C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanaan SOP ini meliputi seluruh warga
sekolah/madrasah yang terdiri dari Kepala Sekolah/Madrasah, Tenaga Pendidik
dan Kependidikan (guru dan staf), Komite Sekolah/Madrasah, Siswa dan Orang
tua/wali siswa, dan unsur terkait seperti warga masyarakat di sekitar lingkungan
sekolah/madrasah, lembaga organisasi yang terkait dengan anak dan siswa, serta
perangkat organisasi daerah yang terkait baik langsung maupun tidak.
D. Dasar
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor I 1 Tahun 2O2O tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat CoronaVntsDi.sease 2Ol9
(Covid-19);
E. Tatanan Pelaksanaan
I. Tindakan Umum :
1. Memastikan area sekolah bebas dari bibit penyakit khususnya dari covid-19
dengan melakukan pembersihan lantai, pegangan, meja dan kursi, pegangan
pintu masuk/keluar, alat peraga/edukasi, computer dan keyboard dan alat
pendukung pembelajaran lainnya dengan mengunakan disinfektan melalui
cara dilap atau disemprot secara berkala, minimal 1 (satu) kali dalam sehari;
2. Menyediakan sarana cuci tangan sebanyak 1 (satu) unit setiap kelas yang
kondisi airnya mengalir dan tersedia sabun cuci tangan.
3. Tidak mengopersionalkan kantin sekolah dan bentuk lain kegiatan yang
fungsinya sejenis seperti koperasi sekolah yang melayani pembelian barang
bagi warga sekolah.
4. Melarang pedagang kaki lima yang melakukan penjualan di depan sekolah
dengan radius minimal 50 meter dari sekolah.
5. Melarang pedagang toko yang berada pada radius 50 meter dari sekolah
untuk melayani pembelian barang atau makanan yang dilakukan oleh siswa.
6. Memonitor absensi (ketidak hadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak
hadir karena sakit dengan gejala demam batuk/pilek sakit tenggorokan sesak
napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
memeriksakan diri;
7. Mewajibkan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala demam
batuk/pilek sakit tenggorokan sesak napas untuk mengisolasi diri di rumah
dengan tidak banyak kontak dengan orang lain;
8. Jika terdapat ketidak hadiran dalam jumlah besar karena sakit yang
berkaitan dengan pernapasan, pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut;
Pelaksanaan :
a. Pembelajaran dilakukan secara shift, dengan jumlah peserta didik yang
mengikuti pembelajaran tatap muka maksimal sebanyak 50% dari jumlah
siswa yang ada.
b. Siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tatap muka, diwajibkan mengikuti
pembelajaran yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi melalui siaran
TV Peduli atau mengikuti pembelajaran secara online yang diprogramkan
oleh pihak sekolah masing-masing.
c. Bagi sekolah yang jumlah siswanya dalam satu rombel hanya 15 orang,
dapat untuk tidak melakukan sistem shift, dengan ketentuan melaksanakan
sistem luring dan daring secara bergantian terhadap siswa tersebut.
d. Siswa masuk sekolah dimulai pukul 08.00 wita, bertujuan agar siswa memiliki
waktu untuk dapat sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
e. Lama pembelajaran maksimal 3 jam (180 menit) sudah termasuk di
dalamnya waktu istrahat dalam kelas, sehingga tidak ada alokasi waktu
untuk keluar main.
f. Istirahat dalam kelas berupa kegiatan refreshing yang metodenya diberikan
kewenangan pada guru yang mengajar pada saat itu.
g. Jarak kursi/bangku antar siswa minimal 1,5 meter
h. Bagi guru yang tidak mendapat tugas mengajar pada hari tertentu, tidak
diwajibkan untuk hadir di sekolah dengan pertimbangan untuk mengurangi
interaksi.
i. Tata cara pengaturan kedatangan dan kepulangan siswa, diberikan
kewenangan kepada pihak sekolah dengan menyusun sebuah tatalaksana
yang menjadi bagian yang dicermati oleh Tim Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, sebagai salah satu syarat kesiapan sekolah.
j. Seluruh warga sekolah yang terlibat dalam penyelenggaraan pembelajaran
tatap muka, wajib telah divaksin covid-19, dengan minimal telah
mendapatkan dosis ke dua.
k. Setiap akhir pembelajaran wajib dilakukan penyemprotan disinsfektan pada
ruang kelas, setelah siswa pulang sekolah.
5) Komite Sekolah/Madrasah:
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya orang tua siswa
terkait tentang pelaksanaan pembelajaran di sekolah ditengah pandemik
covid-19.
2. Menggalang bantuan dana untuk pengadaan sarana pendukung berupa
peralatan yang terkait upaya pencegahan penyebaran pandemi covid-19 di
sekolah, seperti alat penyemprot, cairan disinfektan,hand saniteser, tempat
cuci tangan dan sabun, pembatas meja siswa berupa plastik atau acrilik,
alat pengukur suhu tubuh dan lainnya.
B. Guru;
1. Tiba di sekolah paling lambat pukul 07.30 WITA dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan.
2. Menjemput kedatangan siswa (petugas piket).
3. Mengatur siswa saat berada di depan kelas.
4. Mengukur suhu tubuh siswa dengan termogun dan melakukan pencatatan
5. Melakukan penanganan awal jika ada siswa yang terindikasi kondisi tidak sehat
dengan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 sekolah
C. Kegiatan Pembelajaran;
1. Pelaksanaan pembelajaran dibagi dalam 2 kelempok belajar (1 dan 2)
2. Jadwal kelempok 1 pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwal kelompok 2 pada
hari Selasa, Kamis, dan Sabtu
3. Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 08.00 WITA dengan durasi 30 menit/jam
pelajaran.
4. Waktu istirahat di tempat hanya 10 menit (pukul 09.30 – 09.40 WITA)
5. Persiapan pulang pukul 10.50 – 11.00 WITA
D. Orang tua/wali
1. Mengantar anaknya dengan tiba di sekolah paling cepat 10 menit sebelum pukul
08.00 WITA dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
2. Tidak diperbolehkan memasuki lingkungan sekolah kecuali ada keperluan
mendesak dan medapat izin dari petugas/guru piket dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan.
3. Melakukan penjemputan paling cepat 10 menit sebelum pukul 11.00 WITA
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
E. Tamu Sekolah
1. Tamu sekolah tidak diperkenankan memasuki lingkungan sekolah sebelum
mendapat izin dari petugas/guru piket dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan
Lain-Lain :