2447 7522 1 PB
2447 7522 1 PB
di Kota Makassar
1
Hasan Basri, 2Rismayanti Akbar, 3Indra Dwinata
Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Perintis Kemerdekaan KM.10, Tamalanrea Indah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90245
Email : acankbios@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi mer upakan salah satu masalah kesehatan yang sering muncul selama kehamilan
dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3% kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang
berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kassi-kassi Kota
Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kassi-kassi Kota
Makassar yang tercatat pada buku register dengan jumlah sampel sebanyak 138 orang. Metode penarikan
sampel yaitu systemtic random sampling serta data di analisis dengan uji chi-square. Pada penelitian ini
didapatkan jumlah ibu hamil yang mengalami hipertensi sebanyak 21 orang (15,2%) Selain itu
didapatkan ibu hamil yang berada di usia reproduksi tidak aman sebanyak 18 orang (13%), jenjang
pendidkan rendah sebanyak 92 orang (66,7%), dukungan keluarga kategori kurang 27 orang (19,6%),
kategori stres sebanyak 22 orang (15,9%), penembahan berat badan tidak normal sebanyak 30 orang
(21,7%), konsumsi makanan cepat saji sebanyak 28 orang (20,3%). Penelitian ini menunjukkan bahwa
ada hubungan antara umur ibu hamil, dukungan keluarga, kondisi stres ibu hamil, penambahan berat
badan, serta konsumsi makanan pada ibu hamil (p=0,000) dan tidak ada hubungan antara ibu hamil
dengan tingkat pendidikan (p=0,615). Disarankan bagi ibu hamil untuk mengurangi makanan siap saji,
mengendalikan stres dan kepada keluarga agar memberikan dukungan social selama ibu hamil hingga
melahirkan.
ABSTRAK
Hypertension was one of the health problems that often arise during pregnancy and can cause
complications in 2-3% of pregnancies. The objective of his study was to know risk factors associated
with the incidence of hypertension in pregnant women in the Kassi-kassi Health Center in Makassar
City. This research was an observational analytic research with cross sectional design. The population
in this study were all pregnant women in Kassi-kassi Health Center in Makassar City recorded in the
register book with the number of samples as many as 138 people. Sampling method that is systemtic
random sampling and data in analysis using SPSS with chi-square test.In this study, the number of
pregnant women with hypertension was 21 people (15,2%). In addition, pregnant women who were
found at the age of unsafe reproduction were 18 people (13%), low education level as many as 92 people
(66,7%), family support less than 27 people (19,6%), stress category 22 people (15,9%), abnormal body
weight gain as many as 30 people (21,7%), fast food consumption of 28 people (20,3%). This study
shows that there is a relationship between maternal age, family support, stress condition of pregnant
mother, weight gain, and food consumption in pregnant woman (p = 0,000) and no relation between
pregnant mother with education level (p = 0,615). It is recommended for pregnant women to reduce fast
food and control stress, and for the family to give social support during pregnant women until give birth.
21
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
22
Hasan Basri, Rismayanti Akbar, Indra Dwinata, Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Kota
Makassar
DOI :
yaitu umur, tingkat pendidikan, dukungan Food Frekuensi untuk konsumsi makanan cepat
keluarga, stres, penambahan berat badan dan saji dan untuk stress menggunakan kuesioner
dukungan keluarga4. Skala Wang 34. Data dianalisis dengan uji chi
Berdasarkan uraian di atas, penulis square. Hasil data yang telah dianalisis
mengemukakan bahwa kejadian hipertensi pada disajikan dalam bentuk tabel dan narasi yang
ibu hamil di puskesmas Kassi-kassi Kota menginterpretasikan dan membahas tentang
Makassar merupakan masalah sehingga penulis hasil penelitian.
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
hipertensi pada ibu hamil. Oleh karena itu, Hasil
dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui Tabel 1 Analisis Univariat Status Responden
mengenai hubungan antara umur, tingkat Jumlah
Karakteristik Responden Responden
pendidikan, dukungan keluarga, stres, n %
penambahan berat badan dan dukungan Umur (Tahun)
< 20 8 5,8
keluarga dengan kejadian penyakit hipertensi
20 - 35 120 87,0
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas > 35 10 7,2
Pendidikan
Kassi-kassi Kota Makassar.
Tidak sekolah 5 3,6
Tamat SD 51 37,0
Tamat SLTP 36 26,1
Metode Penelitian Tamat SLTA 18 13,0
Jenis penelitian yang digunakan adalah Tamat perguruan tinggi 28 20,3
Pekerjaan
penelitian observasional analitik dengan PNS 21 15,2
menggunakan desain cross sectional study. Ibu rumah tangga 96 69,6
Wiraswasta 21 15,2
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat Usia kehamilan
variabel independen yang berhubungan dengan Trimester 1 11 8,0
Trimester 2 91 65,9
variabel dependen pada saat bersamaan. Pada
Trimester 3 36 26,1
penelitian ini dikaji variabel independen (umur, Total 138 100
tingkat pendidikan, penambahan berat badan,
dukungan keluarga, konsumsi makanan cepat Pada tabel 1 menunjukkan karakteristik
saji, dan stres) dengan variabel dependen responden yaitu berdasarkan kelompok umur
(kejadian hipertensi pada ibu hamil) dan yang tertinggi yaitu pada usia 20-35 tahun tahun
dianalisis secara potong melintang. Populasi sebanyak 120 orang (87,0%) dan terendah pada
pada penelitian ini yaitu jumlah ibu hamil yang kelompok umur <20 tahun sebanyak 10 orang
berkunjung di Puskesmas Kassi-kassi Kota (5,8%). Tingkat pendidikan ibu hamil terbanyak
Makassar. Besar sampel yaitu 138 yang pada jenjang tamat SD yaitu 51 orang (37,0%)
diperoleh dari systematic random sampling. sedangkan terendah untuk tingkat pendidikan
Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner ibu hamil yaitu tidak sekolah atau tidak tamat
standar yaitu kuesioner karakteristik responden, SD sebanyak 5 orang (3,6%). Pada
23
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
statuspekerjaan ibu hamil, jumlah terbanyak dibagi menjadi dua yaitu pendidikan tinggi
pada pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (minimal tamat SLTA) dan pendidikan rendah
(IRT) sebanyak 96 orang (69,6%) sedangkan (maksimal tamat SMP). Ibu hamil yang
untuk terendah yaitu PNS dan Wiraswasta berpendidikan rendah (66,7%) lebih banyak
sebanyak masing 21 orang (15,2%). Pada usia dibandingkan dengan ibu hamil berpendidikan
kehamilan ibu dalam bentuk trimester, trimester tinggi sebanyak 46 orang (33,7%). Ibu hamil
terbanyak kunjungan ibu hamil yaitu pada yang tidak hipertensi (84,8%) lebih banyak
golongan trimester 2 sebanyak 91 orang dibandingkan dengan yang mengalami
(65,9%) sedangkan terendah berada di trimester hipertensi (15,2%). Pada variabel dukungan
1 yaitu 8,0% atau sebanyak 11 orang keluarga dengan kategori cukup lebih banyak
(80,4%) dibandingkan kategori kurang (19,6%).
Tabel 2 Analisis Univariat Variabel Pada stres kehamilan pada ibu hamil dibagi
Jumlah menjadi dua bagian yaitu stress (skor ≥68) dan
Variabel Independen Responden
tidak stres (skor <68) pada variabel ini
n %
Kelompok Umur ditemukan bahwa ibu hamil yang mengalami
Reproduksi aman (umur 20-35
tahun)
120 87,0 stres lebih sedikit (15,9%) daripada yang tidak
Reproduksi tidak aman (umur <20
18 13,0 stres (84,1%).
atau >35 tahun)
Tingkat Pendidikan Selanjutnya pada variabel penambahan
Pendidikan tinggi (≥ tamat
46 33,3 atau peningkatan berat badan dikategorikan
SLTA)
Pendidikan rendah (≤ tamat
92 66,7 menjadi dua yaitu penambahan berat badan
SLTP)
Status Hipertensi normal dan tidak normal berdasarkan tiap
Hipertensi (≥140/90 mmHg) 21 15,2
Tidak hipertensi (<140/90 semester ibu hamil dan dalam hitungan per
117 84,8
mmHg) minggu. Penambahan berat badan ibu hamil
Dukungan Keluarga
Cukup (skor ≥ 8) 111 80,4 untuk kategori normal sebanyak 108 orang
Kurang (skor <8) 27 19,6
Status Stres (78,3%) lebih besar daripada penambahan berat
Stress (skor ≥ 68) 22 15,9 badan ibu hamil yang tidak normal yakni 30
Tidak stress (skor <68) 117 84,1
Penambahan Berat Badan orang (21,7%). Konsumsi makanan responden
Normal (0,35-0,5 kg
108 78,3 di bagi menjadi dua yaitu kelompok sering
/minggu)
Tidak normal (<0,35 kg atau mengkonsumsi makanan cepat saji (skor ≥20)
30 21,7
0,5 >kg /minggu)
Konsumsi Makanan Cepat Saji dan tidak sering (skor <20) dari daftar FFQ
Sering (skor ≥ 20) 28 20,3
Tidak sering (skor < 20) 110 79,7 (Food Frequency Qoutioner). Konsumsi
makanan cepat saji ibu hamil pada kategori
Pada tabel 2 menunjukan karakteristik tidak sering yakni 110 orang (79,7%) lebih
variabel independen, jumlah ibu hamil dengan banyak dibandingkan dengan kategori sering
kategori reproduksi aman (87,0%) lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji yaitu 28
di bandingkan dengan reproduksi tidak aman orang orang (20,3%).
(13,0%). Pada tingkat pendidikan ibu hamil
24
Hasan Basri, Rismayanti Akbar, Indra Dwinata, Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Kota
Makassar
DOI :
Pada tabel 3 menunjukan hasil analisis pendidikan dengan kejadian hipertensi pada ibu
bivariat yaitu ada hubungan antara umur dengan hamil dengan nilai p=0,615.
kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan nilai Hasil analisis didapatkan bahwa ada
p=0,000. Jumlah ibu hamil yang mengalami hubungan antara dukungan keluarga dengan
hipertensi pada umur reproduksi tidak aman kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan nilai
(44,4%) lebih banyak daripada umur reproduksi p=0,000. Jumlah ibu hamil yang mengalami
aman (10,8%) hipertensi dengan dukungan keluarga yang
Berdasarkan kategori tingkat kurang (55,6%) lebih banyak daripada dengan
pendidikan menunjukkan bahwa dari 138 ibu dukungan baik yaitu (5,4%)
hamil ditemukan ibu hamil yang mengalami Pada kategori stres, memperlihatkan
hipertensi dan berpendidikan rendah (16,3%) bahwa jumlah ibu hamil yang mengalami
lebih banyak daripada ibu hamil hipertensi hipertensi dengan kondisi stres (72,7%) lebih
berpendidikan (13,0%). Hasil uji statistik banyak daripada yang tidak stres (4,3%)
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Berdasarkan hasil statistik menunjukan bahwa
25
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
ada memperlihatkan bahwa ada hubungan menunjukan untuk risiko hipertensi pada umur
antara kondisi stres dengan kejadian hipertensi <20 tahun dan >35 tahun yaitu 2,85 kali lebih
pada ibu hamil dengan nilai p=0,000. besar (95% CI: 24,7-3,28) dibandingkan dengan
Hasil analisis bivariat menunjukan pada umur antara 20-35 tahun. Hal ini sangat
bahwa ada hubungan antara penambahan berat berisiko terjadi karena pada umur reproduksi
badan dengan kejadian hipertens pada ibu hamil <20 tahun fungsi organ-organ reproduksi
dengan nilai p=0,048. Jumlah ibu hamil yang perempuan belum maksimal dan masih sangat
mengalami hipertensi dengan penambahan muda sehingga mudah timbul komplikasi
berat badan yang tidak normal (26,7%) lebih utamanya terkait penambahan tekanan darah
besar daripada penambahan berat badan normal secara cepat. Selain itu pada usia >35 tahun juga
(12,0%). perlu lebih memperhatikan kesehatan karena
Berdasarkan variabel konsumsi pada kondisi ini organ reproduksi perempuan
makanan cepat saji menunjukan ada hubungan juga sudah mulai menurun sehingga sangat
antara konsumsi makanan cepat saji dengan berisiko tinggi terjadinya peningkatan tekanan
kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan nilai darah4. hal yang sama ditemukan oleh Nelawati
p=0,000. Jumlah ibu hamil yang mengalami tahun 2014 pada penelitiannya yang dilakukan
hipertensi dengan sering mengonsumsi di salah satu rumah sakit dimanado5.
makanan cepat saji (53,6%) lebih banyak Pada analisis variabel tingkat
daripada yang tidak sering mengonsumsi pendidikan didapatkan tidak ada hubungan
makanan cepat saji (5,5%). antara kejadian hipertensi pada ibu hamil
dengan tingkat pendidikan ibu hamil. Hal ini
Pembahasan kemungkinan terjadi karena sebagian besar ibu
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil hamil yang berpendidikan rendah mendapatkan
yang sama didapatkan dari penelitian yang informasi yang maksimal dari puskesmas
dilakukan sebelumnya dengan desain penelitian mengenai kejadian hipertensi pada kehamilan
cohort study menyatakan bahwa terdapat selain itu juga pelayanan puskesmas yang
hubungan antara kejadian hipertensi pada ibu begitu baik dalam hal promotif. Selain itu tidak
hamil dengan faktor umur9. Begitu pula bisa dipungkiri bahwa tidak selamanya orang
penelitian yang dilakukan oleh Thuridor, et al. berpendidikan tinggi, setelah mereka
tahun 2016 dengan desain penelitian case mengetahui akan bahaya hipertensi untuk
control menyatakan bahwa ada hubungan kehamilanya mereka akan menerapkan hal
kejadian hipertensi dengan umur dengan nilai p tersebut. Berdasarkan penelitian sebelumnya
=0,0008.9 Hasil yang sama juga diperkuat dari didapatkan bahwa adanya hasil yang berbeda
penelitian yang dilakukan oleh Sirait tahun sebagaimana yang dilakukan oleh Sirait pada
2012, pada penelitianya didapatkan ibu hamil tahun 2012 dalam penelitianya didapatkan
pada kelompok umur <20 tahun dan >35 tahun jumlah ibu hamil yang berpendidikan SLTP ke
yaitu 24,3% dan analisis multivariatnya bawah sebesar 66,5% dengan diantarnya 3,5%
26
Hasan Basri, Rismayanti Akbar, Indra Dwinata, Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Kota
Makassar
DOI :
tidak pernah sekolah dan 11,5% tidak tamat SD menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
sehingga keadaan ini masih mencerminkan stres dengan kejadian hipertensi pada ibu
jumlah perempuan pada umumnya hamil14. Pada penelitian lainya didapatkan hal
berpendidikan rendah. Pada penelitianya juga yang sama oleh Katerin pada penelitian tersebut
menunjukkan bahwa dengan berpendidikan didapatkan hasil analisis statistik dengan nilai
rendah ibu hamil sangat memengaruhi tingkat kesalahan 10% yaitu nilai p =0,001. Hal ini
pengetahuan terkait perawatan antenatal dan terjadi karena kondisi stres meningkatkan saraf
kesehatan selama kehamilan4. simpatis yang kemudian meningkatkan tekanan
Berdasarkan variabel dukungan darah secara bertahap, artinya semakin berat
keluarga didapatkan bahwa ada hubungan kondisi stres semakin tinggi pula tekanan
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. darahnya. Stres merupakan rasa takut dan
Hasil penelitian ini sama juga didapatkan dari cemas dari perasaan dan tubuh seseorang
penelitian sebelumnya oleh Delima yang terhadap adanya perubahan dari lingkungan.
menyatakan bahwa ada hubungan yang Apabila ada sesuatu hal yang mengancam
signifikan antara dukungan keluarga dengan secara fisiologis kelenjar pituitary otak akan
kejadian hipertensi pada ibu hamil11. Hasil mengirimkan hormon kelenjar endokrin
penelitian ini juga dikuatkan oleh penelitian kedalam darah, hormon ini berfungsi untuk
yang dilakukan oleh Isra tahun 2017 di mengaktifkan hormon adrenalin dan
Puskesmas Ranomuut Kota Manado hidrokosrtison, sehingga membuat tubuh dapat
menyimpulkan bahwa ada hubungan antara menyesuaikan diri terhadap perubahan yang
dukungan keluarga dengan kejadian hipertensi terjadi15.
pada ibu hamil. Keluarga dapat membantu ibu Pada penelitian ini didapatkan bahwa
hamil untuk terhindar dari penyakit hipertensi ada hubungan antara penambahan berat badan
antara lain dalam mengatur pola makan yang dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil.
sehat, mengajak olahraga bersama, menemani Hasil penelitan yang sama juga dikuatkan oleh
dan mengingatkan untuk rutin dalam Roberts, et al. tahun 2011 menunjukkan bahwa
memeriksa tekanan darah maupun kehamilan apabila terdapat ibu hamil dengan pertambahan
yang sehat12. berat badan berlebih akan menghasilkan lemak
Hasil penelitian pada variabel status berlebih pula16. Lemak tersebut akan
stres didapatkan terdapat hubungan dengan menghasilkan Protein C-Reactive (CRP) dan
kejadian hipertensi pada ibu hamil. Penelitian sitokin inflamasi (IL 6) yang lebih pula. CRP
ini sama didapatkan oleh Suhadak tahun 2010 merupakan reaktan fase akut yang dibuat di
menyampaikan bahwa stres pada seseorang itu jaringan adiposa dan akan meningkat pada awal
dapat meningkatkan tekanan darah menjadi kehamilan. Sedangkan IL 6 (Interleukin 6),
tinggi dan memicu terjadinya hipertensi13. merupakan stimulator utama dari reaktan fase
Selain itu pada penelitian sebelumnya yang juga akut yang berefek pada dinding pembuluh darah
dilakukan oleh Risky Wulan tahun 2016 dan sistem koagulasi, mediator inflamasi ini
27
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
28
Hasan Basri, Rismayanti Akbar, Indra Dwinata, Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Kota
Makassar
DOI :
30