Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

SELAMA COVID – 19 DARI BULAN MEI – DESEMBER 2020


PADA KONVEKSI SUPER DI JAMBI

DI SUSUN OLEH :
(KELOMPOK 1)

1. Bima Putra Pradana (2020110003


2. Siti Nurmaya Sari )
(2020110090
)
3. Nadamah (2020110093
)
4. Muhammad Rizky (2020110094
)
5. Muhammad Renaldi (2020110095
)
6. Dina Sepri Rahayu (2020110096
)
7. Ghinaa Fadiya Fitri (2020110097
)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
Jl. Prof. DR. Soepomo No.84, RT.7/RW.1, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakar
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini berjudul “Pengaruh
Motivasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Selama Covid 19 dari Bulan Mei -
Desember 2020 Pada Konveksi Super di Jambi”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
yang membidangi mata kuliah tersebut dan semua pihak yang telah ikut mendukung dan
membantu dalam menyelesaikan tugas ini

Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan sebagai
penulis dan pembaca. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat di butuhkan
sebagai bahan evaluasi kedepan nya, sehingga penulis dapat membuat makalah yang lebih
baik di masa mendatang. Semoga dokumen ini bermanfaat untuk para pembaca dan
khususnya bagi penulis.

Jakarta, 15 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bekerja


lebih efisien. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk mampu
meningkatkan daya saing untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan karyawannya.
Tidak hanya menghadapi pesaing perusahaan tetapi juga berjuang melawan kondisi pandemi
yang semakin lama semakin meningkat. Hal yang menjadi perhatian pertama perusahaan
adalah bagaimana menjaga dan meningkatkan motivasi kerja karyawan agar selalu fokus
pada tujuan perusahaan.
Karyawan sebagai sumber daya manusia adalah salah satu elemen penting bagi
perusahaan. Setiap karyawan memiliki kinerja masing masing, kinerja juga dapat terjadi
karena adanya disiplin kerja dan motivasi kerja. Disiplin merupakan tindakan manajemen
untuk mendorong karyawan memenuhi tuntutan berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh
karyawan. Pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki
dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku sehingga para karyawan bekerja secara
tanggap dengan karyawan yang lain dan meningkatkan prestasi kerjanya. Disiplin ini dapat
membantu karyawan menjadi lebih produktif. Selain itu, motivasi merupakan faktor penting
untuk peningkatan kinerja karyawan. Motivasi bisa tumbuh melalui dorongan diri sendiri
maupun orang lain.
Moekijat (2002:21) menyatakan bahwa kinerja menggambarkan perasaan
berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan, dan kegiatan. Apabila
karyawan merasa senang dan nyaman, optimis terhadap pekerjaan, serta berkomunikasi
dengan baik antara satu dengan yang lain, maka karyawan itu dapat dikatakan memiliki
semangat kerja yang tinggi. Sebaliknya apabila karyawan tidak puas, mudah marah, memiliki
komunikasi yang buruk dengan yang lain, maka reaksi tersebut dapat dikatakan sebagai
semangat yang rendah.
Dalam sebuah perusahaan kinerja karyawan sangatlah penting. Karena, pentingnya
sebuah kinerja perlu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Menurut Kasmir
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kemampuan dan keahlian,
pengetahuan, rancangan kerja, kepribadian, motivasi kerja, kemampuan, gaya kepemimpinan,
budaya organisasi, kepuasan kerja, lingkungan kerja, loyalitas, komitmen, dan disiplin kerja.
Dalam faktor diatas peneliti memilih faktor motivasi dan disiplin kerja. Motivasi disini
sangatlah penting untuk kinerja karyawan karena dengan adanya motivasi dari diri karyawan
maka akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
Pengertian motivasi kerja itu sendiri adalah kemauan kerja yang timbul karena adanya
dorongan dari dalam diri untuk meningkatkan produktivitas kinerja dan semangat kerja
karyawan. Hasibuan menyatakan bahwa pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan. Motivasi kerja memberikan energi yang dapat menggerakan
segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi serta meningkatkan kegairahan
dan kebersamaan. Dengan motivasi kerja yang tinggi akan timbul semangat dan giat dalam
melaksanakan pekerjaanya.
Motivasi kerja mempunyai dua bentuk dasar yaitu ekstrinsik dan intrinsik, yang
diperlukan untuk membantu menaikkan kinerja karyawan. Motivasi kerja ekstrinsik adalah
hal-hal yang dilakukan perusahaan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja seperti gaji,
hubungan antar karyawan, kondisi kerja, status dan lain sebagainya, sedangkan motivasi kerja
instrinsik adalah faktor penyebab dari perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan tujuan
tertentu seperti kemauan beribadah dan memberikan kontribusi perusahaan untuk
mengembangkan kapasitas dirinya.
Dalam hal tersebut dapat dicermati bahwa motivasi kerja adalah bagian yang sangat
penting dalam menjalankan dan mencapai tujuan perusahaan. Sikap mental karyawan yang
positif terhadap situasi kerja itulah yang membuat motivasi kerja meningkat untuk
memaksimalkan dalam pekerjaanya.
Perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan kerja, karena dengan kepuasaan kerja
tadi membuat karyawan menjadi lebih fokus akan pekerjaannya. Apabila karyawan merasa
tidak nyaman, kurang dihargai, atau tidak mengembangkan potensinyang dimiliki maka
karyawan tidak akan fokus dalam pekerjaanya. Robbins (2007:148) menyatakan bahwa
kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaanya.
Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan dan
kebijakan organisasi, memenuhi standar kerja, hidup pada kondisi kerja yang sering kurang
ideal, dan hal serupa lainnya. Ini berarti penilaian (assessment) seorang karyawan terhadap
kepuasan atau ketidakpuasannya terhadap pekerjaan merupakan penjumlahan yang rumit dari
sejumlah unsur pekerjaan yang diskret.
PT. Konveksi Super di Jambi merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang usaha
jasa sablon, seperti baju organisasi , baju komunitas dan dan baju ormas. Berdiri sejak tahun
1995 sampai dengan saat ini. Sejak pendemi covid-19 ini tingkat sumber daya manusia di PT.
Konveksi Super menurun, tidak seperti biasanya yang dikarenakan peningkatan Covid yang
semakin tinggi mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan produksi sehingga terjadi
ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Hal tersebut berpengaruh
terhadap menurunnya motivasi kerja karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kinerja
karyawan di PT. konveksi Super dan mencari upaya untuk meningkatkan motivasi itu
kembali. Oleh karena itu, Konveksi Super sangat membutuhkan karyawan yang memiliki
motivasi yang tinggi agar kinerja karyawan maksimal sehingga pekerjaan terselesaikan
dengan baik.
Terdorong akan rasa keingintahuan itulah yang membuat penulis memilih topik
mengenai upaya meningkatkan motivasi kerja. Selanjutnya, hasil pengkajian itu diuraikan
dalam makalah “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan selama
Covid-19 dari bulan Mei-Desember 2020 pada Konveksi Super di Jambi”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan selama


Covid-19 dari bulan Mei-Desember 2020 pada Konveksi Super di Jambi?
2. Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Motivasi Kerja terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan selama covid-19 dari bulan Mei-Desember 2020 pada
Konveksi Super di Jambi?
3. Apakah kepuasaan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimasa pandemi
Covid-19 ini?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan


selama covid-19 dari bulan Mei-Desember 2020 pada Konveksi Super di Jambi.
2. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Motivasi Kerja
terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan selama covid-19 dari bulan Mei-Desember
2020 pada Konveksi Super di Jambi.
3. Mendeskripsikan kepuasaan kerja yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan
dimasa pandemi Covid-19.
1.4 Manfaat Kegiatan

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif dan
bermanfaat bagi pihak Konveksi Super dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan
2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan kreativitas


mahasiswa serta dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya maupun
pengembangan lebih lanjut
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Motivasi Kerja
1. Pegertian Motivasi kerja
Dalam suatu pekerjaan seseorang di dasari oleh adanya dorongan yang
mengacu untuk orang tersebut dapat melakukan pekerjaannya. Dorongan tersebut
dapat di dasari pada kemauan diri sendiri atau ada pihak lain yang ikut memberikan
dorongan kepada seseorang. Motivasi kerja bisa mempengaruhi seseorang untuk dapat
memiliki energi yang mampu menggerakan segala potensi yang ada, sehingga
menciptakan keinginan yang tinggi serta meningkatkan kegairahan dan kebersamaan
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Motivasi berasal dari kata latin
movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar seseorang mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2015).
Dikutip dari Merihot (dalam Marliani, 2015) bahwa motivasi adalah faktor
yang mengarahkan dan mendorong sikap dan keingingan seseorang untuk
melaksanakan suatu kegitan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras. Baron
(2003) juga menjelaskan bahwa motivasi merupakan serangkaian proses yang muncul
atau timbul dari dalam diri individu, yang mengarahkan dan memelihara atau menjaga
perilaku manusia terhadap tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Kondalkar (2007) motivasi kerja memiliki beberapa karakteristik,
diantaranya adalah sebagai berikut: a). Motivasi merupakan fenomena psikologis
dimana terdapat dorongan dari dalam untuk mencapai sesuatu yang lebih baik,
individu akan termotivasi dengan baik jika kinerja yang dicapai dan hubungan
organisasi bersifat positif. b). Motivasi merupakan suatu proses yang
berkesinambungan. c). Motivasi disebabkan karena nilai atau harapan yang dirasakan
oleh individu. d). Individu akan termotivasi jika ada dorongan yang bersifat positif,
misalnya mengacu insentif yang ditawarkan oleh organisasi untuk mencapai efisiensi.
Sementara itu pengertian dari kerja merupakan bentuk kegiatan yang
berintegritas dan bertujuan untuk mendapatkan kepuasan, serta melibatkan tinjauan
konsep kerja dari sudut pemberdayaan sumber daya manusia.
Dari beberapa definisi yang telah di kemukakan oleh beberapa tokoh, dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan untuk bekerja dengan
mengarahkan segala potensi yang dimiliki seseorang untuk mendapatkan tujuan yang
ingin di capai.

2. Faktor-faktor Motivasi Kerja


Winardi (2011) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja seorang karyawan berasal dari 2 faktor, yaitu internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
seorang karyawan. Faktor internal terdiri dari persepsi mengenai diri sendiri,
harga diri, prestasi, harapan, kebutuhan, pembawaan individu, tingkat pendidikan,
dan pengalaman masa lalu.
b. Faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
karyawan. Faktor ini terdiri dari lingkungan kerja, pemimpin dan gaya
kepemimpinannya, tuntutan perkembangan organisasi, dan dorongan atasan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja adalah faktor internal dan eksternal. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan faktor harga diri yang terdapat di dalam faktor internal,
sebagai faktor yang mempengaruhi motivasi kerja. Pemilihan faktor harga diri di
dasari oleh pemikiran bahwa harga diri merupakan hal penting yang harus dimiliki
oleh setiap inividu. Winardi (2011) menyatakan bahwa harga diri dapat
mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Harga diri merupakan persepsi seseorang
mengenai dirinya sendiri apakah dirinya mampu dan layak dalam melakukan sesuatu.
Ketika seseorang merasa mampu dan layak, maka orang tersebut akan memiliki
semangat dan motivasi yang tinggi dalam mengerjakannya. Hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Noordjanah (2015) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif antara harga diri dengan motivasi. Semakin tinggi harga diri
yang dimiliki oleh individu, maka akan semakin tinggi motivasinya. Semakin rendah
harga diri yang dimiliki oleh individu, maka akan semakin rendah motivasinya.

3. Tujuan Motivasi Kerja


Menurut Hasibuan dalam (Kurniasari, 2018) terdapat beberapa tujuan
motivasi sebagai berikut:
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.

2. Meningkatkan moral dan keputusan kerja karyawan.


3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan perusahaan.
5.Meningkatkan kedisplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.
6. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
8. Mengefektikan pengadaan karyawan.
9 Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
10. Meningkatkan kinerja karyawan.
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
12 Meningkatkan kinerja karyawan.

B. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja yaitu kunci berhasil atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Wibowo (2012) kinerja berasal dari pengertian performance, ada juga yang
menyatakan kinerja merupakan hasil kerja tetapi makna sebenarnya lebih luas yaitu
mencakup proses kerja bukan hanya hasil kerja. Menurut Koopmans, et al.(2014),
kinerja individu adalah perilaku atau tindakan yang relevan dengan tujuan organisasi.
Bernardin dan Russel (Yusuf, 2015), mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-
hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun
waktu tertentu. Kinerja karyawan sering diartikan sebagai pencapaian tugas,dimana
karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan program kerja organisasi untuk
menunjukkan tingkat kinerja organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil yang diinginkan dari pelaku (Wulan, 2011).
Menurut Hasibuan (2002) kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dapat
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan,pengalaman, kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja
merupakan gabungan dari dua faktor yaitu: kemampuan dan minat seorang
pekerja,kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan
tingkat motivasi seorang pekerja.semakin tinggi ketiga faktor di atas maka semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan pekerja tersebut. Mangkunegara (2005) kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Di kutip dari beberapa penjelasan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan merupakan suatu hasil kerja/prestasi yang telah dilakukan seseorang
atas tugas yang telah di berikan kepadanya.

2. Tujuan

3. Aspek atau faktor yang mempengaruhi Motivasi kerja


Menurut Suwarto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
diantaranya:
1. Teknik organisasi bentuk susunan organisasi dimana para karyawan bekerja,
memberi pengaruhiyang sangat besar kepada semangat dan kepuasan kerja karyawan.
2. Struktur sosial, 28 struktur sosial suatu kelompok membawa pengaruh yang tidak
kecil artinya bas bagi diri pribadi para anggota, mereka lebih senang bekerja dalam
suatu kelompok dimana terdapat pergaulan yang fleksibel.
3. Kemayan untuk menyelesaikan tugas produktifitas masing-masing karyawan sangat
tergantung kepada kemauan mereka untuk bekerja keras.
4. Imbalan yang diterima dari bekerja untuk para karyawan baik imbalan intrinsik
maupun imbalan ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap semangat kerja mereka.
5. Dapat diterima karyawan sebagai anggota kelompok akan membawa
pengaruhterhadap ketenangan kerja suatu kelompok atau karyawan itu sendiri

Menurut Winardi 1983 (dalam Suwarto 2010) Faktor factor yang mempengaruhi
motivasi kerja adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan – kebutuhan pribadi
2. Tujuan – tujuan dan persepsi – persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan
3. Cara denga apa kebutuhan kebutuhan serta tujuan tujuan tersebut akan di
realisasikan.
Adapun menurut Psikologi faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
dibedakan atas faktor interen dan eksteren yang berasalah dari karyawan
yakni :
1. Faktor Interen, Dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang
yang meliputi :

a). Keinginan untuk dapat hidup, , merupakan kebutuhan setiap manusia


untuk bertahan hidup yang meliputi : mendapat kompensasi, memiliki
pekerjaan tetap, dan suasana kerja yang aman dan nyaman.

b). Keinginan untuk dapat memiliki. dapat mendorong seseorang untuk mau
melalakukan pekerjaan. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari
yang apabila memiliki keinginan yang keras maka dapat mendorong orang
untuk mau bekerja.

c). Keinginan untuk dapat memperoleh penghargaan. yang disebabkan


adanya keinginan untuk dihormati, dihargai, dan diterima oleh orang lain.

d). Keinginan untuk memperoleh pengakuan. yang meliputi : penghargaan


terhadap prestasi, hubungan kerja yang harmonis, pimpinan yang adil, dan
dihargai masyarakat

e). Keinginan untuk berkuasa. dapat mendorong seseorang untuk bekerja.


Hal ini dapat memungkinkan seseorang menjadi pemimpin atau penguasa
dalam organisasi

2. Faktor Eksteren Dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang


yang meliputi :

a). Kondisi lingkungan kerja. , meliputi keseluruhan sarana dan prasarana


kerja yang ada disekitar lingkungan kerja  karyawan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

b). Kompensasi yang memandai. merupakan alat motivasi  yang paling


ampuh untuk mendorong para karyawan dapat bekerja dengan baik.

c). Supervisi yang baik. Fungsi supervisi adalah memberikan pengarahan,


dan membimbing dalam bekerja. Dengan hubungan yang baik antara supervisi
dan para karyawan, maka akan dapat menghadapi segala masalah dengan baik.

d). Adanya jaminan pekerjaan. Hal ini bisa membuat para karyawan akan
mau bekerja keras untuk perusahaan. Para karyawan memiliki keinginan kalau
jaminan karier yang jelas untuk masa depan mereka dapat dijamin oleh
perusahaan.

e). Status dan tanggung jawab. merupakan dorongan untuk memenuhi


kebutuhan atau keinginan akan rasa sebuah pencapaian.

f). Peraturan yang fleksibel. Biasanya dalam suatu perusahaan


memiliki sistem dan prosedur yang harus dipatuhi oleh para karyawan, yang
bersifat untuk mengatur dan melindungi para karyawan. Semua peraturan yang
berlaku diperusahaan harus dikomunikasikan sejelas-jelasnya kepada para
karyawan.

Anda mungkin juga menyukai