Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fakhri Furqoni Kelas : Pendidikan Sosiologi B 2018

NIM : 1405618036

Review Vision Malaysia 2020

Pada tahun 1985 Perdana Menteri Malaysia yakni Dr. Mahathir membuat revolusi
industrial dengan membuat mobil sendiri bagi negara Malaysia yaitu Proton dan hal itu
berdampak kepada perubahan industri dan teknologi Malaysia kearah yang modern. Setelah
itu Mahathir juga membuat beberapa mega proyek untuk kemajuan Malaysia seperti bandara
internasional Malaysia, Menara Petronas, dan lain sebagainya. Semua project ini merupakan
bagian dari wawasan 2020, wawasan atau visi 2020 adalah sebuah gagasan yang dicetuskan
oleh Mahathir yang menjadikan Malaysia maju sebagai sebuah negara, bukan hanya dalam
maju lingkup ekonomi tetapi mencakup seluruh aspek baik politik, sosial, budaya, dan lain –
lain. Pada 1997 malaysia dilanda krisis finansial dimana mata uang ringgit terdepresiasi
hampir 50% dollar AS dan hal itu berdampak kepada perkembangan wawasan 2020. Pada
2000 akhirnya ekonomi Malaysia pulih, tapi pada 2003 Dr. Mahathir mengundurkan diri dari
jabatannya dan digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi, namun seteah 6 tahun berkuasa
akhirnya ia digantikan hal itu dikarenakan Ahmad Badawi tidak bisa berkomitmen untuk
terus mengawal wawasan 2020, terlihat dari pertumbuhan ekonomi dan industrinya yang
tidak stabil.

Pada realitanya Malaysia terlibat dalam permasalahan etnis dan ras yang cukup
berpengaruh kepada kemajuan negaranya. Banyak politikus atau pemerintah itu sendiri
memainkan politik ras dan agama untuk meraup keuntungan dan menduduki jabatan.
Akibatnya perilaku rasisme dan ketidasetaraan ras atau suku terjadi di Malaysia.
Permasalahan ini menjadi masalah yang serius karena berdampak kepada wawasan 2020
yang pada tahun 1991 sudah dicanangkan. 30 tahun berlalu, Malaysia dengan sederet
permasalahannya pada akhirnya belum bisa mencapai apa yang dicita – citakan oleh Dr.
Mahathir melalui wawasan 2020 nya. Masih banyak permasalahan yang harus dibenahi dan
diperbaiki untuk bisa mencapai indikator wawasan 2020 dan mengatakan bahwa Malaysia
sebagai negara maju. Muncullah visi kemakmuran 2030, yang berorientasi pada
pemberantasan kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada di Malaysia. Namun yang
dipertanyakan adalah apakah visi kemakmuran 2030 ini bisa terwujud dan bisa terlaksana
dengan jangka waktu hanya 10 tahun. Masyarakat Malaysia berharap visi kemakmuran 2030
ini menjadi titik balik Malaysia untuk bisa mencapai kemakmuran seperti apa yang
dicanangkan pada wawasan 2020.

Anda mungkin juga menyukai