Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nurul Aiza

No. PM : PM090508

Jurusan : Ilmu Hukum

Fakultas : Ilmu Hukum

Universitas : Universitas Syiah Kuala

Email : aizahnurul324@gmail.com

NIM : 180310101022

ANALISA SUMBER DAYA TIM DAN PENGEMBANGAN DIRI

PENDAHULUAN

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses pencapaian tujuan organisasi melalui
penggunaan manusia atau individu yang ada di dalamnya (Mondy & Martocchio, 2016).
Pengelolaan ini ditujukan agar mereka yang dikelola memiliki kompetensi dan keahlian sesuai
yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaannya. Selain itu, manajemen sumber daya juga
merupakan pendekatan strategis untuk mengelola manusia sebagai aset paling berharga dalam
suatu organisasi. Tetapi peran tersebut bukan hanya untuk manajemen saja, melainkan juga
untuk dilakukan oleh manusianya. Sumber daya manusia untuk bisa memiliki kesadaran bahwa
mereka memiliki daya guna untuk organisasi dan penting untuk selalu meningkatkan kapasitas
mereka sebagai individu yang akan memberi manfaat tidak hanya kepada organisasi tetapi juga
bagi mereka sendiri

Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 di mana teknologi informasi memegang
peranan penting dalam kehidupan manusia. Segala sesuatu menjadi tak terbatas dan dapat
diakses dari mana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Interaksi manusia tidak lagi dibatasi oleh
ruang dan waktu, karena teknologi digital dan internet yang berkembang secara masif
menopang hubungan dan pergerakan antar manusia.

Era 4.0 ini tentunya berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis dan perkembangan
karakter individunya. Kemampuan memanfaatkan teknologi dan informasi seolah menjadi
sistem seleksi yang mengandaskan mereka yang tidak mampu mengikuti perkembangan
teknologi. Dengan begitu, satu kualitas penting yang dituntut dari SDM pada era 4.0 ini adalah
kemampuan menguasai teknologi digital dan mengakses internet. Selain itu, individu semakin
dituntut untuk memahami berbagai informasi yang disampaikan melalui kanal-kanal yang
berbeda dalam bentuk yang berbeda pula, seperti podcast, infografis, video blogging (vlog),
dan sebagainya.

Sumber daya manusia dalam konteks proyek kemanusiaan adalah pekerja kemanusiaan yang
memilih untuk ikut serta berkolaborasi dengan pemerintah mengurangi dampak dari
permasalahan yang terjadi, baik permasalahan sosial yang disebabkan oleh keadaan sosial
ekonomi maupun bencana alam. Seiring meningkatnya permasalahan yang terjadi, maka
semakin banyak orang yang ikut andil berperan serta sebagai pekerja kemanusiaan. Maka dapat
dibentuk sebiah tim proyek kewirausahaan social dimana sekolompok orang yang
berkolaborasi untuk mengerjakan satu tugas secara bersama-sama dalam rangka mencapai satu
tujuan yang sama. Untuk dapat tergabung ke dalam sebuah tim, seseorang harus mengikuti
aturan dan aktivitas yang sudah ditetapkan sedari awal. Setiap anggota tim bertanggung jawab
untuk memberikan kontribusi terhadap tim, tetapi secara keseluruhan, anggota bertanggung
jawab atas kesuksesan tim

Dari peranan masing-masing individu dalam tim tersebut maka terciptalah suatu progres
pengembangan diri. Pengembangan diri merupakan aktivitas yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), mengembangkan bakat dan potensi, serta
meningkatkan kualitas hidup. Maslow (1962) menyampaikan bahwa sepanjang manusia hidup
akan selalu ada kebutuhan untuk aktualisasi diri yang menimbulkan dorongan untuk
mengembangkan dan menumbuhkan diri. Melalui pengembangan diri, manusia mencoba
menemukan jati diri dan makna hidup. Oleh karena manusia yang berbeda-beda, maka setiap
orang memiliki caranya masing-masing untuk mengembangkan diri.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Manajemen Sumber Daya?


2. Bagaimanakah kolaborasi SDM dalam Masyarakat?
3. Bagaimanakah Sumber Daya Manusia di Era 4.0?
4. Apa pengertian tim?
5. Bagaimanakh cara membangun tim yang efektif?
6. Apa saja tantangan generasi milenial dalam membangun teamwork di era digital?
7. Apa pengertian dari pengembangan diri?
8. Bagaimana cara menggali potensi diri untuk meningkatkan kemampuan diri?
9. Bagaimana cara membangun self-motivation yang kuat untuk mencapai tujuan?
PEMBAHASAN

A. Managemen Sumber Daya

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses pencapaian tujuan organisasi


melalui penggunaan manusia atau individu yang ada di dalamnya (Mondy & Martocchio,
2016). Pengelolaan ini ditujukan agar mereka yang dikelola memiliki kompetensi dan keahlian
sesuai yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaannya. Selain itu, manajemen sumber daya
juga merupakan pendekatan strategis untuk mengelola manusia sebagai aset paling berharga
dalam suatu organisasi. Tetapi peran tersebut bukan hanya untuk manajemen saja, melainkan
juga untuk dilakukan oleh manusianya. Sumber daya manusia untuk bisa memiliki kesadaran
bahwa mereka memiliki daya guna untuk organisasi dan penting untuk selalu meningkatkan
kapasitas mereka sebagai individu yang akan memberi manfaat tidak hanya kepada organisasi
tetapi juga bagi mereka sendiri.

Manusia sebagai agen sosial akan membantu pemerintah, pusat dan daerah,
serta stakeholder lokal untuk mendorong terlaksananya program perubahan sosial yang dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah akan berfungsi sebagai fasilitator dan
regulator, sementara agen sosial akan berfungsi sebagai eksekutor dan akselerator. Peraturan,
petunjuk pelaksanaan/teknis, nomenklatur, pembiayaan, perencanaan, dan evaluasi dilakukan
oleh pemerintah sebagai fasilitator dan regulator. Agen sosial akan melaksanakan, baik rencana
yang mereka kembangkan sendiri atau rencana pemerintah, kepada masyarakat yang dituju.
Selain itu, agen sosial dengan kemampuannya melakukan pendekatan di lapangan akan
berusaha untuk mempercepat terjadinya perubahan sosial tersebut.

Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 di mana teknologi informasi
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Segala sesuatu menjadi tak terbatas dan
dapat diakses dari mana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Interaksi manusia tidak lagi dibatasi
oleh ruang dan waktu, karena teknologi digital dan internet yang berkembang secara masif
menopang hubungan dan pergerakan antar manusia. Dengan
begitu pesatnya perkembangan teknologi,setiap individu dituntut untuk dapat menggali
potensinya sesuai dengan kebutuhan jaman. Tetapi akses yang tak terbatas ini seyogyanya
disikapi dengan sikap skeptis dan kritis, atau selalu mempertanyakan. Penerimaan begitu saja
atas segala yang terjadi di dunia akan menjadikan kita sebagai manusia yang tidak punya
kendali atas diri sendiri dan lingkungan.
Dalam mengelola Sumber Daya Manusia dalam konteks proyek kemanusiaan tentu saja tidak
bisa menunggu hingga terjadinya permasalahan atau bencana, baru mencari pekerja
kemanusiaan. Akan lebih baik jika dipersiapkan sejak dini dengan mencetak pekerja
kemanusiaan sehingga ketika terjadi permasalahan atau bencana, kita sudah memiliki sumber
daya manusianya. Dengan banyaknya generasi muda yang semakin menunjukkan kepedulian
terhadap isu kemanusiaan, maka mereka akan dapat didorong untuk ikut melakukan kerja
kemanusiaan.

Sejumlah hal perlu dipersiapkan untuk bisa terjun ke pekerjaan kemanusiaan, khususnya
yang terjadi di daerah bencana atau di daerah pelosok. Kesehatan dan stamina yang baik,
kemampuan bertahan hidup di dalam segala kondisi, kemampuan komunikasi dan bekerja
sama, kepekaan sosial, serta keterampilan khusus lainnya yang akan dibutuhkan sesuai dengan
bidang pekerjaan masing-masing. Kesempatan untuk bisa terjun ke daerah-daerah yang masih
tidak terlalu parah kondisinya juga bisa menjadi latihan bagi mereka untuk membiasakan diri
dalam situasi dan kondisi kemanusiaan.

B. Pengertian Tim

Tim adalah sekolompok orang yang berkolaborasi untuk mengerjakan satu tugas secara
bersama-sama dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama. Untuk dapat tergabung ke dalam
sebuah tim, seseorang harus mengikuti aturan dan aktivitas yang sudah ditetapkan sedari awal.
Setiap anggota tim bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terhadap tim, tetapi secara
keseluruhan, anggota bertanggung jawab atas kesuksesan tim.

Cara membangun tim yang efektif :

1. Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur.
2. Peran dan Tanggung Jawab
Garis bawahi dengan jelas peran dan tanggung jawab setiap individu dalam tim untuk
menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan tanggung jawab masing-
masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif.
3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Tentukan tujuan
jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta tujuan jangka panjang.
4. Bagikan Informasi Secara Terbuka
Keterbukaan merupakan kunci dalam membangun kepercayaan, termasuk dalam tim.
Tanpa rasa percaya, tim tidak akan bisa bekerja secara optimal, sehingga tujuan tim
tidak akan tercapai. Sampaikan informasi ke setiap anggota tim tanpa membeda-
bedakan. Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai rumor, sementara
informasi yang dibagikan hanya ke sebagian orang akan menimbulkan rasa cemburu.
5. Beri Kesempatan Kepada Anggota Tim untuk Menyampaikan Pendapat
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan kesempatan kepada
setiap anggota tim untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau
saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka, Jika ada yang belum kita
pahami dari apa yang meraka sampaikan, jangan malu untuk meminta penjelasan lebih
lanjut. Tidak ada yang benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai
dapat dibuktikan.
6. Penghargaan
Beri penghargaan kepada anggota tim tapi tidak secara individual.

Dalam membangun teamwork di era digital tentunya mempunyai tantangan khususnya bagi
generasi milenial. yaitu dengan membangun komunikasi yang efektif dengan sesama anggota
tim dengan penuh penghargaan. Manusia memiliki kecenderungan untuk membawa asumsi
ketika bertemu dengan orang baru, menilai orang tersebut dari penampilannya, caranya
berbicara, serta tingkat sosial ekonominya yang seringkali menjerumuskan pada pemahaman
yang salah. Penting untuk selalu berpikir positif dan terbuka terhadap siapapun, baik orang
yang sudah dikenal, terlebih lagi orang yang baru ditemui.

Kecanggihan teknologi di era digital memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk
melakukan banyak hal secara jarak jauh maupun menggunakan mesin. Tetapi hal ini juga
menimbulkan dampak terhadap pola berpikir dan bertindak manusia. Teknologi yang
menjadikan metode komunikasi menjadi lebih fleksibel sehingga dapat dilakukan dari jarak
jauh. Tetapi bersamaan dengan itu, Akses terhadap informasi yang masif dan bertubi-tubi
menyebabkan banyak orang kesulitan untuk menyaringnya, sehingga mereka dapat dengan
mudah diprovokasi.
Teknologi yang sudah semakin canggih akan memberikan kesempatan bagi generasi milenial
untuk dapat berkoordinasi, mencari ide, bahkan mempresentasikan ide tim nya dengan lebih
efisien. Pertemuan-pertemuan tidak lagi diselenggarakan secara fisik, melainkan secara virtual.
Akan tetapi tentunya, mereka harus terlebih dulu menguasai penggunaan teknologi sebelum
benar-benar memanfaatkannya. Mereka yang gagap akan teknologi secara otomatis akan
tertinggal.

C. Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri
(self-awareness), mengembangkan bakat dan potensi, serta meningkatkan kualitas hidup.
Maslow (1962) menyampaikan bahwa sepanjang manusia hidup akan selalu ada kebutuhan
untuk aktualisasi diri yang menimbulkan dorongan untuk mengembangkan dan menumbuhkan
diri. Melalui pengembangan diri, manusia mencoba menemukan jati diri dan makna hidup.
Oleh karena manusia yang berbeda-beda, maka setiap orang memiliki caranya masing-masing
untuk mengembangkan diri.

Potensi diri merupakan kualitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mendukung orang
tersebut dalam memenuhi tujuan yang dicita-citakan. Potensi diri bukan hanya termasuk
karakter, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, tetapi juga kesehatan, kemampuan
fisik, motivasi, kemampuan berkomunikasi, dan masih banyak lagi. Dalam proses manusia
meningkatkan kualitas dirinya, perlu terlebih dulu mengenali potensi yang ada, untuk
kemudian ditumbuh kembangkan menjadi kualitas yang signifikan dalam dirinya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri:

1. Kenali Minat dan Bakat


Kenali apa minat dan bakat kita, apa yang membuat kita bersemangat dan tidak pernah
bosan melakukannya, apa yang membuat kita bahagia setelah selesai melakukannya.
2. Minta Masukan dari Orang Terdekat
Orang yang paling mengenal diri kita selain kita sendiri adalah orang terdekat, misalnya
keluarga, sahabat, mentor, atau saudara.
3. Mencoba Hal Baru, Keluar dari Zona Nyaman
Jangan terpaku hanya pada hal-hal yang ada di sekitar kita saja. Ada banyak hal yang
bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri. Jika kita belum tahu apa hal yang kita
sukai, coba lakukan berbagai hal positif yang belum pernah kita coba.
4. Gali Informasi
Masifnya informasi yang masuk ke dalam kehidupan kita berkat perkembangan
teknologi digital dan jaringan internet, memberi kita kesempatan untuk terus
memperbarui pengetahuan kita tentang berbagai hal.
5. Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda
inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan
anda.

Self motivation yang kuat dapat membantu agar tercapainya sebuah tujuan. Self-
motivation adalah kemampuan untuk mendorong diri melakukan sesuatu dalam rangka
mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas. Self-motivation biasanya didorong oleh keinginan
untuk melakukan sesuatu, untuk menciptakan dan menghasilkan. Dorongan inilah yang
membuat sesorang mampu melanjutkan apa yang dia kerjakan meski tidak ada imbalan atau
tidak ada yang memerintah. Self-motivation bisa datang dari dalam diri atau dari faktor
eksternal. Faktor yang datang dari dalam diri misalnya kesukaan akan sesuatu atau hobi,
memunculkan rasa bahagia, dan sebagainya. Sementara faktor yang datang dari luar adalah
misalnya karena prestasi, hadiah, dan tanggung jawab.

Ada beberapa faktor yang bisa mendorong seseorang untuk membangun self-motivation yang
kuat, antara lain:

1. Keyakinan dan Kepercayaan Diri

Keyakinan diri adalah keyakinan atas kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan,
dan kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan tersebut. Sementara kepercayaan diri
adalah percaya pada kemampuan diri untuk bisa memperoleh keberhasilan dan
menikmati keberhasilan tersebut.

2. Berpikir positif
Disadari atau tidak, pikiran positif berhubungan erat dengan kepercayaan diri dalam
proses membangun self-motivation. Selalu berpikir positif akan menjaga diri kita dari
berpikiran negatif tentang apa yang belum terjadi. Apabila kita berpikir positif, maka
kita akan berfokus pada perencanaan hal-hal yang positif, sehingga hasilnya pun akan
jauh lebih positif.
3. Fokus pada target
Salah satu kunci untuk menumbuhkan self-motivation yang kuat adalah adanya target
yang telah ditentukan. Target tersebut akan membantu kita untuk fokus menjalankan
rencana. Tanpa target kita akan terombang-ambing tanpa tujuan, sehingga tidak ada
dorongan untuk bergerak. Tentukan target yang jelas, menantang, dan relevan.
4. Lingkungan yang mendukung
Dalam proses pencapaian target apapun, lingkungan merupakan faktor penting bagi
keberhasilan proses. Lingkungan yang mendukung, baik tempat, rekan tim, maupun
pimpinan, akan mendorong tercapainya target yang direncanakan.
KESIMPULAN

1. Manajemen sumber daya manusia merupakan proses pencapaian tujuan organisasi


melalui penggunaan manusia atau individu yang ada di dalamnya (Mondy &
Martocchio, 2016). Pengelolaan ini ditujukan agar mereka yang dikelola memiliki
kompetensi dan keahlian sesuai yang dibutuhkan dalam mendukung pekerjaannya.
Selain itu, manajemen sumber daya juga merupakan pendekatan strategis untuk
mengelola manusia sebagai aset paling berharga dalam suatu organisasi. Tetapi peran
tersebut bukan hanya untuk manajemen saja, melainkan juga untuk dilakukan oleh
manusianya. Sumber daya manusia untuk bisa memiliki kesadaran bahwa mereka
memiliki daya guna untuk organisasi dan penting untuk selalu meningkatkan kapasitas
mereka sebagai individu yang akan memberi manfaat tidak hanya kepada organisasi
tetapi juga bagi mereka sendiri.
2. Manusia sebagai agen sosial akan membantu pemerintah, pusat dan daerah,
serta stakeholder lokal untuk mendorong terlaksananya program perubahan sosial yang
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah akan berfungsi sebagai
fasilitator dan regulator, sementara agen sosial akan berfungsi sebagai eksekutor dan
akselerator. Peraturan, petunjuk pelaksanaan/teknis, nomenklatur, pembiayaan,
perencanaan, dan evaluasi dilakukan oleh pemerintah sebagai fasilitator dan regulator.
3. Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 di mana teknologi informasi
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Segala sesuatu menjadi tak
terbatas dan dapat diakses dari mana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Interaksi manusia
tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, karena teknologi digital dan internet yang
berkembang secara masif menopang hubungan dan pergerakan antar manusia
4. Tim adalah sekolompok orang yang berkolaborasi untuk mengerjakan satu tugas secara
bersama-sama dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama. Untuk dapat tergabung
ke dalam sebuah tim, seseorang harus mengikuti aturan dan aktivitas yang sudah
ditetapkan sedari awal. Setiap anggota tim bertanggung jawab untuk memberikan
kontribusi terhadap tim, tetapi secara keseluruhan, anggota bertanggung jawab atas
kesuksesan tim.
5. Cara membangun tim yang efektif :
• Fokus
• Peran dan Tanggung Jawab
• Tetapkan Tujuan
• Bagikan Informasi Secara Terbuka
• Beri Kesempatan Kepada Anggota Tim untuk Menyampaikan Pendapat.
• Penghargaan

6. Dalam membangun teamwork di era digital tentunya mempunyai tantangan khususnya


bagi generasi milenial. yaitu dengan membangun komunikasi yang efektif dengan
sesama anggota tim dengan penuh penghargaan. Manusia memiliki kecenderungan
untuk membawa asumsi ketika bertemu dengan orang baru, menilai orang tersebut dari
penampilannya, caranya berbicara, serta tingkat sosial ekonominya yang seringkali
menjerumuskan pada pemahaman yang salah. Penting untuk selalu berpikir positif dan
terbuka terhadap siapapun, baik orang yang sudah dikenal, terlebih lagi orang yang baru
ditemui.
7. Pengembangan diri merupakan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
diri (self-awareness), mengembangkan bakat dan potensi, serta meningkatkan kualitas
hidup. Maslow (1962) menyampaikan bahwa sepanjang manusia hidup akan selalu ada
kebutuhan untuk aktualisasi diri yang menimbulkan dorongan untuk mengembangkan
dan menumbuhkan diri. Melalui pengembangan diri, manusia mencoba menemukan
jati diri dan makna hidup. Oleh karena manusia yang berbeda-beda, maka setiap orang
memiliki caranya masing-masing untuk mengembangkan diri.
8. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri:

• Kenali Minat dan Bakat


• Minta Masukan dari Orang Terdekat
• Mencoba Hal Baru, Keluar dari Zona Nyaman
• Gali Informasi
• Kenali diri sendiri
9. Ada beberapa faktor yang bisa mendorong seseorang untuk membangun self-
motivation yang kuat, antara lain:

• Keyakinan dan Kepercayaan Diri


• Berpikir positif
• Fokus pada target
• Lingkungan yang mendukung
DAFTAR PUSTAKA

Modul I - Materi 9: Pengembangan Diri


https://lmsspada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3403&section=10 Diakses
Tanggal 25 November 2021
https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-sdm/ Di Akses Tanggal 25 November
2021
https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/pengembangan-diri-untuk-menggali-potensi-
diri Diakses Tanggal 26 November 2021
https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pengembangan-diri.html Diakses Tanggal
26 November 2021
https://www.alodokter.com/cara-meningkatkan-motivasi-untuk-diri-sendiri Diakses
Tanggal 26 November 2021
https://www.studilmu.com/blogs/details/6-langkah-utama-untuk-tetap-
mempertahankan-motivasi-hidup Diakses Tanggal 26 November 2021

Anda mungkin juga menyukai