Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sarah Nur Azizah Jamaluddin

NIM : 70600121022

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit endemik yang sudah
memakan cukup banyak korban di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue
yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini seringkali muncul pada
musim penghujan, yaitu saat banyak genangan air yang menjadi tempat favorit nyamuk
untuk bertelur.
Seseorang yang terserang DBD biasanya ditandai dengan gejala demam tinggi, sakit
kepala berat, nyeri pada bagian belakang mata, nyeri sendi dan otot, muntah, dan ruam
kulit. Gejala ini biasanya muncul setelah 6 hari terinfeksi dan berlangsung selama 10 hari.
Pada kasus yang parah, DBD bisa menimbulkan pendarahan dan berisiko menyebabkan
kematian apabila tidak segera ditangani.
Menghindari DBD sangat penting bagi Anda dan keluarga, karena penyakit ini bisa
berbahaya dan berakibat fatal. Mengenali daerah rawan DBD dapat membuat Anda lebih
berhati-hati jika sedang atau berniat bepergian ke sana. Indonesia termasuk ke dalam
negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Pasifik. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017, provinsi dengan angka DBD
tertinggi adalah Bali. Jumlah kasus kematian akibat DBD di seluruh Indonesia pada tahun
2017 mencapai 493 orang.
Sebagai seorang travel medicine mempelajari berbagai aspek terkait upaya untuk
menjamin wisatawan tetap sehat selama melakukan dan sesudah perjalanan atau aktivitas
wisata, sudah merupakan kewajiban. Upaya tersebut dibagi menjadi 3 langkah, yairu pre-
travel (sebelum melakukan perjalanan), during travel (ketika melakukan perjalanan), dan
post travel (sesudah melakukan perjalan).
Untuk mempersiapkan calon wisatawan sebelum keberangkatan nya (pre-travel) ke
wilayah endemik DBD seperti Bali, Indonesia, sebagai seorang travel medicine saya akan
memberikan konsultasi pra wisata dengan cara :
1. Melakukan risk-assesment individual untuk menemukan, mengenali dan
menggambarkan risiko terhadap masing-masing calon wisatawan. Agar kita
dapat mengetahui identitas, kondisi khusus, riwayat imunisasi, dan pengalaman
wisata sebelumnya dari calon wisatawan. Dengan tujuan, dari hasil analisis risiko
tersebut dapat membantu dalam membuat rencana perjalanan.
2. Memberikan informasi dan edukasi kepada calon wisatawan mengenai risiko
perjalanan nya ke Bali dan cara pencegahan nya terutama pada DBD.
3. Memberikan vaksinasi Dengvaxia yang telah disetujui oleh WHO dan FDA sejak
tahun 2015 untuk mengatasi infeksi virus Dengue. Vaksin Dengvaxia juga
direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bila diperlukan, saya
juga akan memberikan obat profilaksis dan self treatment.
Ketika wisatawan melakukan perjalanan nya (during travel), pada saat itulah semua
rencana perjalanan diaplikasikan. Seluruh rencana perjalanan yang sudah dirancang harus
dijalankan agar risiko yang diperkirakan bisa diminimalisir atau bahkan dicegah untuk
terjadi. Cara pencegahan DBD yang paling efektif untuk wisatawan selama perjalanan adalah
menghindari gigitan nyamuk dengan memakai repellents yang mengandung N,N-diethyl-3-
methylbenzamide (DEET). Pemakaian pakaian protektif yang sudah diresapi dengan
permethrin dan insektisida. Pakaian tersebut sebaiknya dipakai pada pagi hingga sore,
karena nyamuk aedes menggigit pada siang hari. Nyamuk aedes juga suka menggigit di
dalam rumah dan di tempat yang gelap, seperti di kamar mandi, di belakang tirai, di bawah
tempat tidur, oleh karena itu dianjurkan menyemprotkan insektisida pada daerah-daerah
tersebut.
Setalah wisatawan telah selesai melakukan perjalanan nya (post-travel), semua
wisatawan, terutama wisatawan yang bepergian cukup lama harus memeriksakan
kesehatan nya kembali, dan pentingnya hal ini sudah saya informasikan ketika konsultasi
pre-travel. Bagi wisatawan yang mengalami gejala demam, diare, mual muntah, sakit
kepala, muncul ruam merah pada kulit, kelelahan parah dan nyeri sendi pastinya akan
langsung saya berikan pelayanan kesehatan atau bahkan di evaluasi di rumah sakit untuk
menentukan penyebab nya apakah DBD atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai