurangan persedian. Ada
beberapa skema yang paling umum adalah :
1. Pencatatan Ganda= terjadi ketika akun persedian tertentu dihitung 2 kali, hal ini
terjadi ketika perusahaan memindahkan persedian dari satu lokasi yang telah
dilakukan perhitungan persedian ke lokasi yang jumlah persediannya belum dihitung.
2. Kapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan= terjadi ketika perusahaan
menggelembungkan nilai persediannya dengan menambahkan biaya-biaya seperti
biaya penjualan, atau biaya administrasi, dan umum pada akun persediaan, bukan
mencatat biaya-biaya tersebut sebagai beban pada periode terjadinya.
3. Permasalahan pisah batas = terjadi ketika perusahaan menunda penuruan nilai buku
persiadaan usang, mencatat retur dari periode yang lebih awal, mencatat pembelian
pada periode berikutnya, dan melakukan praktik sejenis lainnya.
4. Estimasi berlebihan terhadap persedian = terjadi ketika menerapkan metode
pengembalian sampel yang tidak tepat.
5. Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan ( bill-and-hold sales ) = penjual menahan
barang barang untuk pembeli karena pembeli mungkin belum siap atau belum mampu
menerima pengiriman pada saat dilakukan pemesanan.
6. Pesediaan konsiyasi = barang yang ditahan dan dijual oleh perusahan untuk perusahan
lain.
Salah satu cara terbaik untuk mengindentifikasi eksposur kecurangan laporan keungan adalah
dengan membuat diagram mengenai jenis transaksi terkait persedian yang terjadi dalam
organisasi. Kecurangan persediaan mungkin dilakukan dengan memperkecil nilai persedian
dan laba bersih, dengan kecurangan persedian “persedian akhir yang lebihh saji” pada suatu
periode menjadi “persedian awal yang lebih saji” pada periode berikutnya dan menyebabkan
laba bersih menjadi kurang saji di periode kedua.
1. Indikator Analitis
Saldo persediaan yang dilaporkan terliohat terlalu tinggi atau mengalami
peningkatan terlalu cepat
Potongan pembelian yang dilaporkan terlihat terlalu tinggi atau mengalami
peningkatan terlalu cepat
Pembelian yang dilaporkan terlihat terlalu rendah untuk tingkat penjualan atau
persediaan
2. Indikato Akuntansi atau Indikator Dokumentasi
Transaksi persedian atau harga pokok penjualan yang tidak dicatat secara
lengkap atau tepat waktu atau dicatat secara tidak tepat dari segi jumalh,
periode akuntansi, klasifikasi atau entitas
Dokumen-dokumen yang hilangterkait persediaan dan/atau harga pokok
penjualan
Perbedaan di antara laporan penerimaan persediaan dan persediaan yang
sebenarnya diterima.
3. Indikator Pengendalian
Manajemen mengabaikan aktivitas pengendalian internal yang signifikan
terkait pembelian, persediaan, dan harga pokok penjualan
Pemasok baru atau tidak umum yang tampak nya tidak masuk akal dari
manajemen atau pegawai terhadap meunculnya pernyataan atau prosedur
analitis terkait persediaan, pembeliaan, atau harga pokok pejualan
Kelemahan dalam proses perhitungan persediaan
4. Indikator Perilaku atau Indikator Verbal
Respons yang tidak konsisten, tidak jelas, atau tidak masuk akal dari
manajemen atau pegawai terhadap munculnya pertanyaan atau prosedur
analitis terkait persediaan, pembeliaan, atau harga pokok penjualan
Respons dari manajemen yang tidak benar, tidak konsisten, atau mencurigakan
terkait pertanyaan-pertanyaan auditor seputar persediaan, harga pokok
penjualan, atau pertanyaan lainnya
Penolakan akses terhadap fasilitas, pegawai, catatan,pelanggan, pemasok atau
pihak lain yang menjadi sumber bukti terkait persediaan harga pokok
penjualan
5. Indikator Gaya Hidup
Indikator yang serupa dengan kecurangan pendapatan (misalnya penjualan
saham, bonus dan kepemilikan saham). Namun, harus diingat bahwa indikator
gaya hidup sering kali tidak efektif dalam mendeteksi adanya kecurangan
laporan keungan
6. Informasi dan Pengendalian
Informasi dan pengaduan yang dihasilkan melalui sistem wishtleblowing atau
melalui media lain dapat menunjukan bahwa skema kecurangan persedian
mungkin saja sedang terjadi
Terdapat tiga cara untuk berfokus pada perubahan saldo yang tercatat dari periode ke periode.
Metode yang pertama adalah dengan berfokus pada berfokus pada perubahan dalam angka-
angka yang terdapat dalam laporan keuangan yang sebenarya. Metode kedua,nmetode yang
sama digunakan untuk mempelajari laporan arus kas. Laporan ini mengidentifikasi perubahan
saldo akun dari satu periode ke periode berikunya. Metode ketiga adalah menggunakan
analisis horizontal. Analisis horizontal memungkinkan anda untuk menganalisis perubahan
persentase saldo akun dari periode ke periode.
Terdapat dua metode utama yang dapat digunakan untuk berfokus pada perubahan hubungan
dari periode ke periode. Metode pertama adalah dengan menganalisis perubahan rasio dari
satu periode ke periode berikunya. Metode ke dua adalah dengan mengonversi laporan
keuangan ke dalam bentuk laporan common size dan menggunakan analisis vertikal untuk
menganalisis perubahan persentase dari periode ke periode. Cara pertama, rasio yang paling
membantu untuk digunakan memeriksa hubungan-hubungan persediaan dan harga pokok
penjualan adalah: Rasio (margin) laba kotor dihitung dengan cara membagi laba kotor
dengan penjualan. Rasio ini dapat membantu mengidentifikasi kecurangan persedian karena
ketika perusahaan memperbesar saldo persediaan, harga pokok penjualan umumnya akan
menjadi kurang saji. Hasil akan mengakibatkan peningkatkan pada rasio laba kotor.
Perputaran persedian dihitung dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan rata-
rata persediaan dan berguna untuk menentukan apakah persediaan tersebut lebih saji atau
harga pokok penjualan tersebut kurang saji. Jumlah hari untuk penjualan persediaan
mengukur rata-rata waktu yang diperlukan untuk menjual persediaan dan dihitung dengan
cara membagi jumlah hari dalam satu periode dengan rasio perputaran persediaan.
Cara kedua untuk berfokus pada hubungan-hubungan yang ada dalam laporan keungan
adalah dengan mengonversi laporan keuangan menjadi bentuk laporan common size da
melakukan analisis vertikal. Jika persediaan sebagai persentase dari total aset atau sebagai
persentase dari penjualan terus mengalami peningkatan, atau jika hrga pokok penjualan
sebagai persentase dari penjualan bersih terus mengalami penurunan, terdapat kemungkinan
terjadinya kecurangan.
Pencaian secara aktip indikator perilaku atau indikator verbal dan indikator gaya
hidup
Sama halnya dengan kecurangan laporan keuangan lainya, indikator gaya hidup biassanya
tidak cukup efektif dalam membantru anda dalam menemukan kecurangan laporan keuanga
terkai persedian karena kecurangan leporan keudangan biasanya tidak memberikan
keuntungan langsung pada pelaku. Namun, mencari indikator prilaku dan indikator verbal
akan bermanfaat. Sering kali, jumlah persediaan yang tercatat tergantung pada tujuan
manajemen. Contohnya, jika manajemen berencana, dan percaya pada perusaan dapatt
menjual produk yang ada maka perusaan tidak akan menghapus jumlah persediaan tersebut
sebagai produk usang. Umumnya buktinta yang paling tepat terkait tujuan manajemen adalah
dengan melakukan wawancara atau investigasi.
Pencarian secara aktip informasi dan pengaduan
Informassi dan pengaduan adalah hal-hal yang sangat bermanfaat dalam mendeteksi
kecurangan persediaan. Pada banyak kasus, karena karaktter fisik, persediaan harus dibawak
masuk kedalam perusaan, dikelolah dalam perusaan, dan dkirim ketika dijual. Semua
pergerakan ini berarti bahwa orang-orang harus terlibat dalam mengelolah dan menangani
arus fisik persediaan. Sebagai contoh manfaat dari pengajuan berbagai pertanyaan dan
meminta informasi, perhatikan kasus staf auditor datri KAP yang sebelumnya merupakan
salah sau KAP the big six tyang sedang melakukan audit persedian pada sebuah perusaan
manufakur pipa penyemprot air. Kettika mengamati persedian, sebagaind dari persedian itu
terlihat usang dan tidak dapat dijual namun, ketika hal tersebut ditanyakan pada CEO dan
CFO, mereka mengatakan bahwa persedian itu baik-baik saja dan akan dijual sesuai prosedur
yang umumnya dilakukan. Namun, ternyata setelah menyatakan hal yang sama kepada para
pekerja gudang, auditor mendapatkan jawaban berbeda. Para pekerja tersebut sangat jujur
mengatakan bahwa kebnyakan dari pipa ttersebut tidak lagi dijual karena sudah tidak dapat
lagi berfungsi.
Hal terpenting yang harus diingat adalah meskipun sebagian besar perusaan saat ini memiliki
sistem whistle blower, anda tepat harus meminta informasi secara aktif.
Metode Penelitian
penelitian dalam artikel ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian menggunakan peneliti sebagai objek untuk menganalisis informasi lebih lanjut
lagi.
Strauss, et Al (2007) menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak didapatkan melalui prosedur statistik atau format hitungan lainnya.
Sementara itu, pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi komparatif sementara
itu cuma alasan pemilihan PT kimia Farma adalah karena di masa pandemi covid-19,
perusahaan yang memproduksi obat menjadi perusahaan yang sangat stabil. Perusahaan PT
kimia Farma merupakan tulisan yang dianggap memiliki laba paling stabil di antara industri
sejenis tari tahun 2011 sampai dengan 2011-2014 (Ratu, 2016)
Analisis kasus :
Dalam kasus tersebut ditemukan rekayasa dalam laporan keuangan PT kimia Farma
tahun buku 2001 karena laba bersih yang telah dilaporkan dinilai terlalu besar ini merupakan
tindakan yang tidak sehat yang dilakukan oleh manajemen PT kimia Farma yang ternyata
tidak terdeteksi oleh KAP yang mengaudit laporan keuangan pada periode tersebut.
PT kimia Farma sebenarnya telah mengikuti standar audit yang berlaku namun gagal
mendeteksi kecurangan dan ini menandakan adanya masalah tidak bisa hanya dideteksi
dengan standar audit yang ada.
kesalahan pencatatan laporan keuangan PT kimia Farma tbk tahun 2001 berapa
menilai bahwa kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan tahun buku 2001 dapat
dikategorikan sebagai tindak di dana di pasar modal karena kesalahan pencatatan ini terkait
dengan adanya rekayasa keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan kepada
pihak yang berkepentingan. Dan dampak bagi profesi akuntan yang melakukan hal tersebut
memberikan informasi yang menyebabkan pemakainya laporan keuangan tidak menerima
informasi yang fair, sehingga pemerintah campur tangan untuk memutar aturan yang baru
mengatur profesi akuntan dengan maksud mencegah adanya praktik yang akan melanggar
etika oleh akuntan publik.
Dalam kasus ini PT kimia Farma telah melanggar prinsip Good Corporate Governance
(GCG) yaitu :
• Responsibility (Pertanggungjawaban)
laporan keuangan seharusnya yang dipertahankan kualitas yang mendasari kepercayaan
publik dan merupakan patokan (Benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang
diambilnya. Tetapi dengan adanya kasus ini banyak terjadi kesalahan yang dilakukan Hans
tuanakotta selaku auditor yang ini menyebut menyebabkan kerugian bagi stakeholder.
• Fairness (kewajaran)
dalam kasus ini terjadi pelanggaran baik dalam integritas auditor itu sendiri dan ke objektif
artinya dalam melakukan audit.
PT kimia Farma tidak memenuhi hak-hak stakeholder sebagaimana seharusnya yang telah
ditetapkan oleh perjanjian serta peraturan perundangan oh ya kuasa yang berlaku titik PT
kimia Farma telah melakukan kecurangan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan
cara menggembungkan laba bersih, ini tentu sangat merugikan pihak yang berkepentingan
dan menurunkan nilai perusahaan.
Kesimpulan
berkaca dari kasus PT kimia Farma, kita harus belajar untuk melihat prospek jangka panjang.
Kunci utama kesuksesan bisnis adalah reputasinya sebagai pengusaha yang memegang teguh
integritas dan kepercayaan pihak lain.
Adanya kasus yang terjadi pada PT kimia Farma ini sangat berdampak negatif pada peran
akuntan publik di mana muncul suatu keraguan oleh banyak pihak dalam mengaudit atau
memeriksa laporan keuangan titik tentunya hal ini sangat menyinggung etika profesi akuntan
yang seharusnya menjadi pedoman para akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaannya
tetapi tidak diterapkan oleh para akuntan publik. Pada akhirnya kepercayaan masyarakat
menurun terhadap jasa para akuntan publik. Ketidakpercayaan terhadap peran akuntan publik
mengakibatkan adanya penolakan keterlibatan akuntan publik dalam pemeriksaan pajak
dimana hal tersebut sangat mencoreng nama baik profesi akuntan publik di mata masyarakat.
SARAN :
Menurut kami, kasus seperti yang terjadi pada PT kimia Farma ini perlu mendapatkan
perhatian yang dijadikan sebagai pembelajaran bagi perusahaan-perusahaan yang lain,
bukannya dijadikan bahan untuk memberikan cap negatif bagi orang lain.
Pemimpin perusahaan harus menjadi panutan bagi karyawannya sendiri.
selain itu budaya transparansi dapat ditegakkan melalui beberapa upaya, misalnya adanya
penegakan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya dimana individu
yang mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi memang pada
kenyataannya untuk menyatakan kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang
harus ada keberanian baru untuk menyatakan pendapat, memperjelas ukuran ukuran yang
dipakai untuk mengukur kinerja, bukan berdasarkan kedekatan dengan atasan melainkan
berdasarkan kemeja yang ada, visi dan misi perusahaan harus jelas sehingga mencerminkan
tingkah laku organisasi dan pemimpin perusahaan pun harus mampu membedakan antara
kepentingan perusahaan dengan kepentingan pribadinya sehingga tidak memancing
terjadinya tindakan yang tidak mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata cara undang-
undang.
DAFTAR PUSTAKA
Zimbelman, Mark F, Conon C Albrecht, W. Steve Albrecht, Chad O. Albrecht. Akuntansi
Forensik (Forensic Accounting) Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi.2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke Tiga. Salemba Empat. Jakarta Sie infokum (2009).
Fraud (Kecurangan): Apa dan Mengapa? Ditama Binbangkum.