Anda di halaman 1dari 8

Nama : Vahra Angriani

NIM : 14120200118

Kelas : B6
No NAMA JURNAL, JUDUL TUJUAN VARIABEL METODOLOGI HASIL
NAMA PENULIS, PENELITIAN
NOMOR, VOLUME,
TAHUN
1. Nama Jurnal : Tingkat Penelitian ini bertujuan untuk hygiene dan Desktiptif Karakteristik Responden, Umur responden
Jurnal Promosi Pengetahuan mendeskripsikan dan sanitasi berkisar antara 17-54 tahun. Status
Kesehatan Indonesia Dan Praktik menganalisis tingkat makanan responden terbanyak sebagai pemilik yaitu
Nama penulis : Penjamah pengetahuan dan praktik pada warung sebesar 80,6%. Responden sebagian besar
Budiyono, Hasrah Makanan penjamah makanan dalam hal makan berjenis kelamin sebagai perempuan yaitu
Junaedi, Isnawati, Tri Tentang Hygiene higiene dan sanitasi makanan. sebesar 91,7%. Pendidikan responden
Wahyuningsih Dan Sanitasi bervariasi dari tidak tamat SD sampai tamat
Vol. 4 / No. 1 / Makanan Pada PT/Akademi, dengan persentase terbesar
Januari 2009 Warung Makan tamat SLTP sebesar 38,9%. Lama bekerja
Di Tembalang responden antara kurang dari 1 tahun
Kota Semarang sampai dengan 20 tahun, dengan
Tahun 2008 persentase terbesar 2 tahun yaitu sebesar
22,2%.
Pengetahuan responden mengenai hygiene
dan sanitasi makanan banyak yang masih
berada dalam kategori kurang yaitu sebesar
63,9%
Praktik responden dalam hygiene dan
sanitasi makanan sebagian besar berada
dalam kategori baik yaitu sebesar 77,8%.
2. Nama Jurnal : Kontaminasi Penelitian ini bertujuan untuk Bakteri Observasional Makanan yang dijual oleh PKL di Jalan
Jurnal Kesehatan Bakteri mengukur kontaminasi E. coli Escherichia Margonda hampir separuh (41%) sampel
Masyarakat Nasional Escherichia coli dalam makanan yang dijual coli pada makanan terkontaminasi oleh E.coli. Sarana
Nama penulis : pada Makanan oleh pedagang kaki lima (PKL). Makanan dan prasarana PKL tidak berhubungan
Dewi Susanna, Pedagang Kaki Pedagang Kaki dengan kontaminasi oleh E. coli, kecuali
Yvonne M. Lima diSepanjang Lima tidak adanya tempat sampah malah
Indrawani, Zakianis Jalan Margonda mencegah terjadinya kontaminasi. Variabel
Vol. 5, No. 3, Depok, Jawa yang termasuk ke dalam perilaku hidup
Desember 2010 Barat bersih dan sehat hanya variabel menyajikan
makanan dalam kondisi tertutup yang
bermakna, yaitu bersifat protektif
(melindungi) terjadinya kontaminasi E.
coli. Variabel yang paling dominan adalah
adanya tempat sampah (OR = 0,147).
3. Nama Jurnal : Higiene Dan Tuuan dari penelitian ini Higiene dan Deskriptif Hasil dari penelitian dimana kondisi higiene
Jurnal Kesehatan Sanitasi Nasi adalah untuk memperhatikan sanitasi nasi pedagang kaki lima nasi tempe penyet di
Lingkungan, Tempe Penyet higienen penjamah makanan, tempe penyet Jalan Karangmenjangan, Surabaya yang
Nama penulis : Pedagang Kaki fasilitas sanitasi, dan pedagang kaki perlu mendapat perhatian adalah kebiasaan
Trisna Erawati Lima Jalan kebersihan nasi tempe penyet. lima tidak mencuci tangan setelah kontak
Agustin, Retno Karang dengan uang, pemeriksaan kesehatan
Adriyani menjangan secara berkala, tidak memakai pakaian
Vol.4, No.2, Januari Surabaya kerja, celemek dan tutup kepala serta tidak
2008 : 69 - 80 membersihkan badan (mandi) setelah
bekerja. Kondisi sanitasi fasilitas penjualan
yang perlu diperhatikan adalah lokasi
berjualan, tidak ada tempat sampah yang
tertutup, penanganan air limbah dan sarana
pencucian peralatan yang tidak memadai.
Secara umum kondisi sanitasi makanan baik,
dimana pemeriksaan terhadap keberadaan
bakteri E. Coli terhadap nasi tempe penyet
adalah negatif.
4. Nama Jurnal : Pengetahuan Penelitian ini bertujuan Keamanan Deskriptif Secara umum tingkat pengetahuan sampel
Jurnal Litbang Keamanan untuk mengetahui tingkat pangan tentang keamanan pangan masih kurang
Universitas Pangan Penjual pengetahuan penjual penjual menggembirakan. Tingkat pengetahuan baik
Muhammadiyah Makanan makanan jajanan di makanan 17, 65 persen, sedang 52,94 persen dan
Semarang Jajanan Di lingkungan sekolah di Jajanan kurang 29,41 persen. Pengetahuan tentang
Nama penulis : Lingkungan Kelurahan Wonodri bahan tambahan makanan, untuk pewama:
Siti Aminah, Nur Sekolah Kecamatan Semarang Selatan, 64,70 persen bila produk pangan
Hidayah Kelurahan sedang secara khusus memerlukan pewama yang digunakan
Wonodri bertujuan untuk menilai adalah pewarna makanan dengan dosis
Kecamatan pengetahuan tentang: yang tidak berlebihan, sedang pengetahuan
Semarang bahan tambahan pangan, tentang formalin dan borak sebanyak 52,
Selatan Kota bahan tambahan Praktek hygiene dan sanitasi dari para
Semarang yang tidak diijinkan, pedagang masih kurang. Higiene dan
pengemasan, praktek sanitasi dengan nilai sedang sebanyak
perlakukan terhadap bahan 58, 82 persen dan kurang 41, 18 persen.
jadi, praktek
hygiene dan sanitasi.
5. Nama Jurnal : Studi Evaluasi Untuk dapat memenuhi syarat Pengelolaan Observasional Hasil penelitian secara keseluruhan
Infomatek Kondisi Sanitasi secara kualitas dan fisik dan makanan di deskriptif
terhadap makanan jadi, tenaga pengolah
Nama penulis : Pengelolaan memenuhi kebutuhan gizi Instalasi gizi
Setiati, Lili Makanan Di pasien. dan dapur saji dan penyaji makanan serta air bersih di
Mulyatna , Darma Instalasi Gizi Dan
Instalasi gizi dan dapur saji menunjukkan
Haryeni Dapur Saji Kelas
Volume 6 Nomor 3 III Rsup Dr. Hasan keadaan yang relatif baik. Ditemukannya
September 2004 : Sadikin Bandung
bakteri Coliform pada 1 sampel makanan
143 - 154
jadi (0,4 bakteri/gram makanan) di Instalasi
gizi dan 7 sampel makanan jadi didapur saji
(0,1 bakteri/gram makanan 2, 3
bakteri/gram makanan) menunjukkan
bahwa makanan jadi kemungkinan
terkontaminasi pada saat pengangkutan
atau juga dapat terkontaminasi oleh tenaga
pengolah dan penyaji makanan.
Dengan ditemukannya bakteri Coliform
pada usap tangan dari semua tenaga
pengolah dan penyaji makanan dan
ditemukannya bakteri E.Coli pada usap 2
tenaga penyaji yaitu di dapur saji R.10 (0,02
bakteri E.Coli/cm2 luas kedua permukaan
telapak tangan) dan di dapur A.1 (0,008
bakteri E.Coli/cm2 luas kedua permukaan
telapak tangan), menunjukkan bahwa
tenaga pengolah dan penyaji makanan
kurang memperhatikan prinsip-prinsip
sanitasi penyehatan makanan yang ada
seperti pencucian tangan, kebersihan dan
kesehatan diri.
6. Nama Jurnal : Sanitasi Bahan Untuk mengetahui apakah Bahan Kualitatif Hasil pemeriksaan sayuran di
Gama Sains Makanan Pada sayuran dimasak, dan untuk makanan laboratorium rnenunjukkan bahwa
Nama penulis : dari 23 sayuran yang diteliti
Usaha Katering mengetahui tingkat pada usaha terdapat 8 sayuran tercemar oleh
Ami Noviana Di Kota kemampuan pemilik dalam katering parasit usus. Parasit usus
Pangkong1, Adi Yogyakarta memilih, mencuci, terbanyak yang mencemari sayuran
Heru Sutomo, tersebut adalah telur dan larva cacing
menyimpan, memasak tambang sp. (17,4%1, diikuti Oosista
Umayah sayuran, dan penyajian Toxop/asma gondii (8,7%), dan sista
Vol.4 No.2. Juli 2002 makanan Balantidium coli (8,7%). Menunjukkan
bahwa 8 sayuran dari 23 sayuran
yang diperiksa terkohtaminasi parasit
usus. Sayur-sayuran tersebut adalah
bayam, kol, selada, kemangi, sawi
hijau, kangkung, lembayung, dan kacang
panjang. Menunjukkan bahwa dari hasil
kuesioner yang diajukan kepada
pengelola usaha katering, diketahui
bahwa mereka telah memiliki
pengetahuan yang baik ( 100%) dalam
pemilihan, pencucian, dan pengolahan
sayuran. Lima puluh tujuh persen
pengelola kate• ring menyimpan
sayuran dalam kulkas dan 67%
pengelola menyajikan sayuran dalam
plastik tertutup.
7. Nama Jurnal : Higiene Dan Tujuan penelitian ini adalah Higiene dan Deskriptif Hasil penelitian berdasarkan karakteristik
Higiene Dan Sanitasi Sanitasi Pada untuk mengetahui penerapan sanitasi pada responden menunjukkan terdapat 73,9%
Nama penulis : Pedagang higiene dan sanitasi pada pedagang responden berusia 24-54 tahun, 52,2%
Febria Agustina , Makanan Jajanan pedagang makanan jajanan makanan responden berjenis kelamin laki-laki, 47,8%
Rindit Pambayun , Tradisional Di tradisional di lingkungan jajanan responden telah bekerja sebagai pedagang
Fatmalina Febry Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Tradisional makanan jajanan tradisional selama 1-10
Sekolah Dasar Di Demang Lebar Daun tahun, terdapat responden dengan tingkat
Kelurahan Palembang tahun 2009. pendidikan tertinggi yaitu tamat akademi
Demang Lebar sebanyak 4,3%, serta responden dengan
Daun Palembang pendidikan terendah yaitu tidak sekolah
Tahun 2009 sebanyak 8,7%. Selain itu, hasil penelitian
juga menunjukkan terdapat 47,8%
responden hygiene perorangannya tidak
baik, 65,2% responden memiliki sanitasi
yang tidak baik dari segi peralatannya,
30,4% responden menyajikan makanan
jajanan dalam keadaan sanitasi yang tidak
baik, dan 47,8% responden yang memiliki
sarana penjaja yang sanitasinya tidak baik.
8. Nama Jurnal : Mutu Untuk mengetahui mutu Mutu Non Rata-rata total mikroba tertinggi pada
Jurnal Gizi dan Mikrobiologis mikrobiologi produk mikrobiologi eksperimental pengamatan minggu ke 1, ke 2, dan ke 3 di
Pangan Minuman minuman jajanan yang dijual produk SD Panaragan adalah jenis minuman es
Nama penulis : Jajanan Di di SD wilayah Bogor Tengah minuman doger dengan kategori cukup banyak
Dwi Ariyani, Faisal Sekolah Dasar serta mempelajari hubungan jajanan sampai TBUD (Terlalu Banyak Untuk
Anwar Wilayah Bogor praktek higene dan sanitasi Dihitung). Pada minggu ke 3 juga terdapat
Vol.1 No.1. Juli 2006 Tengah pedagang yang mempenga- mikroba tertinggi pada minuman jenis es
: 44-50 ruhi kontaminasi produk kelapa dan pada minggu ke 4 adalah jenis
minuman. minuman es campur dengan
kategori TBUD. Jumlah mikroba tertinggi
pada pengamatan minggu ke 1 di SD
Empang ada pada minuman jenis es jeruk
dengan total mikroba 107 koloni/gram dan
pengamatan minggu ke empat untuk jenis
minuman es kemasan dengan kategori
TBUD. Pengamatan minggu ke 2 dan minggu
ke 3 tidak ada minuman yang masuk
kategori tinggi karena berada sama atau di
bawah 106 koloni/gram. Di SD Papandayan
pada pengamatan minggu ke 1 terdapat
jenis minuman yang mempunyai total
mikroba tertinggi yaitu jenis minuman
jajanan es doger dengan kategori TBUD.
Pada pengamatan minggu ke 2 terdapat dua
jenis minuman dengan kategori tertinggi
yaitu minuman es sirsak dan es kemasan
dengan jumlah mikroba mencapai 107
koloni/gram. Pada pengamatan minggu ke 3
terdapat dua jenis minuman yang masuk
kategori tertinggi yaitu minuman es teh dan
es doger sedangkan pada pengamatan
minggu ke 4 minuman es doger dengan
jumlah mikroba mencapai 107 koloni/gram.
Pengamatan selama empat minggu
terhadap rata-rata total mikroba di SD
Panaragan menemukan bahwa minuman es
doger yang mempunyai jumlah mikroba
tertinggi yaitu mencapai 108 koloni/gram. Di
SD Empang jenis minuman yang mempunyai
rata-rata total mikroba tertinggi pada
pengamatan selama empat minggu adalah
minuman kemasan
dengan jumlah mikroba mencapai 107
koloni/gram, sedangkan di SD Papandayan
ditemukan minuman es doger dengan
jumlah mikroba mencapai 107 koloni/gram.
Praktek sanitasi dan higiene pedagang
menentukan tingkat pencemaran minuman
jajanan oleh mikroba. Uji statistik
menunjukkan ada hubungan antara praktek
sanitasi dan higiene dengan total mikroba
minuman
jajanan.
9. Nama Jurnal : Faktor Penentu Tujuan penelitian ini adalah Kontaminasi Kualitatif Higiene sanitasi jajanan di sekolah dasar
urnal Kesehatan Kontaminasi mengetahui kontaminasi bakteriologi Kabupaten Tangerang umumnya belum
Masyarakat Nasional Bakteriologik bakteriologi pada makanan pada memenuhi syarat. Berbagai
Nama penulis : pada Makanan jajanan serta faktor yang makanan faktor yang berhubungan dengan
Anton Wibawa Jajanan di mempengaruhinya. jajanan kontaminasi bakteriologik pada makanan
Vol. 3, No. 1, Agustus Sekolah Dasar jajanan adalah kondisi peralatan, sarana air
2008 bersih, pengetahuan dan perilaku
pedagang. Perilaku pengelola makanan
merupakan faktor penting kontaminasi
bakteriologik pada makanan setelah
dikontrol oleh variabel peralatan, sarana air
bersih dan pengetahuan. Perilaku yang tidak
baik akan meningkatkan risiko kontaminasi
bakteriologik pada makanan jajanan.
10. Nama Jurnal : Aspek Sanitasi Tujuan dari penelitian ini Higiene Kualitatif Food handler baik pada kantin asrama
Jurnal Gizi dan Dan Higiene adalah untuk mempelajari Di Kantin putri mau pun putra masih perlu
Pangan Di Kantin Asrama aspek sanitasi dan higiene di Asrama ditingkatkan kesadarannya untuk
Nama penulis : Tingkat Persiapan kantin asrama TPB-IPB dan Tingkat menerapkan prinsip sanitasi dan higiene
Evy Damayanthi, Lilik Bersama (Tpb) secara khusus untuk Persiapan dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan
N. Yuliati, Vitriani Y. Institut Pertanian menganalisis pengaruh lokasi Bersama (Tpb) mikroba indikator sanitasi masih terdapat
Suprapti, Fitriana Bogor kantin dan kebersihan tangan pada tangan semua food handler.
Sari juru masak terhadap total Pencucian tangan dengan air saja masih
Vol.3 No.1. Maret mikroba, Escherichia coli, kurang sehingga perlu dibiasakan
2008 : 22 - 29 Enterobacter aerogenes, dan menggunakan sabun. Mikroba indikator
Staphylococcus; serta sanitasi pada tangan juru masak di Kantin
menganalisis pengaruh lokasi Asrama Putra dan Putri TPB-IPB ditemui
kantin dan jenis alat terhadap dengan kategori tidak ada hingga kategori
jumlah kapang dan khamir, banyak sekali (> 11 CFU). Jumlah total
bakteri proteolitik dan spora mikroba, E. coli, E. aerogenes dan Food
bakteri peralatan. handler baik pada kantin asrama putri mau
pun putra masih perlu ditingkatkan
kesadarannya untuk menerapkan prinsip
sanitasi dan higiene dengan baik dan benar.
Hal ini dikarenakan mikroba indikator
sanitasi masih terdapat pada tangan semua
food handler. Pencucian tangan dengan air
saja masih kurang sehingga perlu dibiasakan
menggunakan sabun. Mikroba indikator
sanitasi pada tangan juru masak di Kantin
Asrama Putra dan Putri TPB-IPB ditemui
dengan kategori tidak ada hingga kategori
banyak sekali (> 11 CFU). Jumlah total
mikroba, E. coli, E. aerogenes dan

Anda mungkin juga menyukai