Anda di halaman 1dari 8

Tugas

Manajemen Jaringan Lanjut

OSI Layer

Deva Dohan Pratama

20083000158

3G

S1 SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

2021
OSI Layer

Open System Interconnection atau OSI adalah model referensi yang diciptakan dari sebuah
kerangka yang bersifat konseptual. Namun, saat ini telah berkembang dan menjadi sebuah standarisasi
khusus berkaitan dengan koneksi komputer.

Tujuan dari pembuatan OSI Layer adalah menjadi model rujukan bagi setiap vendor atau
developer, sehingga produk atau perangkat lunak yang dibuat memiliki sifat  interpolate. Yang berarti,
user dapat melakukan kerja sama dengan produk atau sistem tanpa perlu melakukan penanganan secara
khusus atau special.

Fungsi OSI Layer

Pengembangan konsep OSI Layer sebenarnya ditujukan agar produsen komputer serta
pengembang jaringan dan perangkat lunak dapat membuat produk yang bisa saling terhubung tanpa
memaksa pengguna melakukan usaha lebih.

Dalam perjalanannya, para produsen komputer dan pengembang jaringan internet tidak
menerapkan protokol model OSI Layer secara baku. Pasalnya tidak semua proses komunikasi
memerlukan prosedur OSI Layer karena dapat menggunakan protokol yang lebih sederhana.

Namun, konsep OSI Layer tidak serta merta ditinggalkan begitu saja. Model prosedur ini masih
banyak digunakan, terutama dalam melacak permasalahan yang mengakibatkan gagalnya fungsi jaringan.
Sehingga, kemudian dapat diatasi dan komunikasi berjalan normal kembali.

OSI Layer bekerja melewati tujuh lapisan prosedur yang berurutan. Ketika seseorang tidak bisa
mengakses internet dengan laptopnya, berarti ada masalah yang mungkin terjadi pada salah satu lapisan
prosedur tersebut.

Konsep OSI Layer memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan, sehingga memangkas
waktu yang diperlukan untuk melacak problem jaringan. Dengan begitu, usaha untuk mengatasi masalah
jaringan pun berjalan lebih mudah dan singkat.

7 Model OSI Layer

Berikut ini merupakan tujuh model OSI Layer, yang mana pada setiap lapisan mempunyai tugas dan
fungsi masing – masing sesuai dengan penggunaannya terkait dengan kebutuhan koneksi antar perangkat
komputer.

1. Application Layer (Lapisan ke-7)

Application layer adalah lapisan yang menjadi pusat (center) terjadinya suatu interaksi
antara pengguna (end user) dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas sebuah
jaringan. Selain itu juga mempunyai fungsi untuk melakukan konfigurasi mengenai bagaimana
cara aplikasi dapat bekerja menggunakan resource  jaringan.

Dan kemudian, dapat memberikan pesan saat terjadi sebuah kesalahan pada proses
pengaturan jaringan. Contoh beberapa services dan protokol yang berada pada application layer
adalah HTTP, SMTP, FTP, dan lain – lain.
2. Presentation Layer (Lapisan ke-6)

Lapisan yang keenam adalah presentation layer, dimana mempunyai fungsi untuk
mentranslasikan format data yang akan ditransmisikan oleh aplikasi melalui jaringan, ke dalam
format yang dapat ditransmisikan oleh sebuah jaringan.

Pada layer ini, data juga akan ter- enkripsi dan dekripsi melalui sistem. Contoh protokol
yang berada pada presentation layer adalah MIME, SSL, TLS, dan lain sebagainya.

3. Session Layer (Lapisan ke-5)

Session layer merupakan lapisan yang berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana sebuah
koneksi dapat dibuat, dikelola, dan dikembangkan. Contoh protokol yang berada pada session
layer adalah NFS, SMB, RTP, dan lain – lain.

4.  Transport Layer (Lapisan ke-4)

Transport layer mempunyai fungsi untuk memecah data menjadi paket – paket data, serta
memberikan nomor urut untuk setiap paketnya. Sehingga, nantinya dapat disusun kembali saat
sampai pada tujuan. Pada layer ini juga menentukan protokol yang akan digunakan untuk
mentransmisikan data, seperti protokol TCP.

Protokol tersebut akan mengirimkan paket data, sekaligus memastikan bahwa setiap paket
telah diterima dengan sukses dan tepat sasaran. Selain itu, juga dapat mentransmisikan ulang
terhadap paket yang hilang atau rusak ketika proses pengiriman.

5. Network Layer (Lapisan ke-3)

Tugas dari network layer adalah membuat header  untuk paket yang berisi informasi IP
(Internet Protocol), baik IP pengirim atau IP tujuan data. Pada suatu kondisi, network layer  juga
melakukan proses routing  melalui internetworking  dengan menggunakan bantuan router dan
switch pada layer  ke-3. 

6.  Data-Link Layer (Lapisan ke-2)

Pada data-link layer memiliki tugas untuk menentukan setiap bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut dengan frame. Pada level ini juga terjadi koreksi kesalahan,  flow
control, pengalamatan hardware  atau perangkat keras (seperti halnya pada MAC Address (Media
Access Control Address)). 

Serta, menentukan bagaimana perangkat jaringan seperti hub, repeater, bridge, dan switch
pada layer 2 dapat beroperasi. Untuk spesifikasi IEEE 802, dapat membagi tingkatan menjadi 2
level, yaitu lapisan Media Access Control  (MAC) dan lapisan Logical Link Control  (LLC).

7. Physical Layer (Lapisan ke-1)

Dan model OSI Layer terakhir dan yang paling utama adalah physical layer. Fungsinya
adalah untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, sinkronisasi bit, metode pensinyalan, serta
membangun arsitektur jaringan seperti pengkabelan dan topologi jaringan.

Pada tahapan atau level ini juga mendefinisikan mengenai bagaimana sebuah NIC
(Network Interface Card) dapat berinteraksi secara langsung dengan media kabel dan perangkat
radio. Untuk setiap pengiriman data melalui tiap layer, dapat dianalogikan seperti anda mengirim
surat.
Cara Kerja OSI Layer

Untuk memahami cara kerja dari OSI Layer sendiri, anda dapat membayangkan dengan tahapan
dalam mengirim surat. Agar surat sampai kepada penerima dengan baik dan tepat, maka harus melewati
berbagai tahapan pengiriman sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini
merupakan beberapa penjelasan mengenai cara kerja OSI Layer.

 Pertama, Application layer akan mengirimkan data yang dikirim pengguna kepada perangkat
komputer penerima data.

 Kedua, pada presentation layer terjadi konversi email menjadi sebuah format jaringan.

 Ketiga, pada session layer akan membentuk sesi perjalanan data hingga seluruh proses
pengiriman data selesai dilaksanakan.

 Yang keempat, di dalam transport layer pengirim melakukan pemecahan data. Kemudian, data
tersebut dikumpulkan pada transport layer penerima.

 Kelima, network layer membuatkan sebuah alamat sehingga dapat menuntut   dan mengarahkan
data hingga sampai pada tujuan yang benar.

 Selanjutnya, di dalam data-link layer akan dilakukan pembentukan data menjadi bentuk frame,
serta alamat fisik. 

 Dan pada lapisan utama tepatnya physical layer, data akan dikirim melalui medium (perantara)
jaringan menuju lapisan transport penerima. 

 Langkah yang terakhir, alur jalannya proses akan berbalik dari physical layer menuju application
layer. Nantinya akan mengarah pada jaringan komputer penerima.

Model TCP

TCP/IP Layer atau disebut dengan Transmission Control Protocol/Internet


Protocol  layer merupakan model komunikasi data yang dikempangkan oleh US Department of Defense
(DoD) yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar jaringan.

Pada awalnya, model ini digunakan pada sistem yang berbasiskan UNIX. Namun pada saat ini
TCP/IP model merupakan model yang umum digunakan di setiap sistem seperti Microsoft dan Novell
sebagai protocol komunikasi di Internet. Metode pengalamatan pada model ini, menggunakan metode
pengalamatan secara logical yang disebut dengan IP Address.

Macam-macam Layer TCP/IP

 Application

Berperan sebagai high-level protocol yang melakukan  proses representasi, encoding dan dialog control
data. Juga menyediakan servis-servis terhadap software-software yang berjalan pada komputer. Protokol-
protokol yang beroperasi pada Application Layer: HTTP, FTP, POP3, SMTP, dll. 
 Transport

Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan oleh Application Layer. Mempunyai
2 protokol utama yaitu TCP dan UDP. Pada Layer ini data diubah menjadi suatu paket data  dan
menentukan metode pengiriman, flow control dan  error correction terhadap paket data.

 Internet

Berperan untuk memberikan informasi alamat asal dan tujuan dari paket data dan menentukan jalur atau
rute (routing) pengiriman paket data. 

 Network Access

Layer ini sering juga disebut sebagai host-to-network Layer. Layer menangani semua komponen dan
proses yang berkaitan dengan physical link, baik secara fisik maupun logical. Informasi mengenai
Teknologi Jaringan yang digunakan juga ditentukan pada Layer ini. Pada layer ini terdapat protokol-
protokol seperti ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.

Model DOD

Model DOD hanya mempunyai empat lapisan yang merupakan gabungan dari lapisan-lapisan model OSI
dalam menjelaskan hubungan antara kedua model tersebut.

A.    Lapisan Process/Aplication

B.     Lapisan Host to Host

C.     Lapisan Internet

D.    Lapisan Network Access

A. Lapisan Process/Application

      Gabungan lapisan aplikasi, presentasi dan session disebut lapisan atas yang oleh model DOD disebut
lapisan process/application. Protokol-protokol yang berfungsi di lapisan atas atau lapisan
process/application model DOD ini antara lain adalah

1.      Telnet (Telecommunication Network)

Telnet berguna bagi seorang pemakai komputer untuk mengakses ke komputer lain dari jauh
(remote). Telnet menggunakan port 23 untuk berhubungan dengan lapisan transport. Protokol
Telnet membuat kedua komputer yang berhubungan berfungsi sebagai terminal virtual.

2.      FTP (File Transfer Protocol)

FTP berfungsi untuk memindahkan file dari komputer satu ke komputer lain lewat jaringan. FTP
menggunakan port 21 dan bekerja dengan protokol TCP yang menggunakan hubungan
connection oriented. Berbeda dengan Telnet, FTP tidak dapat menjalankan suatu program dari
remote komputer. Akses dari FTP terbatas untuk fungsi-fungsi pengaturan file dari komputer satu
ke komputer yang lain, serta membuat direktori untuk file-file tersebut.
3.      SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

SMTP berfungsi untuk mengatur pengiriman elektronik mail. SMTP menggunakan port 25, cara
kerja SMTP sangat mirip dengan cara kerja FTP, serta juga menggunakan protokol TCP.

4.      TFTP (Trivial File Transfer Protocol)

TFTP adalah FTP yang disederhanakan dan menggunakan port 69. TFTP bekerja dengan
menggunakan protokol UDP yang menggunakan hubungan Connectionless oriented yang tidak
mengontrol hasil perpindahan file.

5.      Kerberos

Kerberos adalah protokol untuk keamanan (security) yang menggunakan suatu peralatan yang
disebut authentication server. Protokol ini berfungsi untuk memeriksa password dan enkripsi
yang digunakan. Kerberos banyak digunakan pada sistem operasi Unix.

6.      DNS (Domain Name System)

DNS adalah suatu sistem yang memungkinkan translasi suatu nama dari suatu host dalam
jaringan komputer atau Internet menjadi alamat IP. Dengan menggunakan DNS, maka suatu host
dapat diberi nama yang mudah diingat dibandingkan dengan mengingat nomor-nomor alamat IP.
DNS menggunakan arkitektur hierarki dalam pemberian namanya.

7.      SNMP (Simple Network Management Protocol)

Simple Network Management Protocol (SNMP) memberikan suatu cara untuk mengawasi dan
mengatur peralatan-peralatan dalam jaringan komputer.

8.      RPC (Remote Procedure Call)

Remote Procedure Call (RPC) berguna untuk membuat fungsi remote transparent seperti berada
di lokal.

9.      X Windows

X Windows adalah protokol yang memberikan sarana multitasking untuk sistem operasi Unix.

B. Lapisan Host-To-Host

Lapisan DOD yang setingkat dengan lapisan transport adalah lapisan host-to-host.

Protokol yang berfungsi di lapisan transport atau host-to-host ini adalah:

1.      TCP (Transmission Control Protocol)

TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmen-segmen yang diberi
nomor dan disusun secara berurutan, agar si penerima dapat menyusun kembali segmen-segmen
tersebut seperti waktu pengiriman.

2.            UDP (User Datagram Protocol)

UDP adalah jenis protokol connectionless oriented. UDP bergantung pada lapisan atas untuk
mengontrol keutuhan data. Oleh karena penggunaan bandwidth efektif, UDP banyak digunakan
untuk aplikasi-aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP.
C. Lapisan Internet

Lapisan model DOD yang setaraf dengan lapisan network disebut lapisan internet.

Protokol-protokol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain:

1.            IP (Internet Protocol)

IP adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan. IP
menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit yang dibagi menjadi empat kelompok dalam
memberikan alamat tersebut. Alamat IP disebut alamat logika karena dibuat oleh perangkat
lunak, di mana alamat tersebut secara dinamis dapat berubah jika peralatan ditempatkan di
jaringan yang lain.

2.            ARP (Address Resolution Protocol)

ARP adalah protokol yang mengadakan translasi dari alamat IP yang diketahui menjadi MAC
address. Kegunaan ARP adalah Membuat alamat logika seperti alamat IP tak bergantung pada
peralatan. Dan penggantian suatu kartu jaringan hanya mengubah MAC address dan tidak
mengubah alamat IP.

3.            RARP (Reverse Address Resolution Protocol)

RARP adalah protokol yang berguna untuk mengadakan translasi dari MAC address yang
diketahui menjadi alamat IP. Router menggunakan protokol RARP ini untuk mendapatkan MAC
address dari suatu alamat IP yang diketahui.

4.            BOOTP (BootStrap Protocol)

BOOTP adalah protokol yang digunakan untuk proses boot dari diskless workstation. Dengan
protokol bootstrap ini, suatu alamat IP dapat diberikan ke suatu peralatan di jaringan.

5.            DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Kelanjutan dari protokol bootstrap yaitu DHCP yang dapat memberikan alamat IP secara
otomatis ke suatu workstation yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi
client server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok alamat IP yang dapat diberikan
pada suatu DHCP client.

6.            ICMP (Internet Control Message Protocol)

ICMP adalah protokol yang berguna untuk melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam
pengiriman data. Memberitahukan jika ada paket yang tidak sampai ke tujuan.

Memberitahukan pengiriman jika memori buffer di router penuh. Memberitahukan pengirim


bahwa paket telah melewati jumlah batas maksimum dan akan diabaikan.

D. Lapisan Network Access

Gabungan lapisan sambungan data dan lapisan fisik model OSI disebut lapisan bawah yang oleh referensi
model DOD disebut lapisan network access.

Fungsi Layer Network Access : Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware


yang digunakan dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat protokol-protok seperti ethernet pada
LAN, PPP pada WAN, dan juga Frame Relay.
TCP dan OSI layer

DOD Layer dan OSI layer

Anda mungkin juga menyukai