Anda di halaman 1dari 11

PROFESI KEPENDIDIKAN

“PERANAN GURU DALAM PROGRAM BIMBINGAN


DAN KONSELING DI SEKOLAH”
Guru Pembimbing : Luh Sukariasih, S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh :
1. Lis Lena Lepiali_A1k121065

2. Sukinah Silondai_A1k121099

3. Harfika Nur Azizah H_A1k118133

4. Wa Rasti_A1k121059

5. Rezha Aulia Madani_A1k121097

6. Pinki Fadila_A1k121093

7. Abdul Rahmad Duisanto_A1K121001

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO


2021/2022
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis hanturkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat karunia, Rahmat dan
hidayahnya-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul "peranan guru dalam program
bimbingan dan konseling disekolah" ini dapat selesai dengan baik.

Penulis mengucapkan terimah kasih atas bimbingan dan arahan dari Ibu yang telah
memberikan Pengarahan, bimbingan dan masukan serta teman-teman kelompok 8 yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, saran
dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Kendari, 16 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………..…………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………..……………………………………………….…1

A. LATAR BELAKANG….………………………………………………………………....1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………....…1
C. TUJUAN MASALAH…………………………………………………………………….1
.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………..2

BAB 3 PEMBAHASAN……………………….…………………………………………...…….3

A. PENGERTIAN BIMBINGAN…………………………………………………………...3

B. PENGERTIAN KONSELING…………………………………………………………...3

C. PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING…………………………………………...4

D. PERAN GURU DALAM MENJADI PEMBIMBING KONSELING…………………..4

BAB 4 PENUTUP………………………………………………………………………………..6

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..6

B. SARAN…………………………………………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan konseling sebagai pelaksana utama yang kegitan bimbingan dan korseling
disekolah untuk membantu siswa menyelesaikan masalah -nasalah yang dihadapi siswa, Peranan
guru dan mengkoordinir semua agar menjadi pribadi yang mandiri, peran peran yang ada
peranan guru bimbingan diperlukan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung baik sesuai
dengan apa yang diharapkan. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanar diari, untuk, dan
oleh manusia memiliki dan konseling sangat pengertian yang khas. Secara umum pengertian
peranan adalah kehadiran didalam menentukan suatu proses keberlangsungan. bimbingan belajar
merupakan upaya untuk membantu siswa untuk mengatasi masalah belajar dengan lebih efiktif,
layanan bimbingan belajar merupakan suatu bantua yang dapat diberikan oleh seseorang yang
terdidik pada orang lain yang mana usianya tidak ditentukan untuk dapat Pelaksanaan menjalani
kegiatan dalam hidupnya. Bimbingan belajar adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada
siswa dalam hal meremukan cara be lajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai,
dan dalam mengatasi timbul kesukaran-kesukaran yang berkaitan dengan tuntutan-tuntutan
belajar pendidikan. di di institusi pengertian bimbingan bekajar bisa bermakna suatu bantuan dari
pembimbing kepada Berdasarkan atas, terbimbing dalam menghadapi dan memecahkan masalah-
masalah beiajar.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa itu bimbingan?

 Apa itu konseling?

 Apa itu bimbingan konseling?

 Apa peran guru dalam menjadi pembimbing konseling?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui definisi bimbingan.

 Untuk mengetahui definisi konseling

 Untuk mengetahui definisi bimbingan konseling.

 Untuk mengetahui peran guru dalam menjadi pembimng konseling.


1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Bimbingan dan konseling yang e dah dijelaskan di atas secara terpisah dapat bmbingan
dikemukakan pengertian dan konseling yaitu pemberian layanan bimbingan atau bantuan kepada
individu kelompok agar dapat mengenali dan memahami dirinya dan seluruh polensi yang ada
pada dirinya sehingga mampu mengembangkannya seoptimal mungkin secara bersama-sama
suatu kegatan maupun guna menghadapi dan menyesuzikan diri dengan lingkungan yang
ditempatinya. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasiitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan.

Bimbingan belajar adalah segala usaha yang dilakukan oleh pembimbing pengetahuan dan
untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang baik kepada peseria ädik agar siap menempuh
pendidikan yang selanjutnya. penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas
cari peranan berbagai pihak di sekoiah. Selain Guru Pembimbing atau Konselce sebagai
pelaksana utama, Kebarhasilan Bimbingan sekolah, juga perlu penyelenggaraan konseling di
melibatkan kepala sekolah, guru mata Dari semua dan proses pendidikan, belajar merupakan
kegiatan inti. Dimana pendidikan juga dapat diartikan sebagai salah satubantuan perkembangan
diri melalui kegiatan belajar. Secara psikologis. belajar dapat diartikan sebagai proses
mendapatkan perubahan memperoleh respons yang diperlukan ketika berinteraksi dengan
lingkungan secara efisien. tingkah laku untuk Keberhasilan dalam belajar siswa sendiri sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal ataupun internal.

2
BAB 3

PEMBAHASAN

Sebelum mengkaji lebih dalam tentang peran guru, hendaknya terlebih dahulu peneliti
memaparkan tentang apa itu bimbingan, apa itu konseling, dan apa bimbingan konseling?

A. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari “guidance" dan "counseling"


dalam bahasa inggris. "guidance" atau akar katanya "guide" bermakna menunjukkan,
membimbing, membantu, menentukan, mengatur, mengemudikan, memimpin, memberi
saran, ataupun menuntun. Jadi bimbingan dapat diartikan membantu atau menuntun. Namun
tidak semua bantuan atau tuntunan merupakan bimbingan. Bantuan yang bermakna
hendaknya senantiasa memenuhi serangkaian syarat dan prinsip seperti berikut ini.

1. Bimbingan merupakan suatu proses kontinu, sistematis, berencana, dan terarah kepada
satu tujuan.

2. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Membantu bermakna bahwa


bimbingan adalah aktivitas yang bernuansa sukarela dan tidak ada unsur paksaan baik dari
pihak yang membimbing (konselor) maupun dari pihak yang dibimbing (konseli).

3. Bimbingan adalah bimbingan untuk semua, "guidance for all". Statemen ini bermakna
bahwa bimbingan diberikan kepada setiap individu yang membutuhkan dalam proses
perkembangannya, yaitu individu yang ada di sekolah maupun luar sekolah, baik laki-laki
atau perempuan, anak- anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.

B. Pengertian Konseling

Konseling menurut prayitno, istilah konseling secara etimologis berasal dari bahasa latin
"consilen" yang berarti “dengan atau bersama", yang dirangkai dengan “menerima"
“memahami". Istilah konseling selalu mengikuti istilah bimbingan hal ini disebabkan
keintegralan kegiatan bimbingan dan konseling yang dalam sejumlah literatur dipandang
sebaga “jantung hatinya program bimbingan" (counseling is the heart of guidance), juga
merupakan salah satu teknik bimbingan dalam aktivitas layanan bimbingan dan konseling
diantara sejumlah teknik lainnya.

3
C. Pengertian Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh
pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan dalam
menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Bimbingan
konseling merupakan proses interaksi antara konselor yakni guru di sekolah dengan konseli
yaitu siswa baik laki-laki maupun perempuan yang punya masalah dalam proses
pembelajaran di sekolah baik pelaksanaannya dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung dalam rangka untuk membantu siswa memecahkan masalah yang terjadi pada diri
individunya. (buku panduan bimbingan konseling, 2016: 3-4).

Bimbingan konseling dapat juga diartikan sebagai upaya yang dilakukan guru di sekolah
secara sistematis bersama pihak-pihak yang ada di sekolah baik kepala sekolah, semua guru-
guru, staf akademik, dan orang tua siswa, terhadap masalah-masalah yang benar-benar terjadi
pada siswa dalam proses belajar mengajar, yang penanganan masalahnya sesuai dengan
logika dan pelaksanaannya berkesinambungan sampai masalah sudah dapat teratasi dengan
baik dengan tujuan untuk mencapai kemandirian dalam kehidupan siswa.

D. Peran Guru dalam Menjadi Pembimbing Konseling

Dalam kedudukan sebagai personel pelaksana proses pembelajaran di sekolah guru


memiliki posisi strategis. Dibanding dengan guru pembimbing atau konselor, misal: guru
lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung. Apabila dirinci ada beberapa peranan
yang dapat dilakukan oleh seorang guru, ketika ia diminta mengambil bagian dalam
penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah.

1) guru sebagai informatory guru dalam kinerja dapat berperan sebagai informator, berkaitan
dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor dalam memasyarakatkan
layanan bimbingan dan konseling kepada siswa pada umumnya.

2) guru sebagai fasilitator guru berperan sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkan
layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif ataupun kuratif. Dibandingkan guru
pembimbing, guru lebih memahami tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai siswa
pada mata pelajaran yang diajarkan.

3) guru sebagai mediator guru dapat berperan sebagai mediator antara siswa dengan guru
pembimbing. Misalnya saat diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang
memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan siswa yang memerlukan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing atau konselor sekolah.

4
4) guru sebagai kolaborator sebagai mitra seprofesi yakni sama-sama sebagai tenaga
pendidik di sekolah, guru dapat berperan sebagai kolaborator. Konselor di sekolah misal
dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi. Secara operasional
pelaksana utama layanan bimbingan dan konselor sekolah di bawah koordinasi seorang
koordinator bimbingan dan konseling. Penyelenggaraan melibatkan personel sekolah lainnya
agar lebih berperan sesuai batas-batas kewenangan dan tanggung jawab.

Heri as, sardiman menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan
bimbingan konseling, yaitu :

1) informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium,


studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

2) organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-
lain.

3) motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement
untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta
(kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.

4) director, gunu harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan.

5) inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar.

6) transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan


pengetahuan.

7) fasilitator, guru akan memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses belajar mengajar.

8) mediator, gunu sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

9) evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang
akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak
didiknya berhasil atau tidak. (heri as, 2017: 33). Dari dua pendapat peran guru bk di atas,
dapat disimpulkan bahwa peran guru bk adalah sebagai informator, organisator, motivator,
director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluato

5
BAB 4

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling sangat urgen dalam rangka tercapainya
tujuan pembelajaran dengan baik. Peran guru dalam memberikan bimbingan konseling kepada
siswa seperti siswa yang merasa ada kesulitan dalam belajarnya, sehingga dengan perannya guru
perlu mencari sumber-sumber kesulitan belajar yang dialami siswa. Guru dengan perannya
dalam melaksanakan bimbingan konseling memberikan bantuan kepada siswa sesuai dengan
batas kemampuan yang dimiliki guru dan batas kewenangannya dalam memecahkan masalah
pribadi siswa yang dipandang guru tepat untuk menangani permasalahan tersebut.

B. SARAN

1. Bagi sekolah sekolah hendaknya mampu berpartisipasi lebih aktif dan dapat bekerjasama
dengan guru bimbingan dan konseling dalam membantu pelaksanaan layanan.

2. Bagi guru bimbingan dan konseling untuk lebih lancaran ya bimbingan pelaksanaan
konseling, hendaknya guru bimbingan dan konseling dapat lebih mengembangkan diri siswa
agar dapat meningkatnya kualitas layanan bimbingan konseling.

3. Bagi siswa -siswi hendaknya siswa-siswi agar lebih mengoptimalkan fungsi keberadaan
layanan bimbingan dan konseling terkait alam pengembang an diri.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mulyati, Sri. Kamaruddin. 2020. ”Pendidikan Islam”dalam Peran Guru dalam Pelaksanaan
Bimbingan Konseling. Riau, Indonesia: Histori Islam.

Rahman, Abdul. 2019. “Guru Bimbingan Konseling, Bimbingan Belajar” dalam Peranan
Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Belajar. Banjarmasin: Prodi
Bimbingan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai