“Analisa Kelakuan Partikel Berdasarkan Statistik Maxwell-Bolztmann
Bose-Einstein Dan Fermi-Dirac ”
Disusun Oleh :
Kelompok : 10
Ariyanti Putri (200801007)
Riska liani br ginting (200801035)
Riski Hidayat Pasaribu (200801047)
Sonya E. Simamora (200801087)
Ajeng Yumna Amartya (200801103)
Universitas Sumatera Utara
Jurusan Fisika
2021 TABEL EJAAN
No. Kesaalahan Halaman Perbaikan
Jika yang terlibat adalah distribusi malar Jika yang terlibat adalah distribusi malar 1. (kontinue), alih-alih distribusi diskrit dan 23 (kontinu), alih-alih distribusi diskrit dan energi energi gas menunjukkan bahwa jika hanya energi gas menunjukkan bahwa jika hanya 2. 23 kinetik molekullar energi kinetik molekular 3. Setiep kumpulan komponen momentum 24 Setiap kumpulan komponen momentum ….dalam keadaan yang sama, misalnya 4. …dalam keadaan yang sama, misalakan a. 27 a. ….merupakan akibat prinsip 5. …merupakan akibat prinsip ketaktentuan. 28 ketidakpastian. Tabel Perbandingan Fungsi Distribusi 6. Tabel Perbandinan Fungsi Distribusi Statistik 31 Statistik Setiap spin, partiekel berjarak cukup Setiap spin, partikel berjarak cukup 7. berjauhan sehingga fungsi gelombang tidak 31 berjauhan sehingga fungsi gelombang bertumpangan tidak bertumpangan …kecuali dalam sistem fonon dan equivalensi …kecuali dalam sistem fonon dan 8. 23 aquistiknya fonon… ekuivalensi aquistiknya fonon… Mekanika statis adalah aplikasi teori Mekanika statis adalah aplikasi teori probalitas yang memasukkan probalitas, yang memasukkan matematika matematika untuk menangani populasi 9. untuk menangani populasi besar ke bidang 22 mekanika, yang menangani gerakan partikel besar ke bidang mekanika yang atau objek yang dikenanai suatu gaya. menangani gerakan partikel atau objek yang dikenanai suatu gaya. Meskipun demikian, entropi dalam Meskipun demikian, entropi dalam termodinamika hanya dapat diketahui termodinamika hanya dapat diketahui secara secara empris sedangkan dalam 10. empris, sedangkan dalam mekanika statistika, 22 mekanika statistika entropi merupakan entripi merupakan fungsi distribusi sistem fungsi distribusi sistem pada kondisi pada kondisi mikro. mikro. Faktor 3/2 Kt dalam eksponen jelas mungkin, faktor 3/2 Kt dalam eksponen jelas kakarena peluang bahwa sebuah partikel mungkin karena peluang bahwa sebuah memiliki energi tinggi harus bertambah partikel memiliki energi tinggi harus 11. 23 dengan bebertambahnya energi, tetapi ini bertambah dengan bertambahnya energi bukan satu-sasatunya faktor yang memiliki tetapi ini bukan satu-satunya faktor sifat seperti itu. yang memiliki sifat seperti itu. Untuk menghitung energi internal total Untuk menghitung energi internal total E dari E dari sebuah sistem partikel yang harga 12. sebuah sistem partikel yang harga E nya 23 E-nya diketahui dan melihatnya apakah diketahui dan melihatnya apakah cocok. cocok. Energi rata-rata sebuah molekul gas ideal Energi rata-rata sebuah molekul gas ternyata tidak bergantung pada masa molekul, ideal ternyata tidak bergantung pada molekul ringan memiliki kelajuan rata-rata masa molekul. Molekul ringan memiliki 13. 25 yang lebih besar pada suatu temperatur kelajuan rata-rata yang lebih besar pada tertentu daripada molekul berat, seperti suatu temperatur tertentu daripada gambar berikut: molekul berat seperti gambar berikut: 14. Boson tidak memenuhi prinsip eksklusi, dan 26 Boson tidak memenuhi prinsip eksklusi fungsi gelombang boson tidak terpengaruh dan fungsi gelombang boson tidak oleh pertukaran setiap pasangan partikel. terpengaruh oleh pertukaran setiap pasangan partikel. Tetapi, karena partikel-partikelnya tak Tetapi, karena partikel-partikelnya tak terbedakan sehingga pertukaran dua terbedakan, sehingga pertukaran dua partikel 15. 30 partikel tetap memberi distribusi yang tetap memberi distribusi yang sama, maka sama maka pertanyaan diatas harus pertanyaan diatas harus dibagi dengan n! dibagi dengan n! D Partikel di kategorikan klasik contohnya Partikel dikategorikan klasik contohnya 33 16. molekul gas. molekul gas. Fungsi distribusinya yang sifatnya tidak Fungsi distribusinya yang sifatnya tidak ada 17. 33 ada batas pada jumlah partikel per batas pada jumlah partikel perkeadaan. keadaan.
TABEL DIKSI
No. Kesaalahan Halaman Perbaikan
Harga A bergantung dari jumlah partikel Harga A berdasarkan dari jumlah dalam sistem dan disini memegang peranan partikel dalam sistem dan disini 1 yang serupa dengan konstanta normalisasi 23 memegang peranan yang serupa dengan suatu fungsi gelombang. konstanta normalisasi suatu fungsi gelombang. Test yang lebih meyakinkan ialah Test yang lebih meyakinkan ialah penggunaan persamaan (2) untuk menggunakan persamaan (2) untuk 2 menghitung energi internal total E dari 23 menghitung energi internal total E dari sebuah sistem partikel yang harga E nya sebuah sistem partikel yang nilai E nya diketahui dan melihatnya apakah cocok. diketahui dan melihatnya apakah cocok. berbanding lurus dengan volume berbanding lurus dengan volume kulit bola permukaan bola (bentuk partikel) dalam 3 (bentuk partikel) dalam ruang momentum 24 ruang momentum tiga dimensi yang tiga dimensi yang berjari-jari p dan tebalnya berjari-jari p dan tebalnya Energi rata-rata sebuah molekul gas Energi rat-rata sebuah molekul gas ideal ideal ternyata tidak berdasarkan pada ternyata tidak bergantung pada massa massa molekul, molekul ringan 4 molekul, molekul ringan memiliki kelajuan 25 memiliki kelajuan rata-rata yang lebih rata-rata yang lebih besar pada suatu besar pada suatu temperatur tertentu temperatur tertentu daripada molekul berat daripada molekul berat untuk mencerminkan peluang yang sama untuk menjelaskan peluang yang sama 5 27 Jika partikelnya boson Jika partikelnya boson sifatnya tidak ada batas pada jumlah partikel sifatnya tak terbatas pada jumlah 6 33 perkeadaan. partikel perkeadaan.
TABEL KALIMAT
No. Kesaalahan Halaman Perbaikan
Mekanika statistika secara khusus dapat Mekanika statistika khususnya dapat digunakan untuk menghitung sifat digunakan untuk menghitung sifat 1. 22 termodinamika materi limbak termodinamika materi limbak berdasarkan data berdasarkan data spektroskopis dari spektroskopis dari molekul individual. molekul individual. 2. Anggapan dasar mekanika statistik ialah 22 Anggapan dasar mekanika statistik ialah terdapatnya banyak cara W partikel dapat terdapatnya banyak cara W partikel diatur antara keadaan yang bisa diperoleh dapat diatur terhadap keadaan yang bisa sehingga menghasilkan distribusi energi diperoleh sehingga menghasilkan tertentu untuk distribusi yang berpeluang distribusi energi tertentu untuk distribusi terbesar. yang berpeluang terbesar. maka persamaan (1) dapat ditulis 3. maka persamaan (1) dapat ditulis menjadi 24 menjadi: Partikel dengan spin 0 atau bilangan bulat Partikel dengan spin 0 atau bilangan 4. 26 yang disebut boson. bulat disebut boson. partikel di kategorikan boson contohnya partikel di kategorikan boson contohnya foton 5. 33 foton dalam rongga dan fonon dalam zat dalam rongga, fonon dalam zat padat, padat, partikel di kategorikan boson contohnya partikel di kategorikan boson contohnya foton foton dalam rongga, fonon dalam zat 6. dalam rongga, fonon dalam zat padat, fungsi 33 padat. Fungsi distribusinya dirumuskan distribusinya dirumuskan dengan dengan
TABEL PARAGRAF
No. Kesaalahan Halaman Perbaikan
Suku –1 pada penyebut dari persamaan (3.19) menyatakan bertambahnya peluang pengisian jamak keadaan energi oleh boson Suku –1 pada penyebut dari dibandingkan dengan peluang untuk pertikel persamaan (3.19) menyatakan terbedakan seperti molekul. Suku +1 pada bertambahnya peluang pengisian jamak persamaan (3.20) merupakan akibat prinsip keadaan energi oleh boson ketaktentuan. Harga α, e, dan T, f(∈) tidak dibandingkan dengan peluang untuk 1. pernah lebih besar dari 1. Dalam kedua 29 pertikel terbedakan seperti molekul. kasus tersebut , jika ∈≥ kT fungsi f Suku +1 pada persamaan (3.20) mendekati statistik MaxwelBoltzman. merupakan akibat prinsip ketaktentuan. Untuk boson f BE selalu lebih besar dari Harga α, e, dan T, f(∈) tidak pernah untuk molekul pada suatu harga ∈ / kT lebih besar dari 1. tertentu, dan untuk fermi…(penyisipan rincian yang tidak bertalian) 2. Fungsi distribusi f(∈) juga berubah 23 Fungsi distribusi f(∈) juga berubah terhadap temperature T. Faktor 3/2kT dalam terhadap temperature T. Faktor 3/2kT eksponen jelas mungkin, karena peluang dalam eksponen jelas mungkin, karena bahwa sebuah partikel memiliki energi tinggi peluang bahwa sebuah partikel memiliki harus bertambah dengan bertambahnya energi tinggi harus bertambah dengan energi, tetapi ini bukan satusatunya faktor bertambahnya energi, tetapi ini bukan yang memilki sifat seperti itu. Test yang satusatunya faktor yang memilki sifat lebih meyakinkan ialah penggunaan seperti itu. Test yang lebih meyakinkan persamaan (2) untuk menghitung energi ialah penggunaan persamaan (2) untuk internal total E dari sebuah sistem partikel menghitung energi internal total E dari yang harga E nya diketahui dan melihatnya sebuah sistem partikel yang harga E nya apakah cocok. Sistem yang sesuai untuk diketahui dan melihatnya apakah cocok. diperiksa ialah sampel gas ideal yang terdiri dari N molekul. Teori kinetik Sistem yang sesuai untuk diperiksa elementer dari gas menunjukkan bahwa ialah sampel gas ideal yang terdiri dari jika hanya energy kinetik molekullar rata- N molekul. Teori kinetik elementer dari ratanya 3/2kT hukum gas ideal gas menunjukkan bahwa jika hanya mempunyai bentuk yang benar pV=nkT energy kinetik molekullar rata-ratanya sehingga energi molekul total haruslah 3/2kT hukum gas ideal mempunyai E=3/2kT.( pemuatan kalimat topic kedua bentuk yang benar pV=nkT sehingga atau gagasan pokok lain ke dalam energi molekul total haruslah E=3/2kT. satu paragraph)