Routing Deva Dohan Pratama 20083000158
Routing Deva Dohan Pratama 20083000158
“ ROUTING ”
20083000158
3G
S1 SISTEM INFORMASI
2021
Routing
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke
router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi
jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router,
merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP
address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar
bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari
router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi
informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Routing terjadi pada lapisan jaringan (layer 3) dari model referensi Open Systems Interconnection
(OSI) yang merupkan arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO). Pada internetwork TCP / IP, ini berarti bahwa routing melibatkan pengiriman paket
ke alamat IP tujuan di internetwork.
Bagian pertama dan utama dari proses routing terdiri dari menentukan jalur yang akan dilalui paket
dari pengiriman, atau host asli, ke host penerima, atau tujuan. Bagian kedua dari proses melibatkan
memiliki router beralih paket dari satu segmen berturut-turut, atau “hop,” dari path ke depan sampai paket
tiba di tempat tujuan. Router adalah perangkat yang bergabung dengan subnet, yang merupakan jaringan
terpisah dan berbeda yang membentuk internetwork.
Router mempertahankan tabel internal yang disebut tabel routing, yang berisi informasi
keberadaan network,baik network yang terhubung langsung (Directly connected network) maupun
Network yang tidak tehubung langsung (Remote Network),Table ini juga berisi informasi bagaimana cara
router tersebut mencapai suatu network,Table routing ini sangat penting karna di gunakan router sebagai
pedoman untuk mengirim setiap paket data yang di terimanya.
Informasi dalam table routing berupa barisbaris network address yang di sebut Entry Route. Dalam
setiap entry route juga telah ada informasi tentang interface mana yang dapat di gunakan routet untuk
mengirim paket data.Jika router menerima paket data,maka router akan memeriksa IP address tujuan
(Destination Address) dari paket tersebut.router kemudian mencocokanya dengan network address yang
ada di setiap Entry di table routing.
Bila ada entry yang cocok maka router akan meneruskan paket tersebut ke interface yang di
gunakan untuk mengirimkan paket tersebut,interface yang di gunakan untuk meneruskan paket di sebut
Exit interface atau outgoing interface,namun jika tidak ada entry yang cocok maka router akan membuang
paket tersebut.
Routing Statik
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah,
hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun kalian tentu
dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya
tidak sedikit dalam jaringan yang besar.
2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat
pengiriman paket
4. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang
digunakan
3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus
dikonfigurasi secara manual
4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual
Routing Dinamik
Routing Dinamik adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis,
dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling
memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat
mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan
data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table
routing secara otomatis.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu
digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan
oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis
mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara
cepat dan akurat.
Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak
berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling
bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing.
Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
Protocol routing akan digunakan oleh router yang menggunakan dynamic routing.Protocol routing akan
bertukar table routing dengan router lain yang menggunakan routing dynamic.Jadi jika terjadi perubahan
pada jaringan tersebut,maka protocol ini akan otomatis memberi tahu sema router yang ada di jaringan
tersebut.Dan ini adalah beberapa jenis protocol routing :
RIP (Routing Information Protocol)
3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router
yang berkaitan saja
1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu
tertentu
2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke
semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu
beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.