Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Analisis Break Even Point Break even point adalah suatu keadaan dalam suatu operasi

perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/impas (penghasilan = total biaya). Sebelum
memproduksi suatu produk perusahaan terlebih dahulu merencanakan seberapa besar laba yang
diinginkan. Ketika menjalankan usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan
analisis titik. impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapapenjualan yang dilakukan
tidak menjadikan usaha tersebut rugi. Dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang
bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi
sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan
titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis break
even point sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan. Dalam
analisis laporan keuangan, dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui (Michell, 2006), yaitu
antara lain:

1. Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba;

2. Struktur biaya tetap dan variabel;

3. Kemampuan perusahaan memberikan margin untuk menutupi biaya tetap; serta

4 Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas perusahaan tidak mengalami laba dan
rugi.

Selanjutnya, dengan adanya analisis break even point tersebut akan sangat membantu manajer
dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil
keputusan untuk meminimalkan kerugian memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi
keuntungan yang diharapkan melalui penentuan harga jual per satuan, produksi minimal, serta
pendesainan produk, dan lainnya. Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dahulu hal-
hal di bawah ini, yaitu antara lain:

1. Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode,

2. Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan; serta

3. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya variabel.

Teknik analisis break even point atau cost volume profit analysis sering digunakan dalam
menganalisis keuangan perusahaan Model ini mencoba mencari dan menganalisis aspek hubungan
antara besarnya investasi dan besarnya volume rupiah yang diperlukan untuk mencapai tingkat laba
tertentu. Dalam perusahaan peranan penjualan sudah jelas sebagai "generating income" yaitu
sumber pembentukan laba. Produsen menginginkan agar penjualan dapat menutupi biaya total yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan. Beroperasi atau
tidak, biaya ini harus dikeluarkan, misalnya biaya penyusutan, biaya sewa, biaya gaji, dan lain lain.
Sebaliknya, semakin banyak volume kegiatan atau produksi semakin rendah biaya per unit biaya
variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada volume. kegiatan jika ada kegiatan pasti ada
biaya variabel ini Semakin banyak volume kegiatan maka semakin banyak biaya variabel. Namun
biaya per unit relatif sama Misalnya biaya bahan gaji tenaga kerja langsung komist penjualan, dll.
Pengetahuan terhadap biaya ini sangat penting dalam melakukan analisis break even point

Break even point berarti suatu keadaan perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami
rugi, artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat ditutupi oleh
penghasilan penjualan. Total biaya (biaya tetap dan variabel) sama dengan total penjualan, sehingga
tidak terjadi laba dan juga kerugian (Michell. 2006).

Pengertian Break Even Poin (BEP) Break even point adalah posisi dimana perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. BEP atau titik impas sangat penting bagi
manajemen untuk mengambil keputusan untuk menarik produk atau mengembangkan produk, atau
untuk menutup anak perusahaan yang tidak menguntungkan. Dengan kata lain, suatu usaha
dikatakan impas jika jumlah pendapatan atau revenue (penghasilan) sama dengan jumlah biaya,
atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.

Tujuan analisis titik impas adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas dimana pendapatan hasil
penjualan sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya tetapnya. Apabila suatu perusahaan
hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan muncul masalah break even dalam
perusahaan tersebut. Masalah break-even baru muncul apabila suatau perusahaan di samping
mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara totalitas
akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya biaya tetap
secara totalitas tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi.

Anda mungkin juga menyukai