Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hanif Atha (0203182118)

Kelas : Siyasah VII C

Matkul : Kapita Selekta Hukum Tata Negara

Resume

PERTEMUAN 13

Hak Asasi Manusia

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian HAM adalah hak yang dilindungi
secara internasional (yaitu deklarasi PBB Declaration of Human Rights), seperti hak untuk
hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat.

Pengertian HAM menurut para ahli :

 Franz Magnis-Suseno
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan
kepadanya oleh masyarakat, bukan berdasarkan hukum positif yang berlaku, melainkan
berdasarkan martabatnya sebagai manusia.
 Soetandyo Wignjosoebroto
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat secara kodrati pada setiap makhluk yang
dilahirkan dengan sosok biologis manusia, yang memberikan jaminan moral, dan
menikmati kebebasan dari segala bentuk perlakuan yang menyebabkan manusia itu tak
dapat hak hidup secara layak sebagai manusia yang dimuliakan Allah.
 Adnan Buyung Nasution
Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan dibawanya sejak
dari kelahiran atau kehadiran di dalam kehidupan masyarakat.
 Jack Donelly
HAM adalah hak setiap orang karena ia adalah manusia. Hak yang dimaksud setara bagi
setiap orang, tidak dapat dicabut dan bersifat universal.
 Mashood A. Baderin
Hak asasi manusia adalah hak-hak manusia yang sepenuhnya setara. Semua hak itu
beraal dari martabat inheren manusia dan telah didefinisikan sebagai "klaim-klaim"
manusia, untuk diri mereka sendiri atau untuk orang-orang lain, dan didukung oleh teori
perikemanusiaan pada manusia.

B. Macam-Macam Hak Asasi Manusia


Berdasarkan buku "Pendidikan Kewarganegaraan" oleh P.N.H Simanjuntak, S.H, macam-macam
hak asasi manusia antara lain:

 Hak asasi pribadi (personal rights) antara lain hak mengemukakan pendapat, hak
memeluk agama, hak beribadah menurut agama masing-masing, dan hak kebebasan
berorganisasi atau berserikat.
 Hak asasi ekonomi (property rights) antara lain hak memiliki sesuatu, hak menjual dan
membeli sesuatu, hak mengadakan suatu perjanjian atau kontrak, dan hak memiliki
pekerjaan.
 Hak asasi untuk mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam keadilan
hukum dan pemerintahan (rights of legal equality), hak ini adalah hak persamaan hukum.
 Hak asasi politik (political rights) antara lain hak untuk diakui sebagai warga negara yang
sederajat, hak ikut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam pemilu, hak
mendirikan partai politik, serta hak mengajukan petisi dan kritik atau saran.
 Hak asasi sosial dan budaya (social cultural rights) antara lain hak untuk memilih
pendidikan, hak mendapatkan pelayanan kesehatan, dan hak untuk mengembangkan
kebudayaan.
 Hak asasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
(procedural rights) antara lain hak mendapat perlakuan yang adil dalam penggeledahan,
penangkapan, peradilan, dan pembelaan hukum.
C. Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Ada beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang berat di Indonesia, di antaranya:

 Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas,
36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim terhadap kasus
ini menetapkan seluruh 14 terdakwa dinyatakan bebas.
 Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini,
4 orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis
dua terdakwa dengan hukuman hanya 4 bulan penjara, empat terdakwa divonis 2 - 5
bulan penjara dan sembilan orang terdakwa divonis penjara 3 - 6 tahun.
 Pelanggaran HAM yang termasuk berat lainnya adalah penculikan aktivis pada
1997/1998. Dalam kasus ini, 23 orang dinyatakan hilang dengan rincian 9 orang di
antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum ditemukan sampai saat ini.
PERTEMUAN 14

Teknik Omnibus Law Dalam Pembentukan RUU

A. UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 ini menyebutkan, Warga Negara Indonesia yang pada
hari pemungutan suara sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau
sudah pernah kawin mempunyai hak memilih. Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud
didaftar 1 (satu) kali oleh Penyelenggara Pemilu dalam daftar Pemilih. Adapun Warga Negara
Indonesia yang telah dicabut hak politiknya oleh pengadilan tidak mempunyai hak memilih.

Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Dengan kata lain, pemilu
merupakan sarana bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatan dan merupakan lembaga
demokrasi.

Secara teoritis pemilihan umum dianggap merupakan tahap paling awal dari berbagai
rangkaian kehidupan tata negara yang demokratis. Sehingga pemilu merupakan motor penggerak
mekanisme sistem politik Indonesia. Sampai sekarang pemilu masih dianggap sebagai suatu
peristiwa kenegaraan yang penting. Hal ini karena pemilu melibatkan seluruh rakyat secara
langsung. Melalui pemilu, rakyat juga bisa menyampaikan keinginan dalam politik atau sistem
kenegaraan.

Pemilu sebagai wujud demokrasi dan salah satu aspek yang penting untuk dilaksanakan
secara demokratis. Semua demokrasi modern melaksanakan pemilihan. Namun tidak semua
pemilihan adalah demokratis. Karena pemilihan secara demokratis bukan sekedar lambang,
melainkan pemilihan yang harus kompetitif, berkala, inklusif (luas), dan definitif untuk
menentukan pemerintah.
Terdapat dua alasan mengapa pemilu menjadi variabel penting suatu negara, yakni:

 Pemilu merupakan suatu mekanisme transfer kekuasaan politik secara damai.


Legitimasi kekuasaan seseorang atau partai politik tertentu tidak diperoleh dengan
cara kekerasan. Namun kemenangan terjadi karena suara mayoritas rakyat didapat
melalui pemilu yang fair.
 Demokrasi memberikan ruang kebebasan bagi individu. Pemilu dalam konteks ini,
artinya konflik yang terjadi selama proses pemilu diselesaikan melalui lembaga-
lembaga demokrasi.
Pemilu sebenarnya memiliki empat fungsi utama, yaitu:

a. Pembentukan legitimasi penguasa dan pemerintah


b. Pembentukan perwakilan politik rakyat S
c. irkulasi elite
d. penguasa Pendidikan politik

Dalam pelaksanaannya pemilu memiliki lima tujuan, yaitu:

 Pemilu sebagai implementasi kedaulatan rakyat Kedaulatan terletak di tangan rakyat. Hal
ini karena rakyat yang berdaulat tidak bisa memerintah secara langsung. Dengan pemilu,
rakyat dapat menentukan wakil-wakilnya. Para wakil terpilih juga akan menentukan siapa
yang akan memegang tampuk pemerintahan.
 Pemilu sebagai sarana membentuk perwakilan politik Melalui pemilu, rakyat dapat
memilih wakil-wakil yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi dan kepentingannya.
Semakin tinggi kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat yang bisa
terpilih dalam lembaga perwakilan rakyat.
 Pemilu sebagai sarana penggantian pemimpin secara konstitusional Pemilu bisa
mengukuhkan pemerintahan yang sedang berjalan atau untuk mewujudkan reformasi
pemerintahan.
Melalui pemilu, pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya rakyat untuk memimpin
kembali. Sebaliknya, jika rakyat tidak percaya maka pemerintahan tersebut harus
berakhir dan berganti.
 Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi Pemberian suara para
pemilih dalam pemilu pada dasarnya merupakan pemberian mandat rakyat kepada
pemimpin yang dipilih untuk menjalankan roda pemerintahan. Pemimpin politik terpilih
mendapatkan legitimasi politik rakyat.
 Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat Melalui pemilu rakyat secara
langsung dapat menetapkan kebijakan publik melalui dukungannya kepada kontestan
yang memiliki program aspiratif. Kontestan yang menang karena didukung rakyat harus
merealisasikan janji-janji ketika memegang tampuk pemerintahan.
( https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/113000169/pemilu-pengertian-alasan-
fungsi-asas-dan-tujuan )

Anda mungkin juga menyukai