Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA PAREPARE

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UPTD SD NEGERI 89 PAREPARE
Jl. Stadion Gelora Mandiri No.60A Telp. 0421-7007089
Kode Pos 91125 Email: sdn89parepare@gmail.com
NPSN : 4 0 3 0 7 6 4 0
NSS : 1 0 1 1 9 6 1 0 1 0 6 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBELAJARAN TATAP MUKA MASA PANDEMI COVID-19
UPTD SD NEGERI 89 PAREPARE

Penerapan Protokol Kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Corona


Virus Disease (COVID-19) Pembelajaran di Sekolah UPTD SD Negeri 89 Parepare,
meliputi:
A. Pendahuluan
Dalam rangka mendukung fungsionalisasi Satuan Pendidikan mulai dari jenjang
SD/MI dan SMP/MTs, pada masa pendemi Corona Virus Disease 2Ol9 (Covid-19),
perlu dilakukan pengaturan kegiatan di pembelajaran di sekolah/madrasah melalui
sebuah SOP (Standar Operasional Prosedur). Penerapan SOP ini diharapkan
dapat langkah preventif yang efektif bagi warga sekolah/madrasah dalam
menghadapi pandemi Covid-l9 serta dampaknya, sekaligus meminimalisir risiko
akibat terjadinya kerumunan dalam satu lokasi.

B. Maksud dan Tujuan


SOP dimaksudkan untuk memberi ruang kepada warga sekolah/madrasah untuk
dapat kembali melakukan proses pembelajarandi kelas dengan tetap menaati
protokol kesehatan, sehingga mampu memberi proteksi berupa rasa nyaman dan
amanterhadap ancaman dari paparan covid-19.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam pelaksanaan SOP ini meliputi seluruh warga
sekolah/madrasah yang terdiri dari Kepala Sekolah/Madrasah, Tenaga Pendidik
dan Kependidikan (guru dan staf), Komite Sekolah/Madrasah, Siswa dan Orang
tua/wali siswa, dan unsur terkait seperti warga masyarakat di sekitar lingkungan
sekolah/madrasah, lembaga organisasi yang terkait dengan anak dan siswa, serta
perangkat organisasi daerah yang terkait baik langsung maupun tidak.

D. Dasar

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor I 1 Tahun 2O2O tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat CoronaVntsDi.sease 2Ol9
(Covid-19);


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tallun 2O2O Tentang


Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Dsease 2019 (Covid-l9);
3. Keputusar Menteri Kesehatan Nomor HK.O1.O7/MENKES/328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19)
di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan
Usaha pada Situasi Pandemi; 


E. Tatanan Pelaksanaan
I. Tindakan Umum :
1. Memastikan area sekolah bebas dari bibit penyakit khususnya dari covid-19
dengan melakukan pembersihan lantai, pegangan, meja dan kursi, pegangan
pintu masuk/keluar, alat peraga/edukasi, computer dan keyboard dan alat
pendukung pembelajaran lainnya dengan mengunakan disinfektan melalui
cara dilap atau disemprot secara berkala, minimal 1 (satu) kali dalam sehari;
2. Menyediakan sarana cuci tangan sebanyak 1 (satu) unit setiap kelas yang
kondisi airnya mengalir dan tersedia sabun cuci tangan.
3. Tidak mengopersionalkan kantin sekolah dan bentuk lain kegiatan yang
fungsinya sejenis seperti koperasi sekolah yang melayani pembelian barang
bagi warga sekolah.
4. Melarang pedagang kaki lima yang melakukan penjualan di depan sekolah
dengan radius minimal 50 meter dari sekolah.
5. Melarang pedagang toko yang berada pada radius 50 meter dari sekolah
untuk melayani pembelian barang atau makanan yang dilakukan oleh siswa.
6. Memonitor absensi (ketidak hadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak
hadir karena sakit dengan gejala demam batuk/pilek sakit tenggorokan sesak
napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
memeriksakan diri;
7. Mewajibkan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam
batuk/pilek sakit tenggorokan sesak napas untuk mengisolasi diri di rumah
dengan tidak banyak kontak dengan orang lain;
8. Jika terdapat ketidak hadiran dalam jumlah besar karena sakit yang
berkaitan dengan pernapasan, pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut;

Pelaksanaan :
a. Pembelajaran dilakukan secara shift, dengan jumlah peserta didik yang
mengikuti pembelajaran tatap muka maksimal sebanyak 50% dari jumlah
siswa yang ada.
b. Siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tatap muka, diwajibkan mengikuti
pembelajaran yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi melalui siaran
TV Peduli atau mengikuti pembelajaran secara online yang diprogramkan
oleh pihak sekolah masing-masing.
c. Bagi sekolah yang jumlah siswanya dalam satu rombel hanya 15 orang,
dapat untuk tidak melakukan sistem shift, dengan ketentuan melaksanakan
sistem luring dan daring secara bergantian terhadap siswa tersebut.
d. Siswa masuk sekolah dimulai pukul 08.00 wita, bertujuan agar siswa memiliki
waktu untuk dapat sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
e. Lama pembelajaran maksimal 3 jam (180 menit) sudah termasuk di
dalamnya waktu istrahat dalam kelas, sehingga tidak ada alokasi waktu
untuk keluar main.
f. Istirahat dalam kelas berupa kegiatan refreshing yang metodenya diberikan
kewenangan pada guru yang mengajar pada saat itu.
g. Jarak kursi/bangku antar siswa minimal 1,5 meter
h. Bagi guru yang tidak mendapat tugas mengajar pada hari tertentu, tidak
diwajibkan untuk hadir di sekolah dengan pertimbangan untuk mengurangi
interaksi.
i. Tata cara pengaturan kedatangan dan kepulangan siswa, diberikan
kewenangan kepada pihak sekolah dengan menyusun sebuah tatalaksana
yang menjadi bagian yang dicermati oleh Tim Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, sebagai salah satu syarat kesiapan sekolah.
j. Seluruh warga sekolah yang terlibat dalam penyelenggaraan pembelajaran
tatap muka, wajib telah divaksin covid-19, dengan minimal telah
mendapatkan dosis ke dua.
k. Setiap akhir pembelajaran wajib dilakukan penyemprotan disinsfektan pada
ruang kelas, setelah siswa pulang sekolah.

Tindakan Khusus dengan Sasaran :


1) Siswa :
1. Setiap siswa dipintu masuk sekolah akan diukur suhunya dengan
menggunakan termogun, siswa yang dibolehkan masuk sekolah yang
bersuhu dibawah 37,5 derajat
2. setiap siswa wajib memakai masker yang memenuhi standar kesehatan.
3. Setiap siswa wajib melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun
sebelum masuk kelas dan melaksanakan perilaku hidup bersih
sehat(PHBS) lainnya.
4. Setiap siswa wajib membawa lap tangan yang bersih.
5. Setiap siswa wajib membawa air minum dan makanan ringan.
6. Setiap siswa dilarang berbagi makanan dan minuman dan peralatannya,
serta dilarang melakukan interaksi pinjam-meminjam atau memberi dan
atau menerima sesuatu benda dari teman atau guru.
7. Setiap siswa dilarang melakukan kontak fisik baik dengan sesama teman
maupun guru atau warga sekolah lainnya, seperti berjabat tangan, cium
tangan, berpelukan dan kontak fisik lainnya.
8. Siswa wajib menjaga jarak minimal 1,5 meter dari siswa lainnya pada saat
masuk halaman sekolah dan masuk kelas.
9. Siswa wajib mengikuti instruksi guru pada saat jam kedatangan dan jam
pulang.
2) Guru :
1. Wajib telah divaksin Covid-19 bagi guru yang akan memberikan
pembelajaran, dibuktikan dengan adanya kartu vaksin.
2. Wajib memberi contoh PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), seperti
menggunakan masker dan sering melakukan cuci tangan.
3. Sebelum masuk mengajar diterapkan self assessment Risiko Covid-19
untuk memastikan guru dalam kondisi tidak terjangkit covid-19.
4. Wajib untuk berinovasi dalam metode pembelajaran yang bertujuan untuk
terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan
5. Tidak melaksanakan metode pembelajaran secara berkelompok.
6. Memantau siswa jika ada yang memiliki gejala demam dan batuk untuk
segera melakukan tindakan sesuai prosedur.
7. Mengatur dan mengontrol siswa pada saat datang dan pulang untuk
menghindari pelanggaran terhadap penerapan physicaldistancing

3). Kepala Sekolah :


1. Mengadakan sarana pendukung berupa peralatan yang terkait upaya
pencegahan penyebaran pandemi covid-19 di sekolah, seperti alat
penyemprot, cairan disinfektan,handsanitezer, tempat cuci tangan dan
sabun, pembatas meja siswa berupa plastik atau acrilik, alat pengukur
suhu tubuh dan lainnya.
2. Membentuk Tim gugus pencegahan Covid-19 disekolah masing masing
yang tugas dan fungsinya adalah :
a. Memeriksa segala kelengkapan yang berkaitan dengan protokol
kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 baik fisik
maupun non fisik
b. Membuat tata tertib pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka masa
pandemik covid-19
c. Melakukan pengawasan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka
d. Mencatat segala kejadian yang berkaitan dengan pelanggaran protokol
kesehatan
e. Melakukan penanganan awal jika ada warga sekolah yang terindikasi
mengalami geajala Covid-19
f. Melakukan koordinasi dengan Tim Medis Pencegahan Covid-19
terdekat jika ada warga sekolah yang terindikasi mengalami geajala
Covid-19
g. Membuat laporan berkala terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap
Muka
3. Melakukan pemantauan dan mengontrol seluruh program sekolah dalam
pencegahan penyebaran Covid-19
4. Tidak membuat dan melaksanakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan
orang banyak seperti upacara bendera, apel pagi, kerja bakti
dansemacamnya.
5. Mewajibkan warga sekolah menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke
rumah dan selama di sekolah.
6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan atau Satuan Polisi
Pamong Praja jika ada hal yang dianggap perlu dukungan dari masing-
masing Satuan Perangkat Daerah tersebut.

4). Pengawas Sekolah :


1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap jalannya proses
pembelajaran sesuai dengan SOP.
2. Membuat laporan pelaksanaan pembelajaran kepada Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare setiap minggu secara
berkala.

5) Komite Sekolah/Madrasah:
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya orang tua siswa
terkait tentang pelaksanaan pembelajaran di sekolah ditengah pandemik
covid-19.
2. Menggalang bantuan dana untuk pengadaan sarana pendukung berupa
peralatan yang terkait upaya pencegahan penyebaran pandemi covid-19 di
sekolah, seperti alat penyemprot, cairan disinfektan,hand saniteser, tempat
cuci tangan dan sabun, pembatas meja siswa berupa plastik atau acrilik,
alat pengukur suhu tubuh dan lainnya.

6) Orangtua Siswa/Wali Siswa :


1. Membuat surat pernyataan kesiapan atau kesediaan mendukung PTM
(Pembelajaran Tatap Muka) yang berisi :
a). Kesediaan menyiapkan kebutuhan siswa sarapan pagi serta minuman
dan makanan ringan bagi anaknya.
b). Kesediaan membuat
c). Kesediaan melakukan pengantaran dan penjemputan, dimana tidak
diperkenankan memasuki halaman sekolah dan wajib menjaga jarak
pada saat melakukan penjemputan.
d). Kesedian melaksanakan protokoler kesehatan terhadap siswa yang
pulang sekolah dengan menuntun siswa untuk melakukan:
1. Membuka sepatu sebelum masuk ke dalam rumah
2. Langsung mencuci tangan dan kaki dengan menggunakan sabun
pada air yang mengalir.
3. Membuka pakaian sekolah dan langsung masukkan ketempat cucian
pakaian kotor;
4. Dianjurkan untuk mandi sebelum berinteraksi dengan keluarga di
rumah
2. Dilarang melakukan antrian penjemputan dengan melakukan penjemputan
lebih awal dari jadwal pulang siswa yang dijemput, untuk menghindari
terjadinya kondisi berkumpul pada saat menjemput anaknya disekolah
3. Membantu anaknya mengerjakan tugas-tugas dirumah dan membangun
komunikasi dengan guru yang memberi tugas melalui telpon.

Tata Tertib Kegiatan Pembelajaran :


A. Siswa;
1. Datang ke sekolah dengan pakaian seragam lengkap dengan masker.
2. Datang ke sekolah dengan kondisi sehat dan sudah sarapan pag.
3. Tiba di sekolah paling cepat 10 menit sebelum pukul 08.00 WITA.
4. Memasuki lingkungan sekolah setelah mendapat izin dari petugas/guru piket
yang menjemput di depan pagar sekolah.
5. Langsung menuju ke depan kelas masing-masing dan dijemput oleh guru
kelas/mapel
6. Mencuci tangan dengan air yang mengalir serta menggunakan sabun.
7. Mengeringkan tangan dengan lap yang dibawa sendiri.
8. Suhu tubuh diukur dengan menggunakan termogun.
9. Langsung masuk kelas dan menuju ke tempat duduk yang telah ditetapkan.
10. Tidak meninggalkan kelas tanpa izin dari guru.
11. Tidak saling berbagi makananan dan alat tulis menulis.
12. Sebelum siswa pulang, suhu tubuh diukur kembali untuk memastikan kondisi
tubuh siswa stabil.
13. Langsung kembali ke rumah dengan dijemput orang tua atau berjalan kaki
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

B. Guru;
1. Tiba di sekolah paling lambat pukul 07.30 WITA dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan.
2. Menjemput kedatangan siswa (petugas piket).
3. Mengatur siswa saat berada di depan kelas.
4. Mengukur suhu tubuh siswa dengan termogun dan melakukan pencatatan
5. Melakukan penanganan awal jika ada siswa yang terindikasi kondisi tidak sehat
dengan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 sekolah

C. Kegiatan Pembelajaran;
1. Pelaksanaan pembelajaran dibagi dalam 2 kelempok belajar (1 dan 2)
2. Jadwal kelempok 1 pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwal kelompok 2 pada
hari Selasa, Kamis, dan Sabtu
3. Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 08.00 WITA dengan durasi 30 menit/jam
pelajaran.
4. Waktu istirahat di tempat hanya 10 menit (pukul 09.30 – 09.40 WITA)
5. Persiapan pulang pukul 10.50 – 11.00 WITA

D. Orang tua/wali
1. Mengantar anaknya dengan tiba di sekolah paling cepat 10 menit sebelum pukul
08.00 WITA dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
2. Tidak diperbolehkan memasuki lingkungan sekolah kecuali ada keperluan
mendesak dan medapat izin dari petugas/guru piket dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan.
3. Melakukan penjemputan paling cepat 10 menit sebelum pukul 11.00 WITA
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

E. Tamu Sekolah
1. Tamu sekolah tidak diperkenankan memasuki lingkungan sekolah sebelum
mendapat izin dari petugas/guru piket dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan

Lain-Lain :

1. Pihak sekolah wajib melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu


tubuh terhadap semua tamu yang datang sekolah.
2. Pihak sekolah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai Covid-19
secara intensif agar seluruh warga sekolah memahami dengan benar
terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga warga sekolah
mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan Tindakan
preventif guna mencegah penularan Covid-19 serta mengurangi
kecemasan berlebihan akibat informasi yang tidak benar.
3. Dalam hal ditemukan adanya siswa/siswi sekolah atau institusi
pendidikan yang menjadi pasien dalam pengawasan maka akan
ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur penanganan Corona Virus
Disease(COVID-19), yang meliputi:
3.a. petugas medis dibantu satuan pengamanan melakukan evakuasi
dan penyemprotan disinfektan secara mandiri pada seluruh tempat,
fasilitas dan peralatan sekolah atau institusi pendidikan; dan
3.b. penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan
penyemprotan disinfektan serta pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan dan isolasi siswa/siswi yang pernah melakukan kontak
fisik dengan siswa/siswi yang terpapar Corona Virus
Disease(COVID-19) telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai